2. INTERNATIONAL CODE of BOTANICAL
NOMENCLATUR
(Kode Internasional Tatanama Tumbuhan/KITT)
• Nama tumbuhan didasarkan pada bahasa latin
Sekali tumbuhan diidentifikasi, nama yang benar harus
diberikan
Nama diberikan untuk satu kelompok tumbuhan
TATANAMA TUMBUHAN
(TAKSONOMI)
3. PERBEDAAN NAMA ILMIAH DAN NAMA BIASA
NAMA ILMIAH NAMA BIASA
Diatur dalam KITT Tidak beraturan
Dalam bahasa latin Dalam bahasa lokal
Berlaku Internasional Mudah untuk dihafalkan
Kadang sulit dihafalkan Nama tidak jelas untuk
kategori takson yang mana
Nama mengindikasi takson
dengan jelas
Satu takson dapat
mempunyai lebih dari satu
nama.
Untuk setiap takson hanya
satu yang benar
4. BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA
Regnum Plantarum Dunia tumbuhan
Divisio Divisi
Classis Kelas
Ordo Bangsa
Familiia Suku
Genus Marga
Spesies Jenis
TINGKATAN TAKSON
12. NAMA GENUS
• Bentuk jamak
Merupakan kata benda
• Disusun dengan cara sembarang
Kata yang diambil dari sumber manapun
• Contoh : Durio dari kata Durian
• Piper
Tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan
dalam morfologi
13. NAMA SPECIES
Kombinasi
Ganda
Nama Genus dan diikuti
Spesies
(Piper nigrum L.)
Jika penunjuk spesies terdiri
dar 2 kata, harus diberi tanda
penghubung
Contoh
Hibiscus rosa-
sinensis
Atropa bella -
donna
14. Nama penemu (outhor) dicantumankan
dibelakang nama ilmiah
1. Orang yang pertama mempublikasikan
nama takson dan harus valid
2. Nama penemu dapat
disingkat dengan huruf kapital
L.
(Linneaus),
Bertol.
(Bertoloni)
Fr. (Elias
Magnees
Friers)
15. KESIMPULAN NAMA SPESIES
• Dua kata yang dipisahkan
Menurut Sistem Binomial Nomenklatur
• Marga (Genus)
Kata depan menunjukkan :
• Jenis (Spesies)
Kata belakang menunjukkan :
• Nama Orang pemberi Nama tumbuhan (Disingkat dengan huruf
kapital)
Kata Spesies diikuti oleh :
17. Karakter
semua atribut yang
memiliki bentuk, susunan
dan stuktur atau yang
memiliki semua sifat
fisiologis dan ekologis
yang secara keseluruhan
dapat :
Dihitung
Dinilai
Diukur
Sehinga dapat digunakan
untuk menyamakan
semua organ, individu
atau kelompok makhluk
hidup yang ada
19. • Sejumlah karakter state yang dipunyai oleh
suatu jenis/takson tertentu yang secara
keseluruhan tidak didapatkan pada jenis/
takson lain.
Karakteristik
• Dikenal sebagai tumbuhan perdu
• Batang berduri
• Bunga bagus
• Bewarna merah
• Mempunyai bau yang wangi
Contoh Tanaman Rosa hybrida
20. Determinasi
Determinasi adalah Berupa urutan
pernyataan, dimana semua karakter yang
dimiliki tumbuhan disusun dalam
kalimat/pernyataan yang satu dengan
lainnya saling berlawanan, dengan sejelas
mungkin.
21. Kunci determinasi
• Nama ilmiah suatu takson atau sekelompok
tumbuhan.
Suatu alat/cara untuk memudahkan
mencari serta menentukan :
• Beberapa karakter yang menonjol dari
sekelompok tumbuhan
Disusun berdasarkan :
24. Hubungan Morfologi Dengan
sistematika Tumbuhan
1. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO
2. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
DIVISI/SUBDIVISIO
3. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK KELAS/CLASS
4. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK KELAS
/SUBCLASS
5. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK BANGSA / ORDO
6. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SUKU / FAMILI
7. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK MARGA / GENUS
8. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK JENIS / SPECIES
25. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK DIVISI/DIVISIO
Divisi :
- Spermatophyta
(sperma : biji dan phyton tumbuhan :
tumbuhan penghasil biji) / (Anthophyta) :
tumbuhan berbunga, karena biji berasal dari
bunga.
