SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 tahun 20032 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengisyaratkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah sebagai sarana untuk menuntut ilmu secara formal beperan sebagai
lembaga pendidikan yang memiliki tugas untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki siswa agar mampu mencapai kompetensi yang diharapkan setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep
yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Belajar menunjuk pada apa
yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran
(sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pengajar.(Darmanto Sustro Subroto, 1995: 2).
Pendidikan di sekolah hingga kini masih merupakan sektor yang sangat penting
bagi peningkatan kualitas, pengembangan diri, memaksimalkan potensi diri dan
perubahan perilaku masyarakat di sebuah bangsa. Pendidikan merupakan sebuah
proses untuk menciptakan generasi yang pada awalnya tidak berdaya menjadi
berdaya, yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya tidak mengerti apa-
apa menjadi mengerti terhadap sesuatu. Melalui aktivitas pendidikan itu pula setiap
peserta didik diharapkan mampu mendapatkan sejumlah pengetahuan dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya sesuai dengan potensi,
minat dan bakat yang dimilikinya.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari sekolah yang membantu
siswanya dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam proses studi untuk
mencapai perkembangan yang optimal bagi peserta didiknya. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan “Guru bimbingan dan
konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam
memfasilitasi “Pengembangan diri“ siswa sesuai minat, bakat, serta
mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya.”.
Apabila ditinjau secara psikologis, hal ini merefleksikan sebuah harapan dan
tuntutan betapa pendidikan semestinya mampu memaksimalkan dan
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pengembangan
potensi-potensi tersebut pada akhirnya diharapkan membuat mereka mampu
menjadi manusia yang berkualitas dan berdaya saing sehingga mereka bisa
mengaktualisasikan perannya secara individual dan sosial. Dengan demikian,
pendidikan tidak hanya dituntut mampu menyiapkan peserta didik yang memiliki
kompetensi secara personal akan tetapi juga mempunyai kemampuan dalam
berinteraksi dan berperan di tengah lingkungan sosialnya.
Siswa sebagai makluk social, kerap menghadapi berbagai persoalan yang dapat
mengganggu motivasi dalam belajar sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan
pada kenyataannya sebagian besar siswa merasa canggung untuk menceritrakan
persoalan – persoalan pribadi yang dihadapi dalam keluarga. Persoalan tersebut
kemudian berpengaruh signifikan terhadap motivasi siswa dalam belajar.
Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam
mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar
kesuksesan belajarnya. Seseorang yang kuat motivasinya akan giat berusaha,
sebaliknya jika motivasinya lemah akan acuh tak acuh, mudah putus asa,
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu, sering meninggalkan
pelajaran akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar (Ahmadi, 2004: 83).
Melalui jurnal penangan permasalahan belajar yang ditangani oleh guru
bimbingan dan konseling ditemukan data bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS
2 SMAN I Nubatukan yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung tidak
terbuka untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi sehingga peneliti dalam
hal ini adalah guru bimbingan dan konseling terdorong untuk mengatasi persoalan
tersebut melalui penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “ Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan dengan
Menerapkan Teknik Konseling Teman Sebaya Berbasis Media Pembelajaran ”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
a) Motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan tergolong rendah. Hal
ini diketahui melalui rendahnya aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung
b) Rendahnya motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan umumnya
disebabkan oleh masalah – masalah pribadi yang dihadapi oleh siswa
c) Kecendrungan siswa yang tidak terbuka untuk menyampaikan masalah pribadi
yang dihadapi terhadap guru mendorong dilakukan penelitian tindakan
bimbingan konseling teknik konseling sebaya berbasis media pembelajaran
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini jelas dan terarah maka perlu dilakukan pembatasan masalah
sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan
uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penelitian
tindakan bimbingan konseling ini dibatasi pada upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan dengan menerapkan teknik
konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I
Nubatukan sebelum diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis
media pembelajaran?
2. Bagaimanakah proses pelaksanaan layanan teknik konseling teman sebaya
berbasis media pembelajaran
3. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I
Nubatukan setelah diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media
pembelajaran?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka secara lebih rinci tujuan dari penelitian
ini diuraikan sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I
Nubatukan setelah diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media
pembelajaran
b) Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan teknik konseling teman
sebaya berbasis media pembelajaran
F. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk
menambah kazanah kekayaan ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan
ilmu psikologi dan konseling khususnya konseling teman sebaya
b) Manfaat Praktis
Secara praktis, manfaat dari penelitian ini meliputi :
1) Bagi Guru
Sebagai bahan pengalaman dalam penggunaan strategi dalam penyajian
layanan konseling teman sebaya.
2) Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai penunjang keberhasilan proses dan hasil belajar, serta sebagai upaya
dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik (guru) dalam suatu
lembaga pendidikan.
3) Bagi pemerhati psikologi dan konseling
Sebagai intrumen penting dalam pengembangan inovasi dalam bidang
pendidikan terutama aspek psikologi dan konseling

More Related Content

Similar to BAB I.docx

pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
Shiltima Wiska
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
guestf6b63af
 
Ptk pend savi
Ptk pend saviPtk pend savi
Ptk pend savi
Marna_Nna
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
Marna_Nna
 

Similar to BAB I.docx (20)

s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
Bismillah bab i
Bismillah bab iBismillah bab i
Bismillah bab i
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
2 jurnal pkn bu eli
2   jurnal pkn bu eli2   jurnal pkn bu eli
2 jurnal pkn bu eli
 
