SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat merupakan Satuan Kerja
Pegawai Daerah tingkat provinsi yang ada di Sumatera Barat. Seperti organisasi
lainnya, Dinas Pendidikan memiliki tujuan yang dicapai melalui pembagian
pekerjaan yang jelas. Untuk mencapai tujuannya dengan baik, setiap organisasi
memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja
menurut standar prosedur dan tidak menganggu bagian lainnya. Sebuah organisasi
harus memiliki sumberdaya manusia atau pegawai yang baik agar tujuan dapat
dicapai dengan efektif dan efesien.
Sumberdaya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah karyawan
yang memberikan kerja, bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk
organisasi. Sistem Manajemen Mutu sebuah organisasi yang baik tidak efektif
jika karyawan tidak memiliki motivasi yang tinggi, maka tidak akan ada progres
yang cepat dan kualitas kinerja pegawai pun akan rendah. Untuk itu perlu
menjaga loyalitas dari karyawan, dan kunci utamanya adalah adanya motivasi
yang tinggi dalam diri karyawan..
Berdasarkan pengamatan penulis di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Barat pada saat pelaksanaan PL Manajemen, dari tanggal 17 Juni sampai tanggal
23 Juni 2013, masih ada sebagian karyawan yang kurang memiliki motivasi yang
2
tinggi. Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja
berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan
dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Hal
ini dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang penulis amati. Pada saat
pimpinan ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai yang keluar
meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Hal
tersebut juga dilakukan pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat fenomena berikut ini :
1. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai
honorer yang terlewat batas.
2. Adanya pegawai yang belum melaksanakan tugas dengan jujur.
3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang
belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis berminat untuk mencari solusi
dan mengangkat kasus ini dengan judul : “Upaya Peningkatan Motivasi Kerja
Pegawai Pada Subag Program Di Dinas Pendidikan Provisinsi Sumatera
Barat.”
3
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kasus ini adalah untuk :
1. Memberikan gambaran tentang motivasi kerja pegawai subag program di
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
2. Mendeskripsikan faktor - faktor penyebab kurang tingginya motivasi kerja
pegawai pada Subag Program di Dinas Pendidikan Sumatera Barat.
3. Mendeskripsikan alternatif penyelesaian untuk meningkatkan motivasi kerja
pegawai pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
4. Mencari solusi terbaik untuk meningkatkan Motivasi kerja pada Subag
Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
C. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan laporan ini berguna bagi berbagai pihak yang terkait. Adapun
manfaat dari penulisan ini adalah sebagai :
1. Sebagai masukan bagi Pimpinan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
dalam meningkatkan pengawasan dan motivasi pegawai.
2. Sebagai masukan dan evaluasi bagi pegawai di Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat untuk meningkatkan motivasi kerja.
3. Sebagai alternatif dan solusi bagi pembaca atas pengalaman praktis penulis
dalam usaha peningkatan motivasi kerja.
4
BAB II
TINJAUAN LEMBAGA TEMPAT PRAKTEK
LAPANGAN MANAJEMEN
A. Deskripsi Geografis
Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat terletak di Jalan
Jenderal Sudirman No. 52 Padang yang bersebelahan dengan Kantor Pengadilan
Tinggi Sumatera Barat dan berhadapan dengan Kantor TASPEN Provinsi
Sumatera Barat.
B. Deskripsi Tugas Masing-masing Bidang pada Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat
Rincian Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Sumatera Barat diatur
dalam peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012. Dinas pendidikan
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah dalam bidang
pendidikan. Berikut ini fungsi dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat adalah :
1. Kepala Dinas
Adapun tugas dari kepala dinas adalah :
a. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dinas;
5
b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis dinas sesuai dengan
kebijakan umum pemerintahan daerah;
c. menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas
atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pendidikan;
d. menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi,
dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian.
Ada 3 Subag (Sub Bagian) dalam Sekretariat yaitu :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang umum dan kepegawaian meliputi : pengelolaan
administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana,
ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan dinas.
b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
6
tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang
keuangan meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi , pembukuan dan
akuntansi dilingkungan Dinas.
c. Sub Bagian Program, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
program meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan dilingkungan dinas.
3. Bidang Pendidikan Dasar
Adapun tugas bidang pendidikan dasar adalah melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
kurikulum dan kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Sarana
dan Prasarana.
Bidang Pendidikan dasar terdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang kurikulum dan kesiswaan meliputi: Sosialisasi dan pelaksanaan
standar nasional pendidikan ditingkat provinsi; kordinasi atas pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan lintas kab/kota untuk tingkat pendidikan
dasar; penyelenggaraan dan pengelolaan satuan pendidikan atau program
7
studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar; pemantauan
dan evaluasi satuan pendidikan bertaraf internasional;
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi: Koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar
kab/kota; Perencanaan strategis pendidikan dasar sesuai perencanaan
strategis pendidikan nasional; Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional
pendidikan ditingkat provinsi; Koordinasi atas pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan,
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
sarana dan prasarana meliputi : koordinasi dan sinkronisasi kebijakan
operasional dan program pendidikan antar kab/kota, perencanaan strategis
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sesuai perencanaan strategis
pendidikan nasional, serta pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan
prasarana pendidikan.
4. Bidang Pendidikan Menengah
Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
kurikulum , tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana dan prasarana.
8
Bidang Pendidikan Menengah terdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
kurikulum
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan peleksanaan
dibidang Tenaga pendidik dan Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
sarana dan prasarana sebagaimana lampiran peraturan gubernur.
5. Bidang PAUD dan PK-PLK
Bidang PAUD dan PK-PLK mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
kurikulum, Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta sarana dan prasarana.
Bidang PAUD dan PK-PLK terdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
kurikulum
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang tenaga Pendidik dan Kependidikan
9
