SlideShare a Scribd company logo
TAKSONOMI
TUMBUHAN
Taksonomi
 Taksonomi  Bahasa Yunani
1.Takson : kelompok/golongan
2.Nomos : hukum
 Hukum atau aturan yang diguankan untuk
menempatkan takson-takson secara benar
Cakupan:
1.Identifikasi
2.Tata Nama
3.Klasifikasi
Identifikasi Tumbuhan
 Identifikasi = Determinasi??
 Memberikan nama pada tumbuhan sesuai
dengan uraian karakter secara lengkap
(deskripsi) dan penempatan yang tepat dalam
sistem klasifikasi
 Membandingkan suatu tumbuhan dengan
tumbuhan lain yang sudah dikenal
 Cara :
1.Pengalaman/Ingatan
2.Bantuan Ahli (Taksonom)
3.Spesimen Acuan (Herbarium)
4.Pustaka  monografi atau flora  deskripsi,
kunci determinasi, gambar
Identifikasi Tumbuhan
 Tujuan : memberi nama ilmiah tumbuhan
sesuai dengan deskripsi
 Deskripsi/ pertelaan : Uraian karakterisitik
(karakter/sifat) tumbuhan secara lengkap
 Deskripsi  sifat/karakter dan ciri
Identifikasi Tumbuhan
 Sifat : pertanda yang mengacu pada bentuk
atau susunan struktur
contoh : bentuk daun, tata letak daun
 Ciri : pertanda yang mengacu pada bagian yang
dapat dibobot
contoh : jumlah, ukuran
Identifikasi Tumbuhan
 Karakter dalam taksonomi salah satunya
adalah karakter morfologi
 Karakter morfologi
1. Mudah diamati
2. Karakterisasi di lapangan
3.Sampel dapat dibuat herbarium
4.Dapat memfosil  paleobotani
 Karakter morfologi  karakter baik  bisa
dikorelasikan dengan sifat yang lain
Identifikasi Tumbuhan
Alat/cara identifikasi
Serangkaian pertanyaan yang bertentangan,
disusun bertahap, jawaban  deskripsi
spesimen
Jawaban akhir  identitas
Salah satu bentuk kunci determinasi  Kunci
analisis (Pararel)
Contoh buku: flora of java, flora steenis
Kunci Determinasi
Euphorbiaceae
1. a. bunga dalam cyathia ...................................... 2
b. bunga tidak dalam cyathia ............................. 3
2. a. cyathia beraturan;pembungkus bunga bentuk
lonceng .......................................... 1. Euphorbia
b. cyathia sangat miring, bentuk perahu atau
sepatu ...................................................... 2.
Pedhilantus
3. a. xxxxxxxxx .......................................................
b. yyyyyyyyy .......................................
Kunci Determinasi
Euphorbia
1. a. tanaman berduri tempel, ranting persegi 3 dan beralur
dalam .................................................................. Euphorbia
barnhartii
b. tanaman tidak berduri tempel, ranting lain ......................... 2
2. a. tanaman dengan ranting hijau, bentuk pinsil. Daun hanya pada
ujung muda, sempit, cepat rontok ................Euphorbia tirucalli
b. tanaman dengan daun yang tumbuh sempurna dan tidak cepat
rontok...................................................................................... 3
3. a. daun tersebar .................................... Euphorbia pulcherrima
b. daun berhadapan ............................................................... 4
4. a. daun bertepi rata ......................................... Euphorbia atoto
b. daun pada ujung bergerigi-bergigi ................ Euphorbia hirta
Kunci : 1b_2b_3b_4b________ Euphorbia hirta
Kunci Determinasi
 Nama ilmiah  bahasa latin, universal dan satu
takson mempunyai satu nama yang benar
 Bahasa latin  deskriptif, menunjukkan
informasi penting
1. Warna (lutea, alba, rubrum)
2. Ukuran (micro, macro)
3. Habitus/pertumbuhan (repans, horizontalis)
4. Informasi geografis (sinensis)
Tata Nama Tumbuhan
Tata Nama Tumbuhan
Nama ilmiah  mengacu pada Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan/KITT
(International Code of Botanical
Nomenclature)
Nama ilmiah  binomial nomenclature
Komposisi Nama Ilmiah:
1.Genus
2. Penunjuk jenis (Spesies epithet)
3. Author
Contoh: Oryza sativa L.
Tata Nama Tumbuhan
 Penulisan Nama Ilmiah:
1.Genus tidak boleh menggunakan nama yang
sama dengan jenisnya
ex: Salacca zalacca
2. Inisial genus ditulis dengan huruf kapital,
penunjuk jenis ditulis dengan huruf kecil
ex: Piper betle L.
3. Setelah penulisan pertama pada genus yang
sama boleh disingkat
ex: P. betle L.
Tata Nama Tumbuhan
 Penulisan Nama Ilmiah:
5. Umumnya ditulis miring atau diberi garis bawah
untuk membedakan dengan kalimat lainnya
6. Penunjuk jenis bila terdiri dari dua suku kata
harus diberi tanda sambung
ex: Hibiscus rosa-sinensis L.
7. Author adalah nama pemberi nama takson
tersebut pertama kali
8. Penulisan author umumnya disingkat dan ditulis
dengan huruf tegak
 Sinonim : Satu takson memiliki > 1 nama ilmiah
ex: 1. Tapak dara (Catharanthus roseus (L.)
G.Don); Sinonim: Vinca rosea L.
2. Iler (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.);
Sinonim:
a.C. atropurpureus Bth.
b.C. scutellarioides (L.) Bth.
c. C. blumei Benth.
d.Solenostemon scutellarioides (L.) Codd
Tata Nama Tumbuhan
 Nama yang dilestarikan (nomina conservanda)
 masih bisa digunakan
 Nama familia yang dilestarikan:
1.Palmae (Arecaceae)
2.Graminae (Poaceae)
3.Leguminosae (Fabaceae)
4.Umbelliferae (Apiaceae)
5.Labiatae (Lamiaceae)
6.Compositae (Asteraceae)
7.Cruciferae (Brassicaceae)
Tata Nama Tumbuhan
Klasifikasi Tumbuhan
 Klasifikasi: penggolongan tumbuhan ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan persamaan
