SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENDAHULUAN


Latar Belakang
            Sekarang ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup
menjanjikan masa depan cerah. diawali oleh anak-anak pejabat, para sarjana dan diploma lulusan
perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke pekerjaan bidang bisnis. Kaum remaja zaman sekarang,
dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya
ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai
ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Posisi pegawai negeri kurang menarik, ditambah
lagi dengan policy zero growth oleh pemerintah dalam kepegawaiaan.
            Saat ini orang tua sudah tidak berpandangan negatif lagi pada dunia bisnis. Anak-
anak muda tidak lagi “malu” berdagang. Bahkan para artis banyak terjun ke dunia “bisnis” yang
bergerak dalam berbagai komoditi.
            Berdasarkan suatu penelitian terhadap siswa kelas 3 SMU di kotamadya Bandung,
ditemukan adanya pergeseran minat bisnis di kalangan remaja. Suatu hal yang menonjol yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya perubahan sikap dan pandangan dari generasi
muda calon intelektual bangsa kita. Demikian pula ada perubahan pandangan orang tua, yang
sudah menyenangi dan mengizinkan putra-putrinya terjun ke bidang bisnis.
            Para remaja ini menyatakan mereka sangat menyenangi kegiatan bisnis. Mereka akan
terjun ke bidang bisnis karena pekerjaan bisnis cukup menjanjikan untuk masa depan. untuk
mengantisipasi pekerjaan bisnis, mereka mempersiapkan bekal, berupa sikap mental dan
menguasai beberapa keterampilan yang menunjang. Banyak keterampilan yang harus dimiliki
oleh remaja, seperti keterampilan mengetik manual, komputer, akuntansi, pemasaran, otomotif,
elektronik, dan sebagainya. Makin banyak keterampilan yang dikuasai, makin tinggi minat
bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka untuk membuka berwirausaha.
            Mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang
estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor
terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan
perubahan paradigma berpikir dikalangan mahasiswa. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja
setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil
dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
            Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak dari
bangku kuliah. Kemampuan wirausaha merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin
bergerak di bidang usaha tertentu. Ada sebagian orang yang percaya bahwa kemampuan
wirausaha adalah bakat yang dibawa sejak lahir. Pendapat ini keliru. Kemampuan wirausaha
bukanlah karena faktor bakat, tetapi juga akan timbul dan terasah melalui pengalaman-
pengalaman dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
            Berkaitan dengan hal ini kami dari FEKON UNTAD Jurusan Akuntansi S1 dan juga
sebagai wadah kewirausahaan mahasiswa, membuka kesempatan kepada mahasiswa dan pelajar
yang ingin membangun dan mengembangkan jiwa wirausahanya untuk mendapatkan kisah dan
pengalaman langsung dari orang-orang yang telah susah payah membangun usahanya dan
bahkan mungkin pernah rugi hingga puluhan juta rupiah, sampai akhirnya mendapatkan
kesuksesan.




       PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
                                                                                             1
Identifikasi Masalah:
             1. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “KEWIRAUSAHAAN” itu setelah
                meneliti usaha ini?
             2. Apakah dengan meneliti usaha ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha di diri
                kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya?
             3. Bagaimana jenis profil usaha yang diterapkan oleh WASERDA “KPN
                PELOPOR” setelah meneliti usaha ini?


Tujuan Penelitian:


          Tujuan     penelitian  adalah untuk    mengetahui    lebih    jauh    tentang
“KEWIRAUSAHAAN”, menumbuhkan minat berwirausaha di diri kita sendiri pada khususnya
dan mahasiswa pada umumnya setelah meneliti usaha ini dan mengetahui jenis profil usaha
bagaimana yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR”.


Kegunaan Penelitian:


             Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi pembaca maupun
masyarakat tentang “KEWIRAUSAHAAN”, minat berwirausaha di diri kita sendiri pada
khususnya dan mahasiswa pada umumnya setelah meneliti usaha ini dan jenis profil usaha
bagaimana yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR” dan sebagai bahan acuan untuk
penelitian labih lanjut.


Kerangka Pemikiran:
            Untuk membangkitkan jiwa wirausaha mahasiswa adalah dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan tentang kewirausahaan. Dorongan yang diupayakan untuk membangun
jiwa mahasiswa untuk berwirausaha dari pemerintah dan perkampusan dan berbagai pihak salah
satunya peran corporate social responsibility (CSR) dengan CSR yang kini sudah mulai masuk
kampus yang menumbuhkan sikap wirausaha di kalangan mahasiswa. Supaya mahasiswa siap
untuk mengembangkan berwirausaha.
            Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya menciptakan
pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian
non formal. Sehingga, perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk
menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan
saja mengandalkan pada pengetahuan, tetapi juga emosional. Termasuk bagaimana
mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari
kerja, bukan pencipta kerja. Padahal, semestinya di negara kita membutuhkan banyak pengusaha.
Karena nantinya, mereka akan menciptakan lapangan kerja baru. Kalau kemudian negara kita
lebih banyak pengusahanya daripada pekerjaannya, maka kita bias mengimpor tenaga kerja dari
luar negeri. Bukan sebaliknya, kita harus mengekspor tenaga kerja ke luar negeri seperti
sekarang ini.

Hipotesis:


                                                                                           2
1. Setelah meneliti usaha ini di ketahui bahwa “KEWIRAUSAHAAN” merupakan
   orang-orang yang mempunyai kemampuan memulai usaha baru, memindahkan
   sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat
   produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak
   dengan menanggung segala risiko, dan mendapatkan keuntungan dalam rangka
   memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan
   yang ada pada diri sendiri.
2. Ya, dengan meneliti usaha ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha di diri
   kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya.
3. Setelah meneliti usaha ini diketahui bahwa jenis profil usaha yang diterapkan
   oleh WASERDA “KPN PELOPOR” adalah Kewirausahaan Koperasi
   (Perdagangan Eceran)




                                                                              3
METODOLOGI PENELITIAN


Tempat dan Waktu Penelitian:

             Penelitian ini dilaksanakan di WASERDA “KPN PELOPOR” jalan Pramuka,
Kelurahan Besusu, Kecamatan Palu Selatan, Kotamadya Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
             Penelitian ini berlangsung selama 1 minggu, terhitung sejak persiapan dan
penyusunan mulai dari tanggal 4 Oktober sampai dengan 11 Oktober 2010.

Materi Penelitian:

                Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku acuan mengenai
“KEWIRAUSAHAAN”, sejumlah artikel mengenai “KEWIRAUSAHAAN” lewat situs internet
serta profil usaha dan laporan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008.

Metode Penelitian:

              Untuk penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian langsung di
WASERDA “KPN PELOPOR” diikuti dengan pencarian non-media mengenai profil usaha dan
laporan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008.

Cara Kerja:

               Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian langsung di WASERDA
“KPN PELOPOR” diikuti dengan pencarian non-media mengenai profil usaha dan laporan
keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008, setelah itu hasil data yang diperoleh
tersebut disusun secara kolektif dan efisien.




