SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Nama Mahasiswa : Donna Wibiananda Suryaman
NIM : 55118010016
Nama Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM
Mata Kuliah : Quiz 5. Strategic Management : Type, Form, Implementation
Strategy
EXECUTIVE SUMMARY
I. Tipe-Tipe Strategi
1. Strategi Generik Porter
Dalam analisis tentang strategi bersaing (competitive strategy) atau disebut juga
sebagai Porter’s Five Force, menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya (cost
leadership), diferensiasi (Differentitation), dan fokus (focus).
a. Strategi Biaya Rendah
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per
unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Produk ini
(barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah
terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai
faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai
dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-
involvement, ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek,
(relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar
konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu
memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi.
Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang
sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses
(process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya
distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus
memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian
yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil).
b. Strategi Pembeda Produk (Differentation)
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa
yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif
tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Strategi Pembedaan Produk
(differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan
tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensialnya.
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang
ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen.
Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan strategi
biaya rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis
ini, kekuatan departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan.
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan
memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu: bidang sumber daya (resources)
dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan
strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk,
kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi
perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi,
perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi
manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur
insentif yang subyektif di samping yang obyektif. (Umar, 1999).
c. Strategi Fokus
Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan
sejumlah kelompok kecil konsumen. Strategi fokus digunakan untuk membangun
keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Dalam
pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi
fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya
rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan
oleh pemasok ―niche market‖ (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu;
disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang
dan jasa — khusus.
2. Strategi Generik Glueck
Glueck meyakini bahwa strategi perusahaan pada dasarnya dapat dikategorikan ke
dalam empat strategi generik, yaitu: strategi stabilitas (stability), ekspansi (expansion),
penciutan (retrenchment), dan kombinasi (combination) dari ketiganya.
a. Strategi Stabilitas (stability)
Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar
dan fungsi-fungsi perusahaan karena berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala
bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah
resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi
matang/dewasa (maturity).
b. Strategi Ekspansi (expansion)
Strategi ekspansi menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan
fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain
keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko
kegagalan yang tidak kecil.
c. Strategi Penciutan (retrenchment)
Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas pasar
maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow)
negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap
menurun (decline).
d. Strategi Kombinasi (combination)
Oleh karena berbagai perubahan eksternal seringkali hadir secara tidak seragam
(dan bahkan terkadang sulit diduga) terhadap berbagai lini produk (product line) yang
dihasilkan suatu perusahaan seperti daur hidup produk (product life cycle) yang tidak
seragam, maka perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga jenis
strategi di atas secara bersama.
e. Strategi Utama
Secara garis besar, terdapat 4 kelompok strategi utama dengan 14 tipe turunannya.
Keempatbelas tipe strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Integration Strategies
Tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal seringkali disebut
sebagai strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak jarang yang
memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi forward dan backward
saja.
 Forward Integration : Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh
kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap
para distributor dan peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk melakukan
strategi ini adalah waralaba (franchising).
 Backward Integration : Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan
pemasok.
 Horizontal Integration : Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang
dilakukan dalam bentuk membeli atau meningkatkan kontrol terhadap
perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi
perusahaan saat ini adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi ke
samping sebagai suatu strategi pertumbuhan
2. Intensive Strategies
Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan
berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan
dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:
 Market Penetration : Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan
pangsa pasar untuk produk atau layanan yang ada saat ini di dalam pasar yang
ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
 Market Development : Pengembangan pasar melibatkan upaya-upaya untuk
mengenalkan produk atau layanan yang ada saat ini kepada berbagai wilayah
geografis baru.
 Product Development : Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan
penjualan melalui perbaikan atau modifikasi produk atau layanan yang ada saat
ini. Biasanya strategi pengembangan produk tercermin pada biaya penelitan dan
pengembangan (Research and Development) yang besar.
 Diversification Strategies : Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan
yang melakukan diversifikasi usaha, justru karena kompleksitas persoalan yang
dimunculkan oleh strategi ini.
3. Defensive Strategies
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian
eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi
defensif seringpula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi
dalam suasana krisis ekonomi.
 Joint Venture
Strategi ini muncul ketika dua atau lebih perusahaan membentuk suatu
kerjasama atau konsorsium dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada
secara bersama-sama.
 Retrenchment
Strategi penciutan dilakukan ketika organisasi mengelompok kembali melalui
reduksi biaya dan aset dalam upaya membalikkan proses penurunan penjualan
dan laba perusahaan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperkokoh
keunggulan yang membedakan (distinctive competences) yang dimiliki
perusahaan.
 Divestiture
Menjual sebuah divisi usaha atau bagian dari organisasi perusahaan disebut
sebagai strategi divestasi.
 Liquidation
Strategi likuidasi dapat diidentifikasi ketika perusahaan melakukan penjualan
seluruh asetnya secara bagian per bagian untuk menghasilkan dana tunai.
 Combination
Strategi kombinasi adalah perpaduan antara dua atau lebih strategi yang
dijalankan secara simultan.
 Merger dan Leveraged Buyouts (LBO)
Akuisisi dan merjer merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk
menjalankan strategi. Suatu merjer adalah tindakan ketika dua buah atau lebih
perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk
perusahaan baru. Ketika akuisisi atau merjer tidak diharapkan kedua belah
pihak, maka tindakan tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover)
atau pengambilalihan paksa (hostile takeover).
II. Formulasi dan Implementasi Strategi Manajemen
1. Pengertian Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strateginya
dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan
sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Hitt, Ireland, dan Hoskisson
(2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi
dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin
mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis
dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang
diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan
mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-
peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-
kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan
pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis
mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan
tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas,
dan kompetensi-kompetensinya.
2. Cakupan Implementasi Strategi
Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan
(corporate governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizational structure and
control), (3) kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan
inovasi perusahaan (entrepreneurship & innovation). Penguasaan perusahaan adalah
suatu hubungan antara para pihak yang digunakan untuk menentukan dan mengendalikan
arah strategik dan kinerja atas organisasi. Penguasaan perusahaan (corporate governance)
berurusan dengan mengindentifikasi cara-cara untuk meyakinkan bahwa keputusan-
keputusan strategik dibuat secara efektif.
Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para
pemegang saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer
sebagai agen pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk dijadikan
agen pembuat keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut kekhususan risiko
dengan para pembuat keputusan.
Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu :
a. Konsentrasi Kepemilikan (Ownersship concentration) : Sejumlah besar para
pemegang saham mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau manajemen
secara tertutup. Mereka dalam jumlah besar membantu membuat berarti pemantauan
tersebut sementara menghabiskan waktu, usaha dan mahal pemantauan secara
tertutup. Mereka juga bisa mencari kedudukan dewan yaitu meningkatkan
kemampuan mereka untuk memantau secara efektif (meskipun lembaga-lembaga
finansial secara legal terlupakan secara pengarahan dari kepemilikan kursi-kursi
dewan).
b. Dewan Direktur : Mekanisme penguasaan Board of Directors bisa terjadi di dalam
organisasi, dalam hubungan di luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di
dalam organisasi yaitu pada CEO perusahaan dan para manajer level-puncak lainnya.
Di luar organisasi yang berhubungan, yaitu terjadi pada individu-individu yang tdak
dilibatkan dengan operasi sehari-hari, tetapi yang mempunyai suatu hubungan dengan
perusahaan. mekanisme dewan direktur agar penguasaan dewan lebih efektif
disarankan sebagai berikut :
 Meningkatkan diversitas atau keragaman atas latar belakang keanggotaan dewan
 Memperkuat mnajemen internal dan sistem pengendalian akuntansi.
 Memantapkan proses-proses formal bagi evaluasi atas kinerja dewan.
c. Kompensasi Eksikutif : Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi
eksikutif dapat meliputi, gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin. Banyak
faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit untuk memantapkan
bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar dapat tanggap secara terarah bagi