- Bunga biasanya lebih jelas terlihat dan
berfungsi sebagai alat perkawinan maka
disebut pula Phanerogamae
27. MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
DIVISI/SUBDIVISIO
ANAK DIVISI
- Gymnospermae (gymnos = telanjang,
sperma = biji),
Golongan tumbuhan berbiji terbuka,
mis.pada : pinus, belinjo
28. ANAK DIVISI
- Angiospermae (angios = tertutup,
sperma = biji),
Golongan tumbuhan berbiji tertutup,
Misal: tumbuhan berbunga
29. • Monocotyledonae (monos=tunggal,
kotyledon=keping lembaga), suatu
kelas tumbuhan berbiji tertutup, biji
lembaga, biji berkeping tunggal/satu,
• Misal : jagung, padi, gandum
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK
KELAS/CLASS
32. Sub Kelas :
Dicotyledonae, pembagian menjadi
penunjuk kelas berdasar helaian
mahkota bunga yaitu :
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ANAK
KELAS/SUBCLASS
33. Sympetalae,
• Syn = bersambungan,
petalon=helaian
mahkota bunga bersatu
ada yang bentuk
tabung, lonceng, bintang
atau terompet,
• Misal : kecubung
(Datura metel)
34. Diapetalae,
• dia = sobek-sobek bersambungan,
petalon=helaian mahkota bunga)
• Keluarga tumbuhan dikotil dengan susunan
mahkota bunga lepas-lepas satu sama lainnya,
sebutan lain Polypetalae,
• Misal : Mawar (Rosa sp), kembang merak
35. Apetalae,
• a = tanpa, petalon=helaian
mahkota bunga)
• Keluarga tumbuhan dikotil
bunganya tidak memiliki
mahkota
• Misal : katsuba (Euphorbia
pulcherrima )
36. 1. Dilihat dari bunga
a. Bentuk karangan bunga (inflorescentia)
Pada Umbellales (Umbella=payung).
Bangsa tumbuhan dikotil berbatang
basah, karangan bunga bentuk payung
majemuk
Mis : Adas (Foeniculum vulgare)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK ORDO
37.
38. b. Bagian / struktur bunga, pada Glumiflorae
(gluma=sekam, flos= bunga).
Tumbuhan monokotil dengan susunan bunga
terdapat pada seludang sekam, pada suku
padi-padian dan teki-tekian
(Glumiflorae=Polaes)
39. 2. Dilihat dari tipe buah
Ordo tumbuhan dengan jenis buah polong
Mis : Leguminosae (legume=polong)
Papilionaceae
40. A. Bentuk dan Struktur bagian bunga, mis
1. Convolvulaceae
(Convulvulus=bangun lonceng)
Tumbuhan batang lunak, basah (membelit,
merambat), bunga simpetalae, mahkota
berbentuk lonceng, pinggirnya rata
Mis : Ubi jalar (Ipomoea batatas), Kangkung (I.
aquatica)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK FAMILI
41. 2. Labiatae (Labium=bibir)
Sebagian mahkota bunga lebih menonjol dari yang
lain sehingga membentuk bibir.
Mis : Kumis kucing (Orthosiphon aristatus )
3. Papilionaceae (papilion=kupu-kupu)
suku dari Leguminosae (tumbuhan berbuah
polong),susunan bunganya mirip dengan kupu-kupu
Mis : Sesbania glandiflora (Turi)
42.
43. B. Bentuk karangan bunga, mis
1. Umbelliflorae (umbella=payung, flos=bunga)
Tumbuhan dikotil karangan bunga bentuk payung/
payung majemuk
2. Asteraceae
Tumbuhan dikotil karangan bunga membentuk
gambar bintang/bangun cawan. Bunganya bisa
bunga pita atau bibir semua
Mis : bunga cawan pada bunga (Helianthus annuum)
44.
