Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Batang merupakan struktur penting tumbuhan selain daun dan akar. Batang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan tempat tumbuhnya bagian tumbuhan lain. Batang dapat berbentuk silindris, bersegi, pipih, dan berwarna coklat gelap.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Angiospermae adalah tumbuhan berbunga yang memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan. Bakal bijinya berada di dalam megasporofil. Ada dua kelompok besar angiospermae yaitu monokotil dan dikotil. Monokotil memiliki ciri seperti keping biji tunggal dan tulang daun sejajar atau melengkung. Angiospermae memberikan manfaat sebagai makanan dan obat-obatan, namun juga dapat menyebabkan gangguan
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Batang merupakan struktur penting tumbuhan selain daun dan akar. Batang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan tempat tumbuhnya bagian tumbuhan lain. Batang dapat berbentuk silindris, bersegi, pipih, dan berwarna coklat gelap.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Angiospermae adalah tumbuhan berbunga yang memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan. Bakal bijinya berada di dalam megasporofil. Ada dua kelompok besar angiospermae yaitu monokotil dan dikotil. Monokotil memiliki ciri seperti keping biji tunggal dan tulang daun sejajar atau melengkung. Angiospermae memberikan manfaat sebagai makanan dan obat-obatan, namun juga dapat menyebabkan gangguan
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorBunga Naria
Praktikum taksonomi tumbuhan tingkat tinggi dilaksanakan di Kebun Raya Bogor untuk mengenali spesies tumbuhan. Beberapa spesies yang dikenali adalah Colocasia esculenta dari famili Araceae yang memiliki umbi yang dapat dimakan dan Amorphophallus titanum atau bunga bangkai yang mengeluarkan aroma tidak sedap untuk menarik lalat.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap 17 jenis tumbuhan tingkat rendah yang terdapat di beberapa lokasi di Indonesia. Jenis-jenis tumbuhan yang diamati terdiri dari 13 jenis paku, 2 jenis lumut, dan 2 jenis jamur. Laporan ini berisi identifikasi dan gambaran singkat mengenai ciri-ciri morfologi dari masing-masing tumbuhan beserta foto-foto hasil pengamatan.
Kelompok 1 mengklasifikasikan 6 jenis tanaman, yaitu: 1) Buah naga, berguna untuk menyehatkan tubuh. 2) Zaitun, bermanfaat untuk jantung dan kulit. 3) Durian, dapat mencegah erosi dan diolah menjadi berbagai makanan. 4) Damar, berkhasiat sebagai obat luka. 5) Rotan, digunakan untuk kerajinan dan obat tenggorokan. 6) Mahoni, bermanfaat untuk kekebalan tubuh
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan, dimulai dari pengertian klasifikasi tumbuhan hingga pembahasan mengenai kingdom Plantae yang terdiri atas Bryophyta, Alga, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
This is my slide deck from my session at the North Carolina Reading Conference last week in Raleigh, NC. I do staff development to schools and districts all over the country about best practices in literacy instruction. This topic is one of my most requested.
Jagung adalah tanaman pangan penting yang mengandung karbohidrat. Terdapat berbagai jenis jagung seperti gigi kuda, mutiara, manis, berondong, ketan, dan tepung. Produk olahan jagung antara lain pancake, keripik, dan perkedel. Pascapanen meliputi pengeringan, penyimpanan, dan pengolahan biji menjadi berbagai produk.
This document discusses basil (Ocimum basilicum L.), including its uses and properties. Basil leaves are used as a spice, both fresh and dried. It is a main ingredient in "lalapan" served with fish or duck. Basil leaf extract is used as a flavoring in foods like noodles and candies. The document lists several therapeutic properties of basil, including anti-inflammatory, antibacterial, and antioxidant effects, due to compounds like eugenol, linalool, phenol, and flavonoids. Specific activities mentioned are analgesic, antiulcer, antiasthmatic, antibacterial, anticataract, and anticoagulant.
Dokumen tersebut membahas tentang tatanama tumbuhan, yang mencakup penjelasan mengenai Kode Internasional Tatanama Tumbuhan, perbedaan antara nama ilmiah dan nama biasa tumbuhan, sistem klasifikasi tumbuhan berdasarkan tingkatan taksonomi, dan hubungan antara morfologi dengan sistematika tumbuhan.
