SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PROPOSAL PENELITIAN 
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN 
MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
Oleh : 
LUTFI 
17171/2010 
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
2014
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN 
MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
A. Latar Belakang 
Mahasiswa merupakan generasi yang dipersiapkan untuk melanjutkan 
estafet kepemimpinan bangsa. Mahasiwa diharapkan dapat berperan sebagai 
“agen of change, sosial of conrol dan iron stock”. Setiap mahasiswa, termasuk 
Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan diberikan suatu bidang ilmu yang 
spesifik sebagai bekal dalam melakukan perubahan untuk diri sendiri, dan 
diharapkan ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara. Dengan sistem 
perkuliahan yang bertahap per semesternya, diharapkan mahasiswa Jurusan 
Administrasi Pendidikan mampu mewujudkan tujuan pendidikan dan menjadi 
leader dibidang pendidikan. 
Salah satu dari tujuan pendidikan berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 
adalah adanya perubahan yang lebih baik. Melalui pendidikan diharapkan adanya 
perubahan pola pikir dari masa remaja menuju masa dewasa yang dapat dilihat 
dari perubahan gaya hidup dan perubahan sikap dalam kehidupan. Selain itu 
perubahan yang diharapkan terjadi kepada mahasiswa adalah perubahan pola 
pikir. Perubahan pola pikir itu diantaranya adalah perubahan yang lebih luas dan 
universal dalam menganalisis sesuatu.
2 
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2005), 
dinyatakan bahwa perubahan pola pikir mahasiswa setelah kuliah untuk menjadi 
pegawai sampai saat ini belum banyak berubah. Hal ini dikarenakan adanya suatu 
kondisi dimana ketika seorang mahasiswa telah diwisuda maka ada 
kecenderungan bagi mahasiswa tersebut untuk menjadi pegawai. Dari hasil 
penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa kurangnya motivasi 
kewirausahaan pada mahasiswa. 
Jika hasil penelitian Dr. Kasmir dilihat dari sudut pandang Jurusan 
Administrasi Pendidikan, hal ini tentu cukup memprihatinkan. Lulusan 
Administrasi Pendidikan disiapkan untuk menjadi leader dalam dunia pendidikan, 
salah satunya sebagai kepala sekolah. Kepala Sekolah yang profesional haruslah 
memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini tercantum dalam Permendikas No 13 Tahun 
2007, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah adalah 
kompetensi kewirausahaan. 
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan pada 
tanggal 25 November 2014 dengan rekan-rekan Mahasiswa Administrasi 
Pendidikan UNP, masih telihat kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa. 
Hal ini dapat dilihat dari fenomena sebagai berikut : 
1. Rendahnya partisipasi Mahasiswa AP dalam mengikuti program-program 
kewirausahaan yang diselenggarakan pihak Universitas 
seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan Program 
Mahasiswa Wirusaha (PMW)
3 
2. Kurangnya ketekunan mahasiswa dalam berwirausaha hal ini 
dibuktikan dengan mudahnya mahasiswa menyerah jika mengalami 
satu kegagalan dalam menjalankan suatu usaha. 
3. Kurangnya komitmen mahasiswa dalam berwirausaha secara 
kelompok, hal ini dibuktikan dengan pengelolaan yang kurang baik 
padahal pembagian tugas telah diberikan pada masing-masing 
anggota. 
4. Adanya mahasiswa yang kurang bersemangat dalam menjalankan 
usahanya, yang dapat dilihat dari menurunnya kinerja dan target 
pencapaian usaha yang telah direncanakan sebelumnya. 
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk meneliti 
motivasi Kewirausahaan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan UNP 
dengan judul “Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan 
Universitas Negeri Padang”
4 
B. Identifikasi Masalah 
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat diidentifikasi 
masalah yang dapat mempengaruhi motivasi kewirausahaan mahasiswa AP UNP 
sebagai berikut : 
1. Kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa karena minat dari mahasiswa 
itu sendiri yang tidak ingin menjadi seorang wirausaha. 
2. Adanya pemikiran bahwa menjadi pegawai setelah sarjana lebih baik, karena 
terjaminnya ksejahterahan hidup. 
3. Adaya mahasiswa yang berfikir bahwa modal menjadi kendala utama dalam 
memulai dan membuka suatu usaha. 
4. Adanya tuntutan dari orang tua untuk menjadi pegawai sehingga mahasiswa 
terfokus pada pembelajaran yang baik, sehingga tidak memiliki keinginan 
untuk mencoba sesuatu yang baru. 
5. Masih minimnya program yang dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam 
berwirausaha. 
6. Kurangnya kebijakan dari Jurusan Administrasi Pendidikan untuk mewajibkan 
mahasiswa berwirausaha. 
7. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap salah satu kompetensi yang harus 
dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu kompetensi kewirausahaan.
5 
C. Pembatasan Masalah 
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis 
merasa perlu membatasi masalah penelitian. Hal ini dilakukan mengingat adanya 
keterbasan dana, tenaga dan waktu yang tersedia dalam melakukan penelitian. 
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 
1. Semangat mahasiswa untuk berwirausaha 
2. Tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan usahanya 
3. Sifat pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan usaha 
4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha. 
D. Perumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1. Bagaimana semangat mahasiswa untuk berwirausaha.? 
2. Bagaimana tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha.? 
3. Apakah mahasiswa memiliki sikap/mental Pantang Menyerah dalam 
menjalankan usahanya.? 
4. Bagaimana komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha ? 
E. Tujuan Penelitian 
Berikut ini tujuan diadakannya penelitian minat entrepreneur pada 
mahasiswa AP FIP UNP adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 
1. Semangat mahasiswa dalam mengkuti mata kuliah kewirausahaan 
2. Tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha
6 
3. Sifat Pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha 
4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan usaha. 
F. Kegunaan Penelitian 
Adapun manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 
1. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan agar dapat mengembangkan 
kurikulum dan membuat kegiatan yang lebih kreatif sehingga dapat memicu 
semangat mahasiswa untuk berwirausaha. 
2. Dosen mata kuliah kewirausahaan, berguna untuk sebagai data tambahan 
untuk mengetahui motivasi mahasiswa terhadap kewirausahaan. Serta dapat 
mengembangkan metode pelajaran yang dapat mengembangkan motivasi 
mahasiswa dalam berwirausaha. 
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Pendidikan, agar dapat 
merencanakan suatu program yang mendukung tumbuhnya budaya 
entrepreneur dalam jiwa mahasiswa AP. 
4. Sebagai dasar untuk menentukan suatu kebijakan/kurikulum baru untuk 
mewujudkan mahasiswa AP yang memiliki motivasi wirausaha. 
5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi 
terhadap dunia entrepreneur. 
6. Peneliti, sebagai bahan kajian dalam melakukan kajian pengembangan 
kurikulum kewirausahaan, ataupun untuk melakukan penelitian sejenisnya.
7 
G. Kajian Teori 
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata wirausaha, dan 
secara sederhana kita menganggap wirausaha merupakan kemampuan seseorang 
dalam mengolah peluang menjadi suatu keuntungan. Kata wirausaha bukan 
merupakan sesuatu yang asing lagi, terutama bagi kalangan mahasiswa. Hal ini 
disebabkan karena banyaknya sosialisasi pentingnya menjadi seorang wirausaha 
oleh pemerintah. Bentuk sosialisasi ini dibuktikan dengan banyaknya program-program 
yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha 
dikalangan mahasiswa, diantaranya adalah Program Kreatifitas Mahasiswa 
(PKM) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). 
Mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan dalam kehidupan, salah 
satunya dengan melakukan gebrakan untuk menjadi seorang wirausaha.Gagasan 
untukmenjadikan mahasiswa AP sebagai seorang wirausaha menjadi penting, 
untuk mempersiapkan mahasiswa AP sebagai calon manajer didalam dunia 
pendidikan umumnya, dan sekolah khususnya.Hal ini dilandasi dengan 
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, dimana salah 
satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah adalah kompetensi 