karakter
Tujuan: mempermudah mengenal organisme
Takson: Kelompok taksonomi
Tingkatan  hirarki/kategori
KLASIFIKASI TUMBUHAN
No Kategori keterangan
Latin Indonesia
1 Kingdom Kerajaan Plantae
2 Divisio Divisi -phyta
3 Classis Kelas -opsida
4 Ordo Bangsa -les
5 Familia Suku -aceae
6 Genus Marga Kata benda
7 Species Jenis binomial
8 Sub species Anak Jenis subsp.
9 Varietas Varitas var.
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale Roscoe
Apiaceae
• Perawakan terna, batang berongga, permukaan
beralur membujur
• Daun majemuk, pangkal daun bercuping
• Bunga majemuk bentuk payung, bunga kecil,
berbilangan 5, daun kelopak kadang bertoreh,
daun mahkota ujungnya melengkung ke dalam
• Benang sari 5, berseling dengan daun mahkota
• Bakal buah tenggelam, beruang 2, tangkai putik
2, terpisah
• Buah schizocarp/kering, berbelah 2
Apiaceae
Apiaceae
1. Apium graveolens L. (Seledri)
2. Centella asiatica (L.) Urb. (Pegagan)
3. Coriandrum sativum L. (Ketumbar)
4. Daucus carota L. (Wortel)
5. Foeniculum vulgare Mill. (Adas)
Apiaceae
Foeniculum vulgare Mill.
(Adas)
Centella asiatica (L.) Urb.
(Pegagan)
Lamiaceae
• Perawakan terna, semak atau pohon
• Batang segi empat, jarang silindris, berkelenjar
• Daun bersilang-berhadapan, tepi daun umumnya
bergerigi, bergigi atau beringgit, berkelenjar
• Bunga majemuk, tandan atau bulir/verticillaster
• Bunga zigomorf, daun kelopak 4 atau 5, berbibir
2; daun mahkota 4-6, biasanya 5, berbibir 2
• Benang sari 4, 2-2 tidak sama panjang
• Putik terdiri atas 2 daun buah
Lamiaceae
Lamiaceae
1. Mentha crispa L. (Daun Mint)
2. Ocimum basilicum L. (Kemangi)
3. Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. (Kumis
Kucing)
4. Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. (daun
Iler)
5. Pogostemon cablin (Blanco) Benth. (Nilam)
Lamiaceae
Mentha crispa L.
(Daun Mint)
Plectranthus scutellarioides
(L.) R.Br. (daun Iler)
Acanthaceae
 Perawakan terna, semak atau perdu
 Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk
daun berhadapan
 Bunga majemuk, bentuk tandan, bulir,
berkelamin tunggal atau banci
 Daun kelopak 4-5, daun mahkota 4-5
berlekatan, benang sari 4, tangkai putik 1
 Buah kapsul
Acanthaceae
Acanthaceae
1. Acanthus ilicifolius L. (Jeruju)
2. Graptophyllum pictum (L.) Griff. (Daun Ungu)
3. Justicia gendarussa Burm. f. (Gandarusa)
4. Sericocalyx crispus (L.) Bremek (Keji beling)
5. Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
(Sambiloto)
Acanthaceae
Sericocalyx crispus (L.)
Bremek (Keji beling)
Graptophyllum pictum (L.)
Griff. (Daun Ungu)
Apocynaceae
• Tumbuhan berkayu, terna
• Umumnya bergetah warna putih susu
• Daun tunggal, letak berhadapan atau berkarang
• Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf
• Daun mahkota berlekatan membentuk tabung
mahkota, ketika kuncup terpilin
• Benang sari sebagain berlekatan dengan
mahkota, duduk berseling, kepala sari panjang
• Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam
Apocynaceae
• Tangkai putik 1, kepala putik besar
• Biji berambut tipis
Apocynaceae
1. Plumeria alba L. (Kamboja putih)
2. Alyxia reinwardtii Blume (Pulesari)
3. Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz (Pule
Pandak)
4. Catharanthus roseus (L.) G.Don (Tapak
Dara)
5. Alstonia scholaris (L.) R. Br. (Pule)
Apocynaceae
Alstonia scholaris (L.) R. Br.
(Pule)
Rauvolfia serpentina (L.)
Benth. ex Kurz
(Pule Pandak)
Asteraceae
 Perawakan terna atau semak, jarang berupa
pohon berkayu
 Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun
tersebar atau berhadapan
 Bunga majemuk cawan, dengan daun
pembalut/involukrum
 Bunga aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5,
kelopak umumnya berubah menjadi sisik-sisik
 Mahkota berlekatan, seringkali seperti lidah
 Buah achene
Asteraceae
 Benang sari tertanaman dalam mahkota,
tangkai sari bebas
 Kepala putik 2, bakal buah tenggelam, beruang
1 dengan 1 bakal biji.
 Buah kurung, berbiji 1
Asteraceae
1. Echinacea purpurea (L.) Moench (Ekinase)
2. Blumea balsamifera (L.) DC. (Sembung)
3. Cosmos caudatus Kunth (Kenikir)
4. Elephantopus scaber L. (Tapak Liman)
5. Taraxacum officinale L. (Jombang)
Asteraceae
Taraxacum officinale L.
(Jombang)
Elephantopus scaber L.
(Tapak Liman)
Myrtaceae
 Perwakan semak-pohon, berkayu
 Umumnya kulit batang mengelupas
 Daun tunggal, letak behadapan atau tersebar
 Perhiasan bunga: berbilangan 4-5, aktinomorf
 Benang sari berjumlah banyak, berkelompok
 Bakal buah tenggelam, 1 tangkai putik
 Buah: buni, keras, batu
Myrtaceae
Myrtaceae
1. Baeckea frutescens L. (Jungrahab)
2. Melaleuca leucadendra (L.) L. (Kayu Putih)
3. Psidium guajava L. (Jambu Biji)
4. Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry
(Cengkeh)
5. Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (Daun
Salam)
Myrtaceae
Syzygium aromaticum (L.)
Merr. & L.M.Perry
(Cengkeh)
Psidium guajava L.
(Jambu Biji)
Piperaceae
 Perawakan terna atau perdu, seringkali
memanjat
 Daun tunggal, duduk tersebar atau berkarang
 Bunga majemuk untai, ukuran kecil, tanpa tenda
bunga, berkelamin banci atau tunggal