45. C. Bentuk buah :
Punicaceae (Puniceus=merah delima)
Tumbuhan dikotil perdu, bunga dan buah merah
delima ,juga bijinya
Mis : Punica granatum (delima)
D. Bentuk daun,
suku tumbuhan dikotil jenis basah, daun tebal banyak
air, bunganya bentuk lonceng (Suku Crassulaceae
(crassus=tebal))
Mis : Cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
46. E. Nama famili berkaitan dengan nama genus
Oxalidaceae (Oxalis=asam)
Suku dikotil seluruh bagian tumbuhan (daun, bunga,
buah) rasa asam,
Mis : Belimbing wuluh (Averrhoa blimbi)
Belimbing besar (A. carambola)
47. A. Nama genus berkaitan dengan akar
B. Berkaitan dengan batang
C. Berkaitan dengan daun
D. Berkaitan dengan bunga
E. Berdasarkan keadaan buah
F. Nama genus berdasarkan keadaan
rhizoma
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS /
MARGA
48. G. Berkaitan dengan kandungan kimia
H. Nama genus, nama asli (tidak
menguabah arti) hanya beda bahasa
I. Nama genus diambil dari nama orang
(penemu, yang dihormati)
J. Berdasar habitat
49. A. Nama genus berkaitan dengan akar
Bengkoang(Pachyrrhizu serosus).
(Pachy=menebal, rhiza=akar)
Tumbuhan suku Papilionaceae,
memanjat, tipe akar tunggang,
menggembung sebagai simpanan
cadangan makanan
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK GENUS /
MARGA
50. B. Nama genus berkaitan dengan batang
Cinnamomum (cinnamomeus= Coklat
terang)
Tumbuhan suku lauraceae, pohon, batang
warna coklat menghasilkan kayu manis
Mis : Cinnamomum burmanii
51. C. Nama genus berkaitan
dengan daun
Pyllanthus neruri=
meniran,
Phyllanthus(phylla=daun,
anthos=bunga)
Tumbuhan berdaun
majemuk pinnatus semu
(pada tangkai daun dapat
tumbuh bunga-bunga),
52. D. Nama genus berkaitan dengan bunga
D1. Bentuk karangan bunga,
misal : Strobilanthus= (strobilus= kerucut,
anthos=bunga)
Marga tumbuhan suku Acanthaceae dimana
kelopak dan struktur karangan bunga
membentuk kerucut
Mis: Kejibeling (Strobilanthus crispus)
53. D2. Bentuk keadaan bunga,
a. Warna bunga misal : Muraya paniculata =
kemuning (Muraya, murreus=kekuningan)
marga dari suku Rutaceae warna bunga
kekuningan
b. Keadaan bunga. Pada Plumbage (plumbe=
mematri, berperekat),
Tumbuhan dengan bagian kelopak bunga memiliki
kelenjar perekat (sangat lengket)
Mis: (Plumbugo indico)
54.
55. E. Nama genus berdasarkan keadaan buah
Artocarpus(artus=menyempit, carpellum=daun
buah)
Marga tumbuhan suku Moraceae dengan,
bakal buah tak berkembang menjadi buah,
tetap tipis sebagai pembungkus bijj.
Misal :Artocarpus integra (nangka).
56. F. Nama genus berdasarkan keadaan
rhizoma
Warna rhizoma, mis : Curcuma
(curcumin=zat warna kuning) marga
tumbuhan suku Zingiberaceae,
memiliki rhizoma warna kuning, daun
juga agak kekuningan,
contoh : Curcuma domestica, C.