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
sarana dan prasarana.
6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
Bidang pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang Pendidikan dan Keaksaraan, Pendidikan Masyarakat/
Kelembagaan serta Pendidikan Kesetaraan.
Bidang pendidkan Non Formal dan Informal terdiri atas Seksi :
a. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang pendidikan dan keaksaraan yang meliputi: koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar
kab/kota,perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai dengan
perencanaan pendidikan nasional,serta pelaksanaan evaluasi pencapaian
standar nasional pendidikan pada pendidikan non formal skala provinsi.
b. Seksi Kursus dan Kelembagaan, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
Pendidikan Masyarakat/Kelembagaan, sesuai urusan yang menjadi
kewenangan seksi Pendidikan Masyarakat/Kelembagaan.
10
c. Seksi Pendidikan Masyarakat, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pendidikan kesetaraan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012 pasal 7,
Secara khusus Sub Bagian program mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang program meliputi : koordinasi perencanaan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkungan dinas.
C. Personil dan Struktur Organisasi
Struktur organisasi Subag Program, sejak adanya perubahan SOTK, Subag
Program tidak memiliki struktur organisasi karena sekarang hanya merupakan
merupakan Sub Bagian dari sekretariat. Walaupun demikian Subag Program
memiliki uraian tugas yaitu sebagai berikut :
1. Kepala Subag Program mempunyai tugas : Melaksanakan penyusunan
program kerja Subag Program; Melaksanakan koordinasi penyusunan
perencanaan dan program dinas meliputi semua Bidang di Dinas;
11
Melaksanakan bahan perencanaan umum, bidang-bidang perencanaan umum
semua bidang.
2. Menghimpun data Kinerja SKPD; menghimpun bahan dan dokumen
perencanaan, program atau kegiatan seksi sarana di Bidang Dikmen; Tugas
tambahan lainnya dari pimpinan.
3. Menindak lajunti temuan, menghimpun dan menyusun konsep PK/RKT;
Mengkoordinir penyusunan Konsep LPPD 2012; Menghimpun bahan
dokumen perencanaan, proram atau kegiatan UPTD BLPT.
4. Menghimpun dan penyusunan konsep LAKIP 2012; Menghimpun bahan dan
dokumen perencanaan / program / kegiatan seksi Tendik Bidang Dikmen;
Menyusun laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN, Tugas tambahan
lainnya dari pimpinan
5. Menghimpun dan menyusun usul DPA Penganggaran; menghimpun bahan
dan dokumen perencanaan / program / kegiatan pada sekretariat; menyusun
laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN; Tugas tambahan lainnya dari
pimpinan.
6. Menyiapkan bahan presentasi Kepala Dinas, tugas tambahan lainnya dari
pimpinan.
7. Menghimpun dan menyusun DPA Perubahan; menyusun bahan dan dokumen
perencanaan / program / kegiatan bidang PNFI.
12
BAB III
KEGIATAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK
LAPANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Orientasi Lingkungan Kerja
Praktek Lapangan Manajemen Pendidikan (PLMP) dimulai pada tanggal
17 Juni sampai 23 Agustus 2013. Pada saat hari pertama kerja penulis dengan
teman mahasiswa PLMP lainnya bertemu dengan Bapak Yunasril, SH. MM.
Selaku Kepala Subag Umum dan pegawaian. Setelah berdiskusi dan perkenalan
singkat, kami semua ditempat ke beberapa Bidang dengan pembagian yang
merata. Penulis dan rekan Aditya Julivan Pratama ditempatkan di Subag Program
Dinas Pendidikan Sumatera Barat.
Pada hari pertama PLMP penulis dikenalkan dengan Ibu Rosneli, salah
seorang karyawan di Subag Program. Penulis dikenalkan dengan semua karyawan
di Subag Program dan pekerjaan yang bisa dilakukan. Alhamdulillah, penulis
disambut dengan baik oleh semua karyawan. Seiring berjalannya waktu, suasana
kerja yang akrab dan kondusif telah penulis rasakan di Subag Program Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
13
B. Kegiatan Rutin
Selama kegiatan PLMP berlangsung, penulis membantu pekerjaan rutin
yang biasa dilakukan oleh pegawai Subag program. Adapun kegiatan yang
penulis lakukan adalah :
1. Memverifikasi dan menginput data-data yang berkaitan dengan seluruh
kegiatan Subag Program
2. Memverifikari seluruh surat perjalan dinas pegawai dinas pendidikan
3. Menghadiri semua rapat yang berhubungan Subag Program Dinas Pendidikan
4. Ikur serta menjadi kepanitian semua acara yang diadakan Subag Progam
Dinas Pendidikan
C. Kegiatan Partisipasi
Selain melakukan tugas rutin, penulis juga mengikuti kegiatan sosial dan
keagamaan yang dilakukan pegawai. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
dilakukan satu kali dalam satu bulan, sekali dalam seminggu atau kegiatan yang
tidak terduga. Kegiatan tersebut diantaranya adalah :
1. Mengikuti kegiatan keolahragaan senam kesehatan setiap rabu pagi
2. Mengikuti acara ceramah agama.
3. Ikut serta dalam kegiatan syukuran yang diadakan pegawai.
14
BAB IV
ANALISIS KASUS
A. Gambaran Kasus
Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang
memberikan kerja, bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk tujuan
organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang dicita-citakan,
perlu adanya kinerja dan kerjasama yang baik antar sesama anggota organisasi.
Untuk menjaga semangat kerja tersebut diperlukan adanya motivasi yang tinggi
dalam diri masing-masing anggota. Manajemen mutu yang baik tidak efektif bila
pegawai tidak termotivasi dan tidak bekerja dengan sepenuh hati, maka organisasi
akan berjalan lamban dan tidak ada produktivitas kinerja yang tinggi. (Hendro,
2011 : 351)
Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti Praktek Lapangan
Mahasiswa Pendidikan pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat, masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki motivasi yang
tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
Kurangnya motivasi pegawai Subag Program dapat dilihat dari fenomena
berikut :
1. Masih ada pegawai yang meninggalkan jam kerja dalam waktu yang
cukup lama, padahal tidak ada keperluan pribadi yang mendadak,
apalagi pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
15
2. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada
pegawai honorer yang terlewat batas.
3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain
yang belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut, terutama tugas
teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan.
Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja
berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan
dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Hal
ini dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang penulis amati. Pada saat
pimpinan ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai yang keluar
meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Hal
tersebut juga dilakukan pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
Selain contoh diatas, kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat
pekerjaan sedang berlangsung. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya,
masih ada pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai honorer
yang terlewat batas. Pekerjaan tersebut diberikan kepada pegawai honerer tanpa
adanya pembagian kerja yang jelas, bahkan ada beberapa pekerjaan yang
dilakukan sendiri oleh pegawai honorer tanpa adanya bantuan dari pegawai yang
bersangkutan.
16
Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat dengan adanya pegawai
yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang belum mengetahui
substansi dari tugas tersebut, terutama tugas teknis yang berkaitan langsung
dengan pendidikan. Hal ini dapat penulis contohkan pada saat adanya monitoring
