Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
STRATEGI MANAJEMEN
1. STRATEGIC MANAGEMENT
“Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan
strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi
strategi”
Di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategic
Management”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Oleh :
Maharani Gustianingtyas (55118010028)
MAGISTER MANAJEMEN
2019
2. 1. Beberapa tipe-tipe strategi antara lain:
A. Strategi Generik Porter
Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau
disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter
mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost
Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus. Penjelasan dari
masing-masing jenis strategi tersebut yakni:
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per
unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya
ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor
penentu keputusan
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya
dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar
ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau
pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh
konsumen dari produk tersebut.
3. Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam
suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam
pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala
menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari
dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan
karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok ―niche
market‖(segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula
sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang
dan jasa — khusus.
B. Strategi Generik Glueck
3. Glueck meyakini bahwa strategi perusahaan pada dasarnya dapat
dikategorikan ke dalam empat strategi generik, yaitu: strategi stabilitas
(stability), ekspansi (expansion), penciutan (retrenchment), dan kombinasi
(combination) dari ketiganya.
1. Strategi Stabilitas (stability) Pada prinsipnya, strategi ini menekankan
pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan
karena berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam
rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah
resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada
posisi matang/dewasa (maturity).
2. Strategi Ekspansi (expansion) Strategi ekspansi menekankan pada
penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan
sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain keuntungan yang
ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko kegagalan yang
tidak kecil.
3. Strategi Penciutan (retrenchment) Strategi penciutan dimaksudkan
untuk melakukan pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam
perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow) negatif. Biasanya
strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun
(decline).
4. Strategi Kombinasi (combination) Oleh karena berbagai perubahan
eksternal seringkali hadir secara tidak seragam (dan bahkan terkadang sulit
diduga) terhadap berbagai lini produk (product line) yang dihasilkan suatu
perusahaan seperti daur hidup produk (product life cycle) yang tidak
seragam, maka perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas
ketiga jenis strategi di atas secara bersama.
C. Strategi Utama
Secara garis besar, terdapat 4 kelompok strategi utama dengan 14 tipe
turunannya.
1. Integration Strategies
Terdiri dari tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal
seringkali disebut sebagai strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak
jarang yang memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi
forward dan backward saja.
4. Forward Integration Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh
kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol
terhadap para distributor dan peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk
melakukan strategi ini adalah waralaba (franchising). Begitu banyak
perusahaan berminat di bidang ini sebagai upaya untuk mendistribusikan
produknya (barang maupun jasa).
Backward Integration Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap
perusahaan pemasok. Hal ini dibutuhkan karena baik produsen maupun
peritel selalu membeli bahan baku dari perusahaan pemasok. Strategi ini
menjadi menarik terutama ketika perusahaan pemasok yang saat ini ada
ternyata tidak dapat diandalkan (unreliable), terlalu mahal, atau tidak dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan
Horizontal Integration Strategi integrasi ke samping merupakan strategi
yang dilakukan dalam bentuk membeli atau meningkatkan kontrol terhadap
perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling signifikan dalam
kompetisi perusahaan saat ini adalah meningkatnya upaya untuk
melakukan integrasi ke samping sebagai suatu strategi pertumbuhan.
Merjer, akusisi, dan pengambilalihan perusahaan yang sedang bersaing
memberikan peluang terjadinya skala ekonomi (economies of scale) serta
mendorong terjadinya transfer sumber daya dan kompetensi perusahaan.
Dalam artikelnya, Kenneth Davidson (Davidson, 1987) mengungkap bahwa
merjer di antara perusahaan yang tidak bergerak di bidang yang sama
merupakan suatu kesalahan. Tetapi merjer yang terjadi pada perusahaan
yang sedang bersaing langsung (direct competitors) memberikan peluang
yang besar untuk menyatukan potensi agar menjadi lebih efektif, efisien,
dan kompetitif.