 Benang sari 1-10, bakal buah beruang 1
 Buah batu
Piperaceae
1. Peperomia pellucida (L.) Kunth (Suruhan)
2. Piper betle L. (Sirih)
3. Piper nigrum L. (Lada)
4. Piper retrofractum Vahl (Cabe Jawa)
5. Piper crocatum Ruiz & Pav. (Sirih Merah)
Piperaceae
Piper betle L.
(Sirih)
Piper retrofractum Vahl
(Cabe Jawa)
Malvaceae
• Perawakan terna, batang berkayu
• Daun tunggal, letak tersebar,
• Tepi daun umumnya berlekuk
• Terdapat daun pelindung
• Perhiasan bunga: berbilangan 5, Daun
kelopak berlekatan
• Terdapat kelopak tambahan (epicalyx)
• Daun kelopak berlekatan
Malvaceae
• Benang sari berjumlah banyak, berlekatan dengan
daun mahkota
• Benang sari Monadelphous (bersatu membentuk
tabung benang sari mengelilingi putik)
• Buah kapsul, kendaga
Malvaceae
1. Sida rhombifolia L. (Sidaguri)
2. Abelmoschus moschatus Medik. (Waron)
3. Hibiscus rosa-sinensis L. (Kembang Sepatu)
4. Hibiscus sabdariffa L. (Rosela)
5. Urena lobata L.
Malvaceae
Sida rhombifolia L.
(Sidaguri)
Hibiscus sabdariffa L.
(Rosela)
Euphorbiaceae
 Perawakan pohon, perdu atau terna, bergetah
warna putih susu
 Daun tunggal atau majemuk menjari, duduk
daun tersebar kadang berhadapan, mempunyai
daun penumpu
 Bunga tunggal atau majemuk, bentuk tandan,
malai, bulir atau tangga berseling, berkelamin
tunggal, berumah satu atau dua
 Benang sari 1-tidak terhingga, bebas atau
berlekatan
Euphorbiaceae
 Bakal buah menumpang, beruang 3, tangkai
putik 3, bebas atau berlekatan
 Buah kendaga, biasanya pecah menjadi 3
bagian, kadang buah buni atau buah batu
Euphorbiaceae
1. Euphorbia hirta L. (Patikan Kebo)
2. Jatropha curcas L. (Jarak Pagar)
3. Manihot esculenta Crantz (Ketela Pohon)
4. Phyllanthus niruri L. (Meniran)
5. Sauropus androgynus (L.) Merr. (Katuk)
Euphorbiaceae
Phyllanthus niruri L.
(Meniran)
Sauropus androgynus
(L.) Merr. (Katuk)
Solanaceae
1. Perawakan terna, jarang semak atau perdu
2. Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun
berseling, tersebar
3. Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf,
umumnya berlekatan
4. Kelopak dan mahkota bentuk bintang atau
corong
5. Benang sari 5, putik terdiri atas 2 karpela, bakal
buah menumpang, tangkai putik panjang
6. Buah buni atau kendaga, jika masak membuka
dengan celah membujur
Solanaceae
1. Capsicum frutescens L. (Cabai Rawit)
2. Datura metel L. (Kecubung)
3. Nicotiana tabacum L. (Tembakau)
4. Physalis angulata L. (Ceplukan)
5. Solanum lycopersicum Lam. (Tomat)
Solanaceae
Nicotiana tabacum L.
(Tembakau)
Physalis angulata L.
(Ceplukan)
Cucurbitaceae
 Perawakan umumnya terna, batang beralur
dan berigi, kadang berambut
 Kadang memanjat menggunakan sulur yang
keluar dari ketiak daun
 Daun tunggal, duduk tersebar, tepi rata-
berbagi
 Bunga majemuk, bentuk tandan atau bulir,
kadang tunggal
 Perhiasan bunga berbilangan 5, jarang 4,
aktinomorf,
Cucurbitaceae
1. Daun kelopak 5, melekat pada bakal buah
2. Daun mahkota 5, berlekatan
3. Bunga jantan: benang sari 5, yang atau semua
berlekatan atau berkelompok 2+2+1
4. Bunga betina: bakal buah tenggelam, beruang
3
5. Buah buni
Cucurbitaceae
1. Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai
(Semangka)
2. Cucumis sativus L. (Timun)
3. Cucurbita moschata Duch. (Labu)
4. Luffa acutangula (L.) Roxb. (Gambas)
5. Momordica charantia L. (Pare)
Cucurbitaceae
Momordica charantia L.
(Pare)
Cucumis sativus L.
(Timun)
Rutaceae
• Tumbuhan berkayu, jarang terna
• Daun tunggal atau majemuk (beranak daun 3)
• Duduk daun tersebar atau berhadapan
• Daun tampak titik-titik kelenjar
• Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf
• Perhiasan bunga berbilangan 4 atau 5,
umumnya kelopak berlekatan
• Benang sari berlepasan, 8-10, 4-5, tidak
terhingga
Rutaceae
• Bakal buah menumpang, beruang 4-5, kadang
1-3, atau tidak terhingga
• Buah buni
• Biji tiap ruang 2
Rutaceae
1. Citrus aurantiifolia (Christm.) Swingle (Jeruk
Nipis)
2. Citrus hystrix DC. (Jeruk purut)
3. Aegle marmelos (L.) Corrêa (Maja)
4. Murraya paniculata (L.) Jack (Kemuning)
5. Ruta angustifolia Pers. (Inggu)
Rutaceae
Murraya paniculata (L.)
Jack (Kemuning)
Citrus aurantiifolia (Christm.)
Swingle (Jeruk Nipis)
Fabaceae
• Terbagi menjadi 3 sub familia: Papilionoideae,
Caesalpinioideae, dan Mimosoideae
• Daun umumnya majemuk, duduk daun
tersebar
• Terdapat daun penumpu
• Bunga majemuk, umumnya tandan
• Perhiasan bunga berbilangan 5, zigomorf
• Kelopak berlekatan
• Daun mahkota tidak sama besar dan
mempunyai susunan khusus seperti kupu-
kupu
Fabaceae
• Jumlah benang sari 2x jumlah daun mahkota,
bisa kurang atau tidak terhingga
• Buah polong atau kurung
Fabaceae
1. Senna alata (L.) Roxb. (Ketepeng Kebo)
2. Tamarindus indica L. (Asam Jawa)
3. Abrus precatorius L. (Saga)
4. Caesalpinia sappan L. (Secang)
5. Mimosa pudica L. (Putri Malu)
Fabaceae
Caesalpinia sappan L.
(Secang)
Abrus precatorius L.
(Saga)
Verbenaceae
 Perawakan terna atau perdu
 Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk
daun bersilang/berhadapan, kadang berkarang
atau tersebar
 Bunga majemuk, umumnya tandan
 Daun kelopak, jumlah 2-6, umumnya 5,
aktinomorf, kadang zigomorf
 Daun mahkota berlekatan, berbilangan 4 atau 5,
