Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup, termasuk definisi keanekaragaman hayati menurut UU RI dan pembahasan tentang jenis, marga, suku, sistem klasifikasi, nomenklatur binominal, dan contoh klasifikasi tumbuhan dan hewan menurut sistem lima kingdom. Dokumen ini juga menjelaskan tentang ciri-ciri kelompok makhluk hidup seperti Monera, Protista, Plantae, Fungi, dan Animalia
2. Apakah keanekaragaman hayati itu ?
UU RI No. 5 Tahun 1994:
Keanekaragaman di antara makhluk hidup dari
semua sumber; termasuk diantaranya: daratan,
lautan, dan ekosistem akuatik lain serta komplek-
komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman di
dalam spesies, antarspesies dan ekosistem.
3. KEANEKARAGAMAN HAYATI
SUATU KONSEP YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SEBARAN VARIASI ATAU
PERBEDAAN DI DALAM MAKHLUK HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI BIASANYA
DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN
JUMLAH, VARIASI DI DALAM ORGANISME
DIARTIKAN SEBAGAI BERJENIS MAKHLUK
HIDUP YANG ADA DI ALAM
4. Berfungsi menjaga stabilitas ekosistem
kepentingan Keanekaragaman
kepentingan ekonomi dankesehatan
Kepentingan estetika dan rekreasi
Genetika
Peranannya sangat berharga sebagai
penyimpan gen
5. Keanekaragaman hayati indonesia
indonesia merupakan satu dari tujuh pusat
raksasa keanekaragaman hayati di
sebut
17. Negara kepulauan
Lluas daratan : 11,99 juta Km
2
Lluas Pperairan : 33,11 juta Km
2
NNegara kepulauan tropik terluas didunia47
6. 128 ribu jenis tumbuhan
350 ribu jenis hewan
10 ribu jenis mikroba
Luas daratan Indonesia hanya 1,3%
seluruh luas daratan dunia memiliki:
10% jenis tumbuhan berbunga,
12% binatang menyusui
16% reptilia dan amfibia
17% burung, dan
25% ikan
Keanekaragaman terumbu karang kita
diperkirakan tertinggi di dunia
Indonesia merupakan satu dari tujuh pusat
raksasa keanekaragaman hayati memiliki :
7. Makhluk hidup yang beranekaragam
Klasifikasi
Takson
Hirarki Takson
Kingdom
Phylum/Divisio
(Filum/Divisi)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
9. SISTEM KLASIFIKASI
1. Artificial : mengutamakan tujuan praktis.
2. Alami : bertujuan untuk terbentuknya takson2 yang
bersifat alami
Setiap unit yang terbentuk mencakup
anggota2 yang wajar bila mereka
dikelompokkan menjadi suatu kelompok
yang dikehendaki alam
3. Filogenetik : menggambarkan urutan perkembangan
makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya
kekerabatan
TATA NAMA
Shakespeare : “ What is in a name, A rose will smell as
sweet as any other name “
“ There is so much in a name we cant
dispense of any name “
11. SISTEM ALAMI
• Berdasarkan banyaknya persamaan
ciri morfologi yang dimiliki
• Penganut : Aristoteles dan Theophratus
• HISTORIS PLANTARUM
• SIFAT
• Mudah diidentifikasi
• Sistemnya stabil
• Semua organisme
mungkin diklasifikasi
• Contoh :
• Herba
• Semak
• Pohon
12. SISTEM BUATAN
• Berdasarkan adanya satu/sedikit
persamaan ciri morfologi alat reproduksi,
lingkungan dan daeran sebaran
• Penganut: John Ray
• Sifat:
• Kurang tertatur
• Tidak ada tata nama
Contoh :
Tanaman obat
Tanaman pangan
13. SISTEM FILOGENETIK
• Berdasarkan dekatnya
kekerabatan sejarah evolusi
• Dasar :
• Morfologi
• Karakteristik kromosom
• Urutan DNA
• Embriologi perkembangan
• Catatan Fosil
Penganut : Darwin
15. Nama ilmiah (Scientific name)
Nama latin/nama dalam bahasa latin
Nama biasa (Common name)
Nama lokal (Vernacular name)
NAMA ILMIAH
1. Diatur dalam kode internasional/
tata nama
2. Dalam bahasa latin atau yg
dilatinkan
3. Berlaku internasional
4. Kadang-kadang sulit dilafalkan
5. Memberikan indikasi untuk
kategori takson yang mana
nama itu diberikan
6. Untuk takson-takson dengan
definisi, posisi, dan tingkat
tertentu hanya ada satu nama
yang benar
NAMA BIASA
Tidak mengikuti ketentuan
manapun
Dalam bahasa daerah
Bersifat lokal
Mudah dilafalkan
Tidak jelas untuk kategori mana
Satu takson dapat mempunyai
lebih satu nama yang berbeda-
beda menurut
bahasanya yang menyebutkan
16. • Contoh Nama Tumbuhan yang Panjang
- Sambucus caule arborea ramosa floribus umbelatus
(Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang
dengan bunga bentuk payung)
Nama tersebut tidak jelas untuk kategori takson yang mana.