2. Intensive Strategies
Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena
mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini
meliputi tiga strategi, yaitu:
a. Market Penetration
Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk
produk atau layanan yang ada saat ini di dalam pasar yang ada saat ini
5. melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini umum
diterapkan baik sendiri maupun sebagai kombinasi dengan strategi lainnya.
Termasuk di dalam penetrasi pasar adalah meningkatan jumlah tenaga
penjualan, peningkatan pembelanjaan iklan, penawaran barang-barang
promosi secara ekstensif (besar-besaran), atau peningkatan upaya-upaya
publisitas.
b. Market Development
Pengembangan pasar melibatkan upaya-upaya untuk mengenalkan produk
atau layanan yang ada saat ini kepada berbagai wilayah geografis baru.
Globalisasi dan iklim perkembangan pasar internasional semakin kondusif
untuk strategi ini. Hal ini dibutuhkan karena tidak jarang persaingan yang
demikian ketat pada suatu pasar tertentu menyebabkan pengalihan
perhatian kepada pasar yang baru merupakan solusi agar perusahaan tidak
tersingkir dari arena bisnisnya.
c. Product Development
Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan penjualan melalui
perbaikan atau modifikasi produk atau layanan yang ada saat ini. Biasanya
strategi pengembangan produk tercermin pada biaya penelitan dan
pengembangan (Research and Development) yang besar. Beberapa industri
yang sangat didominasi oleh aktivitas R&D adalah otomotif, komputer, dan
farmasi. Pada industri yang berbasis R&D seperti ini, setiap keterlambatan
untuk meluncurkan sesuatu yang baru akan berarti perusahaan tersebut
berpeluang kehilangan posisi kompetitifnya. Dan oleh karenanya, aktivitas
R&D menjadi tidak pernah berhenti untuk menghasilkan suatu perbaikan
yang terus-menerus (continuous improvement).
d. Diversification Strategies
Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan yang melakukan
diversifikasi usaha, justru karena kompleksitas persoalan yang
dimunculkan oleh strategi ini. Suatu kelompok usaha yang bergerak pada
sektor yang beragam tentunya sangatlah sulit dikelola. Pada dekade 1960-
an dan 1970-an, strategi diversifikasi menjadi populer karena setiap
perusahaan berusaha semaksimal mungkin agar tidak tergantung hanya
pada satu jenis usaha saja. Tetapi konsep pemikiran tersebut mulai surut
sejak dekade 1980-an. Pada prinsipnya kecenderungan baru tersebut
dimotori oleh keinginan untuk menjadi lebih baik dan tidak bergerak terlalu
jauh dari basis kompetensi utama (core competence) setiap perusahaan.
6. e. Concentric Diversification
Diversifikasi terkonsentrasi merupakan suatu strategi yang menghasilkan
produk atau layanan baru tetapi berhubungan/ terkait dengan yang telah
ada. Contoh dari strategi ini adalah Harian Kompas yang memunculkan
berbagai suratkabar, tabloid, dan majalah baru.
f. Horizontal Diversification
Jika suatu perusahaan menerapkan strategi yang menambah produk atau
layanan baru yang tidak berhubungan/terkait dengan yang telah ada, tetapi
ditujukan kepada pasar/ konsumen yang telah ada disebut sebagai
diversifikasi horizontal. Perhatikan Garuda Indonesia Airways yang memiliki
beberapa jaringan hotel di Indonesia.
g. Conglomerate Diversification
Ketika suatu perusahaan menambah suatu produk atau layanan baru yang
tidak terkait/ berhubungan dengan yang sekarang ada, maka strategi
tersebut disebut sebagai diversifikasi konglomerat. Pada beberapa kasus
terjadi bahwa strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan melalui aktivitas memecah perusahaan yang telah dibeli atau
menjual kembali salah satu atau lebih devisinya. Ketika Lippobank
memutuskan untuk bergerak di sektor properti atau ketika Bimantara
memasuki sektor televisi merupakan dua contoh strategi konglomerasi.
