Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Gerakan partikel dalam tanaman terjadi melalui proses difusi, osmosis, dan imbibisi. Partikel seperti ion dan molekul masuk dan keluar dari tubuh tanaman untuk memungkinkan pertumbuhan. Gerakan partikel dipengaruhi oleh potensial kimia dan energi kinetik partikel.
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan perkembangan batang pada tumbuhan serta anomalinya. Jaringan batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut, dan penyimpan. Terdapat perbedaan struktur antara batang dikotil dan monokotil. Anomali batang dapat terjadi akibat pertumbuhan sekundernya yang tidak normal atau terbentuknya kambium secara abnormal.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Berdasarkan hasil praktikum tentang keanekaragaman pada hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis keanekaragaman yaitu gen dan spesies. Keanekaragaman gen mempengaruhi struktur morfologi sedangkan keanekaragaman jenis tidak mempengaruhi struktur. Hewan yang diamati umumnya masuk kategori jenis sedangkan tumbuhan masuk kategori gen kecuali padi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Gerakan partikel dalam tanaman terjadi melalui proses difusi, osmosis, dan imbibisi. Partikel seperti ion dan molekul masuk dan keluar dari tubuh tanaman untuk memungkinkan pertumbuhan. Gerakan partikel dipengaruhi oleh potensial kimia dan energi kinetik partikel.
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan perkembangan batang pada tumbuhan serta anomalinya. Jaringan batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut, dan penyimpan. Terdapat perbedaan struktur antara batang dikotil dan monokotil. Anomali batang dapat terjadi akibat pertumbuhan sekundernya yang tidak normal atau terbentuknya kambium secara abnormal.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Berdasarkan hasil praktikum tentang keanekaragaman pada hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis keanekaragaman yaitu gen dan spesies. Keanekaragaman gen mempengaruhi struktur morfologi sedangkan keanekaragaman jenis tidak mempengaruhi struktur. Hewan yang diamati umumnya masuk kategori jenis sedangkan tumbuhan masuk kategori gen kecuali padi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penamaan binominal dan klasifikasi bakteri. Bakteri dinamai dengan dua nama yang terdiri dari nama genus dan epitheton specifikum. Ada beberapa klasifikasi bakteri berdasarkan karakteristiknya maupun genetiknya. Bergey's Manual digunakan sebagai pedoman klasifikasi bakteri.
Kelompok 1 mengklasifikasikan 6 jenis tanaman, yaitu: 1) Buah naga, berguna untuk menyehatkan tubuh. 2) Zaitun, bermanfaat untuk jantung dan kulit. 3) Durian, dapat mencegah erosi dan diolah menjadi berbagai makanan. 4) Damar, berkhasiat sebagai obat luka. 5) Rotan, digunakan untuk kerajinan dan obat tenggorokan. 6) Mahoni, bermanfaat untuk kekebalan tubuh
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan filogenetiknya. Dokumen ini membahas definisi dan ruang lingkup taksonomi, tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tumbuhan, serta hubungannya dengan ilmu botani lain seperti anatomi dan sitogenetik. Taksonomi tumbuhan juga berperan dalam konservasi dan pemanfaatan tumbuhan. Dokumen ini menjelaskan emp
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan dan unit-unit klasifikasinya. Ia menjelaskan bahwa klasifikasi tumbuhan digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan ke dalam golongan-golongan berdasarkan ciri-ciri mereka, dimulai dari spesies sebagai satuan dasar hingga golongan yang lebih besar. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sistem klasifikasi dan kategori taksonomi yang
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan struktur dan fungsi.
Beberapa ciri makhluk hidup atau hal-hal yang dianggap dapat membuat organisme hidup adalah: 1)
tersusun dari sel, 2) membutuhkan dan menggunakan energi, 3) tumbuh dan berkembang, 4)
mengalami reproduksi, 5) memberikan respon, dan 6) beradapatasi terhadap lingkungan. Jadi jika
sesuatu hanya memiliki satu atau beberapa karakter tersebut maka tidak dapat digolongkan sebagai
makhluk hidup. Dengan kata lain, semua ciri tersebut mutlak dibutuhkan untuk dapat hidup.