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariMuhammad Fikri
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berukuran kecil dan tumbuh di tempat lembab. Terdiri dari tiga kelompok utama yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki peran penting sebagai produsen oksigen, mencegah erosi tanah, dan penyerap air.
Laporan ini menjelaskan cara melakukan identifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi. Beberapa tumbuhan seperti bawang merah, pinus dan jambu diklasifikasikan menggunakan ciri-ciri morfologi seperti daun, batang, akar dan bunga. Kunci determinasi memungkinkan pengenalan dan klasifikasi tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.
Laporan ini menjelaskan cara melakukan identifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi. Beberapa tumbuhan diidentifikasi meliputi bawang merah, suplir, pinus, jambu mente, lumut dan spirogyra. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap tumbuhan memiliki ciri khas yang berbeda dan dapat dikelompokkan menggunakan kunci determinasi.
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan informasi mengenai praktikum yang dilakukan untuk mengamati ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa tumbuhan termasuk dalam sub classis Hamamelidae dan Caryophyllidae. Praktikum ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM dan mengamati 5 jenis tumbuhan yaitu beringin, nangka, bogenvil, kaktus dan bayam.
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidaeMaedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi beberapa tumbuhan termasuk dalam subkelas Rosiidae. Tumbuhan yang diamati antara lain mawar, kembang merak, jambu biji, dan jambu mete. Dilaporkan ciri-ciri morfologi masing-masing tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan gambar hasil pengamatan. Laporan ini bertujuan mengenali ciri khas tumbuhan subkelas Rosiidae.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya menurut sistem lima kingdom yang diusulkan oleh Whittaker. Sistem klasifikasi tersebut membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri khas dan contoh makhluk hidup pada masing-masing kingdom.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Taksonomi
Taksonomi Bahasa Yunani
1.Takson : kelompok/golongan
2.Nomos : hukum
Hukum atau aturan yang diguankan untuk
menempatkan takson-takson secara benar
Cakupan:
1.Identifikasi
2.Tata Nama
3.Klasifikasi
3. Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi = Determinasi??
Memberikan nama pada tumbuhan sesuai
dengan uraian karakter secara lengkap
(deskripsi) dan penempatan yang tepat dalam
sistem klasifikasi
Membandingkan suatu tumbuhan dengan
tumbuhan lain yang sudah dikenal
4. Cara :
1.Pengalaman/Ingatan
2.Bantuan Ahli (Taksonom)
3.Spesimen Acuan (Herbarium)
4.Pustaka monografi atau flora deskripsi,
kunci determinasi, gambar
Identifikasi Tumbuhan
5. Tujuan : memberi nama ilmiah tumbuhan
sesuai dengan deskripsi
Deskripsi/ pertelaan : Uraian karakterisitik
(karakter/sifat) tumbuhan secara lengkap
Deskripsi sifat/karakter dan ciri
Identifikasi Tumbuhan
6. Sifat : pertanda yang mengacu pada bentuk
atau susunan struktur
contoh : bentuk daun, tata letak daun
Ciri : pertanda yang mengacu pada bagian yang
dapat dibobot
contoh : jumlah, ukuran
Identifikasi Tumbuhan
7. Karakter dalam taksonomi salah satunya
adalah karakter morfologi
Karakter morfologi
1. Mudah diamati
2. Karakterisasi di lapangan
3.Sampel dapat dibuat herbarium
4.Dapat memfosil paleobotani
Karakter morfologi karakter baik bisa
dikorelasikan dengan sifat yang lain
Identifikasi Tumbuhan
8. Alat/cara identifikasi
Serangkaian pertanyaan yang bertentangan,
disusun bertahap, jawaban deskripsi
spesimen
Jawaban akhir identitas
Salah satu bentuk kunci determinasi Kunci
analisis (Pararel)
Contoh buku: flora of java, flora steenis
Kunci Determinasi
9. Euphorbiaceae
1. a. bunga dalam cyathia ...................................... 2
b. bunga tidak dalam cyathia ............................. 3
2. a. cyathia beraturan;pembungkus bunga bentuk
lonceng .......................................... 1. Euphorbia
b. cyathia sangat miring, bentuk perahu atau
sepatu ...................................................... 2.
Pedhilantus
3. a. xxxxxxxxx .......................................................
b. yyyyyyyyy .......................................