tepi berlekuk dengan taju-taju yang tidak sama
besar, berbibir 2 tidak jelas
Verbenaceae
 Benang sari biasanya 4, 2-2 tidak sama panjang
 Bakal buah terdiri atas 2 atau 4 daun buah
 Buah batu atau kedaga
Verbenaceae
1. Lantana camara L. (Tembelekan)
2. Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl (Jarong)
3. Vitex trifolia L. (Legundi)
4. Clerodendrum japonicum (Thunb.) Sweet
(Senggugu)
5. Duranta erecta L. (Sinyo nakal)
Verbenaceae
Stachytarpheta
jamaicensis (L.) Vahl
Duranta erecta L.
(Sinyo nakal)
Rubiaceae
 Tumbuhan berkayu atau terna
 Daun tunggal, daun penumpu dalam ketiak atau
tangkai2 daun yang duduk bersilang dan
berhadapan
 Bunga majemuk tandan atau bongkol/cyathia
 Perhiasan bunga berbilangan 4-5, berkelamin
banci atau tunggal
 Daun mahkota berlekatan, benang sari tertanam
pada mahkota, letak berseling dengan daun
mahkota
Rubiaceae
 Bakal buah tenggelam, beruang 2, tiap ruang
dengan biji berjumlah satu atau tidak terhingga
 Tangkai putik 1
Rubiaceae
1. Coffea robusta Linden ex De Wildem. (Kopi)
2. Gardenia jasminoides J.Ellis (Kaca Piring)
3. Morinda citrifolia L. (Mengkudu)
4. Myrmecodia tuberosa Jack (Sarang semut)
5. Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Gambir)
Rubiaceae
Morinda citrifolia L.
(Mengkudu)
Gardenia jasminoides
J.Ellis (kaca piring)
Lauraceae
 Perawakan pohon, perdu
 Tanpa daun penumpu
 Perhiasan bunga: tenda bunga, kelipatan 3,
aktinomorf, kecil. Bentuk bunga piala atau
mangkuk
 Benang sari 3-4 karangan
 Buah diselubungi sumbu bunga dan tenda
bunga
Lauraceae
1. Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees)
Blume (Manis Jangan)
2. Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm.
(Masoyi)
3. Litsea cubeba (Lour.) Pers. (Krangean)
4. Persea americana Mill. (Alpukat)
Lauraceae
Cinnamomum burmanni
(Nees & T.Nees) Blume
(Manis Jangan)
Litsea cubeba (Lour.)
Pers. (Krangean)
Zingiberaceae
 Perawakan terna, menahun, mempunyai
rizoma yang membengkak menyerupai umbi
 Akar serabut, tebal
 Daun tersusun sebagai roset akar atau
berseling pada batang
 Helaian daun bentuk lanset atau jorong,
pertulangan menyirip atau sejajar
 Kumpulan pelapah membentuk batang semu
 Bunga banci, zigomorf, berbilangan 3, terpisah-
pisah atau bunga majemuk
Zingiberaceae
 Daun kelopak 3, daun mahkota 3 memanjang,
sisi bawah berlekatan
 Benang sari 3-5 menyerupai mahkota
 Bakal buah tenggelam, beruang 3
Zingiberaceae
1. Curcuma domestica Val. (Kunyit)
2. Alpinia galanga (L.) Willd. (Lengkuas)
3. Kaempferia galanga L. (Kencur)
4. Zingiber officinale Roscoe (Jahe)
5. Amomum compactum Soland. Ex Malon
(Kapulaga)
Zingiberaceae
Zingiber officinale Roscoe
(Jahe)
Kaempferia galanga L.
(Kencur)
Poaceae
 Perawakan terna, batang silindris, borongga,
ruas dan buku-buku yang jelas
 Daun berseling, berpelepah, tidak bertangkai,
helaian dengan lidah-lidah yang jelas
 Bunga majemuk, campuran, bulir
 Berkelamin banci, tenda bunga tereduksi,
seringkali berubah menjadi badan pembengkok
 Benang sari umumnya 3
 Bakal buah beruang 1, biji berlekatan dengan
kulit buah
Poaceae
1. Oryza sativa L. (Padi)
2. Saccharum officinarum L. (Tebu)
3. Zea mays L. (Jagung)
4. Cymbopogon nardus (L.) Rendle (Sereh)
5. Imperata cylindrica (L.) Raeusch. (Alang-
alang)
Poaceae
Imperata cylindrica (L.)
Raeusch. (Alang-alang)
Cymbopogon nardus
(L.) Rendle (Sereh)
Arecaceae
 Perawakan pohon, batang tidak bercabang,
kadang memanjat
 Daun-daun membentuk roset pada ujung batang,
ukuran besar, bentuk kipas atau berbagi
menyirip
 Bunga majemuk diselubungi daun pelindung,
keluar dari ketiak daun, aktinomorf
 Daun kelopak 3, daun mahkota 5, atau dengan
daun tenda bunga dalam 2 karangan
 Bunga berkelamin banci atau tunggal
 Benang sari 6, kadang 3
Arecaceae
 Bakal buah 1, menumpang, beruang 3 atau 1
 Buah buni atau buah batu
Arecaceae
1. Metroxylon sagu Rottb. (Sagu)
2. Areca catechu L. (Pinang)
3. Arenga pinnata (Wurmb) Merr. (Aren)
4. Cocos nucifera L. (Kelapa)
5. Borassus flabellifer L. (Siwalan)
Arecaceae
Areca catechu L.
(Pinang)
Borassus flabellifer L.
(Siwalan)
Araceae
 Perawakan terna, rimpang tebal, atau dengan
batang di atas tanah memanjat dengan akar
pelekat
 Daun tersebar, tunggal atau majemuk, pertulangan
daun seperti jala, bentuk daun seperti jantung
 Bunga majemuk bulir atau tongkol yang
diselubungi selubung, kelamin banci atau tunggal
 Perhiasan bunga berbilangan 2-3, kadang
mereduksi, dan hanya terdiri dari 1 benang sari
atau putik saja
Araceae
 Benang sari tersusun dalam 1-2 karangan, hampir
berlekatan
 Bakal buah 1 atau lebih, tiap ruang dengan banyak
bakal biji
 Buah buni
Araceae
1. Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex
Arcang. (Bunga Bankai)
2. Colocasia esculenta (L.) Schott (Talas)
3. Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume
(Keladi tikus)
4. Caladium bicolor (Aiton) Vent. (Keladi)
5. Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don (Sente)
Araceae
Colocasia esculenta (L.)
Schott (Talas) Typhonium flagelliforme
(Lodd.) Blume (Keladi
tikus)
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
Agustin Dian Kartikasari
 
