SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
DUA KOMPONEN UTAMA DAKWAH 
ALIP MULYONO, S.Pd. 
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Mutihan Kulon Progo Yogyakarta, Wakil Ketua Pimpinan Daerah 
Muhammadiyah membidangi Majelis Tabligh 
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: 
الَ ا ح ا ساد إِالَ فِِ اث اْنات يِْْ ارجُلٍ آاتاهُ ا ا للَُّ اماالَ فا ا سلاطاهُ اعلاى اهلا ا كتِهِ فِِ الْْا ق ارارجُلٍ آاتاهُ ا ا للَُّ حِكْاة ا فا وُا قا ضْيِب هِاا ارق اعل ةُاوا 
“Tidak boleh iri kecuali terhadap dua (jenis manusia): seseorang yang Allah berikan harta 
kepadanya, lalu dia menghabiskannya di dalam kebenaran; dan seseorang yang Allah berikan 
hikmah (ilmu agama) kepadanya, lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya.” [HR Al 
Bukhari (73) dan Muslim (816) dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu.] 
Hadits diatas menceritakan tentang bolehnya manusia hasad, padahal hasad merupakan 
perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Hasad adalah perasaan tidak suka 
dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada orang lain. Hasad merupakan penyakit 
yang secara sadar atau tidak sadar sudah melekat dan menjadi kronis di tubuh manusia. 
Penyakit ini dapat membuat sebuah keluarga hancur berantakan dan masyarakat tercerai -berai. 
Hal tersebut akibat dari tajamnya lisan-lisan dan sengitnya sikap seseorang yang tidak senang 
terhadap orang lain. 
Paling tidak ada dua alasan kenapa hasad dilarang didalam Islam 
1. Hasad akan menyebabkan pahala-pahala yang telah kita dapatkan selama ini 
berguguran satu demi satu. Orang yang memiliki sifat hasad akan terus merasa gerah 
dengan orang lain sehingga ia tidak akan pernah rela orang lain memiliki ini dan itu. Lalu 
ia menyebarkan propaganda-propaganda dan gosip-gosip agar tetangganya tersebut 
jatuh harga dirinya di hadapan masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah melarang 
seseorang untuk hasad kepada orang lain dikarenakan ia dapat menyebabkan hilangnya 
kebaikan-kebaikan yang ada di dalam diri orang tersebut sebagaimana sabda beliau, 
“Jauhilah oleh kalian hasad karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana 
api memakan kayu bakar.” (HR. Abu daud). 
2. Hasad menjadi penyebab utama perpecahan. 
Karena sifat hasad apabila telah bercokol di dalam dada seseorang maka akan sangat 
sulit sekali sembuh. Apalagi ketika ia telah mencapai stadium akhir, maka akan sangat 
berbahaya sekali. Sampai-sampai sifat ini bisa memecah belah persatuan kaum 
muslimin. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Janganlah kalian saling hasad, saling berbuat 
curang, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah kalian membeli barang yang
telah dibeli orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” 
(HR. Muslim). Hadits ini memberikan gambaran kepada kita tentang bahaya hasad 
bahwa hasad bisa membuat seseorang bermusuhan dengan yang lainnya. 
Menjadi pertanyaan besar bagi kita, jika hasad dilarang dan berbahaya kenapa ada has ad yang 
di perbolehkan sebagaimana tersebut didalam hadits diatas? 
Didalam hadits tersebut terdapat dua komponen utama dalam dakwah yang keduanya menjadi 
penting karena Rasulullah mengumpulkan didalam satu hadits dan juga merupkaan dua model 
