Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Universitas Mercubuana,2018.PDF
1. Nama : Intan Wachyuni
NIM : 55117110064
Mata Kuliah : Manajemen Strategi (Longterm Strategy and Generic Strategy )
Dosen : Prof. Hapzi Ali
1. Perencanaan Jangka Panjang
Mengembangkan kesepakatan-kesepakatan yang merupakan hasil pemikiran strategis
akan membuat anda dan tim manajemen anda dapat menangani masalah-masalah kritis dengan
lebih baik. Hal ini akan berdampak terhadap pelaksanaan misi dan strategi organisasi anda.
Perencanaan jangka panjang mencakup penerapan intuisi dan analisis untuk menentukan posisi
yang perlu dicapai organisasi anda di masa depan. Secara tradisional, perencanaan jangka
panjang kerap merupakan ekstrapolasi sejarah, pemroyeksian hasil di masa depan berdasarkan
pengalaman saat ini dan di masa lampau.
Di dalam dunia yang berubah dengan cepat dewasa ini, praktik semacam ini bisa menjadi
cetak-biru bencana. Perencanaan jangka panjang harus dilihat sebagai suatu proses dinamis yang
cukup fleksibel sehingga memungkinkan dan bahkan mendorong modifikasi atas rencana untuk
menjawab lingkungan yang selalu berubah. Perencanaan jangka panjang memetakan perjalanan
anda untuk keberhasilan di masa depan. Perencanaan ini penting karena:
Membuat anda tetap terfokus pada masa depan, selain juga pada masa kini
Memperkuat prinsip-prinsip yang termuat di dalam misi, visi, dan strategi anda
Mendorong perencanaan dan komunikasi lintas fungsional
Membangun jembatan untuk proses perencanaan taktis jangka pendek (tempat anda
mengimplementasikan rencana jangka panjang anda)
Mendorong manajer untuk melihat perencanaan dan perspektif makro
Menghemat waktu, mengurangi konflik, dan meningkatkan daya juang manusia
2. Perencanaan jangka panjang adalah proses yang mempersatukan tim manajemen anda
untuk menerjemahkan misi, visi , dan strategi menjadi hasil yang nyata di masa depan
Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini
belum di tampilkan sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada proyeksi atau
perspektif atas keadaan ideal yang di inginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat
pundapental. Cohtoh , Propenas
2. Strategi Generik
Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan
dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis.
Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter
menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka
terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang
menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan
jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
a. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk
standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang
maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang
termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,ketika konsumen tidak (terlalu) peduli
terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat
sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga bahkan
menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat
3. keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam
efisiensi dan kefektifan biaya.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu
memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini
hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan,
yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang
ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari
bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat,
informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil).
(Umar, 1999).)
Contoh perusahaan yang menerapkan:
Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa dipotong,
efisiensi dapat tercapai.
Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah Wal-Mart,
BIC, Mc Donald‘s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and Sratton.
Kemasan Isi ulang kecap bangau
b. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup
menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang
atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensialnya.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi
jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga
dalam pengambilan keputusannya (price insensitive). Contoh penggunaan strategi ini secara
tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.
Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan
dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya
pada semua pasar. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997;
4. Porter, 1980 dan 1985). Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi untuk
memutuskan memanfaatkan strategi ini ; bidang sumber daya (resources) dan bidang
organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan
kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat,
perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan
ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi bidang organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu
untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang
berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif. (Umar,
1999)
Contoh Perusahaan menggunakan Strategi Differensial:
Starbuck dengan kopinya yang berbeda dengan coffe shop lain, sehingga pengunjung betah
berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.
PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang
mengusung tema nusantara.
Contoh jasa pengiriman cepat ( overnight delvery ) dari federal express.
c. Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen
pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang
jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak
dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan
besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi
biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh
pemasok ―niche market‖ (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai
ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size),
terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam
rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan
tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak
dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market),
5. wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan
memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier
dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Contoh Perusahaan:
Apple, yang berfokus kepada produknya selama bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar.
BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-mobil mewah
kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum industri mobil, yaitu
memproduksi mobil untuk pasar masal.
Motor Gede Harley Davidson.
3). Contoh Diversifikasi
PT. UNILEVER dengan produk yang di diversifikasikan adalah SABUN, berawal dari SABUN
BATANGAN menjadi SABUN CAIR juga dengan berbagai macam wewangian yang dapat
dipilih oleh konsumen sesuai dengan kesukaan akan wewangian tersebut.
Pelembab muka misalnya PONDS dengan berbagai jenis variasinya sesuai jenis kulitnya ada
yang untuk kulit kering dan untuk kulit berminyak.
Pasta Gigi dengan berbagai keinginan seperi untuk memutihkan gigi atau menguatkan gigi dan
berbagai rasa khususnya untuk anak-anak .
Pelembab Kulit misalnya Citra dengan berbagai jenis variasi dan wangi, dengan berbagai efek
juga bagi kulit konsumen, seperti BENGKOANG, MUTIARA dari Cina, TEH hijau dan lain.
Dan produk terakhir yang akan saya sebutkan adalah SHAMPOO, dengan berbagai variasi pula,
ada yang anti ketombe, atau pun yang cool, ada juga yang untuk perawatan rambt rusak juga
hadir dengan banyak wangi shampoo tersebut.
Penerapan Strategi Generik di dalam Organisasi/ Perusahaan
6. Strategi generik merupakan salah satu pendekatan strategi yang dimunculkan oleh
Michael Porter, di mana strategi itu ada 3 kategori, yaitu cost leadership, differentiation, serta
focus, yang dikenal dengan istilah Porter‘s generic strategy.
Penerapan strategi generik bagi organisasi dan perusahaan tidak dapat disamaratakan. Masing-
masing perusahaan memiliki karateristik yang berbeda.
1. Aplikasi dalam bidang Perbankan
Sebagai contoh dalam dunia perbankan, Bank-bank yang unggul dalam jangka panjang adalah
bank yang menekankan pada cost leadership. Artinya layanannya murah, bunga pinjamannya
murah. Bank-bank murah itu ternyata jauh lebih unggul dibanding bank yang memakai strategi
gado-gado atau istilahnya stuck-in-the-middle. Namun bank yang stuck-in-the-middle (strategi
berupa mengikuti strategi para pesaingnya saja) ini ternyata masih lebih unggul dibanding bank
yang memilih salah satu strategi apakah diferensiasi atau focus.Hal memberi informasi, pada
industri perbankan ternyata sangat sulit mengajak nasabah untuk membayar lebih agar mendapat
pelayanan yang lebih bervariasi, yang lebih tinggi. Mereka inginnya mendapat bunga yang
rendah ketika akan pinjam uang. Bahkan kenyamanan yang ditingkatkan, satpam yang ramah,
pegawai yang cantik-cantik ternyata tidak mampu mendongkrak kinerja keuangan dalam jangka
panjang.
2. Aplikasi dalam bidang Teknologi Informasi
Sebagian besar masyarakat bisnis masih meyakini teori Manajemen Strategik populer dari
Begawan Michael Porter sebagai salah satu teori yang masihrelevan saat ini. Porter yakin bahwa
untuk mampu memenangkan persaingan,suatu perusahaan harus memiliki minimal satu dari 3
strategi generik:Menjadi Cost-leader, Melakukan diferensiasi, dan Fokus mengincarCeruk-pasar
tertentu (niche).Sebelum adanya TI, barangkali teori ―pilih satu‖ ini masih dapat dianggap benar.
Karena kenyataannya, kadang-kadang TI malah dapat membantu perusahaan melakukan ketiga-
tiganya sekaligus. Dell.com dan Amazon.com misalnya, sembari memangkas proses bisnis
menjadi sangat efisien, juga membuat biaya operasinya juga menjadi murah. Demikian pula
diferensiasinya sangat menawan. Pelayanan belanja via Amazon sangatlah individualized,
customer-oriented, sarat informasi berharga sebagai panduan membeli, lengkap informasinya,
7. dan harganya lebih murah.Bagi sebagian perusahaan, TI merupakan diferensiasi penting, tapi
perlu diingat pula bahwa diferensiasi amat terkait dengan keunikan. Dengan kata lain, apabila
diferensiasi Anda dengan mudah ditiru pesaing Anda, maka hilanglah diferensiasi Anda tersebut
karena menjadi tidak unik lagi. Contoh termudah adalah pemberian fasilitas e-mail yang tadinya
menjadi killer-apps dan diferensiasi, tetapi karena mudah ditiru maka menjadi tidak unik lagi
karena semua situs dotcom mulai menawarkan fasilitas e-mail gratis.
3. Aplikasi dalam bidang Pemasaran UKM
Menurut HALOMOAN TAM BA(2004) di dalam aktifitas usaha kecil menengah (UKM),
strategi generik dari Porter digunakan untuk meningkatkan daya saing. .Michael E.Porter,
Professor di Harvard Business School sekaligus Konsultan Perusahaan-Perusahaan Besar dan
pernah sebagai penasehat Presiden AS dalam bidang Daya Saing Industri juga mengingatkan
para pengambil keputusan di pemerintahan mengenai dampak dari kebijakan pemerintah
terhadap peningkatan daya saing suatu negara. Menurut Porter bahwa kebijakan pemerintah
dapat mempengaruhi keunggulan bersaing nasional secara positif maupun negatif. Kebijakan
tersebut akan positif bila mampu menstimulasi dan mengcreate suatu lingkungan dimana
perusahaan dapat mengupgrade keunggulan bersaing dalam suatu industri. Caranya,
perkenalkan tehnologi canggih (sophisticated technology) dan metode serta penetrasi segmen
pasar yang lebih maju (advanced). Sebaliknya, kebijakan tersebut menjadi negatif bila
regulasi yang dikeluarkan pemerintah cenderung bertentangan dengan zaman (unusual or
anachronistic) sehingga perusahaan lokal bingung atau mengalihkan usahanya dari pasar
internasional.Porter juga mensitir bahwa keunggulan bersaing berdasarkan sumber daya yang
melimpah, tenaga buruh yang murah, dan atau mendevaluasi mata uang biasanya berkaitan
dengan produktivitas yang rendah dan itu populer tidak akan bertahan lama. Untuk jangka
panjang, keunggulan bersaing hanya diraih melalui produktivitas yang tinggi, technologi
yang lebih maju, membangun investasi dekat dengan pelanggan, dan skala ekonomi yang
bertumbuh dari kehadiran pasar global. Oleh sebab itulah, kebijakan pemerintah harus
meletakkan fondasi untuk mengupgrade keunggulan bersaing UKM.Untuk meraih
kesuksesan bersaing, Porter sangat menekankan bahwa perusahaan dari suatu negara harus
memiliki suatu keunggulan bersaing apakah dalam bentuk biaya rendah (lower cost) atau
produk yang berbeda atau u n i k (diffrenciated product). Ditambahkan, agar keunggulan
8. yang dimiliki berkelanjutan maka perusahaan harus menyediakan produk dan jasa yang
berkualitas tinggi dan dikelola secara effisien. Ini berarti, produktivitas UKM harus terus
ditingkatkan sepanjang waktu.Teori bersaing yang dipopulerkan Michael E Porter di atas
dapat diadopsi untuk mencari format kebijakan pemerintah yang tepat sasaran bagi
peningkatan akses pemasaran UKM. Untuk itu pemerintah harus secara seksama
melakukannya. Strategi generik (generic strategies) yang dipilih hendaknya sesuai dengan
kondisi UKM sebagai pelaku bisnis. Keunggulan bersaing yang dimiliki UKM harus
ditempatkan pada lingkungan yang tepat. Kombinasi keunggulan bersaing (competitive
advantage) dan lingkungan bersaing (competitive scope) inilah yang disebut Strategi generik.
Setiap sektor ekonomi ataupun industri sudah barang tentu berbeda domainnya dan keunggulan
yang dimiliki. Dengan demikian strategi generik yang akan diterapkanpun akan berbeda. Sebagai
contoh, Minyak Nilam (Patchouli Oil) dan Minyak Pala (Nutmeg Oil). Untuk kedua jenis
minyak atsiri ini, Indonesia memangsa pasar di pasaran dunia sebesar 90 % untuk Nilam dan 75
% untuk Pala.5.Untuk kedua produk ini, Indonesia dapat menerapkan strategi generik Cost
Leadershhip, yaitu dengan biaya rendah dan jangkauan bersaingnya sangat luas (seluruh dunia).
Harap diingat bahwa strategi biaya rendah tidak boleh mengorbankan kualitas produk ataupun
pelayanan. Menurut penulis hal ini dapat diterapkan oleh Indonesia karena Tuhan maha baik
memberikan keunggulan alam dan iklim bagi Indonesia sehingga Nilam dan Pala dapat tumbuh
di Republik ini dengan kualitas yang terbaik tanpa disentuh oleh teknologi canggih. Produk
UKM lainnya seperti Handycraft, sebaiknya diarahkan ke strategi generik focused differentiation
yaitu keunggulan bersaing dengan keunikan produk pada lingkup yang relatif kecil. Perusahaan
yang memiliki keunikan produk sering menerima harga yang sangat tinggi.Apabila sudah dapat
diidentifikasi strategi generik dimaksud , maka tugas berikutnya adalah meninventarisir para
pelaku UKM yang bergerak dalam bidang industri tersebut. Dengan mensinergikan strategi generik
dan UKM sebagai pelaku bisnis, maka pemerintah relatif lebih mudah melakukan akses dan
penetrasi pasar bagi UKM.
9. IMPLEMENTASI PERENCANAAN JANGKA PANJANG PT.UNILEVER
PT. UNILEVER INDONESIASejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever
Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and
Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di
dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto,
Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.lanjutan
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan
masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk
mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus
mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan
menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),
kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran
kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%,
bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA
Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di
manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi
secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan
10. kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan
warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang.
Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam
melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang benar-benar
multi-lokal.
Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap
standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan
kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-
menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang berstandar
tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan
yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi
usaha serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta
seluruh karyawan Unilever.
VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di
masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari
jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi
seluruh staf perusahaan.
Visi Unilever adalah ―To become the first choice of consumer, costumer and community”
Misi Unilever adalah :
– Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
– Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
– Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
– Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
11. – Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan
di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
– Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan
hidup.
SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT.UNILEVER INDONESIA
Sasaran Jangka Panjang
Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku yang
tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan
produk yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan sekitar
Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan
identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam
melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja,
melainkan juga dengan strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan
harus mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing
bisnisnya, antara lain :
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang
maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana
perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam hal
pembagian keuntungan.
12. Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan
omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup
kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever
telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990,
Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun
2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana
keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan
dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar
dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi
manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever
Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan
Rungkut, ice cream Wall‘s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga
negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu
disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan
SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal
mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan
sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
13. berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di
Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami:
‗mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan‘. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar
dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi
dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi
persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami
menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk
melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.
Keragaman
Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender,
melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama
dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang
mandiri dan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami
dapat menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke
depan, kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan
karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.
14. Memupuk Kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang
tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan
karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan
kinerja. Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik,
kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan.
Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program pembinaan yang
sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi program
pengembangan mereka masing-masing.Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan
standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari ―zona
kemapanan‖, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan
tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar
dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka
juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan
mengenali diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi
profesi maupun pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk
mengembangkan pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari
proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan yang
diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi perusahaan
akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.
Membangun Budaya Wirausaha
Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti
wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin mereka
mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah untuk
mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan menyelenggarakan
program seperti Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap karyawan untuk
melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru, karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan
15. kreativitasnya. ―Semangat Wirausaha‖ ini terbukti menjadi motor penggerak yang kuat
bagi tekad perusahaan untuk berkembang.
Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever
Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika
bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat
dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk
mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap
Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat
memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip dengan lebih
nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman
tentang pentingnya Prinsip itu.
Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai
Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini
dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami.
Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja
berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan
perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan
bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu, nilainilai
tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-artikel, dan
didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang dipandang pantas
menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan, kami selalu mengambil
kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan mengkomunikasikannya secara kreatif
kepada karyawan.
Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana
pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan nilai-nilai
dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka berkembang sebagai individu,
dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang lebih besar, mereka akan mengembangkan
perusahaan kami.
16. Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen,
yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana
tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat
dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang,
pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja,
penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik
kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan
perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua
karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status
sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan
yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi
persaingan
PRODUCT
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap
produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan
wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove
(kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera
menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen
sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh
botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak
17. muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa
manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya
untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.
PRICE
Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
PLACE
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia
tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship,
mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya
melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka
perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan
juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi
yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga
menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat
menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara
promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak
menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan
ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan
memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini
merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat
18. berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan
dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang
dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever
dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk
Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar
yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide
pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya
perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran
global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah
perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing.
Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi
langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini
adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu
sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun
pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi
dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari
strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media
cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik
pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising.
19. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
PROMOTION
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan
semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu
sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung
penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
20. Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiential contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth
Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat
dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga
pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
21. 1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi
industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari
lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan
dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya
saing perusahaan.
3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan
strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif
perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
22. IMPLEMENTASI GENERIC STRATEGY PADA PT.UNILEVER
Analisis teori Michael porter pada PT Unilever
Analisis teori Michael porter pada PT Unilever:
1. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Procter & Gamble Indonesia (P&G) adalah pendatang baru di industri Consumer Goods
di tanah air. Produk-produk P&G antara lain memiliki empat merek: Pantene, Rejoice Pro V,
Head & Shoulders serta Ascends, yang dicanangkan buat merebut pasar Asia. Di perawatan
wajah, ada Oil of Olay (dulunya Oil of Ulan). Di pembalut wanita, ada Whisper. Untuk
perawatan bayi, ada Pampers. Sabun mandi: Camay, Zest. Obat-obatan bebas diterobosnya
dengan Vicks Formula 44, Vicks Inhaler dan Vicks Vaporub. Pasar permen pun dijajakinya
dengan Vicks (rasa mint dan rasa jeruk).
Manajemen Strategi Perusahaan :
Dalam menghadapi para pendatang baru, unilever terus memperbarui dan
memperkenalkan produk-produk baru dengan tetap mempertahankan kemasan, bahan
baku, dan kualitas yang baik.
Selalu mengikuti perkembangan trend di masyarakat, dan memenuhi kebutuhan mereka.
2. Kekuatan Tawar Menawar Suplier
Salah satu pemasok dari produk unilever yaitu produk kecap bango adalah di daerah
pedesaan Jawa, unilever mengajak kelompok tani kedelai hitam menjadi pemasok Kecap
Bango.
Pembudidayaan dan pengolahan ikan air tawar untuk dijadikan bahan baku penyedap rasa
Royco. Bahan baku diperoleh dari jenis ikan yang sangat umum di Indonesia, namun
pengolahannya perlu penanganan khusus agar hasilnya sesuai dengan yang ditetapkan.
23. Manajemen Strategi Perusahaan :
Melalui program manajemen kualitas pemasok (Supplier Quality Management
Programme -SQPM) unilever mendorong para pemasok untuk menerapkan standar tertinggi
dalam berbisnis. SQPM mencakup seluruh pemasok unilever termasuk pemasok lemasan, bahan
baku hingga bahan parfum. Maksud program ini tidak hanya pada peningkatan hubungan bisnis,
tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pangsa pasar Produk-produk unilever telah mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat,
yang muda maupun yang tua dan produk-produk unilever sudah dipercaya oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
Produk-produk Unilever yang paling banyak disukai konsumen antara lain Sari Wangi
(kategori teh celup), Blue Band (kategori margarine), Buavita (kategori minuman sari buah) siap
minum, Pond‘s (kategori pelembab wajah), Lifebuoy (kategori sabum mandi padat), Vaseline
(kategori hand & body lotion), Rexona (kategori deodorant), Clear (kategori shampoo),
Pedsodent (kategori pasta gigi), Sunlight (kategfori sabum cuci piring) dan Molto (kategori
pewangi dan pelembab pakaian).
Manajemen strategi perusahaan :
Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen
Menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli, dan masyarakat.
Selalu aktif mencari masukan, usulan, dan komentar para stakeholder, terutama dari
masyarakat agar dapat menciptakan kontribusi perusahaan lebih efektif, efisien, dan tepat
sasaran.
4. Ancaman dari Produk Pengganti
Produk-produk pengganti terhadap produk PT Unilever yaitu produk-produk yang masih
terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti shampo nature, perawatan kulit dari buah-buahan atau
24. bahan alami lainnya yang dibuat sendiri, minuman-minuman jamu seperti tolak angin, kuku
bima.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus meyakinkan konsumen bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat produk aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan konsumen. Dan selalu
memproduksi dan terus meningkatkan dalam aspek pemasaran agar produk-produk unilever
selalu tersedia di segala penjuru daerah.
5. Ancaman dari Para Pesaing
Pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft Foods memiliki penjualan di
kira-kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan utama
unilever, memiliki penetrasi pasar di hampir setiap negara di dunia. Pesaing-pesaing lainnya: PT
Wings, PT Kao, PT Mandom, PT Johnson & Jhonson.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus mampu memperluas operasinya ke 50 atau lebih negara-negara baru dan
memusatkan kampanye iklan pada preteransi konsumen, bisa secara signifikan
meningkatkan pangsa pasar dalam ekonomi global.
Unilever mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen
dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka.
25. DAFTAR PUSTAKA
Sari,Agus.2013.Perencanaan jangka panjang.
https://ayuagussari13.wordpress.com/2013/01/06/perencanaan-jangka-panjang/
Anita.2013. manajemen strategic. http://anith-nithajie.blogspot.co.id/2013/06/tugas-manajemen-
strategik.html
Sukmana,cucu.2011.Penerapan strategic generic dalam
organisasi.https://cucusukmana.wordpress.com/2008/02/14/penerapan-strategi-generik-di-dalam-
organisasi-perusahaan/
Wanto.2013. Implementasi Rencana Strategi Pt. Unilever
Indonesia.https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-unilever-
indonesia/
Novita.2015.Analisis Michael Porter pada PT.
Unilever.https://sbm.binus.ac.id/2016/11/15/analisis-teori-michael-porter-pada-pt-unilever/