Sulit untuk diingat
BINOMIAL NOMENKLATUR
(Sistem Nama Ganda)
Tumbuhan: ICBN (International Code of Botanical Nomenclatur)
Binatang : ICZN (International Code of Zoological Nomenclatur)
17. NAMA JENIS
1. Binomial (2 kata)
Kata depan : nama marga
Kata kedua : petunjuk jenis (epitheton specificum)
Contoh : Oryza sativa 1 : Nama marga, 2 : Nama petunjuk jenis
1 2 1 + 2 : Nama jenis
2. Tidak boleh merupakan tautonim : terdiri atas dua kata yang sama : Linaria
linaria atau hampir sama : Boldu boldus
Bagi hewan tautonim masih dibolehkan, contoh : Gallus gallus
3. Kata depan : huruf pertama harus besar kata kedua huruf kecil
4. Harus ditulis miring atau digarisbawahi. Garis depan untuk kata pertama dan
kata kedua harus terpisah.
NAMA MARGA
1. Satu kata
2. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar
NAMA SUKU
1. Satu kata berbentuk jamak
2. Dibentuk salah satu marga yang dibawahinya ditambah aceae (untuk tumbuhan)
Contoh: Solanaceae Solanum + aceae
Namun masih ada nama suku yang tidak menuruti cara tersebut di atas
Untuk hewan : nama marga + idae
Contoh : Felidae dari Felis + idae
18. Taksonomi : mengidentifikasi semua makhluk hidup yang
ada dan yang pernah ada.
Jenis : mencakup semua individu yang menurut
pembawaannya mempunyai sifat yang sama,
baik morfologi , anatomi, maupun fisiologi.
Marga : mencakup semua jenis yang menunjukkan
persamaan alat reproduksi
Suku : mencakup sejumlah marga dengan jenis-jenis
yang dianggap dari nenek moyang yang
sama.
ARISTOTELES (Historia Animalum) 520
THEOPHRASTES (Historia Plantarum) 480
Perkawinan Turunan fertil
22. Keanekaragaman Tumbuhan & Hewan
Sistem Lima Kingdom
I. MONERA : a. Bersel satu / koloni
(Prokariotik) b. Tak mempunyai membran inti
c. Nutrisi umumnya dengan cara menyerap,
fotosintesis, kemosintesis
Contoh : Bakteri dan Ganggang Biru
II. PROTISTA : a. Memiliki membran inti
(Eukariotik) b. Bersel satu/koloni
c. Nutrisi : absorpsi, makan, fotosintesis.
Contoh : Ganggang, Flagellata, Ciliata, Sporozoa,
Rhizopoda.
III. PLANTAE: a. Memiliki membran inti, memiliki plastid, dinding
sel.
(Eukariotik) b. Multiseluler
c. Berfotosintesis
Contoh: Ganggang, Lumut, Paku, Tumbuhan berbiji
terbuka, Tumbuhan berbiji
tertutup (monokotil dan dikotil)
23. IV. FUNGI : a. Mempunyai membran inti
b. Uniseluler/Multiseluler
c. Tidak berklorofil
d. Nutrisi : menguraikan bahan organik
absorpsi
e. Reproduksi : aseksual ; spora
seksual : konyugasi
V. ANIMALIA : a. Mempunyai membran inti
b. Nutrisi : makan
Contoh : - Saccharomyces, - Rhizopus, - Neurospora,
- Penicillium, -Volvariella
Contoh: 1. Radiata : Porifera, Coelenterata
2. Acoelomata : Cacing hati, Cacing pita, Cacing getar
3. Psedocoelomata : Ascaris (Nemathelminthes)
4. Schizocoelomata : Annelida, Mollusca
Arthropoda : Crustacea, Insecta, Arachnida, Myriapoda
5. Enterocoelomata : Echinodermata, Chordata.
24. MONERA
Terdiri atas Bakteri dan
Alga biru
Uniseluler prokariotik
Haploid
Autotrof/heterotrof
Parasit, simbiosis
Seksual dan paraseksual
Organel tidak lengkap
(golgi, mitokondria, RE)
Memiliki alat gerak
26. PROTISTA
PROTISTA MIRIP HEWAN
PROTOZOA (RHIZOPODA, CILIATA,
FLAGELLATA DAN SPOROZOA)
PROTISTA MIRIP JAMUR
JAMUR LENDIR
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
CHLOROPHYTA, RHODOPHYTA,
CHRYSOPHYTA DAN PHAEOPHYTA
27. JAMUR (FUNGI)
Uniseluler atau
multiseluler eukariotik
Tubuh berbentuk
benang (hifa)
Heterotrof parasit
atau saprofit
Aseksual, konyugasi
28. PLANTAE
MULTISELULER
EUKARIOTIK
AUTOTROF
BERKHLOROFIL
ASEKSUAL DAN
SEKSUAL –
METAGENESIS
HIDUP DI DARAT
BRYOPHYTA,
PTERYDOPHYTA DAN
SPERMATOPHYTA
31. Ektoderm Mesoderm dari
Mesoderm ektoderm lapisan
Endoderm padat tdk terbentuk
rongga
Acoelomata
Endoderm Mesoderm dari
Mesoderm ectoderm lapisan
Ectoderm tengah yg tak padat
Pseudocoelum berupa rongga
Pseudocoelomata
32. mesenterium
mesoderm
endoderm
coelom
dinding tubuh
Mesoderm waktu embrio
dari ektoderm dan
endoderm , yang
memisah jadi 2 lapisan
dan membentuk rongga
Schizocoelomata
mesoderm
endoderm
coelom
Mesoderm dari endoderm
kantung kosong yg tumbuh
menjadi rongga antara ekto
dan endoderm
Enterocoelomata