                                                                                       4
HASIL PENELITIAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


              Kenyataan menunjukkan, bahwa lautan kehidupan diwarnai oleh inovasi-inovasi
di berbagai bidang. Inovasi sebagai proses kreatif, tidak akan sukses ketika inovator belum
memiliki semangat kewirausahaan. Pemahaman kesadaran ini menuntut penyajian kuliah
Kewirausahaan dan Inovasi tidak bertumpu pada ranah kognitif, tetapi juga afektif, dan
psikomotorik. Dengan kata lain, melalui pendidikan tinggi, selain semakin memahami konsep
enterpreneurship juga diharapkan meningkatkan semangat enterpreneurship mahasiswa.
             Program Pengembangan Kewirausahaan dilaksanakan untuk menumbuh
kembangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta
diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara penguasaan sains dan
teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Selain itu diharapkan pula hasil-hasil penelitian dan
pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum mempunyai nilai tambah bagi
kemandirian perekonomian bangsa. Kewirausahaan, dapat didefinisikan sebagai kemampuan
melihat & menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta kemampuan
mengoptimalisasikan sumberdaya dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam
mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.
               Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi lulusan sarjananya menjadi seorang
wirausahawan muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Dengan
meningkatnya wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi pertambahan jumlah
pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Pertanyaannya adalah bagaimana
pihak perguruan tinggi dapat mencetak wirausahawan muda. Pendidikan kewirausahaan di
Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan
maupun masyarakat. Banyak pendidik yang kurang memperhatikan penumbuhan sikap dan
perilaku kewirausahaan sasaran didik, baik di sekolah-sekolah kejuruan, maupun di pendidikan
profesional. Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja. Selain itu
pula, secara historis masyarakat kita memiliki sikap feodal yang diwarisi dari penjajah Belanda,
ikut mewarnai orientasi pendidikan kita. Sebagian besar anggota masyarakat mengaharapkan
output pendidikan sebagai pekerja, sebab dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama
pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh warga
masyarakat. Lengkaplah sudah, baik pendidik, institusi pendidikan, maupun masyarakat,
memiliki persepsi yang sama terhadap harapan ouput pendidikan. Berbeda dengan di negara
maju, misalkan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat bahwa sejak 1983 telah merasakan
pentingnya pendidikan kejuruan. Dimana Pendidikan kejuruan yang dikembangkan diarahkan
pada usaha memperbaiki posisi Amerika dalam persaingan ekonomi dan militer. Pendidikan
kejuruan khususnya yang berkenaan dengan pendidikan bisnis, dikatakan bahwa dapat dilakukan
pada setiap level pendidikan, baik pada level Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun di
perguruan tinggi. Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan
wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum
menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih
didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu
dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan
wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat
kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan
yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat. Sebagian besar pendorong perubahan,
inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang
yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan
memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan
memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk
                                                                                              5
berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan
dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa
bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik
perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting
perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu
pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian
untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka
kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam
mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis
tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis.
Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs
merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut
Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara
lain sebagai berikut :


1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
   Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri
   karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta
   sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai
   usaha sendiri.


2. Pendidikan Kewirausahaan.
   Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika.
   Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia
   sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat
   membuka usaha sendiri.


3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
   Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun
   sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara,
   sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam
   kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang
   ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.


4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
   Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara
   tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer
   di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri
   di bidang jasa.


5. Kemajuan Teknologi.
   Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer
   laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya
   bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak
   mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang
   komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.


6. Gaya Hidup Bebas.

                                                                                              6
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai
   kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja
   yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi
   hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk
   keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan
   mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa
   77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan
   keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima
   dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.


7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
   Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak
   kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa
   47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website
   sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.


8. Peluang Internasional.
   Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara
   sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang
   bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia.
   Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet
   dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa,
   telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional
   akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.
              Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan
Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam
mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan
perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan
penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,
keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.
              Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan
muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang
telah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu
melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha.
Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan
memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmerer
bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung
dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat
berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk
memperdalam keterampilan berbisnisnya.
              Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling
dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3
faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor
kesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat
mereka menjadi wirausahawan. Penelitian ini sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam
memberikan informasi kepada para mahasiswanya, bahwa menjadi wirausahawan akan
mendapatkan beberapa kesempatan, kebebasan dan kepuasan hidup. Proses penyampaian ini
harus sering dilakukan sehingga mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha.
Sebab banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang mungkin muncul yang
membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak dini.

                                                                                              7
Motivasi yang semakin besar, ada pada mahasiswa menyebabkan wadah yang
disiapkan oleh pihak perguruan tinggi tidak sia-sia, melainkan akan melahirkan wirausahawan
muda yang handal. Dengan semakin banyaknya mahasiswa memulai usaha sejak masa kuliah,
maka besar kemungkinan setelah lulus akan melanjutkan usaha yang sudah dirintisnya. Sehingga
semakin berkurangnya jumlah pengangguran di negara kita, akan tetapi sebaliknya semakin
bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan yang dibuka.

Membangun Jiwa Wirausaha Pada Mahasiswa

              Jiwa wirausaha dan pantang menyerah, memang tidak dimiliki oleh semua orang.
Ada orang-orang yang sejak kecil memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah menghadapi
permasalahan yang dihadapinya, tetapi ada pula orang-orang yang jika tidak disuruh atau
ditunjukkan secara jelas, tidak bisa berbuat apa-apa alias pasif dalam menghadapi kehidupan.
Namun bukan berarti jiwa itu tidak bisadibangkitkan. Menurut teori yang sekarang dianut oleh
banyak pengembang bahwa jiwa kewirausahaan itu bisa dibangkitkan melalui pembelajaran dan
pelatihan. Orang-orang yang tadinya tidak memiliki jiwa wirausaha, setelah melalui pendidikan
dan pelatihan bisa menjadi orang-orang yang hebat dan tangguh. Karena itu, jika para
mahasiswa, setelah keluar dari perguruan tinggi tidak memiliki jiwa wirausaha itu, mungkin
karena pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi, tidak mengajarkan bagaimana cara
membangkitkan jiwa wirausaha dalam diri mereka, sehingga mereka pasif dalam menghadapi
masa depan mereka. Salah satu alternatif untuk membangkitkan jiwa wirausaha mahasiswa
adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kewirausahaan. Mungkin setiap
mahasiswa yang akan lulus dari perguruan tinggi, perlu dikasih wawasan dan bekal tentang
kewirausahaan. Pembekalan secara teoritis tentang kewirausahaan bisa dilakukan secara
bersama-sama dalam satu gedung pertemuan selama beberapa hari, lalu dilanjutkan dengan
survey ke beberapa perusahaan atau tempat usaha yang mungkin bisa diaplikasikan oleh para
mahasiswa.

              Ada satu pengalaman menarik di Gontor Ponorogo, yaitu kegiatan raihlah
iqtishadiyah. Setelah para santri menyelesaikan studinya dan sambil menunggu kelulusan,
mereka dibekali dengan teori-teori tentang kewirausahaan. Setelah itu, mereka diajak keliling
Indonesia, ada di antara mereka yang dikirim ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan bahkan Jawa
Barat, untuk melakukan studi ke beberapa tempat usaha yang berkembang, mulai dari
perusahaan kecil, menengah hingga besar. Dari studi tour itu, mereka disuruh untuk membuat
laporan tentang studi toour tersebut, lalu disuruh untuk membuat rencana kegiatan usaha yang
akan dilakukan oleh mereka setelah kembali ke rumah masing-masing. Dari situ ternyata
berdampak sangat luar biasa dalam membangun jiwa wirausaha para lulusan gontor. Banyak di
antara mereka yang setelah pulang dari pondok, langsung merintis usaha sesuai dengan minat
dan bakat mereka masing-masing. Paling tidak 2% dari mereka, berhasil menjadi wirausahawan
yang sukses di masyarakat.