outcomes.
d. Struktur Keorganisasian Divisional : Mekanisme penguasaan melalui struktur
keorganisasian mutidivisional bergantung pada desain untuk kendali yang
mengajarkan peluang-peluang manajerial. Kantor perusahaan dan dewan memantau
keputusan-keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial ditingkatkan
dalam memaksimumkan kesejahteraan.
e. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan (Governance mechaniusm o market for
corporate control) : Melalui operasi-operasi ketika penampakan risiko perusahaan
atas pengambil-alihan ketika mereka beroperasi tidak efisien. Mekanisme penguasaan
pasar bagi pengendalian perusahaan melalui tindakan-tindakan sebagai suatu sumber
penting atas disiplin sepanjang manajerial yang tidak-kompeten dan boros.
Sumber :
Utama
Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic, UMB Jakarta.
Pendukung
Admin. 2013. http://belajartanpabuku.blogspot.com/2013/04/strategi-generik-dari-
glueck.html. Diakses 8 April 19.15
Mustamu. 2009. https://mustamu.wordpress.com/2009/01/12/tipe-tipe-strategi/. Diakses 8
April 20:45
TIPE STRATEGI, FORMULASI DAN IMPLEMENTASI STRATEGI
PADA PT UNILEVER
1. Strategi Generik Porter
Strategi generik Unilever (berdasarkan model Michael Porter) membangun
keunggulan kompetitif dengan memuaskan kebutuhan spesifik konsumen dan preferensi.
Dalam model Porter, strategi generik digunakan untuk memastikan daya saing organisasi
yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis dan ketahanan. Dalam kasus Unilever,
keunggulan kompetitif didasarkan pada pendekatan pengembangan produk yang
mengintegrasikan penelitian untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu, perusahaan
mempertahankan pertumbuhan melalui kombinasi strategi intensif yang sesuai. Unilever
menggeser prioritas strategi pertumbuhan intensifnya berdasarkan kondisi pasar barang
konsumsi. Kombinasi keseluruhan dari strategi persaingan generik dan strategi
pertumbuhan intensif ini memastikan kesuksesan Unilever dalam operasi globalnya.
a. Strategi Biaya Rendah
PT Unilever sangat menjaga agar mempunyai kepemimpinan dalam biaya / harga
rendah. PT Unilever selalu mengeluarkan produk yang beragam dengan harga yang
terjangkau. Misalnya untuk mengeluarkan biaya produk yang tidak terlalu besar,
Unilever mengeluarkan produk dengan ukuran yang kecil sehingga harga yang
diberikan juga tidak terlalu mahal sehingga dapat terjangkau.
b. Strategi Pembeda Produk
Unilever menggunakan diferensiasi luas sebagai strategi generik untuk
keunggulan kompetitif. Fokus utama dari strategi generik ini adalah penekanannya
pada fitur atau karakteristik yang membuat produk perusahaan menonjol melawan
pesaing. Misalnya, Unilever memproduksi produk perawatan pribadi seperti Dove
Cream Bars untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan sabun yang tidak keras atau
kering. Meskipun harga jual mereka relatif tinggi, produk Unilever seperti itu
kompetitif karena mereka menonjol dari sebagian besar sabun yang lebih berfokus
pada pembersihan daripada pelembab. Dalam strategi ini, perusahaan menarik
pelanggan untuk produk yang dirancang khusus. Dengan demikian, strategi generik
seperti itu sejalan dengan pernyataan visi dan misi Unilever, yang bertujuan untuk
mendukung keberlanjutan global dan untuk meningkatkan vitalitas dalam kehidupan
konsumen.
Tujuan strategis berdasarkan diferensiasi strategi persaingan generik adalah
dengan mengembangkan Unilever melalui upaya intensif dalam pengembangan
produk. Tujuan ini berfokus pada pengembangan produk yang menonjol dari
persaingan dan menarik pelanggan. Di sisi lain, tujuan keuangan yang terkait dengan
strategi generik adalah untuk menumbuhkan pendapatan Unilever di negara-negara
berkembang, yang menawarkan peluang pertumbuhan tinggi. Peluang ini
diidentifikasi dalam Analisis PESTEL / PESTLE dari Unilever. Kombinasi dari
tujuan strategis ini mengarah pada keunggulan kompetitif yang tercermin melalui
produk dan kinerja keuangan yang kuat di pasar barang konsumsi.
c. Startegi Fokus
Dalam strategi fokus ini, Unilever menggunakan system informasi pelanggan
yang beda denga yang lain, produk masuk ke dalam pasar dengan cara
mempromosikan produknya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti
kualitas secara real. Misalnya, dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada
masyarakat (sebagai bentuk promosi), sehingga masyarakat mengenal produk-produk
Unilever, sehingga masyarakat dapat menilai langsung kualitas produk Unilever
dibandingkan dengan produk lain.
2. Strategi Generik Glueck
a. Strategi Intensif Unilever (Strategi Pertumbuhan Intensif)
 Market Penetration (Primary Strategy)
Unilever menerapkan penetrasi pasar sebagai strategi pertumbuhan intensif
utamanya. Dalam strategi intensif ini, perusahaan meningkatkan volume
penjualannya untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis yang
sesuai. Misalnya, di pasar perawatan di rumah, Unilever secara agresif menjual
produknya di pasar saat ini, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Upaya agresif
semacam itu meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menarik pelanggan
menjauh dari perusahaan perawatan rumah yang bersaing. Unilever berhasil
menerapkan strategi intensif ini dengan menggunakan strategi generik
diferensiasi untuk membuat produknya lebih kompetitif dan menarik dibanding
yang lain. Tujuan strategis yang terkait dengan strategi intensif ini adalah dengan
mengembangkan bisnis melalui pemasaran produk Unilever secara agresif di
pasar barang konsumen global.
 Product Development (Secondary Strategy).
Pengembangan Produk (Strategi Sekunder). Pengembangan produk berfungsi
sebagai strategi intensif sekunder yang digunakan Unilever untuk pertumbuhan
bisnis. Perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan intensif ini dengan
memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Misalnya, versi produk pribadi Unilever yang baru atau baru diluncurkan dari
waktu ke waktu untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar
perusahaan. Strategi pertumbuhan yang intensif ini sejalan dengan strategi