Batang uas
Batang uasBatang uas
Batang uas
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
brasti nurhidayah
 
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTATUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
Budi Setiyawan
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
fahiraila
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
Selly Noviyanty Yunus
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
Wayan Permadi
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
Agustin Dian Kartikasari
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Rafika Nur Handayani
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
Batang uas
Batang uasBatang uas
Batang uas
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTATUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
TUMBUHAN THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 

Viewers also liked

Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
marwahmoniCha
 
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Ummi Fitri
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Agustin Dian Kartikasari
 
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Bunga Naria
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
AnhariSA
 
Ruang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomiRuang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomi
Fatonah mawardi
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Jessy Damayanti
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Jessy Damayanti
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiIma Nurani
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
Arina Eska
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
Agustin Dian Kartikasari
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Agustin Dian Kartikasari
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
mohtheaeng
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggimarwahmoniCha
 
Guided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of ItGuided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of It
Jennifer Jones
 
Jagung
JagungJagung
Basil leaves amadea et al.
Basil leaves amadea et al.Basil leaves amadea et al.
Basil leaves amadea et al.
herbalfood
 
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan denotsudiana
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Maedy Ripani
 

Viewers also liked (20)

Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
 
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
 
Ruang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomiRuang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomi
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomi
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
 
Guided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of ItGuided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of It
 
Jagung
JagungJagung
Jagung
 
Basil leaves amadea et al.
Basil leaves amadea et al.Basil leaves amadea et al.
Basil leaves amadea et al.
 
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
 
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhanM2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
 

Similar to Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan

Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisiBotani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Maedy Ripani
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Maedy Ripani
 
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariUas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Muhammad Fikri
 
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptxP.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
AdityaNoviadi1
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
ninaagustiana2
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
Maedy Ripani
 
Panduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventurePanduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventure
Ainul Yaqin
 
Akar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptxAkar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptx
RetnoEvriyunita
 
Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Rica Nuraeni
 
Pteridophyta
PteridophytaPteridophyta
Pteridophyta
Alifah Effendi
 
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
Alfie Kesturi
 
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxBab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
MargaretaEstiWulan
 

Similar to Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan (20)

Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisiBotani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
 
Anmorfistum
AnmorfistumAnmorfistum
Anmorfistum
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
 
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariUas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
 
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptxP.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
 
Panduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventurePanduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventure
 
Akar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptxAkar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptx
 
Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5
 
Pteridophyta
PteridophytaPteridophyta
Pteridophyta
 
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxBab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 

Recently uploaded

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 

Recently uploaded (20)