manusia yang kita diperbolehkan untuk hasad kepada dua model dua orang ini yaitu; 
1. Boleh hasad kepada orang berharta yang dengan hartanya digunakan sebagai 
penyokong dakwah atau di dalam teks hadits disebutkan dihabiskan didalam kebenaran 
2. Boleh hasad kepada orang berilmu yang dengan ilmunya dia mengamalkan dan di 
dakwahkan 
Ingatlah di awal dakwah nabi Allah mentakdirkan menikah dengan Khadijah binti khowailid 
seorang saudagar kaya raya ketika itu yang denganya ( Khadijah sebagai istri beliau) banyak 
menyokong dakwah nabi saat itu. 
Demikian juga dengan kehadiran Abu Bakar RA. Orang dewasa yang pertamakali masuk Islam. 
Beliau juga seorang yang kaya raya. Dalam sebuah riwayat disebutkan ; tidak ada yang lebih 
bermanfaat kecuali harta Abu Bakar. Abu Bakar membebaskan banyak budak termasuk 
diantaranya adalah dibebaskanya Bilal bin Rabah. Ayah Abu Bakar berkomentar; jika 
membebaskan budak pilihlah budak yang bagus, kuat, jawab Abu Bakar ; aku hanya berharap 
kepada Allah. 
Donasi dalam dakwah sangatlah penting, sampai terkadang s eorang da’I cemburu kepada 
hartawan yang banyak menyokong dakwah. Kenapa?..... yang bersusah payah adalah da’I, yang 
mondar mandir dakwah adalah da’I, yang mendapatkan celaan adalah da’I, yang di cerca, dihina 
bahkan mendapatkan banyak permasalahan adalah para da’I, sedangkan para demawan yang 
menyokong dakwah hanya duduk-duduk santai dibelakang meja. Oleh karena itu wahai para 
hartawan janganlah saudara berkecil hati dengan tidak punyanya ilmu agama yang banyak, 
tidak bisa berdakwah kesana kemari memperingatkan manusia kejalan Allah. Karena saudara 
bisa berdakwah dengan harta anda. 
Ingatlah dengan hadits diatas; لا حسد إلا في اثنتين Tidak ada hasat kecuali kapada dua orang 
yaitu رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق
Orang yang berharta yang dengan hartanya dia gunakan di jalan Allah, untuk menegakan 
kebenaran, untuk menyokong para da’I didalam dakwahnya. 
Bahkan harta anda akan diganti oleh Allah. Di dalam hadits Qutsi Rasulullah menyampaikan 
رواه مسلم في الصحيح » قال الله تبارك وتعالى : يا ابن آدم ، أنفق أنفق عليك 
“Berinfaklah kalian maka akan diganti harta kalian oleh Allah”. 
Makna infak didalam hadits tersebut adalah infak secara umum. Infak dalam segala perkara, 
maka infak kita akan diganti oleh Allah. Apalagi infak dijalan Allah untuk menyokong dakwah 
para da’I di pelosok dengan medan yang berat seperti girimulyo yang sangat rawan dengan 
budhanisasi dan kristenisasi, kalibawang yang sudah satu kelurahan masuk Kristen dan hanya 
tinggal seorang mbah kaum , samigaluh yang dengan dalih budaya mereka mengadakan 
pendekatan kepada kaum papa, mustadh ‘afiin. 
Ingatlah akan firman Allah ; fushilat 33 
وَمَنْ أَحْسَنُ قَ وْالا ممَِّنْ دَعَا إملَى اللَّّ م وَعَ م ملَ صَا م لحاا وَقَالَ إمنَّمنِ ممنَ الْمُسْ لم م مينَ 
Siapa yang lebih baik perkataanya dari orang yang menyeru kepada Allah, menyeru manusia 
untuk beramal saleh, menyeru manusia untuk berislam? 
Tidak ada yang lebih baik daripada itu. 
Oleh kerenanya para da’I sangat membutuhkan sokongan dana dari para dermawan untuk 
berdakwah. Inilah bersatunya dua komponen utama didalam dakwah sampai rasulullah 
mengatakan لا حسد إلا في اثنتين yaitu para da’I dan para dermawan yang saling ta’awun 
didalam dakwahnya.