generik diferensiasi perusahaan untuk keunggulan kompetitif di industri barang
konsumsi. Misalnya, diferensiasi memerlukan keunikan produk, yang diterapkan
dalam proses pengembangan produk Unilever. Strategi intensif ini mengarah
pada tujuan strategis untuk menumbuhkan perusahaan melalui inovasi produk
yang berkesinambungan. Inovasi semacam itu meningkatkan bauran produk
dalam bauran pemasaran Unilever.
 Diversification (Supporting Strategy)
Diversifikasi (Strategi Pendukung). Unilever menggunakan diversifikasi sebagai
strategi pertumbuhan intensif yang mendukung. Strategi intensif ini berfokus
pada membangun bisnis baru untuk menumbuhkan perusahaan. Misalnya, untuk
mencapai diversifikasi, Unilever memperoleh bisnis lain dari waktu ke waktu,
seperti akuisisi bisnis perawatan pribadi Sara Lee Corporation di tahun 2009-
2010. Strategi diferensiasi kompetitif generik mendukung strategi pertumbuhan
intensif ini dengan memastikan bahwa merek yang diakuisisi Unilever
menawarkan fitur unik yang menarik konsumen sasaran. Tujuan strategis yang
terkait dengan strategi intensif ini adalah untuk mencapai pertumbuhan dengan
melanjutkan tren merger dan akuisisi perusahaan. Tren tersebut memperkuat
jangkauan Unilever di industri barang konsumsi global.
 Market Development (Supporting Strategy).
Pengembangan Pasar (Strategi Pendukung). Pengembangan pasar digunakan
sebagai strategi pertumbuhan intensif yang mendukung dalam bisnis Unilever.
Dalam strategi intensif ini, perusahaan tumbuh dengan memasuki pasar baru atau
segmen pasar. Misalnya, Unilever dapat tumbuh dengan memasarkan produknya
saat ini sebagai solusi baru untuk kebutuhan yang tidak teratasi di segmen pasar
tertentu, seperti kebutuhan perawatan bayi. Namun, perusahaan sudah memiliki
kehadiran yang signifikan di hampir semua segmen pasar barang konsumsi di
seluruh dunia. Dengan demikian, strategi pertumbuhan intensif ini hanya
mengambil peran pendukung dalam bisnis Unilever. Strategi generik diferensiasi
mendukung strategi intensif ini dengan menciptakan keunggulan kompetitif,
berdasarkan keunikan produk yang diperlukan untuk berhasil memasuki segmen
pasar baru. Tujuan strategis berdasarkan pengembangan pasar adalah untuk
menumbuhkan Unilever dengan menerapkan kampanye pemasaran yang
menyoroti potensi manfaat lainnya dari produknya saat ini.
b. Strategi Difensive
Pada tahun 2007 Unilever mengakhiri kerjasama distribusi Kimberly-lever,
sebuha perusahaan patungan Unilever Indonesia dengan Kimberly-Clark. Strtegi ini
dilakukan untuk melakukan tindakan penyelamatan atas kelangsungan organisasi,
beban pemasaran dan penjualan maupun beban umum dan administrasi sedikit
menurun presentasenya dari penjualan.
3. Forumulasi dan Implementasi Strategi
a. Struktur Kepemilikan
b. Dewan Direktur
Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan dan penetapan arah strategis
Perseroan, dan untuk mengelola, memanfaatkan dan merawat aset-aset Perseroan
dengan cara yang konsisten dengan tujuan dan kepentingan Perseroan. Direksi
bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas
pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris
melakukan komunikasi secara rutin dengan Direksi dan komite-komite dibawah
pengawasannya baik melalui pertemuan maupun melalui laporan. Dewan Komisaris
juga memberikan saran mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan
manajemen. Dewan Komisaris juga dapat diberikan kewajiban-kewajiban lain oleh
RUPS. Dewan Komisaris melapor kepada RUPS. Dewan Komisaris mempunyai
kewenangan untuk memberhentikan dari jabatannya setiap anggota Direksi atau para
anggota yang melanggar Anggaran Dasar Perseroan atau ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Kompensasi Eksekutif
Pada PT Unilever Kompensasi ini dicatat sebagai bagian dari biaya produksi,
beban pemasaran, penjualan , beban umum dan administrasi,
d. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan (Governance mechaniusm o market for
corporate control)
Perseroan telah menetapkan sebuah kerangka kerja tata kelola perusahaan yang
mengatur hubungan antara Perseroan dengan pemegang saham dan para pemangku
kepentingan lainnya, dan hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan Direksi. Kerangka kerja ini mencakup sistem dan kebijakan yang
mengatur pengelolaan aset dan risiko guna mendukung kesehatan keuangan dan
pencapaian tujuan pertumbuhan Perseroan, kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan, pengembangan sumber daya manusia, praktek manajemen keselamatan
dan lingkungan serta pengembangan budaya Perseroan. Kerangka kerja tersebut
didukung oleh berbagai panduan dan sistem kontrol termasuk sistem kontrol internal,
sistem manajemen risiko, audit internal, Prinsip Bisnis atau Code of Business
Principles (CoBP), Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman Mitra Bisnis Unilever,
Pedoman Pertanian Berkelanjutan (USAC) dan sistem manajemen mutu, serta proses
bisnis dan standar prosedur operasional kami. Bersama-sama, Unilever memastikan
bahwa tata kelola perusahaan yang baik diterapkan secara efektif dan konsisten di
seluruh lini organisasi.
Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang
dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola secara
efektif. Direksi didukung oleh Tim Manajemen Risiko Korporasi, yang mengatur
desain, implementasi dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif secara teratur.
Komite ini terdiri atas Kepala Audit Internal, Financial Controller, Commercial
Manager, Business System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan diketuai oleh
Chief Financial Officer.
Sumber :
Hapzi Ali, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta.
Admin. https://www.academia.edu/31935903/_Strategic_Management_PT._Unilever_.
Diakses pada 8 April 2019 pukul 21:40
Admin. https://www.unilever.co.id/investor-relations/struktur-tatakelola/struktur-
kepemilikan.html. Diakses pada 8 April 2019 pukul 22.18
Admin. https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola-
perusahaan/dewan-komisaris/. Diakses 8 April 2019 pukul 22:25