xanthorrhiza
57. G. Berkaitan dengan kandungan kimia
- Solanum, mengandung solani,
- Capsicum, mengandung capsaisin
- Nicottina, mengandung nikotin,
- Chinchona, mengandung kinin,
- Coffea, mengandung kofein
- Lycopersicum, mengandung lycopne
58. H. Nama genus,
Nama asli (tidak mengubah arti) hanya
beda bahasa
- Pandanus, pandan
- Arenga, Aren
- Durio, durian
-Pinus, pinus
- Beta, bit
59. I. Nama genus diambil dari nama orang
(penemu, yang dihormati)
Tumbuhan dengan bentuk daun kupu-
kupu suku caesalpiniaceae,
Mis : Bauhinia Purpurea (ungu)
60. J. Berdasar habitat
Hydrilla (hydro=air), marga tumbuhan
berbatang menjalar dalam air,
Mis : Hydrilla verticillata
61. 1. A. Penampang batang penunjuk spesies
B. Keadaan batang penunjuk spesies
C. Warna batang/seluruh bagian tanaman
D. Batang berduri banyak
2. Keragaman daun sebagai penunjuk
spesies/jenis
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
62. 1. A. Penampang batang penunjuk spesies
• Batang bersegitiga atau prisma
(angiulus),
Physalis angulata (ceplukan, cecendet)
Talinum triangularis (ginseng)
• Batang segi empat (Quadrangularis),
Passiflora quadrangularis (markisa)
• Batang silindris (cylindris, filiformis),
Imperata cylindrica (alang-alang)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
63. 1. B. Keadaan batang penunjuk spesies
• Batang kuat, keras (robustus), Coffea robusta
• Batang banyak duri cabang (spina), Amaranthus
spinosus
• Batang banyak rambut/bulu kasar (hirta,
hispidus, hirsuta)Euphorbia hirta (nanangkaan)
• Batang tumbuhan berambut halus (Pilosus,
pubescens), Centrosema pubescens (sejenis
kembang telang)
65. 1.C. Warna batang/seluruh bagian tanaman
• Warna ungu (purpurea),
Digitalis purpurea (obt.jantung)
• Warna kemerahan (rubra), terutama pada
pertulangan daun,
Chincona succirubra (kina)
1.D. Batang menjalar berduri banyak
Disentuh tertidur, malu-malu (pudic),
Mimosa pudica (putri malu)
66. 2. Keragaman daun sebagai penunjuk
spesies/jenis
a. Bangun daun,
- Bentuk jantung (Cordatus),
Sida cordofolia (sidagori)
- Bentuk jajaran genjang (rhombifolia)
Sida rhombifolia (sidagori berdaun lebar)
MORFOLOGI SEBAGAI PENUNJUK SPESIES/
JENIS
67. b. Duduknya daun
Berdaun dua macam (Pulchellum, hetero phylum);
- warna daun mirip warna logam tertentu,
perak pada Ceosia argentea (Jawer kotok putih)
- Permukaan kasar (Scaber),
Elephantopus scaber (tapak liman)
69. 1. Capitulum : karangan bunga bentuk bongkol
atau kepala (caput) pada suku Mimosaceae
2. Anthodium : karangan bunga bentuk cawan
atau piring sebagai dasar bunga
bersamanya, pada Asteraceae/compositae
3. Amentum ; karangan bunga bentuk utaian /
kalung, tangkai bunga bentuk pendek,
duduk bunga rapat dalam untaian panjang,
pada Piperaceae
Hubungan signifikan antara inflorescentia
dengan suku tumbuhan
70. 4. Umbella : karangan bunga bentuk payung,
pada suku Umbelliferae
5. Spadix : karangan bunga bentuk tongkol,
tempat berkumpulnya bunga jantan dan
betina pada suku Araceae
6. Cyatium ; karangan bunga dimana dalam
satu cawan dasar bunga terdapat satu
betina yang dikelilingi beberapa bunga
jantan, bunga tanpa perhiasan, pada suku
Euphorbiaceae
Hubungan signifikan antara inflorescentia
dengan suku tumbuhan
71. 1. Suatu bunga memiliki banyak putik yang
tumbuh pada dasar bunga bentuk cawan,
merupakan kelopak bunga berambut
pinggirnya, berwarna hijau, pada suku
Rosaceae
2. Satu bunga mempunyai banyak putik tumbuh
pada dasar bunga yang memanjang, benang
sari berkumpul di bagian atas dasar bunga,
putik berkumpul di bagian bawahnya, pada
suku Annonaceae, Magnoliaceae
Hubungan antara susunan bunga dengan suku
tumbuhan
72. Tingkat Strata Satu (Sarjana)
Jurusan Farmasi
Universitas Buana perjuangan
Karawang
20016-2017
B
o
t
a
n
i
(
2
S
K
S
)
Dosen Pengampu : Lia Fikayuniar, S.Farm., M.Si
75. Akar
Sifat umum akar :
1. Bagian tumbuhan terdapat dalam
tanah arah tumbuh kepusat bumi
(geotrofi positif)/menuju air
(hidrotrofi)
2. Tidak berbuku,beruas dan bersisik
3. Warna keputih-putihan atau
kekuningan
4. Mengalami pertumbuhan terus ke
arah ujungnya/menjauhi cahaya
(Fototrofi negatif)
5. Bentuknya meruncing sehingga
mudah menembus tanah
Fungsi Akar
1. Memperkuat
berdirinya tumbuhan
2. Menyerap air dan
unsur hara dari
dalam tanah
3. Tempat menyimpan
zat makanan
76. Bagian Akar
A. Leher akar/pangkal akar (collum)
Bagian akar yang bersambungan dgn pangkal
Batang
B. Batang akar
Bagian akar antara leher & ujung akar
C. Cabang akar
Bagian yang keluar dari batang akar atau akar
utama
D. Serabut akar
Cabang akar yang halus & berbentuk serabut
A
B
c
D
77. XILEM dan FLOEM
Fungsi utama
Xilem:
• Mengangkut air dan
zat hara yg terlarut
dlm tanah untuk
dibawa ke bagian
atas tanaman(daun)
dlm proses
fotosintesis
Fungsi utama
FLOEM:
• Mengangkut hasil
fotosintesis ke
seluruh bagian
tanaman.
78. Sistem Perakaran Tumbuhan
Akar lembaga dlm
perkembangan selanjutnya
tdk berkembang, tetapi pada
pangkal batang
keluar akar yang banyak dgn
ukuran relatif
sama (radix adventicia)
(tumbuhan monokotil)
Akar lembaga yang tumbuh
terus menjadi
akar utama & bercabang-
cabang lebih kecil.
Akar utama disebut akar
tunggang(radix primaria)
(tumbuhan dicotyledoneae,
Gymnospermae)
79.
80. Bentuk – bentuk akar tunggang
Akar tunggang yang memiliki cabang
• Akar tombak
• Akar benang
• Akar gangsing
81. Bentuk – bentuk akar serabut
• Bentuk Tombak (Fusiformis)
Pangkal akar besar meruncing ke ujung
dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan
Contoh : pada Raphanus sativus, Daucus
carota
82. • Bentuk Gangsing (Napiformis)
Akar memiliki pangkal akar yang besar
membulat, akar-akar cabang hanya tumbuh
pada ujung yang sempit meruncing
Contoh pada Beta vulgaris
• Bentuk benang (Filiformis)
Akar yang menyusun akar serabut
berstruktur kecil-kecil seperti benang,
contoh akar pada Oryza sativa
83. • Bentuk seperti tambang
Cabang-cabang akar berstruktur kaku,
keras, dan cukup besar seperti tambang,
pada akar Cocos nucifera
84. Berdasarkan cara hidup,pada berbagai jenis tumbuhan,
maka akar mempunyai sifat dan tugas khusus sebagai
berikut :
NO Nama Contoh
1 Akar udara/gantung, tumbuh ke arah
tanah. Keluar dari bagian di atas tanah.
Punya vilamen untuk menyimpan air &
udara
Setelah mencapai tanah berfungsi
menyerap & unsur hara dari tanah,
bagian yang ada diatas tanah berubah
menjadi batang
Anggrek
kalajengking
Beringin
2 Akar penggerek/pengisap, ada pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit,
untuk menggambil air & hara dari
tanaman inang
Benalu
85. NO Nama Contoh
3 Akar pelekat,keluar dari buku-buku
batang tumbuhan memanjat,untuk
menempel pada tiang panjat
Lada
4 Akar pembelit, juga untuk memajat , tapi
dengan memeluk
tiang panjatnya
Vanili
5 Akar napas, cabang-cabang akar
tumbuh tegak lurus ke atas, sehingga
muncul dari permukaan tanah.akar ini
banyak mempunyai celah untuk
masuknya udara
Kayu api
86. NO Nama Contoh
6 Akar tunjang, akar yang tumbuh
dari bagian bawah batang
menuju segala arah & seolah-
olah menopang batang agar
tidak mudah rebah
bakau
7 Akar lutut, bagian akar yang
tumbuh keatas , kemudian
membengkok lagi kedalam tanah
Pohon
Tanjang
8 Akar banir, berbentuk seperti
papan-papan yang disusun
miring untuk memperkuat
batangnya
Sukun,
Kenari
93. DAUN (FOLIUM)
Organ yang berperan
sebagai penyerap,
pengangkut, pengolahan dan
penimbunan zat-zat
makanan
94. DAUN (FOLIUM)
• Sifat Umum Daun
1. Tumbuh Menuju Ke
Sinar Matahari
(Fototropisme)
2. Tipis, tak berbuku atau
tak bertunas, tetapi ada
juga yang tebal
3. Warna Hijau (Umum)
4. Membentuk Pipih
melebar
• Fungsi Daun
1. Tempat membuat /
mengolah zat
makanan
2. Organ Pernapasan
3. Sebagai Alat
Perkembangbiakan
secara vegetatif
95. Sub bab
– Duduk daun pada batang (phylotaksis
