2. Keanekaragaman hayati tingkat gen
Variasi antarindividu dalam satu spesies
yang sama disebabkan oleh keragaman
susunan gen dalam kromosom.
Keragaman susunan gen terjadi karena
hibridisasi, mutasi, dan interaksi gen
dengan lingkungan.
Keanekaragaman gen dalam satu spesies
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
bibit unggul.
3. KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINGKAT JENIS DAN EKOSISTEM
Tingkat jenis → adanya variasi bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat.
Disebabkan karena jumlah, bentuk, dan
susunan kromosom berbeda, faktor lingkungan,
kawin silang, dan mutasi.
Interaksi antara organisme yang beraneka
ragam dengan faktor lingkungan membentuk
berbagai macam ekosistem yang bervariasi.
4. Keanekaragaman hayati dipelajari
untuk mengetahui :
Ciri-ciri setiap jenis makhluk hidup
Manfaat masing-masing jenis makhluk
hidup
Saling ketergantungan di antara makhluk
hidup
Kekerabatan di antara makhluk hidup
yang beranekaragam
5. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan : menyederhanakan objek
makhluk hidup yang sangat
beranekaragam.
Dasar : persamaan, perbedaan, ciri
morfologi dan anatomi, dan filogenetik.
Prinsip : mencari persamaan diantara
perbedaan dan mencari perbedaan
diantara persamaan.
6. TAHAPAN KLASIFIKASI
Identifikasi (pengenalan dan pencandraan ciri).
Pengelompokan
Penamaan makhluk hidup
Tingkatan klasifikasi → takson
Semakin tinggi takson semakin banyak
anggotanya dan semakin sedikit persamaan ciri.
Semakin rendah takson semakin sedikit
anggotanya dan semakin banyak persamaan ciri
8. Kingdom : tingkat takson tertinggi yang membagi
makhluk hidup menjadi 5 atau 6 golongan pokok.
Contoh: Animalia
Filum (animalia)/ divisio (plantae) : dikelompokkan
berdasarkan ciri umum. Misalnya tumbuhan
berbiji, ada/tidaknya tulang belakang pada hewan.
Contoh : Vertebrata
Class, misalnya amphibi berdasarkan tulang belakang
tetapi siklus hidupnya berbeda dengan vertebrata yang
lain. Contoh : Mamalia
Ordo, misalnya cara memperoleh makanan pada
Mamalia. Contoh : Carnivora
Family meliputi sejumlah genus yang dianggap dari
nenek moyang yang sama. Contoh : Felidae
Genus : mencakup sejumlah spesies yang mempunyai
persamaan struktur reproduksinya. Contoh : Felis
Spesies : takson terendah yang meliputi sejumlah
individu yang sama, dapat melakukan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil. Contoh : Felis
domestica
9. Tata Nama Makhluk Hidup
Menggunakan bahasa latin. Mengapa? Karena
sejak dulu bahasa latin sebagai bahasa para
ilmuwan
Hingga Abad ke-18 : sistem polinomial (nama
panjang), contoh tumbuhan sambucus dengan
batang berkayu bercabang dan memiliki bunga
berbentuk payung (Cambucus caule arboreo floribus
umbellatis)
Carolus Linnaeus : bahasa latin, kategori, dua
kata (binomial)
10. Tata Nama Binomial
Aturan penulisan nama spesies :
1. Terdiri dari 2 kata tunggal dan yang sudah dilantinkan.
Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata
kedua menunjukkan nama penunjuk spesies.
2. Kata pertama harus dimulai dengan huruf kapital dan
kedua harus ditulis dengan huruf kecil, meskipun
berasal dari nama orang, nama negara atau nama
pulau.
3. Jika ditulis tangan, harus diberi garis bawah. Jika
dicetak harus memakai huruf miring.
4. Jika nama petunjuk spesies lebih dari satu kata, kedua
kata tersebut harus dirangkai. Contoh : Hibiscus rosasinensis
11. Tata Nama Binomial
Contoh : Elephas indicus
1
2
Nomor 1+ 2 adalah nama spesies, nomor 1
adalah nama genus dan no. 2 adalah nama
petunjuk spesies.
Pemberian nama takson yang lain.
Tingkat takson
Divisi/filum
Kelas
Ordo
Famili
Tumbuhan
-phyta
-opsida
-ales
-aceae
Hewan
-idae