Terdapat beberapa sistem klasifikasi makhluk hidup yang sebagain besar mengelompokkan
tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lain menjadi lima kelompok yang disebut kingdom. Sistem
klasifikasi pertama kali dilakukan oleh Aristotle yang membagi dua kelompok, yaitu hewan dan
tumbuhan. Hewan dikelompokkan berdasarkan keberadaannya yaitu di darat, air dan udara. Namun
pengelompokan tersebut tidak sesuai ketika hewan darat: gajah dan cacing, hewan air: paus dan
ubur-ubur serta hewan udara (terbang): burung gagak dan kupu-kupu masing-masing ditetapkan
sebagai satu ‘kelompok’. Pada kelompok tumbuhan kriterianya lebih jelas. Tumbuhan dikelompokkan
sebagai organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dengan melibatkan cahaya matahari,
air, karbondioksida dan klorofil (yang membuat tumbuhan berwarna hijau) melalui proses yang
disebut fotosintesis. Fotosintesis merupakan reaksi kimia paling penting di muka bumi. Sebaliknya
hewan ditetapkan sebagi organisme yang memakan tumbuhan atau memakan hewan lain pemakan
tumbuhan. Namun klasifikasi tersebut menjadi tidak sesuai untuk mushroom yang tidak berwarna
hijau karena tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat masuk kelompok tumbuhan. Bagaimana
mushroom dapat memperoleh makanan bila proses fotosintesis tidak dapat berlangsung karena tidak
memiliki klorofil? Selain itu mushroom tidak mempunyai mulut untuk makan sehingga tidak dapat
masuk kelompok hewan. Sekali lagi, bagaimana mushroom mendapatkan ‘makanan’nya? Mushroom
adalah jenis fungi dan semua fungi tidak membuat atau memakan makanan tetapi mengabsorbsi
makananya. Hampir semua bagian tubuh mushroom berada di dalam tanah, disusun dari rangkaian
sel-sel yang kecil yang disebut hifa. Hifa berukuran sangat kecil dengan diameter 1/50 diameter
rambut manusia. Hifa tumbuh ke arah ‘makanan’ nya berada (sebagian besar hewan dan tumbuhan
yang telah mati) kemudian mengabsorbsinya secara langsung ke dalam sel. Jadi telah diketahui ada
tiga kingdom makhluk hidup yaitu Animalia, Plantae dan Fungi. Tetapi bagaimana dengan bakteri?
Bakteri adalah makhluk hidup yang berukuran kecil dan dapat dijumpai di berbagai tempat. Dalam
satu tetes air dapat mengandung jutaan bakteri. Bakteri sangat berbeda dengan hewan, tumbuhan
dan fungi bukan hanya karena berbeda ukuran. Semua organisme dalam tiga kingdom sebelumnya
disusun oleh ribuan atau bahkan jutaan sel yang masing-masing sel memiliki inti (nukleus) sebagai
pusat komando sel untuk...
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
Modul ini membahas klasifikasi tumbuhan berdasarkan sistem filogenetik, mencakup klasifikasi tumbuhan lumut yang terdiri dari 3 kelas, tumbuhan paku yang terbagi ke 4 kelas, dan tumbuhan berbiji yang terbagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tatanama tumbuhan. Terdapat 3 konsep utama taksonomi yaitu identifikasi, tatanama, dan klasifikasi. Dokumen juga menjelaskan sistem klasifikasi tumbuhan menurut Carolus Linnaeus yang terdiri dari kingdom, divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup, mulai dari tingkat sel hingga ekosistem. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan cabang-cabang biologi seperti ekologi, genetika, dan kedokteran. Juga dibahas sistem klasifikasi yang mengelompokkan organisme berdasarkan kekerabatan.
Bab 14 membahas klasifikasi tumbuhan. Terdapat empat divisi tumbuhan yaitu lumut, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Setiap divisi memiliki ciri khas tertentu seperti lumut yang reproduksi melalui spora dan ganggang yang dapat melakukan fotosintesis. Klasifikasi tumbuhan didasarkan pada persamaan morfologi dan anatomi antarorganisme.
Teks tersebut membahas tentang biologi sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Biologi memiliki ciri-ciri sebagai ilmu yang sistematis dan berfokus pada objek kajian berupa makhluk hidup serta hasil penelitian yang bersifat objektif dan berupa hukum. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri umum yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup pada berbagai tingkatan organisasi, mulai dari molekul hingga ekosistem. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup dan objek biologi, serta prinsip-prinsip dasar klasifikasi makhluk hidup menurut sistem taksonomi.
Makalah ini membahas tentang keanekaragaman hayati pada 3 tingkat, yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata, sedangkan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berklorofil dan tidak berklorofil. Biosistematik digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik klasifikasi organisme. Klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan keanekaragaman organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama dan hubungan evolusionernya. Sistem klasifikasi telah berkembang dari dua kingdom menjadi enam kingdom saat ini untuk mencerminkan kekerabatan antar organisme lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem klasifikasi mahluk hidup yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai spesies berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, serta menjelaskan beberapa jenjang taksonomi dan cara mengidentifikasi suatu spesies melalui kunci determinasi.
Similar to Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan (20)
Dokumen tersebut membahas tentang konsep spesies biologis menurut Mayr dan mekanisme spesiasi. Konsep spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai kelompok populasi yang anggotanya dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil. Ada empat mekanisme spesiasi yaitu alopatrik, simpatrik, peripatrik dan parapatrik. Spesiasi alopatrik terjadi melalui isolasi geografis sedangkan spesiasi simpatrik terjadi
Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis pada angiospermae meliputi proses pembentukan dan pemasakan mikrospora di dalam antera hingga terbentuknya sperma. Sel induk mikrospora mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid yang membentuk tetrad. Setiap mikrospora tumbuh menjadi polen yang berisi inti vegetatif dan generatif. Inti generatif membelah membentuk 2 inti sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang berbagai jenis bagian pada bunga dan buah. Terdapat penjelasan mengenai daun pelindung, daun kelopak, tangkai kepala putik, kepala putik, tangkai bunga, dasar bunga bersama, dasar bunga, kelopak bunga, tenda bunga dan ibu tangkai. Selanjutnya dijelaskan berbagai jenis buah semu, buah sejati, buah kering, buah berdaging, buah
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, sifat, fungsi, bagian, sistem perakaran, dan sifat khusus akar pada tumbuhan. Akar adalah bagian pokok ketiga tumbuhan setelah daun dan batang. Akar berfungsi untuk memperkuat tumbuhan, menyerap air dan zat makanan, serta mengangkutnya. Terdapat berbagai jenis sistem perakaran dan akar yang memiliki sifat khusus seperti akar udara, akar pengger
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai bagian daun dan karakteristiknya. Dijelaskan tentang bentuk ujung daun, pangkal daun, susunan tulang-tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun, permukaan daun, dan contoh jenis daun.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. Kelompok 5 :
Mahendra Noor F. (4411413019)
Agustin Dian K. (4411413022)
Afrin Nur Aisyah (4411413028)
Fitta Permata Putri (4411413035)
Rahmadyan Tefarani (4411413036)
3. Englerian System, 1887
Monocotyledonae
Dicotyledonae
Amentiferae
Polypetalae
Ranales
Centrospermae
Gamopetalae
Cronquist System, 1988
Magnoliopsida (Dicots)
Magnoliidae
Hamamelidae
Caryophyllidae
Dilleniidae
Rosidae
Asteridae
Liliopsida (Monocots)
APG Classification, 1998
Basal Angiosperms
Monocots
Eudicots
Core Eudicots
Caryophylliales
Rosids
Eurosids I
Eurosids II
Asterids
Euasterids I
Euasterids II
Taxonomy is not static, it is constantly being revised
and relearned by each generation
TAXONOMY
4. Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi (pengelompokan /
penggolongan) disebut Taksonomi
Carolus Linnaeus adalah orang yang
pertama kali meletakkan dasar
klasifikasi, sehingga Carolus Linnaeus
disebut sebagai Bapak Taksonomi
5. Definisi
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu
yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian,
pengenalan (identifikasi),
pengelompokan (klasifikasi), dan
penaman tumbuhan. Ilmu ini
merupakan cabang dari taksonomi.
6. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian
dari taksonomi tumbuhan. Sistematika
tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan
sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan.
Taksonomi tumbuhan merupakan
ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan
contoh,pemerian,pengenalan(identifika
7. Komponen Dasar dalam Taksonomi
1. Klasifikasi
Penyusunan kelompok-kelompok tumbuhan ke
dalam suatu tingkatan taksonomi berdasarkan
sifat-sifat tertentu. sistem klasifikasi dalam
taksonomi tumbuhan sistem klasifikasi alam
atau sistem klasifikasi filogenetik dan sistem
klasifikasi buatan (berdasarkan habitat). Sistem
klasifikasi yang tinjauannya didasarkan
modifikasi dari sistem yang telah ada dengan
penambahan data yang baru, disebut sistem
kontemporer.