wirausaha. 
Fenomena yang terjadi belakangan ini tingginya animo mahasiswa AP 
untuk menjadi pegawai.Hal ini dapat kita lihat pada saat penerimaan CPNS yang 
diadakan pemerintah beberapa bulan yang lalu. Sudah saatnya kewirausahaan 
dikembangkan secara lebih terstuktur didalam sistem akademik di jurusan
8 
mahasiswa (baca : mahasiswa Administrasi Pendidikan) agar lulusan tidak hanya 
mencari pekerjaan (Kompas, 18 mei 2009) dalam Hendro 2011. 
Untuk mewujudkan mahasiwa AP yang ahli dalam bidang usaha 
diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa itu sendiri. Jika didalam diri 
mahasiswa AP tidak ada motivasi untuk menjadi wirausaha, maka akan ada 
mempengaruhi kualitas lulusan Administrasi Pendidikan (kompetensi wirausaha) 
sekaligus kurangnya berkurangnya persiapan mahasiswa untuk menjadi manajer/ 
Kepala sekolah. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai motivasi wirausaha 
mahasiswa, telebih dahulu akan kita bahas pengertian dari motivasi. 
1. Pengertian Motivasi 
Menurut Greenberg dan Baron (dalam ilham) motivasi adalah suatu 
proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia 
kearah pencapaian tujuan. Menurut Denny (1997) motivasi adalah 
mempersilahkan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab ia sendiri memang 
ingin melakukannya.Sedangkan menurut indra wijaya (2000 : 67) motivasi 
sesungguhnya merupakan proses psikologis dimana terjadi interaksi antara 
sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar, dan pemecahan persoalan”. 
Sementara itu, Hasibuan (dalam Ilham, 2014) menyatakan bahwa 
motivasi adalah suatu rangsangan keinginan dan daya penggerak kemauan 
bekerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin 
dicapai.Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa
9 
motivasi adalah suatu rangsangan yang dapat mendorong seseorang untuk 
melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dalam diri 
seseorang tidak memiliki motivasi, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan 
maksimal. Untuk itu motivasi sangat penting dalam diri seseorang untuk 
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 
2. Pengertian Kewirausahaan 
Setelah mengetahui konsep mengenai motivasi, selanjutnya kita akan 
bahas mengenai kewirausahaan. Zimerer dalam Kasmir (2012 : 20) 
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreatifitas dan 
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk 
memperbaiki kehidupan (usaha). Sementara itu Kasmir (2012 : 21) 
berpendapat kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal 
menciptakan usaha yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus 
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya. 
Menurut Robert D. Hisrich dkk (2008 : 10) Kewirausahaan adalah 
proses penciptaan Sesuatu yang baru pada nilai yang menggunakan waktu dan 
upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial 
yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan 
dan kebebasan pribadi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat 
disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam 
mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan bernilai
10 
ekonomi. Kewirausahaan dapat dilakukan secara individu maupun secara 
kelompok tergantung dari pemiliki usaha tersebut. Seorang wirausaha juga 
harus memiliki kekuatan mental yang tinggi sehingga mampu mengendalikan 
emosi. 
Jika dikaitkan dengan motivasi, maka motivasi kewirausahaan 
merupakan suatu keinginan yang dilakukan seseorang dalam melakukan suatu 
kegiatan yang memanfaatkan peluang menjadi suatu usaha. Seseorang yang 
memiliki motivasi kewrausahaan yang tinggi memiiki kekuatan mental yang 
tinggi pula, sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju 
kedepan diluar kemampuan rata-rata (Buchari Alma 2011 : 17). Dengan 
adanya kesungguhan, ketekunan dan semangat yang tinggi untuk 
berwirausaha maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki motivasi 
kewirausahaan yang tinggi. 
3. Pentingnya Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa 
Kewirausahaan perlu dilatih dan adanya pengulangan dan usaha yang 
dilakukan secara terus-menerus. Ir. Hendro (2011 : 5) berpendapat wirausaha 
(entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang 
dalam waktu sekejab, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk 
mengelola semua keterbasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna
11 
mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam 
karir. 
Pada umumnya Negara maju memiliki wirausahawan yang lebih 
banyak dibandingkan dengan Negara berkembang apalagi Negara miskin. 
Amerika serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, singapura 7,2% 
Malaysia >3%, dan Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimiliki 
hanya 0,18%. Secara historis dan consensus, bila sebuah Negara ingin maju 
minimal harus memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya. (Sumber : 
Kompas, September 2008. dalam Hendro 2011 : 7). 
Selain pandangan umum diatas, pentingnya motivasi kewirausahaan 
bagi mahasiswa AP adalah karena mahasiswa AP merupakan generasi penerus 
kepemimpinan pendidikan. Bila dikerucutkan lagi, motivasi dan kemampuan 
untuk berwirausaha sangat penting bagi Kepala Sekolah. Hal ini tercantum 
dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007, dimana salah satu kompetensi yang 
dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi wirausaha. Mahasiswa AP 
yang notabenen dipersiapkan sebagai calaon manajer dalam dunia pendidikan 
diharapkan juga mampu menguasai kompetensi ini. 
Sebagai faktor tambahan, pentingnya motivasi kewirausahaan bagi 
mahasiswa AP juga dilandasi dengan kebijakan pemerintah yang akan datang. 
Data yang penulis himpun dari Kompas, Tempo dan Singgalang menyebutkan, 
bahwa adanya rencana pemerintah untuk memoratorium penerimaan cpns 
dalam 5 tahun kedepan. Hal ini tentu menjadi berita yang mengecewakan bagi
12 
mahasiswa AP yang bercita-cita untuk menjadi pegawai dijalur Non 
Kependidikan. 
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi 
kewirausahaan sangat penting, terutama bagi Mahasiswa Administrasi 
Pendidikan. 
4. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan 
Dari penjelasan materi sebelumnya, sudah disinggung bahwa tujuan 
dari kewirausahaan bagi Mahasiswa AP adalah melatih mahasiswa dalam 
mengembangkan motivasi dan kompetensi di bidang kewirausahaan sebagai 
bekal untuk menjadi manajer/kepala sekolah yang professional. Dari 
penjelasan materi yang penulis dapatkan dari dosen mata kuliah 
kewirausahaan (Elizar Ramli) dinyatakan bahwa, “Kewirausahaan bukan ilmu 
yang hanya sekedar mendatangkan uang, namun juga sarana untuk 
mewujudkan karakter jujur, semangat tinggi dan rasa syukur kepada 
pencipta”. 
Sementara itu, Hendro (2011 : 8) menyatakan bahwa kewirausahaan 
memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan setiap insan, daerah dan 
bangsa. Dari pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa manfaat lain 
dari kewirausahaan bagi mahasiswa AP adalah sebagai salah satu cara untuk 
mewujudkan generasi yang mempunyai karakter jujur, semangat dan pantang
13 
menyerah. Selain itu kewirausahaan juga bermanfaat untuk kemajuan diri 
mahasiswa yang bermuara pada kemajuan bangsa. 
Lebih lanjut, Hendro (2011 : 7) menjelaskan tujuan kewirausahaan 
bagi mahasiswa dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut : 
a. Pendidikan saja tidak cukup untuk menjadi bekal masa depan. “dahulu 
saya berfikir pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri, 
tetapi sekarang mengapa tetap saja terbelakang.? Ternyata kita tidak hanya 
cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-orang 
yang sanggup merubah ‘kesulitan’ menjadi ‘peluang’ dan 
memberikan kontribusi perusahaan” kata Ciputra yang dikutip dalam 
Kompas, 3 November 2009 
b. Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang pekerjaan dan 
kehidupan. Dengan demikian, kewirausahaan sangat berguna sebagai 
‘bekal’ masa depan mahasiswa/i bila ingin berkarir dibidang apapun. 
c. Ketika lulusan pergururuan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan atau 
terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kewirausahaan bisa menjadi 
langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup. 
d. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup hanya pandai bicara, 
yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Kewirausahaan adalah ilmu 