Kunci Determinasi
10. Euphorbia
1. a. tanaman berduri tempel, ranting persegi 3 dan beralur
dalam .................................................................. Euphorbia
barnhartii
b. tanaman tidak berduri tempel, ranting lain ......................... 2
2. a. tanaman dengan ranting hijau, bentuk pinsil. Daun hanya pada
ujung muda, sempit, cepat rontok ................Euphorbia tirucalli
b. tanaman dengan daun yang tumbuh sempurna dan tidak cepat
rontok...................................................................................... 3
3. a. daun tersebar .................................... Euphorbia pulcherrima
b. daun berhadapan ............................................................... 4
4. a. daun bertepi rata ......................................... Euphorbia atoto
b. daun pada ujung bergerigi-bergigi ................ Euphorbia hirta
Kunci : 1b_2b_3b_4b________ Euphorbia hirta
Kunci Determinasi
11. Nama ilmiah bahasa latin, universal dan satu
takson mempunyai satu nama yang benar
Bahasa latin deskriptif, menunjukkan
informasi penting
1. Warna (lutea, alba, rubrum)
2. Ukuran (micro, macro)
3. Habitus/pertumbuhan (repans, horizontalis)
4. Informasi geografis (sinensis)
Tata Nama Tumbuhan
12. Tata Nama Tumbuhan
Nama ilmiah mengacu pada Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan/KITT
(International Code of Botanical
Nomenclature)
Nama ilmiah binomial nomenclature
Komposisi Nama Ilmiah:
1.Genus
2. Penunjuk jenis (Spesies epithet)
3. Author
Contoh: Oryza sativa L.
13. Tata Nama Tumbuhan
Penulisan Nama Ilmiah:
1.Genus tidak boleh menggunakan nama yang
sama dengan jenisnya
ex: Salacca zalacca
2. Inisial genus ditulis dengan huruf kapital,
penunjuk jenis ditulis dengan huruf kecil
ex: Piper betle L.
3. Setelah penulisan pertama pada genus yang
sama boleh disingkat
ex: P. betle L.
14. Tata Nama Tumbuhan
Penulisan Nama Ilmiah:
5. Umumnya ditulis miring atau diberi garis bawah
untuk membedakan dengan kalimat lainnya
6. Penunjuk jenis bila terdiri dari dua suku kata
harus diberi tanda sambung
ex: Hibiscus rosa-sinensis L.
7. Author adalah nama pemberi nama takson
tersebut pertama kali
8. Penulisan author umumnya disingkat dan ditulis
dengan huruf tegak
15. Sinonim : Satu takson memiliki > 1 nama ilmiah
ex: 1. Tapak dara (Catharanthus roseus (L.)
G.Don); Sinonim: Vinca rosea L.
2. Iler (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.);
Sinonim:
a.C. atropurpureus Bth.
b.C. scutellarioides (L.) Bth.
c. C. blumei Benth.
d.Solenostemon scutellarioides (L.) Codd
Tata Nama Tumbuhan
16. Nama yang dilestarikan (nomina conservanda)
masih bisa digunakan
Nama familia yang dilestarikan:
1.Palmae (Arecaceae)
2.Graminae (Poaceae)
3.Leguminosae (Fabaceae)
4.Umbelliferae (Apiaceae)
5.Labiatae (Lamiaceae)
6.Compositae (Asteraceae)
7.Cruciferae (Brassicaceae)
Tata Nama Tumbuhan
17. Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi: penggolongan tumbuhan ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan persamaan