Demikian pula Maspion dengan Maspion Bank-nya.
Defensive Strategies
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan
berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin)
dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif seringpula dikenal sebagai
survival strategy, yang cenderung terjadi dalam suasana krisis ekonomi.
joint Venture
Joint Venture, biasa disingkat JV, merupakan strategi yang sangat populer.
Strategi ini muncul ketika dua atau lebih perusahaan membentuk suatu
kerjasama atau konsorsium dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada
secara bersama-sama. Strategi ini masuk dalam kategori strategi defensif
karena perusahaan yang melakukan JV tidak berminat untuk bekerja/
7. mengambil resiko sendiri. Tidak jarang, pihak-pihak yang bermaksud
melakukan kerjasama tersebut membentuk suatu perusahaan baru dengan
tujuan menjalankan kerjasama yang dimaksud. JV bisa terjadi dalam
berbagai bentuk seperti R&D, jaringan dan sistem distribusi, kesepakatan
linsensi, kesepakatan produksi, juga upaya untuk mengajukan penawaran
bersama agar dapat memenangkan suatu tender.
Retrenchment
Strategi penciutan dilakukan ketika organisasi mengelompok kembali
melalui reduksi biaya dan aset dalam upaya membalikkan proses
penurunan penjualan dan laba perusahaan. Strategi ini terkadang dikenal
sebagai strategi turnaround atau reorganizational. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk memperkokoh keunggulan yang membedakan (distinctive
competences) yang dimiliki perusahaan. Pada masa strategi ini dijalankan,
operasi perusahaan berjalan dengan sumber daya (terutama dana) yang
terbatas dan akan berada pada kondisi penuh tekanan dari berbagai pihak
seperti pemilik saham, pegawai, dan media.
Divestiture
Menjual sebuah divisi usaha atau bagian dari organisasi perusahaan
disebut sebagai strategi divestasi. Seringkali strategi divestasi dilakukan
dalam rangka memperoleh dana segar bagi kepentingan investasi atau
akuisisi strategik lebih lanjut atau di bidang lain yang lebih prospektif.
Divestasi bisa pula merupakan bagian dari keseluruhan strategi penciutan
untuk membersihkan/ menyingkirkan berbagai bisnis yang tidak
menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau bagian
yang tidak sepenuhnya sesuai dengan aktivitas perusahaan.
Liquidation
Strategi likuidasi dapat diidentifikasi ketika perusahaan melakukan
penjualan seluruh asetnya secara bagian per bagian untuk menghasilkan
dana tunai. Likuidasi biasanya dipahami sebagai pengakuan atas kekalahan
dan cenderung — secara emosional — sulit dijalani. Namun demikian, bisa
dimengerti bahwa lebih baik menghentikan operasi daripada mengalami
kerugian yang lebih besar. Likuidasi berbagai bank di Indonesia merupakan
contoh.
8. Combination
Strategi kombinasi adalah perpaduan antara dua atau lebih strategi yang
dijalankan
secara simultan. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa strategi
kombinasi harus dioperasikan secara sangat hati-hati karena jika terlalu
dalam dalam membawa resiko yang lebih besar. Tidak ada perusahaan yang
dapat menerapkan semua strategi secara bersamaan meskipun semuanya
ditujukan utnuk memberikan keuntungan pada perusahaan. Oleh
karenanya, di tengah sulitnya penentuan yang diambil, skala prioritas yang
baik dan tepat perlu dibangun.
Merger dan Leveraged Buyouts (LBO)
Akuisisi dan merjer merupakan dua cara yang secara umum digunakan
untuk menjalankan strategi. Suatu akuisisi terjadi ketika sebuah
perusahaan besar membeli suatu perusahaan yang (biasanya) lebih kecil.
Suatu merjer adalah tindakan ketika dua buah atau lebih perusahaan yang
relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk perusahaan baru.
