SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI TANAMAN
ACARA III
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN
Oleh:
Shafira Sal Shabilla
NIM A0B018010
Rombongan 1
PJ Acara: 1. Gelar Maulana W.K (A1D015181)
2. Elvina Hapsari (A1D016122)
3. Riza Baihaqi (A1D016200)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan di permukaan bumi selain berjumlah sangat besar juga
menunjukkan keanekaragaman yang sangat tinggi. Jumlah dan keanekaragaman
yang sangat tinggi mendorong manusia yang berkecimpung dalam studi tumbuhan
melakukan penyederhanaan obyek tumbuhan itu melalui klasifikasi
(pengelompokan) dan pemberian nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk. Dua kegiatan inilah yang merupakan tugas utama ilmu sistematik atau
taksonomi tumbuhan.
Pada saat ini telah banyak dikenal berbagai macam tumbuhan termasuk di
antaranya tumbuhan yang bermanfaat. Tumbuhan tersebut perlu di beda-bedakan
agar supaya tidak salah penyebutannya, karena wujud dan macamnya berbeda.
Karena itu dirasakan perlunya suatu pengetahuan mengenai cara atau metode untuk
menguasai keseluruhan tumbuhan. Dari tumbuhan yang sudah dikenal atau
diketahui kemudian digolong-golongkan, dikelas-kelaskan, diidentifikasikan, dan
diklasifikasikan.
Kita perlu mempelajari tumbuhan sebanyak mungkin serta merta
merawatnya karena tantangan besar saat ini adalah menjaga tumbuhan di atas
permukaan bumi dari kepunahan. Bukan lagi menjadi rahasia publik bahwa dalam
mempelajari tumbuhan kita perlu berpacu dengan gencarnya kerusakan hutan dan
lingkungan, penebangan liar, penjarahan lahan, dan sebagainya. Kita perlu
menggali informasi sebanyak-banyaknya sehingga informasi dan klasifikasi
tumbuhan lebih efektif dan efisien.
A. Tujuan
Praktikum acara 3 tentang identifikasi dan klasifikasi tumbuhan bertujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian identifikasi dan klasifikasi
2. Mengetahui cara menggunakan buku kunci determinasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang terdapat di alam
semesta. Selain itu tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki daun, batang,
dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan meggunakan
klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya
tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan
hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat
menghasilkan Oksigen (O2) dan mengubah karbondioksida (CO2) yang dihasilkan
oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh makhluk
hidup lain (Ferdinand, 2009)
Pertumbuhan tinggi tumbuhan dipengaruhi oleh perbedaan kecepatam
pembentukan dedaunan bergantung pada kualitas tempat tumbuh. Setidaknya
terdapat tiga faktor lingkungan dan satu faktor genetik (intern) yang sangat nyata
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi yaitu kandungan nutrien mineral tanah,
kelembaban tanah, cahaya matahari, serta keseimbangan sifat genetik antara
pertumbuhan tinggi dan diameter suatu pohon (Davis, 2007)
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokkan yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur,
kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan
dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persaman dalam
kategori lain (Kurniawan, 2015)
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena
sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat
dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan
dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman
Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan perbedaan ciri dan manfaat
yang dimiliki makhluk hidu. Salah satu contoh klasifikasi pada tumbuhan
berdasarkan manfaatnya yaitu tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan, dan lain-lain (Soepomo,
2009)
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya,
persamaan dari beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola hidup
yang sama sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama. Klasifikasi makhluk
hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya, selain dari beberapa makhluk hidup
memiliki persamaan sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama, namun
terdapat perbedaan antara makhluk hidup tersebut. Klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi, klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
ciri morfologi dan ciri anatomi maksudnya adalah mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya
dan susunan tubuhnya. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia,
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia contohnnya adalah dapat
dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi
penyusun tubuh makhluk hidup tersebut. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
manfaat, dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita
bisa mennetukan langkah-langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan
tersebut secara lebih optimal (Soepomo, 2009)
Banyak makhluk hidup mempunyai nama lokal. Nama ini bisa berbeda
antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk
hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan
kesepakatan internasional, digunakanlah Binomian Nomenclature. Metode
binomian nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting
dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda
karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata yaitu
nama genus dan spesies (Martinus, 2008)
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum identifikasi dan klasifikasi
tumbuhan: pisau, alat urai (jarum), luope, dan penggaris. Bahan yang digunakan
pada praktikum acara 3 adalah tumbuhan hasil eksplorasi.
B. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja dalam melakukan percobaan identifikasi dan klasifikasi
tumbuhan, antara lain:
1. Bagian-bagian vegetatif maupun generatif diamati dari tumbuhan yang telah
dikoleksi
2. Tumbuhan dimulai dicandra dengan menggunakan kunci determinasi, sehingga
dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis, pada setiap nomor selalu
disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan pertanyaan kebalikan.