karakter
Tujuan: mempermudah mengenal organisme
Takson: Kelompok taksonomi
Tingkatan hirarki/kategori
18. KLASIFIKASI TUMBUHAN
No Kategori keterangan
Latin Indonesia
1 Kingdom Kerajaan Plantae
2 Divisio Divisi -phyta
3 Classis Kelas -opsida
4 Ordo Bangsa -les
5 Familia Suku -aceae
6 Genus Marga Kata benda
7 Species Jenis binomial
8 Sub species Anak Jenis subsp.
9 Varietas Varitas var.
19. KLASIFIKASI TUMBUHAN
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale Roscoe
20. Apiaceae
• Perawakan terna, batang berongga, permukaan
beralur membujur
• Daun majemuk, pangkal daun bercuping
• Bunga majemuk bentuk payung, bunga kecil,
berbilangan 5, daun kelopak kadang bertoreh,
daun mahkota ujungnya melengkung ke dalam
• Benang sari 5, berseling dengan daun mahkota
• Bakal buah tenggelam, beruang 2, tangkai putik
2, terpisah
• Buah schizocarp/kering, berbelah 2
24. Lamiaceae
• Perawakan terna, semak atau pohon
• Batang segi empat, jarang silindris, berkelenjar
• Daun bersilang-berhadapan, tepi daun umumnya
bergerigi, bergigi atau beringgit, berkelenjar
• Bunga majemuk, tandan atau bulir/verticillaster
• Bunga zigomorf, daun kelopak 4 atau 5, berbibir
2; daun mahkota 4-6, biasanya 5, berbibir 2
• Benang sari 4, 2-2 tidak sama panjang
• Putik terdiri atas 2 daun buah
28. Acanthaceae
Perawakan terna, semak atau perdu
Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk
daun berhadapan
Bunga majemuk, bentuk tandan, bulir,
berkelamin tunggal atau banci
Daun kelopak 4-5, daun mahkota 4-5
berlekatan, benang sari 4, tangkai putik 1
Buah kapsul
32. Apocynaceae
• Tumbuhan berkayu, terna
• Umumnya bergetah warna putih susu
• Daun tunggal, letak berhadapan atau berkarang
• Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf
• Daun mahkota berlekatan membentuk tabung
mahkota, ketika kuncup terpilin
• Benang sari sebagain berlekatan dengan
mahkota, duduk berseling, kepala sari panjang
• Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam
36. Asteraceae
Perawakan terna atau semak, jarang berupa
pohon berkayu
Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun
tersebar atau berhadapan
Bunga majemuk cawan, dengan daun
pembalut/involukrum
Bunga aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5,
kelopak umumnya berubah menjadi sisik-sisik
Mahkota berlekatan, seringkali seperti lidah
Buah achene
37. Asteraceae
Benang sari tertanaman dalam mahkota,
tangkai sari bebas
Kepala putik 2, bakal buah tenggelam, beruang
1 dengan 1 bakal biji.
Buah kurung, berbiji 1
40. Myrtaceae
Perwakan semak-pohon, berkayu
Umumnya kulit batang mengelupas
Daun tunggal, letak behadapan atau tersebar
Perhiasan bunga: berbilangan 4-5, aktinomorf
Benang sari berjumlah banyak, berkelompok
Bakal buah tenggelam, 1 tangkai putik
Buah: buni, keras, batu
44. Piperaceae
Perawakan terna atau perdu, seringkali
memanjat
Daun tunggal, duduk tersebar atau berkarang
Bunga majemuk untai, ukuran kecil, tanpa tenda
bunga, berkelamin banci atau tunggal
Benang sari 1-10, bakal buah beruang 1
Buah batu
47. Malvaceae
• Perawakan terna, batang berkayu
• Daun tunggal, letak tersebar,
• Tepi daun umumnya berlekuk
• Terdapat daun pelindung
• Perhiasan bunga: berbilangan 5, Daun
kelopak berlekatan
• Terdapat kelopak tambahan (epicalyx)
• Daun kelopak berlekatan
48. Malvaceae
• Benang sari berjumlah banyak, berlekatan dengan
daun mahkota
• Benang sari Monadelphous (bersatu membentuk
tabung benang sari mengelilingi putik)
• Buah kapsul, kendaga
49. Malvaceae
1. Sida rhombifolia L. (Sidaguri)
2. Abelmoschus moschatus Medik. (Waron)
3. Hibiscus rosa-sinensis L. (Kembang Sepatu)
4. Hibiscus sabdariffa L. (Rosela)
5. Urena lobata L.
51. Euphorbiaceae
Perawakan pohon, perdu atau terna, bergetah
warna putih susu
Daun tunggal atau majemuk menjari, duduk
daun tersebar kadang berhadapan, mempunyai
daun penumpu
Bunga tunggal atau majemuk, bentuk tandan,
malai, bulir atau tangga berseling, berkelamin
tunggal, berumah satu atau dua
Benang sari 1-tidak terhingga, bebas atau
berlekatan
52. Euphorbiaceae
Bakal buah menumpang, beruang 3, tangkai
putik 3, bebas atau berlekatan
Buah kendaga, biasanya pecah menjadi 3
bagian, kadang buah buni atau buah batu
53. Euphorbiaceae
1. Euphorbia hirta L. (Patikan Kebo)
2. Jatropha curcas L. (Jarak Pagar)
3. Manihot esculenta Crantz (Ketela Pohon)
4. Phyllanthus niruri L. (Meniran)
5. Sauropus androgynus (L.) Merr. (Katuk)
55. Solanaceae
1. Perawakan terna, jarang semak atau perdu
2. Daun tunggal, kadang tepi berbagi, duduk daun
berseling, tersebar
3. Perhiasan bunga berbilangan 5, aktinomorf,
umumnya berlekatan
4. Kelopak dan mahkota bentuk bintang atau
corong
5. Benang sari 5, putik terdiri atas 2 karpela, bakal
buah menumpang, tangkai putik panjang
6. Buah buni atau kendaga, jika masak membuka
dengan celah membujur
56. Solanaceae
1. Capsicum frutescens L. (Cabai Rawit)
2. Datura metel L. (Kecubung)
3. Nicotiana tabacum L. (Tembakau)
4. Physalis angulata L. (Ceplukan)
5. Solanum lycopersicum Lam. (Tomat)
58. Cucurbitaceae
Perawakan umumnya terna, batang beralur
dan berigi, kadang berambut
Kadang memanjat menggunakan sulur yang
keluar dari ketiak daun
Daun tunggal, duduk tersebar, tepi rata-
berbagi
Bunga majemuk, bentuk tandan atau bulir,
kadang tunggal
Perhiasan bunga berbilangan 5, jarang 4,
aktinomorf,
59. Cucurbitaceae
1. Daun kelopak 5, melekat pada bakal buah
2. Daun mahkota 5, berlekatan
3. Bunga jantan: benang sari 5, yang atau semua
berlekatan atau berkelompok 2+2+1
4. Bunga betina: bakal buah tenggelam, beruang
3
5. Buah buni
62. Rutaceae
• Tumbuhan berkayu, jarang terna
• Daun tunggal atau majemuk (beranak daun 3)
• Duduk daun tersebar atau berhadapan
• Daun tampak titik-titik kelenjar
• Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf
• Perhiasan bunga berbilangan 4 atau 5,
umumnya kelopak berlekatan
• Benang sari berlepasan, 8-10, 4-5, tidak
terhingga
63. Rutaceae
• Bakal buah menumpang, beruang 4-5, kadang
1-3, atau tidak terhingga
• Buah buni
• Biji tiap ruang 2
66. Fabaceae
• Terbagi menjadi 3 sub familia: Papilionoideae,
Caesalpinioideae, dan Mimosoideae
• Daun umumnya majemuk, duduk daun
tersebar
• Terdapat daun penumpu
• Bunga majemuk, umumnya tandan
• Perhiasan bunga berbilangan 5, zigomorf
• Kelopak berlekatan
• Daun mahkota tidak sama besar dan
mempunyai susunan khusus seperti kupu-
kupu
67. Fabaceae
• Jumlah benang sari 2x jumlah daun mahkota,
bisa kurang atau tidak terhingga
• Buah polong atau kurung
68. Fabaceae
1. Senna alata (L.) Roxb. (Ketepeng Kebo)
2. Tamarindus indica L. (Asam Jawa)
3. Abrus precatorius L. (Saga)
4. Caesalpinia sappan L. (Secang)
5. Mimosa pudica L. (Putri Malu)
70. Verbenaceae
Perawakan terna atau perdu
Daun tunggal, tanpa daun penumpu, duduk
daun bersilang/berhadapan, kadang berkarang
atau tersebar
Bunga majemuk, umumnya tandan
Daun kelopak, jumlah 2-6, umumnya 5,
aktinomorf, kadang zigomorf
Daun mahkota berlekatan, berbilangan 4 atau 5,
tepi berlekuk dengan taju-taju yang tidak sama