nyata/realitas. Oleh karena itu, kewirasahaan merupakan ilmu nyata yang 
bisa mewujudkannya.
14 
e. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan 
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. 
f. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif. 
g. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan 
berkembang. 
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa 
Motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi 
antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang ada dalam diri 
seseorang. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai proses psikologi yang 
timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam diri dan luar diri seseorang. 
Mahasiswa yang memiliki motivasi wirausaha yang tinggi akan berusaha 
untuk memulai suatu usaha yang digelutinya dengan semangat dan sungguh-sungguh. 
Berdasarkan teori motivasi kerja, menurut Siagian (dalam Ilham) ada 
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi,diantaranya : 
a. Cara pemotivasian yang baik. Tindakan pemotivasian yang baik dilakukan 
secara objektif, hukum yang diberikan setimpal, tidak merendahkan 
martabat seseorang, bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara 
emosional.
15 
b. Pemberian penghargaan dan pelaksanaan yang baik. Untuk mendorong 
semangat wirausaha diharapkan adanya penghargaan yang baik bagi 
mahasiswa yang mampu mengelola usahanya secara mandiri. Sehingga ini 
berdampak pada motivasi mahasiswa yang lain untuk ikut serta dalam 
merintis suatu usaha. 
c. Kemauan untuk maju. Kemauan untuk maju dalam kehidupan seseorang 
berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukannya. 
Selain itu, menurut Umi Sukamti (2000 : 81) timbulnya Motivasi 
Kewirausahaan bisa dimulai dari : 
a. Dari Sekolah 
1) On – campus sidelines. Usaha atau bisnis dilaksanakan dari kampus 
dan pasarnya didalam kampus atau didalam sekolah. Hal ini dapat 
dicontohkan dengan menjual keperluan alat tulis-menulis, menjual 
fotocopy dan menjual buku-buku bekas mahasiswa. 
2) Off – campus sidelines. Suatu usaha yang operasinya dari kampus 
tetapi pasarnya di luar kampus. Seorang mahasiswa university of 
Texas membuka jasa pelayanan charter kapal terbang, sementara ia 
menyelesaikan kuliah di fakultas Hukum. Strateginya ialah : 
mengambil beberapa pimpinan mahasiswa dari beberapa perguruan 
tinggi dan sekolah-sekolah yang ada di kota itu sebagai pegawainya, 
sekaligus dipakai sebagai saluran promosinya. Hasil pertahunnya 
$350,000.
16 
3) Curricular starups. Suatu usaha yang dimulai dari tugas/pekerjaan 
yang ada kreditnya. Usaha ini historisnya dimulai karena ada tugas 
kurikuler mewajibkan mahasiswa utnuk memulai usaha bisnis, suatu 
bisnis harus dilaksanakan dan dianalisis. Dan mahasiswa diharuskan 
membuat laporan dalam 10 minggu. 
b. Dari Pekerjaan 
Berikut ini faktor yang mempengaruhi atau membantu timbulnya 
motivasi wirausaha adalah : 
1) Direct job outgrowth. Kegiatan dalam pekerjaan pertama, 
mempengaruhi pilihan terhadap jenis usaha yang dilakukan 
berikutnya. Contohnya, seorang mahasiswa yang karena kepeluannya 
akan fotocopy sangat tinggi, sehingga keadaan itu menginspirasi 
mahasiswa tersebut untuk membuka usaha foto copy. 
2) Tangential opportunities. Mulainya usahayang kedua ini tidak ada 
kaitannya dengan jenis pekerjaan pertama. Jadi wirausaha timbul 
karena adanya peluang yang didapatkan. 
3) Sideline startups. Usaha ini dimulai karena pada awalnya merupakan 
pekerjaan sampingan, untuk menambah penghasilan di hari libur 
Jum’at dan Sabtu. Namun menjadi usaha yang ditekuni dikemudian 
hari.
17 
c. Dari Keadaan Menganggur 
1) Intentional resignation. 
Suatu motivasi untuk berwirausaha yang dimulai dari inisiatif seorang 
Pegawai yang keluar dari pekerjaannya secara sukarela.Contoh : 
seseorang bekerja di perusahaan kecil. Karena gaji dan hubungan yang 
kurang baik dengan atasan, ia mengundurkan diri dan keluar dari 
perusahaan. Lalu pegawai tersebut membuka usaha sendiri untuk 
menyambung hidupnya. 
2) Layoff. Keinginan berwirausaha muncul karena adanya PHK yang 
dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang disebabkan oleh krisis 
ekonomi. Keadaan ini membuat pegawai termotivasi untuk 
berwirausaha 
3) Dischange. Majikan mengelurkan pegawai karena ada kepuasan pada 
majikan. 
4) Retirement. Pegawai keluar karena pensiun. Hal ini membuat keadaan 
mereka menganggur dan memulai suatu usaha. 
d. Dari rumah. 
Rumah juga berfungi sebagai starting point untuk menjadi seorang 
wirausaha.Biasanya dibedakanmenjadi : 
1) Homemaker – started ventures. Bentuk usaha yang ditekuni oleh kaum 
wanita.
18 
2) Family ventures. Usaha ini biasanya dikerjaan oleh seluruh anggota 
keluarga, dari ayah, ibu anak-anak. 
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat 
dimulai dan diajarkan melalui berbagai cara. Setiap orang termasuk 
mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang wirausaha 
tergantung minat dan motivasi pada diri masing-masing mahasiswa. 
6. Jenis-jenis Motivasi Kewirausahaan 
Motivasi merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian yang besar 
untuk menumbuhkan minat dan keinginan seseorang terhadap tujuan yang 
ingin dicapainya. Menurut Sunarto, dalam Ilham (2014) motivasi terdiri dari 
dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik : 
a. Motivasi intrinsik 
Seseorang mempunyai hasrat untuk mencapai tujuan, disebabkan 
oleh faktor pendorong yang berasal dari sendiri, maka motivasi ini 
dinamakan motivasi intrinsic. Faktor didalam diri seseorang dapat berupa 
kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, 
cita-cita yang menjangkau kemasa depan. Jadi motivasi intinsik
19 
merupakan suatu keinginan untuk bertindak untuk melakukan sesuatu 
yang didorong karena pengaruh dalam diri individu. 
b. Motivasi ekstrinsik 
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang didorong karena 
pengaruh diluar diri individu.Sebagaimana yang diungkapkan Sunarto, 
dalam Ilham (2014) “Motivasi ekstrinsik adalah motiasi yang disebabkan 
faktor dari luar individu.Faktor dari luar dapat berupa pengaruh dari 
lingkungan dan keluarga yang gemar berwirausaha, atau teman-teman 
yang mempunyai insiatif yang tinggi terhadap wirausaha.Jadi motivasi 
ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang datang dari luar diri individu. 
Dalam kaitannya dengan kewirausahaan, motivasi ekstrinsik dapat 
didorong oleh guru disekolah maupun oleh para dosen di pergruan tinggi 
yang memberikan mata kuliah kewirausahaan. Pendapat diatas senada 
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Buchari Alma (2011 : 7) yang 
menyatakan, “Sekolah yang memberikan mata kuliah kewirausahaan dapat 
membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada 
alumni MIT, Harvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya ”. 
7. Indikator Motivasi Kewirausahaan 
Motivasi kewirausahaan pada hakekatnya merupakan suatu dorongan 
dan energy yang dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu 
usaha. Menurut Manulang, dalam (Ilham 2014) “Seseorang yang mempunyai
20 
motivasi akan terlihat dari ketekunan, kesabaran, keseriusan, kegairahan, 
semangat, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. 
Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam berwirausaha akan 
terlihat dari sikap, semangat dan kedisiplinannya dalam melakukan suatu 
usaha. 
Menurut Sudrajat (2012 : 28) menyatakan seorang wirausaha adalah 
orang yang mampu meretas gagasan menjadi kenyataan. Jadi seorang 
wirausaha juga dapat diindikasikan sebagai orang yang kreatif, inovatif serta 
mampu mewujudkan ide yang dimilikinya. Lebih lanjut, Sudrajat (2012 : 30) 
menjelaskan, sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha adalah 
percaya diri, berani mengambil resiko, berorientasi kemasa depan, kreatif dan 
inovatif, sifat kemandirian, tanggung jawab dan selalu mencari peluang usaha. 
Senada dengan pendapat diatas, Hendro (2011 : 165) berpendapat 
sikap yang harus dilimiki oleh seorang wirausaha adalah berfikir positif, 
berorientasi jauh kedepan, penuh semangat dan berjuang keras (pantang 
menyerah), serta komitmen yang kuat. Berdasarkan pendapat diatas, dapat 
dismpulkan indikator untuk mengukur motivasi wirausaha seseorang adalah 
adanya semangat, tanggung jawab, pantang menyerah, dan komitmen yang 
tinggi. Penjelasan mengenai indicator seseorang yang termotivasi menjadi 
wirausaha akan dibahas sebagai berikut :
21 
a. Semangat 