              Adapun dorongan yang diupayakan untuk membangun jiwa mahasiswa untuk
berwirausaha dari pemerintah dan perkampusan yaitu peran corporate social responsibility(CSR)
kian nyata.Tak hanya menjaga citra perusahaan, CSR kini sudah mulai masuk kampus untuk
menumbuhkan sikap wirausaha di kalangan mahasiswa. Kewajiban pelayanan sosial berbagai
korporasi masih terlalu jamak disinonimkan sebagai kewajiban moral bagi lingkungan sosial
secara ala kadarnya.Tak heran bila terkadang CSR masih belum dilihat sebagai satu hal penting
dalam memberikan manfaat lebih besar CSR sebetulnya memiliki kekuatan dahsyat daripada
sekadar yang kita bayangkan selama ini. Lebih dari itu, CSR bisa menjadi sarana sangat efektif
dalam membangun jiwa wirausaha para mahasiswa Executive Director CSR dari CSR Indonesia,
koperasi di dalam negeri bisa melakukan berbagai langkah dalam mengarahkan program CSR
sebagai instrumen pendorong lahirnya sikap wirausaha mahasiswa di berbagai perguruan tinggi.
Di antaranya menjadikan perguruan tinggi sebagai mitra perusahaan dengan cara membuka
dirinya dalam kegiatan penelitian dan pemagangan yang dilakukan perguruan tinggi. “Bisa juga
(perusahaan) menyediakan dukungan finansial dan sumber daya lain untuk mempromosikan
CSR dan menyediakan berbagai jenis dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) dan businessman up. terutama yang berkaitan dengan bisnis inti perusahaan dengan
                                                                                            8
melibatkan perguruan tinggi, koperasi sebaiknya mengubah paradigma bahwa program CSR
semata-mata bertujuan memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Lebih dari itu, dia menilai,
CSR bisa membangun komunitas (community development) wirausaha. CSR juga bisa
digunakan sebagai investasi komunitas (community investment) tersebut. “Seperti program
pengenalan kewirausahaan dilingkungan kampus semacam ini, perusahaan dapat membantu
meningkatkan pemahaman dosen dan mahasiswa, sekaligus memotivasi mereka menjadi para
pelaku usaha pada masa depan,” katanya. perusahaan selama ini menempatkan CSR sebagai
bagian dari strategi “mematuhi” dan “melampaui” atas berbagai tantangan sosial di lingkungan
sekitarnya. Dengan bersikap mematuhi, perusahaan tersebut berbuat untuk berbagai perubahan
signifikan dalam kinerja sosial dan lingkungan. “Sedangkan dengan sikap melampaui,
perusahaan akan melakukan perubahan kinerja sebelum mendapat tekanan dari masyarakat,”
mahasiswa sekarang sudah harus menanamkan diri kemandirian berupa jiwa wirausaha. Dengan
begitu, diharapkan mahasiswa siap hidup mandiri selepas meninggalkan bangku kuliah. “Ubah
paradigma dari sekarang dari job seeker menjadi job creator. Bentuk karakter yang produktif,
jangan konsumtif. Bersiap menghadapi berbagai kendala yang dapat menghambat kemajuan
usaha kita,” bekal pertama yang harus dimiliki mahasiswa dalam membentuk jiwa wirausahanya
adalah memiliki keyakinan kuat dalam menggapai cita-citanva melalui aktivitas kewirausahaan.
para mahasiswa untuk mengembangkan minat berwirausaha ini sejak di bangku kuliah “Unpad
telah menjaring berbagai proposal kewirausahaan dari mahasiswa untuk ditindaklanjuti menjadi
sebuah usaha bisnis baru yang dijalankan mahasiswa dengan bantuan pembiayaan dari berbagai
pihak, seperti pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dan pihak perbankan.”
Kendati begitu, para dosen juga berperan penting dalam mendorong jiwa wirausaha mahasiswa
para dosen bisa menyisipkan dan menggiatkan materi kewirausahaan ini kepada para mahasiswa
melalui materi perkuliahan Pemerintah berharap, jumlah wirausaha dalam negeri bisa naik
menjadi2%-3% dari saat ini O,18% melalui pendidikan kewirausahaan di berbagai lembaga
pendidikan dalam negeri. Tahun 2010 misalnya, ditargetkan 10.000 mahasiswa siap menjadi
wirausaha muda yang mandiri. Depdiknas melalui Ditjen Dikti memiliki banyak skema dalam
mendorong wirausaha mahasiswa. Skema pertama adalah pemberian dana bantuan kepada
perguruan-perguruan tinggi sebagai bentuk bantuan permodalan bagi mahasiswa dalam Program
Mahasiswa Wirausaha (PMWi Dikti). Skema ini diterapkan melalui perguruan tinggi negeri
badan hukum milik negara 1 BUMN sebesar Rp2 miliar, Rp l miliar untuk universitas, institut
dan sekolah tinggi negeri non BUMN, Rp500 juta untuk politeknik negeri, dan Rp l miliar untuk
setiap Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Skema kedua adalah pendampingan mahasiswa
yang menerima bantuan permodalan. Melalui skema ini telah melatih 1000 dosen dari 300an
perguruan tinggi dalam Training Trainer Dosen Kewirausahaan yang bekerja sama dengan
Universitas Ciputra Enter-preneurship Center (UCECI.) Skema ketiga merealisasikan program
Cooperative Academic Education (COOP Program). Melalui program ini diikuti memberikan
pengajaran wirausaha bagi mahasiswa S-l yang telah mencapai semester enam dan diberikan
kesempatan bekerja di industri, perusahaan, dan usaha kecil dan menengah (UKM selama 3-6
bulan). Skema keempat, membangun jaringan sinergi business intellectual government (BIG)
antara Depdiknas dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). zaenal muttaqin)

             Dengan demikian mahasiswa setelah menjadi sarjana dengan gelar S1 dapat
membuat lapangan kerja sendiri yaitu dengan berwirausaha yang membuka lapangan pekerjaan
untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan (penganguran).

Cara Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

              Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk
mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap
lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga
memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini.
Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan
dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut.

              Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri
sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan
                                                                                            9
dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun
kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima
dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih
kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk
atau memakai jasa yang kita tawarkan.

              Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri
menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Sebab seorang
pewirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi pewirausaha yang
berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani
menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran
memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Memupuk
kebiasaan berpikir positif merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha.

                Sebagaimana diketahui bahwa tak seorangpun pebisnis sukses di dunia ini yang
tidak pernah gagal. Di samping profesional, memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi, mereka
juga selalu mampu bangkit ketika mengalami kegagalan. Bila kita selalu dapat berpikir positif,
tentu saja kita juga mampu menjadikan setiap kegagalan sebagai motivasi untuk terus bergerak
maju.

             Memupuk kemampuan mencetak laba adalah bagian dari upaya-upaya
menumbuhkan jiwa wirausaha. Untuk itu kita harus belajar tentang bagaimana melakukan
pemasaran yang baik dan juga meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan manajemen
keuangan. Sebab dalam dunia usaha, keuntungan sekecil apapun sangat penting untuk
memperkuat stabilitas sekaligus untuk melakukan ekspansi usaha.

              Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berarti juga harus meningkatkan kemampuan
mengorganisasi, yaitu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Mulailah
dengan membuat jadwal yang teratur dan disiplin menjalankan jadwal tersebut dan berteman
dengan orang-orang yang memberi inspirasi dan teladan mulia. Latihan semacam itu potensial
menjadikan kita mampu mengorganisasi usaha dan memastikan usaha terus berekspansi.

              Meningkatkan kemampuan berkomunikasi menjadi bagian penting dalam
menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebab kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk
menggali informasi dari target pasar tentang produk atau jasa yang sangat diinginkan sekaligus
untuk menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Bila kita sudah
mampu memenuhi kebutuhan konsumen, lalu menjalin komunikasi dengan baik, menghargai,
dan bersikap sopan terhadap mereka, maka dengan sendirinya para pelanggan akan selalu setia
menggunakan produk atau jasa kita bahkan ikut mempopulerkan bisnis kita.

             Menumbuhkan jiwa kewirausahaan juga harus meningkatkan daya kreatifitas,
yaitu mengubah sesuatu yang biasa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan mengguncang
pasar. Mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan dari buku atau sumber informasi
lainnya dan aktif memodifikasi bagian-bagian yang diperlukan sangat penting untuk
menciptakan terobosan baru untuk produk, iklan, maupun mencari pelanggan. Kreatifitas
menjadikan usaha Kita tidak pernah mengenal krisis.

              Menumbuhkan jiwa kewirausahaan akan membantu kita menguasai seluruh
kemampuan berwirausaha, mulai dari pola pikir, kemampuan, karakter, serta pengetahuan
wirausaha itu sendiri. Oleh sebab itu, tumbuhkan terus jiwa kewirausahaan Kita, dengan terus
mengembangkan hal-hal yang telah diuraikan di atas. Pastikan di masa akan datang Kita menjadi
orang yang lebih baik, sukses dalam berwirausaha, hidup lebih kaya dan bahagia, dan sekaligus
berempati tinggi.




                                                                                             10
Profil Usaha dan Laporan Keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” Tahun Buku 2008

 1) Nama Perusahaan      : WASERDA “KPN PELOPOR”
 2) Bidang Usaha         : Kewirausahaan Koperasi (Perdagangan Eceran)
 3) Jenis Produk/Jasa    : Penjualan Barang (Kebutuhan RT sehari-hari)/Simpan Pinjam
 4) Alamat Perusahaan    : Jln. Pramuka No. 21 Palu 94111 Sulawesi Tengah
 5) Nomor Telepon        : (0451) 451593-21430
 6) Bank Perusahaan      : BDN-BBD
 7) Mulai Berdiri        : 22 Oktober 1987
 8) Modal Sendiri        : Rp. 57.818.477,60,- (SP,SW,CK,CMK,SHU yg blm dibgi&2008)
 9) Pendapatan/Tahun     : Rp. 29.420.905,00,- (Rp. 2.451.742,08,-/Bulan)
 10) Laba/Tahun          : Rp. 2.843.814,00,- (Rp. 236.984.50,-/Bulan)

 A. Bidang Organisasi dan Manajemen

        Keanggotaan

          Jumlah anggota WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan tahun 2008
          sebanyak 39 orang terdiri dari:

                  Anggota Penuh      : 36 orang
                  Calon Anggota      : 3 orang
                  Dilayani           : 48 orang

          Anggota WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan tahun 2008 yang masuk
          sebanyak 5 orang yang keluar dari keanggotaan karena meninggal dunia dan
          purna bhakti (pensiun) sebanyak 12 orang dengan rincian sebagai berikut:

                     Tahun                      Masuk                         Keluar
                      2005                      3 orang                       2 orang
                      2006                      1 orang                       4 orang
                      2007                                                    1 orang
                      2008                      1 orang                       5 orang
                     Jumlah                     5 orang                      12 orang

        Pengurus, Badan Pengawas dan Karyawan

          Sesuai keputusan rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2003 tanggal 14
          Februari 2004 melalui pemilihan langsung, maka komposisi pengurus dan badan
          pengawas masa bakti 2004-2008 adalah sebagai berikut:

            I.     Pengurus           : Ketua             : Moh Nasir Dg. Malimpo, S. sos

                                       Sekretaris         : Mustamin, BSc

                                       Bendahara          : Yunias Tawawo

           II.     Badan Pengawas     : Ketua             : Drs. Arifin Baharuddin

                                       Anggota            : Drs. Kaharuddin BM. Radjak

                                       Anggota            : Drs. Kisman

        Buku-Buku Organisasi/Administrasi



                                                                                            11
Untuk menunjang kegiatan-kegiatan organisasi, usaha dan keuangan WASERDA
              “KPN PELOPOR”, pengurus sudah berusaha membenahi administrasi
              pembukuan keuangan berdasarkan bukti-bukti kas keluar (KK) dan kas masuk
              (KM) dan dilengkapi buku-buku organisasi yang terdiri dari 9 (Sembilan) buah
              buku pokok dan 7 (tujuh) buah buku penunjang yang semuanya lengkap dan
              dikerjakan dengan baik.

   B. Bidang Usaha

             Kegiatan unit usaha yang dikelola oleh pengurus WASERDA “KPN PELOPOR”
tahun buku 2008 adalah dua unit usaha yaitu unit usaha simpan pinjam dan unit usaha waserda,
dan untuk mengetahui kegiatan masing-masing unit adalah sebagai berikut:

          1) Unit Usaha Simpan Pinjam

                 •   Tahun 2008

                     -Volume pemberian pinjaman (48 orang)              Rp. 75.144.435,26,-

                     -Angsuran pinjaman (24 orang)                      Rp. 20.545.835,00,-

                     -Sisa pinjaman (44 orang)                          Rp. 54.598.600,26,-

                     -Pendapatan jasa/bunga yang masih harus diterima

                     pada (27 orang) anggota                            Rp. 50.372.963,00,-

                     -Pendapatan jasa/bunga yang sudah diterima

                     dari (20 orang) anggota                            Rp. 6.794.532,00,-

                     -Beban usaha dan administrasi unit simpan pinjam Rp. 4.696.207,00,-

                     -SHU bersih unit simpan pinjam                     Rp. 2.098.325,00,-

          2) Unit Waserda

                 •   Tahun 2008

                     -Volume penjualan barang                           Rp. 22.626.373,00,-

                     -Persediaan awal per 31-12-2007    Rp. 2.584.969,00,-

                     -Pembelian barang                  Rp. 22.167.150,00,- +

                                                        Rp. 24.752.119,00,-

                     -Persediaan akhir per 31-12-2008   Rp. 3.497.360,00,- _

                     -Harga pokok penjualan barang                      Rp. 21.254.759,00,- _

                     -SHU kotor unit waserda                            Rp. 1.371.614,00,-

                     -Beban usaha dan administrasi unit waserda         Rp.     626.125,00,- _

                     -SHU bersih unit waserda                           Rp.     745.489,00,-
                                                                                              12
C. Bidang Keuangan/Permodalan

              Keadaan keuangan/permodalan WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan
tahun 2008 dapat dilihat pada laporan keuangan, untuk lebih jelasnya kami sajikan laporan
keuangan ini sebagai berikut:

                   Penjelasan pos-pos neraca per 31 Desember 2008
                   Perhitungan sisa hasil uasaha (SHU) WASERDA “KPN PELOPOR” per
                    31 Desember 2008




                             KESIMPULAN DAN SARAN


                                                                                      13
Kesimpulan:

               Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa
Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS Februari 2008, jumlah penganggur
terbuka tercatat sebanyak 9,43 juta orang (8,46%) per Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang
( 8,39 %) dari total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. pengangguran terbuka didominasi
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besar 17,26 %, Sekolah menengah Atas (SMA)
sebesar 14,31 %, Perguruan Tinggi (PT) 12,59%, Diploma 11,21 %, lulusan SMP, 9,39 % dan
lulusan Sekolah Dasar (SD) 4,57 %, dari jumlah penganggur.
               Jumlah penganggur tersebut diperkirakan akan bertambah dengan adanya krisis
keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah penganguran di tahun sebelumnya
sebesar 190 juta orang, akan bertambah menjadi 210 juta orang di tahun 2009.
              Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara
lain: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia
(kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak
putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri
karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya
pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global, dan Kelima, terbatasnya sumber daya
alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk mengolah sumber daya
alam menjadi mata pencaharian. Dari kelima faktor tersebut, faktor pertama, kedua dan ketiga
merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran di Indonesia. Dari gambaran
tersebut di atas maka perlu dikembangkan program-program kewirausahaan pemuda dalam
rangka mempercepat penurunan angka pengangguran.
             Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak
memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi pula.
Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran diantaranya
penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficing, dan lain
sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas
nasional.


Saran:

                 •   Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini
                     mengenai ”KEWIRAUSAHAAN” anda pahami benar-benar.

                 •   Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda.
                 •   Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini.




                                   DAFTAR PUSTAKA



                                                                                           14
Alma, Buchari, H. DR. PROF, KEWIRAUSAHAAN; Edisi Revisi; Penerbit ALFABETA;
Bandung, 2006
Profil Usaha dan Laporan Keuangan WASERBA ”KPN PELOPOR” Tahun Buku 2008
Pencarian Web lewat Situs Internet mengenai ”KEWIRAUSAHAAN”
Sumber Artikel:
         •   www.google.com




                                                                          15
16

More Related Content

What's hot

Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanregirolan
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
PPT MSDM UMKM.pptx
PPT MSDM UMKM.pptxPPT MSDM UMKM.pptx
PPT MSDM UMKM.pptxssuser23499f
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanDian Hermawan
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7padlah1984
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiBobby Prasetianto
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanPasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanVivin Najihah
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSeptian Ardhi
 
Manajemen Usaha Kecil
Manajemen Usaha KecilManajemen Usaha Kecil
Manajemen Usaha KecilFariz Ghazzan
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasivitalfrans
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 

What's hot (20)

Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaan
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
PPT MSDM UMKM.pptx
PPT MSDM UMKM.pptxPPT MSDM UMKM.pptx
PPT MSDM UMKM.pptx
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanPasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Proses kewirausahaan
Proses kewirausahaanProses kewirausahaan
Proses kewirausahaan
 
Manajemen Usaha Kecil
Manajemen Usaha KecilManajemen Usaha Kecil
Manajemen Usaha Kecil
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasi
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 

Viewers also liked

Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesSikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesDyah Arum Anggraeni
 
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnis
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnisITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnis
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnisFransiska Puteri
 
Tugas Kewirausahaan
Tugas KewirausahaanTugas Kewirausahaan
Tugas Kewirausahaanfreedom08
 
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenManajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenSMA Negeri 9 KERINCI
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...CATUR FEBRI
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanNarto Wastyowadi
 
industri dalam kewirausahaan
 industri dalam kewirausahaan industri dalam kewirausahaan
industri dalam kewirausahaanhadi spn
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 
Kewirausahaan dalam penerapan
Kewirausahaan dalam penerapanKewirausahaan dalam penerapan
Kewirausahaan dalam penerapanschweetz offee
 
kewirausahaan koperasi
kewirausahaan koperasikewirausahaan koperasi
kewirausahaan koperasinovimahdiana
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKoak Koak
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurAnindya Zulatsari
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanPutri Diyou
 
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKM
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKMSinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKM
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKMGendut MARJOKO
 
Perjanjian Bayaran Hutang
Perjanjian Bayaran HutangPerjanjian Bayaran Hutang
Perjanjian Bayaran HutangMat Yus
 

Viewers also liked (20)

Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesSikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
 
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnis
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnisITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnis
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: memulai bisnis
 
3149930 kewirausahaan
3149930 kewirausahaan3149930 kewirausahaan
3149930 kewirausahaan
 
Tugas Kewirausahaan
Tugas KewirausahaanTugas Kewirausahaan
Tugas Kewirausahaan
 
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenManajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
 
Perencanaan usaha dan skb
Perencanaan usaha dan skbPerencanaan usaha dan skb
Perencanaan usaha dan skb
 
Tugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaanTugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaan
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
 
industri dalam kewirausahaan
 industri dalam kewirausahaan industri dalam kewirausahaan
industri dalam kewirausahaan
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
Kewirausahaan dalam penerapan
Kewirausahaan dalam penerapanKewirausahaan dalam penerapan
Kewirausahaan dalam penerapan
 
kewirausahaan koperasi
kewirausahaan koperasikewirausahaan koperasi
kewirausahaan koperasi
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKM
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKMSinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKM
Sinergitas Pengembangan Usaha - Rumah UMKM
 
Perjanjian Bayaran Hutang
Perjanjian Bayaran HutangPerjanjian Bayaran Hutang
Perjanjian Bayaran Hutang
 

Similar to KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI

Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaKewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaLSP3I
 
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPProposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPLutfi Koto
 
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...Lutfi Koto
 
Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Mac Margono
 
PROYEK KWU edit.pptx
PROYEK KWU edit.pptxPROYEK KWU edit.pptx
PROYEK KWU edit.pptxmanggara4
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1noky4
 
Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Tia Sulistiawati
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolahepi yanti
 
Upaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdUpaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdAdi We
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanfujiarni
 
Kuis dan forum kewirausahaan 1
Kuis  dan forum  kewirausahaan 1Kuis  dan forum  kewirausahaan 1
Kuis dan forum kewirausahaan 1SulistiNingsi
 
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH KEWIRAUSAHAANMAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH KEWIRAUSAHAANCATUR FEBRI
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Gunmat Met
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanpatuari
 
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxUAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxADI FAISAL
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaanSuhar Yanto
 
materi-kewirausahaan.ppt
materi-kewirausahaan.pptmateri-kewirausahaan.ppt
materi-kewirausahaan.pptpuadhasan7
 

Similar to KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI (20)

Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswaKewirausahaan Dosen dan mahasiswa
Kewirausahaan Dosen dan mahasiswa
 
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPProposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
 
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...
Upaya Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Un...
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di KampusMenumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
 
Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016
 
PROYEK KWU edit.pptx
PROYEK KWU edit.pptxPROYEK KWU edit.pptx
PROYEK KWU edit.pptx
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1
 
inkubasi bisnis.pdf
inkubasi bisnis.pdfinkubasi bisnis.pdf
inkubasi bisnis.pdf
 
Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
 
Upaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdUpaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pd
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Kuis dan forum kewirausahaan 1
Kuis  dan forum  kewirausahaan 1Kuis  dan forum  kewirausahaan 1
Kuis dan forum kewirausahaan 1
 
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH KEWIRAUSAHAANMAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaan
 
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxUAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
materi-kewirausahaan.ppt
materi-kewirausahaan.pptmateri-kewirausahaan.ppt
materi-kewirausahaan.ppt
 

More from Jiantari Marthen

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Jiantari Marthen
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Jiantari Marthen
 

More from Jiantari Marthen (20)