Ketika akuisisi atau merjer tidak diharapkan kedua belah pihak, maka
tindakan tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover) atau
pengambilalihan paksa (hostile takeover).
2. Formulasi dan Implementasi Strategi Manajemen
a. Implementasi strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan
strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi
strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk
tindakan. Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan
kepemimpinan khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan
strategis dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun
berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal
dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan eksternal dan
internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman
pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-
9. kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategisnya yang
diinginkan.
b.Cakupan Implementasi Strategi
Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan
perusahaan (corporate governance), (2) struktur dan kontrol organisasi
(organizational structure and control), (3) kepemimpinan strategis (strategic
leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan (entrepreneurship
& innovation).
Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu (1)
konsentrasi kepemilikan (ownership concentration), (2) dewan direktur
(boards of Directors), (3) kompensasi eksikutif (executive compensation), (4)
struktur keorganisasian multidivisi (multidivisional organizational
structure), dan (5) pasar bagi pengendalian perusahaan (market for
corporate control ).
Konsentrasi Kepemilikan
Ownersship concentration terjadi sebagai berikut. Sejumlah besar para
pemegang saham mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau
manajemen secara tertutup. Mereka dalam jumlah besar membantu
membuat berarti pemantauan tersebut sementara menghabiskan waktu,
usaha dan mahal pemantauan secara tertutup. Mereka juga bisa mencari
kedudukan dewan yaitu meningkatkan kemampuan mereka untuk
memantau secara efektif (meskipun lembaga-lembaga finansial secara legal
terlupakan secara pengarahan dari kepemilikan kursi-kursi dewan).
Dewan Direktur
Mekanisme penguasaan board of Directors bisa terjadi di dalam prganisasi,
dalam hubungan di luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di dalam
organisasi yaitu pada CEO perusahaan dan para manajer level-puncak
lainnya. Di luar organisasi yang berhubungan, yaitu terjadi pada individu-
individu yang tdak dilibatkan dengan operasi sehari-hari, tetapi yang
mempunyai suatu hubungan dengan perusahaan. Di luar organisasi
lainnya, yaitu terjadi pada individu-individu yang bebas atas operasi
perusahaan sehari-hari dan hubungan-hubungan lainnya.
Kompensasi Eksikutif
10. Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi eksikutif dapat
meliputi, gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin.
Banyak faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit
untuk memantapkan bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar
dapat tanggap secara terarah bagi outcomes.
Struktur Keorganisasian Divisional
Mekanisme penguasaan melalui struktur keorganisasian mutidivisional
bergantung pada desain untuk kendali yang mengajarkan peluang-peluang
manajerial. Kantor perusahaan dan dewan memantau keputusan-
keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial ditingkatkan
dalam memaksimumkan kesejahteraan.
Pasar bagi Pengendalian Perusahaan
Governance mechanism of market for corporate control meliputi operasi-
operasi, dan tindakan-tindakan. Melalui operasi-operasi ketika penampakan
risiko perusahaan atas pengambil-alihan ketika mereka beroperasi tidak
efisien. Tahun tahun 1980-an menunjukkan pasar aktif bagi pengendalian
perusahaan, secara meluas sebagai suatu hasil atas memungkinkan
pengelompokkan atas modal (junk bonds).
Contoh Implementasi :
Apple Inc. adalah developer besar, produsen dan marketerperangkat
komputer personalyang dijual terutama untuk dunia bisnis, kreatif,
pendidikan, pemerintah, dan konsumenpasar.Apple juga menjual sistem
operasi, utilitas, bahasa, developer tools, dan softwaredatabase. Sekarang
ini Apple tidak hanya menjual perangkat yang berhubungan dengan
komputer, melainkan gadget-gadget dengan teknologi terbaru seperti
pemutar musik, kamera, dan handphone dengan teknologi berbeda dari
yang lainnya.