Semangat yang tinggi diperlukan seseorang dalam menjalankan 
usahanya, karena sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan tergantung 
pada semangat kerja dalam berwirausaha. Menurut Hendro (2011 : 174) 
Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena 
ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat 
dan tujuan. 
Sunarto, dalam Ilham (2014) berpendapat Semangat kerja yang 
tinggi diungkapkan dalam bentuk antusiasme, minat, dan dedikasi yang 
tinggi terhadap tugas. Semangat untuk berwirausaha merupakan salah satu 
hal yang terpenting dan salah satu indicator untuk megukur minat 
seseorang yang ingin berwirausaha (Buchari Alma 2011 : 41).Hal senada 
juga diungkapkan Hendro, bahwa sumber energy yang dibutuhkan dalam 
kegiatan kewirausahaan atau kegiatan lainnya adalah mempunyai 
semangat dan gairah untuk mengerjakannya. 
b. Tanggung Jawab 
c. Pantang Menyerah 
Pantang menyerah merupakan salah satu kunci untuk sukses 
menjalani hidup. Pantang menyerah juga merupakan kunci utama dalam 
meraih kesuksesan baik dalam prestasi di bangku kuliah ataupun dalam 
berwirausaha (Hendro 2011 : 184). Lebih lanjut Hendro menjelaskan
22 
bahwa selain modal uang, modal lain yang bisa digunakan untuk menjadi 
wirausahawan adalah pantang menyerah. 
d. Komitmen 
Menurut Hendro (2011 : 184) Faktor utama untuk membangun 
sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi. 
Kompetensi dapat dilihat dari pola kerja, semangat inovasi serta tingkah 
laku dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Ada beberapa jenis komitmen 
yang dapat dibedakan dalam kewirausahaan.Adapun jeis-jenis komitmen 
tersebut adalah komitmen terhadap diri sendiri, keluarga, bisnis dan 
lingkungan. 
H. Kerangka Konseptual 
Berdasarkan kajian teori diatas maka yang menjadi kerangka konseptual 
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
Motivasi 
Wirausaha 
Mahasiswa 
Semangat 
Tanggung 
Jawab 
Pantang 
Menyerah 
Adanya Motivasi 
Mahasiswa AP 
untuk menjadi 
Wiarausaha 
Komitmen
23 
I. Metode Penelitian 
1. Jenis Penilitian 
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan 
untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa 
membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variable dengan 
variable lainnya. Menurut Arikunto, dalam Ilham (2014) Penelitian deskriptif 
tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya 
menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala dan keadaan. 
Untuk itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang 
motivasi wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan.Dengan demikian 
kita dapat melihat gambaran motivasi wirausaha Pada Mahasiswa 
Administrasi Pendidikan. 
2. Defenisi Operasional Penelitian 
Motivasi kewirausahaan adalah keinginan dan kemampuan seseorang 
dalam mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan 
bernilai ekonomi. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha mahasiswa 
akan aktif dalam mengarahkan semua potensi diri, bekerja keras, dan mampu 
menjadikan peluang yang ada sebagai lahan untuk dijadikan suatu usaha.
24 
Adapun indikator variable yang akan diukur adalah : (a) Semangat, (b) 
Tanggung jawab, (c) Sifat Pantang menyerah, (d) Komitmen. 
3. Populasi dan Sampel 
a. Populasi 
Menurut Sugiyono (2013 : 119) Populasi adalah wilayah 
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas 
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari 
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sukardi, dalam 
Ilham (2014) Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, 
binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat 
dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil suatu 
penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan 
Administrasi Pendidikan UNP TM 2011-2014 yang berjumlah. 
Adapun gambaranpopulasi mengenai mahasiswa jurusan 
Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang dapat dilihat dalam 
table dibawah ini : 
Tabel 1. Populasi Penelitian 
Tahun Masuk Jumlah 
2011 142 
2012 178
25 
2013 147 
2014 88 
Total 555 
b. Sampel 
Menurut Sugioyo (2013 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah 
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun aturan dalam 
pengambilan sampel dijelaskan oleh Hadi berpendapatberpendapat jika 
jumlah subjek besar dari 100 dapat diambil 10-20% atau 20-50%, atau 
lebih. Dari pendapat ahli diatas maka, sampel yang diambl dalam 
penelitian ini sebesar 10%. 
Tabel 2. Sampel Penelitian 
Tahun Masuk Jumlah Sampel 10 % 
2011 142 14 
2012 178 18 
2013 147 15 
2014 88 9 
Total 555 55 
c. Jenis dan Sumber Data 
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, 
yang diperoleh langsung dari responden, yaitu Mahasiswa Administrasi
26 
Pendidikan.Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini 
adalah seluruh Mahasiswa Administrasi Pendidikan TM 2011-2014 
Universitas Negeri Padang. 
J. Instrumen Penelitian 
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket 
dengan menggunakan angket skala likert.Angket yang digunakan adalah 
angket tertutp dimana jawabannya telah disediakan dan responden bisa 
memilih dari salah satu jawaban tersebut.5 pilihan jawaban yaitu selalu (SL), 
sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), tidak pernah (TP). Bobot pada 
setiap jawaban akan diberi skor 5,4,3,2 dan 1. 
Penyusun angket dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 
1. Menetukan variable yang akan diteliti, menentukan sub variable dan 
indikator penelitian. 
2. Membuat kisi-kisi berdasarkan penelitian. 
3. Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indicator yang sudah 
ditetapkan. 
4. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing mengenai item yang 
dibuat. 
5. Melakukan uji coba kepada 20 orang diluar sampel untuk mengetahui 
validitas dan reliabelitas angket sebagai berikut :
27 
a. Uji Validitas 
Menurut Sudjana, dalam Ilham (2014) Uji validitas dapat digunakan 
rumus korelasi tata jenjang atau motede Spearman seperti berikut : 
p = 1− 6 Σ푑 2 
(푁2 −1) 
Keterangan : 
P:Koefisien korelasi validitas 
Σ 푑: Jumlah beda 
N : Jumlah Sampel 
b. Uji Reliabilitas 
Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen dapat digunakan 
rumus : 
Rn =[ 
푛 
푛−1 
] [1 − 
Σ푠 2 
푠2 −푡 
] 
Keterangan :
28 
Rn : Reliabilitas yang dicari 
Σ푠2 : Jumlah validitas butiran 
푠2 – t : Varian total 
푛 : Jumlah butir 
K. Teknik Analisis Data 
Adapun rumus yang digunakan dalam menganalisi data pda penelitian ini 
merujuk pada rumus yang dikemukakan Depdiknas, dalam Ilham (2014) sebagai 
berikut : 
x= 
Σ푥 
푓 
Keterangan : 
x : Skor rata-rata yang dicari 
Σx:jumlah perkalian frekuensi jawaban dengan skor 
f:sampel/ responden 
Prosedur yang dilalui dalam teknik analisis data adalah : 
1. Verifikasi data, yaitu mengecek kebenaran data yang sudah diisi oleh 
responden, seandainya ada data yang kurang lengkap diusahakan untuk 
melengkapinya.
29 
2. Pemberian skor terhadap jawaban responden yaitu, selalu diberi skor 5, sering 
diberi 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah 
diberi skor 1. 
3. Pemisahan butir angket berdasarkan indikator . 
4. Menghitung skor. 
5. Menentukan tingkat kualitas motivasi wirausaha mahasiswa administrasi 
pendidikan dengan menggunakan kriteria batas skor skala likert yang 
dikemukakan oleh Arikunto, dalam Ilham (2014) dengan perincian sebagai 
berikut : 
Skala Klasifikasi 
Sangat Rendah 1,0 – 1,5 
Rendah 1,6 – 2,5 
Cukup Tinggi 2,6 – 3,5 
Tinggi 3,6 – 4,5 
Sangat Tinggi 4,6 – 5,0
30 
DAFTAR PUSTAKA 
2014. Rabu, 8 Oktober | 23:46 WIB. Dirut RNI: Sektor Pangan jadi Pondasi Hadapi 
Pasar Bebas ASEAN. Diakses : Kamis, 13 November | 21:19 WIB. 
Kompas.com 
2014. Selasa, 28 Oktober | 22:19 WIB. Moratorium CPNS Akan Berlangsung 5 
Tahun. Diakses : Kamis, 13 November | 21:28 WIB. Kompas.com 
2014. Kamis, 06 November | 05:17 WIB. Kementerian PAN-RB Masih Kaji Rencana 
Moratorium CPNS. Diakses : Kamis, 13 November | 21:31 WIB. 
Republika.co.id 
Ilham. 2014. “Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Bukittinggi.” Skripsi tidak 
diterbitkan. FIP-UNP 
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta :Erlangga 
Kasmir. 2012. Kewirausahan. Jakarta :Rajawali Persada 
Permendiknas No. 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah 
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta
31 
Sukamti, Umi. 2000. Manajemen Perusahaan Kecil dan Kewirausahaan.Jakarta : 
Dikjen dikti 
UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional

More Related Content

What's hot

Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...zarkonitanjung
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Achmad Susmiyanto
 
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...zarkonitanjung
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaAGUS SETIYONO
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainimahmudi moedy
 
Tugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanTugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanmuhammad
 
penting
pentingpenting
pentingc_ck69
 
4. jilid 3 bil 1 jun 2011
4. jilid 3 bil 1 jun 20114. jilid 3 bil 1 jun 2011
4. jilid 3 bil 1 jun 2011portal-mara
 
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam KurikulumMengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam KurikulumIrsya Zamzami
 
Cth desertasi
Cth desertasiCth desertasi
Cth desertasiLea Dagol
 
Ali yudhi hartanto indonesia mengajar
Ali yudhi hartanto   indonesia mengajarAli yudhi hartanto   indonesia mengajar
Ali yudhi hartanto indonesia mengajaraliyudhi_h
 
pengantar panduan instruksional
pengantar panduan instruksionalpengantar panduan instruksional
pengantar panduan instruksionalRahma Rahmawinasa
 

What's hot (20)

Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Karya ilmiah4
Karya ilmiah4Karya ilmiah4
Karya ilmiah4
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...
Prof. maisah, m.pd.i 1.zarkoni 2. muhammad toyib riview jurnal managemen peru...
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
 
ORPS
ORPSORPS
ORPS
 
Tugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanTugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othman
 
penting
pentingpenting
penting
 
4. jilid 3 bil 1 jun 2011
4. jilid 3 bil 1 jun 20114. jilid 3 bil 1 jun 2011
4. jilid 3 bil 1 jun 2011
 
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam KurikulumMengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
 
Edu sem 7 oll
Edu sem 7 ollEdu sem 7 oll
Edu sem 7 oll
 
Kertas Kerja Seminar Apa Bakat Saya
Kertas Kerja Seminar Apa Bakat SayaKertas Kerja Seminar Apa Bakat Saya
Kertas Kerja Seminar Apa Bakat Saya
 
Cth desertasi
Cth desertasiCth desertasi
Cth desertasi
 
Peranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karirPeranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karir
 
Ali yudhi hartanto indonesia mengajar
Ali yudhi hartanto   indonesia mengajarAli yudhi hartanto   indonesia mengajar
Ali yudhi hartanto indonesia mengajar
 
pengantar panduan instruksional
pengantar panduan instruksionalpengantar panduan instruksional
pengantar panduan instruksional
 
Kk adri zaipah
Kk adri zaipahKk adri zaipah
Kk adri zaipah
 

Viewers also liked

APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONLutfi Koto
 
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranKlasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranLutfi Koto
 
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaAnalisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaLutfi Koto
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaLutfi Koto
 
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi Koto
 
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan Manusia
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan ManusiaTahap-tahap dan Tugas Perkembangan Manusia
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan ManusiaLutfi Koto
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLutfi Koto
 

Viewers also liked (8)

APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISION
 
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranKlasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
 
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaAnalisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di Indonesia
 
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
 
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan Manusia
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan ManusiaTahap-tahap dan Tugas Perkembangan Manusia
Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan Manusia
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
 

Similar to Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Untuk Mewujudkan Calon Kepala Sekolah yang Profesional

Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 
proposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxproposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxpionarihandayani
 
proposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxproposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxpionarihandayani
 
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaKewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaLSP3I
 
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioinovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioharjunode
 
Tugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri SalsabilahTugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri SalsabilahNawari2004
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alanSI Lau
 
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiAhmed Asrofi
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbssman 2 mataram
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAbdHamid44
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxemerensianabolo
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluankhosiun
 

Similar to Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Untuk Mewujudkan Calon Kepala Sekolah yang Profesional (20)

Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 
proposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxproposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docx
 
proposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docxproposal pionari OK (3).docx
proposal pionari OK (3).docx
 
Bismillah bab i
Bismillah bab iBismillah bab i
Bismillah bab i
 
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaKewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
 
BAB I Penelitian R and D
BAB I Penelitian R and DBAB I Penelitian R and D
BAB I Penelitian R and D
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
inkubasi bisnis.pdf
inkubasi bisnis.pdfinkubasi bisnis.pdf
inkubasi bisnis.pdf
 
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioinovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
 
kewirausahaan.pdf
kewirausahaan.pdfkewirausahaan.pdf
kewirausahaan.pdf
 
Tugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri SalsabilahTugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
 
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
 
swot
swotswot
swot
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdf
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 

More from Lutfi Koto

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Lutfi Koto
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Lutfi Koto
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANLutfi Koto
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARLutfi Koto
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARLutfi Koto
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARLutfi Koto
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYALutfi Koto
 
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokPeranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokLutfi Koto
 
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanPeranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanPengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan MasalahLutfi Koto
 

More from Lutfi Koto (20)

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJAR
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJAR
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokPeranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
 
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanPeranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
 
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanPengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Untuk Mewujudkan Calon Kepala Sekolah yang Profesional

