SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
QS al-Fâtihah:
“Serangkaian Ayat al-Quran Yang Mencakup Berbagai Tuntutan”
Manusia itu adalah makhluk terbaik, yang diciptakan oleh Allah
dengan kesempurnaan ciptaan-Nya. Tetapi, kesempurnaan ciptaan-Nya itu
itu tiba-tiba bisa redup sebagai akibat dari keteledoran manusia itu sendiri,
karena ia lupa pada ‘Sang Pencipta’nya, dan justeru ingat pada selain diri-
Nya.
Allah mengingatkan kepada setiap manusia, bahwa dirinya berpotensi
untuk menjadi orang yang rugi, kecuali ketika dirinya mau beriman dan
beramal shalih dengan pijakan nasihat kebenaran dan kebenaran yang
berasal dari-Nya, sebagaimana firman-Nya yang terdapat di dalam QS al-
‘Ashr.
Mengingat kesempurnaan manusia itu hanya tercapai dengan ilmu
yang bermanfaat dan amal yang shalih seperti yang terkandung di dalam QS
al-’Ashr, maka Allah bersumpah bahwa setiap orang akan merugi, kecuali
siapa yang mampu menyempurnakan kekuatan ilmiahnya dengan iman dan
kekuatan amaliahnya dengan amal shalih serta menyempurnakan kekuatan
selainnya dengan nasihat kepada kebenaran dan kesabaran (dalam)
menghadapinya. Dan yang paling penting di antara hal yang penting bagi
setiap manusia adalah: “iman dan amal, yang (keduanya) tidak bisa
berkembang kecuali dengan sabar dan nasihat.”
Selayaknya bagi manusia untuk meluangkan sedikit waktunya, agar
dia mendapatkan tuntutan yang bernilai tinggi dan membebaskan dirinya
dari kerugian. Caranya ialah: “dengan memahami al-Qur'ân dan
mengeluarkan kandungannya.” Karena hanya inilah yang bisa mencukupi
kemaslahatan hamba di dunia dan di akhirat serta yang bisa menghantarkan
mereka ke jalan lurus.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyatakan, bahwa berkat pertolongan
Allah, kami bisa menjabarkan makna QS al-Fâtihah, menjelaskan berbagai
macam isi yang terkandung di dalam surat ini, berupa berbagai macam
tuntutan, bantahan terhadap golongan-golongan yang sesat dan ahli bid'ah,
etape orang-orang yang berjalan kepada Allah, kedudukan orang-orang yang
berilmu, perbedaan antara sarana dan tujuan. Tidak ada sesuatu pun yang
bisa mewakili kedudukan QS al-Fâtihah ini. Karena itu Allah tidak
menurunkan di dalam Taurat, Injil maupun Zabur, yang menyerupai al-
Fâtihah.
QS al-Fâtihah mencakup berbagai macam induk tuntutan yang tinggi.
Ia mencakup pengenalan terhadap sesembahan yang memiliki tiga nama,
yaitu: “Allâh, ar-Rabb dan ar-Rahmân”. Tiga asmâ’ (nama) ini merupakan
rujukan al-Asmâ' al-Husnâ dan sifat-sifat yang tinggi serta menjadi porosnya.
2
QS al-Fâtihah menjelaskan (sifat) ilâhiyyah, rubûbiyyah dan rahmah.
Iyyâka na'budu merupakan bangunan di atas (sifat) ilâhiyyah; Iyyâka nasta'in di
atas rubûbiyyah, dan mengharapkan petunjuk kepada jalan yang lurus
merupakan sifat rahmah (rahmat). Al-Hamdu mencakup tiga hal: (1) yang
terpuji dalam ilâhiyyah-Nya, (2) yang terpuji dalam rubûbiyyah-Nya dan (3)
yang terpuji dalam rahmah-Nya.
QS al-Fâtihah juga mencakup penetapan hari pembalasan;
pembalasan amal hamba, yang baik dan yang buruk, keesaan Allah dalam
hukum, yang berlaku untuk semua makhluk, hikmah-Nya yang adil, yang
semua ini terkandung dalam rangkain kata: “mâliki yaumiddîn.”
QS al-Fâtihah juga mencakup penetapan nubuwwah, yang bisa dilihat
dari beberapa segi:
1. Keberadaan Allah sebagai Rabbul-'âlamîn. Dengan kata lain, tidak layak
bagi Allah untuk membiarkan hamba-hamba-Nya dalam keadaan sia-sia
dan telantar, tidak memerkenalkan apa yang bermanfaat bagi kehidupan
dunia dan akhirat mereka, serta apa yang mendatangkan mudharat di
dunia dan di akhirat.
2. Bisa disimpulkan dari nama-Nya, Allah, yang berarti disembah dan
dipertuhankan. Hamba tidak mempunyai cara untuk bisa mengenal
sesembahannya kecuali melalui para rasul.
3. Bisa disimpulkan dari nama-Nya, ar-Rahmân. Rahmat Allah mencegah-
Nya untuk menelantarkan hamba-Nya dan tidak memerkenalkan
kesempurnaan yang harus mereka cari. Dzat yang diberi nama ar-
Rahmân tentu memiliki tanggung jawab untuk mengutus para rasul dan
menurunkan kitab-kitab. Tanggung jawab ini lebih besar daripada
tanggung jawab untuk menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman dan
mengeluarkan biji-bijian. Konsekuensi rahmat untuk menghidupkan hati
dan ruh, lebih besar daripada konsekuensi menghidupkan badan.
4. Bisa disimpulkan dari penyebutan yaumid-dîn, yaitu hari di mana Allah
akan memberikan pembalasan terhadap amal hamba. Dia memberikan
pahala kepada mereka atas kebaikan, dan menyiksa mereka atas
keburukan dan kedurhakaan. Tentu saja Allah tidak akan menyiksa
seseorang sebelum ditegakkan hujjah atas dirinya. Hujjah ini tegak
melalui para rasul dan kitab-kitab-Nya.
5. Bisa disimpulkan dari iyyâka na'budu. Beribadah kepada Allah tidak
boleh dilakukan kecuali dengan cara yang diridhai dan dicintai-Nya.
Beribadah kepada-Nya berarti bersyukur, mencintai dan takut kepada-
Nya, berdasarkan fitrah, sejalan dengan akal yang sehat. Cara beribadah
ini tidak bisa diketahui kecuali melalui para rasul dan berdasarkan
penjelasan mereka.
6. Bisa disimpulkan dari ihdinash-shirâthal-mustaqim. Hidâyah adalah
keterangan dan bukti, kemudian berupa taufik dan ilham. Bukti dan
keterangan tidak diakui kecuali yang datang dari para rasul. Jika ada
3
bukti dan keterangan serta pengakuan, tentu akan ada hidâyah dan
taufik, iman tumbuh di dalam hati, dicintai dan berpengaruh di
dalamnya. Hidâyah dan taufîq berdiri sendiri, yang tidak bisa diperoleh
kecuali dengan bukti dan keterangan. Keduanya mencakup pengakuan
kebenaran yang belum kita ketahui, baik secara rinci maupun global.
Dari sini dapat diketahui keterpaksaan hamba untuk memanjatkan
permohonan ini jika dia dalam keadaan terdesak, serta menunjukkan
keba-tilan orang yang berkata, “Jika kita sudah mendapat petunjuk, lalu
untuk apa kita memohon hidâyah?” Kebenaran yang belum kita ketahui
jauh lebih banyak dari yang sudah diketahui. Apa yang tidak ingin kita
kerjakan karena menganggapnya remeh atau malas, sebenarnya serupa
dengan apa yang kita inginkan atau bahkan lebih banyak. Sementara
kita membutuhkan hidâyah yang sempurna. Siapa pun yang menganggap
hal-hal ini sudah sempurna di dalam dirinya, maka permohonan hidâyah
ini merupakan permohonan yang bersifat peneguhan dan
berkesinambungan. Memohon hidâyah mencakup permohonan untuk
mendapatkan segala kebaikan dan keselamatan dari kejahatan.
7. Dengan cara mengetahui apa yang diminta, yaitu jalan yang lurus.
Tetapi jalan itu tidak bisa disebut jalan kecuali jika mencakup lima hal:
Lurus, menghantarkan ke tujuan, dekat, cukup untuk dilalui dan
merupakan satu-satunya jalan yang menghantarkan ke tujuan. Satu
cirinya yang lurus, karena garis lurus merupakan jarak yang paling dekat
di antara dua titik, sehingga ada jaminan untuk menghantarkan ke
tujuan.
8. Bisa disimpulkan dari orang-orang yang diberi nikmat dan perbedaan
mereka dari golongan yang mendapat murka dan golongan yang sesat.
Ditilik dari pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya, maka
manusia bisa dibagi menjadi tiga golongan ini (golongan yang diberi
nikmat, yang mendapat murka dan yang sesat). Hamba ada yang
mengetahui kebenaran dan ada yang tidak mengetahuinya. Yang
mengetahui kebenaran ada yang mengamalkan kewajibannya dan ada
yang menentangnya.
Inilah macam-macam orang mukallaf. Orang yang mengetahui
kebenaran dan mengamalkannya adalah orang yang mendapat rahmat,
dialah yang mensucikan dirinya dengan ilmu yang bermanfaat dan amal
yang shalih, dan dialah yang beruntung. Orang yang mengetahui
kebenaran namun mengikuti hawa nafsunya, maka dia adalah orang
yang mendapat murka. Sedangkan orang yang tidak mengetahui
kebenaran adalah orang yang sesat. Orang yang mendapat murka adalah
orang yang tersesat dari hidâyah amal. Orang yang tersesat mendapat
murka karena kesesatannya dari ilmu yang harus diketahuinya dan amal
yang harus dikerjakannya. Masing-masing di antara keduanya sesat dan
mendapat murka.
4
Tetapi orang yang tidak beramal berdasarkan kebenaran setelah dia
mengetahui kebenaran itu, jauh lebih layak mendapat murka. Karena itu
orang-orang Yahudi lebih layak mendapat murka. Sedangkan orang
yang tidak mengetahui kebenaran lebih tepat disebut orang yang sesat,
dan inilah sifat yang layak diberikan kepada orang-orang Nashara,
sebagaimana firman-Nya,
ْ‫ل‬
ُ
‫ق‬ْ‫ا‬َ‫ي‬ْْ
َ
‫ل‬‫ه‬
َ
‫أ‬ِْْ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬‫ال‬ْْ
َ
‫ل‬ْ‫وا‬
ُ
‫ل‬‫غ‬
َ
‫ت‬ْْ ِ‫ف‬ْْ‫م‬
ُ
‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬َْْ‫ي‬
َ
‫غ‬ِْْ
ِ‫ق‬َ‫اْل‬ْْ
َ
‫ل‬َ‫و‬ْ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬
َ
‫ّت‬
َ
‫ت‬ْ
َْ‫اء‬َ‫و‬‫ه‬
َ
‫أ‬ْْ‫م‬‫و‬
َ
‫ق‬ْْ‫د‬
َ
‫ق‬ْ‫وا‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ض‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْْ
ُ
‫ل‬‫ب‬
َ
‫ق‬ْ‫وا‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ض‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ْ‫ا‬ً‫ي‬ِ‫ث‬
َ
‫ك‬ْ‫وا‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ض‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِْْ‫ء‬‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ْ
ِْ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫الّس‬
“Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan (melampaui
batas) dengan cara tidak benar dalam agama kalian, dan janganlah kalian
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum
kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan
(manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus'. “ (QS al-Mâidah/5: 77)
Penggal pertama tertuju kepada orang-orang Yahudi dan penggal kedua
tertuju kepada orang-orang Nashara. Di dalam riwayat at-Tirmidzi dan
Shahîh Ibn Hibbân, dari hadits ‘Adiy ibn Hâtim, dia berkata,
ْ
َ
‫ق‬ْ
َ
‫ال‬َْْ‫ر‬ُْ‫س‬ْ‫و‬ْ
ُ
‫ل‬ِْْ‫لل‬‫ا‬َْْ‫م‬
َ
‫ل‬َ‫س‬َ‫ْو‬ ِ‫ه‬‫ي‬
َ
‫ل‬َ‫ْع‬ ُ‫ْالل‬
َ
‫َّل‬ َ‫ص‬:ْْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬
َ
‫ل‬َ‫ْع‬
ٌ
‫وب‬ ُ‫ض‬‫غ‬َ‫ْم‬
ُ
‫ود‬ُ‫ه‬َ‫اْل‬
ْ
َ
‫ون‬
ُ
‫ال‬
َ
‫ىْض‬َ‫ار‬ َ‫ص‬َ‫اّنل‬َ‫و‬
“Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang-orang Yahudi
adalah orang-orang yang mendapat murka dan orang-orang Nashara adalah
orang-orang yang sesat.” (Ibnu Qayyyim al-Jauziyyah, Madârijus Sâlikîn,
juz I, hal. 12)
Nikmat dikaitkan secara jelas kepada Allah. Sedangkan pelaku
kemurkaan disamarkan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa pertimbangan:
1. Nikmat itu merupakan gambaran kebaikan dan karunia, sedangkan
kemurkaan berasal dari pintu pembalasan dan keadilan. Sementara
rahmat mengalahkan kemurkaan.
Tentang pengkhususan nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang
mengikuti jalan lurus, maka itu adalah nikmat yang mutlak dan yang
5
mendatangkan keberuntungan yang abadi. Sedangkan nikmat itu secara
tak terbatas diberikan kepada orang mukmin dan juga orang kafir.
Jadi setiap makhluk ada dalam nikmat-Nya. Di sinilah letak rincian
perselisihan tentang pertanyaan, “apakah Allah memberikan kepada
orang kafir ataukah tidak?” Nikmat yang tak terbatas hanya bagi orang
yang beriman, dan ketidakterbatasan nikmat itu bagi orang Mukmin dan
juga bagi orang kafir. Inilah makna firman-Nya,
‫م‬
ُ
‫اك‬
َ
‫آت‬َ‫و‬ْ‫ن‬
ِ
ِ‫م‬ْْ
ِ
ِ
ُ
‫ك‬ْ‫ا‬َ‫م‬ُْْ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ْل‬
َ
‫أ‬َ‫س‬ْْۚ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ْ‫وا‬
ُ
‫د‬ُ‫ع‬
َ
‫ت‬َْْ‫ت‬َ‫م‬‫ع‬ِ‫ن‬ِْْ
َ
‫اّلل‬ْْ
َ
‫ل‬ْ‫ا‬
َ
‫وه‬ ُ‫ص‬
ُ
‫ُت‬ْْۗ
ْ
َ
‫ن‬ِ‫إ‬ْْ
َ
‫ان‬ َ‫نّس‬ِ‫اْل‬ٌْْ‫وم‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ظ‬
َ
‫ل‬ٌْْ‫ار‬
َ
‫ّف‬
َ
‫ك‬ْ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS Ibrâhîm/14: 34)
2. Allahlah satu-satunya yang memberikan nikmat, sebagaimana firman-
Nya,
‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬
ِ
ِ‫م‬ْْ‫ة‬َ‫م‬‫ع‬
ِ
ِ‫ن‬َْْ‫ن‬ِ‫م‬
َ
‫ف‬ِْْ
َ
‫اّلل‬َْْْۖ‫م‬
ُ
‫ث‬ْ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ُْْ‫م‬
ُ
‫ك‬ َ‫ّس‬َ‫م‬ُْْ ُ
‫الُّض‬ِْْ‫ه‬
َ
‫ْل‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ْ
ْ
َ
‫ون‬ُ‫ر‬
َ
‫أ‬
َ
‫َت‬
“Dan, apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allahlah (datangnya),,
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu
meminta pertolongan.” (QS an-Nahl/16: 53)
Sedangkan kemurkaan kepada musuh-musuh-Nya, maka bukan Allah
saja yang murka, tapi para malaikat, nabi, rasul dan para wali-Nya juga
murka kepada musuh-musuh Allah.
3. Ditiadakannya pelaku kemurkaan menunjukkan keremehan orang yang
mendapat murka dan kehinaan keadaannya. Hal ini berbeda dengan
disebutkannya pemberi nikmat, yang menunjukkan kemuliaan orang
yang mendapat nikmat.
Perhatikanlah secara seksama rahasia penyebutan sebab dan balasan
bagi tiga golongan ini dengan lafazh yang ringkas. Pemberian nikmat
kepadamereka mencakup nikmat hidâyah, berupa ilmu yang bermanfaat
dan amal yang shalih atau petunjuk dan agama yang benar, di samping
6
kesempurnaan nikmat pahala. Lafazh an'amta 'alaihim mencakup dua
perkara ini.
Penyebutan murka Allah terhadap orang-orang yang dimurkai, juga
mencakup dua perkara:
a. Pembalasan dengan disertai kemurkaan, yang berarti ada siksa dan
pelecehan.
b. Sebab yang membuat mereka mendapat murka-Nya.
Allah terlalu pengasih untuk murka tanpa ada kejahatan dan kesesatan
yang dilakukan manusia. Seakan-akan murka Allah itu memang layak
diberikan kepada mereka karena kesesatan mereka. Penyebutan orang-
orang yang sesat juga mengharuskan murka Allah dan siksa-Nya
terhadap mereka. Dengan kata lain, siapa yang sesat layak mendapat
siksa, sebagai konsekuensi dari kesesatannya.
Perhatikanlah kontradiksi antara hidâyah dan nikmat dengan murka dan
kesesatan. Allah menyebutkan orang-orang yang mendapat murka dan
yang sesat pada sisi yang berseberangan dengan orang-orang yang
mendapat petunjuk dan mendapat nikmat. Yang pertama seperti firman
Allah,
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْْ
َ
‫ض‬َ‫ر‬‫ع‬
َ
‫أ‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬‫ك‬ِ‫ذ‬ْْ
َ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ُْْ َ
‫ل‬ْْ
ً
‫ة‬
َ
‫يش‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْْ
ً
‫نك‬
َ
‫ض‬ُْْ‫ه‬ُ ُ
‫ُش‬
َ
‫َن‬َ‫و‬َْْ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ْ
ِْ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ْْ‫ى‬ َ‫م‬‫ع‬
َ
‫أ‬ْ
“Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit”, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta”. (QS Thâhâ/20: 124).
Yang kedua seperti firman Allah,
ْ‫ى‬‫ـ‬
َ
‫ول‬
ُ
‫أ‬ْ
َ
‫ك‬ِ‫ئ‬ْْ‫ى‬ َ َ‫َع‬ْ‫ى‬
ً
‫د‬
ُ
‫ه‬ْ‫ن‬
ِ
ِ‫م‬ِْْ
ِ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ْْْۖ‫ى‬‫ـ‬
َ
‫ول‬
ُ
‫أ‬َ‫و‬ْ
َ
‫ك‬ِ‫ئ‬ُْْ‫م‬
ُ
‫ه‬ْْ
َ
‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬‫ّف‬ُ‫م‬‫ال‬
“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan merekalah
orang-orang yang beruntung.” (QS al-Baqarah/2: 5).
Yogyakarta, 27 Desember 2015

More Related Content

What's hot

Pasal ke enam beriman kepada kitab
Pasal ke enam beriman kepada kitabPasal ke enam beriman kepada kitab
Pasal ke enam beriman kepada kitabiramadjid
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohIra Rahmawati Madjid
 
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...iramadjid
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPruangkuliahpai6f
 
Syarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quranSyarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quranSyarifudin Amq
 
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathurat
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathuratAl mathurat sughra - ringkas - m-mathurat
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathuratKhirulnizam Abd Rahman
 
Materi pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidiMateri pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidiSaidi Saidi
 
Materi pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantaraMateri pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantaraSaidi Saidi
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidupandrew gromiko
 
Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)hilman shodri
 
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Tolak Ahmad Anwar
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMuhsin Hariyanto
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kuburSeri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kuburIra Rahmawati Madjid
 

What's hot (19)

Pasal ke enam beriman kepada kitab
Pasal ke enam beriman kepada kitabPasal ke enam beriman kepada kitab
Pasal ke enam beriman kepada kitab
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
 
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
 
Syarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quranSyarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quran
 
Bab i mw
Bab i mwBab i mw
Bab i mw
 
2 mataram syahadat
2 mataram syahadat2 mataram syahadat
2 mataram syahadat
 
القبض و البسط
القبض و البسطالقبض و البسط
القبض و البسط
 
2. shalat
2. shalat2. shalat
2. shalat
 
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathurat
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathuratAl mathurat sughra - ringkas - m-mathurat
Al mathurat sughra - ringkas - m-mathurat
 
Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
Materi pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidiMateri pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidi
 
Materi pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantaraMateri pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantara
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
 
Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)
 
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
 
Aqiedah islamiyah
Aqiedah islamiyahAqiedah islamiyah
Aqiedah islamiyah
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kuburSeri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
 

Viewers also liked

Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soalHukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soalKinantiPutriU
 
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance Education
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance EducationAn Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance Education
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance EducationRamesh C. Sharma
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banMuhsin Hariyanto
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...Muhsin Hariyanto
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Muhsin Hariyanto
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMuhsin Hariyanto
 
Kesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaKesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaMuhsin Hariyanto
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatMuhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Muhsin Hariyanto
 
Berbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halBerbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halMuhsin Hariyanto
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanMuhsin Hariyanto
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatMuhsin Hariyanto
 
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of Education
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of EducationOER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of Education
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of EducationRamesh C. Sharma
 
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahPemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahMuhsin Hariyanto
 
Wawasan Open University: Meeting the future through Online Education
Wawasan Open University: Meeting the future through Online EducationWawasan Open University: Meeting the future through Online Education
Wawasan Open University: Meeting the future through Online EducationRamesh C. Sharma
 

Viewers also liked (20)

Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soalHukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
 
Howard ppt
Howard pptHoward ppt
Howard ppt
 
Gametogenesis humana
Gametogenesis humanaGametogenesis humana
Gametogenesis humana
 
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance Education
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance EducationAn Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance Education
An Off-The-Shelf Mobile App Portfolio for Distance Education
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'ban
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allah
 
Kesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaKesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinya
 
Hukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatanHukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatan
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
 
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
Tafsir qs al mâidah 5 ayat 77 (berislam tanpa ghuluw)
 
Berbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halBerbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala hal
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
 
Klasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islamKlasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islam
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaat
 
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of Education
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of EducationOER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of Education
OER: Disruptive Innovative Solution to the Challenges of Education
 
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahPemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
 
Wawasan Open University: Meeting the future through Online Education
Wawasan Open University: Meeting the future through Online EducationWawasan Open University: Meeting the future through Online Education
Wawasan Open University: Meeting the future through Online Education
 

Similar to Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan

Majmua'atur rasail (risalah pergerakan) full-
Majmua'atur rasail (risalah pergerakan)  full-Majmua'atur rasail (risalah pergerakan)  full-
Majmua'atur rasail (risalah pergerakan) full-Kammi Daerah Serang
 
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al Bana
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al BanaMajmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al Bana
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al BanaDian Herpadiana, S.T.
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahWarnet Raha
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Alfiseptina
 
03.iman & taqwa
03.iman & taqwa03.iman & taqwa
03.iman & taqwaArib Herzi
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratEko Sufian
 
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxTUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxArdiansyahSyafaat1
 
Apa ertinya saya menganut islam dfy
Apa ertinya saya menganut islam   dfyApa ertinya saya menganut islam   dfy
Apa ertinya saya menganut islam dfyummuhani85
 
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfpptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfherlinguru
 
Pengertian agama menurut islam
Pengertian agama menurut islamPengertian agama menurut islam
Pengertian agama menurut islamKesini Dong
 
PAI BAB 4.pptx
PAI BAB 4.pptxPAI BAB 4.pptx
PAI BAB 4.pptxLiaLulu
 
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxContoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxssuser69e404
 
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanEpilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanFannyNasution
 
Keutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'iKeutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'iLalu Ihwandi
 

Similar to Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan (20)

Al hikmah
Al hikmahAl hikmah
Al hikmah
 
Sifat 20
Sifat 20Sifat 20
Sifat 20
 
Beberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quranBeberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quran
 
Majmua'atur rasail (risalah pergerakan) full-
Majmua'atur rasail (risalah pergerakan)  full-Majmua'atur rasail (risalah pergerakan)  full-
Majmua'atur rasail (risalah pergerakan) full-
 
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al Bana
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al BanaMajmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al Bana
Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan), Hasan Al Bana
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1
 
Riyâdhah
RiyâdhahRiyâdhah
Riyâdhah
 
03.iman & taqwa
03.iman & taqwa03.iman & taqwa
03.iman & taqwa
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxTUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
 
Apa ertinya saya menganut islam dfy
Apa ertinya saya menganut islam   dfyApa ertinya saya menganut islam   dfy
Apa ertinya saya menganut islam dfy
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfpptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
 
Pengertian agama menurut islam
Pengertian agama menurut islamPengertian agama menurut islam
Pengertian agama menurut islam
 
PAI BAB 4.pptx
PAI BAB 4.pptxPAI BAB 4.pptx
PAI BAB 4.pptx
 
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxContoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
 
Usul, fiq, tasawuf ringkas
Usul, fiq, tasawuf ringkasUsul, fiq, tasawuf ringkas
Usul, fiq, tasawuf ringkas
 
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanEpilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
 
Keutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'iKeutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'i
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 

Recently uploaded

PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (6)

PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan

  • 1. 1 QS al-Fâtihah: “Serangkaian Ayat al-Quran Yang Mencakup Berbagai Tuntutan” Manusia itu adalah makhluk terbaik, yang diciptakan oleh Allah dengan kesempurnaan ciptaan-Nya. Tetapi, kesempurnaan ciptaan-Nya itu itu tiba-tiba bisa redup sebagai akibat dari keteledoran manusia itu sendiri, karena ia lupa pada ‘Sang Pencipta’nya, dan justeru ingat pada selain diri- Nya. Allah mengingatkan kepada setiap manusia, bahwa dirinya berpotensi untuk menjadi orang yang rugi, kecuali ketika dirinya mau beriman dan beramal shalih dengan pijakan nasihat kebenaran dan kebenaran yang berasal dari-Nya, sebagaimana firman-Nya yang terdapat di dalam QS al- ‘Ashr. Mengingat kesempurnaan manusia itu hanya tercapai dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih seperti yang terkandung di dalam QS al-’Ashr, maka Allah bersumpah bahwa setiap orang akan merugi, kecuali siapa yang mampu menyempurnakan kekuatan ilmiahnya dengan iman dan kekuatan amaliahnya dengan amal shalih serta menyempurnakan kekuatan selainnya dengan nasihat kepada kebenaran dan kesabaran (dalam) menghadapinya. Dan yang paling penting di antara hal yang penting bagi setiap manusia adalah: “iman dan amal, yang (keduanya) tidak bisa berkembang kecuali dengan sabar dan nasihat.” Selayaknya bagi manusia untuk meluangkan sedikit waktunya, agar dia mendapatkan tuntutan yang bernilai tinggi dan membebaskan dirinya dari kerugian. Caranya ialah: “dengan memahami al-Qur'ân dan mengeluarkan kandungannya.” Karena hanya inilah yang bisa mencukupi kemaslahatan hamba di dunia dan di akhirat serta yang bisa menghantarkan mereka ke jalan lurus. Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyatakan, bahwa berkat pertolongan Allah, kami bisa menjabarkan makna QS al-Fâtihah, menjelaskan berbagai macam isi yang terkandung di dalam surat ini, berupa berbagai macam tuntutan, bantahan terhadap golongan-golongan yang sesat dan ahli bid'ah, etape orang-orang yang berjalan kepada Allah, kedudukan orang-orang yang berilmu, perbedaan antara sarana dan tujuan. Tidak ada sesuatu pun yang bisa mewakili kedudukan QS al-Fâtihah ini. Karena itu Allah tidak menurunkan di dalam Taurat, Injil maupun Zabur, yang menyerupai al- Fâtihah. QS al-Fâtihah mencakup berbagai macam induk tuntutan yang tinggi. Ia mencakup pengenalan terhadap sesembahan yang memiliki tiga nama, yaitu: “Allâh, ar-Rabb dan ar-Rahmân”. Tiga asmâ’ (nama) ini merupakan rujukan al-Asmâ' al-Husnâ dan sifat-sifat yang tinggi serta menjadi porosnya.
  • 2. 2 QS al-Fâtihah menjelaskan (sifat) ilâhiyyah, rubûbiyyah dan rahmah. Iyyâka na'budu merupakan bangunan di atas (sifat) ilâhiyyah; Iyyâka nasta'in di atas rubûbiyyah, dan mengharapkan petunjuk kepada jalan yang lurus merupakan sifat rahmah (rahmat). Al-Hamdu mencakup tiga hal: (1) yang terpuji dalam ilâhiyyah-Nya, (2) yang terpuji dalam rubûbiyyah-Nya dan (3) yang terpuji dalam rahmah-Nya. QS al-Fâtihah juga mencakup penetapan hari pembalasan; pembalasan amal hamba, yang baik dan yang buruk, keesaan Allah dalam hukum, yang berlaku untuk semua makhluk, hikmah-Nya yang adil, yang semua ini terkandung dalam rangkain kata: “mâliki yaumiddîn.” QS al-Fâtihah juga mencakup penetapan nubuwwah, yang bisa dilihat dari beberapa segi: 1. Keberadaan Allah sebagai Rabbul-'âlamîn. Dengan kata lain, tidak layak bagi Allah untuk membiarkan hamba-hamba-Nya dalam keadaan sia-sia dan telantar, tidak memerkenalkan apa yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat mereka, serta apa yang mendatangkan mudharat di dunia dan di akhirat. 2. Bisa disimpulkan dari nama-Nya, Allah, yang berarti disembah dan dipertuhankan. Hamba tidak mempunyai cara untuk bisa mengenal sesembahannya kecuali melalui para rasul. 3. Bisa disimpulkan dari nama-Nya, ar-Rahmân. Rahmat Allah mencegah- Nya untuk menelantarkan hamba-Nya dan tidak memerkenalkan kesempurnaan yang harus mereka cari. Dzat yang diberi nama ar- Rahmân tentu memiliki tanggung jawab untuk mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab. Tanggung jawab ini lebih besar daripada tanggung jawab untuk menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman dan mengeluarkan biji-bijian. Konsekuensi rahmat untuk menghidupkan hati dan ruh, lebih besar daripada konsekuensi menghidupkan badan. 4. Bisa disimpulkan dari penyebutan yaumid-dîn, yaitu hari di mana Allah akan memberikan pembalasan terhadap amal hamba. Dia memberikan pahala kepada mereka atas kebaikan, dan menyiksa mereka atas keburukan dan kedurhakaan. Tentu saja Allah tidak akan menyiksa seseorang sebelum ditegakkan hujjah atas dirinya. Hujjah ini tegak melalui para rasul dan kitab-kitab-Nya. 5. Bisa disimpulkan dari iyyâka na'budu. Beribadah kepada Allah tidak boleh dilakukan kecuali dengan cara yang diridhai dan dicintai-Nya. Beribadah kepada-Nya berarti bersyukur, mencintai dan takut kepada- Nya, berdasarkan fitrah, sejalan dengan akal yang sehat. Cara beribadah ini tidak bisa diketahui kecuali melalui para rasul dan berdasarkan penjelasan mereka. 6. Bisa disimpulkan dari ihdinash-shirâthal-mustaqim. Hidâyah adalah keterangan dan bukti, kemudian berupa taufik dan ilham. Bukti dan keterangan tidak diakui kecuali yang datang dari para rasul. Jika ada
  • 3. 3 bukti dan keterangan serta pengakuan, tentu akan ada hidâyah dan taufik, iman tumbuh di dalam hati, dicintai dan berpengaruh di dalamnya. Hidâyah dan taufîq berdiri sendiri, yang tidak bisa diperoleh kecuali dengan bukti dan keterangan. Keduanya mencakup pengakuan kebenaran yang belum kita ketahui, baik secara rinci maupun global. Dari sini dapat diketahui keterpaksaan hamba untuk memanjatkan permohonan ini jika dia dalam keadaan terdesak, serta menunjukkan keba-tilan orang yang berkata, “Jika kita sudah mendapat petunjuk, lalu untuk apa kita memohon hidâyah?” Kebenaran yang belum kita ketahui jauh lebih banyak dari yang sudah diketahui. Apa yang tidak ingin kita kerjakan karena menganggapnya remeh atau malas, sebenarnya serupa dengan apa yang kita inginkan atau bahkan lebih banyak. Sementara kita membutuhkan hidâyah yang sempurna. Siapa pun yang menganggap hal-hal ini sudah sempurna di dalam dirinya, maka permohonan hidâyah ini merupakan permohonan yang bersifat peneguhan dan berkesinambungan. Memohon hidâyah mencakup permohonan untuk mendapatkan segala kebaikan dan keselamatan dari kejahatan. 7. Dengan cara mengetahui apa yang diminta, yaitu jalan yang lurus. Tetapi jalan itu tidak bisa disebut jalan kecuali jika mencakup lima hal: Lurus, menghantarkan ke tujuan, dekat, cukup untuk dilalui dan merupakan satu-satunya jalan yang menghantarkan ke tujuan. Satu cirinya yang lurus, karena garis lurus merupakan jarak yang paling dekat di antara dua titik, sehingga ada jaminan untuk menghantarkan ke tujuan. 8. Bisa disimpulkan dari orang-orang yang diberi nikmat dan perbedaan mereka dari golongan yang mendapat murka dan golongan yang sesat. Ditilik dari pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya, maka manusia bisa dibagi menjadi tiga golongan ini (golongan yang diberi nikmat, yang mendapat murka dan yang sesat). Hamba ada yang mengetahui kebenaran dan ada yang tidak mengetahuinya. Yang mengetahui kebenaran ada yang mengamalkan kewajibannya dan ada yang menentangnya. Inilah macam-macam orang mukallaf. Orang yang mengetahui kebenaran dan mengamalkannya adalah orang yang mendapat rahmat, dialah yang mensucikan dirinya dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih, dan dialah yang beruntung. Orang yang mengetahui kebenaran namun mengikuti hawa nafsunya, maka dia adalah orang yang mendapat murka. Sedangkan orang yang tidak mengetahui kebenaran adalah orang yang sesat. Orang yang mendapat murka adalah orang yang tersesat dari hidâyah amal. Orang yang tersesat mendapat murka karena kesesatannya dari ilmu yang harus diketahuinya dan amal yang harus dikerjakannya. Masing-masing di antara keduanya sesat dan mendapat murka.
  • 4. 4 Tetapi orang yang tidak beramal berdasarkan kebenaran setelah dia mengetahui kebenaran itu, jauh lebih layak mendapat murka. Karena itu orang-orang Yahudi lebih layak mendapat murka. Sedangkan orang yang tidak mengetahui kebenaran lebih tepat disebut orang yang sesat, dan inilah sifat yang layak diberikan kepada orang-orang Nashara, sebagaimana firman-Nya, ْ‫ل‬ ُ ‫ق‬ْ‫ا‬َ‫ي‬ْْ َ ‫ل‬‫ه‬ َ ‫أ‬ِْْ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬‫ال‬ْْ َ ‫ل‬ْ‫وا‬ ُ ‫ل‬‫غ‬ َ ‫ت‬ْْ ِ‫ف‬ْْ‫م‬ ُ ‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬َْْ‫ي‬ َ ‫غ‬ِْْ ِ‫ق‬َ‫اْل‬ْْ َ ‫ل‬َ‫و‬ْ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬ َ ‫ّت‬ َ ‫ت‬ْ َْ‫اء‬َ‫و‬‫ه‬ َ ‫أ‬ْْ‫م‬‫و‬ َ ‫ق‬ْْ‫د‬ َ ‫ق‬ْ‫وا‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ض‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْْ ُ ‫ل‬‫ب‬ َ ‫ق‬ْ‫وا‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ض‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ْ‫ا‬ً‫ي‬ِ‫ث‬ َ ‫ك‬ْ‫وا‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ض‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِْْ‫ء‬‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ْ ِْ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫الّس‬ “Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus'. “ (QS al-Mâidah/5: 77) Penggal pertama tertuju kepada orang-orang Yahudi dan penggal kedua tertuju kepada orang-orang Nashara. Di dalam riwayat at-Tirmidzi dan Shahîh Ibn Hibbân, dari hadits ‘Adiy ibn Hâtim, dia berkata, ْ َ ‫ق‬ْ َ ‫ال‬َْْ‫ر‬ُْ‫س‬ْ‫و‬ْ ُ ‫ل‬ِْْ‫لل‬‫ا‬َْْ‫م‬ َ ‫ل‬َ‫س‬َ‫ْو‬ ِ‫ه‬‫ي‬ َ ‫ل‬َ‫ْع‬ ُ‫ْالل‬ َ ‫َّل‬ َ‫ص‬:ْْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ َ ‫ل‬َ‫ْع‬ ٌ ‫وب‬ ُ‫ض‬‫غ‬َ‫ْم‬ ُ ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫اْل‬ ْ َ ‫ون‬ ُ ‫ال‬ َ ‫ىْض‬َ‫ار‬ َ‫ص‬َ‫اّنل‬َ‫و‬ “Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang mendapat murka dan orang-orang Nashara adalah orang-orang yang sesat.” (Ibnu Qayyyim al-Jauziyyah, Madârijus Sâlikîn, juz I, hal. 12) Nikmat dikaitkan secara jelas kepada Allah. Sedangkan pelaku kemurkaan disamarkan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa pertimbangan: 1. Nikmat itu merupakan gambaran kebaikan dan karunia, sedangkan kemurkaan berasal dari pintu pembalasan dan keadilan. Sementara rahmat mengalahkan kemurkaan. Tentang pengkhususan nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang mengikuti jalan lurus, maka itu adalah nikmat yang mutlak dan yang
  • 5. 5 mendatangkan keberuntungan yang abadi. Sedangkan nikmat itu secara tak terbatas diberikan kepada orang mukmin dan juga orang kafir. Jadi setiap makhluk ada dalam nikmat-Nya. Di sinilah letak rincian perselisihan tentang pertanyaan, “apakah Allah memberikan kepada orang kafir ataukah tidak?” Nikmat yang tak terbatas hanya bagi orang yang beriman, dan ketidakterbatasan nikmat itu bagi orang Mukmin dan juga bagi orang kafir. Inilah makna firman-Nya, ‫م‬ ُ ‫اك‬ َ ‫آت‬َ‫و‬ْ‫ن‬ ِ ِ‫م‬ْْ ِ ِ ُ ‫ك‬ْ‫ا‬َ‫م‬ُْْ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ْل‬ َ ‫أ‬َ‫س‬ْْۚ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ْ‫وا‬ ُ ‫د‬ُ‫ع‬ َ ‫ت‬َْْ‫ت‬َ‫م‬‫ع‬ِ‫ن‬ِْْ َ ‫اّلل‬ْْ َ ‫ل‬ْ‫ا‬ َ ‫وه‬ ُ‫ص‬ ُ ‫ُت‬ْْۗ ْ َ ‫ن‬ِ‫إ‬ْْ َ ‫ان‬ َ‫نّس‬ِ‫اْل‬ٌْْ‫وم‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ظ‬ َ ‫ل‬ٌْْ‫ار‬ َ ‫ّف‬ َ ‫ك‬ْ “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS Ibrâhîm/14: 34) 2. Allahlah satu-satunya yang memberikan nikmat, sebagaimana firman- Nya, ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬ ِ ِ‫م‬ْْ‫ة‬َ‫م‬‫ع‬ ِ ِ‫ن‬َْْ‫ن‬ِ‫م‬ َ ‫ف‬ِْْ َ ‫اّلل‬َْْْۖ‫م‬ ُ ‫ث‬ْ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ُْْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ‫ّس‬َ‫م‬ُْْ ُ ‫الُّض‬ِْْ‫ه‬ َ ‫ْل‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ْ ْ َ ‫ون‬ُ‫ر‬ َ ‫أ‬ َ ‫َت‬ “Dan, apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allahlah (datangnya),, dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS an-Nahl/16: 53) Sedangkan kemurkaan kepada musuh-musuh-Nya, maka bukan Allah saja yang murka, tapi para malaikat, nabi, rasul dan para wali-Nya juga murka kepada musuh-musuh Allah. 3. Ditiadakannya pelaku kemurkaan menunjukkan keremehan orang yang mendapat murka dan kehinaan keadaannya. Hal ini berbeda dengan disebutkannya pemberi nikmat, yang menunjukkan kemuliaan orang yang mendapat nikmat. Perhatikanlah secara seksama rahasia penyebutan sebab dan balasan bagi tiga golongan ini dengan lafazh yang ringkas. Pemberian nikmat kepadamereka mencakup nikmat hidâyah, berupa ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih atau petunjuk dan agama yang benar, di samping
  • 6. 6 kesempurnaan nikmat pahala. Lafazh an'amta 'alaihim mencakup dua perkara ini. Penyebutan murka Allah terhadap orang-orang yang dimurkai, juga mencakup dua perkara: a. Pembalasan dengan disertai kemurkaan, yang berarti ada siksa dan pelecehan. b. Sebab yang membuat mereka mendapat murka-Nya. Allah terlalu pengasih untuk murka tanpa ada kejahatan dan kesesatan yang dilakukan manusia. Seakan-akan murka Allah itu memang layak diberikan kepada mereka karena kesesatan mereka. Penyebutan orang- orang yang sesat juga mengharuskan murka Allah dan siksa-Nya terhadap mereka. Dengan kata lain, siapa yang sesat layak mendapat siksa, sebagai konsekuensi dari kesesatannya. Perhatikanlah kontradiksi antara hidâyah dan nikmat dengan murka dan kesesatan. Allah menyebutkan orang-orang yang mendapat murka dan yang sesat pada sisi yang berseberangan dengan orang-orang yang mendapat petunjuk dan mendapat nikmat. Yang pertama seperti firman Allah, ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْْ َ ‫ض‬َ‫ر‬‫ع‬ َ ‫أ‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬‫ك‬ِ‫ذ‬ْْ َ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ُْْ َ ‫ل‬ْْ ً ‫ة‬ َ ‫يش‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْْ ً ‫نك‬ َ ‫ض‬ُْْ‫ه‬ُ ُ ‫ُش‬ َ ‫َن‬َ‫و‬َْْ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ْ ِْ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ْْ‫ى‬ َ‫م‬‫ع‬ َ ‫أ‬ْ “Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS Thâhâ/20: 124). Yang kedua seperti firman Allah, ْ‫ى‬‫ـ‬ َ ‫ول‬ ُ ‫أ‬ْ َ ‫ك‬ِ‫ئ‬ْْ‫ى‬ َ َ‫َع‬ْ‫ى‬ ً ‫د‬ ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ ِ ِ‫م‬ِْْ ِ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ْْْۖ‫ى‬‫ـ‬ َ ‫ول‬ ُ ‫أ‬َ‫و‬ْ َ ‫ك‬ِ‫ئ‬ُْْ‫م‬ ُ ‫ه‬ْْ َ ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬‫ّف‬ُ‫م‬‫ال‬ “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS al-Baqarah/2: 5). Yogyakarta, 27 Desember 2015