Apple memelihara popularitasnya secara tradisional di ruang kelas, Web
desain toko-toko, dan studio seni grafis. Meskipun lebih dari seperempat
dari penjualan ke sekolah, Apple telah meningkatkan tekanan di pasar,
terutama dari Dell. Dalam upayameningkatkan ketertarikan konsumen,
perusahaan akhirnyamembuka lebih dari 25 retail store Apple di seluruh
AS.
11. Differentiation Strategy (Strategi Diferensiasi)
Strategi diferensiasi berfokus kepada pengembangan produk atau pelayanan
yang menawarkan atribut unik untuk dinilai customer dan membuatnya
berbeda dari produk lain di pasar persaingannya. Nilai tambah dari
keunikan produk akan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan
harga premium untuk itu. Perusahaan mengharapkan harga yang lebih
tinggi akan menutup biaya lebih untuk memproduksi produk yang unik.
Jika pemasok bahan baku meningkatkan harga, perusahaan dapat dengan
mudah menambah beban biaya pada produk tanpa
mengurangicustomer karena mereka tidak dapat menemukan produk
pengganti. Ini disebabkan karena terlalu uniknya produk yang ditawarkan.
Perusahaan yang sukses menerapkan strategi diferensiasi biasanya
memiliki kelebihan sebagai berikut:
Akses ke penelitian ilmiah
Tim pengembangan produk yang kreatif dan mempunyai skill tinggi
Tim pemasaran yang kuat dengan kemampuan untuk menyampaikan
keunikan produk
Reputasi perusahaan berkualitas dan selalu melakukan inovasi
Resiko menerapkan strategi ini adalah adanya imitasi dari kompetitor dan
adanya perubahan selera konsumen. Mungkin strategi yang terfokus lebih
mampu stabil daripada strategi diferensiasi karena kelebihannya pada pasar
yang kecil dan terfokus.
Porter's Generic Strategies
Target Scope
Advantage
Low Cost Product Uniqueness
Broad
(Industry Wide)
Cost Leadership
Strategy
Differentiation
Strategy
Narrow
(Market Segment)
Focus
Strategy
(low cost)
Focus
Strategy
(differentiation)
Strategi yang Terfokus (Focus Strategy)
Strategi terfokus berkonsentrasi pada segmen yang sempit dan melalui
segmen tersebut memperoleh keuntungan besar dengan strategi
diferensiasi. Kelebihannya adalah grup pelanggan dari tipe ini dapat
12. menikmati pelayanan penuh, karena perusahaan yang menggunakan
strategi ini mengutamakan kesetiaan pelanggan.
Karena sempitnya pasar dari strategi terfokus, perusahaan yang
menggunakan strategi ini lebih sedikit dan begitu pula untuk penawaran
harga produknya sangat jarang. Bagaimanapun juga, perusahaan yang
menerapkan diferensiasi terfokus akan dengan mudah menjual dengan
harga tinggi kepada pelanggan karena tidak adanya produk pengganti.
Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan pendekatan dasar
yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas. Sehingga, terdapat peluang
karena:
a. Perusahaan besar mengabaikan celah kecil yang ada
b. Perusahaan kekurangan sumber daya untuk bersaing dalam industri
c. Mampu melayani segmen pasar yang sempit secara lebih efisien dari pada
kompetitor dalam industri
d. Fokus memungkinkan anda untuk mengarahkan sumber daya kepada
aktivitas value chain tertentu untuk membangun keunggulan kompetitif
Resiko utama yang berkaitan dengan strategi diferensiasi-terfokus:
a. Perusahaan “tidak terfokus” karena kompetitor
b. Kompetitor Besar membidik celah kecil pasar yang anda layani
c. Preferensi niche market dapat berubah untuk menandingi pasar yang
luas
11 Strategi Efektif Apple
A Store Just for Apple: Apple dalam sejarahnya pernah mendapat masalah
dari para penjual skala besar yang membuat Apple kesulitan dan akhirnya
menciptakan produk yang berbeda dari produk lainnya. Dengan mendirikan
banyak Apple Store maka membuat orang dapat menikmati produk Apple
dengan pelayanan terbaik dan kemudahan untuk mendapat komponennya
serta gadget terbaru yang kompatibel.