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oleh : LUTFI 17171/2010 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan generasi yang dipersiapkan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. Mahasiwa diharapkan dapat berperan sebagai “agen of change, sosial of conrol dan iron stock”. Setiap mahasiswa, termasuk Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan diberikan suatu bidang ilmu yang spesifik sebagai bekal dalam melakukan perubahan untuk diri sendiri, dan diharapkan ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara. Dengan sistem perkuliahan yang bertahap per semesternya, diharapkan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan mampu mewujudkan tujuan pendidikan dan menjadi leader dibidang pendidikan. Salah satu dari tujuan pendidikan berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 adalah adanya perubahan yang lebih baik. Melalui pendidikan diharapkan adanya perubahan pola pikir dari masa remaja menuju masa dewasa yang dapat dilihat dari perubahan gaya hidup dan perubahan sikap dalam kehidupan. Selain itu perubahan yang diharapkan terjadi kepada mahasiswa adalah perubahan pola pikir. Perubahan pola pikir itu diantaranya adalah perubahan yang lebih luas dan universal dalam menganalisis sesuatu.
  • 3. 2 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2005), dinyatakan bahwa perubahan pola pikir mahasiswa setelah kuliah untuk menjadi pegawai sampai saat ini belum banyak berubah. Hal ini dikarenakan adanya suatu kondisi dimana ketika seorang mahasiswa telah diwisuda maka ada kecenderungan bagi mahasiswa tersebut untuk menjadi pegawai. Dari hasil penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa kurangnya motivasi kewirausahaan pada mahasiswa. Jika hasil penelitian Dr. Kasmir dilihat dari sudut pandang Jurusan Administrasi Pendidikan, hal ini tentu cukup memprihatinkan. Lulusan Administrasi Pendidikan disiapkan untuk menjadi leader dalam dunia pendidikan, salah satunya sebagai kepala sekolah. Kepala Sekolah yang profesional haruslah memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini tercantum dalam Permendikas No 13 Tahun 2007, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah adalah kompetensi kewirausahaan. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 25 November 2014 dengan rekan-rekan Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP, masih telihat kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari fenomena sebagai berikut : 1. Rendahnya partisipasi Mahasiswa AP dalam mengikuti program-program kewirausahaan yang diselenggarakan pihak Universitas seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan Program Mahasiswa Wirusaha (PMW)
  • 4. 3 2. Kurangnya ketekunan mahasiswa dalam berwirausaha hal ini dibuktikan dengan mudahnya mahasiswa menyerah jika mengalami satu kegagalan dalam menjalankan suatu usaha. 3. Kurangnya komitmen mahasiswa dalam berwirausaha secara kelompok, hal ini dibuktikan dengan pengelolaan yang kurang baik padahal pembagian tugas telah diberikan pada masing-masing anggota. 4. Adanya mahasiswa yang kurang bersemangat dalam menjalankan usahanya, yang dapat dilihat dari menurunnya kinerja dan target pencapaian usaha yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk meneliti motivasi Kewirausahaan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan UNP dengan judul “Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang”
  • 5. 4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat diidentifikasi masalah yang dapat mempengaruhi motivasi kewirausahaan mahasiswa AP UNP sebagai berikut : 1. Kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa karena minat dari mahasiswa itu sendiri yang tidak ingin menjadi seorang wirausaha. 2. Adanya pemikiran bahwa menjadi pegawai setelah sarjana lebih baik, karena terjaminnya ksejahterahan hidup. 3. Adaya mahasiswa yang berfikir bahwa modal menjadi kendala utama dalam memulai dan membuka suatu usaha. 4. Adanya tuntutan dari orang tua untuk menjadi pegawai sehingga mahasiswa terfokus pada pembelajaran yang baik, sehingga tidak memiliki keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. 5. Masih minimnya program yang dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha. 6. Kurangnya kebijakan dari Jurusan Administrasi Pendidikan untuk mewajibkan mahasiswa berwirausaha. 7. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu kompetensi kewirausahaan.
  • 6. 5 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis merasa perlu membatasi masalah penelitian. Hal ini dilakukan mengingat adanya keterbasan dana, tenaga dan waktu yang tersedia dalam melakukan penelitian. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Semangat mahasiswa untuk berwirausaha 2. Tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan usahanya 3. Sifat pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan usaha 4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha. D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana semangat mahasiswa untuk berwirausaha.? 2. Bagaimana tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha.? 3. Apakah mahasiswa memiliki sikap/mental Pantang Menyerah dalam menjalankan usahanya.? 4. Bagaimana komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha ? E. Tujuan Penelitian Berikut ini tujuan diadakannya penelitian minat entrepreneur pada mahasiswa AP FIP UNP adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Semangat mahasiswa dalam mengkuti mata kuliah kewirausahaan 2. Tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha
  • 7. 6 3. Sifat Pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha 4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan usaha. F. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan agar dapat mengembangkan kurikulum dan membuat kegiatan yang lebih kreatif sehingga dapat memicu semangat mahasiswa untuk berwirausaha. 2. Dosen mata kuliah kewirausahaan, berguna untuk sebagai data tambahan untuk mengetahui motivasi mahasiswa terhadap kewirausahaan. Serta dapat mengembangkan metode pelajaran yang dapat mengembangkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha. 3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Pendidikan, agar dapat merencanakan suatu program yang mendukung tumbuhnya budaya entrepreneur dalam jiwa mahasiswa AP. 4. Sebagai dasar untuk menentukan suatu kebijakan/kurikulum baru untuk mewujudkan mahasiswa AP yang memiliki motivasi wirausaha. 5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi terhadap dunia entrepreneur. 6. Peneliti, sebagai bahan kajian dalam melakukan kajian pengembangan kurikulum kewirausahaan, ataupun untuk melakukan penelitian sejenisnya.
  • 8. 7 G. Kajian Teori Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata wirausaha, dan secara sederhana kita menganggap wirausaha merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah peluang menjadi suatu keuntungan. Kata wirausaha bukan merupakan sesuatu yang asing lagi, terutama bagi kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan karena banyaknya sosialisasi pentingnya menjadi seorang wirausaha oleh pemerintah. Bentuk sosialisasi ini dibuktikan dengan banyaknya program-program yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa, diantaranya adalah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan dalam kehidupan, salah satunya dengan melakukan gebrakan untuk menjadi seorang wirausaha.Gagasan untukmenjadikan mahasiswa AP sebagai seorang wirausaha menjadi penting, untuk mempersiapkan mahasiswa AP sebagai calon manajer didalam dunia pendidikan umumnya, dan sekolah khususnya.Hal ini dilandasi dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, dimana salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah adalah kompetensi wirausaha. Fenomena yang terjadi belakangan ini tingginya animo mahasiswa AP untuk menjadi pegawai.Hal ini dapat kita lihat pada saat penerimaan CPNS yang diadakan pemerintah beberapa bulan yang lalu. Sudah saatnya kewirausahaan dikembangkan secara lebih terstuktur didalam sistem akademik di jurusan
  • 9. 8 mahasiswa (baca : mahasiswa Administrasi Pendidikan) agar lulusan tidak hanya mencari pekerjaan (Kompas, 18 mei 2009) dalam Hendro 2011. Untuk mewujudkan mahasiwa AP yang ahli dalam bidang usaha diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa itu sendiri. Jika didalam diri mahasiswa AP tidak ada motivasi untuk menjadi wirausaha, maka akan ada mempengaruhi kualitas lulusan Administrasi Pendidikan (kompetensi wirausaha) sekaligus kurangnya berkurangnya persiapan mahasiswa untuk menjadi manajer/ Kepala sekolah. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai motivasi wirausaha mahasiswa, telebih dahulu akan kita bahas pengertian dari motivasi. 1. Pengertian Motivasi Menurut Greenberg dan Baron (dalam ilham) motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan. Menurut Denny (1997) motivasi adalah mempersilahkan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab ia sendiri memang ingin melakukannya.Sedangkan menurut indra wijaya (2000 : 67) motivasi sesungguhnya merupakan proses psikologis dimana terjadi interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar, dan pemecahan persoalan”. Sementara itu, Hasibuan (dalam Ilham, 2014) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu rangsangan keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa
  • 10. 9 motivasi adalah suatu rangsangan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dalam diri seseorang tidak memiliki motivasi, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan maksimal. Untuk itu motivasi sangat penting dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 2. Pengertian Kewirausahaan Setelah mengetahui konsep mengenai motivasi, selanjutnya kita akan bahas mengenai kewirausahaan. Zimerer dalam Kasmir (2012 : 20) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Sementara itu Kasmir (2012 : 21) berpendapat kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan usaha yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya. Menurut Robert D. Hisrich dkk (2008 : 10) Kewirausahaan adalah proses penciptaan Sesuatu yang baru pada nilai yang menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan bernilai