3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan
a atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukan arah
berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan sebuah famili yang
bernomor.
4. Uraian dan deskripsi dibaca dengan teliti dari familianya & uraian tersebut
dibandingkan dengan tanamannya untuk diteliti apakah uraian tersebut cocok.
5. Kemudian menentukan genus dimulai dengan tabel, dan seterusnya sehingga
diketemukan nama speciesnya.
6. Pada akhir kegiatan, tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh, dan letak ketinggian
tempat dan nama daerah dicantumkan.
7. Klasifikasi dilakukan dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta,
Pterydopphyta dan Spermatophyta, sampai tingkat species.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No. Gambar Keterangan
1. Nama : Paku-pakuan
Nama latin :Dryoptenis cristata
Morfologi :Daun bergerigi
Batang tidak berkambium
Akar serabut
2. Nama : Lumut
Nama latin : Bryopsida sp.
Morfologi :Daun tidak sejati
Batang tidak sejati
Akar tidak sejati
3. Nama : Bunga kertas
Nama latin : Bougainvillea
Morfologi :Daun menyirip
Batang berkambium
Akar tunggang
4. Nama : Kelapa
Nama latin : Cocos nucitera
Morfologi :Daun sejajar
Batang tidak berkambium
Akar tunggang
5. Nama : Lada
Nama latin : Piper nigrum
Morfologi :Daun melengkung
Batang tidak berkambium
Akar serabut
6. Nama : Jambu air
Nama latin : Syzygium aqueum
Morfologi :Daun menyirip
Batang berkambium
Akar tunggang
Kunci Determinasi  Famili : 37. Piperaceae
(1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43b,
54b, 59b, 61b, 62b, 63a, 64a)
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.
(1b, 2a)
Tumbuh-tumbuhan memanjat. Batang panjang 5-15m. Daun berseling atau
tersebar, bertangkai dengan daun penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan
bekas yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat telur sampai memanjang, dengan
ujung runcing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil,
tenggelam dan rapat. Bulir berdiri sendiri, diujung, berhadapan dengan daun,
menggantung, tangkai 1-3,5 cm; sumbu 3,5-22 cm. Daun pelindung memanjang,
panjang 4-5 mm. Tangkai sari panjang 1 mm, kepala putik 2-5, kebanyakan 3-4.
Buah bbuni 1k bentuk bola. Tumbuh-tumbuhan yang berobah-obah! Dari India, di
Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m.
Piper, N, Marica, Ind, J, S, Lada, S, Pedes, S. Sakang
Piper nigrum L.
B. Pembahasan
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat
tinggi dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan jenis
tumbuhan yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai
dengan organ tumbuhan yang meliputo buah dan juga daun. Tumbuhan biji juga
sering dikenal dengan tumbuhan berbunga. Bunga yang terdapat pada tumbuhan
merupakan alat reproduksi atau juga sering disebut dengan alat perkawinan bagi
tumbuhan. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua golongan yaitu tumbuhan yang
berbiji terbuka atau yang sering disebut dengan gymnospermae dan juga ada pula
tumbuhan biji tertutup atau yang sering disebut dengan istilah angiospermae.
Contoh tumbuhan tingkat tinggi diantaranya adalah tumbuhan paku-pakuan dan
juga tumbuhan bunga-bungaan.
Tumbuhan tingkat tinggi juga mempunyai ciri-ciri yaitu:
1. Berkormus sehingga disebut cormophyta.
2. Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/jelas antara akar, daun, batang.
3. Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler, contoh: Angiospermae (dikotil
dan monokotil) dan Gymnospermae.
Tumbuhan tingkat rendah yaitu salah satu jenis tumbuhan yang tidak pernah
menghasilkan bunga. Ciri-ciri yang dimiliki oleh tumbuhan tingkat rendah yaitu:
1. Berthalus sehingga disebut tumbuhan Thallophyta.
2. Organ masih sangat sederhana.
3. Belum mempunyai jaringan pengangkutan, yaitu: Bryophyta dan Algae.
(Andersoon, 2006)
Ciri khusus yang dimiliki keduanya yaitu:
1. Tumbuhan tingkat tinggi: memiliki akar yang berbentuk serabut.
2. Tumbuhan tingkat rendah: tidak memiliki bunga sepanjang hidupnya.
(Campbell, 2010)
Pteridophyta merupakan salah satu filum tanaman. Mereka adalah tanaman
vaskular (yang memiliki jaringan xilem dan floem) yang bereproduksi dengan
melepaskan spora daripada biji, dan termasuk tumbuhan pakis yang snagat beragam
dan tanaman anggun lainnyya yang berhutan-hutan. Ada sekitar sebelas ribu spesies
pteridophyta yang berbeda, menjadikannya tanaman darat paling beragam setelah
tanaman berbunga (angiosperma). Pteridophyta terdiri dari empat divisi, ada
Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta (Nugroho, 2018)
Spermatophyta merupakan golongan tumbuhan dengan tingkatan
perkembangan yang paling tinggi, dan telah menghasilkan biji sebagai alat
perkembangbiakannya. Biji ini berasal dari suatu alat yang disebbut bunga, dari itu
tumbuhan spermatophyta juga disebut tumbuhan yang berbunga (Anthophyta)
(Tjitrosoepomo, 2011)
Selain itu tumbuhan spermatophyta juga mempunyai bagian-bagian lain
yang merupakan metamorfosis bagian-bagian pokok tadi ditambah lagi dengan
berbagai macam organ-organ tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2002). Tumbuhan
spermatophyta mempunyai alat perkembangbiakan berupa bunga. Hasil dari
perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang
menjadi embrio. Zigot merupakan hasil peleburan antara sel kelamin jantan dan
betina. Embrio tersimpan didalam biji yang pada akhirnya akan menjadi individu
baru (Polunin, 1980). Spermatophyta secara klasik dibedakan dalam 2 anak divisi
yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) (Tjitrosoepomo, 2011)
Spermatophyta (tumbuhan biji) adalah golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenik yang tinggi. Ciri khas tumbuhan spermatophyta adanya
suatu otgan yang berupa biji. Tumbuhan biji dapat dibedakan dalam dua divisi yaitu
tumbuhan gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan tumbuhan angiospermae
(tumbuhan biji tertutup). Spermatophyta merupakan tumbuhan kormus sejati,
dimana tubuhnya dapat jelas dibedakan antara akar, batang, dan daun sejati (Hayah,
2016)
Tumbuhan lumut merupakan salah satu kelompok tumbuhan dari
keanekaragaman hayati yang belum banyak diteliti karena sepintas nampak tidak
menarik perhatian dan bahkan sering dianggap sebagai penyebab lingkungan
terlihat kotor. Namun, bila diperhatikan secara seksama beberapa jenis tumbuhan
lumut ini cukup menarik, baik dari warna maupun kehidupannnya yang
berkelompok membentuk bantalan seperti karpet. Tumbuhan lumut sering dijumpai
di tempat temppat yang lembab dan basah, misalnya di hutan dan hidup menempel
pada berbagai substrat, antara lain misalnya tanah dalam rimba, batu-batu, cadas-
cadas, gambut, kulit pohon, dan lain-lain (Tjitrosoepomo, 2011). Lumut tidak
mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Lumut merupakan salah satu bagian kecil
dari flora yang belum banyak tergali dan bagian penyokong keanekaragaman flora
(Windadry, 2009). Lumut merupakan tumbuhan kecil yang tingginya hanya sekitar
1-2 cm, dan bahkan yang paling besarpun umumnya tingginya kurang dari 20 cm.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang sederhana biasanya tumbuh di
tempat-tempat basah (Kimball, 2003)
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan,
dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan adalah
menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi.
Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal oleh dunia Ilmu
pengetahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus
mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan
yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain
bantuan dari oranglain, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci
identifikasi serta lembar identifiaksi jenis (Tjitrosoepomo, 2011)
Identifikasi tumbuhan penghijauan merupakan suatu cara untuk
mempelajari ilmu botani dalam pembelajaran biologi terutama pokok bahasan
klasifikasi dan taksonomi tumbuhan. Identifikasi tumbuhan penghijauan ini
merupakan pembelajaran botani yang penting sekali, karena dengan
mempelajarinya, kita dapat memahami klasifikasi tumbuhan-tumbuhan khususnya
tumbuhan penghijauan (Suraida, 2012)
Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan
lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena
didunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah
determinasi (Inggris to determine = menentukan, memastikan) dainggap lebih tepat
daripada istilah identifikasi (Inggris to identify = mempersamakan) (Rifa’i, 1976)
Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat
morfologi tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran, dan jumlah bagian-
bagian daun, bunga, buah, dan lain-lainnya. Langkah berikut adalah
membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan
lainnya yang sudah dikenal identitasnya.
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk
mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci
dikotomis terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris untuk
mengelompokkan atau menggolongkan makhluk hidup, dan berisi deskripsi dari
ciri-ciri organisme yang disajikan dengan ciri yang berlawanan. Kunci determinasi
pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, tetapi sebenarnya Lammarck
(1778) yang pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi.
Kunci determinasi adalah cara analitis buatan yang memungkinkan
pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang penting dengan jalan
memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana yang sesuai (digunakan)
dan mana yang tidak sesuai (tidak digunakan). Bentuk kunci determinasi yang
paling umumu adalah bercabang dua (dichotom). Macam-macam susunan kunci
determinasi ada dua yaitu bertakik (idented) dan sejajar.
Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk
memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci
determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga, atau jenis dan
seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi
selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat
yang bertentangan, begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban
berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Beberapa syarat kunci determinasi
yang baik menurut Vogel (1989) antara lain:
1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila
sangat penting.
2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.
Contoh :Leaves opposites, Leaves either in whorls, or spirally aranged, or
distichous bukan Leaves opposites, Leaves not opposites
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang.
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci.
5. Mencantumkan nomor couplet.
6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas.
Hal-hal yang diperhatikan dalam kunci determinasi (Jones&Luchsinger,
2000)
1. Kunci harus bercabang dua, dimana pernyataan dalam setiap baik harus saling
bertentangan.
2. hindari pernyataan yang terlalu umum, contoh: daun ukuran besar dan daun
ukuran kecil.
3. Kata pertama dari setiap pernyataan di dalam setiap bait haruslah identik.
4. Dua pernyataan di dalam setiap bait harus saling bertentangan.
5. Hindari penggunaan ukuran yang tumpang tindih.
6. Pernyataan yang terdapat pada bait yang berurutan jangan dimulai dengan kata
yang sama.
7. Menggunakan selalu sifat-sifat makroskopis.
8. Setiap bait harus diberi nomor atau huruf.
Pada praktikum acara 3 setiap individu mengidentifikasi dan
mengklasifikasi tumbuhan pada tumbuhan paku-pakuan, lumut, bunga kertas,
kelapa, lada, dan jambu air. Pada tumbuhan paku-pakuan telah didapat nama
latinnya yaitu Dryoptesis cristata dengan daun yang bergerigi, batangnya tidak
berkambium, dan memiliki akar serabut. Selanjutnya adalah tumbuhan lumut telah
didapat nama latinnya yaitu Bryopsida sp. dengan daun, batang, dan akar yang tidak
sejati. Selanjutnya adalah tumbuhan bunga kertas telah didapat nama latinnya ialah
Bougainvillea dengan daun yang menyirip, batangnya berkambium, dan memiliki
akar yang tunggang. Selanjutnya adalah tumbuhan kelapa telah didapat nama
latinnya ialah Cocos nucitera dengan daun yang sejajar, batangnya tidak
berkambium, dan memiliki akar yang tunggang. Selanjutnya adalah tumbuhan lada
telah didapat nama latinnya ialah Piper nigrum dengan daun yang melengkung,
batangnya tidak berkambium, dan memiliki akar serabut. Selanjutnya adalah
tumbuhan jambu air telah didapat nama latinnya ialah Syzygium aqueum dengan
daun yang menyirip, batangnya berkambium, dan memiliki akar tunggang.
Selanjutnya kami per kelompok melakukan identifikasi dengan mencari
nama famili, genus, spesies, dan deskripsi tentang tanaman itu melalui buku kunci
determinasi. Yang kami dapatkan yaitu tumbuhan lada. Setelah kami mencari nama
famili, genus, dan spesies satu persatu. Data yang kami dapatkan yaitu nama famili
dari tumbuhan lada yaitu Piperaceae dengan nomor 37 (16, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a,
41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b, 62b, 63a, 64a), nama genus ialah Piper, dan nama
spesies yaitu Piper nigrum L. (1b, 2a). Deskripsi tentang tumbuhan lada pada buku
kunci determinasi ialah Tumbuh-tumbuhan memanjat. Batang panjang 5-15m.
Daun berseling atau tersebar, bertangkai dengan daun penumpu yang cepat rontok,
dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat telur sampai
memanjang, dengan ujung runcing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian bawah terisi dengan
kelenjar kecil, tenggelam dan rapat. Bulir berdiri sendiri, diujung, berhadapan
dengan daun, menggantung, tangkai 1-3,5 cm; sumbu 3,5-22 cm. Daun pelindung
memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai sari panjang 1 mm, kepala putik 2-5,
kebanyakan 3-4. Buah bbuni 1k bentuk bola. Tumbuh-tumbuhan yang berobah-
obah! Dari India, di Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan acara 3 tentang “identifikasi dan klasifikasi tumbuhan”
dapat disimpulkan bahwa:
a. Identifikasi dapat diartikan sebagai pengenalan, termasuk nama, tempat dalam
klasifikasi, sedangkan klasifikasi adalah penggolongan makhluk hidup.
B. Saran
Saran untuk pelaksanaan praktikum identifikasi dan klasifikasi tumbuhan
yaitu praktikan seharusnya lebih teliti dalam mengklasifikasi morfologi tumbuhan
dan dalam mengidentifikasi tumbuhan dengan menggunakan buku kunci
determinasi.
BIODATA PRAKTIKAN
Nama : Shafira Sal Shabilla
NIM : A0B018010
Jurusan : Perencanaan Sumberdaya Lahan
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 12 Februari 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan Darah : B
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
fentyagustin1
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Stomata
StomataStomata
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
Nike Triwahyuningsih
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
Tidar University
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
Abulkhair Abdullah
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
Laode Syawal Fapet
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
yusri humaira
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 

Similar to Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman

Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Septian Muna Barakati
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
Indah Indull
 
Makalah elearning tik
Makalah elearning tikMakalah elearning tik
Makalah elearning tik
wulanagustinafadhilah14
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiLutfiaAyu
 
Biologi M1KB3
Biologi M1KB3Biologi M1KB3
Biologi M1KB3
ppghybrid4
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
rohis
 
Dwi Lestiana
Dwi LestianaDwi Lestiana
Dwi Lestiana
dwilestiana
 
Bab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiBab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiIrawati Ibrahim
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Septian Muna Barakati
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
MariaSulastrianutser
 
Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2
Halim Widya Kusuma
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Ipa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi bendaIpa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi benda
Nispi Hariyani
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupAde Suhaya
 
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jktHandout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
Fajar Adinugraha
 

Similar to Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman (20)

Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Makalah elearning tik
Makalah elearning tikMakalah elearning tik
Makalah elearning tik
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Biologi M1KB3
Biologi M1KB3Biologi M1KB3
Biologi M1KB3
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Dwi Lestiana
Dwi LestianaDwi Lestiana
Dwi Lestiana
 
Bab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiBab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologi
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 
Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Ipa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi bendaIpa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi benda
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jktHandout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
Handout mid term 1 kelas x mipa sma citra kasih jkt
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TANAMAN ACARA III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN Oleh: Shafira Sal Shabilla NIM A0B018010 Rombongan 1 PJ Acara: 1. Gelar Maulana W.K (A1D015181) 2. Elvina Hapsari (A1D016122) 3. Riza Baihaqi (A1D016200) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2018
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan di permukaan bumi selain berjumlah sangat besar juga menunjukkan keanekaragaman yang sangat tinggi. Jumlah dan keanekaragaman yang sangat tinggi mendorong manusia yang berkecimpung dalam studi tumbuhan melakukan penyederhanaan obyek tumbuhan itu melalui klasifikasi (pengelompokan) dan pemberian nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk. Dua kegiatan inilah yang merupakan tugas utama ilmu sistematik atau taksonomi tumbuhan. Pada saat ini telah banyak dikenal berbagai macam tumbuhan termasuk di antaranya tumbuhan yang bermanfaat. Tumbuhan tersebut perlu di beda-bedakan agar supaya tidak salah penyebutannya, karena wujud dan macamnya berbeda. Karena itu dirasakan perlunya suatu pengetahuan mengenai cara atau metode untuk menguasai keseluruhan tumbuhan. Dari tumbuhan yang sudah dikenal atau diketahui kemudian digolong-golongkan, dikelas-kelaskan, diidentifikasikan, dan diklasifikasikan. Kita perlu mempelajari tumbuhan sebanyak mungkin serta merta merawatnya karena tantangan besar saat ini adalah menjaga tumbuhan di atas permukaan bumi dari kepunahan. Bukan lagi menjadi rahasia publik bahwa dalam mempelajari tumbuhan kita perlu berpacu dengan gencarnya kerusakan hutan dan lingkungan, penebangan liar, penjarahan lahan, dan sebagainya. Kita perlu
  • 3. menggali informasi sebanyak-banyaknya sehingga informasi dan klasifikasi tumbuhan lebih efektif dan efisien. A. Tujuan Praktikum acara 3 tentang identifikasi dan klasifikasi tumbuhan bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengertian identifikasi dan klasifikasi 2. Mengetahui cara menggunakan buku kunci determinasi.
  • 4. II. TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang terdapat di alam semesta. Selain itu tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki daun, batang, dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan meggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan mengubah karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh makhluk hidup lain (Ferdinand, 2009) Pertumbuhan tinggi tumbuhan dipengaruhi oleh perbedaan kecepatam pembentukan dedaunan bergantung pada kualitas tempat tumbuh. Setidaknya terdapat tiga faktor lingkungan dan satu faktor genetik (intern) yang sangat nyata berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi yaitu kandungan nutrien mineral tanah, kelembaban tanah, cahaya matahari, serta keseimbangan sifat genetik antara pertumbuhan tinggi dan diameter suatu pohon (Davis, 2007) Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokkan yang didasarkan pada ciri- ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan
  • 5. dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persaman dalam kategori lain (Kurniawan, 2015) Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan perbedaan ciri dan manfaat yang dimiliki makhluk hidu. Salah satu contoh klasifikasi pada tumbuhan berdasarkan manfaatnya yaitu tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat- obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan, dan lain-lain (Soepomo, 2009) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya, persamaan dari beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola hidup yang sama sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya, selain dari beberapa makhluk hidup memiliki persamaan sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama, namun terdapat perbedaan antara makhluk hidup tersebut. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi, klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi maksudnya adalah mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia, Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia contohnnya adalah dapat
  • 6. dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup tersebut. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa mennetukan langkah-langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih optimal (Soepomo, 2009) Banyak makhluk hidup mempunyai nama lokal. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah Binomian Nomenclature. Metode binomian nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata yaitu nama genus dan spesies (Martinus, 2008)
  • 7. III. METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada praktikum identifikasi dan klasifikasi tumbuhan: pisau, alat urai (jarum), luope, dan penggaris. Bahan yang digunakan pada praktikum acara 3 adalah tumbuhan hasil eksplorasi. B. Prosedur Kerja Langkah-langkah kerja dalam melakukan percobaan identifikasi dan klasifikasi tumbuhan, antara lain:
  • 8. 1. Bagian-bagian vegetatif maupun generatif diamati dari tumbuhan yang telah dikoleksi 2. Tumbuhan dimulai dicandra dengan menggunakan kunci determinasi, sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis, pada setiap nomor selalu disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan pertanyaan kebalikan. 3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan a atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukan arah berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan sebuah famili yang bernomor. 4. Uraian dan deskripsi dibaca dengan teliti dari familianya & uraian tersebut dibandingkan dengan tanamannya untuk diteliti apakah uraian tersebut cocok. 5. Kemudian menentukan genus dimulai dengan tabel, dan seterusnya sehingga diketemukan nama speciesnya. 6. Pada akhir kegiatan, tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh, dan letak ketinggian tempat dan nama daerah dicantumkan. 7. Klasifikasi dilakukan dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta, Pterydopphyta dan Spermatophyta, sampai tingkat species.
  • 9. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil No. Gambar Keterangan 1. Nama : Paku-pakuan Nama latin :Dryoptenis cristata Morfologi :Daun bergerigi Batang tidak berkambium Akar serabut 2. Nama : Lumut Nama latin : Bryopsida sp. Morfologi :Daun tidak sejati Batang tidak sejati Akar tidak sejati 3. Nama : Bunga kertas Nama latin : Bougainvillea
  • 10. Morfologi :Daun menyirip Batang berkambium Akar tunggang 4. Nama : Kelapa Nama latin : Cocos nucitera Morfologi :Daun sejajar Batang tidak berkambium Akar tunggang 5. Nama : Lada Nama latin : Piper nigrum Morfologi :Daun melengkung Batang tidak berkambium Akar serabut 6. Nama : Jambu air Nama latin : Syzygium aqueum Morfologi :Daun menyirip Batang berkambium Akar tunggang Kunci Determinasi  Famili : 37. Piperaceae (1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b, 62b, 63a, 64a) Genus : Piper Spesies : Piper nigrum L.
  • 11. (1b, 2a) Tumbuh-tumbuhan memanjat. Batang panjang 5-15m. Daun berseling atau tersebar, bertangkai dengan daun penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat telur sampai memanjang, dengan ujung runcing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggelam dan rapat. Bulir berdiri sendiri, diujung, berhadapan dengan daun, menggantung, tangkai 1-3,5 cm; sumbu 3,5-22 cm. Daun pelindung memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai sari panjang 1 mm, kepala putik 2-5, kebanyakan 3-4. Buah bbuni 1k bentuk bola. Tumbuh-tumbuhan yang berobah-obah! Dari India, di Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m. Piper, N, Marica, Ind, J, S, Lada, S, Pedes, S. Sakang Piper nigrum L. B. Pembahasan Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat tinggi dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai dengan organ tumbuhan yang meliputo buah dan juga daun. Tumbuhan biji juga sering dikenal dengan tumbuhan berbunga. Bunga yang terdapat pada tumbuhan merupakan alat reproduksi atau juga sering disebut dengan alat perkawinan bagi tumbuhan. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua golongan yaitu tumbuhan yang berbiji terbuka atau yang sering disebut dengan gymnospermae dan juga ada pula tumbuhan biji tertutup atau yang sering disebut dengan istilah angiospermae.
  • 12. Contoh tumbuhan tingkat tinggi diantaranya adalah tumbuhan paku-pakuan dan juga tumbuhan bunga-bungaan. Tumbuhan tingkat tinggi juga mempunyai ciri-ciri yaitu: 1. Berkormus sehingga disebut cormophyta. 2. Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/jelas antara akar, daun, batang. 3. Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler, contoh: Angiospermae (dikotil dan monokotil) dan Gymnospermae. Tumbuhan tingkat rendah yaitu salah satu jenis tumbuhan yang tidak pernah menghasilkan bunga. Ciri-ciri yang dimiliki oleh tumbuhan tingkat rendah yaitu: 1. Berthalus sehingga disebut tumbuhan Thallophyta. 2. Organ masih sangat sederhana. 3. Belum mempunyai jaringan pengangkutan, yaitu: Bryophyta dan Algae. (Andersoon, 2006) Ciri khusus yang dimiliki keduanya yaitu: 1. Tumbuhan tingkat tinggi: memiliki akar yang berbentuk serabut. 2. Tumbuhan tingkat rendah: tidak memiliki bunga sepanjang hidupnya. (Campbell, 2010) Pteridophyta merupakan salah satu filum tanaman. Mereka adalah tanaman vaskular (yang memiliki jaringan xilem dan floem) yang bereproduksi dengan
  • 13. melepaskan spora daripada biji, dan termasuk tumbuhan pakis yang snagat beragam dan tanaman anggun lainnyya yang berhutan-hutan. Ada sekitar sebelas ribu spesies pteridophyta yang berbeda, menjadikannya tanaman darat paling beragam setelah tanaman berbunga (angiosperma). Pteridophyta terdiri dari empat divisi, ada Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta (Nugroho, 2018) Spermatophyta merupakan golongan tumbuhan dengan tingkatan perkembangan yang paling tinggi, dan telah menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Biji ini berasal dari suatu alat yang disebbut bunga, dari itu tumbuhan spermatophyta juga disebut tumbuhan yang berbunga (Anthophyta) (Tjitrosoepomo, 2011) Selain itu tumbuhan spermatophyta juga mempunyai bagian-bagian lain yang merupakan metamorfosis bagian-bagian pokok tadi ditambah lagi dengan berbagai macam organ-organ tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2002). Tumbuhan spermatophyta mempunyai alat perkembangbiakan berupa bunga. Hasil dari perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi embrio. Zigot merupakan hasil peleburan antara sel kelamin jantan dan betina. Embrio tersimpan didalam biji yang pada akhirnya akan menjadi individu baru (Polunin, 1980). Spermatophyta secara klasik dibedakan dalam 2 anak divisi yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) (Tjitrosoepomo, 2011) Spermatophyta (tumbuhan biji) adalah golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenik yang tinggi. Ciri khas tumbuhan spermatophyta adanya
  • 14. suatu otgan yang berupa biji. Tumbuhan biji dapat dibedakan dalam dua divisi yaitu tumbuhan gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan tumbuhan angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Spermatophyta merupakan tumbuhan kormus sejati, dimana tubuhnya dapat jelas dibedakan antara akar, batang, dan daun sejati (Hayah, 2016) Tumbuhan lumut merupakan salah satu kelompok tumbuhan dari keanekaragaman hayati yang belum banyak diteliti karena sepintas nampak tidak menarik perhatian dan bahkan sering dianggap sebagai penyebab lingkungan terlihat kotor. Namun, bila diperhatikan secara seksama beberapa jenis tumbuhan lumut ini cukup menarik, baik dari warna maupun kehidupannnya yang berkelompok membentuk bantalan seperti karpet. Tumbuhan lumut sering dijumpai di tempat temppat yang lembab dan basah, misalnya di hutan dan hidup menempel pada berbagai substrat, antara lain misalnya tanah dalam rimba, batu-batu, cadas- cadas, gambut, kulit pohon, dan lain-lain (Tjitrosoepomo, 2011). Lumut tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Lumut merupakan salah satu bagian kecil dari flora yang belum banyak tergali dan bagian penyokong keanekaragaman flora (Windadry, 2009). Lumut merupakan tumbuhan kecil yang tingginya hanya sekitar 1-2 cm, dan bahkan yang paling besarpun umumnya tingginya kurang dari 20 cm. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang sederhana biasanya tumbuh di tempat-tempat basah (Kimball, 2003) Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi.
  • 15. Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal oleh dunia Ilmu pengetahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan dari oranglain, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta lembar identifiaksi jenis (Tjitrosoepomo, 2011) Identifikasi tumbuhan penghijauan merupakan suatu cara untuk mempelajari ilmu botani dalam pembelajaran biologi terutama pokok bahasan klasifikasi dan taksonomi tumbuhan. Identifikasi tumbuhan penghijauan ini merupakan pembelajaran botani yang penting sekali, karena dengan mempelajarinya, kita dapat memahami klasifikasi tumbuhan-tumbuhan khususnya tumbuhan penghijauan (Suraida, 2012) Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena didunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan, memastikan) dainggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggris to identify = mempersamakan) (Rifa’i, 1976) Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran, dan jumlah bagian- bagian daun, bunga, buah, dan lain-lainnya. Langkah berikut adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal identitasnya.
  • 16. Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris untuk mengelompokkan atau menggolongkan makhluk hidup, dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan ciri yang berlawanan. Kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, tetapi sebenarnya Lammarck (1778) yang pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Kunci determinasi adalah cara analitis buatan yang memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang penting dengan jalan memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana yang sesuai (digunakan) dan mana yang tidak sesuai (tidak digunakan). Bentuk kunci determinasi yang paling umumu adalah bercabang dua (dichotom). Macam-macam susunan kunci determinasi ada dua yaitu bertakik (idented) dan sejajar. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga, atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan, begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Vogel (1989) antara lain:
  • 17. 1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila sangat penting. 2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya. Contoh :Leaves opposites, Leaves either in whorls, or spirally aranged, or distichous bukan Leaves opposites, Leaves not opposites 3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang. 4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci. 5. Mencantumkan nomor couplet. 6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas. Hal-hal yang diperhatikan dalam kunci determinasi (Jones&Luchsinger, 2000) 1. Kunci harus bercabang dua, dimana pernyataan dalam setiap baik harus saling bertentangan. 2. hindari pernyataan yang terlalu umum, contoh: daun ukuran besar dan daun ukuran kecil. 3. Kata pertama dari setiap pernyataan di dalam setiap bait haruslah identik. 4. Dua pernyataan di dalam setiap bait harus saling bertentangan. 5. Hindari penggunaan ukuran yang tumpang tindih.
  • 18. 6. Pernyataan yang terdapat pada bait yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama. 7. Menggunakan selalu sifat-sifat makroskopis. 8. Setiap bait harus diberi nomor atau huruf. Pada praktikum acara 3 setiap individu mengidentifikasi dan mengklasifikasi tumbuhan pada tumbuhan paku-pakuan, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air. Pada tumbuhan paku-pakuan telah didapat nama latinnya yaitu Dryoptesis cristata dengan daun yang bergerigi, batangnya tidak berkambium, dan memiliki akar serabut. Selanjutnya adalah tumbuhan lumut telah didapat nama latinnya yaitu Bryopsida sp. dengan daun, batang, dan akar yang tidak sejati. Selanjutnya adalah tumbuhan bunga kertas telah didapat nama latinnya ialah Bougainvillea dengan daun yang menyirip, batangnya berkambium, dan memiliki akar yang tunggang. Selanjutnya adalah tumbuhan kelapa telah didapat nama latinnya ialah Cocos nucitera dengan daun yang sejajar, batangnya tidak berkambium, dan memiliki akar yang tunggang. Selanjutnya adalah tumbuhan lada telah didapat nama latinnya ialah Piper nigrum dengan daun yang melengkung, batangnya tidak berkambium, dan memiliki akar serabut. Selanjutnya adalah tumbuhan jambu air telah didapat nama latinnya ialah Syzygium aqueum dengan daun yang menyirip, batangnya berkambium, dan memiliki akar tunggang. Selanjutnya kami per kelompok melakukan identifikasi dengan mencari nama famili, genus, spesies, dan deskripsi tentang tanaman itu melalui buku kunci determinasi. Yang kami dapatkan yaitu tumbuhan lada. Setelah kami mencari nama
  • 19. famili, genus, dan spesies satu persatu. Data yang kami dapatkan yaitu nama famili dari tumbuhan lada yaitu Piperaceae dengan nomor 37 (16, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b, 62b, 63a, 64a), nama genus ialah Piper, dan nama spesies yaitu Piper nigrum L. (1b, 2a). Deskripsi tentang tumbuhan lada pada buku kunci determinasi ialah Tumbuh-tumbuhan memanjat. Batang panjang 5-15m. Daun berseling atau tersebar, bertangkai dengan daun penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat telur sampai memanjang, dengan ujung runcing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggelam dan rapat. Bulir berdiri sendiri, diujung, berhadapan dengan daun, menggantung, tangkai 1-3,5 cm; sumbu 3,5-22 cm. Daun pelindung memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai sari panjang 1 mm, kepala putik 2-5, kebanyakan 3-4. Buah bbuni 1k bentuk bola. Tumbuh-tumbuhan yang berobah- obah! Dari India, di Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m.
  • 20. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan acara 3 tentang “identifikasi dan klasifikasi tumbuhan” dapat disimpulkan bahwa: a. Identifikasi dapat diartikan sebagai pengenalan, termasuk nama, tempat dalam klasifikasi, sedangkan klasifikasi adalah penggolongan makhluk hidup. B. Saran Saran untuk pelaksanaan praktikum identifikasi dan klasifikasi tumbuhan yaitu praktikan seharusnya lebih teliti dalam mengklasifikasi morfologi tumbuhan dan dalam mengidentifikasi tumbuhan dengan menggunakan buku kunci determinasi.
  • 21. BIODATA PRAKTIKAN Nama : Shafira Sal Shabilla NIM : A0B018010 Jurusan : Perencanaan Sumberdaya Lahan Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 12 Februari 2001 Jenis Kelamin : Perempuan
  • 22. Agama : Islam Golongan Darah : B DAFTAR PUSTAKA