Dokumen tersebut merangkum berbagai strategi bisnis yang dijelaskan oleh Michael Porter, termasuk strategi generik (kepemimpinan biaya, diferensiasi, fokus), strategi integrasi, intensif, diversifikasi, dan defensif beserta kelebihan dan kekurangannya.
1. Kelompok 5:
• Diana Lestari (1911000084)
• Salfia Yuanimaditha A (1911000086)
• Christopher Herman (1911000087)
• Rodiah (1911000099)
• Allysa Rahmania P (1911000102)
2. Strategi Generic Porter
(Porter’s Generic Strategy)
Menurut Porter, jika perusahaan ingin
meningkatkan usahanya dalam
persaingan yang semakin ketat,
perusahaan harus memilih prinsip
berbisnis, yaitu produk dengan harga
tinggi atau produk yang berbiaya
rendah, atau kemampuan organisasi
untuk berbeda dari para pesaingnya.
Dalam analisa tentang strategi bersaing
(competitive strategy atau disebut juga
Porter’s Five Force) suatu perusahaan.
Michael Porter memperkenalkan 3 jenis
strategi generik, yaitu: Kepemimpinan
biaya (Cost leadership), Perbedaan
Produk (Differentiation), dan Focus
(Porter, 1980).
3. A. Strategi Kepemimpinan Biaya
(Cost Leadership)
Strategi kepemimpinan biaya atau biasa disebut juga biaya rendah (low cost)
menekankan pada upaya memproduksi produk standar yang sama dalam segala aspek
dengan biaya per unit yang sangat rendah.
Strategi ini digunakan organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar
berbasis biaya rendah dengan basis pelanggan yang luas. Biaya disini merupakan total
biaya produksi dan bukan pada harga.
4. Kelebihan Strategi Kepemimpinan Biaya :
01
Perusahaan yang
berbasis biaya rendah
dapat memperoleh
pendapatan diatas rata-
rata meskipun
persaingan dipasar
sangat kuat.
02
Posisi sebagai pemimpin
pasar berbasis biaya
juga memberikan
fleksibilitas kepada
perusahaan untuk
bekerja sama dengan
pemasoknya.
5. Kekurangan Strategi Kepemimpinan Biaya :
01
Strategi ini sangat tergantung
dengan kemampuan pesaing
dalam mengimitasi dan
meniru kesuksesan
diferensiasi strategi produk.
02
Perusahaan bisa terjebak
dengan memberikan
diferensiasi yang terlalu banyak
pada produknya.
6. B. Strategi Perbedaan Produk
(Differentiation)
Strategi perbedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
mampu menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang menjadi
sasarannya.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan
sedikit contoh dari diferensiasi.
7. Kelebihan dari Strategi Diferensiasi
01
Diferensiasi akan
memperpanjang siklus
hidup sebuah produk.
02
Diferensiasi akan
membuat produk atau
jasa lebih diingat oleh
konsumen
03
Diferensiasi akan
membuat produk atau jasa
terlihat lebih baik
dibandingkan dengan
produk atau jasa lainnya.
8. Kekurangan dari Strategi Diferensiasi
01
Strategi ini sangat
tergantung dengan
kemampuan pesaing dalam
mengimitasi dan meniru
kesuksesan diferensiasi
strategi produk.
02
Perusahaan bisa terjebak
dengan memberikan
diferensiasi yang terlalu
banyak bagi produknya.
03
Dengan memberikan
diferensiasi yang salah,
perusahaan bisa merusak
citra perusahaan itu
sendiri.
9. C. Strategi Fokus
(Focus Strategy)
Focus strategy atau bisa juga disebut strategi segmentasi adalah suatu strategi yang
meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan kedua strategi sebelumnya
bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen pasar yang lebih kecil dan
spesifik.
Perusahaan dengan strategi fokus melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar
(market niche). Perusahaan dapat memilih strategi fokus berbasis biaya atau
diferensiasi. Perbedaannya terletak pada segmentasinya yang lebih kecil.
10. Kelebihan Strategi Fokus:
01
Perusahaan bisa mendapatkan
sedikit pesaing dan penjual yang
mempunyai kekuatan tawar yang
lemah apabila perusahaan
menargetkan produknya pada
segmen pasar yang kurang sensitif
terhadap harga
02
Perusahaan dengan strategi fokus,
paham mengenai ceruk pasarnya
dan mengenalnya dengan baik.
11. Kekurangan dari Strategi Fokus:
01
Adanya ancaman dari
perusahaan berbasis
diferensiasi yang mungkin
akan mengambil celah
pasar dari perusahaan
strategi fokus
02
Kemungkinan perubahan
rasa atau kebutuhan dari
konsumen pada celah
pasar
03
Kenyataan bahwa
perusahaan pengadopsi
strategi fokus masih
beroperasi pada skala kecil
menyulitkan perusahaan
untuk menurunkan biaya
produksi secara signifikan.
12. Grand Strategy
Strategi utama (grand strategies), sering kali juga disebut sebagai
strategi induk atau strategi bisnis, menyediakan ararahan dasar bagi
tindakan-tindakan strategis.
Strategi utama mengindikasikan periode waktu dalam mana tujuan
jangka panjang akan dicapai.
13. Strategi Integrasi
Strategi integrasi vertikal merupakan
strategi induk yang dijalankan oleh
perusahaan yang memasok input seperti
bahan baku atau pelanggan yang mecari
output seperti pedagang besar untuk
produk hasil jadi.
Strategi ini terdiri dari 2, yaitu:
a. Strategi integrasi ke depan
b. Strategi integrasi ke belakang
Integrasi Horizontal
Mengarah pada strategi yang
memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan
pesaing.
Strategi digunakan saat: Perusahaan
bersifat dominan. Bersaing di industri
yang terus berkembang. Modal +
Sumber daya yang kuat untuk ekspansi.
1 Integrasi Vertikal
2
14. Strategi Integrasi Vertikal
Digunakan dengan memperoleh kepemilikan
atau meningkatkan kendali atas perusahaan
pemasok. Baik manufaktur maupun retailer
membutuhkan bahan baku dari pemasok.
Strategi ini digunakan saat: Jumlah pemasok
sedikit, pesaing banyak. Pasokan bahan baku
cepat dan tepat. Menekan biaya perolehan
bahan baku.
Integrasi Ke Depan
Adalah strategi yang dijalankan dengan
meraih kendali atas jalur distribusi
mulai dari distributor hingga retailer.
Ecommerce, franchise, factory outlet
adalah bentuk pengembangan strategi
integrasi ke depan yang sedang tren saat
ini.
A Integrasi Ke Belakang
B
15. Strategi Intensif
Disebut strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan
berbagai usaha yang intensif dengan syarat perusahaan dapat
memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada saat ini.
Strategi ini dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Strategi penetrasi pasar (Market Penetration Strategy)
2. Streategi pengembangan pasar (Market Development Strategy)
3. Strategi pengembangan produk (Product Development Strategy)
16. Strategi Diversifikasi
Adalah strategi menumbuhkan bisnis dalam jangka panjang (business continuity)
dan memperluas jangkauan bisnisnya (brand extension). Strategi
mendiversifikasi mengacu pada proses mengembangkan fitur, teknik, dan
keterampilan produk baru.
3 jenis strategi diversifikasi:
1. Diversifikasi terkonsentrasi
2. Diversifikasi horizontal
3. Diversifikasi konglomerat
17. Strategi Defensif
Merupakan strategi bertahan perusahaan yang bertujuan mengurangi
kemungkinan untuk diserang pesaing, membelokkan serangan ke arah
yang tidak membahayakan atau mengurangi intensitasnya.
Strategi defensif dapat dilakukan melaui tiga cara yaitu:
1. Penciutan (Retrenchment)
2. Divestasi (Divestiture)
3. Likuidasi (Likuidation)
18.
19. Daftar Pustaka
01
Amelia, R. (2008). Analisa Generic Strategy dari Michael R. Porter Beserta Strategy Lain
Beserta Pro dan Kontra (Manajemen Strategik Rumah Sakit). Retrieved from
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3658/09E00760.pdf;jsessionid=30E88
C20C9FC822D0CCCB3CBAB7E978B?sequence=1
02 Budiman, B. (n.d.). Grand Strategi. Retrieved from Academia.edu:
https://www.academia.edu/21766919/grand_strategi
03 Fashion, A. (n.d.). Strategi Intensif. Retrieved from Academia.edu:
https://www.academia.edu/24254945/Strategi_Intensif
04 Fernando, & Setyawan, Y. O. (n.d.). Retrieved from Weebly:
https://yhupie.weebly.com/generic-strategies-porter
05 Sihite, T. P. (2017). Analisis Strategi PT K-24 Indonesia Dengan Menggunakan Strategic Audit.
7-29. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11377