More Related Content

What's hot

Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdf
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdfSAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdf
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdfAuliaAndaniPutri
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positifAditya Rizky
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Sri Apriyanti Husain
 
financial shenanigans
financial shenanigansfinancial shenanigans
financial shenanigansketutferry
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanahmad aniq azharoni
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 

What's hot (20)

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdf
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdfSAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdf
SAK (ASET PSAK 13, 14, 16, 19, 30, 48, 58).pdf
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
 
financial shenanigans
financial shenanigansfinancial shenanigans
financial shenanigans
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 

Similar to STRATEGI MANAJEMEN

5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...MaharaniGustianingty
 
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...AkfikaRizkySabilla
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...Rame Priyanto
 
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...Agus Daman
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...triwahyunugroho3
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...lia_auriga
 
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...ana_sari
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiIhsanHidayat9
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Izzatul Muhammad
 
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...Ari Prayogo
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Dessy Hakim
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...Nadiatur Rakhma
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...khoirulanwar99
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...lindawinata
 
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...Nurrul Tiara Dinni
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...Siti Rohmawati
 
Tm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekTm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekMartyn Rizal
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...Adrianto Dasoeki
 

Similar to STRATEGI MANAJEMEN (20)

5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
 
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
 
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
 
Tipe strategi
Tipe strategiTipe strategi
Tipe strategi
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
 
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...
5,sm,lusianasari,prof.dr.ir.hapzi ali.MM,cma,type, form and implementation st...
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
 
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, ...
 
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
 
Tm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekTm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktek
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
 

More from Donna Wibiananda Suryaman

Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Donna Wibiananda Suryaman
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019 Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019 Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...Donna Wibiananda Suryaman
 

More from Donna Wibiananda Suryaman (12)

review materi. umb. 2019
review materi. umb. 2019review materi. umb. 2019
review materi. umb. 2019
 
distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019
 
digital era. umb. 2019
digital era. umb. 2019digital era. umb. 2019
digital era. umb. 2019
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
global economy. umb. 2019
global economy. umb. 2019global economy. umb. 2019
global economy. umb. 2019
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
 
Type Strategic Generic Porter. UMB. 2019
Type Strategic Generic Porter. UMB. 2019Type Strategic Generic Porter. UMB. 2019
Type Strategic Generic Porter. UMB. 2019
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
 
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
 
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019 Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019
Strategi Management Vission and Company Mission. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
 

STRATEGI MANAJEMEN

  • 1. Nama Mahasiswa : Donna Wibiananda Suryaman NIM : 55118010016 Nama Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM Mata Kuliah : Quiz 5. Strategic Management : Type, Form, Implementation Strategy EXECUTIVE SUMMARY I. Tipe-Tipe Strategi 1. Strategi Generik Porter Dalam analisis tentang strategi bersaing (competitive strategy) atau disebut juga sebagai Porter’s Five Force, menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya (cost leadership), diferensiasi (Differentitation), dan fokus (focus). a. Strategi Biaya Rendah Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low- involvement, ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil). b. Strategi Pembeda Produk (Differentation) Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
  • 2. dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar- besarnya dari konsumen potensialnya. Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan. Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu: bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif. (Umar, 1999). c. Strategi Fokus Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok ―niche market‖ (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus. 2. Strategi Generik Glueck Glueck meyakini bahwa strategi perusahaan pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam empat strategi generik, yaitu: strategi stabilitas (stability), ekspansi (expansion), penciutan (retrenchment), dan kombinasi (combination) dari ketiganya. a. Strategi Stabilitas (stability) Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan karena berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi matang/dewasa (maturity). b. Strategi Ekspansi (expansion)
  • 3. Strategi ekspansi menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil. c. Strategi Penciutan (retrenchment) Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow) negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun (decline). d. Strategi Kombinasi (combination) Oleh karena berbagai perubahan eksternal seringkali hadir secara tidak seragam (dan bahkan terkadang sulit diduga) terhadap berbagai lini produk (product line) yang dihasilkan suatu perusahaan seperti daur hidup produk (product life cycle) yang tidak seragam, maka perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga jenis strategi di atas secara bersama. e. Strategi Utama Secara garis besar, terdapat 4 kelompok strategi utama dengan 14 tipe turunannya. Keempatbelas tipe strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Integration Strategies Tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal seringkali disebut sebagai strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak jarang yang memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi forward dan backward saja.  Forward Integration : Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap para distributor dan peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk melakukan strategi ini adalah waralaba (franchising).  Backward Integration : Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok.  Horizontal Integration : Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi ke samping sebagai suatu strategi pertumbuhan 2. Intensive Strategies Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:
  • 4.  Market Penetration : Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan yang ada saat ini di dalam pasar yang ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.  Market Development : Pengembangan pasar melibatkan upaya-upaya untuk mengenalkan produk atau layanan yang ada saat ini kepada berbagai wilayah geografis baru.  Product Development : Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan penjualan melalui perbaikan atau modifikasi produk atau layanan yang ada saat ini. Biasanya strategi pengembangan produk tercermin pada biaya penelitan dan pengembangan (Research and Development) yang besar.  Diversification Strategies : Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha, justru karena kompleksitas persoalan yang dimunculkan oleh strategi ini. 3. Defensive Strategies Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif seringpula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi dalam suasana krisis ekonomi.  Joint Venture Strategi ini muncul ketika dua atau lebih perusahaan membentuk suatu kerjasama atau konsorsium dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada secara bersama-sama.  Retrenchment Strategi penciutan dilakukan ketika organisasi mengelompok kembali melalui reduksi biaya dan aset dalam upaya membalikkan proses penurunan penjualan dan laba perusahaan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperkokoh keunggulan yang membedakan (distinctive competences) yang dimiliki perusahaan.  Divestiture Menjual sebuah divisi usaha atau bagian dari organisasi perusahaan disebut sebagai strategi divestasi.  Liquidation Strategi likuidasi dapat diidentifikasi ketika perusahaan melakukan penjualan seluruh asetnya secara bagian per bagian untuk menghasilkan dana tunai.  Combination Strategi kombinasi adalah perpaduan antara dua atau lebih strategi yang dijalankan secara simultan.  Merger dan Leveraged Buyouts (LBO)
  • 5. Akuisisi dan merjer merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk menjalankan strategi. Suatu merjer adalah tindakan ketika dua buah atau lebih perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk perusahaan baru. Ketika akuisisi atau merjer tidak diharapkan kedua belah pihak, maka tindakan tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan paksa (hostile takeover). II. Formulasi dan Implementasi Strategi Manajemen 1. Pengertian Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang- peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi- kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya. 2. Cakupan Implementasi Strategi Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan (corporate governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizational structure and control), (3) kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan (entrepreneurship & innovation). Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan untuk menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi. Penguasaan perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi cara-cara untuk meyakinkan bahwa keputusan- keputusan strategik dibuat secara efektif. Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para pemegang saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer sebagai agen pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk dijadikan