dan evaluasi sekolah berpotensi, dimana dalam monitoring dan evaluasi tersebut
bertujuan untuk menilai sekolah yang bersangkutan apakah sekolah tersebut telah
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Pada saat melakukan monitoring dan evaluasi kebeberapa sekolah yang
ada di Sumatera Barat, penulis menyaksikan sendiri masih ada pegawai yang
tidak mengerti tentang instrument penilaian dari moitoring tersebut, padahal
monitoring tersebut berguna untuk bahan laporan dan aspirasi dari sekolah yang
bersangkutan. Hal ini harus ditangani oleh orang yang paham dengan standar
nasional pendidikan.
Selain itu, juga ditemukan adanya pegawai yang mendelagasikan
monitoring tersebut kepada pegawai lain, padahal pegawai yang ditunjuk tersebut
juga tidak memahami instrument penilaian dari monitoring dan evaluasi sekolah
tersebut, parahnya lagi pimpinan juga ikut mendelegasikan pekerjaan itu
kepegawai lain, sehingga bawahan tidak segan melakukan hal yang sama.
Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas maka penulis
berkesimpulan bahwa masih ada sebagian pegawai Subag Program yang belum
memiliki motivasi tinggi dalam bekerja. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,
untuk itu perlu diupayakan perbaikan dan peningkatan motivasi kerja untuk
17
pegawai Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat agar dapat
melaksanakan tugas dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab.
B. Penyebab Kasus
Berdasarkan pengamatan langsung dan analisa penulis, ada beberapa
faktor yang menyebabkan kurangnya motivasi pegawai. Penulis membaginya
dalam 2 faktor :
1. Faktor Intrinsik (dari pegawai)
a. Kurangnya kesadaran pegawai akan arti penting keberadaan dan kinerja
dari pegawai itu sendiri.
b. Kurang adanya rasa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan.
c. Kurang adanya kerjasama yang positif dalam pembagian kerja antar
sesama pegawai.
d. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang substansi pekerjaan tertentu.
2. Faktor Ekstrinsik (Pimpinan)
a. Kurangnya pengawasan dari pemimpin.
Pengawasan penting dilakukan untuk memastikian apakah pekerjaan yang
dilaksanakan dengan efektif dan efesien. Pimpinan belum sepenuhnya
mengawasi bagaimana kerja yang dilakukan oleh pegawai. Sehingga hal
ini sehingga mempengaruhi motivasi dan kinerja pegawai untuk
melakukan pekerjaan dengan baik.
b. Kurangnya ketegasan pemimpin
18
Sempurnanya tujuan suatu organisasi tidak terlepas dari pengaruh dan
gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Hal ini termasuk ketegasan
pemimpin dalam menyikapi perilaku pegawai yang melalaikan suatu
pekerjaan. Berdasarkan pengamatan penulis motivasi pegawai juga
dipengaruhi kurangnya ketegasan pemimpin dalam menegur bawahan,
sehingga pegawai tidak maksimal dalam bekerja. Peningkatan motivasi
kerja pegawai juga dipengaruhi oleh sosok pemimpin yang harus
diteladani. Berdasarkan pengamatan penulis adanya unsur kesengajaan
dari pemimpin yang sengaja melalaikan tugas yang diberikan kepadanya,
terutama masalah teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan.
Sehingga karyawanpun tidak segan mengikuti tindakan yang dicontohkan
oleh pemimpin.
C. Alternatif Penyelesaikan Kasus
Berdasarkan penyebab kasus di atas, maka alternatif penyelesaian yang
dapat penulis berikan adalah sebagai:
1. Meningkatkan kesadaran pegawai akan arti pentingnya keberadaan mereka
melalui pembinaan dan pengarahan.
2. Melakukan evaluasi pada kinerja masing-masing karyawan, dan memperbaiki
kesalahan yang selama ini terjadi.
19
3. Meningkatkan kesadaran pegawai akan mulianya tujuan pendidikan Republik
Indonesia melalui pembinaan oleh ahli dan pakar pendidikan yang
mempunyai sosok keteladanan.
4. Memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan tugas tertentu terutama yang
berkaitan dengan substansi tugas yang diberikan dengan mendatangkan Pakar
pendidikan.
5. Pimpinan meningkatkan fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) dalam melaksanakan tugas yang telah diamanahkan.
6. Meningkatkan kompetisi kerja dengan memberikan penghargaan kepada
karyawan yang bekerja dengan baik.
7. Meningkatkan ketegasan pimpinan dalam pembagian tugas dan memberikan
sanksi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai.
8. Mencari solusi dengan berkonsultasi dengan Pakar Pendidikan.
9. Dalam hal peningkatan motivasi yang berhubungan dengan substansi dari
suatu pekerjaan. Dinas Pendidikan Sumatera Barat sebaiknya bekerjasama
dengan lembaga pendidikan yang mengetahui seluk-beluk majemen
pendidikan. Lembaga Pendidikan yang direkomendasikan adalah Universitas
Negeri Padang, melalui Jurusan Administrasi Pendidikan
20
D. Penyelesaian Kasus
Berdasarkan alternatif- alternatif penyelesaian kasus yang dikemukaan di
atas, penulis menyimpulkan bahwa semua alternatif baik digunakan untuk
meningkatkan motivasi kerja pegawai Subag Program. Namun agar penyelesaian
kasus ini optimal dilakukan harus ada penyelsaian kasus yang bertahap, terarah
dan kontinue. Alternatif paling utama untuk dilakukan yaitu : Memberikan contoh
keteladanan kepemimpinan seorang pemimpin untuk meningkatkan motivasi
kerja pegawai.
Menurut Robbine yang dikutip dari Hasiabuan (2009:219) “motivasi
adalah suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian
tujuan organisasi yang telah dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan beberapa kebutuhan individu. Selanjutnya menurut Mangkunegara
dikutip dari Novita (2007:47) “ motivasi adalah kondisi yang berpengaruh,
membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja”.
Pimpinan di Subag Program harus berusaha menumbuhkan motivasi kerja
pegawai dan mampu menciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan bagi
pegawai serta memberikan kemungkinan bagi para pegawai untuk memmenuhi
kebutuhannya. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika pimpinan mampu
menumbuhkan moitivasi kerja pegawai. Hal itu akan mempermudah pencapaian
tujuan organisasi yang telah ditentukan
21
Untuk mencapai tujuan dengan baik, pimpinan di Subag Program
diharapkan bisa menjaga motivasi karyawannya, karena motivasi memiliki peran
penting karena dengan adanya motivasi dalam diri pegawai akan berpengaruh
terhadap hasil kerja. Seorang pemimpin harus berwibawa dalam melaksanakan
tugasnya, karena apa yang dilakukan oleh pimpinan akan dicontoh oleh
bawahannya. Dengan memberikan contoh yang baik, pegawai diharapkan dapat
melaksanakan tugasnya sesuai dengan kecakapan dan kemampuan yang
dimilikinya.
Pemberian motivasi kepada karyawan akan berhasil jika dilakukan oleh
orang yang dekat dengan yang bersangkutan, hal yang dapat mendukung adanya
motivasi kerja seorang pagawai yaitu adanya contoh keteladanan yang diberikan
oleh pimpinan. Untuk itu Pimpinan Subag Program sebaiknya menjadi orang
pertama yang wajib melakukannya karena pimpinan merupakan sosok yang
dijadikan sebagai pembimbing, pengarah, dan membina karyawan.
Menurut Wahjosumidjo (2002) ada 2 faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu kebijaksanaan
yang telah ditetapkan persyaratan kerja yang perlu dipenuhi oleh para bawahan,
tersedianya sarana dan bawahan, tersedianya sarana dan prasarana yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan dan kepemimpinan terhadap bawahan.
Sedangakan faktor ekstrinsik yaitu kemampuan kerja, semangat, tanggung jawab,
rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok dan prestasi serta produktivitas.
22
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan dan kelebihan,
sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas tertentu untuk pencapaian suatu tujuan tertentu (Kartini Kartono, 1994)