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 

Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan

  • 2. Taksonomi  Taksonomi  Bahasa Yunani 1.Takson : kelompok/golongan 2.Nomos : hukum  Hukum atau aturan yang diguankan untuk menempatkan takson-takson secara benar Cakupan: 1.Identifikasi 2.Tata Nama 3.Klasifikasi
  • 3. Identifikasi Tumbuhan  Identifikasi = Determinasi??  Memberikan nama pada tumbuhan sesuai dengan uraian karakter secara lengkap (deskripsi) dan penempatan yang tepat dalam sistem klasifikasi  Membandingkan suatu tumbuhan dengan tumbuhan lain yang sudah dikenal
  • 4.  Cara : 1.Pengalaman/Ingatan 2.Bantuan Ahli (Taksonom) 3.Spesimen Acuan (Herbarium) 4.Pustaka  monografi atau flora  deskripsi, kunci determinasi, gambar Identifikasi Tumbuhan
  • 5.  Tujuan : memberi nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan deskripsi  Deskripsi/ pertelaan : Uraian karakterisitik (karakter/sifat) tumbuhan secara lengkap  Deskripsi  sifat/karakter dan ciri Identifikasi Tumbuhan
  • 6.  Sifat : pertanda yang mengacu pada bentuk atau susunan struktur contoh : bentuk daun, tata letak daun  Ciri : pertanda yang mengacu pada bagian yang dapat dibobot contoh : jumlah, ukuran Identifikasi Tumbuhan
  • 7.  Karakter dalam taksonomi salah satunya adalah karakter morfologi  Karakter morfologi 1. Mudah diamati 2. Karakterisasi di lapangan 3.Sampel dapat dibuat herbarium 4.Dapat memfosil  paleobotani  Karakter morfologi  karakter baik  bisa dikorelasikan dengan sifat yang lain Identifikasi Tumbuhan
  • 8. Alat/cara identifikasi Serangkaian pertanyaan yang bertentangan, disusun bertahap, jawaban  deskripsi spesimen Jawaban akhir  identitas Salah satu bentuk kunci determinasi  Kunci analisis (Pararel) Contoh buku: flora of java, flora steenis Kunci Determinasi
  • 9. Euphorbiaceae 1. a. bunga dalam cyathia ...................................... 2 b. bunga tidak dalam cyathia ............................. 3 2. a. cyathia beraturan;pembungkus bunga bentuk lonceng .......................................... 1. Euphorbia b. cyathia sangat miring, bentuk perahu atau sepatu ...................................................... 2. Pedhilantus 3. a. xxxxxxxxx ....................................................... b. yyyyyyyyy ....................................... Kunci Determinasi
  • 10. Euphorbia 1. a. tanaman berduri tempel, ranting persegi 3 dan beralur dalam .................................................................. Euphorbia barnhartii b. tanaman tidak berduri tempel, ranting lain ......................... 2 2. a. tanaman dengan ranting hijau, bentuk pinsil. Daun hanya pada ujung muda, sempit, cepat rontok ................Euphorbia tirucalli b. tanaman dengan daun yang tumbuh sempurna dan tidak cepat rontok...................................................................................... 3 3. a. daun tersebar .................................... Euphorbia pulcherrima b. daun berhadapan ............................................................... 4 4. a. daun bertepi rata ......................................... Euphorbia atoto b. daun pada ujung bergerigi-bergigi ................ Euphorbia hirta Kunci : 1b_2b_3b_4b________ Euphorbia hirta Kunci Determinasi
  • 11.  Nama ilmiah  bahasa latin, universal dan satu takson mempunyai satu nama yang benar  Bahasa latin  deskriptif, menunjukkan informasi penting 1. Warna (lutea, alba, rubrum) 2. Ukuran (micro, macro) 3. Habitus/pertumbuhan (repans, horizontalis) 4. Informasi geografis (sinensis) Tata Nama Tumbuhan
  • 12. Tata Nama Tumbuhan Nama ilmiah  mengacu pada Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan/KITT (International Code of Botanical Nomenclature) Nama ilmiah  binomial nomenclature Komposisi Nama Ilmiah: 1.Genus 2. Penunjuk jenis (Spesies epithet) 3. Author Contoh: Oryza sativa L.
  • 13. Tata Nama Tumbuhan  Penulisan Nama Ilmiah: 1.Genus tidak boleh menggunakan nama yang sama dengan jenisnya ex: Salacca zalacca 2. Inisial genus ditulis dengan huruf kapital, penunjuk jenis ditulis dengan huruf kecil ex: Piper betle L. 3. Setelah penulisan pertama pada genus yang sama boleh disingkat ex: P. betle L.
  • 14. Tata Nama Tumbuhan  Penulisan Nama Ilmiah: 5. Umumnya ditulis miring atau diberi garis bawah untuk membedakan dengan kalimat lainnya 6. Penunjuk jenis bila terdiri dari dua suku kata harus diberi tanda sambung ex: Hibiscus rosa-sinensis L. 7. Author adalah nama pemberi nama takson tersebut pertama kali 8. Penulisan author umumnya disingkat dan ditulis dengan huruf tegak
  • 15.  Sinonim : Satu takson memiliki > 1 nama ilmiah ex: 1. Tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G.Don); Sinonim: Vinca rosea L. 2. Iler (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.); Sinonim: a.C. atropurpureus Bth. b.C. scutellarioides (L.) Bth. c. C. blumei Benth. d.Solenostemon scutellarioides (L.) Codd Tata Nama Tumbuhan
  • 16.  Nama yang dilestarikan (nomina conservanda)  masih bisa digunakan  Nama familia yang dilestarikan: 1.Palmae (Arecaceae) 2.Graminae (Poaceae) 3.Leguminosae (Fabaceae) 4.Umbelliferae (Apiaceae) 5.Labiatae (Lamiaceae) 6.Compositae (Asteraceae) 7.Cruciferae (Brassicaceae) Tata Nama Tumbuhan
  • 17. Klasifikasi Tumbuhan  Klasifikasi: penggolongan tumbuhan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan karakter Tujuan: mempermudah mengenal organisme Takson: Kelompok taksonomi Tingkatan  hirarki/kategori
  • 18. KLASIFIKASI TUMBUHAN No Kategori keterangan Latin Indonesia 1 Kingdom Kerajaan Plantae 2 Divisio Divisi -phyta 3 Classis Kelas -opsida 4 Ordo Bangsa -les 5 Familia Suku -aceae 6 Genus Marga Kata benda 7 Species Jenis binomial 8 Sub species Anak Jenis subsp. 9 Varietas Varitas var.
  • 19. KLASIFIKASI TUMBUHAN Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Zingiberales Familia : Zingiberaceae Genus : Zingiber Species : Zingiber officinale Roscoe
  • 20. Apiaceae • Perawakan terna, batang berongga, permukaan beralur membujur • Daun majemuk, pangkal daun bercuping • Bunga majemuk bentuk payung, bunga kecil, berbilangan 5, daun kelopak kadang bertoreh, daun mahkota ujungnya melengkung ke dalam • Benang sari 5, berseling dengan daun mahkota • Bakal buah tenggelam, beruang 2, tangkai putik 2, terpisah • Buah schizocarp/kering, berbelah 2
  • 22. Apiaceae 1. Apium graveolens L. (Seledri) 2. Centella asiatica (L.) Urb. (Pegagan) 3. Coriandrum sativum L. (Ketumbar) 4. Daucus carota L. (Wortel) 5. Foeniculum vulgare Mill. (Adas)
  • 24. Lamiaceae • Perawakan terna, semak atau pohon • Batang segi empat, jarang silindris, berkelenjar • Daun bersilang-berhadapan, tepi daun umumnya bergerigi, bergigi atau beringgit, berkelenjar • Bunga majemuk, tandan atau bulir/verticillaster • Bunga zigomorf, daun kelopak 4 atau 5, berbibir 2; daun mahkota 4-6, biasanya 5, berbibir 2 • Benang sari 4, 2-2 tidak sama panjang • Putik terdiri atas 2 daun buah