besar, berbibir 2 tidak jelas
71. Verbenaceae
Benang sari biasanya 4, 2-2 tidak sama panjang
Bakal buah terdiri atas 2 atau 4 daun buah
Buah batu atau kedaga
72. Verbenaceae
1. Lantana camara L. (Tembelekan)
2. Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl (Jarong)
3. Vitex trifolia L. (Legundi)
4. Clerodendrum japonicum (Thunb.) Sweet
(Senggugu)
5. Duranta erecta L. (Sinyo nakal)
74. Rubiaceae
Tumbuhan berkayu atau terna
Daun tunggal, daun penumpu dalam ketiak atau
tangkai2 daun yang duduk bersilang dan
berhadapan
Bunga majemuk tandan atau bongkol/cyathia
Perhiasan bunga berbilangan 4-5, berkelamin
banci atau tunggal
Daun mahkota berlekatan, benang sari tertanam
pada mahkota, letak berseling dengan daun
mahkota
75. Rubiaceae
Bakal buah tenggelam, beruang 2, tiap ruang
dengan biji berjumlah satu atau tidak terhingga
Tangkai putik 1
76. Rubiaceae
1. Coffea robusta Linden ex De Wildem. (Kopi)
2. Gardenia jasminoides J.Ellis (Kaca Piring)
3. Morinda citrifolia L. (Mengkudu)
4. Myrmecodia tuberosa Jack (Sarang semut)
5. Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Gambir)
78. Lauraceae
Perawakan pohon, perdu
Tanpa daun penumpu
Perhiasan bunga: tenda bunga, kelipatan 3,
aktinomorf, kecil. Bentuk bunga piala atau
mangkuk
Benang sari 3-4 karangan
Buah diselubungi sumbu bunga dan tenda
bunga
81. Zingiberaceae
Perawakan terna, menahun, mempunyai
rizoma yang membengkak menyerupai umbi
Akar serabut, tebal
Daun tersusun sebagai roset akar atau
berseling pada batang
Helaian daun bentuk lanset atau jorong,
pertulangan menyirip atau sejajar
Kumpulan pelapah membentuk batang semu
Bunga banci, zigomorf, berbilangan 3, terpisah-
pisah atau bunga majemuk
82. Zingiberaceae
Daun kelopak 3, daun mahkota 3 memanjang,
sisi bawah berlekatan
Benang sari 3-5 menyerupai mahkota
Bakal buah tenggelam, beruang 3
83. Zingiberaceae
1. Curcuma domestica Val. (Kunyit)
2. Alpinia galanga (L.) Willd. (Lengkuas)
3. Kaempferia galanga L. (Kencur)
4. Zingiber officinale Roscoe (Jahe)
5. Amomum compactum Soland. Ex Malon
(Kapulaga)
85. Poaceae
Perawakan terna, batang silindris, borongga,
ruas dan buku-buku yang jelas
Daun berseling, berpelepah, tidak bertangkai,
helaian dengan lidah-lidah yang jelas
Bunga majemuk, campuran, bulir
Berkelamin banci, tenda bunga tereduksi,
seringkali berubah menjadi badan pembengkok
Benang sari umumnya 3
Bakal buah beruang 1, biji berlekatan dengan
kulit buah
86. Poaceae
1. Oryza sativa L. (Padi)
2. Saccharum officinarum L. (Tebu)
3. Zea mays L. (Jagung)
4. Cymbopogon nardus (L.) Rendle (Sereh)
5. Imperata cylindrica (L.) Raeusch. (Alang-
alang)
88. Arecaceae
Perawakan pohon, batang tidak bercabang,
kadang memanjat
Daun-daun membentuk roset pada ujung batang,
ukuran besar, bentuk kipas atau berbagi
menyirip
Bunga majemuk diselubungi daun pelindung,
keluar dari ketiak daun, aktinomorf
Daun kelopak 3, daun mahkota 5, atau dengan
daun tenda bunga dalam 2 karangan
Bunga berkelamin banci atau tunggal
Benang sari 6, kadang 3
92. Araceae
Perawakan terna, rimpang tebal, atau dengan
batang di atas tanah memanjat dengan akar
pelekat
Daun tersebar, tunggal atau majemuk, pertulangan
daun seperti jala, bentuk daun seperti jantung
Bunga majemuk bulir atau tongkol yang
diselubungi selubung, kelamin banci atau tunggal
Perhiasan bunga berbilangan 2-3, kadang
mereduksi, dan hanya terdiri dari 1 benang sari
atau putik saja
93. Araceae
Benang sari tersusun dalam 1-2 karangan, hampir
berlekatan
Bakal buah 1 atau lebih, tiap ruang dengan banyak
bakal biji
Buah buni