  • 6. agen pembuat keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut kekhususan risiko dengan para pembuat keputusan. Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu : a. Konsentrasi Kepemilikan (Ownersship concentration) : Sejumlah besar para pemegang saham mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau manajemen secara tertutup. Mereka dalam jumlah besar membantu membuat berarti pemantauan tersebut sementara menghabiskan waktu, usaha dan mahal pemantauan secara tertutup. Mereka juga bisa mencari kedudukan dewan yaitu meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau secara efektif (meskipun lembaga-lembaga finansial secara legal terlupakan secara pengarahan dari kepemilikan kursi-kursi dewan). b. Dewan Direktur : Mekanisme penguasaan Board of Directors bisa terjadi di dalam organisasi, dalam hubungan di luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di dalam organisasi yaitu pada CEO perusahaan dan para manajer level-puncak lainnya. Di luar organisasi yang berhubungan, yaitu terjadi pada individu-individu yang tdak dilibatkan dengan operasi sehari-hari, tetapi yang mempunyai suatu hubungan dengan perusahaan. mekanisme dewan direktur agar penguasaan dewan lebih efektif disarankan sebagai berikut :  Meningkatkan diversitas atau keragaman atas latar belakang keanggotaan dewan  Memperkuat mnajemen internal dan sistem pengendalian akuntansi.  Memantapkan proses-proses formal bagi evaluasi atas kinerja dewan. c. Kompensasi Eksikutif : Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi eksikutif dapat meliputi, gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang. Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin. Banyak faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit untuk memantapkan bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar dapat tanggap secara terarah bagi outcomes. d. Struktur Keorganisasian Divisional : Mekanisme penguasaan melalui struktur keorganisasian mutidivisional bergantung pada desain untuk kendali yang mengajarkan peluang-peluang manajerial. Kantor perusahaan dan dewan memantau keputusan-keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial ditingkatkan dalam memaksimumkan kesejahteraan. e. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan (Governance mechaniusm o market for corporate control) : Melalui operasi-operasi ketika penampakan risiko perusahaan atas pengambil-alihan ketika mereka beroperasi tidak efisien. Mekanisme penguasaan pasar bagi pengendalian perusahaan melalui tindakan-tindakan sebagai suatu sumber penting atas disiplin sepanjang manajerial yang tidak-kompeten dan boros.
  • 7. Sumber : Utama Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic, UMB Jakarta. Pendukung Admin. 2013. http://belajartanpabuku.blogspot.com/2013/04/strategi-generik-dari- glueck.html. Diakses 8 April 19.15 Mustamu. 2009. https://mustamu.wordpress.com/2009/01/12/tipe-tipe-strategi/. Diakses 8 April 20:45
  • 8. TIPE STRATEGI, FORMULASI DAN IMPLEMENTASI STRATEGI PADA PT UNILEVER 1. Strategi Generik Porter Strategi generik Unilever (berdasarkan model Michael Porter) membangun keunggulan kompetitif dengan memuaskan kebutuhan spesifik konsumen dan preferensi. Dalam model Porter, strategi generik digunakan untuk memastikan daya saing organisasi yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis dan ketahanan. Dalam kasus Unilever, keunggulan kompetitif didasarkan pada pendekatan pengembangan produk yang mengintegrasikan penelitian untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu, perusahaan mempertahankan pertumbuhan melalui kombinasi strategi intensif yang sesuai. Unilever menggeser prioritas strategi pertumbuhan intensifnya berdasarkan kondisi pasar barang konsumsi. Kombinasi keseluruhan dari strategi persaingan generik dan strategi pertumbuhan intensif ini memastikan kesuksesan Unilever dalam operasi globalnya. a. Strategi Biaya Rendah PT Unilever sangat menjaga agar mempunyai kepemimpinan dalam biaya / harga rendah. PT Unilever selalu mengeluarkan produk yang beragam dengan harga yang terjangkau. Misalnya untuk mengeluarkan biaya produk yang tidak terlalu besar, Unilever mengeluarkan produk dengan ukuran yang kecil sehingga harga yang diberikan juga tidak terlalu mahal sehingga dapat terjangkau. b. Strategi Pembeda Produk Unilever menggunakan diferensiasi luas sebagai strategi generik untuk keunggulan kompetitif. Fokus utama dari strategi generik ini adalah penekanannya pada fitur atau karakteristik yang membuat produk perusahaan menonjol melawan pesaing. Misalnya, Unilever memproduksi produk perawatan pribadi seperti Dove Cream Bars untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan sabun yang tidak keras atau kering. Meskipun harga jual mereka relatif tinggi, produk Unilever seperti itu kompetitif karena mereka menonjol dari sebagian besar sabun yang lebih berfokus pada pembersihan daripada pelembab. Dalam strategi ini, perusahaan menarik pelanggan untuk produk yang dirancang khusus. Dengan demikian, strategi generik seperti itu sejalan dengan pernyataan visi dan misi Unilever, yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan global dan untuk meningkatkan vitalitas dalam kehidupan konsumen. Tujuan strategis berdasarkan diferensiasi strategi persaingan generik adalah dengan mengembangkan Unilever melalui upaya intensif dalam pengembangan produk. Tujuan ini berfokus pada pengembangan produk yang menonjol dari persaingan dan menarik pelanggan. Di sisi lain, tujuan keuangan yang terkait dengan strategi generik adalah untuk menumbuhkan pendapatan Unilever di negara-negara berkembang, yang menawarkan peluang pertumbuhan tinggi. Peluang ini diidentifikasi dalam Analisis PESTEL / PESTLE dari Unilever. Kombinasi dari
  • 9. tujuan strategis ini mengarah pada keunggulan kompetitif yang tercermin melalui produk dan kinerja keuangan yang kuat di pasar barang konsumsi. c. Startegi Fokus Dalam strategi fokus ini, Unilever menggunakan system informasi pelanggan yang beda denga yang lain, produk masuk ke dalam pasar dengan cara mempromosikan produknya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti kualitas secara real. Misalnya, dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat (sebagai bentuk promosi), sehingga masyarakat mengenal produk-produk Unilever, sehingga masyarakat dapat menilai langsung kualitas produk Unilever dibandingkan dengan produk lain. 2. Strategi Generik Glueck a. Strategi Intensif Unilever (Strategi Pertumbuhan Intensif)  Market Penetration (Primary Strategy) Unilever menerapkan penetrasi pasar sebagai strategi pertumbuhan intensif utamanya. Dalam strategi intensif ini, perusahaan meningkatkan volume penjualannya untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis yang sesuai. Misalnya, di pasar perawatan di rumah, Unilever secara agresif menjual produknya di pasar saat ini, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Upaya agresif semacam itu meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menarik pelanggan menjauh dari perusahaan perawatan rumah yang bersaing. Unilever berhasil menerapkan strategi intensif ini dengan menggunakan strategi generik diferensiasi untuk membuat produknya lebih kompetitif dan menarik dibanding yang lain. Tujuan strategis yang terkait dengan strategi intensif ini adalah dengan mengembangkan bisnis melalui pemasaran produk Unilever secara agresif di pasar barang konsumen global.  