2. PENAMAAN TUMBUHAN
Definisi : menentukan nama yang benar menurut sistem nomenklatur.
Alasan : nama itu penting bagi masyarakat dan berguna dalam
pemanfaatan organisme tersebut (sarana informasi).
Nama umum (atau nonteknis; nama daerah) :
Seringkali deskriptif (menggambarkan bentuk daun atau ciri-ciri
penting lainnya; habitat dan nilai obat);
Mudah mengucapkan dan mengingatnya;
Lebih familiar;
Lebih enak didengar; dan
Kadang-kadang membuat lucu atau senang.
3. PENAMAAN TUMBUHAN
Nama umum mempunyai kelemahan :
Tidak mempunyai alasan – tidak diatur oleh suatu aturan, sehingga nama
itu tidak konsisten; berbeda antara orang (tempat) satu dengan lainnya;
Digunakan untuk berbagai level taksonomi. Contoh “oak” digunakan untuk
spesies, genus atau famili;
Tidak spesifik. Beberapa jenis tumbuhan mempunyai lebih dari satu nama
umum.
Beberapa tumbuhan tidak jelas rimbanya karena jarang atau menghilang;
Adanya rintangan bahasa dalam menularkan nama tumbuhan;
Secara botanis tidak benar. Contoh, Jerusalem artichoke bukan berasal dari
daerah Israel atau bukan jenis artichoke; dan
Mungkin berbahaya! Contoh, Chinese star anise (Illicium verum) dapat
dimakan, sedangkan Japanese star anise (Illicium anisatum) beracun.
4. PENAMAAN TUMBUHAN
Pemakaian nama umum itu akan menimbulkan kericuhan yang tiada
henti-hentinya. Jika dalam satu negara saja sudah tidak ada
keseragaman dan dapat terjadi salah pengertian, apalagi dalam taraf
internasional kesimpangsiuran yang sudah pasti timbul akan lebih
hebat lagi.
Karena itu dalam dua abad terakhir ini pemakaian nama ilmiah sudah
menjadi kebiasaan yang umum di seluruh dunia.
Nama ilmiah lebih disukai karena dianggap tepat, karena mengacu pada
aturan dan sama di seluruh dunia, yaitu Kode Internasional Tatanama
Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature, ICBN)
5. PENAMAAN TUMBUHAN
Tujuan dan maksud penggunaan kode tata nama :
Tujuan :
menyediakan cara yang mantap dalam pemberian nama bagi kesatuan-
kesatuan taksonomi,
menjauhi atau menolak pemakaian nama-nama yang mungkin
menyebabkan kesalahan atau keragu-raguan atau yang menyebabkan
timbulnya kesimpangsiuran dalam ilmu pengetahuan;
menghindari terciptanya nama-nama yang tidak perlu.
Maksud : memberikan jalan guna pengacuan dan sekaligus menunjukkan
tingkat kedudukan taksonominya.
6. PENAMAAN TUMBUHAN
Beberapa Aturan:
Setiap tumbuhan memperoleh satu nama ilmiah; satu nama per
tumbuhan;
Nama ilmiah suatu spesies adalah binomial (dua nama). Binominal
adalah kombinasi nama genus dan nama spesifik (specific epithet);
Nama ditulis bahasa Latin; selalu dimiringkan/digarisbawahi untuk
menunjukkan kata asing;
Nama harus disertai sitasi pengarang (author); Nama ini biasanya
disingkat yang mewakili individu yang memberi nama specimen. Contoh
nama oak putih yaitu Quercus alba L. Huruf "L" mewakili nama
Linnaeus; Pengarang sisipan (parenthetical authority) mengacu pada
nama pertama (asal) yang kemudian diubah oleh nama pengarang
berikutnya. Contoh : Tsuga canadensis (L.) Carr. L, Linnaeus
mendeskripsikan tumbuhan itu pertama kali, Carr, Carriere
mendeskripsikan berikutnya; sekarang menjadi pengarang kombinasi
(combining authority);
7. PENAMAAN TUMBUHAN
Beberapa Aturan:
Jika tumbuhan diberi nama, maka harus (a) dideskripsikan dalam
bahasa Latin dan bahasa asal pengarang; (b) dipublikasikan dalam
jurnal ilmiah yang dipercaya; (c) tipe specimen harus ditunjukkan
(tersedia) dan (d) nama harus terdaftar;
Nama yang dipublikasikan sejak lama adalah nama yang benar. Juga
disebut prinsip prioritas (the principle of priority); mana yang anda
sukai
Graminae vs Poaceae;
Cruciferae vs Brassicaceae;
Compositae vs Asteraceae;
Jika tumbuhan diberi nama, maka specimen yang berfungsi sebagai
referensi atau model disimpan sebagai herbarum. Spesimen ini
dinamakan holotype, dan praktiknya diistilahkan "nomenclatural type
system". Duplikat holotype disebut isotype.