More Related Content

What's hot

Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabitamierlianitami
 
Fiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranFiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranSrz Basha
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Dakwah Rasulullah Periode Makkah
Dakwah Rasulullah Periode MakkahDakwah Rasulullah Periode Makkah
Dakwah Rasulullah Periode MakkahKhanifah Inabah
 
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di MekkahBab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di MekkahTiara Neysa Amadea
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaFenti 000
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)BahRum Subagia
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahFauzan Ardana
 
Makalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinahMakalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinahMuhammad Iqbal
 
Ringkasan materi pai
Ringkasan materi paiRingkasan materi pai
Ringkasan materi paiRisqi19
 
Dakwah nabi periode makkah
Dakwah nabi periode makkahDakwah nabi periode makkah
Dakwah nabi periode makkahkhumairoh
 
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekah
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-MekahPPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekah
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekahdayat7
 
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...SMP Muhammaidyah Boarding School Tarakan
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamNorAzmi2012
 
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)mifrokhatullaily
 

What's hot (19)

Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
 
Fiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranFiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quran
 
Bab 14 Misi Nabi muhammad
Bab 14 Misi Nabi muhammadBab 14 Misi Nabi muhammad
Bab 14 Misi Nabi muhammad
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Dakwah Rasulullah Periode Makkah
Dakwah Rasulullah Periode MakkahDakwah Rasulullah Periode Makkah
Dakwah Rasulullah Periode Makkah
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
 
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di MekkahBab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
Bab 4-Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di dunia
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
 
Makalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinahMakalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinah
 
Ringkasan materi pai
Ringkasan materi paiRingkasan materi pai
Ringkasan materi pai
 
Dakwah nabi periode makkah
Dakwah nabi periode makkahDakwah nabi periode makkah
Dakwah nabi periode makkah
 
KEWAJIBAN BERDAKWAH
KEWAJIBAN BERDAKWAHKEWAJIBAN BERDAKWAH
KEWAJIBAN BERDAKWAH
 
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekah
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-MekahPPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekah
PPT Kelas VII Keteladanan-Rasulullah-Periode-Mekah
 
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...
Materi pengantar : Motivasi mengapa wajib belajar akhlak & adab bagi setiap m...
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan Muharam
 
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)
Strategi dakwah rasullah di makkah(tarikh dan kebudayaan islam)
 
Dinul islam
Dinul islamDinul islam
Dinul islam
 

Similar to Dua Komponen Utama Dakwah

Bagaimana berdakwah kepada_tauhid
Bagaimana berdakwah kepada_tauhidBagaimana berdakwah kepada_tauhid
Bagaimana berdakwah kepada_tauhidHelmon Chan
 
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Muhsin Hariyanto
 
Bahtera penyelamat - Fathi Yakan
Bahtera penyelamat - Fathi YakanBahtera penyelamat - Fathi Yakan
Bahtera penyelamat - Fathi YakanImran
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahmasnan
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2alisaifudinhamz
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zamantoto2808
 
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfKHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfSofyanSkmspd
 
Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahMuhammad Ananta
 

Similar to Dua Komponen Utama Dakwah (20)

Kepedulian Sosial
Kepedulian SosialKepedulian Sosial
Kepedulian Sosial
 
Bagaimana berdakwah kepada_tauhid
Bagaimana berdakwah kepada_tauhidBagaimana berdakwah kepada_tauhid
Bagaimana berdakwah kepada_tauhid
 
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
Dakwah fardiyah   mustafa masyhurDakwah fardiyah   mustafa masyhur
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
 
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah, 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
 
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
 
Sinopsis
SinopsisSinopsis
Sinopsis
 
Nota dakwah
Nota dakwahNota dakwah
Nota dakwah
 
Bahtera penyelamat - Fathi Yakan
Bahtera penyelamat - Fathi YakanBahtera penyelamat - Fathi Yakan
Bahtera penyelamat - Fathi Yakan
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur
 
169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur
 
khotbah
khotbahkhotbah
khotbah
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
 
Kenapa kita harus berdakwah
Kenapa kita harus berdakwahKenapa kita harus berdakwah
Kenapa kita harus berdakwah
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
 
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfKHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
 
Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbah
 
Islam & Budaya Hibrida
Islam  & Budaya  HibridaIslam  & Budaya  Hibrida
Islam & Budaya Hibrida
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
 

Dua Komponen Utama Dakwah

  • 1. DUA KOMPONEN UTAMA DAKWAH ALIP MULYONO, S.Pd. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Mutihan Kulon Progo Yogyakarta, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah membidangi Majelis Tabligh Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: الَ ا ح ا ساد إِالَ فِِ اث اْنات يِْْ ارجُلٍ آاتاهُ ا ا للَُّ اماالَ فا ا سلاطاهُ اعلاى اهلا ا كتِهِ فِِ الْْا ق ارارجُلٍ آاتاهُ ا ا للَُّ حِكْاة ا فا وُا قا ضْيِب هِاا ارق اعل ةُاوا “Tidak boleh iri kecuali terhadap dua (jenis manusia): seseorang yang Allah berikan harta kepadanya, lalu dia menghabiskannya di dalam kebenaran; dan seseorang yang Allah berikan hikmah (ilmu agama) kepadanya, lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya.” [HR Al Bukhari (73) dan Muslim (816) dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu.] Hadits diatas menceritakan tentang bolehnya manusia hasad, padahal hasad merupakan perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Hasad adalah perasaan tidak suka dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada orang lain. Hasad merupakan penyakit yang secara sadar atau tidak sadar sudah melekat dan menjadi kronis di tubuh manusia. Penyakit ini dapat membuat sebuah keluarga hancur berantakan dan masyarakat tercerai -berai. Hal tersebut akibat dari tajamnya lisan-lisan dan sengitnya sikap seseorang yang tidak senang terhadap orang lain. Paling tidak ada dua alasan kenapa hasad dilarang didalam Islam 1. Hasad akan menyebabkan pahala-pahala yang telah kita dapatkan selama ini berguguran satu demi satu. Orang yang memiliki sifat hasad akan terus merasa gerah dengan orang lain sehingga ia tidak akan pernah rela orang lain memiliki ini dan itu. Lalu ia menyebarkan propaganda-propaganda dan gosip-gosip agar tetangganya tersebut jatuh harga dirinya di hadapan masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah melarang seseorang untuk hasad kepada orang lain dikarenakan ia dapat menyebabkan hilangnya kebaikan-kebaikan yang ada di dalam diri orang tersebut sebagaimana sabda beliau, “Jauhilah oleh kalian hasad karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu daud). 2. Hasad menjadi penyebab utama perpecahan. Karena sifat hasad apabila telah bercokol di dalam dada seseorang maka akan sangat sulit sekali sembuh. Apalagi ketika ia telah mencapai stadium akhir, maka akan sangat berbahaya sekali. Sampai-sampai sifat ini bisa memecah belah persatuan kaum muslimin. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Janganlah kalian saling hasad, saling berbuat curang, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah kalian membeli barang yang