Dengan kelebihan yang dimilikinya, pimpinan Subag Program dapat
mempengaruhi bawahan agar bekerja lebih baik. Menjadi pemimpin adalah
amanah yang harus dilaksanakan dan dijalani dengan baik, kelak Allah akan
meminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu.
Pimpinan Subag Program diharapkan menyadari, merenungi,
bermusahabah, introspeksi diri menghadapi keterpurukan moral. Dengan tafakur
renungan tersebut diharapkan memperoleh jalan ke arah perbaikan prbadi yang
lebih baik. Dengan perubahan yang signifikan dan contoh keteladanan yang
diberikan oleh pimpinan, motivasi kerja pegawai di Subag Program secara
bertahap akan semakin baik, karena pegawai akan segan dan memperbaiki diri
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut Prof. Dr. H. Veithzal (2013 : 3) Kepemimpinan adalah suatu
perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan organisasi, termasuk memotivasi karyawan.
23
Kita semua tentu sepakat bahwa kita berkeinginan mempunyai pemimpin
yang bekerja setulus hati, menjunjung tinggi integritas, adil dan bertanggung
jawab. Betapa bangganya jika kita memiliki pemimpin yang setiap kedatangannya
selalu dinanti, dan didambakan karena kualitas kepemimpinannya. Hal yang
disebutkan diatas juga ditemukan pada sosok Pimpinan Subag Program, dan
terciptanya kepemimpinan yang berkualitas dan berhias contoh keteladanan.
Dalam mengarahkan bawahannya kearah yang lebih baik, pimpinan di
Subag Program diharapkan dapat mempersuasi bawahannya dengan baik.
Kualitas dan keteladanan seorang pemimpin dapat dilihat sejauh mana ucapannya
yang baik didengar, selalu dituri perintahnya, karena semua itu diyakini dan
dirasakan akan membawa kepada perubahan. Pemimpin teladan akan membuat
sebuah kemajuan buat semua orang, meningkatkan kesejahterahan dan bekerja
dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab.
Pimpinan di Subag Proram harus tegas. Tegas bukan berarti beliau selalu
tampil formal, dan disegani bukan berarti beliau ditakuti. Tetapi beliau
memberikan contoh bagaimana menjadi manusia yang baik berakhlak mulia.
Kepemimpinan yang penuh ketealadan yang dilakukan pimpinan Subag Program
harus jujur, Berani berkata yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah.
Jika sifat ini berhasil diimplementasikan setiap pemimpin maka, pemimpin
tersebut akan dipercayai oleh semua orang.
Selain itu Pimpinan Subag Program juga harus fathanah (cerdas dan
berpengetahuan) sehingga mampu membantu pegawai jika mengalami kendala
24
dalam pekerjaan. Pinpinan juga harus Amanah (dapat dipercaya) Tabligh
(menyampaikan) Berkomunikasi dan komunikatif dengan bawahannya dan semua
orang. Dengan demikian suasana kerja yang akrab dan kondusif akan tercipta, dan
membantu meningkatkan motivasi pegaai dalam bekerja.
Kepemimpinan yang jujur, amanah, adil, tegas dan bertanggung jawab
adalah kunci utama dari permasalahan motivasi pegawai. Hal ini sangat penting
karena salah satu penyebab kasusnya adalah kurangnya keteladan seorang
pemimpin. Pepatah Minang tersohor mengatakan, “jan sampai tungkek
mambaok rabah” artinya : jangan sampai pemimpin yang membuat suatu
daerah/organisasi menjadi hancur.
Hal ini bukan berarti Pimpinan (Kepala Subag program) orang yang tidak
pandai memimpin atau orang yang tidak pantas memimpin, bukan itu.
Pengalaman yang penulis dapatkan justru ada sisi baik yang ditonjolkan oleh
Kepala Subag Program. Namun dalam memberikan teguran perlu dilakukan
dengan tegas, sesuai dengan kecil/besarnya kesalahan pegawai. Motivasi selalu
ada dalam diri seseorang dan akan menjadi sumber energi yang kuat untuk
mencapai kesuksesan organisasi. Ada pegawai yang konsisten memperbaiki diri
dan ada juga yang tidak.
Dengan contoh keteladanan yang diberikan pimpinan, pegawai akan
terpacu untuk memperbaiki kualitas kerja sehingga terciptanya energi baru dan
energi tersebut akan tertular ke karyawan lain. Hal inilah yang membuat faktor
keteladanan begitu penting dalam menciptakan kinerja yang efektif dan efesien.
25
Dari penyelesaian kasus yang penulis pilih di atas, ditemui beberapa faktor
pendukung dan faktor penghambat yaitu sebagai berikut:
Faktor pendukung
a. Adanya suasana kerja akrab dan kondusif di Subag Program di Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
b. Adanya keinginan sebagian pegawai dalam meningkatkan tanggung
jawab akan penyelesaian tugas dengan baik lagi dalam bekerja
Faktor penghambat
a. Kesibukan Pimpinan yang mengharuskan pimpinan keluar kota dan
meninggalkan ruang kerja, sehingga tidak sepenuhnya dapat
menganalisa kondisi dan semangat kerja pegawai secara menyeluruh.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan keseluruhan hasil Praktek Lapangan Manajemen
Pendidikan tentang Upaya peningkatan motivasi pegawai pada Subag program di
dinas pendidikan provinsi sumatera barat,yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
kita simpulkan bahwa :
1. Masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki motivasi yang tinggi dalam
bekerja pada Subag program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
2. Penyebab rendahnya motivasi pegawai disebabkan karena kurangnya
kerjasama yang positif dalam pembagian kerja antar sesama pegawai,
kurangnya kesadaran pegawai dalam menjalankan tugas, kurangnya
pengawasan kerja oleh pimpinan serta kurang tegasnya pimpinan dalam
memberikan sanksi kepada pegawai yang sengaja melalaikan pekerjaan.
3. Solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi pegawai dapat dilakukan oleh
pimpinan dengan memberikan contoh keteladanan dalam bekerja dan
memberikan reward untuk pegawai yang bekerja dengan baik.
27
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan diantaranya :
1. Diharapkan kepada Kasubag Program agar dapat lebih meningkatkan
ketegasan dan memberikan keteladanan yang positif dalam memimpin
pegawai.
2. Diharapkan hendaknya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
sebagai pimpinan utama melakukan pengawasan secara tegas dan
bertanggung jawab.
3. Kepada seluruh pegawai diharapkan dapat menjaga semangat dan kualitas
kerjanya agar lebih baik lagi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: Asri Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.
Rineka Putra: Jakarta.
Astuti, Desma Widya. 2013. Motivasi berprestasi guru profesional di SMK Negeri 2
kota sawah lunto. SKRIPSI tidak diterbitkan. FIP-UNP
Hamdi N, Syaiful. 2012. Suhaimi Pendidik Para Teladan. Cet 1. Hal. 28. Syirkah
Publishing : Bogor
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Cet 1. Hal. 351. Erlangga : Jakarta
Manulang. M . (1981). Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia Indonesia
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Cet 2. Bumi Aksara : Jakarta
Novita, Jumi. 2007. Iklim Organisasi dan Hubungan Dengan Motivasi Kerja
(BKKBN). Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP.
Pergub Sumbar No. 41 Tahun 2012 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, dan tata
kerja Dinas Pendidikan Sumbar
Rivai, Veithzal dkk. 2013. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Cet 1.
PT. Rajagrafindo Persada : Depok
Robbin, Stephen P. (2002). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontrocersi, Aplikasi, jilid
1 . Edisi Bahasa Inbdionesia
Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta : Bumi Aksara
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja, Jakarta Rineka
Cipta
UU. No. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Nasional Pendidikan
Winanrdi (2011). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta : Raja
Granfindo
Zuyetti. 2007. Dampak Motivasi Keja dan Pola Komunikasi Terhadap Iklim
Kerjasama Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. Tesis tidak diterbitkan. PPs-UNP