8. 2. Identifikasi
Identifikasi adalah determinasi suatu nama
untuk suatu spesies sehingga dapat menentukan
nama yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam sistem klasifikasi.
9. 3. Deskripsi
Deskripsi adalah penjabaran karakter-karakter
atau ciri-ciri suatu spesies. Biasanya digunakan
untuk membedakan antara suatu spesies
dengan spesies lainnya.
10. 4. Tatanama (Nomenclature),
Suatu sistem aturan yang jelas dan bersifat
universal yang digunakan oleh semua ahli
botani di dunia untuk menamakan tumbuhan
yang tertuang dalam Kode Internasional
untuk Tatanama Tumbuhan (International
Code of Botanical Nomenclature, ICBN).
11. Perkembangan Taksonomi
Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan
perkembangan taksonomi yaitu :
1) Fase Eksplorasi
2) Fase Konsolidasi
3) Fase Biosistematika
4) Fase Ensiklopedik
12. Fase Eksplorasi
Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai
dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu
inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka
bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan adalah
identifikasi yang didasarkan pada herbarium
yang jumlahnya terbatas. Acuan utama adalah
morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.
13. Fase Konsolidasi
Fase ini disebut juga fase sistematika.
Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara
intensif dan bahan herbarium sudah lebih
lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan
sebagai jenis pada fase eksplorasi ternyata
merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak
menemukan jenis-jenis baru. Pada fase ini flora
dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.
14. Fase Biosistematika
Fase ini disebut juga fase eksperimental.
Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya
pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada
tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan
morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang
menonjol adalah: analisis sistem kawin silang, pola
variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-
aspek taksonomi di bidang kimia (kemotaksonomi),
taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy),
sitologi, anatomi, embriologi, palinologi.
15. Fase Ensiklopedik
Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase
sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi) yang
ada dianalisis dan disintesis untuk membuat
satu atau lebih sistem klasifikasi yang
mencerminkan hubungan kekerabatan secara
filogenetis.
16. Sedangkan Turril (1935) membagi taksonomi
dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan
kesinambungan antara satu fase ke fase yang
lain, yaitu:
- taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase
eksplorasi dan konsolidasi, dan
- taksonomi omega ekuivalen dengan fase
ensiklopedik.
17. Dalam garis besarnya, perkembangan sistem
klasifikasi dari masa ke masa adalah sebagai
berikut:
1. Periode Tertua
2. Periode Sistem Habitus
3. Periode Sistem Numerik
4. Periode Sistem Alam
5. Periode Sistem Filogenetik
18. 1. Periode Tertua
(Prasejarah hingga abad ke-4 SM)
Dalam periode ini secara formal belum dikenal adanya
system klasifikasi yang diakui (sejak ada kegiatan dalam
taksonomi sampai kira-kira abad ke-4 sebelum masehi).
Sejak awal kehidupan manusia bergantung pada bahan-
bahan yang berasal dari tumbuhan, manusia sejak dahulu
telah melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah
tumbuhan mana yang berguna baginya dan yang mana
yang tidak, termasuk pemberian nama, sehingga apa
yang ditemukan dapat dikomunikasikan kapada pihak
lain. Dalam zaman prasejarah orang telah mengenal
tumbuh-tumbuhan penghasil bahan pangan yang penting
seperti yang kita kenal sampai saat ini.
19. Jelaslah bahwa sejak berpuluh – puluh abad yang lalu
orang telah terjun dalam kegiatan – kegiatan taksonomi
tumbuhan, walaupun pengetahuan yang telah mereka
kumpulkan belum begitu berarti, juga belum ditata,
belum menunjukan hubungan sebab dan akibat,
sehingga belum dapat disebut sebagai “ilmu
pengetahuan”(science) menurut ukuran sekarang.
20. 2. Periode Sistem Habitus
(abad ke-4 SM sampai abad ke-17)
Taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru di anggap
pada abad ke-4 sebelum Masehi oleh orang-orang Yunani yang
dipelopori oleh Theophrastes ( 370-285 SM) murid seorang filsuf
Yunani bernama Aristoteles.
Pengklasifikaan tumbuhan terutama didasarkan atas perawakan
(habitus) yang golongan-golongan utamanya disebut dengan nama
pohon, perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna. Sistem
klasifikasi ini bersifat dominan dari kira-kira abad ke-4 sebelum
masehi sampai melewati abad pertengahan, dan selama periode-
periode ini ahli-ahli botani, herbalis, dan filsuf telah menciptakan
sistem-sistem klasifikasi yang pada umumnya masih bersifat kasar,
namun sering dinyatakan telah mencerminkan adanya hubungan
kekerabatan antara golongan yang terbentuk.