  • 26. Lamiaceae 1. Mentha crispa L. (Daun Mint) 2. Ocimum basilicum L. (Kemangi) 3. Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. (Kumis Kucing) 4. Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. (daun Iler) 5. Pogostemon cablin (Blanco) Benth. (Nilam)
  • 27. Lamiaceae Mentha crispa L. (Daun Mint) Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. (daun Iler)
  • 28. Acanthaceae  Perawakan terna, semak atau perdu  Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk daun berhadapan  Bunga majemuk, bentuk tandan, bulir, berkelamin tunggal atau banci  Daun kelopak 4-5, daun mahkota 4-5 berlekatan, benang sari 4, tangkai putik 1  Buah kapsul
  • 30. Acanthaceae 1. Acanthus ilicifolius L. (Jeruju) 2. Graptophyllum pictum (L.) Griff. (Daun Ungu) 3. Justicia gendarussa Burm. f. (Gandarusa) 4. Sericocalyx crispus (L.) Bremek (Keji beling) 5. Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees (Sambiloto)
  • 31. Acanthaceae Sericocalyx crispus (L.) Bremek (Keji beling) Graptophyllum pictum (L.) Griff. (Daun Ungu)
  • 32. Apocynaceae • Tumbuhan berkayu, terna • Umumnya bergetah warna putih susu • Daun tunggal, letak berhadapan atau berkarang • Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf • Daun mahkota berlekatan membentuk tabung mahkota, ketika kuncup terpilin • Benang sari sebagain berlekatan dengan mahkota, duduk berseling, kepala sari panjang • Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam
  • 33. Apocynaceae • Tangkai putik 1, kepala putik besar • Biji berambut tipis
  • 34. Apocynaceae 1. Plumeria alba L. (Kamboja putih) 2. Alyxia reinwardtii Blume (Pulesari) 3. Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz (Pule Pandak) 4. Catharanthus roseus (L.) G.Don (Tapak Dara) 5. Alstonia scholaris (L.) R. Br. (Pule)
  • 35. Apocynaceae Alstonia scholaris (L.) R. Br. (Pule) Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz (Pule Pandak)
  • 36. Asteraceae  Perawakan terna atau semak, jarang berupa pohon berkayu  Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun tersebar atau berhadapan  Bunga majemuk cawan, dengan daun pembalut/involukrum  Bunga aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, kelopak umumnya berubah menjadi sisik-sisik  Mahkota berlekatan, seringkali seperti lidah  Buah achene
  • 37. Asteraceae  Benang sari tertanaman dalam mahkota, tangkai sari bebas  Kepala putik 2, bakal buah tenggelam, beruang 1 dengan 1 bakal biji.  Buah kurung, berbiji 1
  • 38. Asteraceae 1. Echinacea purpurea (L.) Moench (Ekinase) 2. Blumea balsamifera (L.) DC. (Sembung) 3. Cosmos caudatus Kunth (Kenikir) 4. Elephantopus scaber L. (Tapak Liman) 5. Taraxacum officinale L. (Jombang)
  • 40. Myrtaceae  Perwakan semak-pohon, berkayu  Umumnya kulit batang mengelupas  Daun tunggal, letak behadapan atau tersebar  Perhiasan bunga: berbilangan 4-5, aktinomorf  Benang sari berjumlah banyak, berkelompok  Bakal buah tenggelam, 1 tangkai putik  Buah: buni, keras, batu
  • 42. Myrtaceae 1. Baeckea frutescens L. (Jungrahab) 2. Melaleuca leucadendra (L.) L. (Kayu Putih) 3. Psidium guajava L. (Jambu Biji) 4. Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry (Cengkeh) 5. Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (Daun Salam)
  • 43. Myrtaceae Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry (Cengkeh) Psidium guajava L. (Jambu Biji)
  • 44. Piperaceae  Perawakan terna atau perdu, seringkali memanjat  Daun tunggal, duduk tersebar atau berkarang  Bunga majemuk untai, ukuran kecil, tanpa tenda bunga, berkelamin banci atau tunggal  Benang sari 1-10, bakal buah beruang 1  Buah batu
  • 45. Piperaceae 1. Peperomia pellucida (L.) Kunth (Suruhan) 2. Piper betle L. (Sirih) 3. Piper nigrum L. (Lada) 4. Piper retrofractum Vahl (Cabe Jawa) 5. Piper crocatum Ruiz & Pav. (Sirih Merah)
  • 46. Piperaceae Piper betle L. (Sirih) Piper retrofractum Vahl (Cabe Jawa)
  • 47. Malvaceae • Perawakan terna, batang berkayu • Daun tunggal, letak tersebar, • Tepi daun umumnya berlekuk • Terdapat daun pelindung • Perhiasan bunga: berbilangan 5, Daun kelopak berlekatan • Terdapat kelopak tambahan (epicalyx) • Daun kelopak berlekatan
  • 48. Malvaceae • Benang sari berjumlah banyak, berlekatan dengan daun mahkota • Benang sari Monadelphous (bersatu membentuk tabung benang sari mengelilingi putik) • Buah kapsul, kendaga
  • 49. Malvaceae 1. Sida rhombifolia L. (Sidaguri) 2. Abelmoschus moschatus Medik. (Waron) 3. Hibiscus rosa-sinensis L. (Kembang Sepatu) 4. Hibiscus sabdariffa L. (Rosela) 5. Urena lobata L.
  • 51. Euphorbiaceae  Perawakan pohon, perdu atau terna, bergetah warna putih susu  Daun tunggal atau majemuk menjari, duduk daun tersebar kadang berhadapan, mempunyai daun penumpu  Bunga tunggal atau majemuk, bentuk tandan, malai, bulir atau tangga berseling, berkelamin tunggal, berumah satu atau dua  Benang sari 1-tidak terhingga, bebas atau berlekatan
  • 52. Euphorbiaceae  Bakal buah menumpang, beruang 3, tangkai putik 3, bebas atau berlekatan  Buah kendaga, biasanya pecah menjadi 3 bagian, kadang buah buni atau buah batu
  • 53. Euphorbiaceae 1. Euphorbia hirta L. (Patikan Kebo) 2. Jatropha curcas L. (Jarak Pagar) 3. Manihot esculenta Crantz (Ketela Pohon) 4. Phyllanthus niruri L. (Meniran) 5. Sauropus androgynus (L.) Merr. (Katuk)
  • 55. Solanaceae 1. Perawakan terna, jarang semak atau perdu 2. Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun berseling, tersebar 3. Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf, umumnya berlekatan 4. Kelopak dan mahkota bentuk bintang atau corong 5. Benang sari 5, putik terdiri atas 2 karpela, bakal buah menumpang, tangkai putik panjang 6. Buah buni atau kendaga, jika masak membuka dengan celah membujur
  • 56. Solanaceae 1. Capsicum frutescens L. (Cabai Rawit) 2. Datura metel L. (Kecubung) 3. Nicotiana tabacum L. (Tembakau) 4. Physalis angulata L. (Ceplukan) 5. Solanum lycopersicum Lam. (Tomat)
  • 58. Cucurbitaceae  Perawakan umumnya terna, batang beralur dan berigi, kadang berambut  Kadang memanjat menggunakan sulur yang keluar dari ketiak daun  Daun tunggal, duduk tersebar, tepi rata- berbagi  Bunga majemuk, bentuk tandan atau bulir, kadang tunggal  Perhiasan bunga berbilangan 5, jarang 4, aktinomorf,
  • 59. Cucurbitaceae 1. Daun kelopak 5, melekat pada bakal buah 2. Daun mahkota 5, berlekatan 3. Bunga jantan: benang sari 5, yang atau semua berlekatan atau berkelompok 2+2+1 4. Bunga betina: bakal buah tenggelam, beruang 3 5. Buah buni
  • 60. Cucurbitaceae 1. Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai (Semangka) 2. Cucumis sativus L. (Timun) 3. Cucurbita moschata Duch. (Labu) 4. Luffa acutangula (L.) Roxb. (Gambas) 5. Momordica charantia L. (Pare)