  • 11. 10 ekonomi. Kewirausahaan dapat dilakukan secara individu maupun secara kelompok tergantung dari pemiliki usaha tersebut. Seorang wirausaha juga harus memiliki kekuatan mental yang tinggi sehingga mampu mengendalikan emosi. Jika dikaitkan dengan motivasi, maka motivasi kewirausahaan merupakan suatu keinginan yang dilakukan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang memanfaatkan peluang menjadi suatu usaha. Seseorang yang memiliki motivasi kewrausahaan yang tinggi memiiki kekuatan mental yang tinggi pula, sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju kedepan diluar kemampuan rata-rata (Buchari Alma 2011 : 17). Dengan adanya kesungguhan, ketekunan dan semangat yang tinggi untuk berwirausaha maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki motivasi kewirausahaan yang tinggi. 3. Pentingnya Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Kewirausahaan perlu dilatih dan adanya pengulangan dan usaha yang dilakukan secara terus-menerus. Ir. Hendro (2011 : 5) berpendapat wirausaha (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejab, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna
  • 12. 11 mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Pada umumnya Negara maju memiliki wirausahawan yang lebih banyak dibandingkan dengan Negara berkembang apalagi Negara miskin. Amerika serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, singapura 7,2% Malaysia >3%, dan Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimiliki hanya 0,18%. Secara historis dan consensus, bila sebuah Negara ingin maju minimal harus memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya. (Sumber : Kompas, September 2008. dalam Hendro 2011 : 7). Selain pandangan umum diatas, pentingnya motivasi kewirausahaan bagi mahasiswa AP adalah karena mahasiswa AP merupakan generasi penerus kepemimpinan pendidikan. Bila dikerucutkan lagi, motivasi dan kemampuan untuk berwirausaha sangat penting bagi Kepala Sekolah. Hal ini tercantum dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007, dimana salah satu kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi wirausaha. Mahasiswa AP yang notabenen dipersiapkan sebagai calaon manajer dalam dunia pendidikan diharapkan juga mampu menguasai kompetensi ini. Sebagai faktor tambahan, pentingnya motivasi kewirausahaan bagi mahasiswa AP juga dilandasi dengan kebijakan pemerintah yang akan datang. Data yang penulis himpun dari Kompas, Tempo dan Singgalang menyebutkan, bahwa adanya rencana pemerintah untuk memoratorium penerimaan cpns dalam 5 tahun kedepan. Hal ini tentu menjadi berita yang mengecewakan bagi
  • 13. 12 mahasiswa AP yang bercita-cita untuk menjadi pegawai dijalur Non Kependidikan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi kewirausahaan sangat penting, terutama bagi Mahasiswa Administrasi Pendidikan. 4. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan Dari penjelasan materi sebelumnya, sudah disinggung bahwa tujuan dari kewirausahaan bagi Mahasiswa AP adalah melatih mahasiswa dalam mengembangkan motivasi dan kompetensi di bidang kewirausahaan sebagai bekal untuk menjadi manajer/kepala sekolah yang professional. Dari penjelasan materi yang penulis dapatkan dari dosen mata kuliah kewirausahaan (Elizar Ramli) dinyatakan bahwa, “Kewirausahaan bukan ilmu yang hanya sekedar mendatangkan uang, namun juga sarana untuk mewujudkan karakter jujur, semangat tinggi dan rasa syukur kepada pencipta”. Sementara itu, Hendro (2011 : 8) menyatakan bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan setiap insan, daerah dan bangsa. Dari pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa manfaat lain dari kewirausahaan bagi mahasiswa AP adalah sebagai salah satu cara untuk mewujudkan generasi yang mempunyai karakter jujur, semangat dan pantang
  • 14. 13 menyerah. Selain itu kewirausahaan juga bermanfaat untuk kemajuan diri mahasiswa yang bermuara pada kemajuan bangsa. Lebih lanjut, Hendro (2011 : 7) menjelaskan tujuan kewirausahaan bagi mahasiswa dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut : a. Pendidikan saja tidak cukup untuk menjadi bekal masa depan. “dahulu saya berfikir pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri, tetapi sekarang mengapa tetap saja terbelakang.? Ternyata kita tidak hanya cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup merubah ‘kesulitan’ menjadi ‘peluang’ dan memberikan kontribusi perusahaan” kata Ciputra yang dikutip dalam Kompas, 3 November 2009 b. Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang pekerjaan dan kehidupan. Dengan demikian, kewirausahaan sangat berguna sebagai ‘bekal’ masa depan mahasiswa/i bila ingin berkarir dibidang apapun. c. Ketika lulusan pergururuan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kewirausahaan bisa menjadi langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup. d. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup hanya pandai bicara, yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Kewirausahaan adalah ilmu nyata/realitas. Oleh karena itu, kewirasahaan merupakan ilmu nyata yang bisa mewujudkannya.
  • 15. 14 e. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. f. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif. g. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan berkembang. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang ada dalam diri seseorang. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai proses psikologi yang timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam diri dan luar diri seseorang. Mahasiswa yang memiliki motivasi wirausaha yang tinggi akan berusaha untuk memulai suatu usaha yang digelutinya dengan semangat dan sungguh-sungguh. Berdasarkan teori motivasi kerja, menurut Siagian (dalam Ilham) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi,diantaranya : a. Cara pemotivasian yang baik. Tindakan pemotivasian yang baik dilakukan secara objektif, hukum yang diberikan setimpal, tidak merendahkan martabat seseorang, bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara emosional.
  • 16. 15 b. Pemberian penghargaan dan pelaksanaan yang baik. Untuk mendorong semangat wirausaha diharapkan adanya penghargaan yang baik bagi mahasiswa yang mampu mengelola usahanya secara mandiri. Sehingga ini berdampak pada motivasi mahasiswa yang lain untuk ikut serta dalam merintis suatu usaha. c. Kemauan untuk maju. Kemauan untuk maju dalam kehidupan seseorang berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukannya. Selain itu, menurut Umi Sukamti (2000 : 81) timbulnya Motivasi Kewirausahaan bisa dimulai dari : a. Dari Sekolah 1) On – campus sidelines. Usaha atau bisnis dilaksanakan dari kampus dan pasarnya didalam kampus atau didalam sekolah. Hal ini dapat dicontohkan dengan menjual keperluan alat tulis-menulis, menjual fotocopy dan menjual buku-buku bekas mahasiswa. 2) Off – campus sidelines. Suatu usaha yang operasinya dari kampus tetapi pasarnya di luar kampus. Seorang mahasiswa university of Texas membuka jasa pelayanan charter kapal terbang, sementara ia menyelesaikan kuliah di fakultas Hukum. Strateginya ialah : mengambil beberapa pimpinan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah-sekolah yang ada di kota itu sebagai pegawainya, sekaligus dipakai sebagai saluran promosinya. Hasil pertahunnya $350,000.
  • 17. 16 3) Curricular starups. Suatu usaha yang dimulai dari tugas/pekerjaan yang ada kreditnya. Usaha ini historisnya dimulai karena ada tugas kurikuler mewajibkan mahasiswa utnuk memulai usaha bisnis, suatu bisnis harus dilaksanakan dan dianalisis. Dan mahasiswa diharuskan membuat laporan dalam 10 minggu. b. Dari Pekerjaan Berikut ini faktor yang mempengaruhi atau membantu timbulnya motivasi wirausaha adalah : 1) Direct job outgrowth. Kegiatan dalam pekerjaan pertama, mempengaruhi pilihan terhadap jenis usaha yang dilakukan berikutnya. Contohnya, seorang mahasiswa yang karena kepeluannya akan fotocopy sangat tinggi, sehingga keadaan itu menginspirasi mahasiswa tersebut untuk membuka usaha foto copy. 2) Tangential opportunities. Mulainya usahayang kedua ini tidak ada kaitannya dengan jenis pekerjaan pertama. Jadi wirausaha timbul karena adanya peluang yang didapatkan. 3) Sideline startups. Usaha ini dimulai karena pada awalnya merupakan pekerjaan sampingan, untuk menambah penghasilan di hari libur Jum’at dan Sabtu. Namun menjadi usaha yang ditekuni dikemudian hari.
  • 18. 17 c. Dari Keadaan Menganggur 1) Intentional resignation. Suatu motivasi untuk berwirausaha yang dimulai dari inisiatif seorang Pegawai yang keluar dari pekerjaannya secara sukarela.Contoh : seseorang bekerja di perusahaan kecil. Karena gaji dan hubungan yang kurang baik dengan atasan, ia mengundurkan diri dan keluar dari perusahaan. Lalu pegawai tersebut membuka usaha sendiri untuk menyambung hidupnya. 2) Layoff. Keinginan berwirausaha muncul karena adanya PHK yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang disebabkan oleh krisis ekonomi. Keadaan ini membuat pegawai termotivasi untuk berwirausaha 3) Dischange. Majikan mengelurkan pegawai karena ada kepuasan pada majikan. 4) Retirement. Pegawai keluar karena pensiun. Hal ini membuat keadaan mereka menganggur dan memulai suatu usaha. d. Dari rumah. Rumah juga berfungi sebagai starting point untuk menjadi seorang wirausaha.Biasanya dibedakanmenjadi : 1) Homemaker – started ventures. Bentuk usaha yang ditekuni oleh kaum wanita.
  • 19. 18 2) Family ventures. Usaha ini biasanya dikerjaan oleh seluruh anggota keluarga, dari ayah, ibu anak-anak. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat dimulai dan diajarkan melalui berbagai cara. Setiap orang termasuk mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang wirausaha tergantung minat dan motivasi pada diri masing-masing mahasiswa. 6. Jenis-jenis Motivasi Kewirausahaan Motivasi merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian yang besar untuk menumbuhkan minat dan keinginan seseorang terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Menurut Sunarto, dalam Ilham (2014) motivasi terdiri dari dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik : a. Motivasi intrinsik Seseorang mempunyai hasrat untuk mencapai tujuan, disebabkan oleh faktor pendorong yang berasal dari sendiri, maka motivasi ini dinamakan motivasi intrinsic. Faktor didalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau kemasa depan. Jadi motivasi intinsik