– Organ pokok daun & organ tambahan
– Bagian tumbuhan yang penting untuk
fotosintesis
– Bentuk umum lembaran daun (circum
scriptio)
– Pangkal daun (basis)
– Ujung daun (apex)
– Pinggiran daun (margo)
– Pertulangan daun (nervatio)
– Daun penumpu (stipula)
96. Duduk daun pada batang
• Satu lembar daun pada buku
– Folia sparsa = tersebar
– Folia disticha= bergantian
– Rosette = berkumpul
• Dua lembar daun pada buku opposite
=kedudukan daun berhadapan
• Di setiap buku didapatkan banyak
lembaran daun =verticillata
97. Organ pokok daun tdd :
• Petiolus (tangkai daun)
• Vagina (pelepah daun)
• Lamina (helaian daun)
• Daun lengkap daun yang memiliki ketiga
organ pokok daun
• Daun tak lengkap jika salah satu dari ketiga
organ tersebut tidak dimiliki
98.
99. Organ tambahan pada daun
• Tendril (sulur)
• Pitcher (kantong) pada Nephentes
ampularia (kantong semar)
• Spina (duri) pada ujung atau di
permukaan daun.
• Cth; Calamus sp, Solanum
aculeatissimum(terung duri), Solanum
mammosum (terung susu)
100. DAUN (FOLIUM)
Bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis
• Umumnya melekat pada batang dan
dahan
• Tempat melekat/ duduk daun
disebut buku/nodus (A)
• Antar nodus disebut
ruas/internodus (B)
• Sudut antara batang dan daun ketiak
daun /axilla (C)
• Umumnya melebar kaya akan zat
hijau daun / khlorofil
101. Bentuk Pangkal Daun
Bulat telur
sungsang
(obovatus)
Sawo kecik
Jantung sungsang
(obcordatus)
Sidaguri
Segitiga terbalik
(cuneatus)
Anak daun
semanggi
Sudip/spatel/solet
(spathulatus)
Daun tapak liman
Bagian terlebar terletak di atas, tengah – tengah helaian daun
102. Bentuk-Bentuk Pangkal Daun
Tidak Bertoreh
Belah ketupat
(rhomboideus)
Anak daun
pada
bangkuwang
Bulat telur
(ovatus)
Kembang
sepatu
cabe rawit
Segi tiga
(triangular
is)
Bunga
pukul 4
Delta
(deltoideu
s)
Air mata
pengantin
Bagian terlebar terletak di bawah, tengah – tengah helaian daun
104. Bentuk-Bentuk Ujung Daun
Runcing (acutus)
Daun oleander
Meruncing
(acuminat
us)
Daun
sirsat
Tumpul
(obtusus)
Daun
sawo
kecik
Membulat
(rotundatus)
Daun teratai
besar
108. Bagian pangkal sampai ujung daun sama besar
Bangun garis
(linearis)
Rumputrump
utan
Bangun
pita
(ligulatus)
Jagung
Bangun
pedang
(ensiformis)
Daun nenas
sebrang
Paku/dabus
(subulatus)
Araucaria sp
Bangun
jarum
(acerosus)
Pinus
merkusi
109. Margo (pinggir daun)
• Crenatus (Beringgit), sinus tajam, angulus
tumpul, cocor bebek
• Repandus (beriak/berombak), sinus dan angulus
sama-sama tumpul
• Sinnatus (berliuk), tepi daun berombak lebih
tinggi
• Serratus (bergerigi), sinus &angulus sama
lancipnya(Orthosiphon spicatus)
• Biserratus (bergerigi ganda), angulus nya besar,
dan tepi nya bergerigi lagi
• Dentatus (bergigi), sinus tumpul, angulus lancip
(daun beluntas)
110. a. Daun bercangap (Fissus)
c. Berlekuk (Lobatus)
b, d . Berbagi (Partitus)
Margo (pinggir daun) dengan toreh-
toreh yang mempengaruhi
bentuknya