More Related Content

What's hot

Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan PendidikanTutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikantitaros
 
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSKonsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSRusman R. Manik
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalDedy Wiranto
 
Makalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannyaMakalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannyaAmalia Novianti
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanEççô Ĥärýý
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxAsmaulHusna660274
 
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanPedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanGan Anom
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanMuaz Rozak
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
 
Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmSEISMIK BEM UNAIR
 
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptx
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptxKOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptx
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptxanggitprasetyo7
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjaKiki ObeNk
 
Proses perencanaan pendidikan
Proses perencanaan pendidikanProses perencanaan pendidikan
Proses perencanaan pendidikanocwunj_fip
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruDrs. HM. Yunus
 
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel Jurnal
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel JurnalMengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel Jurnal
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel JurnalImam Fitri Rahmadi
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 

What's hot (20)

Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan PendidikanTutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
 
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSKonsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
 
Makalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannyaMakalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannya
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanPedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikan
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkm
 
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptx
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptxKOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptx
KOLABORASI DALAMDUNIA KERJA.pptx
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerja
 
Proses perencanaan pendidikan
Proses perencanaan pendidikanProses perencanaan pendidikan
Proses perencanaan pendidikan
 
Ukps soal dan-kunci-jawaban
Ukps soal dan-kunci-jawabanUkps soal dan-kunci-jawaban
Ukps soal dan-kunci-jawaban
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel Jurnal
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel JurnalMengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel Jurnal
Mengubah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menjadi Artikel Jurnal
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 

Similar to Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan

Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulLaporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulInformation and Technology
 
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abk
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abkAis bt-5-ddbk-penyusunan program bk abk
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abkYayan Yanuar Rahman
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBTNota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBTSherly Jewinly
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015Nia Piliang
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)temanna #LABEDDU
 
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan DiklatPeran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan DiklatTri Pangesti
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaMaulana Pasaribu
 
Rkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahRkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahalipono
 
Rkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahRkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahalipono
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanJamaludin ..
 
Buku Panduan DUPAK.pdf
Buku Panduan DUPAK.pdfBuku Panduan DUPAK.pdf
Buku Panduan DUPAK.pdfAgusElpin2
 
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptx
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptxDesain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptx
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptxDikyrivaldi
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Sang Nyoman
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Edy Wihardjo
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenNia Piliang
 

Similar to Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan (20)

Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulLaporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
 
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abk
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abkAis bt-5-ddbk-penyusunan program bk abk
Ais bt-5-ddbk-penyusunan program bk abk
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBTNota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
 
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan DiklatPeran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat
 
20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
Rkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahRkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasah
 
Rkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasahRkm kepala madarasah
Rkm kepala madarasah
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Buku Panduan DUPAK.pdf
Buku Panduan DUPAK.pdfBuku Panduan DUPAK.pdf
Buku Panduan DUPAK.pdf
 
6. mulyati ojl tas
6. mulyati ojl tas6. mulyati ojl tas
6. mulyati ojl tas
 
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptx
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptxDesain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptx
Desain Layanan Bimbingan dan Konseling-compressed.pptx
 
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sdPanduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
 

More from Lutfi Koto

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Lutfi Koto
 
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Lutfi Koto
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Lutfi Koto
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANLutfi Koto
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARLutfi Koto
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARLutfi Koto
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARLutfi Koto
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...Lutfi Koto
 
APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONLutfi Koto
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaLutfi Koto
 

More from Lutfi Koto (20)

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
 
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJAR
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJAR
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
 
APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISION
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di Indonesia
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat merupakan Satuan Kerja Pegawai Daerah tingkat provinsi yang ada di Sumatera Barat. Seperti organisasi lainnya, Dinas Pendidikan memiliki tujuan yang dicapai melalui pembagian pekerjaan yang jelas. Untuk mencapai tujuannya dengan baik, setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut standar prosedur dan tidak menganggu bagian lainnya. Sebuah organisasi harus memiliki sumberdaya manusia atau pegawai yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efesien. Sumberdaya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah karyawan yang memberikan kerja, bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk organisasi. Sistem Manajemen Mutu sebuah organisasi yang baik tidak efektif jika karyawan tidak memiliki motivasi yang tinggi, maka tidak akan ada progres yang cepat dan kualitas kinerja pegawai pun akan rendah. Untuk itu perlu menjaga loyalitas dari karyawan, dan kunci utamanya adalah adanya motivasi yang tinggi dalam diri karyawan.. Berdasarkan pengamatan penulis di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada saat pelaksanaan PL Manajemen, dari tanggal 17 Juni sampai tanggal 23 Juni 2013, masih ada sebagian karyawan yang kurang memiliki motivasi yang
  • 2. 2 tinggi. Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Hal ini dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang penulis amati. Pada saat pimpinan ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai yang keluar meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Hal tersebut juga dilakukan pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja. Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat fenomena berikut ini : 1. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai honorer yang terlewat batas. 2. Adanya pegawai yang belum melaksanakan tugas dengan jujur. 3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut. Berdasarkan fenomena diatas maka penulis berminat untuk mencari solusi dan mengangkat kasus ini dengan judul : “Upaya Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai Pada Subag Program Di Dinas Pendidikan Provisinsi Sumatera Barat.”
  • 3. 3 B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan kasus ini adalah untuk : 1. Memberikan gambaran tentang motivasi kerja pegawai subag program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat 2. Mendeskripsikan faktor - faktor penyebab kurang tingginya motivasi kerja pegawai pada Subag Program di Dinas Pendidikan Sumatera Barat. 3. Mendeskripsikan alternatif penyelesaian untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. 4. Mencari solusi terbaik untuk meningkatkan Motivasi kerja pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. C. Manfaat Penulisan Hasil penulisan laporan ini berguna bagi berbagai pihak yang terkait. Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai : 1. Sebagai masukan bagi Pimpinan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pengawasan dan motivasi pegawai. 2. Sebagai masukan dan evaluasi bagi pegawai di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk meningkatkan motivasi kerja. 3. Sebagai alternatif dan solusi bagi pembaca atas pengalaman praktis penulis dalam usaha peningkatan motivasi kerja.
  • 4. 4 BAB II TINJAUAN LEMBAGA TEMPAT PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN A. Deskripsi Geografis Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 52 Padang yang bersebelahan dengan Kantor Pengadilan Tinggi Sumatera Barat dan berhadapan dengan Kantor TASPEN Provinsi Sumatera Barat. B. Deskripsi Tugas Masing-masing Bidang pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Rincian Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Sumatera Barat diatur dalam peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012. Dinas pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah dalam bidang pendidikan. Berikut ini fungsi dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat adalah : 1. Kepala Dinas Adapun tugas dari kepala dinas adalah : a. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas;
  • 5. 5 b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis dinas sesuai dengan kebijakan umum pemerintahan daerah; c. menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pendidikan; d. menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Ada 3 Subag (Sub Bagian) dalam Sekretariat yaitu : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum dan kepegawaian meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan dinas. b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
  • 6. 6 tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang keuangan meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi , pembukuan dan akuntansi dilingkungan Dinas. c. Sub Bagian Program, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilingkungan dinas. 3. Bidang Pendidikan Dasar Adapun tugas bidang pendidikan dasar adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum dan kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Sarana dan Prasarana. Bidang Pendidikan dasar terdiri dari Seksi : a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum dan kesiswaan meliputi: Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan ditingkat provinsi; kordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan lintas kab/kota untuk tingkat pendidikan dasar; penyelenggaraan dan pengelolaan satuan pendidikan atau program
  • 7. 7 studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar; pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan bertaraf internasional; b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi: Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar kab/kota; Perencanaan strategis pendidikan dasar sesuai perencanaan strategis pendidikan nasional; Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan ditingkat provinsi; Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang sarana dan prasarana meliputi : koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar kab/kota, perencanaan strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sesuai perencanaan strategis pendidikan nasional, serta pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan. 4. Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum , tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana dan prasarana.
  • 8. 8 Bidang Pendidikan Menengah terdiri dari Seksi : a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan peleksanaan dibidang Tenaga pendidik dan Kependidikan c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana sebagaimana lampiran peraturan gubernur. 5. Bidang PAUD dan PK-PLK Bidang PAUD dan PK-PLK mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum, Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta sarana dan prasarana. Bidang PAUD dan PK-PLK terdiri dari Seksi : a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang tenaga Pendidik dan Kependidikan
  • 9. 9 c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang sarana dan prasarana. 6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal Bidang pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pendidikan dan Keaksaraan, Pendidikan Masyarakat/ Kelembagaan serta Pendidikan Kesetaraan. Bidang pendidkan Non Formal dan Informal terdiri atas Seksi : a. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pendidikan dan keaksaraan yang meliputi: koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar kab/kota,perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai dengan perencanaan pendidikan nasional,serta pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan non formal skala provinsi. b. Seksi Kursus dan Kelembagaan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pendidikan Masyarakat/Kelembagaan, sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi Pendidikan Masyarakat/Kelembagaan.
  • 10. 10 c. Seksi Pendidikan Masyarakat, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pendidikan kesetaraan. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012 pasal 7, Secara khusus Sub Bagian program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang program meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkungan dinas. C. Personil dan Struktur Organisasi Struktur organisasi Subag Program, sejak adanya perubahan SOTK, Subag Program tidak memiliki struktur organisasi karena sekarang hanya merupakan merupakan Sub Bagian dari sekretariat. Walaupun demikian Subag Program memiliki uraian tugas yaitu sebagai berikut : 1. Kepala Subag Program mempunyai tugas : Melaksanakan penyusunan program kerja Subag Program; Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program dinas meliputi semua Bidang di Dinas;
  • 11. 11 Melaksanakan bahan perencanaan umum, bidang-bidang perencanaan umum semua bidang. 2. Menghimpun data Kinerja SKPD; menghimpun bahan dan dokumen perencanaan, program atau kegiatan seksi sarana di Bidang Dikmen; Tugas tambahan lainnya dari pimpinan. 3. Menindak lajunti temuan, menghimpun dan menyusun konsep PK/RKT; Mengkoordinir penyusunan Konsep LPPD 2012; Menghimpun bahan dokumen perencanaan, proram atau kegiatan UPTD BLPT. 4. Menghimpun dan penyusunan konsep LAKIP 2012; Menghimpun bahan dan dokumen perencanaan / program / kegiatan seksi Tendik Bidang Dikmen; Menyusun laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN, Tugas tambahan lainnya dari pimpinan 5. Menghimpun dan menyusun usul DPA Penganggaran; menghimpun bahan dan dokumen perencanaan / program / kegiatan pada sekretariat; menyusun laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN; Tugas tambahan lainnya dari pimpinan. 6. Menyiapkan bahan presentasi Kepala Dinas, tugas tambahan lainnya dari pimpinan. 7. Menghimpun dan menyusun DPA Perubahan; menyusun bahan dan dokumen perencanaan / program / kegiatan bidang PNFI.