  • 20. 19 merupakan suatu keinginan untuk bertindak untuk melakukan sesuatu yang didorong karena pengaruh dalam diri individu. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang didorong karena pengaruh diluar diri individu.Sebagaimana yang diungkapkan Sunarto, dalam Ilham (2014) “Motivasi ekstrinsik adalah motiasi yang disebabkan faktor dari luar individu.Faktor dari luar dapat berupa pengaruh dari lingkungan dan keluarga yang gemar berwirausaha, atau teman-teman yang mempunyai insiatif yang tinggi terhadap wirausaha.Jadi motivasi ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang datang dari luar diri individu. Dalam kaitannya dengan kewirausahaan, motivasi ekstrinsik dapat didorong oleh guru disekolah maupun oleh para dosen di pergruan tinggi yang memberikan mata kuliah kewirausahaan. Pendapat diatas senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Buchari Alma (2011 : 7) yang menyatakan, “Sekolah yang memberikan mata kuliah kewirausahaan dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada alumni MIT, Harvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya ”. 7. Indikator Motivasi Kewirausahaan Motivasi kewirausahaan pada hakekatnya merupakan suatu dorongan dan energy yang dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu usaha. Menurut Manulang, dalam (Ilham 2014) “Seseorang yang mempunyai
  • 21. 20 motivasi akan terlihat dari ketekunan, kesabaran, keseriusan, kegairahan, semangat, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam berwirausaha akan terlihat dari sikap, semangat dan kedisiplinannya dalam melakukan suatu usaha. Menurut Sudrajat (2012 : 28) menyatakan seorang wirausaha adalah orang yang mampu meretas gagasan menjadi kenyataan. Jadi seorang wirausaha juga dapat diindikasikan sebagai orang yang kreatif, inovatif serta mampu mewujudkan ide yang dimilikinya. Lebih lanjut, Sudrajat (2012 : 30) menjelaskan, sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha adalah percaya diri, berani mengambil resiko, berorientasi kemasa depan, kreatif dan inovatif, sifat kemandirian, tanggung jawab dan selalu mencari peluang usaha. Senada dengan pendapat diatas, Hendro (2011 : 165) berpendapat sikap yang harus dilimiki oleh seorang wirausaha adalah berfikir positif, berorientasi jauh kedepan, penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah), serta komitmen yang kuat. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dismpulkan indikator untuk mengukur motivasi wirausaha seseorang adalah adanya semangat, tanggung jawab, pantang menyerah, dan komitmen yang tinggi. Penjelasan mengenai indicator seseorang yang termotivasi menjadi wirausaha akan dibahas sebagai berikut :
  • 22. 21 a. Semangat Semangat yang tinggi diperlukan seseorang dalam menjalankan usahanya, karena sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan tergantung pada semangat kerja dalam berwirausaha. Menurut Hendro (2011 : 174) Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan. Sunarto, dalam Ilham (2014) berpendapat Semangat kerja yang tinggi diungkapkan dalam bentuk antusiasme, minat, dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas. Semangat untuk berwirausaha merupakan salah satu hal yang terpenting dan salah satu indicator untuk megukur minat seseorang yang ingin berwirausaha (Buchari Alma 2011 : 41).Hal senada juga diungkapkan Hendro, bahwa sumber energy yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan lainnya adalah mempunyai semangat dan gairah untuk mengerjakannya. b. Tanggung Jawab c. Pantang Menyerah Pantang menyerah merupakan salah satu kunci untuk sukses menjalani hidup. Pantang menyerah juga merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan baik dalam prestasi di bangku kuliah ataupun dalam berwirausaha (Hendro 2011 : 184). Lebih lanjut Hendro menjelaskan
  • 23. 22 bahwa selain modal uang, modal lain yang bisa digunakan untuk menjadi wirausahawan adalah pantang menyerah. d. Komitmen Menurut Hendro (2011 : 184) Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi dapat dilihat dari pola kerja, semangat inovasi serta tingkah laku dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Ada beberapa jenis komitmen yang dapat dibedakan dalam kewirausahaan.Adapun jeis-jenis komitmen tersebut adalah komitmen terhadap diri sendiri, keluarga, bisnis dan lingkungan. H. Kerangka Konseptual Berdasarkan kajian teori diatas maka yang menjadi kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Semangat Tanggung Jawab Pantang Menyerah Adanya Motivasi Mahasiswa AP untuk menjadi Wiarausaha Komitmen
  • 24. 23 I. Metode Penelitian 1. Jenis Penilitian Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variable dengan variable lainnya. Menurut Arikunto, dalam Ilham (2014) Penelitian deskriptif tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala dan keadaan. Untuk itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang motivasi wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan.Dengan demikian kita dapat melihat gambaran motivasi wirausaha Pada Mahasiswa Administrasi Pendidikan. 2. Defenisi Operasional Penelitian Motivasi kewirausahaan adalah keinginan dan kemampuan seseorang dalam mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha mahasiswa akan aktif dalam mengarahkan semua potensi diri, bekerja keras, dan mampu menjadikan peluang yang ada sebagai lahan untuk dijadikan suatu usaha.
  • 25. 24 Adapun indikator variable yang akan diukur adalah : (a) Semangat, (b) Tanggung jawab, (c) Sifat Pantang menyerah, (d) Komitmen. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2013 : 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sukardi, dalam Ilham (2014) Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan UNP TM 2011-2014 yang berjumlah. Adapun gambaranpopulasi mengenai mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang dapat dilihat dalam table dibawah ini : Tabel 1. Populasi Penelitian Tahun Masuk Jumlah 2011 142 2012 178
  • 26. 25 2013 147 2014 88 Total 555 b. Sampel Menurut Sugioyo (2013 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun aturan dalam pengambilan sampel dijelaskan oleh Hadi berpendapatberpendapat jika jumlah subjek besar dari 100 dapat diambil 10-20% atau 20-50%, atau lebih. Dari pendapat ahli diatas maka, sampel yang diambl dalam penelitian ini sebesar 10%. Tabel 2. Sampel Penelitian Tahun Masuk Jumlah Sampel 10 % 2011 142 14 2012 178 18 2013 147 15 2014 88 9 Total 555 55 c. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung dari responden, yaitu Mahasiswa Administrasi
  • 27. 26 Pendidikan.Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Administrasi Pendidikan TM 2011-2014 Universitas Negeri Padang. J. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket dengan menggunakan angket skala likert.Angket yang digunakan adalah angket tertutp dimana jawabannya telah disediakan dan responden bisa memilih dari salah satu jawaban tersebut.5 pilihan jawaban yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), tidak pernah (TP). Bobot pada setiap jawaban akan diberi skor 5,4,3,2 dan 1. Penyusun angket dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Menetukan variable yang akan diteliti, menentukan sub variable dan indikator penelitian. 2. Membuat kisi-kisi berdasarkan penelitian. 3. Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indicator yang sudah ditetapkan. 4. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing mengenai item yang dibuat. 5. Melakukan uji coba kepada 20 orang diluar sampel untuk mengetahui validitas dan reliabelitas angket sebagai berikut :
  • 28. 27 a. Uji Validitas Menurut Sudjana, dalam Ilham (2014) Uji validitas dapat digunakan rumus korelasi tata jenjang atau motede Spearman seperti berikut : p = 1− 6 Σ푑 2 (푁2 −1) Keterangan : P:Koefisien korelasi validitas Σ 푑: Jumlah beda N : Jumlah Sampel b. Uji Reliabilitas Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen dapat digunakan rumus : Rn =[ 푛 푛−1 ] [1 − Σ푠 2 푠2 −푡 ] Keterangan :
  • 29. 28 Rn : Reliabilitas yang dicari Σ푠2 : Jumlah validitas butiran 푠2 – t : Varian total 푛 : Jumlah butir K. Teknik Analisis Data Adapun rumus yang digunakan dalam menganalisi data pda penelitian ini merujuk pada rumus yang dikemukakan Depdiknas, dalam Ilham (2014) sebagai berikut : x= Σ푥 푓 Keterangan : x : Skor rata-rata yang dicari Σx:jumlah perkalian frekuensi jawaban dengan skor f:sampel/ responden Prosedur yang dilalui dalam teknik analisis data adalah : 1. Verifikasi data, yaitu mengecek kebenaran data yang sudah diisi oleh responden, seandainya ada data yang kurang lengkap diusahakan untuk melengkapinya.
  • 30. 29 2. Pemberian skor terhadap jawaban responden yaitu, selalu diberi skor 5, sering diberi 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. 3. Pemisahan butir angket berdasarkan indikator . 4. Menghitung skor. 5. Menentukan tingkat kualitas motivasi wirausaha mahasiswa administrasi pendidikan dengan menggunakan kriteria batas skor skala likert yang dikemukakan oleh Arikunto, dalam Ilham (2014) dengan perincian sebagai berikut : Skala Klasifikasi Sangat Rendah 1,0 – 1,5 Rendah 1,6 – 2,5 Cukup Tinggi 2,6 – 3,5 Tinggi 3,6 – 4,5 Sangat Tinggi 4,6 – 5,0
  • 31. 30 DAFTAR PUSTAKA 2014. Rabu, 8 Oktober | 23:46 WIB. Dirut RNI: Sektor Pangan jadi Pondasi Hadapi Pasar Bebas ASEAN. Diakses : Kamis, 13 November | 21:19 WIB. Kompas.com 2014. Selasa, 28 Oktober | 22:19 WIB. Moratorium CPNS Akan Berlangsung 5 Tahun. Diakses : Kamis, 13 November | 21:28 WIB. Kompas.com 2014. Kamis, 06 November | 05:17 WIB. Kementerian PAN-RB Masih Kaji Rencana Moratorium CPNS. Diakses : Kamis, 13 November | 21:31 WIB. Republika.co.id Ilham. 2014. “Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Bukittinggi.” Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta :Erlangga Kasmir. 2012. Kewirausahan. Jakarta :Rajawali Persada Permendiknas No. 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta
  • 32. 31 Sukamti, Umi. 2000. Manajemen Perusahaan Kecil dan Kewirausahaan.Jakarta : Dikjen dikti UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional