SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
Download to read offline
BOTANI
Lia Fikayuniar, M.Si
INTERNATIONAL CODE of BOTANICAL
NOMENCLATUR
(Kode Internasional Tatanama Tumbuhan/KITT)
• Nama tumbuhan didasarkan pada bahasa latin
Sekali tumbuhan diidentifikasi, nama yang benar harus
diberikan
Nama diberikan untuk satu kelompok tumbuhan
TATANAMA TUMBUHAN
(TAKSONOMI)
PERBEDAAN NAMA ILMIAH DAN NAMA BIASA
NAMA ILMIAH NAMA BIASA
Diatur dalam KITT Tidak beraturan
Dalam bahasa latin Dalam bahasa lokal
Berlaku Internasional Mudah untuk dihafalkan
Kadang sulit dihafalkan Nama tidak jelas untuk
kategori takson yang mana
Nama mengindikasi takson
dengan jelas
Satu takson dapat
mempunyai lebih dari satu
nama.
Untuk setiap takson hanya
satu yang benar
BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA
Regnum Plantarum Dunia tumbuhan
Divisio Divisi
Classis Kelas
Ordo Bangsa
Familiia Suku
Genus Marga
Spesies Jenis
TINGKATAN TAKSON
Lada
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: P. nigrum
Nama binomial
Piper nigrum
L.
Nama Divisio
DIVISIO
Dibentuk dari
ciri khas divisi
(nama
deskriptif)
Ditambah
akhiran
PHYTA
Kecuali
untuk
Fungi
(MYCOTA)
-BRYOPHYTA: TB. LUMUT
-PTERIDOPHYTA: TB. PAKU
-SPERMATOPHYTA: TB. BIJI
- MAGNOLIOPHYTA :
Angiospermae (TB.berbunga)
ZYGOMYCOTA : Rhizopus oryzae
ASCOMYCOTA : Penicillium,
Aspergillus wentti, A. oryzae
BASDIOMYCOTA :Auricularia
polytricha
Nama Kelas
Kelas
Ditambah akhiran
(PHYCEAE)
(Rhodophyceaea)
Ditambah akhiran
(MYCETES)
Ditambah akhiran
(OPSIDA)
CormophytaAlgae
Fungi
(Ascomycetes)
Magnoliopsida
Nama Sub Kelas
Sub
Kelas
Ditambah
akhiran
(PHYCIDAE)
Ditambah
akhiran
(MYCETIDAE)
Ditambah
akhiran
(IDEA)
CORMOPHYTA
Algae
FUNGI
Nama Ordo
ORDO
Ditambah
(ALES)
C/ :
Piperales
Nama Sub Ordo
Sub
Ordo
Ditambah
INAE
Malvinae
Marchantia
Polymorpha
(Lumut hati)
Nama Familia
FAMILI
KATA SIFAT
(Bentuk
Jamak)
Bentuk dari
pokok kata
Genus +
ACEAE
C/
Piperaceae
Rosaceae
NAMA GENUS
• Bentuk jamak
Merupakan kata benda
• Disusun dengan cara sembarang
Kata yang diambil dari sumber manapun
• Contoh : Durio dari kata Durian
• Piper
Tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan
dalam morfologi
NAMA SPECIES
Kombinasi
Ganda
Nama Genus dan diikuti
Spesies
(Piper nigrum L.)
Jika penunjuk spesies terdiri
dar 2 kata, harus diberi tanda
penghubung
Contoh
Hibiscus rosa-
sinensis
Atropa bella -
donna
Nama penemu (outhor) dicantumankan
dibelakang nama ilmiah
1. Orang yang pertama mempublikasikan
nama takson dan harus valid
2. Nama penemu dapat
disingkat dengan huruf kapital
L.
(Linneaus),
Bertol.
(Bertoloni)
Fr. (Elias
Magnees
Friers)
KESIMPULAN NAMA SPESIES
• Dua kata yang dipisahkan
Menurut Sistem Binomial Nomenklatur
• Marga (Genus)
Kata depan menunjukkan :
• Jenis (Spesies)
Kata belakang menunjukkan :
• Nama Orang pemberi Nama tumbuhan (Disingkat dengan huruf
kapital)
Kata Spesies diikuti oleh :
Karakter,
Karakter-state,
Karakteristtik
Karakter
semua atribut yang
memiliki bentuk, susunan
dan stuktur atau yang
memiliki semua sifat
fisiologis dan ekologis
yang secara keseluruhan
dapat :
Dihitung
Dinilai
Diukur
Sehinga dapat digunakan
untuk menyamakan
semua organ, individu
atau kelompok makhluk
hidup yang ada
Karakter-state
 Objek yang telah
ditentukan :
Diameter
batang 50
cm
Warna
bunga
merah
Tinggi
batang 15
m
• Sejumlah karakter state yang dipunyai oleh
suatu jenis/takson tertentu yang secara
keseluruhan tidak didapatkan pada jenis/
takson lain.
Karakteristik
• Dikenal sebagai tumbuhan perdu
• Batang berduri
• Bunga bagus
• Bewarna merah
• Mempunyai bau yang wangi
Contoh Tanaman Rosa hybrida
Determinasi
Determinasi adalah Berupa urutan
pernyataan, dimana semua karakter yang
dimiliki tumbuhan disusun dalam
kalimat/pernyataan yang satu dengan
lainnya saling berlawanan, dengan sejelas
mungkin.
Kunci determinasi
• Nama ilmiah suatu takson atau sekelompok
tumbuhan.
Suatu alat/cara untuk memudahkan
mencari serta menentukan :
• Beberapa karakter yang menonjol dari
sekelompok tumbuhan
Disusun berdasarkan :
Pengertian Tumbuhan
Tumbuhan Adalah organisme multiseluler
yang bersifat autotrof
TERIMAKASIH
Hubungan Morfologi Dengan
sistematika Tumbuhan
1. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO
2. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
DIVISI/SUBDIVISIO
3. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK KELAS/CLASS
4. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK KELAS
/SUBCLASS
5. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK BANGSA / ORDO
6. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SUKU / FAMILI
7. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK MARGA / GENUS
8. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK JENIS / SPECIES
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO
Divisi :
- Spermatophyta
(sperma : biji dan phyton tumbuhan :
tumbuhan penghasil biji) / (Anthophyta) :
tumbuhan berbunga, karena biji berasal dari
bunga.
- Bunga biasanya lebih jelas terlihat dan
berfungsi sebagai alat perkawinan maka
disebut pula Phanerogamae
• Phaneros = jelas, gamos = Alat
perkawinan
• Sebaliknya Cryptogamae : kryptos =
tersembunyi + gamos (Alat perkawinan)
tidak jelas / tersembunyi
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
DIVISI/SUBDIVISIO
ANAK DIVISI
- Gymnospermae (gymnos = telanjang,
sperma = biji),
Golongan tumbuhan berbiji terbuka,
mis.pada : pinus, belinjo
ANAK DIVISI
- Angiospermae (angios = tertutup,
sperma = biji),
Golongan tumbuhan berbiji tertutup,
Misal: tumbuhan berbunga
• Monocotyledonae (monos=tunggal,
kotyledon=keping lembaga), suatu
kelas tumbuhan berbiji tertutup, biji
lembaga, biji berkeping tunggal/satu,
• Misal : jagung, padi, gandum
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK
KELAS/CLASS
• Dicotyledonae (di=dua,
kotyledon=keping lembaga), suatu
kelas tumbuhan berbiji tertutup, biji
berkeping dua,
• Misal : mangga
• Coniferinae (conus=kerucut,
ferre=menunjang/membawa, bentuk
karangan “bunga” yang berlekatan
satu sama lain membentuk
kerucut/strobilus
• Misal : pinus, damar
Sub Kelas :
Dicotyledonae, pembagian menjadi
penunjuk kelas berdasar helaian
mahkota bunga yaitu :
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
KELAS/SUBCLASS
Sympetalae,
• Syn = bersambungan,
petalon=helaian
mahkota bunga bersatu
ada yang bentuk
tabung, lonceng, bintang
atau terompet,
• Misal : kecubung
(Datura metel)
Diapetalae,
• dia = sobek-sobek bersambungan,
petalon=helaian mahkota bunga)
• Keluarga tumbuhan dikotil dengan susunan
mahkota bunga lepas-lepas satu sama lainnya,
sebutan lain Polypetalae,
• Misal : Mawar (Rosa sp), kembang merak
Apetalae,
• a = tanpa, petalon=helaian
mahkota bunga)
• Keluarga tumbuhan dikotil
bunganya tidak memiliki
mahkota
• Misal : katsuba (Euphorbia
pulcherrima )
1. Dilihat dari bunga
a. Bentuk karangan bunga (inflorescentia)
Pada Umbellales (Umbella=payung).
Bangsa tumbuhan dikotil berbatang
basah, karangan bunga bentuk payung
majemuk
Mis : Adas (Foeniculum vulgare)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ORDO
b. Bagian / struktur bunga, pada Glumiflorae
(gluma=sekam, flos= bunga).
Tumbuhan monokotil dengan susunan bunga
terdapat pada seludang sekam, pada suku
padi-padian dan teki-tekian
(Glumiflorae=Polaes)
2. Dilihat dari tipe buah
Ordo tumbuhan dengan jenis buah polong
Mis : Leguminosae (legume=polong)
Papilionaceae
A. Bentuk dan Struktur bagian bunga, mis
1. Convolvulaceae
(Convulvulus=bangun lonceng)
Tumbuhan batang lunak, basah (membelit,
merambat), bunga simpetalae, mahkota
berbentuk lonceng, pinggirnya rata
Mis : Ubi jalar (Ipomoea batatas), Kangkung (I.
aquatica)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK FAMILI
2. Labiatae (Labium=bibir)
Sebagian mahkota bunga lebih menonjol dari yang
lain sehingga membentuk bibir.
Mis : Kumis kucing (Orthosiphon aristatus )
3. Papilionaceae (papilion=kupu-kupu)
suku dari Leguminosae (tumbuhan berbuah
polong),susunan bunganya mirip dengan kupu-kupu
Mis : Sesbania glandiflora (Turi)
B. Bentuk karangan bunga, mis
1. Umbelliflorae (umbella=payung, flos=bunga)
Tumbuhan dikotil karangan bunga bentuk payung/
payung majemuk
2. Asteraceae
Tumbuhan dikotil karangan bunga membentuk
gambar bintang/bangun cawan. Bunganya bisa
bunga pita atau bibir semua
Mis : bunga cawan pada bunga (Helianthus annuum)
C. Bentuk buah :
Punicaceae (Puniceus=merah delima)
Tumbuhan dikotil perdu, bunga dan buah merah
delima ,juga bijinya
Mis : Punica granatum (delima)
D. Bentuk daun,
suku tumbuhan dikotil jenis basah, daun tebal banyak
air, bunganya bentuk lonceng (Suku Crassulaceae
(crassus=tebal))
Mis : Cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
E. Nama famili berkaitan dengan nama genus
Oxalidaceae (Oxalis=asam)
Suku dikotil seluruh bagian tumbuhan (daun, bunga,
buah) rasa asam,
Mis : Belimbing wuluh (Averrhoa blimbi)
Belimbing besar (A. carambola)
A. Nama genus berkaitan dengan akar
B. Berkaitan dengan batang
C. Berkaitan dengan daun
D. Berkaitan dengan bunga
E. Berdasarkan keadaan buah
F. Nama genus berdasarkan keadaan
rhizoma
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS /
MARGA
G. Berkaitan dengan kandungan kimia
H. Nama genus, nama asli (tidak
menguabah arti) hanya beda bahasa
I. Nama genus diambil dari nama orang
(penemu, yang dihormati)
J. Berdasar habitat
A. Nama genus berkaitan dengan akar
Bengkoang(Pachyrrhizu serosus).
(Pachy=menebal, rhiza=akar)
Tumbuhan suku Papilionaceae,
memanjat, tipe akar tunggang,
menggembung sebagai simpanan
cadangan makanan
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS /
MARGA
B. Nama genus berkaitan dengan batang
Cinnamomum (cinnamomeus= Coklat
terang)
Tumbuhan suku lauraceae, pohon, batang
warna coklat menghasilkan kayu manis
Mis : Cinnamomum burmanii
C. Nama genus berkaitan
dengan daun
Pyllanthus neruri=
meniran,
Phyllanthus(phylla=daun,
anthos=bunga)
Tumbuhan berdaun
majemuk pinnatus semu
(pada tangkai daun dapat
tumbuh bunga-bunga),
D. Nama genus berkaitan dengan bunga
D1. Bentuk karangan bunga,
misal : Strobilanthus= (strobilus= kerucut,
anthos=bunga)
Marga tumbuhan suku Acanthaceae dimana
kelopak dan struktur karangan bunga
membentuk kerucut
Mis: Kejibeling (Strobilanthus crispus)
D2. Bentuk keadaan bunga,
a. Warna bunga misal : Muraya paniculata =
kemuning (Muraya, murreus=kekuningan)
marga dari suku Rutaceae warna bunga
kekuningan
b. Keadaan bunga. Pada Plumbage (plumbe=
mematri, berperekat),
Tumbuhan dengan bagian kelopak bunga memiliki
kelenjar perekat (sangat lengket)
Mis: (Plumbugo indico)
E. Nama genus berdasarkan keadaan buah
Artocarpus(artus=menyempit, carpellum=daun
buah)
Marga tumbuhan suku Moraceae dengan,
bakal buah tak berkembang menjadi buah,
tetap tipis sebagai pembungkus bijj.
Misal :Artocarpus integra (nangka).
F. Nama genus berdasarkan keadaan
rhizoma
Warna rhizoma, mis : Curcuma
(curcumin=zat warna kuning) marga
tumbuhan suku Zingiberaceae,
memiliki rhizoma warna kuning, daun
juga agak kekuningan,
contoh : Curcuma domestica, C.
xanthorrhiza
G. Berkaitan dengan kandungan kimia
- Solanum, mengandung solani,
- Capsicum, mengandung capsaisin
- Nicottina, mengandung nikotin,
- Chinchona, mengandung kinin,
- Coffea, mengandung kofein
- Lycopersicum, mengandung lycopne
H. Nama genus,
Nama asli (tidak mengubah arti) hanya
beda bahasa
- Pandanus, pandan
- Arenga, Aren
- Durio, durian
-Pinus, pinus
- Beta, bit
I. Nama genus diambil dari nama orang
(penemu, yang dihormati)
Tumbuhan dengan bentuk daun kupu-
kupu suku caesalpiniaceae,
Mis : Bauhinia Purpurea (ungu)
J. Berdasar habitat
Hydrilla (hydro=air), marga tumbuhan
berbatang menjalar dalam air,
Mis : Hydrilla verticillata
1. A. Penampang batang penunjuk spesies
B. Keadaan batang penunjuk spesies
C. Warna batang/seluruh bagian tanaman
D. Batang berduri banyak
2. Keragaman daun sebagai penunjuk
spesies/jenis
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
1. A. Penampang batang penunjuk spesies
• Batang bersegitiga atau prisma
(angiulus),
Physalis angulata (ceplukan, cecendet)
Talinum triangularis (ginseng)
• Batang segi empat (Quadrangularis),
Passiflora quadrangularis (markisa)
• Batang silindris (cylindris, filiformis),
Imperata cylindrica (alang-alang)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
1. B. Keadaan batang penunjuk spesies
• Batang kuat, keras (robustus), Coffea robusta
• Batang banyak duri cabang (spina), Amaranthus
spinosus
• Batang banyak rambut/bulu kasar (hirta,
hispidus, hirsuta)Euphorbia hirta (nanangkaan)
• Batang tumbuhan berambut halus (Pilosus,
pubescens), Centrosema pubescens (sejenis
kembang telang)
Centrosema pubescens
1.C. Warna batang/seluruh bagian tanaman
• Warna ungu (purpurea),
Digitalis purpurea (obt.jantung)
• Warna kemerahan (rubra), terutama pada
pertulangan daun,
Chincona succirubra (kina)
1.D. Batang menjalar berduri banyak
Disentuh tertidur, malu-malu (pudic),
Mimosa pudica (putri malu)
2. Keragaman daun sebagai penunjuk
spesies/jenis
a. Bangun daun,
- Bentuk jantung (Cordatus),
Sida cordofolia (sidagori)
- Bentuk jajaran genjang (rhombifolia)
Sida rhombifolia (sidagori berdaun lebar)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
b. Duduknya daun
Berdaun dua macam (Pulchellum, hetero phylum);
- warna daun mirip warna logam tertentu,
perak pada Ceosia argentea (Jawer kotok putih)
- Permukaan kasar (Scaber),
Elephantopus scaber (tapak liman)
TERIMAKASIH
1. Capitulum : karangan bunga bentuk bongkol
atau kepala (caput) pada suku Mimosaceae
2. Anthodium : karangan bunga bentuk cawan
atau piring sebagai dasar bunga
bersamanya, pada Asteraceae/compositae
3. Amentum ; karangan bunga bentuk utaian /
kalung, tangkai bunga bentuk pendek,
duduk bunga rapat dalam untaian panjang,
pada Piperaceae
Hubungan signifikan antara inflorescentia
dengan suku tumbuhan
4. Umbella : karangan bunga bentuk payung,
pada suku Umbelliferae
5. Spadix : karangan bunga bentuk tongkol,
tempat berkumpulnya bunga jantan dan
betina pada suku Araceae
6. Cyatium ; karangan bunga dimana dalam
satu cawan dasar bunga terdapat satu
betina yang dikelilingi beberapa bunga
jantan, bunga tanpa perhiasan, pada suku
Euphorbiaceae
Hubungan signifikan antara inflorescentia
dengan suku tumbuhan
1. Suatu bunga memiliki banyak putik yang
tumbuh pada dasar bunga bentuk cawan,
merupakan kelopak bunga berambut
pinggirnya, berwarna hijau, pada suku
Rosaceae
2. Satu bunga mempunyai banyak putik tumbuh
pada dasar bunga yang memanjang, benang
sari berkumpul di bagian atas dasar bunga,
putik berkumpul di bagian bawahnya, pada
suku Annonaceae, Magnoliaceae
Hubungan antara susunan bunga dengan suku
tumbuhan
Tingkat Strata Satu (Sarjana)
Jurusan Farmasi
Universitas Buana perjuangan
Karawang
20016-2017
B
o
t
a
n
i
(
2
S
K
S
)
Dosen Pengampu : Lia Fikayuniar, S.Farm., M.Si
KORMUS DAN BAGIAN-
BAGIANNYA
KORMUS
Tubuh tumbuhan yang
dengan nyata
memperlihatkan diferensiasi
dalam tiga bagian pokok yaitu
Akar, daun, dan batang.
AKAR (RADIX)
Akar merupakan
struktur pokok
tumbuhan yang
pertama
Akar
Sifat umum akar :
1. Bagian tumbuhan terdapat dalam
tanah arah tumbuh kepusat bumi
(geotrofi positif)/menuju air
(hidrotrofi)
2. Tidak berbuku,beruas dan bersisik
3. Warna keputih-putihan atau
kekuningan
4. Mengalami pertumbuhan terus ke
arah ujungnya/menjauhi cahaya
(Fototrofi negatif)
5. Bentuknya meruncing sehingga
mudah menembus tanah
Fungsi Akar
1. Memperkuat
berdirinya tumbuhan
2. Menyerap air dan
unsur hara dari
dalam tanah
3. Tempat menyimpan
zat makanan
Bagian Akar
A. Leher akar/pangkal akar (collum)
Bagian akar yang bersambungan dgn pangkal
Batang
B. Batang akar
Bagian akar antara leher & ujung akar
C. Cabang akar
Bagian yang keluar dari batang akar atau akar
utama
D. Serabut akar
Cabang akar yang halus & berbentuk serabut
A
B
c
D
XILEM dan FLOEM
Fungsi utama
Xilem:
• Mengangkut air dan
zat hara yg terlarut
dlm tanah untuk
dibawa ke bagian
atas tanaman(daun)
dlm proses
fotosintesis
Fungsi utama
FLOEM:
• Mengangkut hasil
fotosintesis ke
seluruh bagian
tanaman.
Sistem Perakaran Tumbuhan
Akar lembaga dlm
perkembangan selanjutnya
tdk berkembang, tetapi pada
pangkal batang
keluar akar yang banyak dgn
ukuran relatif
sama (radix adventicia)
(tumbuhan monokotil)
Akar lembaga yang tumbuh
terus menjadi
akar utama & bercabang-
cabang lebih kecil.
Akar utama disebut akar
tunggang(radix primaria)
(tumbuhan dicotyledoneae,
Gymnospermae)
Bentuk – bentuk akar tunggang
Akar tunggang yang memiliki cabang
• Akar tombak
• Akar benang
• Akar gangsing
Bentuk – bentuk akar serabut
• Bentuk Tombak (Fusiformis)
Pangkal akar besar meruncing ke ujung
dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan
Contoh : pada Raphanus sativus, Daucus
carota
• Bentuk Gangsing (Napiformis)
Akar memiliki pangkal akar yang besar
membulat, akar-akar cabang hanya tumbuh
pada ujung yang sempit meruncing
Contoh pada Beta vulgaris
• Bentuk benang (Filiformis)
Akar yang menyusun akar serabut
berstruktur kecil-kecil seperti benang,
contoh akar pada Oryza sativa
• Bentuk seperti tambang
Cabang-cabang akar berstruktur kaku,
keras, dan cukup besar seperti tambang,
pada akar Cocos nucifera
Berdasarkan cara hidup,pada berbagai jenis tumbuhan,
maka akar mempunyai sifat dan tugas khusus sebagai
berikut :
NO Nama Contoh
1 Akar udara/gantung, tumbuh ke arah
tanah. Keluar dari bagian di atas tanah.
Punya vilamen untuk menyimpan air &
udara
Setelah mencapai tanah berfungsi
menyerap & unsur hara dari tanah,
bagian yang ada diatas tanah berubah
menjadi batang
Anggrek
kalajengking
Beringin
2 Akar penggerek/pengisap, ada pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit,
untuk menggambil air & hara dari
tanaman inang
Benalu
NO Nama Contoh
3 Akar pelekat,keluar dari buku-buku
batang tumbuhan memanjat,untuk
menempel pada tiang panjat
Lada
4 Akar pembelit, juga untuk memajat , tapi
dengan memeluk
tiang panjatnya
Vanili
5 Akar napas, cabang-cabang akar
tumbuh tegak lurus ke atas, sehingga
muncul dari permukaan tanah.akar ini
banyak mempunyai celah untuk
masuknya udara
Kayu api
NO Nama Contoh
6 Akar tunjang, akar yang tumbuh
dari bagian bawah batang
menuju segala arah & seolah-
olah menopang batang agar
tidak mudah rebah
bakau
7 Akar lutut, bagian akar yang
tumbuh keatas , kemudian
membengkok lagi kedalam tanah
Pohon
Tanjang
8 Akar banir, berbentuk seperti
papan-papan yang disusun
miring untuk memperkuat
batangnya
Sukun,
Kenari
• Akar
gantung
• Akar pelekat
Contoh beberapa gambar akar
• Akar penghisap • Akar napas
Akar Tunjang
Akar Lutut
Akar Pembelit
• Akar banir
DAUN (FOLIUM)
Organ yang berperan
sebagai penyerap,
pengangkut, pengolahan dan
penimbunan zat-zat
makanan
DAUN (FOLIUM)
• Sifat Umum Daun
1. Tumbuh Menuju Ke
Sinar Matahari
(Fototropisme)
2. Tipis, tak berbuku atau
tak bertunas, tetapi ada
juga yang tebal
3. Warna Hijau (Umum)
4. Membentuk Pipih
melebar
• Fungsi Daun
1. Tempat membuat /
mengolah zat
makanan
2. Organ Pernapasan
3. Sebagai Alat
Perkembangbiakan
secara vegetatif
Sub bab
– Duduk daun pada batang (phylotaksis
– Organ pokok daun & organ tambahan
– Bagian tumbuhan yang penting untuk
fotosintesis
– Bentuk umum lembaran daun (circum
scriptio)
– Pangkal daun (basis)
– Ujung daun (apex)
– Pinggiran daun (margo)
– Pertulangan daun (nervatio)
– Daun penumpu (stipula)
Duduk daun pada batang
• Satu lembar daun pada buku
– Folia sparsa = tersebar
– Folia disticha= bergantian
– Rosette = berkumpul
• Dua lembar daun pada buku  opposite
=kedudukan daun berhadapan
• Di setiap buku didapatkan banyak
lembaran daun =verticillata
Organ pokok daun tdd :
• Petiolus (tangkai daun)
• Vagina (pelepah daun)
• Lamina (helaian daun)
• Daun lengkap  daun yang memiliki ketiga
organ pokok daun
• Daun tak lengkap jika salah satu dari ketiga
organ tersebut tidak dimiliki
Organ tambahan pada daun
• Tendril (sulur)
• Pitcher (kantong) pada Nephentes
ampularia (kantong semar)
• Spina (duri) pada ujung atau di
permukaan daun.
• Cth; Calamus sp, Solanum
aculeatissimum(terung duri), Solanum
mammosum (terung susu)
DAUN (FOLIUM)
Bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis
• Umumnya melekat pada batang dan
dahan
• Tempat melekat/ duduk daun
disebut buku/nodus (A)
• Antar nodus disebut
ruas/internodus (B)
• Sudut antara batang dan daun ketiak
daun /axilla (C)
• Umumnya melebar kaya akan zat
hijau daun / khlorofil
Bentuk Pangkal Daun
Bulat telur
sungsang
(obovatus)
Sawo kecik
Jantung sungsang
(obcordatus)
Sidaguri
Segitiga terbalik
(cuneatus)
Anak daun
semanggi
Sudip/spatel/solet
(spathulatus)
Daun tapak liman
Bagian terlebar terletak di atas, tengah – tengah helaian daun
Bentuk-Bentuk Pangkal Daun
Tidak Bertoreh
Belah ketupat
(rhomboideus)
Anak daun
pada
bangkuwang
Bulat telur
(ovatus)
Kembang
sepatu
cabe rawit
Segi tiga
(triangular
is)
Bunga
pukul 4
Delta
(deltoideu
s)
Air mata
pengantin
Bagian terlebar terletak di bawah, tengah – tengah helaian daun
Jantung
(cordatus)
Daun
waru
Anak panah
(sagittatus)
Daun enceng
Tombak
(hastatus)
Daun
wewehan
Ginjal/kerinjal
(reniformis)
Daun
pagagan/kaki
kuda
Bertelinga
(auriculatus)
Daun
tempuyung
Bentuk Pangkal Daun Bertoreh
Bentuk-Bentuk Ujung Daun
Runcing (acutus)
Daun oleander
Meruncing
(acuminat
us)
Daun
sirsat
Tumpul
(obtusus)
Daun
sawo
kecik
Membulat
(rotundatus)
Daun teratai
besar
Rompang/
rata
(truncatus)
Daun
jambu
monyet
Bentuk-Bentuk Ujung Daun
Terbelah
(retusus)
Daun
bayam
Berduri
(mucron
atus)
Daun
nenas
sebrang
Runcing
(acutus)
Meruncing
(acuminatus)
Tumpul
(obtusus)
PANGKAL DAUN (basis folii )
Tepi daun bagian bawah yang terpisah oleh pangkal ibu tulang
Berlekuk
(emarginatus)
Membulat
(rotundatus)
Rompang
(truncatus)
PANGKAL DAUN (basis folii )
Tepi daun bagian bawah yang terpisah oleh pangkal ibu tulang
Bagian pangkal sampai ujung daun sama besar
Bangun garis
(linearis)
Rumputrump
utan
Bangun
pita
(ligulatus)
Jagung
Bangun
pedang
(ensiformis)
Daun nenas
sebrang
Paku/dabus
(subulatus)
Araucaria sp
Bangun
jarum
(acerosus)
Pinus
merkusi
Margo (pinggir daun)
• Crenatus (Beringgit), sinus tajam, angulus
tumpul, cocor bebek
• Repandus (beriak/berombak), sinus dan angulus
sama-sama tumpul
• Sinnatus (berliuk), tepi daun berombak lebih
tinggi
• Serratus (bergerigi), sinus &angulus sama
lancipnya(Orthosiphon spicatus)
• Biserratus (bergerigi ganda), angulus nya besar,
dan tepi nya bergerigi lagi
• Dentatus (bergigi), sinus tumpul, angulus lancip
(daun beluntas)
a. Daun bercangap (Fissus)
c. Berlekuk (Lobatus)
b, d . Berbagi (Partitus)
Margo (pinggir daun) dengan toreh-
toreh yang mempengaruhi
bentuknya
• Pinnati lobus, pinnati vidus, pinnati partitus
• Palmati lobus, palmati vidus,
palmatipartitus
Nervatio (pertulangan daun)
• Penninervis (menyirip)  Psidium guajava
• Palminervis (menjari)  Jatropha curcas
(jarak pagar), Carica papaya (pepaya).
• Curvinervis (melengkung)  Piper betle
• Rectinervis (sejajar)  famili gramineae
Permukaan daun
• Licin
– Mengkilat = nitidus Ficus banjamina
– Suram = opacus  Ipomoea batatas
– Berlapis lilin =pruinosus = glaucus  Musa
paradisiaca
• Tidak licin
– Scaber = kesat Elephantropus scaber
– Scavy = bersisik
– Stellate = berbintik seperti bintang
Permukaan daun
Tidak licin
– Berwarna lain dibanding warna dasar Coleus
hybridus
– Canescent = berambut abu-abu
– Tomentose = berbulu halus berkelompok
Rhodomyrtus tomentosa = karamuntiang
– Lanatus = berbulu halus
– Glandular = berbulu kelenjar
– Strigos = berambut miring
– Pubescens = berbulu
– Sericeus = berambut sungsang
– Villosus = Berambut halus
– Pilose = berambut halus dan lembut

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daunWarnet Raha
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )Rona Lastikasari
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Botani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun TunggalBotani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun Tunggal
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
morfologi daun
morfologi daunmorfologi daun
morfologi daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 

Similar to BOTANI

Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisiBotani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisiDokter Tekno
 
Botani pertemuan ke 3 kirim
Botani pertemuan ke 3 kirimBotani pertemuan ke 3 kirim
Botani pertemuan ke 3 kirimDokter Tekno
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupAde Suhaya
 
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhan
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhanKe 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhan
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhanMuhammad Abduh
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeMaedy Ripani
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptyoin3
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Muhammad Azka Fardani
 

Similar to BOTANI (20)

Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisiBotani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
Botani pertemuan ke 3 kirim
Botani pertemuan ke 3 kirimBotani pertemuan ke 3 kirim
Botani pertemuan ke 3 kirim
 
Kompetensi ke 6
Kompetensi ke 6Kompetensi ke 6
Kompetensi ke 6
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhan
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhanKe 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhan
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhan
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)
 
Keanekaragaman flora
Keanekaragaman floraKeanekaragaman flora
Keanekaragaman flora
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
 

More from Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

BOTANI

  • 2. INTERNATIONAL CODE of BOTANICAL NOMENCLATUR (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan/KITT) • Nama tumbuhan didasarkan pada bahasa latin Sekali tumbuhan diidentifikasi, nama yang benar harus diberikan Nama diberikan untuk satu kelompok tumbuhan TATANAMA TUMBUHAN (TAKSONOMI)
  • 3. PERBEDAAN NAMA ILMIAH DAN NAMA BIASA NAMA ILMIAH NAMA BIASA Diatur dalam KITT Tidak beraturan Dalam bahasa latin Dalam bahasa lokal Berlaku Internasional Mudah untuk dihafalkan Kadang sulit dihafalkan Nama tidak jelas untuk kategori takson yang mana Nama mengindikasi takson dengan jelas Satu takson dapat mempunyai lebih dari satu nama. Untuk setiap takson hanya satu yang benar
  • 4. BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA Regnum Plantarum Dunia tumbuhan Divisio Divisi Classis Kelas Ordo Bangsa Familiia Suku Genus Marga Spesies Jenis TINGKATAN TAKSON
  • 5. Lada Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Piperales Famili: Piperaceae Genus: Piper Spesies: P. nigrum Nama binomial Piper nigrum L.
  • 6. Nama Divisio DIVISIO Dibentuk dari ciri khas divisi (nama deskriptif) Ditambah akhiran PHYTA Kecuali untuk Fungi (MYCOTA) -BRYOPHYTA: TB. LUMUT -PTERIDOPHYTA: TB. PAKU -SPERMATOPHYTA: TB. BIJI - MAGNOLIOPHYTA : Angiospermae (TB.berbunga) ZYGOMYCOTA : Rhizopus oryzae ASCOMYCOTA : Penicillium, Aspergillus wentti, A. oryzae BASDIOMYCOTA :Auricularia polytricha
  • 7. Nama Kelas Kelas Ditambah akhiran (PHYCEAE) (Rhodophyceaea) Ditambah akhiran (MYCETES) Ditambah akhiran (OPSIDA) CormophytaAlgae Fungi (Ascomycetes) Magnoliopsida
  • 11. Nama Familia FAMILI KATA SIFAT (Bentuk Jamak) Bentuk dari pokok kata Genus + ACEAE C/ Piperaceae Rosaceae
  • 12. NAMA GENUS • Bentuk jamak Merupakan kata benda • Disusun dengan cara sembarang Kata yang diambil dari sumber manapun • Contoh : Durio dari kata Durian • Piper Tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan dalam morfologi
  • 13. NAMA SPECIES Kombinasi Ganda Nama Genus dan diikuti Spesies (Piper nigrum L.) Jika penunjuk spesies terdiri dar 2 kata, harus diberi tanda penghubung Contoh Hibiscus rosa- sinensis Atropa bella - donna
  • 14. Nama penemu (outhor) dicantumankan dibelakang nama ilmiah 1. Orang yang pertama mempublikasikan nama takson dan harus valid 2. Nama penemu dapat disingkat dengan huruf kapital L. (Linneaus), Bertol. (Bertoloni) Fr. (Elias Magnees Friers)
  • 15. KESIMPULAN NAMA SPESIES • Dua kata yang dipisahkan Menurut Sistem Binomial Nomenklatur • Marga (Genus) Kata depan menunjukkan : • Jenis (Spesies) Kata belakang menunjukkan : • Nama Orang pemberi Nama tumbuhan (Disingkat dengan huruf kapital) Kata Spesies diikuti oleh :
  • 17. Karakter semua atribut yang memiliki bentuk, susunan dan stuktur atau yang memiliki semua sifat fisiologis dan ekologis yang secara keseluruhan dapat : Dihitung Dinilai Diukur Sehinga dapat digunakan untuk menyamakan semua organ, individu atau kelompok makhluk hidup yang ada
  • 18. Karakter-state  Objek yang telah ditentukan : Diameter batang 50 cm Warna bunga merah Tinggi batang 15 m
  • 19. • Sejumlah karakter state yang dipunyai oleh suatu jenis/takson tertentu yang secara keseluruhan tidak didapatkan pada jenis/ takson lain. Karakteristik • Dikenal sebagai tumbuhan perdu • Batang berduri • Bunga bagus • Bewarna merah • Mempunyai bau yang wangi Contoh Tanaman Rosa hybrida
  • 20. Determinasi Determinasi adalah Berupa urutan pernyataan, dimana semua karakter yang dimiliki tumbuhan disusun dalam kalimat/pernyataan yang satu dengan lainnya saling berlawanan, dengan sejelas mungkin.
  • 21. Kunci determinasi • Nama ilmiah suatu takson atau sekelompok tumbuhan. Suatu alat/cara untuk memudahkan mencari serta menentukan : • Beberapa karakter yang menonjol dari sekelompok tumbuhan Disusun berdasarkan :
  • 22. Pengertian Tumbuhan Tumbuhan Adalah organisme multiseluler yang bersifat autotrof
  • 24. Hubungan Morfologi Dengan sistematika Tumbuhan 1. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO 2. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK DIVISI/SUBDIVISIO 3. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK KELAS/CLASS 4. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK KELAS /SUBCLASS 5. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK BANGSA / ORDO 6. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SUKU / FAMILI 7. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK MARGA / GENUS 8. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK JENIS / SPECIES
  • 25. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO Divisi : - Spermatophyta (sperma : biji dan phyton tumbuhan : tumbuhan penghasil biji) / (Anthophyta) : tumbuhan berbunga, karena biji berasal dari bunga. - Bunga biasanya lebih jelas terlihat dan berfungsi sebagai alat perkawinan maka disebut pula Phanerogamae
  • 26. • Phaneros = jelas, gamos = Alat perkawinan • Sebaliknya Cryptogamae : kryptos = tersembunyi + gamos (Alat perkawinan) tidak jelas / tersembunyi
  • 27. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK DIVISI/SUBDIVISIO ANAK DIVISI - Gymnospermae (gymnos = telanjang, sperma = biji), Golongan tumbuhan berbiji terbuka, mis.pada : pinus, belinjo
  • 28. ANAK DIVISI - Angiospermae (angios = tertutup, sperma = biji), Golongan tumbuhan berbiji tertutup, Misal: tumbuhan berbunga
  • 29. • Monocotyledonae (monos=tunggal, kotyledon=keping lembaga), suatu kelas tumbuhan berbiji tertutup, biji lembaga, biji berkeping tunggal/satu, • Misal : jagung, padi, gandum MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK KELAS/CLASS
  • 30. • Dicotyledonae (di=dua, kotyledon=keping lembaga), suatu kelas tumbuhan berbiji tertutup, biji berkeping dua, • Misal : mangga
  • 31. • Coniferinae (conus=kerucut, ferre=menunjang/membawa, bentuk karangan “bunga” yang berlekatan satu sama lain membentuk kerucut/strobilus • Misal : pinus, damar
  • 32. Sub Kelas : Dicotyledonae, pembagian menjadi penunjuk kelas berdasar helaian mahkota bunga yaitu : MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK KELAS/SUBCLASS
  • 33. Sympetalae, • Syn = bersambungan, petalon=helaian mahkota bunga bersatu ada yang bentuk tabung, lonceng, bintang atau terompet, • Misal : kecubung (Datura metel)
  • 34. Diapetalae, • dia = sobek-sobek bersambungan, petalon=helaian mahkota bunga) • Keluarga tumbuhan dikotil dengan susunan mahkota bunga lepas-lepas satu sama lainnya, sebutan lain Polypetalae, • Misal : Mawar (Rosa sp), kembang merak
  • 35. Apetalae, • a = tanpa, petalon=helaian mahkota bunga) • Keluarga tumbuhan dikotil bunganya tidak memiliki mahkota • Misal : katsuba (Euphorbia pulcherrima )
  • 36. 1. Dilihat dari bunga a. Bentuk karangan bunga (inflorescentia) Pada Umbellales (Umbella=payung). Bangsa tumbuhan dikotil berbatang basah, karangan bunga bentuk payung majemuk Mis : Adas (Foeniculum vulgare) MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ORDO
  • 37.
  • 38. b. Bagian / struktur bunga, pada Glumiflorae (gluma=sekam, flos= bunga). Tumbuhan monokotil dengan susunan bunga terdapat pada seludang sekam, pada suku padi-padian dan teki-tekian (Glumiflorae=Polaes)
  • 39. 2. Dilihat dari tipe buah Ordo tumbuhan dengan jenis buah polong Mis : Leguminosae (legume=polong) Papilionaceae
  • 40. A. Bentuk dan Struktur bagian bunga, mis 1. Convolvulaceae (Convulvulus=bangun lonceng) Tumbuhan batang lunak, basah (membelit, merambat), bunga simpetalae, mahkota berbentuk lonceng, pinggirnya rata Mis : Ubi jalar (Ipomoea batatas), Kangkung (I. aquatica) MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK FAMILI
  • 41. 2. Labiatae (Labium=bibir) Sebagian mahkota bunga lebih menonjol dari yang lain sehingga membentuk bibir. Mis : Kumis kucing (Orthosiphon aristatus ) 3. Papilionaceae (papilion=kupu-kupu) suku dari Leguminosae (tumbuhan berbuah polong),susunan bunganya mirip dengan kupu-kupu Mis : Sesbania glandiflora (Turi)
  • 42.
  • 43. B. Bentuk karangan bunga, mis 1. Umbelliflorae (umbella=payung, flos=bunga) Tumbuhan dikotil karangan bunga bentuk payung/ payung majemuk 2. Asteraceae Tumbuhan dikotil karangan bunga membentuk gambar bintang/bangun cawan. Bunganya bisa bunga pita atau bibir semua Mis : bunga cawan pada bunga (Helianthus annuum)
  • 44.
  • 45. C. Bentuk buah : Punicaceae (Puniceus=merah delima) Tumbuhan dikotil perdu, bunga dan buah merah delima ,juga bijinya Mis : Punica granatum (delima) D. Bentuk daun, suku tumbuhan dikotil jenis basah, daun tebal banyak air, bunganya bentuk lonceng (Suku Crassulaceae (crassus=tebal)) Mis : Cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
  • 46. E. Nama famili berkaitan dengan nama genus Oxalidaceae (Oxalis=asam) Suku dikotil seluruh bagian tumbuhan (daun, bunga, buah) rasa asam, Mis : Belimbing wuluh (Averrhoa blimbi) Belimbing besar (A. carambola)
  • 47. A. Nama genus berkaitan dengan akar B. Berkaitan dengan batang C. Berkaitan dengan daun D. Berkaitan dengan bunga E. Berdasarkan keadaan buah F. Nama genus berdasarkan keadaan rhizoma MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS / MARGA
  • 48. G. Berkaitan dengan kandungan kimia H. Nama genus, nama asli (tidak menguabah arti) hanya beda bahasa I. Nama genus diambil dari nama orang (penemu, yang dihormati) J. Berdasar habitat
  • 49. A. Nama genus berkaitan dengan akar Bengkoang(Pachyrrhizu serosus). (Pachy=menebal, rhiza=akar) Tumbuhan suku Papilionaceae, memanjat, tipe akar tunggang, menggembung sebagai simpanan cadangan makanan MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS / MARGA
  • 50. B. Nama genus berkaitan dengan batang Cinnamomum (cinnamomeus= Coklat terang) Tumbuhan suku lauraceae, pohon, batang warna coklat menghasilkan kayu manis Mis : Cinnamomum burmanii
  • 51. C. Nama genus berkaitan dengan daun Pyllanthus neruri= meniran, Phyllanthus(phylla=daun, anthos=bunga) Tumbuhan berdaun majemuk pinnatus semu (pada tangkai daun dapat tumbuh bunga-bunga),
  • 52. D. Nama genus berkaitan dengan bunga D1. Bentuk karangan bunga, misal : Strobilanthus= (strobilus= kerucut, anthos=bunga) Marga tumbuhan suku Acanthaceae dimana kelopak dan struktur karangan bunga membentuk kerucut Mis: Kejibeling (Strobilanthus crispus)
  • 53. D2. Bentuk keadaan bunga, a. Warna bunga misal : Muraya paniculata = kemuning (Muraya, murreus=kekuningan) marga dari suku Rutaceae warna bunga kekuningan b. Keadaan bunga. Pada Plumbage (plumbe= mematri, berperekat), Tumbuhan dengan bagian kelopak bunga memiliki kelenjar perekat (sangat lengket) Mis: (Plumbugo indico)
  • 54.
  • 55. E. Nama genus berdasarkan keadaan buah Artocarpus(artus=menyempit, carpellum=daun buah) Marga tumbuhan suku Moraceae dengan, bakal buah tak berkembang menjadi buah, tetap tipis sebagai pembungkus bijj. Misal :Artocarpus integra (nangka).
  • 56. F. Nama genus berdasarkan keadaan rhizoma Warna rhizoma, mis : Curcuma (curcumin=zat warna kuning) marga tumbuhan suku Zingiberaceae, memiliki rhizoma warna kuning, daun juga agak kekuningan, contoh : Curcuma domestica, C. xanthorrhiza
  • 57. G. Berkaitan dengan kandungan kimia - Solanum, mengandung solani, - Capsicum, mengandung capsaisin - Nicottina, mengandung nikotin, - Chinchona, mengandung kinin, - Coffea, mengandung kofein - Lycopersicum, mengandung lycopne
  • 58. H. Nama genus, Nama asli (tidak mengubah arti) hanya beda bahasa - Pandanus, pandan - Arenga, Aren - Durio, durian -Pinus, pinus - Beta, bit
  • 59. I. Nama genus diambil dari nama orang (penemu, yang dihormati) Tumbuhan dengan bentuk daun kupu- kupu suku caesalpiniaceae, Mis : Bauhinia Purpurea (ungu)
  • 60. J. Berdasar habitat Hydrilla (hydro=air), marga tumbuhan berbatang menjalar dalam air, Mis : Hydrilla verticillata
  • 61. 1. A. Penampang batang penunjuk spesies B. Keadaan batang penunjuk spesies C. Warna batang/seluruh bagian tanaman D. Batang berduri banyak 2. Keragaman daun sebagai penunjuk spesies/jenis MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/ JENIS
  • 62. 1. A. Penampang batang penunjuk spesies • Batang bersegitiga atau prisma (angiulus), Physalis angulata (ceplukan, cecendet) Talinum triangularis (ginseng) • Batang segi empat (Quadrangularis), Passiflora quadrangularis (markisa) • Batang silindris (cylindris, filiformis), Imperata cylindrica (alang-alang) MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/ JENIS
  • 63. 1. B. Keadaan batang penunjuk spesies • Batang kuat, keras (robustus), Coffea robusta • Batang banyak duri cabang (spina), Amaranthus spinosus • Batang banyak rambut/bulu kasar (hirta, hispidus, hirsuta)Euphorbia hirta (nanangkaan) • Batang tumbuhan berambut halus (Pilosus, pubescens), Centrosema pubescens (sejenis kembang telang)
  • 65. 1.C. Warna batang/seluruh bagian tanaman • Warna ungu (purpurea), Digitalis purpurea (obt.jantung) • Warna kemerahan (rubra), terutama pada pertulangan daun, Chincona succirubra (kina) 1.D. Batang menjalar berduri banyak Disentuh tertidur, malu-malu (pudic), Mimosa pudica (putri malu)
  • 66. 2. Keragaman daun sebagai penunjuk spesies/jenis a. Bangun daun, - Bentuk jantung (Cordatus), Sida cordofolia (sidagori) - Bentuk jajaran genjang (rhombifolia) Sida rhombifolia (sidagori berdaun lebar) MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/ JENIS
  • 67. b. Duduknya daun Berdaun dua macam (Pulchellum, hetero phylum); - warna daun mirip warna logam tertentu, perak pada Ceosia argentea (Jawer kotok putih) - Permukaan kasar (Scaber), Elephantopus scaber (tapak liman)
  • 69. 1. Capitulum : karangan bunga bentuk bongkol atau kepala (caput) pada suku Mimosaceae 2. Anthodium : karangan bunga bentuk cawan atau piring sebagai dasar bunga bersamanya, pada Asteraceae/compositae 3. Amentum ; karangan bunga bentuk utaian / kalung, tangkai bunga bentuk pendek, duduk bunga rapat dalam untaian panjang, pada Piperaceae Hubungan signifikan antara inflorescentia dengan suku tumbuhan
  • 70. 4. Umbella : karangan bunga bentuk payung, pada suku Umbelliferae 5. Spadix : karangan bunga bentuk tongkol, tempat berkumpulnya bunga jantan dan betina pada suku Araceae 6. Cyatium ; karangan bunga dimana dalam satu cawan dasar bunga terdapat satu betina yang dikelilingi beberapa bunga jantan, bunga tanpa perhiasan, pada suku Euphorbiaceae Hubungan signifikan antara inflorescentia dengan suku tumbuhan
  • 71. 1. Suatu bunga memiliki banyak putik yang tumbuh pada dasar bunga bentuk cawan, merupakan kelopak bunga berambut pinggirnya, berwarna hijau, pada suku Rosaceae 2. Satu bunga mempunyai banyak putik tumbuh pada dasar bunga yang memanjang, benang sari berkumpul di bagian atas dasar bunga, putik berkumpul di bagian bawahnya, pada suku Annonaceae, Magnoliaceae Hubungan antara susunan bunga dengan suku tumbuhan
  • 72. Tingkat Strata Satu (Sarjana) Jurusan Farmasi Universitas Buana perjuangan Karawang 20016-2017 B o t a n i ( 2 S K S ) Dosen Pengampu : Lia Fikayuniar, S.Farm., M.Si
  • 73. KORMUS DAN BAGIAN- BAGIANNYA KORMUS Tubuh tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu Akar, daun, dan batang.
  • 74. AKAR (RADIX) Akar merupakan struktur pokok tumbuhan yang pertama
  • 75. Akar Sifat umum akar : 1. Bagian tumbuhan terdapat dalam tanah arah tumbuh kepusat bumi (geotrofi positif)/menuju air (hidrotrofi) 2. Tidak berbuku,beruas dan bersisik 3. Warna keputih-putihan atau kekuningan 4. Mengalami pertumbuhan terus ke arah ujungnya/menjauhi cahaya (Fototrofi negatif) 5. Bentuknya meruncing sehingga mudah menembus tanah Fungsi Akar 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan 2. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah 3. Tempat menyimpan zat makanan
  • 76. Bagian Akar A. Leher akar/pangkal akar (collum) Bagian akar yang bersambungan dgn pangkal Batang B. Batang akar Bagian akar antara leher & ujung akar C. Cabang akar Bagian yang keluar dari batang akar atau akar utama D. Serabut akar Cabang akar yang halus & berbentuk serabut A B c D
  • 77. XILEM dan FLOEM Fungsi utama Xilem: • Mengangkut air dan zat hara yg terlarut dlm tanah untuk dibawa ke bagian atas tanaman(daun) dlm proses fotosintesis Fungsi utama FLOEM: • Mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
  • 78. Sistem Perakaran Tumbuhan Akar lembaga dlm perkembangan selanjutnya tdk berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang banyak dgn ukuran relatif sama (radix adventicia) (tumbuhan monokotil) Akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar utama & bercabang- cabang lebih kecil. Akar utama disebut akar tunggang(radix primaria) (tumbuhan dicotyledoneae, Gymnospermae)
  • 79.
  • 80. Bentuk – bentuk akar tunggang Akar tunggang yang memiliki cabang • Akar tombak • Akar benang • Akar gangsing
  • 81. Bentuk – bentuk akar serabut • Bentuk Tombak (Fusiformis) Pangkal akar besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan Contoh : pada Raphanus sativus, Daucus carota
  • 82. • Bentuk Gangsing (Napiformis) Akar memiliki pangkal akar yang besar membulat, akar-akar cabang hanya tumbuh pada ujung yang sempit meruncing Contoh pada Beta vulgaris • Bentuk benang (Filiformis) Akar yang menyusun akar serabut berstruktur kecil-kecil seperti benang, contoh akar pada Oryza sativa
  • 83. • Bentuk seperti tambang Cabang-cabang akar berstruktur kaku, keras, dan cukup besar seperti tambang, pada akar Cocos nucifera
  • 84. Berdasarkan cara hidup,pada berbagai jenis tumbuhan, maka akar mempunyai sifat dan tugas khusus sebagai berikut : NO Nama Contoh 1 Akar udara/gantung, tumbuh ke arah tanah. Keluar dari bagian di atas tanah. Punya vilamen untuk menyimpan air & udara Setelah mencapai tanah berfungsi menyerap & unsur hara dari tanah, bagian yang ada diatas tanah berubah menjadi batang Anggrek kalajengking Beringin 2 Akar penggerek/pengisap, ada pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit, untuk menggambil air & hara dari tanaman inang Benalu
  • 85. NO Nama Contoh 3 Akar pelekat,keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat,untuk menempel pada tiang panjat Lada 4 Akar pembelit, juga untuk memajat , tapi dengan memeluk tiang panjatnya Vanili 5 Akar napas, cabang-cabang akar tumbuh tegak lurus ke atas, sehingga muncul dari permukaan tanah.akar ini banyak mempunyai celah untuk masuknya udara Kayu api
  • 86. NO Nama Contoh 6 Akar tunjang, akar yang tumbuh dari bagian bawah batang menuju segala arah & seolah- olah menopang batang agar tidak mudah rebah bakau 7 Akar lutut, bagian akar yang tumbuh keatas , kemudian membengkok lagi kedalam tanah Pohon Tanjang 8 Akar banir, berbentuk seperti papan-papan yang disusun miring untuk memperkuat batangnya Sukun, Kenari
  • 88. Contoh beberapa gambar akar • Akar penghisap • Akar napas
  • 93. DAUN (FOLIUM) Organ yang berperan sebagai penyerap, pengangkut, pengolahan dan penimbunan zat-zat makanan
  • 94. DAUN (FOLIUM) • Sifat Umum Daun 1. Tumbuh Menuju Ke Sinar Matahari (Fototropisme) 2. Tipis, tak berbuku atau tak bertunas, tetapi ada juga yang tebal 3. Warna Hijau (Umum) 4. Membentuk Pipih melebar • Fungsi Daun 1. Tempat membuat / mengolah zat makanan 2. Organ Pernapasan 3. Sebagai Alat Perkembangbiakan secara vegetatif
  • 95. Sub bab – Duduk daun pada batang (phylotaksis – Organ pokok daun & organ tambahan – Bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis – Bentuk umum lembaran daun (circum scriptio) – Pangkal daun (basis) – Ujung daun (apex) – Pinggiran daun (margo) – Pertulangan daun (nervatio) – Daun penumpu (stipula)
  • 96. Duduk daun pada batang • Satu lembar daun pada buku – Folia sparsa = tersebar – Folia disticha= bergantian – Rosette = berkumpul • Dua lembar daun pada buku  opposite =kedudukan daun berhadapan • Di setiap buku didapatkan banyak lembaran daun =verticillata
  • 97. Organ pokok daun tdd : • Petiolus (tangkai daun) • Vagina (pelepah daun) • Lamina (helaian daun) • Daun lengkap  daun yang memiliki ketiga organ pokok daun • Daun tak lengkap jika salah satu dari ketiga organ tersebut tidak dimiliki
  • 98.
  • 99. Organ tambahan pada daun • Tendril (sulur) • Pitcher (kantong) pada Nephentes ampularia (kantong semar) • Spina (duri) pada ujung atau di permukaan daun. • Cth; Calamus sp, Solanum aculeatissimum(terung duri), Solanum mammosum (terung susu)
  • 100. DAUN (FOLIUM) Bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis • Umumnya melekat pada batang dan dahan • Tempat melekat/ duduk daun disebut buku/nodus (A) • Antar nodus disebut ruas/internodus (B) • Sudut antara batang dan daun ketiak daun /axilla (C) • Umumnya melebar kaya akan zat hijau daun / khlorofil
  • 101. Bentuk Pangkal Daun Bulat telur sungsang (obovatus) Sawo kecik Jantung sungsang (obcordatus) Sidaguri Segitiga terbalik (cuneatus) Anak daun semanggi Sudip/spatel/solet (spathulatus) Daun tapak liman Bagian terlebar terletak di atas, tengah – tengah helaian daun
  • 102. Bentuk-Bentuk Pangkal Daun Tidak Bertoreh Belah ketupat (rhomboideus) Anak daun pada bangkuwang Bulat telur (ovatus) Kembang sepatu cabe rawit Segi tiga (triangular is) Bunga pukul 4 Delta (deltoideu s) Air mata pengantin Bagian terlebar terletak di bawah, tengah – tengah helaian daun
  • 104. Bentuk-Bentuk Ujung Daun Runcing (acutus) Daun oleander Meruncing (acuminat us) Daun sirsat Tumpul (obtusus) Daun sawo kecik Membulat (rotundatus) Daun teratai besar
  • 106. Runcing (acutus) Meruncing (acuminatus) Tumpul (obtusus) PANGKAL DAUN (basis folii ) Tepi daun bagian bawah yang terpisah oleh pangkal ibu tulang
  • 107. Berlekuk (emarginatus) Membulat (rotundatus) Rompang (truncatus) PANGKAL DAUN (basis folii ) Tepi daun bagian bawah yang terpisah oleh pangkal ibu tulang
  • 108. Bagian pangkal sampai ujung daun sama besar Bangun garis (linearis) Rumputrump utan Bangun pita (ligulatus) Jagung Bangun pedang (ensiformis) Daun nenas sebrang Paku/dabus (subulatus) Araucaria sp Bangun jarum (acerosus) Pinus merkusi
  • 109. Margo (pinggir daun) • Crenatus (Beringgit), sinus tajam, angulus tumpul, cocor bebek • Repandus (beriak/berombak), sinus dan angulus sama-sama tumpul • Sinnatus (berliuk), tepi daun berombak lebih tinggi • Serratus (bergerigi), sinus &angulus sama lancipnya(Orthosiphon spicatus) • Biserratus (bergerigi ganda), angulus nya besar, dan tepi nya bergerigi lagi • Dentatus (bergigi), sinus tumpul, angulus lancip (daun beluntas)
  • 110. a. Daun bercangap (Fissus) c. Berlekuk (Lobatus) b, d . Berbagi (Partitus) Margo (pinggir daun) dengan toreh- toreh yang mempengaruhi bentuknya
  • 111.
  • 112. • Pinnati lobus, pinnati vidus, pinnati partitus • Palmati lobus, palmati vidus, palmatipartitus
  • 113. Nervatio (pertulangan daun) • Penninervis (menyirip)  Psidium guajava • Palminervis (menjari)  Jatropha curcas (jarak pagar), Carica papaya (pepaya). • Curvinervis (melengkung)  Piper betle • Rectinervis (sejajar)  famili gramineae
  • 114.
  • 115. Permukaan daun • Licin – Mengkilat = nitidus Ficus banjamina – Suram = opacus  Ipomoea batatas – Berlapis lilin =pruinosus = glaucus  Musa paradisiaca • Tidak licin – Scaber = kesat Elephantropus scaber – Scavy = bersisik – Stellate = berbintik seperti bintang
  • 116. Permukaan daun Tidak licin – Berwarna lain dibanding warna dasar Coleus hybridus – Canescent = berambut abu-abu – Tomentose = berbulu halus berkelompok Rhodomyrtus tomentosa = karamuntiang – Lanatus = berbulu halus – Glandular = berbulu kelenjar – Strigos = berambut miring – Pubescens = berbulu – Sericeus = berambut sungsang – Villosus = Berambut halus – Pilose = berambut halus dan lembut