  • 2. telah dibeli orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim). Hadits ini memberikan gambaran kepada kita tentang bahaya hasad bahwa hasad bisa membuat seseorang bermusuhan dengan yang lainnya. Menjadi pertanyaan besar bagi kita, jika hasad dilarang dan berbahaya kenapa ada has ad yang di perbolehkan sebagaimana tersebut didalam hadits diatas? Didalam hadits tersebut terdapat dua komponen utama dalam dakwah yang keduanya menjadi penting karena Rasulullah mengumpulkan didalam satu hadits dan juga merupkaan dua model manusia yang kita diperbolehkan untuk hasad kepada dua model dua orang ini yaitu; 1. Boleh hasad kepada orang berharta yang dengan hartanya digunakan sebagai penyokong dakwah atau di dalam teks hadits disebutkan dihabiskan didalam kebenaran 2. Boleh hasad kepada orang berilmu yang dengan ilmunya dia mengamalkan dan di dakwahkan Ingatlah di awal dakwah nabi Allah mentakdirkan menikah dengan Khadijah binti khowailid seorang saudagar kaya raya ketika itu yang denganya ( Khadijah sebagai istri beliau) banyak menyokong dakwah nabi saat itu. Demikian juga dengan kehadiran Abu Bakar RA. Orang dewasa yang pertamakali masuk Islam. Beliau juga seorang yang kaya raya. Dalam sebuah riwayat disebutkan ; tidak ada yang lebih bermanfaat kecuali harta Abu Bakar. Abu Bakar membebaskan banyak budak termasuk diantaranya adalah dibebaskanya Bilal bin Rabah. Ayah Abu Bakar berkomentar; jika membebaskan budak pilihlah budak yang bagus, kuat, jawab Abu Bakar ; aku hanya berharap kepada Allah. Donasi dalam dakwah sangatlah penting, sampai terkadang s eorang da’I cemburu kepada hartawan yang banyak menyokong dakwah. Kenapa?..... yang bersusah payah adalah da’I, yang mondar mandir dakwah adalah da’I, yang mendapatkan celaan adalah da’I, yang di cerca, dihina bahkan mendapatkan banyak permasalahan adalah para da’I, sedangkan para demawan yang menyokong dakwah hanya duduk-duduk santai dibelakang meja. Oleh karena itu wahai para hartawan janganlah saudara berkecil hati dengan tidak punyanya ilmu agama yang banyak, tidak bisa berdakwah kesana kemari memperingatkan manusia kejalan Allah. Karena saudara bisa berdakwah dengan harta anda. Ingatlah dengan hadits diatas; لا حسد إلا في اثنتين Tidak ada hasat kecuali kapada dua orang yaitu رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق
  • 3. Orang yang berharta yang dengan hartanya dia gunakan di jalan Allah, untuk menegakan kebenaran, untuk menyokong para da’I didalam dakwahnya. Bahkan harta anda akan diganti oleh Allah. Di dalam hadits Qutsi Rasulullah menyampaikan رواه مسلم في الصحيح » قال الله تبارك وتعالى : يا ابن آدم ، أنفق أنفق عليك “Berinfaklah kalian maka akan diganti harta kalian oleh Allah”. Makna infak didalam hadits tersebut adalah infak secara umum. Infak dalam segala perkara, maka infak kita akan diganti oleh Allah. Apalagi infak dijalan Allah untuk menyokong dakwah para da’I di pelosok dengan medan yang berat seperti girimulyo yang sangat rawan dengan budhanisasi dan kristenisasi, kalibawang yang sudah satu kelurahan masuk Kristen dan hanya tinggal seorang mbah kaum , samigaluh yang dengan dalih budaya mereka mengadakan pendekatan kepada kaum papa, mustadh ‘afiin. Ingatlah akan firman Allah ; fushilat 33 وَمَنْ أَحْسَنُ قَ وْالا ممَِّنْ دَعَا إملَى اللَّّ م وَعَ م ملَ صَا م لحاا وَقَالَ إمنَّمنِ ممنَ الْمُسْ لم م مينَ Siapa yang lebih baik perkataanya dari orang yang menyeru kepada Allah, menyeru manusia untuk beramal saleh, menyeru manusia untuk berislam? Tidak ada yang lebih baik daripada itu. Oleh kerenanya para da’I sangat membutuhkan sokongan dana dari para dermawan untuk berdakwah. Inilah bersatunya dua komponen utama didalam dakwah sampai rasulullah mengatakan لا حسد إلا في اثنتين yaitu para da’I dan para dermawan yang saling ta’awun didalam dakwahnya.