  • 12. 12 BAB III KEGIATAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN A. Orientasi Lingkungan Kerja Praktek Lapangan Manajemen Pendidikan (PLMP) dimulai pada tanggal 17 Juni sampai 23 Agustus 2013. Pada saat hari pertama kerja penulis dengan teman mahasiswa PLMP lainnya bertemu dengan Bapak Yunasril, SH. MM. Selaku Kepala Subag Umum dan pegawaian. Setelah berdiskusi dan perkenalan singkat, kami semua ditempat ke beberapa Bidang dengan pembagian yang merata. Penulis dan rekan Aditya Julivan Pratama ditempatkan di Subag Program Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Pada hari pertama PLMP penulis dikenalkan dengan Ibu Rosneli, salah seorang karyawan di Subag Program. Penulis dikenalkan dengan semua karyawan di Subag Program dan pekerjaan yang bisa dilakukan. Alhamdulillah, penulis disambut dengan baik oleh semua karyawan. Seiring berjalannya waktu, suasana kerja yang akrab dan kondusif telah penulis rasakan di Subag Program Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
  • 13. 13 B. Kegiatan Rutin Selama kegiatan PLMP berlangsung, penulis membantu pekerjaan rutin yang biasa dilakukan oleh pegawai Subag program. Adapun kegiatan yang penulis lakukan adalah : 1. Memverifikasi dan menginput data-data yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Subag Program 2. Memverifikari seluruh surat perjalan dinas pegawai dinas pendidikan 3. Menghadiri semua rapat yang berhubungan Subag Program Dinas Pendidikan 4. Ikur serta menjadi kepanitian semua acara yang diadakan Subag Progam Dinas Pendidikan C. Kegiatan Partisipasi Selain melakukan tugas rutin, penulis juga mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan yang dilakukan pegawai. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan satu kali dalam satu bulan, sekali dalam seminggu atau kegiatan yang tidak terduga. Kegiatan tersebut diantaranya adalah : 1. Mengikuti kegiatan keolahragaan senam kesehatan setiap rabu pagi 2. Mengikuti acara ceramah agama. 3. Ikut serta dalam kegiatan syukuran yang diadakan pegawai.
  • 14. 14 BAB IV ANALISIS KASUS A. Gambaran Kasus Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang memberikan kerja, bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang dicita-citakan, perlu adanya kinerja dan kerjasama yang baik antar sesama anggota organisasi. Untuk menjaga semangat kerja tersebut diperlukan adanya motivasi yang tinggi dalam diri masing-masing anggota. Manajemen mutu yang baik tidak efektif bila pegawai tidak termotivasi dan tidak bekerja dengan sepenuh hati, maka organisasi akan berjalan lamban dan tidak ada produktivitas kinerja yang tinggi. (Hendro, 2011 : 351) Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti Praktek Lapangan Mahasiswa Pendidikan pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya motivasi pegawai Subag Program dapat dilihat dari fenomena berikut : 1. Masih ada pegawai yang meninggalkan jam kerja dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan pribadi yang mendadak, apalagi pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
  • 15. 15 2. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai honorer yang terlewat batas. 3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang belum mengetahui subtansi dari tugas tersebut, terutama tugas teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan. Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Hal ini dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang penulis amati. Pada saat pimpinan ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai yang keluar meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Hal tersebut juga dilakukan pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja. Selain contoh diatas, kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat pekerjaan sedang berlangsung. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, masih ada pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai honorer yang terlewat batas. Pekerjaan tersebut diberikan kepada pegawai honerer tanpa adanya pembagian kerja yang jelas, bahkan ada beberapa pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh pegawai honorer tanpa adanya bantuan dari pegawai yang bersangkutan.
  • 16. 16 Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat dengan adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang belum mengetahui substansi dari tugas tersebut, terutama tugas teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan. Hal ini dapat penulis contohkan pada saat adanya monitoring dan evaluasi sekolah berpotensi, dimana dalam monitoring dan evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai sekolah yang bersangkutan apakah sekolah tersebut telah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada saat melakukan monitoring dan evaluasi kebeberapa sekolah yang ada di Sumatera Barat, penulis menyaksikan sendiri masih ada pegawai yang tidak mengerti tentang instrument penilaian dari moitoring tersebut, padahal monitoring tersebut berguna untuk bahan laporan dan aspirasi dari sekolah yang bersangkutan. Hal ini harus ditangani oleh orang yang paham dengan standar nasional pendidikan. Selain itu, juga ditemukan adanya pegawai yang mendelagasikan monitoring tersebut kepada pegawai lain, padahal pegawai yang ditunjuk tersebut juga tidak memahami instrument penilaian dari monitoring dan evaluasi sekolah tersebut, parahnya lagi pimpinan juga ikut mendelegasikan pekerjaan itu kepegawai lain, sehingga bawahan tidak segan melakukan hal yang sama. Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas maka penulis berkesimpulan bahwa masih ada sebagian pegawai Subag Program yang belum memiliki motivasi tinggi dalam bekerja. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, untuk itu perlu diupayakan perbaikan dan peningkatan motivasi kerja untuk
  • 17. 17 pegawai Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat agar dapat melaksanakan tugas dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab. B. Penyebab Kasus Berdasarkan pengamatan langsung dan analisa penulis, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya motivasi pegawai. Penulis membaginya dalam 2 faktor : 1. Faktor Intrinsik (dari pegawai) a. Kurangnya kesadaran pegawai akan arti penting keberadaan dan kinerja dari pegawai itu sendiri. b. Kurang adanya rasa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan. c. Kurang adanya kerjasama yang positif dalam pembagian kerja antar sesama pegawai. d. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang substansi pekerjaan tertentu. 2. Faktor Ekstrinsik (Pimpinan) a. Kurangnya pengawasan dari pemimpin. Pengawasan penting dilakukan untuk memastikian apakah pekerjaan yang dilaksanakan dengan efektif dan efesien. Pimpinan belum sepenuhnya mengawasi bagaimana kerja yang dilakukan oleh pegawai. Sehingga hal ini sehingga mempengaruhi motivasi dan kinerja pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan baik. b. Kurangnya ketegasan pemimpin
  • 18. 18 Sempurnanya tujuan suatu organisasi tidak terlepas dari pengaruh dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Hal ini termasuk ketegasan pemimpin dalam menyikapi perilaku pegawai yang melalaikan suatu pekerjaan. Berdasarkan pengamatan penulis motivasi pegawai juga dipengaruhi kurangnya ketegasan pemimpin dalam menegur bawahan, sehingga pegawai tidak maksimal dalam bekerja. Peningkatan motivasi kerja pegawai juga dipengaruhi oleh sosok pemimpin yang harus diteladani. Berdasarkan pengamatan penulis adanya unsur kesengajaan dari pemimpin yang sengaja melalaikan tugas yang diberikan kepadanya, terutama masalah teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan. Sehingga karyawanpun tidak segan mengikuti tindakan yang dicontohkan oleh pemimpin. C. Alternatif Penyelesaikan Kasus Berdasarkan penyebab kasus di atas, maka alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan adalah sebagai: 1. Meningkatkan kesadaran pegawai akan arti pentingnya keberadaan mereka melalui pembinaan dan pengarahan. 2. Melakukan evaluasi pada kinerja masing-masing karyawan, dan memperbaiki kesalahan yang selama ini terjadi.
  • 19. 19 3. Meningkatkan kesadaran pegawai akan mulianya tujuan pendidikan Republik Indonesia melalui pembinaan oleh ahli dan pakar pendidikan yang mempunyai sosok keteladanan. 4. Memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan tugas tertentu terutama yang berkaitan dengan substansi tugas yang diberikan dengan mendatangkan Pakar pendidikan. 5. Pimpinan meningkatkan fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dalam melaksanakan tugas yang telah diamanahkan. 6. Meningkatkan kompetisi kerja dengan memberikan penghargaan kepada karyawan yang bekerja dengan baik. 7. Meningkatkan ketegasan pimpinan dalam pembagian tugas dan memberikan sanksi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai. 8. Mencari solusi dengan berkonsultasi dengan Pakar Pendidikan. 9. Dalam hal peningkatan motivasi yang berhubungan dengan substansi dari suatu pekerjaan. Dinas Pendidikan Sumatera Barat sebaiknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang mengetahui seluk-beluk majemen pendidikan. Lembaga Pendidikan yang direkomendasikan adalah Universitas Negeri Padang, melalui Jurusan Administrasi Pendidikan
  • 20. 20 D. Penyelesaian Kasus Berdasarkan alternatif- alternatif penyelesaian kasus yang dikemukaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa semua alternatif baik digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai Subag Program. Namun agar penyelesaian kasus ini optimal dilakukan harus ada penyelsaian kasus yang bertahap, terarah dan kontinue. Alternatif paling utama untuk dilakukan yaitu : Memberikan contoh keteladanan kepemimpinan seorang pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. Menurut Robbine yang dikutip dari Hasiabuan (2009:219) “motivasi adalah suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu. Selanjutnya menurut Mangkunegara dikutip dari Novita (2007:47) “ motivasi adalah kondisi yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja”. Pimpinan di Subag Program harus berusaha menumbuhkan motivasi kerja pegawai dan mampu menciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan bagi pegawai serta memberikan kemungkinan bagi para pegawai untuk memmenuhi kebutuhannya. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika pimpinan mampu menumbuhkan moitivasi kerja pegawai. Hal itu akan mempermudah pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan
  • 21. 21 Untuk mencapai tujuan dengan baik, pimpinan di Subag Program diharapkan bisa menjaga motivasi karyawannya, karena motivasi memiliki peran penting karena dengan adanya motivasi dalam diri pegawai akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Seorang pemimpin harus berwibawa dalam melaksanakan tugasnya, karena apa yang dilakukan oleh pimpinan akan dicontoh oleh bawahannya. Dengan memberikan contoh yang baik, pegawai diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kecakapan dan kemampuan yang dimilikinya. Pemberian motivasi kepada karyawan akan berhasil jika dilakukan oleh orang yang dekat dengan yang bersangkutan, hal yang dapat mendukung adanya motivasi kerja seorang pagawai yaitu adanya contoh keteladanan yang diberikan oleh pimpinan. Untuk itu Pimpinan Subag Program sebaiknya menjadi orang pertama yang wajib melakukannya karena pimpinan merupakan sosok yang dijadikan sebagai pembimbing, pengarah, dan membina karyawan. Menurut Wahjosumidjo (2002) ada 2 faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu kebijaksanaan yang telah ditetapkan persyaratan kerja yang perlu dipenuhi oleh para bawahan, tersedianya sarana dan bawahan, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pekerjaan dan kepemimpinan terhadap bawahan. Sedangakan faktor ekstrinsik yaitu kemampuan kerja, semangat, tanggung jawab, rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok dan prestasi serta produktivitas.
  • 22. 22 Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan dan kelebihan, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk pencapaian suatu tujuan tertentu (Kartini Kartono, 1994) Dengan kelebihan yang dimilikinya, pimpinan Subag Program dapat mempengaruhi bawahan agar bekerja lebih baik. Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalani dengan baik, kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu. Pimpinan Subag Program diharapkan menyadari, merenungi, bermusahabah, introspeksi diri menghadapi keterpurukan moral. Dengan tafakur renungan tersebut diharapkan memperoleh jalan ke arah perbaikan prbadi yang lebih baik. Dengan perubahan yang signifikan dan contoh keteladanan yang diberikan oleh pimpinan, motivasi kerja pegawai di Subag Program secara bertahap akan semakin baik, karena pegawai akan segan dan memperbaiki diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Prof. Dr. H. Veithzal (2013 : 3) Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi, termasuk memotivasi karyawan.
  • 23. 23 Kita semua tentu sepakat bahwa kita berkeinginan mempunyai pemimpin yang bekerja setulus hati, menjunjung tinggi integritas, adil dan bertanggung jawab. Betapa bangganya jika kita memiliki pemimpin yang setiap kedatangannya selalu dinanti, dan didambakan karena kualitas kepemimpinannya. Hal yang disebutkan diatas juga ditemukan pada sosok Pimpinan Subag Program, dan terciptanya kepemimpinan yang berkualitas dan berhias contoh keteladanan. Dalam mengarahkan bawahannya kearah yang lebih baik, pimpinan di Subag Program diharapkan dapat mempersuasi bawahannya dengan baik. Kualitas dan keteladanan seorang pemimpin dapat dilihat sejauh mana ucapannya yang baik didengar, selalu dituri perintahnya, karena semua itu diyakini dan dirasakan akan membawa kepada perubahan. Pemimpin teladan akan membuat sebuah kemajuan buat semua orang, meningkatkan kesejahterahan dan bekerja dengan jujur, amanah dan bertanggung jawab. Pimpinan di Subag Proram harus tegas. Tegas bukan berarti beliau selalu tampil formal, dan disegani bukan berarti beliau ditakuti. Tetapi beliau memberikan contoh bagaimana menjadi manusia yang baik berakhlak mulia. Kepemimpinan yang penuh ketealadan yang dilakukan pimpinan Subag Program harus jujur, Berani berkata yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Jika sifat ini berhasil diimplementasikan setiap pemimpin maka, pemimpin tersebut akan dipercayai oleh semua orang. Selain itu Pimpinan Subag Program juga harus fathanah (cerdas dan berpengetahuan) sehingga mampu membantu pegawai jika mengalami kendala
  • 24. 24 dalam pekerjaan. Pinpinan juga harus Amanah (dapat dipercaya) Tabligh (menyampaikan) Berkomunikasi dan komunikatif dengan bawahannya dan semua orang. Dengan demikian suasana kerja yang akrab dan kondusif akan tercipta, dan membantu meningkatkan motivasi pegaai dalam bekerja. Kepemimpinan yang jujur, amanah, adil, tegas dan bertanggung jawab adalah kunci utama dari permasalahan motivasi pegawai. Hal ini sangat penting karena salah satu penyebab kasusnya adalah kurangnya keteladan seorang pemimpin. Pepatah Minang tersohor mengatakan, “jan sampai tungkek mambaok rabah” artinya : jangan sampai pemimpin yang membuat suatu daerah/organisasi menjadi hancur. Hal ini bukan berarti Pimpinan (Kepala Subag program) orang yang tidak pandai memimpin atau orang yang tidak pantas memimpin, bukan itu. Pengalaman yang penulis dapatkan justru ada sisi baik yang ditonjolkan oleh Kepala Subag Program. Namun dalam memberikan teguran perlu dilakukan dengan tegas, sesuai dengan kecil/besarnya kesalahan pegawai. Motivasi selalu ada dalam diri seseorang dan akan menjadi sumber energi yang kuat untuk mencapai kesuksesan organisasi. Ada pegawai yang konsisten memperbaiki diri dan ada juga yang tidak. Dengan contoh keteladanan yang diberikan pimpinan, pegawai akan terpacu untuk memperbaiki kualitas kerja sehingga terciptanya energi baru dan energi tersebut akan tertular ke karyawan lain. Hal inilah yang membuat faktor keteladanan begitu penting dalam menciptakan kinerja yang efektif dan efesien.
  • 25. 25 Dari penyelesaian kasus yang penulis pilih di atas, ditemui beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat yaitu sebagai berikut: Faktor pendukung a. Adanya suasana kerja akrab dan kondusif di Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. b. Adanya keinginan sebagian pegawai dalam meningkatkan tanggung jawab akan penyelesaian tugas dengan baik lagi dalam bekerja Faktor penghambat a. Kesibukan Pimpinan yang mengharuskan pimpinan keluar kota dan meninggalkan ruang kerja, sehingga tidak sepenuhnya dapat menganalisa kondisi dan semangat kerja pegawai secara menyeluruh.
  • 26. 26 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan laporan keseluruhan hasil Praktek Lapangan Manajemen Pendidikan tentang Upaya peningkatan motivasi pegawai pada Subag program di dinas pendidikan provinsi sumatera barat,yang telah dijelaskan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa : 1. Masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja pada Subag program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. 2. Penyebab rendahnya motivasi pegawai disebabkan karena kurangnya kerjasama yang positif dalam pembagian kerja antar sesama pegawai, kurangnya kesadaran pegawai dalam menjalankan tugas, kurangnya pengawasan kerja oleh pimpinan serta kurang tegasnya pimpinan dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang sengaja melalaikan pekerjaan. 3. Solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi pegawai dapat dilakukan oleh pimpinan dengan memberikan contoh keteladanan dalam bekerja dan memberikan reward untuk pegawai yang bekerja dengan baik.
  • 27. 27 B. Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan diantaranya : 1. Diharapkan kepada Kasubag Program agar dapat lebih meningkatkan ketegasan dan memberikan keteladanan yang positif dalam memimpin pegawai. 2. Diharapkan hendaknya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat sebagai pimpinan utama melakukan pengawasan secara tegas dan bertanggung jawab. 3. Kepada seluruh pegawai diharapkan dapat menjaga semangat dan kualitas kerjanya agar lebih baik lagi.
  • 28. 28 DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: Asri Mahasatya. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Putra: Jakarta. Astuti, Desma Widya. 2013. Motivasi berprestasi guru profesional di SMK Negeri 2 kota sawah lunto. SKRIPSI tidak diterbitkan. FIP-UNP Hamdi N, Syaiful. 2012. Suhaimi Pendidik Para Teladan. Cet 1. Hal. 28. Syirkah Publishing : Bogor Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Cet 1. Hal. 351. Erlangga : Jakarta Manulang. M . (1981). Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia Indonesia Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Cet 2. Bumi Aksara : Jakarta Novita, Jumi. 2007. Iklim Organisasi dan Hubungan Dengan Motivasi Kerja (BKKBN). Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP. Pergub Sumbar No. 41 Tahun 2012 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, dan tata kerja Dinas Pendidikan Sumbar Rivai, Veithzal dkk. 2013. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Cet 1. PT. Rajagrafindo Persada : Depok Robbin, Stephen P. (2002). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontrocersi, Aplikasi, jilid 1 . Edisi Bahasa Inbdionesia Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta : Bumi Aksara Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja, Jakarta Rineka Cipta UU. No. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Nasional Pendidikan Winanrdi (2011). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta : Raja Granfindo Zuyetti. 2007. Dampak Motivasi Keja dan Pola Komunikasi Terhadap Iklim Kerjasama Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Tesis tidak diterbitkan. PPs-UNP