Product Development (Secondary Strategy). Pengembangan Produk (Strategi Sekunder). Pengembangan produk berfungsi sebagai strategi intensif sekunder yang digunakan Unilever untuk pertumbuhan bisnis. Perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan intensif ini dengan memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, versi produk pribadi Unilever yang baru atau baru diluncurkan dari waktu ke waktu untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Strategi pertumbuhan yang intensif ini sejalan dengan strategi generik diferensiasi perusahaan untuk keunggulan kompetitif di industri barang konsumsi. Misalnya, diferensiasi memerlukan keunikan produk, yang diterapkan dalam proses pengembangan produk Unilever. Strategi intensif ini mengarah pada tujuan strategis untuk menumbuhkan perusahaan melalui inovasi produk
  • 10. yang berkesinambungan. Inovasi semacam itu meningkatkan bauran produk dalam bauran pemasaran Unilever.  Diversification (Supporting Strategy) Diversifikasi (Strategi Pendukung). Unilever menggunakan diversifikasi sebagai strategi pertumbuhan intensif yang mendukung. Strategi intensif ini berfokus pada membangun bisnis baru untuk menumbuhkan perusahaan. Misalnya, untuk mencapai diversifikasi, Unilever memperoleh bisnis lain dari waktu ke waktu, seperti akuisisi bisnis perawatan pribadi Sara Lee Corporation di tahun 2009- 2010. Strategi diferensiasi kompetitif generik mendukung strategi pertumbuhan intensif ini dengan memastikan bahwa merek yang diakuisisi Unilever menawarkan fitur unik yang menarik konsumen sasaran. Tujuan strategis yang terkait dengan strategi intensif ini adalah untuk mencapai pertumbuhan dengan melanjutkan tren merger dan akuisisi perusahaan. Tren tersebut memperkuat jangkauan Unilever di industri barang konsumsi global.  Market Development (Supporting Strategy). Pengembangan Pasar (Strategi Pendukung). Pengembangan pasar digunakan sebagai strategi pertumbuhan intensif yang mendukung dalam bisnis Unilever. Dalam strategi intensif ini, perusahaan tumbuh dengan memasuki pasar baru atau segmen pasar. Misalnya, Unilever dapat tumbuh dengan memasarkan produknya saat ini sebagai solusi baru untuk kebutuhan yang tidak teratasi di segmen pasar tertentu, seperti kebutuhan perawatan bayi. Namun, perusahaan sudah memiliki kehadiran yang signifikan di hampir semua segmen pasar barang konsumsi di seluruh dunia. Dengan demikian, strategi pertumbuhan intensif ini hanya mengambil peran pendukung dalam bisnis Unilever. Strategi generik diferensiasi mendukung strategi intensif ini dengan menciptakan keunggulan kompetitif, berdasarkan keunikan produk yang diperlukan untuk berhasil memasuki segmen pasar baru. Tujuan strategis berdasarkan pengembangan pasar adalah untuk menumbuhkan Unilever dengan menerapkan kampanye pemasaran yang menyoroti potensi manfaat lainnya dari produknya saat ini. b. Strategi Difensive Pada tahun 2007 Unilever mengakhiri kerjasama distribusi Kimberly-lever, sebuha perusahaan patungan Unilever Indonesia dengan Kimberly-Clark. Strtegi ini dilakukan untuk melakukan tindakan penyelamatan atas kelangsungan organisasi, beban pemasaran dan penjualan maupun beban umum dan administrasi sedikit menurun presentasenya dari penjualan. 3. Forumulasi dan Implementasi Strategi a. Struktur Kepemilikan
  • 11. b. Dewan Direktur Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan dan penetapan arah strategis Perseroan, dan untuk mengelola, memanfaatkan dan merawat aset-aset Perseroan dengan cara yang konsisten dengan tujuan dan kepentingan Perseroan. Direksi bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan komunikasi secara rutin dengan Direksi dan komite-komite dibawah pengawasannya baik melalui pertemuan maupun melalui laporan. Dewan Komisaris juga memberikan saran mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan manajemen. Dewan Komisaris juga dapat diberikan kewajiban-kewajiban lain oleh RUPS. Dewan Komisaris melapor kepada RUPS. Dewan Komisaris mempunyai kewenangan untuk memberhentikan dari jabatannya setiap anggota Direksi atau para anggota yang melanggar Anggaran Dasar Perseroan atau ketentuan perundang- undangan yang berlaku. c. Kompensasi Eksekutif Pada PT Unilever Kompensasi ini dicatat sebagai bagian dari biaya produksi, beban pemasaran, penjualan , beban umum dan administrasi, d. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan (Governance mechaniusm o market for corporate control)
  • 12. Perseroan telah menetapkan sebuah kerangka kerja tata kelola perusahaan yang mengatur hubungan antara Perseroan dengan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya, dan hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Kerangka kerja ini mencakup sistem dan kebijakan yang mengatur pengelolaan aset dan risiko guna mendukung kesehatan keuangan dan pencapaian tujuan pertumbuhan Perseroan, kepatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan, pengembangan sumber daya manusia, praktek manajemen keselamatan dan lingkungan serta pengembangan budaya Perseroan. Kerangka kerja tersebut didukung oleh berbagai panduan dan sistem kontrol termasuk sistem kontrol internal, sistem manajemen risiko, audit internal, Prinsip Bisnis atau Code of Business Principles (CoBP), Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman Mitra Bisnis Unilever, Pedoman Pertanian Berkelanjutan (USAC) dan sistem manajemen mutu, serta proses bisnis dan standar prosedur operasional kami. Bersama-sama, Unilever memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik diterapkan secara efektif dan konsisten di seluruh lini organisasi. Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola secara efektif. Direksi didukung oleh Tim Manajemen Risiko Korporasi, yang mengatur desain, implementasi dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif secara teratur. Komite ini terdiri atas Kepala Audit Internal, Financial Controller, Commercial Manager, Business System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan diketuai oleh Chief Financial Officer. Sumber : Hapzi Ali, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta. Admin. https://www.academia.edu/31935903/_Strategic_Management_PT._Unilever_. Diakses pada 8 April 2019 pukul 21:40 Admin. https://www.unilever.co.id/investor-relations/struktur-tatakelola/struktur- kepemilikan.html. Diakses pada 8 April 2019 pukul 22.18 Admin. https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola- perusahaan/dewan-komisaris/. Diakses 8 April 2019 pukul 22:25