Complete Solutions: Produk-produk Apple saling melengkapi satu sama
lain. Dengan membeli iPod, anda dapat mendownload musik melalui iTunes.
Untuk rata-rata pengguna, kebanyakan program Mac diproduksi oleh Apple.
Ini mengendalikan seluruh proses, mulai dari hardware sampai software,
membuat pelanggan semakin setia.
13. Are You a Mac?: Jujur saja, Apple adalah merek yang sedang trend. Apple
sering diidentifikasikan dengan sesuatu yang baru, cerdas, dan up-to-the-
minute.
Varied Products: Banyak pelanggan mungkin tidak siap membeli komputer
Apple, namun mereka rela membeli iPod dan iPhone. Dengan menjual
produk gadget, ini menciptakan peluang bagi pengguna baru untuk
memperkenalkannya pada Apple. Jika mereka menyukai gadgetnya, maka
mereka akan memepertimbangkan untuk membeli komputernya.
Media Fodder: Para pecinta media, khususnya blogger, sangat suka
menulis tentang Apple.Mengapa? Karena Apple membuatnya mudah.
Dengan adanya Apple Online store, membuat para penggunanya terus up to
date dan juga terus menerus membuat penggunanya penasaran dengan
produk-produk baru Apple.
Education Sales: Dengan menjual produk mereka ke sekolah-sekolah dan
banyak universitas, Apple mengubah classroom menjadi showroom. Jika
para murid ke sekolah menggunakan produk Apple, mereka menjadi
nyaman dengan interface dan terbiasa dengan performa tinggi. Apple
membuat target pelanggan bahkan sebelum mereka menyadari bahwa
merekalah pelanggan.
Products That Deliver: Apple sangat mempertimbangkan apa yang
pelanggan inginkan, jadi produk mereka dapat dijual dengan harga tinggi
serta desain yang kokoh. Ini juga membuat para pelanggannya selalu
terpuaskan.
Outsourcing Unpleasantness: Dengan produk Apple, rata-rata interaksi
pengguna dengan perusahaan sangat rendah. Ketika ada sesuatu yang
salah, anda tidak perlu protes ke customer service Apple. Dengan iPhone
misalnya, Apple cukup bijaksana untuk memilih partner kerja AT&T dan
membiarkannya untuk menangani servicenya.
Consistency: Semua produk Apple memiliki dasar yang sama dengan
dasar-dasar arsitektur. Karena konsistensi ini, pelanggan Apple sudah
mengetahui apa yang akan mereka dapatkan sebelum mereka membeli.
Mereka tahu bahwa Apple akan banyak kompatibel dengan banyak
hardware terbaru sehingga membuat para pelanggannya semakin ingin
membeli hardware keluaran apple.
New Innovations: Meskipun arsitek dari produk apple konsisten,
portfolionya tidak. Perusahaan menawarkan pada pelanggannya beberapa
14. cara berbeda untuk menikmati produk mereka. Dengan membiarkan
pelanggan memiliki Apple dalam rumah ataupun ruang kerjanya, apple
membuatnya lebih mudah untuk mereka setia pada Apple.
Attractiveness: Dari packaging sampai desain estetik untuk pengguna,
Apple membuat produknya menarik dan mudah diakses. Warna-warna
cerah, lambang smiley, serta hardware yang good looking sehingga
mengingatkan para penggunanya setiap menggunakan Apple bahwa Apple
manawarkan daya tarik berbeda.
Daftar Pustaka :
1. Hapzi Ali, 2015. Modul Perkuliahan Strategic Management, UMB Jakarta.
2. https://robertonsiahaan.files.wordpress.com/2012/07/essay-apple-
inc.docx