8. PENAMAAN TUMBUHAN
Beberapa Aturan:
Urutan taksonomi yang akhirannya dibakukan; Kingdom; Phylum or
Division - ophyta; Class - opsida; Subclass - idae; Order - ales;
Family - aceae; Subfamily - oideae. Sebagai pengingat : “King David
cried "Oh, for goodness sake".
Menulis nama subspesies. Jika menulis nama dengan urutan spesies
di bawahnya (i.e., subspecies, variety, forma), singkatan tidak
digarisbawahi atau ditulis miring. Jadi – Brassica oleracea forma
cauliflora. (nama kubis bunga).
Nama kultivar, yang biasanya digunakan petani atau pemulia tanaman
tidak perlu nama ilmiah dan tidak perlu mengikuti aturan ICBN. Nama
kultivar ditulis dengan tanda kutip tunggal mengikuti binomial atau
menggunakan singkatan "cv." Contoh: Malus pumila 'Macintosh' atau
Malus pumila cv. Macintosh. Nama kultivar tidak ditulis miring.
9. PENAMAAN TUMBUHAN
Identifikasi nama yang sahih (valid) : Nama tumbuhan yang benar adalah
yang paling tua, nama yang telah dipublikasikan.
Ada beberapa tips :
(1) susun semua nama yang telah dipublikasikan untuk spesies menurut
tanggal publikasi;
(2) Nama-nama specific epithet yang sama biasanya didasarkan pada
kesamaan tipe specimen dan pengarang terakhir mengetahui kerja
pengarang sebelumnya tetapi tidak setuju dengan pendapat dia (i.e.,
nomenclatural synonym; homotypic synonyms);
(3) nama-nama specific epithet yang berbeda didasarkan tipe yang
berbeda (i.e., taxonomic or heterotypic synonyms);
(4) specific epithet paling tua dipertahankan; dan
(5) perlu membentuk nama baru (penggabungan).
10. PENAMAAN TUMBUHAN
Mengucapkan nama ilmiah. (1) jangan memberikan tekanan pada setiap
suku kata; dan (2) ucapkan setiap huruf. The good news is that you can
pronounce them however you want.
Perubahan Nama. Nama diubah karena adanya kajian ilmiah tambahan,
memperlihatkan bahwa nama orisinal (asli) : (1) tidak mengikuti
aturan, atau (2) karena ide taksonomi genus dan species telah berubah
dari kajian awal (i.e., berdasarkan kajian, dua tumbuhan yang
berdekatan ternyata satu spesies).
Etika Penamaan. Sungguh sangat menyedihkan, adanya masalah ras
dan perkataan yang kurang sedap dalam hal penamaan tumbuhan.
Untuk menghindari nama-nama yang kurang baik itu, maka dilakukan
penamaan ilmiah walaupun itu sangat sulit
11. PENAMAAN TUMBUHAN
Tingkat Kesatuan Taksonomi
Kerajaan/Dunia/Filum tumbuh-tumbuhan
Divisi (divisio -phyta); Anak divisi (sub divisio -phytina)
Kelas (classis -opsida, khusus untuk Alga –phyceae); Subkelas/subkelas
(subclassis –idea)
Ordo/bangsa (ordo –ales); Anak ordo (subordo –ineae)
Famili/suku(famili –aceae); Anak famili/subfamili (subfamili –oideae); Puak
(tribus –eae); Anak puak (subtribus –inae)
Genus/genera (genus; nama ilmiah genus dan semua tingkat di bawahnya
tidak diseragamkan akhirannya); - Anak genus (subgenus); - Seksi (sectio); -
Anak seksi (subsectio); - Deret (series);- Anak deret (subseries)
Jenis (species); - Anak jenis (subspecies); - Varietas (varietas); - Anak
varietas (subvarietas); - Forma (forma); - Anak forma (subforma)
Catatan : Kata –kata yang dicetak tebal umum digunakan/ditulis dalam
Klasifikasi
12. PENAMAAN TUMBUHAN
Tingkat Kesatuan Taksonomi
Kerajaan : ...................
Divisi : ..................
Kelas : ..................
Ordo : ...................
Famili : ..................
Genus : ....................
Spesies : ....................