21. Selain golongan-golongan pohon, perdu, semak seperti
yang disebut di atas, ia juga mengadakan pengelompokan
menurut umur dan membedakan tumbuhan berumur
pendek (annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial),
serta tumbuhan berumur panjang (perennial).
Theophrastes juga telah dapat membedakan bunga
majemuk yang berbatas (centrifugal) dan yang tidak
berbatas (centripetal), juga telah dapat membedakan
bunga dengan daun mahkota yang bebas (polipetal atau
dialipetal) dan yang berlekatan (gamopetal atau simpetal)
bahkan ia telah dapat mengenali perbedaan letak bakal
daun yang tenggelam dan yang menumpang. Adapun
yang telah dilakukan oleh theoprastes hasil klasifikasi
tumbuhan yang telah diciptakan masih dianggap nyata-
nyata merupakan suatu sistem artifisial.
22. 3. Periode Sistem Numerik
(+ awal abad ke-18)
Periode ini terjadi pada permulaan abad ke 18, yang
ditandai dengan sifat sistem yang murni artifisial,
yang sengaja dibuat sebagai sarana pembantu
dalam identifikas tumbuhan. Sistem ini tidak
menggunakan bentuk dan tekstur tumbuhan
sebagai dasar utama pengklasifikasian. Tetapi
pengambilan kesimpulan mengenai kekerabatan
antara tumbuhan.
Tokoh yang paling menonjol pada masa ini adalah
Carolus Linnaeus.
23. Tokoh Taksonomi pada masa ini :
Aristoteles
Theophrastes
Discorides
Plinius
O. Brunfels (1464-1534)
J. Bock (1489-1554)
L. Fuchs (1501-1566)
R. Dodoneus (1516-1518)
M. de L’Obel (1545-1612)
24. 4. Periode Sistem Alam
(+ akhir abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19)
Menjelang berakhirnya abad ke-18 terjadi perubahan-
perubahan yang revolusioner dalam pengklasifikasian
tumbuhan. Sistem klasifikasi yang baru ini disebut “sistem
alam” yaitu golongan yang terbentuk merupakan unit-unit
ynag wajar (natural) bila terdiri dari anggota-anggota itu,dan
dengan demikian dapat tercermin pengertian manusia
mengenai yang disebut yang dikehendaki oleh alam.
Secara harfiah istilah “sistem alam” untuk aliran baru dalam
klasifikasi ini tidak begitu tepat karena pada hakekatnya
semua sistem klasifikasi adalah sistem buatan. Untuk sitem
klasifikasi yang digunakan dalam periode ini, digunakan nama
“sistem alam” (natural system) dengan maksud untuk
memenuhi keinginan manusia akan adanya penataan yang
tepat yang lebih baik dari sistem-sistem sebelumnya.
25. 5. Periode Sistem Filogenetik
(Pertengahan abad ke 19 hingga sekarang)
• Teori evolusi, teori desendensd atau teori
keturunan seperti yang diciptakan oleh darwin
merupakan suatru teori hingga sekarang oleh
sebagian orang terutama tokoh agama masih
dianggap kontroversial dan tetap ditentang
kendati ajaran itu tetap diterima dan cepat
tersebar luas dikalangan kaum ilmuan yang
begitu fanatik terhadap teori ini sampai ada yang
menyatakan, bahwa “ evolusi bukannya teori lagi,
tetapi adalah suatu aksioma yang tidak perlu
diragukan kebenarannya, dan oleh krenanya tidak
perlu diperdebatkan lagi “.
26. • Sistem klasifikasi dalam periode ini berupaya untuk
mengadakan penggolongan tumbuhan yang
sekaligus mencerminkan urutan – urutan golongan
itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya dan
demikian juga menunjukan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan yang satu dengan yang lain.
• Jadi dalam klasifikasi ini dasar yang digunakan adalah
“filogeni” dan dari sini lahirlah nama “sistem
filogenetik” kenyataanya, bahwa kemudian muncul
sistem klasifikasi yang berbeda, membuktikan bahwa
persepsi dan interpretasi para ahli biologi mengenai
yang disebut filogeni itu masih berbeda – beda.