Ptk dewil vi indra, s.pd (sman 15 merangin)
Ptk dewil vi indra, s.pd (sman 15 merangin)Ptk dewil vi indra, s.pd (sman 15 merangin)
Ptk dewil vi indra, s.pd (sman 15 merangin)
 
BAB I Penelitian R and D
BAB I Penelitian R and DBAB I Penelitian R and D
BAB I Penelitian R and D
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiah
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
TT1 Karil.docx
TT1 Karil.docxTT1 Karil.docx
TT1 Karil.docx
 
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdfBEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Ptk pend savi
Ptk pend saviPtk pend savi
Ptk pend savi
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
 

More from MartinusOlaNedin (8)

LAMPIRAN -motivasi Belajar.pdf
LAMPIRAN -motivasi Belajar.pdfLAMPIRAN -motivasi Belajar.pdf
LAMPIRAN -motivasi Belajar.pdf
 
lampiran Instrumen motivasi belajar.pdf
lampiran  Instrumen motivasi belajar.pdflampiran  Instrumen motivasi belajar.pdf
lampiran Instrumen motivasi belajar.pdf
 
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdfInstrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
BAB IV.docx
BAB IV.docxBAB IV.docx
BAB IV.docx
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
BAB V.docx
BAB V.docxBAB V.docx
BAB V.docx
 
PTK SOS-1.docx
PTK SOS-1.docxPTK SOS-1.docx
PTK SOS-1.docx
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

BAB I.docx

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 tahun 20032 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengisyaratkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah sebagai sarana untuk menuntut ilmu secara formal beperan sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tugas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa agar mampu mencapai kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.(Darmanto Sustro Subroto, 1995: 2). Pendidikan di sekolah hingga kini masih merupakan sektor yang sangat penting bagi peningkatan kualitas, pengembangan diri, memaksimalkan potensi diri dan perubahan perilaku masyarakat di sebuah bangsa. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk menciptakan generasi yang pada awalnya tidak berdaya menjadi berdaya, yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya tidak mengerti apa- apa menjadi mengerti terhadap sesuatu. Melalui aktivitas pendidikan itu pula setiap
  • 2. peserta didik diharapkan mampu mendapatkan sejumlah pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya. Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari sekolah yang membantu siswanya dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam proses studi untuk mencapai perkembangan yang optimal bagi peserta didiknya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan “Guru bimbingan dan konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan diri“ siswa sesuai minat, bakat, serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya.”. Apabila ditinjau secara psikologis, hal ini merefleksikan sebuah harapan dan tuntutan betapa pendidikan semestinya mampu memaksimalkan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pengembangan potensi-potensi tersebut pada akhirnya diharapkan membuat mereka mampu menjadi manusia yang berkualitas dan berdaya saing sehingga mereka bisa mengaktualisasikan perannya secara individual dan sosial. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya dituntut mampu menyiapkan peserta didik yang memiliki kompetensi secara personal akan tetapi juga mempunyai kemampuan dalam berinteraksi dan berperan di tengah lingkungan sosialnya. Siswa sebagai makluk social, kerap menghadapi berbagai persoalan yang dapat mengganggu motivasi dalam belajar sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan pada kenyataannya sebagian besar siswa merasa canggung untuk menceritrakan
  • 3. persoalan – persoalan pribadi yang dihadapi dalam keluarga. Persoalan tersebut kemudian berpengaruh signifikan terhadap motivasi siswa dalam belajar. Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seseorang yang kuat motivasinya akan giat berusaha, sebaliknya jika motivasinya lemah akan acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu, sering meninggalkan pelajaran akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar (Ahmadi, 2004: 83). Melalui jurnal penangan permasalahan belajar yang ditangani oleh guru bimbingan dan konseling ditemukan data bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung tidak terbuka untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi sehingga peneliti dalam hal ini adalah guru bimbingan dan konseling terdorong untuk mengatasi persoalan tersebut melalui penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “ Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan dengan Menerapkan Teknik Konseling Teman Sebaya Berbasis Media Pembelajaran ” B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut : a) Motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan tergolong rendah. Hal ini diketahui melalui rendahnya aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung
  • 4. b) Rendahnya motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan umumnya disebabkan oleh masalah – masalah pribadi yang dihadapi oleh siswa c) Kecendrungan siswa yang tidak terbuka untuk menyampaikan masalah pribadi yang dihadapi terhadap guru mendorong dilakukan penelitian tindakan bimbingan konseling teknik konseling sebaya berbasis media pembelajaran C. Batasan Masalah Agar penelitian ini jelas dan terarah maka perlu dilakukan pembatasan masalah sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penelitian tindakan bimbingan konseling ini dibatasi pada upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan dengan menerapkan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan sebelum diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran
  • 5. 3. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan setelah diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka secara lebih rinci tujuan dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut : a) Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN I Nubatukan setelah diberi layanan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran b) Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran F. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk menambah kazanah kekayaan ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan ilmu psikologi dan konseling khususnya konseling teman sebaya b) Manfaat Praktis Secara praktis, manfaat dari penelitian ini meliputi : 1) Bagi Guru Sebagai bahan pengalaman dalam penggunaan strategi dalam penyajian layanan konseling teman sebaya. 2) Bagi Lembaga Pendidikan
  • 6. Sebagai penunjang keberhasilan proses dan hasil belajar, serta sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik (guru) dalam suatu lembaga pendidikan. 3) Bagi pemerhati psikologi dan konseling Sebagai intrumen penting dalam pengembangan inovasi dalam bidang pendidikan terutama aspek psikologi dan konseling