Dokumen tersebut membahas tentang analisis lingkungan eksternal dan internal yang merupakan bagian penting dalam proses manajemen strategi untuk menilai masa depan organisasi. Lingkungan eksternal dibagi menjadi lingkungan umum dan industri, sedangkan lingkungan internal mencakup struktur organisasi, budaya, dan sumber daya."
Similar to 3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment scanning & ext. environment analysis, universitas mercu buana, 2019
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment scanning & ext. environment analysis, universitas mercu buana, 2019
1. STRATEGIC MANAGEMENT
“Environment Scanning & Ext. Environment
Analysis”
Di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategic
Management”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Oleh :
Maharani Gustianingtyas (55118010028)
MAGISTER MANAJEMEN
2019
2. Menurut Hunger dan Wheelen (2000:53-54) : Environtmental scanning
is monitoring, evaluating and disseminating of information from the external
and internal environment to key people within the corporation. A corporation
uses this tool to avoid strategic surprise and to ensure its long term health.
Menurut Aguilar (dalam Choo, 2001) : Environtmental scanning is the
acquisition and use of information about events, trends, relationships in an
organization’s external environtment, the knowledge of which would assist
management in planning the organization’s future caourse of action.
Menurut Wright, Kroll & Parnell (1998:31) : Environtmental scanning is
the gathering and analysis of information about information trends.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Environtmental Scanning merupakan suatu proses
pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana
organisasi menggunakan informasi eksternal perusahaan yang
melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan.
Fahey dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat
bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu
pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di
lingkungan eksternal mereka. Environmental scanning menyediakan
penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi.
Konsekuensi dari aktivitas ini adalah bertambahnya pemahaman akan
dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan, dan
membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.
Tujuan Dari Environmental Scanning
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah organisasi
melakukan environmental scanning dengan tujuan untuk :
a. Memahami perubahan kekuatan lingkungan, sehingga mereka mampu
menempatkan diri dalam persaingan masa mendatang.;
b. Menghindari keterkejutan, identifikasi peluang dan ancaman, mencapai
keunggulan kompetitif dan mengembangkan perencanaan jangka
pendek maupun jangka panjang;
c. Untuk meningkatkan kesadaran para manajer tentang kemampuan
potensial yang berpengaruh penting pada lingkungan industrinya dan
3. mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di sekitar
lingkungan;
d. Untuk menghindari keterkejutan strategi dan menjamin kesehatan
jangka panjang perusahaan.
2. External Environtmental
Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam
proses manajemen strategi, sebab analisis lingkungan menghasilkan
sejumlah informasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan
organisasi/perusahaan.
Lingkungan merupakan sumber yang sangat penting dan bermakna
bagi perubahan dan strategi. Banyak perusahaan/organisasi menjadi
korban perubahan, sedangkan yang lainnya menggunakan perubahan
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Untuk tujuan analitis, Pearce dan Robinson (2003) membagi
lingkungan eksternal menjadi tiga kategori yaitu:
a. Lingkungan terpencil (remote environment), seperti politik domestik
dan global, serta faktor teknologi dan sosial;
b. Lingkungan industri (environment industry) atau kekuatan
kompetitif;
c. Lingkungan operasi (operating environment), yang terdiri atas
gabungan grup dari penyedia bahan baku dan konsumen.
Proses analisis lingkungan external harus dilakukan dengan dasar yang
berkelanjutan. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
a. Scanning : mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan
tren;
b. Monitoring : menemukan arti melalui observasi secara terus-menerus
terhadap perubahan lingkungan dan tren;
c. Forecasting : membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan perubahan
dan tren yang dimonitor;
d. Assessing : menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan dan
tren terhadap strategi dan manajemen perusahaan.
Dalam lingkungan external terdapat lingkungan umum (general
environtment) atau bisa kita sebut lingkungan masyarakat (societal
4. environtment), dan lingkungan industri (industry environtment) atau bisa
kita sebut lingkungan tugas/industri (task/immediate environtment).
Lingkungan umum (general environtment) meliputi :
a. Faktor ekonomi :
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana
perusahaan berada. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan trend
ekonomi pada segmen yang mempengaruhi industrinya karena pola
konsumen dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai segmen
pasar. Faktor ekonomi yang harus dipantau oleh manajer adalah
kecenderungan konsumsi, tingkat pendapatan bersih, ketersediaan kredit,
tingkat inflasi serta trend pertumbuhan produk nasional bruto. Mencakup
pertumbuhan, distribusi Y, tabungan, utang dan kredit.
b. Faktor sosial :
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan meliputi kepercayaan, nilai,
sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat yang berkembang dari kondisi
budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnis. Ketika sikap
sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis pakaian, hiburan, makanan
dan bukupun berubah. Kekuatan sosial bersifat dinamis, salah satu
perubahan sosial adalah masuknya sejumlah besar wanita kepasar tenaga
kerja. Mencakup nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan.
c. Faktor politik dan hukum :
Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan
utama bagi manajer dalam merumuskan struktur perusahaan. Faktor
politik menentukan parameter hukum dan aturan dimana perusahaan
harus beroperasi. Faktor politik yang berpengaruh kepada perusahaan
berupa keputusan perdagangan, undang-undang anti monopoli, pengenaan
pajak, penentuan upah minimum, kebijakan polusi, penetapan harga, dan
tindakan lain yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen,
masyarakat, dan lingkungan. Mencakup aturan-aturan bisnis dan kelompok
kepentingan;
d. Faktor teknologi :
Suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mungkin
mempengaruhi bisnisnya. Kemajuan teknologi dapat menciptakan produk
5. baru, perkembangan produk, serta membuat barang/jasa menjadi cepat
usang. Segmen teknologi meliputi Institusi-institusi dan aktivitas-aktivitas
yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan
pengetahuan itu ke output, produk, proses, dan materi-materi baru.
Dengan adanya perubahan teknologi yang begitu cepat, menjadi penting
sekali bagi perusahaan untuk mempelajari segmen teknologi dengan cepat
dan menyeluruh. Pentingnya usaha-usaha itu ditunjukkan dengan
penemuan bahwa perusahaan yang lebih awal mengadopsi teknologi baru
sering kali mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dan menghasilkan laba
yang lebih tinggi pula. Jadi, para eksekutif harus mengverifikasi bahwa
perusahaan mereka secara kontinu memindai lingkungan eksternal untuk
mengidentifikasi pengganti potensial dari teknologi yang saat ini sedang
digunakan, juga melihat sejauh mana perusahaan dapat mengambil
manfaat dari teknologi-teknologi baru tersebut. Mencakup perubahan
teknologi, peluang inovasi dan anggaran penelitian dan pengembangan;
e. Faktor demografi :
Faktor demografi yang penting diperhatikan adalah ukuran populasi,
sruktur usia, distribusi geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan.
Dalam menganalisis faktor demografi ini perusahaan harus menganalisis
dengan basis global, bukan hanya dengan basis domestic. Mencakup
pertumbuhan penduduk perubahan komposisi umur & etnis, pendidikan,
migrasi, dan perubahan menuju pemasaran mikro.
Lingkungan indsutri (industry environtment) meliputi :
a. Ancaman pendatang baru (new entrans) : pendatang baru membawa
kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar serta barangkali
memiliki sumber daya lebih besar, akibatnya harga menjadi turun atau
biaya membengkak sehingga mengurangi profitabilitas/kemampulabaan;
b. Pemasok (supplier) : kekuatan pemasok tergantung pada jumlah
karakteristik situasi pasar dan pada tingkat kepengtingan relatif penjualan
dan pembeliannya dalam industri dibandingkan dengan keseluruhan
bisnisnya (Pearce II dan Robinson, 1997);
6. c. Pembeli (customer) : pembeli atau pelanggan merupakan suatu hal yang
sangat berharga untuk perusahaan, oleh karena itu manajer harus mampu
mengamati perubahan perilaku konsumen. Pembeli biasanya sangat selektif
sehingga jika mereka mempunyai informasi lengkap tentang permintaan,
harga pasar dan biaya pemasok maka posisi tawar menawar pembeli
bertambah kuat. Perusahaan haruslah memperbaiki posisi strategisnya
agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli;
d. Produk subtitusi (subtitution product) : produk pengganti membatasi laba
potensial dari industri dengan menetapkan harga pagu (ceiling price) yang
dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Semakin menarik
alternatif harga yang ditawarkan maka makin ketat pembatasan laba
industri. Barang pengganti yang mendapat perhatian besar adalah produk
yang mempunyai kecenderungan harga atau prestasi yang lebih baik dari
produk industri dan dihasilkan indsutri berlaba tinggi (yang dapat
menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi);
e. Pesaing (competitor) : pengetahuan mengenai pesaing perusahaan
sangatlah penting, sebab jika suatu peusahaan mampu menganalisis
pesaingnya, maka perusahaan tersebut dapat menentukan posisinya dalam
persaingan. Ada 3 macam pesaing yang akan kita temui. Pertama pesaing
generik, yaitu pesaing yang menampilkan produknya dengan cara-cara yang
berbeda dalam memuaskan keinginan konsumen. Kedua pesaing bentuk
produk, yaitu pesaing yang menampilkan produknya dalam bentuk yang
berbeda. Terakhir pesaing merk, yaitu pesaing yang menampilkan
produknya dalam merk yang berbeda.
Adapun analisis external juga dibahas dengan model lingkungan
industri yang merupakan model 5 kekuatan bersaing yang dikemukakan
oleh Michael E. Porter (1996:22). Model ini adalah strategi bisnis yang
digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri.
Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif (Five Forces
Model Porter) yaitu :
a. Masuknya kompetitor (Threat of New Entrants). Bagaimana cara
yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing
industri yang sudah ada. Ancaman kompetitor baru tergantung
pada skala ekonomi, modal untuk investasi, akses untuk distribusi,
akses teknologi, brand loyalty (apakah pelanggan setia dengan brand
tertentu) dan peranturan pemerintah;
7. b. Ancaman produk atau Jasa pengganti (Threat of Subtitute Product
or Services). Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat
menjadi alternatif dari produk atau jasa sudah ada, khususnya yang
dibuat dengan biaya lebih murah. Ancaman dari produk, jasa
pengganti tergantung pada kualitas, keinginan pembeli untuk beralih ke
produk jasa pengganti, harga dan performa dari produk jasa pengganti,
dan biaya untuk beralih ke produk jasa pengganti;
c. Daya tawar dari pembeli (Bargaining Power of Buyers). Bagaimana
kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan untuk
menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. Daya tawar
pembeli tergantung pada konsentrasi dari pembeli, diferensiasi dari
produk, profitabilitas pembeli, kualitas dari produk dan servis serta
perpindahan biaya;
d. Daya tawar dari pemasok (Bargaining Power of
Supplier). Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak
supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka
memonopoli supply barang. Daya tawar supplier tergantung
pada konsentrasi dari supplier, brand, profitabilitas supplier, pemasok
masuk ke dalam industri, kualitas dari produk dan servis serta
perpindahan biaya;
e. Persaingan diantara pemain yang sudah ada (Relative Power of
Other Stakeholders). Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain
yang sudah ada. Apakah ada pemain yang sangat dominan atau
semuanya sama. Persaingan di antara pemain yang sudah
ada tergantung pada struktur dari kompetisi, struktur dari biaya di
industri, tingkat diferensiasi produk, perpindahan biaya, tujuan
strategis dan ketika hambatan untuk meninggalkan industri semakin
tinggi maka persaingan akan semakin besar.
f.
3. Hal lain yang terkait dengan tema pembahasan yakani Internal
Environtment
Lingkungan internal meliputi :
a. Stuktur organisasi (Organization structure) : struktur
menggambarkan bagaimana pekerjaan/tugas-tugas dibagikan dan
bagaimana kegiatan-kegiatan anggota organisasi dikoordinasikan.
8. Semakin sesuai struktur organisasi dengan yang telah dijalankan,
samkin mudah mengimplementasikan strategi;
b. Budaya organisasi (Organization cukture) : didefinisikan sebagai
sistem norma, sikap, nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan yang
tercermin dalam tingkah laku anggota organisasi. Budaya perusahaan
melibatkan bagaimana orang berpikir dan bertindak sebagai anggota
organisasi dan dapat menjadi kekuatan utama apabila konsisten
dengan strategi organisasi;
c. Sumber daya organisasi (Organization Resource) : didalamnya ada
harta, persaingan, proses, keterampilan dan pengetahuan yang
dikontrol oleh perusahaan. Sumber daya akan menjadi kekuatan
apabila dimiliki oleh perusahaan dengan kemampuan kompetitif
(competitive advantage).
Contoh Implementasi :
Saya mengambil contoh perusahaan PT. Maspion atau yang lebih dikenal
sebagai Maspion Group. Maspion Group adalah Perusahaan Multisektor
yang bergerak pada bidang strategis baik produk Rumah Tangga, Jasa
Konstruksi, hingga sektor Keuangan/Finansial. Hingga saat ini Maspion
Group setidaknya memiliki 16 Perusahaan yang tergabung dalam Holding
Group antara lain: Bank Maspion Indonesia, PT Indalex, PT Indal
Aluminium Industry, PT Indal Gypsum Industry, PT Furukawa Indal
Aluminium, PT Weilburger Coatings Indonesia, PT Cashew Grebe Indonesia,
PT Indal Servis Sentra, PT Maspion Trading, PT Maxim Housewares
Indonesia, Bumi Maspion, Citra Maspion Contractor, Maspion Kencana,
Ishizuka Maspion Indonesia, Alaskair Maspion, dan Srithai Maspion
Indonesia.
Dalam kaitannya dengan Scanning lingkungan dan analisis lingkungan
Eksternal sebagai landasan teoritis pembahasan, Maspion Group
menuangkan hasil eksplorasi Bisnisnya secara lugas dalam Visi dan Misi
Perusahaan. Adapun Visi Maspion Group dikembangkan dari Filosofi yang
tergambar dari logo Tiga Daun yang tumbuh dari sebuah tanaman. Uraian
Visi dari tiga daun tersebut yakni:
9. 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset utama. Kami percaya sebuah
lingkungan kerja yang baik akan menghasilkan atmosfir pembelajaran yang
tak berkesudahan, untuk terus meningkatkan dan berbagi nilai untuk
menumbuhkan sebuah tim yang kuat dan harmonis;
2. Berkembang Bersama Para Pemegang Saham
Para konsumen, pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, komunitas,
pemerintahan daerah dan pusat, adalah pemegang saham kami di manapun
kami melakukan usaha di seluruh dunia, dengan keragaman dan tujuan
bersama untuk berkontribusi demi kemajuan dan mewujudkan nilai yang
lebih besar untuk semua orang;
3. Masa Depan Yang Lebih Baik
Untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para pemegang saham
dan bertumbuh bersama untuk melayani komuntas dan negara melalui
pengembangan usaha.
Tiga Visi Maspion Group tersebut kemudian dituangkan dalam Misi Bisnis
Perusahaan yang berbunyi: Selalu memberikan lebih daripada yang
konsumen inginkan, dengan cara memimpin perkembangan pasar
dan mengoptimasi nilai konsumen. Misi ini dioperasionalkan dalam arah
bisnis Perusahaan yang antara lain:
a. Menghadirkan Kepuasan Konsumen
Memberikan layanan konsumen berkualitas dunia, kami berusaha
memanfaatkan setiap peluang untuk menyediakan produk dan layanan
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan juga
mengantisipasi kebutuhan konsumen di masa yang akan datang.
b. Bertumbuh Perencanaan Strategi Bisnis Jangka Panjang
Pertumbuhan ini didorong dari kemampuan untuk dapat melihat dan
menciptakan peluang bisnis dengan perencaan pembiayaan yang
efisien. Kami ingin menjadi menjadi bisnis yang kompetitif, sehat, dan
menjadi pemimpin pasar di industri masing-masing.
10. Dari visi dan misi perusahaan Maspion Group terlihat bahwa Maspion
berorientasi kepada pemenuhan kepuasan pelanggan dengan tetap fokus
kepada keuntungan perusahaan yang sejalan dengan arah bisnis para
Pemegang saham.
Dapat dianalisis beberapa poin penting berkaitan dengan kondisi
lingkungan yang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan Pengembangan Perusahaan, Maspion Group
meletakkan konsentrasinya kepada Pengembangan Sumber daya
Manusia pada Perusahaan dengan di saat yang sama bertumbuh
secara multidimensional (Ekonomi, Sosial, Kultural) bersama pada
pemegang saham. Maspion Group fokus terhadap kapasitas dan
kompetensi sumber daya manusia internalnya untuk pemenuhan
kepuasan konsumen melalui penyediaan layanan produk dan jasa
yang berkualitas dan beragam.
Dalam suatu perusahaan, penting untuk melihat arah bisnis yang
menetapkan lingkungan perusahaan tetap kompetitif
mempertimbangkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan tidak
mengabaikan visi Pemegang saham Perusahaan. Maspion Group
menganggap kokohnya SDM dan Fundamen Finansial Perusahaan
yang dibangun Pemegang Saham sebagai instrumen yang akan
menjaga Maspion Group dapat bertahan di masa yang akan datang;
b. Beberapa faktor dan Masalah yang dihadapi atau berpotensi menjadi
tantangan Maspion Group dalam pengembangan usahanya adalah,
Pertama, Kompetitor – kompetitor Besar yang juga bergerak pada
sektor sejenis dengan perusahaan. Maspion Group adalah holding
Nasional yang bergerak secara multisektor namun belum dapat
dikatakan sebagai raksasa pada masing – masing sektor tersebut.
(Meskipun merupakan salah satu pemain besar produsen alat
kebutuhan rumah tangga). Ketidak fokusan Maspion Group dalam
satu sektor tersebut dapat menjadi ancaman bahwa Maspion Group
melalui anak perusahaannya hanya meramaikan sektor strategis lain
seperti Perbankan, Industri Jasa, serta Konstruksi yang umumnya
11. sudah dikuasai oleh Pemain lain yang lebih besar dan telah berstatus
multinasional.
Kedua, Maspion Group meskipun Perusahaan yang go Public namun
masih dikuasai oleh dinasti keluarga Alim (yang saat ini dipimpin
oleh Alim Markus). Maspion Group dapat disebut sebagai perusahaan
yang terbuka namun dibatasi pengelolaannya oleh klan keluarga. Hal
ini ditunjukkan dari struktur Dewan Direksi yang mayoritas dipegang
oleh Keluarga Alim. Hal ini tentu saja akan membatasi ruang gerak
Perusahaan serta pengelolaan yang terkesan kurang Profesional.
Disisi lain, model dinasti keluarga akan cenderung rentan konflik
karena bertemunya kepentingan bisnis dengan hubungan
personal/emosional antar direksi. Seperti kita ketahui Maspion
Group melalui PT. Maspion Industry Estate dan Bumi Maspion
sempat terlibat konflik internal terkait masalah pengadaan lahan.
c. Sebagai Perusahaan Nasional yang menekankan Tagline “CIntailah
Produk – produk Indonesia” Maspion Group cenderung menekankan
promosi tersegmentasi kepada masyarakat Indonesia sebagai pangsa
pasar usahanya. Model promosi ini dilakukan untuk menarik
keberpihakan masyarakat sebagai calon konsumen untuk memilih
menggunakan Produk Maspion dibandingkan dengan Produk
Perusahaan lain, misalnya perusahaan asing. (Misal konsumen
ideologis yang akan lebih memilih produk kipas angin Maspion
daripada merek Sharp dari Jepang).
Model Promosi ini akan menjadi kekuatan tersendiri dan upaya
solutif untuk menghadapi kompetisi bisnis di masa yang akan
datang. Kecenderungan konsumen Indonesia yang terkategori loyal
akan mengarah menjadi konsumen Ideologis dengan perkembangan
teknologi dan kemampuan produk dalam negeri untuk bersaing
dengan produk berbasis asing. (contoh lain: Konsumen Gojek, yang
lebih memilih Gojek daripada Grab karena Gojek berasal dari
Indonesia).
Di lain sisi, sebagai Perusahaan Nasional, Maspion Group saat ini
baru menjamah area industry yang terbatas yakni pada 5 area
industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung, Jakarta. Di masa
12. yang akan datang harusnya Maspion Group dapat menambah
jangkauan usaha melalui penambahan area usaha pada seluruh
lokasi strategis lain di Indonesia. Cara yang dapat ditempuh yakni
dengan meningkatkan pengelolaan Usaha tidak hanya terbatas pada
lingkungan keluarga semata.
1. Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat
mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem
pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang
dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu
untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain
penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer
dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan
perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan
memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Proses analisis lingkungan dilakukan melalui perencanaan strategi
dengan urutan sebagai berikut:
1. Pertama: menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan
tanggapan terhadap lingkungan, yang dapat dipakai sebagai
landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan
dengan strategi yang potensial yang akan datang;
2. Kedua: menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap perumusan
strategi;
3. Ketiga: mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada
masa yang akan datang terhadap lingkungan bisnis.
Daftar Pustaka :
1. Ali, Hapzi, 2019. Strategic Management: External Macro Environment
Analysis (scanning Lingkungan dan analisisnya serta analisis lingkungan
eksternal), Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Internet :
1. https://maspion.com/id/about/overview