  • 62. Rutaceae • Tumbuhan berkayu, jarang terna • Daun tunggal atau majemuk (beranak daun 3) • Duduk daun tersebar atau berhadapan • Daun tampak titik-titik kelenjar • Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf • Perhiasan bunga berbilangan 4 atau 5, umumnya kelopak berlekatan • Benang sari berlepasan, 8-10, 4-5, tidak terhingga
  • 63. Rutaceae • Bakal buah menumpang, beruang 4-5, kadang 1-3, atau tidak terhingga • Buah buni • Biji tiap ruang 2
  • 64. Rutaceae 1. Citrus aurantiifolia (Christm.) Swingle (Jeruk Nipis) 2. Citrus hystrix DC. (Jeruk purut) 3. Aegle marmelos (L.) Corrêa (Maja) 4. Murraya paniculata (L.) Jack (Kemuning) 5. Ruta angustifolia Pers. (Inggu)
  • 65. Rutaceae Murraya paniculata (L.) Jack (Kemuning) Citrus aurantiifolia (Christm.) Swingle (Jeruk Nipis)
  • 66. Fabaceae • Terbagi menjadi 3 sub familia: Papilionoideae, Caesalpinioideae, dan Mimosoideae • Daun umumnya majemuk, duduk daun tersebar • Terdapat daun penumpu • Bunga majemuk, umumnya tandan • Perhiasan bunga berbilangan 5, zigomorf • Kelopak berlekatan • Daun mahkota tidak sama besar dan mempunyai susunan khusus seperti kupu- kupu
  • 67. Fabaceae • Jumlah benang sari 2x jumlah daun mahkota, bisa kurang atau tidak terhingga • Buah polong atau kurung
  • 68. Fabaceae 1. Senna alata (L.) Roxb. (Ketepeng Kebo) 2. Tamarindus indica L. (Asam Jawa) 3. Abrus precatorius L. (Saga) 4. Caesalpinia sappan L. (Secang) 5. Mimosa pudica L. (Putri Malu)
  • 70. Verbenaceae  Perawakan terna atau perdu  Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk daun bersilang/berhadapan, kadang berkarang atau tersebar  Bunga majemuk, umumnya tandan  Daun kelopak, jumlah 2-6, umumnya 5, aktinomorf, kadang zigomorf  Daun mahkota berlekatan, berbilangan 4 atau 5, tepi berlekuk dengan taju-taju yang tidak sama besar, berbibir 2 tidak jelas
  • 71. Verbenaceae  Benang sari biasanya 4, 2-2 tidak sama panjang  Bakal buah terdiri atas 2 atau 4 daun buah  Buah batu atau kedaga
  • 72. Verbenaceae 1. Lantana camara L. (Tembelekan) 2. Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl (Jarong) 3. Vitex trifolia L. (Legundi) 4. Clerodendrum japonicum (Thunb.) Sweet (Senggugu) 5. Duranta erecta L. (Sinyo nakal)
  • 74. Rubiaceae  Tumbuhan berkayu atau terna  Daun tunggal, daun penumpu dalam ketiak atau tangkai2 daun yang duduk bersilang dan berhadapan  Bunga majemuk tandan atau bongkol/cyathia  Perhiasan bunga berbilangan 4-5, berkelamin banci atau tunggal  Daun mahkota berlekatan, benang sari tertanam pada mahkota, letak berseling dengan daun mahkota
  • 75. Rubiaceae  Bakal buah tenggelam, beruang 2, tiap ruang dengan biji berjumlah satu atau tidak terhingga  Tangkai putik 1
  • 76. Rubiaceae 1. Coffea robusta Linden ex De Wildem. (Kopi) 2. Gardenia jasminoides J.Ellis (Kaca Piring) 3. Morinda citrifolia L. (Mengkudu) 4. Myrmecodia tuberosa Jack (Sarang semut) 5. Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Gambir)
  • 77. Rubiaceae Morinda citrifolia L. (Mengkudu) Gardenia jasminoides J.Ellis (kaca piring)
  • 78. Lauraceae  Perawakan pohon, perdu  Tanpa daun penumpu  Perhiasan bunga: tenda bunga, kelipatan 3, aktinomorf, kecil. Bentuk bunga piala atau mangkuk  Benang sari 3-4 karangan  Buah diselubungi sumbu bunga dan tenda bunga
  • 79. Lauraceae 1. Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume (Manis Jangan) 2. Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm. (Masoyi) 3. Litsea cubeba (Lour.) Pers. (Krangean) 4. Persea americana Mill. (Alpukat)
  • 80. Lauraceae Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume (Manis Jangan) Litsea cubeba (Lour.) Pers. (Krangean)
  • 81. Zingiberaceae  Perawakan terna, menahun, mempunyai rizoma yang membengkak menyerupai umbi  Akar serabut, tebal  Daun tersusun sebagai roset akar atau berseling pada batang  Helaian daun bentuk lanset atau jorong, pertulangan menyirip atau sejajar  Kumpulan pelapah membentuk batang semu  Bunga banci, zigomorf, berbilangan 3, terpisah- pisah atau bunga majemuk
  • 82. Zingiberaceae  Daun kelopak 3, daun mahkota 3 memanjang, sisi bawah berlekatan  Benang sari 3-5 menyerupai mahkota  Bakal buah tenggelam, beruang 3
  • 83. Zingiberaceae 1. Curcuma domestica Val. (Kunyit) 2. Alpinia galanga (L.) Willd. (Lengkuas) 3. Kaempferia galanga L. (Kencur) 4. Zingiber officinale Roscoe (Jahe) 5. Amomum compactum Soland. Ex Malon (Kapulaga)
  • 85. Poaceae  Perawakan terna, batang silindris, borongga, ruas dan buku-buku yang jelas  Daun berseling, berpelepah, tidak bertangkai, helaian dengan lidah-lidah yang jelas  Bunga majemuk, campuran, bulir  Berkelamin banci, tenda bunga tereduksi, seringkali berubah menjadi badan pembengkok  Benang sari umumnya 3  Bakal buah beruang 1, biji berlekatan dengan kulit buah
  • 86. Poaceae 1. Oryza sativa L. (Padi) 2. Saccharum officinarum L. (Tebu) 3. Zea mays L. (Jagung) 4. Cymbopogon nardus (L.) Rendle (Sereh) 5. Imperata cylindrica (L.) Raeusch. (Alang- alang)
  • 87. Poaceae Imperata cylindrica (L.) Raeusch. (Alang-alang) Cymbopogon nardus (L.) Rendle (Sereh)
  • 88. Arecaceae  Perawakan pohon, batang tidak bercabang, kadang memanjat  Daun-daun membentuk roset pada ujung batang, ukuran besar, bentuk kipas atau berbagi menyirip  Bunga majemuk diselubungi daun pelindung, keluar dari ketiak daun, aktinomorf  Daun kelopak 3, daun mahkota 5, atau dengan daun tenda bunga dalam 2 karangan  Bunga berkelamin banci atau tunggal  Benang sari 6, kadang 3
  • 89. Arecaceae  Bakal buah 1, menumpang, beruang 3 atau 1  Buah buni atau buah batu
  • 90. Arecaceae 1. Metroxylon sagu Rottb. (Sagu) 2. Areca catechu L. (Pinang) 3. Arenga pinnata (Wurmb) Merr. (Aren) 4. Cocos nucifera L. (Kelapa) 5. Borassus flabellifer L. (Siwalan)
  • 92. Araceae  Perawakan terna, rimpang tebal, atau dengan batang di atas tanah memanjat dengan akar pelekat  Daun tersebar, tunggal atau majemuk, pertulangan daun seperti jala, bentuk daun seperti jantung  Bunga majemuk bulir atau tongkol yang diselubungi selubung, kelamin banci atau tunggal  Perhiasan bunga berbilangan 2-3, kadang mereduksi, dan hanya terdiri dari 1 benang sari atau putik saja
  • 93. Araceae  Benang sari tersusun dalam 1-2 karangan, hampir berlekatan  Bakal buah 1 atau lebih, tiap ruang dengan banyak bakal biji  Buah buni
  • 94. Araceae 1. Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang. (Bunga Bankai) 2. Colocasia esculenta (L.) Schott (Talas) 3. Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (Keladi tikus) 4. Caladium bicolor (Aiton) Vent. (Keladi) 5. Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don (Sente)
  • 95. Araceae Colocasia esculenta (L.) Schott (Talas) Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (Keladi tikus)