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI

  • 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sekarang ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah. diawali oleh anak-anak pejabat, para sarjana dan diploma lulusan perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke pekerjaan bidang bisnis. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Posisi pegawai negeri kurang menarik, ditambah lagi dengan policy zero growth oleh pemerintah dalam kepegawaiaan. Saat ini orang tua sudah tidak berpandangan negatif lagi pada dunia bisnis. Anak- anak muda tidak lagi “malu” berdagang. Bahkan para artis banyak terjun ke dunia “bisnis” yang bergerak dalam berbagai komoditi. Berdasarkan suatu penelitian terhadap siswa kelas 3 SMU di kotamadya Bandung, ditemukan adanya pergeseran minat bisnis di kalangan remaja. Suatu hal yang menonjol yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya perubahan sikap dan pandangan dari generasi muda calon intelektual bangsa kita. Demikian pula ada perubahan pandangan orang tua, yang sudah menyenangi dan mengizinkan putra-putrinya terjun ke bidang bisnis. Para remaja ini menyatakan mereka sangat menyenangi kegiatan bisnis. Mereka akan terjun ke bidang bisnis karena pekerjaan bisnis cukup menjanjikan untuk masa depan. untuk mengantisipasi pekerjaan bisnis, mereka mempersiapkan bekal, berupa sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan yang menunjang. Banyak keterampilan yang harus dimiliki oleh remaja, seperti keterampilan mengetik manual, komputer, akuntansi, pemasaran, otomotif, elektronik, dan sebagainya. Makin banyak keterampilan yang dikuasai, makin tinggi minat bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka untuk membuka berwirausaha. Mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan mahasiswa. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak dari bangku kuliah. Kemampuan wirausaha merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin bergerak di bidang usaha tertentu. Ada sebagian orang yang percaya bahwa kemampuan wirausaha adalah bakat yang dibawa sejak lahir. Pendapat ini keliru. Kemampuan wirausaha bukanlah karena faktor bakat, tetapi juga akan timbul dan terasah melalui pengalaman- pengalaman dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Berkaitan dengan hal ini kami dari FEKON UNTAD Jurusan Akuntansi S1 dan juga sebagai wadah kewirausahaan mahasiswa, membuka kesempatan kepada mahasiswa dan pelajar yang ingin membangun dan mengembangkan jiwa wirausahanya untuk mendapatkan kisah dan pengalaman langsung dari orang-orang yang telah susah payah membangun usahanya dan bahkan mungkin pernah rugi hingga puluhan juta rupiah, sampai akhirnya mendapatkan kesuksesan. PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1
  • 2. Identifikasi Masalah: 1. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “KEWIRAUSAHAAN” itu setelah meneliti usaha ini? 2. Apakah dengan meneliti usaha ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha di diri kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya? 3. Bagaimana jenis profil usaha yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR” setelah meneliti usaha ini? Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang “KEWIRAUSAHAAN”, menumbuhkan minat berwirausaha di diri kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya setelah meneliti usaha ini dan mengetahui jenis profil usaha bagaimana yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR”. Kegunaan Penelitian: Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi pembaca maupun masyarakat tentang “KEWIRAUSAHAAN”, minat berwirausaha di diri kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya setelah meneliti usaha ini dan jenis profil usaha bagaimana yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR” dan sebagai bahan acuan untuk penelitian labih lanjut. Kerangka Pemikiran: Untuk membangkitkan jiwa wirausaha mahasiswa adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kewirausahaan. Dorongan yang diupayakan untuk membangun jiwa mahasiswa untuk berwirausaha dari pemerintah dan perkampusan dan berbagai pihak salah satunya peran corporate social responsibility (CSR) dengan CSR yang kini sudah mulai masuk kampus yang menumbuhkan sikap wirausaha di kalangan mahasiswa. Supaya mahasiswa siap untuk mengembangkan berwirausaha. Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal. Sehingga, perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan pada pengetahuan, tetapi juga emosional. Termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari kerja, bukan pencipta kerja. Padahal, semestinya di negara kita membutuhkan banyak pengusaha. Karena nantinya, mereka akan menciptakan lapangan kerja baru. Kalau kemudian negara kita lebih banyak pengusahanya daripada pekerjaannya, maka kita bias mengimpor tenaga kerja dari luar negeri. Bukan sebaliknya, kita harus mengekspor tenaga kerja ke luar negeri seperti sekarang ini. Hipotesis: 2
  • 3. 1. Setelah meneliti usaha ini di ketahui bahwa “KEWIRAUSAHAAN” merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan memulai usaha baru, memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak dengan menanggung segala risiko, dan mendapatkan keuntungan dalam rangka memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. 2. Ya, dengan meneliti usaha ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha di diri kita sendiri pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya. 3. Setelah meneliti usaha ini diketahui bahwa jenis profil usaha yang diterapkan oleh WASERDA “KPN PELOPOR” adalah Kewirausahaan Koperasi (Perdagangan Eceran) 3
  • 4. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di WASERDA “KPN PELOPOR” jalan Pramuka, Kelurahan Besusu, Kecamatan Palu Selatan, Kotamadya Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini berlangsung selama 1 minggu, terhitung sejak persiapan dan penyusunan mulai dari tanggal 4 Oktober sampai dengan 11 Oktober 2010. Materi Penelitian: Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku acuan mengenai “KEWIRAUSAHAAN”, sejumlah artikel mengenai “KEWIRAUSAHAAN” lewat situs internet serta profil usaha dan laporan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008. Metode Penelitian: Untuk penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian langsung di WASERDA “KPN PELOPOR” diikuti dengan pencarian non-media mengenai profil usaha dan laporan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008. Cara Kerja: Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian langsung di WASERDA “KPN PELOPOR” diikuti dengan pencarian non-media mengenai profil usaha dan laporan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008, setelah itu hasil data yang diperoleh tersebut disusun secara kolektif dan efisien. 4
  • 5. HASIL PENELITIAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Kenyataan menunjukkan, bahwa lautan kehidupan diwarnai oleh inovasi-inovasi di berbagai bidang. Inovasi sebagai proses kreatif, tidak akan sukses ketika inovator belum memiliki semangat kewirausahaan. Pemahaman kesadaran ini menuntut penyajian kuliah Kewirausahaan dan Inovasi tidak bertumpu pada ranah kognitif, tetapi juga afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, melalui pendidikan tinggi, selain semakin memahami konsep enterpreneurship juga diharapkan meningkatkan semangat enterpreneurship mahasiswa. Program Pengembangan Kewirausahaan dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara penguasaan sains dan teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Selain itu diharapkan pula hasil-hasil penelitian dan pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum mempunyai nilai tambah bagi kemandirian perekonomian bangsa. Kewirausahaan, dapat didefinisikan sebagai kemampuan melihat & menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta kemampuan mengoptimalisasikan sumberdaya dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi lulusan sarjananya menjadi seorang wirausahawan muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Dengan meningkatnya wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi pertambahan jumlah pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Pertanyaannya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi dapat mencetak wirausahawan muda. Pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Banyak pendidik yang kurang memperhatikan penumbuhan sikap dan perilaku kewirausahaan sasaran didik, baik di sekolah-sekolah kejuruan, maupun di pendidikan profesional. Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja. Selain itu pula, secara historis masyarakat kita memiliki sikap feodal yang diwarisi dari penjajah Belanda, ikut mewarnai orientasi pendidikan kita. Sebagian besar anggota masyarakat mengaharapkan output pendidikan sebagai pekerja, sebab dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh warga masyarakat. Lengkaplah sudah, baik pendidik, institusi pendidikan, maupun masyarakat, memiliki persepsi yang sama terhadap harapan ouput pendidikan. Berbeda dengan di negara maju, misalkan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat bahwa sejak 1983 telah merasakan pentingnya pendidikan kejuruan. Dimana Pendidikan kejuruan yang dikembangkan diarahkan pada usaha memperbaiki posisi Amerika dalam persaingan ekonomi dan militer. Pendidikan kejuruan khususnya yang berkenaan dengan pendidikan bisnis, dikatakan bahwa dapat dilakukan pada setiap level pendidikan, baik pada level Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun di perguruan tinggi. Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk 5
  • 6. berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut : 1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan. Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri. 2. Pendidikan Kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri. 3. Faktor ekonomi dan Kependudukan. Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri. 4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa. 5. Kemajuan Teknologi. Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil. 6. Gaya Hidup Bebas. 6
  • 7. Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir. 7. E-Commerce dan The World-Wide-Web Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara. 8. Peluang Internasional. Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21. Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan. Penelitian ini sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam memberikan informasi kepada para mahasiswanya, bahwa menjadi wirausahawan akan mendapatkan beberapa kesempatan, kebebasan dan kepuasan hidup. Proses penyampaian ini harus sering dilakukan sehingga mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha. Sebab banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang mungkin muncul yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak dini. 7
  • 8. Motivasi yang semakin besar, ada pada mahasiswa menyebabkan wadah yang disiapkan oleh pihak perguruan tinggi tidak sia-sia, melainkan akan melahirkan wirausahawan muda yang handal. Dengan semakin banyaknya mahasiswa memulai usaha sejak masa kuliah, maka besar kemungkinan setelah lulus akan melanjutkan usaha yang sudah dirintisnya. Sehingga semakin berkurangnya jumlah pengangguran di negara kita, akan tetapi sebaliknya semakin bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan yang dibuka. Membangun Jiwa Wirausaha Pada Mahasiswa Jiwa wirausaha dan pantang menyerah, memang tidak dimiliki oleh semua orang. Ada orang-orang yang sejak kecil memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah menghadapi permasalahan yang dihadapinya, tetapi ada pula orang-orang yang jika tidak disuruh atau ditunjukkan secara jelas, tidak bisa berbuat apa-apa alias pasif dalam menghadapi kehidupan. Namun bukan berarti jiwa itu tidak bisadibangkitkan. Menurut teori yang sekarang dianut oleh banyak pengembang bahwa jiwa kewirausahaan itu bisa dibangkitkan melalui pembelajaran dan pelatihan. Orang-orang yang tadinya tidak memiliki jiwa wirausaha, setelah melalui pendidikan dan pelatihan bisa menjadi orang-orang yang hebat dan tangguh. Karena itu, jika para mahasiswa, setelah keluar dari perguruan tinggi tidak memiliki jiwa wirausaha itu, mungkin karena pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi, tidak mengajarkan bagaimana cara membangkitkan jiwa wirausaha dalam diri mereka, sehingga mereka pasif dalam menghadapi masa depan mereka. Salah satu alternatif untuk membangkitkan jiwa wirausaha mahasiswa adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kewirausahaan. Mungkin setiap mahasiswa yang akan lulus dari perguruan tinggi, perlu dikasih wawasan dan bekal tentang kewirausahaan. Pembekalan secara teoritis tentang kewirausahaan bisa dilakukan secara bersama-sama dalam satu gedung pertemuan selama beberapa hari, lalu dilanjutkan dengan survey ke beberapa perusahaan atau tempat usaha yang mungkin bisa diaplikasikan oleh para mahasiswa. Ada satu pengalaman menarik di Gontor Ponorogo, yaitu kegiatan raihlah iqtishadiyah. Setelah para santri menyelesaikan studinya dan sambil menunggu kelulusan, mereka dibekali dengan teori-teori tentang kewirausahaan. Setelah itu, mereka diajak keliling Indonesia, ada di antara mereka yang dikirim ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan bahkan Jawa Barat, untuk melakukan studi ke beberapa tempat usaha yang berkembang, mulai dari perusahaan kecil, menengah hingga besar. Dari studi tour itu, mereka disuruh untuk membuat laporan tentang studi toour tersebut, lalu disuruh untuk membuat rencana kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh mereka setelah kembali ke rumah masing-masing. Dari situ ternyata berdampak sangat luar biasa dalam membangun jiwa wirausaha para lulusan gontor. Banyak di antara mereka yang setelah pulang dari pondok, langsung merintis usaha sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Paling tidak 2% dari mereka, berhasil menjadi wirausahawan yang sukses di masyarakat. Adapun dorongan yang diupayakan untuk membangun jiwa mahasiswa untuk berwirausaha dari pemerintah dan perkampusan yaitu peran corporate social responsibility(CSR) kian nyata.Tak hanya menjaga citra perusahaan, CSR kini sudah mulai masuk kampus untuk menumbuhkan sikap wirausaha di kalangan mahasiswa. Kewajiban pelayanan sosial berbagai korporasi masih terlalu jamak disinonimkan sebagai kewajiban moral bagi lingkungan sosial secara ala kadarnya.Tak heran bila terkadang CSR masih belum dilihat sebagai satu hal penting dalam memberikan manfaat lebih besar CSR sebetulnya memiliki kekuatan dahsyat daripada sekadar yang kita bayangkan selama ini. Lebih dari itu, CSR bisa menjadi sarana sangat efektif dalam membangun jiwa wirausaha para mahasiswa Executive Director CSR dari CSR Indonesia, koperasi di dalam negeri bisa melakukan berbagai langkah dalam mengarahkan program CSR sebagai instrumen pendorong lahirnya sikap wirausaha mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Di antaranya menjadikan perguruan tinggi sebagai mitra perusahaan dengan cara membuka dirinya dalam kegiatan penelitian dan pemagangan yang dilakukan perguruan tinggi. “Bisa juga (perusahaan) menyediakan dukungan finansial dan sumber daya lain untuk mempromosikan CSR dan menyediakan berbagai jenis dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan businessman up. terutama yang berkaitan dengan bisnis inti perusahaan dengan 8
  • 9. melibatkan perguruan tinggi, koperasi sebaiknya mengubah paradigma bahwa program CSR semata-mata bertujuan memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Lebih dari itu, dia menilai, CSR bisa membangun komunitas (community development) wirausaha. CSR juga bisa digunakan sebagai investasi komunitas (community investment) tersebut. “Seperti program pengenalan kewirausahaan dilingkungan kampus semacam ini, perusahaan dapat membantu meningkatkan pemahaman dosen dan mahasiswa, sekaligus memotivasi mereka menjadi para pelaku usaha pada masa depan,” katanya. perusahaan selama ini menempatkan CSR sebagai bagian dari strategi “mematuhi” dan “melampaui” atas berbagai tantangan sosial di lingkungan sekitarnya. Dengan bersikap mematuhi, perusahaan tersebut berbuat untuk berbagai perubahan signifikan dalam kinerja sosial dan lingkungan. “Sedangkan dengan sikap melampaui, perusahaan akan melakukan perubahan kinerja sebelum mendapat tekanan dari masyarakat,” mahasiswa sekarang sudah harus menanamkan diri kemandirian berupa jiwa wirausaha. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa siap hidup mandiri selepas meninggalkan bangku kuliah. “Ubah paradigma dari sekarang dari job seeker menjadi job creator. Bentuk karakter yang produktif, jangan konsumtif. Bersiap menghadapi berbagai kendala yang dapat menghambat kemajuan usaha kita,” bekal pertama yang harus dimiliki mahasiswa dalam membentuk jiwa wirausahanya adalah memiliki keyakinan kuat dalam menggapai cita-citanva melalui aktivitas kewirausahaan. para mahasiswa untuk mengembangkan minat berwirausaha ini sejak di bangku kuliah “Unpad telah menjaring berbagai proposal kewirausahaan dari mahasiswa untuk ditindaklanjuti menjadi sebuah usaha bisnis baru yang dijalankan mahasiswa dengan bantuan pembiayaan dari berbagai pihak, seperti pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dan pihak perbankan.” Kendati begitu, para dosen juga berperan penting dalam mendorong jiwa wirausaha mahasiswa para dosen bisa menyisipkan dan menggiatkan materi kewirausahaan ini kepada para mahasiswa melalui materi perkuliahan Pemerintah berharap, jumlah wirausaha dalam negeri bisa naik menjadi2%-3% dari saat ini O,18% melalui pendidikan kewirausahaan di berbagai lembaga pendidikan dalam negeri. Tahun 2010 misalnya, ditargetkan 10.000 mahasiswa siap menjadi wirausaha muda yang mandiri. Depdiknas melalui Ditjen Dikti memiliki banyak skema dalam mendorong wirausaha mahasiswa. Skema pertama adalah pemberian dana bantuan kepada perguruan-perguruan tinggi sebagai bentuk bantuan permodalan bagi mahasiswa dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMWi Dikti). Skema ini diterapkan melalui perguruan tinggi negeri badan hukum milik negara 1 BUMN sebesar Rp2 miliar, Rp l miliar untuk universitas, institut dan sekolah tinggi negeri non BUMN, Rp500 juta untuk politeknik negeri, dan Rp l miliar untuk setiap Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Skema kedua adalah pendampingan mahasiswa yang menerima bantuan permodalan. Melalui skema ini telah melatih 1000 dosen dari 300an perguruan tinggi dalam Training Trainer Dosen Kewirausahaan yang bekerja sama dengan Universitas Ciputra Enter-preneurship Center (UCECI.) Skema ketiga merealisasikan program Cooperative Academic Education (COOP Program). Melalui program ini diikuti memberikan pengajaran wirausaha bagi mahasiswa S-l yang telah mencapai semester enam dan diberikan kesempatan bekerja di industri, perusahaan, dan usaha kecil dan menengah (UKM selama 3-6 bulan). Skema keempat, membangun jaringan sinergi business intellectual government (BIG) antara Depdiknas dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). zaenal muttaqin) Dengan demikian mahasiswa setelah menjadi sarjana dengan gelar S1 dapat membuat lapangan kerja sendiri yaitu dengan berwirausaha yang membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan (penganguran). Cara Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini. Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut. Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan 9
  • 10. dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan. Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Sebab seorang pewirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi pewirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Memupuk kebiasaan berpikir positif merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebagaimana diketahui bahwa tak seorangpun pebisnis sukses di dunia ini yang tidak pernah gagal. Di samping profesional, memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi, mereka juga selalu mampu bangkit ketika mengalami kegagalan. Bila kita selalu dapat berpikir positif, tentu saja kita juga mampu menjadikan setiap kegagalan sebagai motivasi untuk terus bergerak maju. Memupuk kemampuan mencetak laba adalah bagian dari upaya-upaya menumbuhkan jiwa wirausaha. Untuk itu kita harus belajar tentang bagaimana melakukan pemasaran yang baik dan juga meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan manajemen keuangan. Sebab dalam dunia usaha, keuntungan sekecil apapun sangat penting untuk memperkuat stabilitas sekaligus untuk melakukan ekspansi usaha. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berarti juga harus meningkatkan kemampuan mengorganisasi, yaitu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Mulailah dengan membuat jadwal yang teratur dan disiplin menjalankan jadwal tersebut dan berteman dengan orang-orang yang memberi inspirasi dan teladan mulia. Latihan semacam itu potensial menjadikan kita mampu mengorganisasi usaha dan memastikan usaha terus berekspansi. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi menjadi bagian penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebab kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk menggali informasi dari target pasar tentang produk atau jasa yang sangat diinginkan sekaligus untuk menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Bila kita sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumen, lalu menjalin komunikasi dengan baik, menghargai, dan bersikap sopan terhadap mereka, maka dengan sendirinya para pelanggan akan selalu setia menggunakan produk atau jasa kita bahkan ikut mempopulerkan bisnis kita. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan juga harus meningkatkan daya kreatifitas, yaitu mengubah sesuatu yang biasa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan mengguncang pasar. Mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan dari buku atau sumber informasi lainnya dan aktif memodifikasi bagian-bagian yang diperlukan sangat penting untuk menciptakan terobosan baru untuk produk, iklan, maupun mencari pelanggan. Kreatifitas menjadikan usaha Kita tidak pernah mengenal krisis. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan akan membantu kita menguasai seluruh kemampuan berwirausaha, mulai dari pola pikir, kemampuan, karakter, serta pengetahuan wirausaha itu sendiri. Oleh sebab itu, tumbuhkan terus jiwa kewirausahaan Kita, dengan terus mengembangkan hal-hal yang telah diuraikan di atas. Pastikan di masa akan datang Kita menjadi orang yang lebih baik, sukses dalam berwirausaha, hidup lebih kaya dan bahagia, dan sekaligus berempati tinggi. 10
  • 11. Profil Usaha dan Laporan Keuangan WASERDA “KPN PELOPOR” Tahun Buku 2008 1) Nama Perusahaan : WASERDA “KPN PELOPOR” 2) Bidang Usaha : Kewirausahaan Koperasi (Perdagangan Eceran) 3) Jenis Produk/Jasa : Penjualan Barang (Kebutuhan RT sehari-hari)/Simpan Pinjam 4) Alamat Perusahaan : Jln. Pramuka No. 21 Palu 94111 Sulawesi Tengah 5) Nomor Telepon : (0451) 451593-21430 6) Bank Perusahaan : BDN-BBD 7) Mulai Berdiri : 22 Oktober 1987 8) Modal Sendiri : Rp. 57.818.477,60,- (SP,SW,CK,CMK,SHU yg blm dibgi&2008) 9) Pendapatan/Tahun : Rp. 29.420.905,00,- (Rp. 2.451.742,08,-/Bulan) 10) Laba/Tahun : Rp. 2.843.814,00,- (Rp. 236.984.50,-/Bulan) A. Bidang Organisasi dan Manajemen  Keanggotaan Jumlah anggota WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan tahun 2008 sebanyak 39 orang terdiri dari:  Anggota Penuh : 36 orang  Calon Anggota : 3 orang  Dilayani : 48 orang Anggota WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan tahun 2008 yang masuk sebanyak 5 orang yang keluar dari keanggotaan karena meninggal dunia dan purna bhakti (pensiun) sebanyak 12 orang dengan rincian sebagai berikut: Tahun Masuk Keluar 2005 3 orang 2 orang 2006 1 orang 4 orang 2007 1 orang 2008 1 orang 5 orang Jumlah 5 orang 12 orang  Pengurus, Badan Pengawas dan Karyawan Sesuai keputusan rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2003 tanggal 14 Februari 2004 melalui pemilihan langsung, maka komposisi pengurus dan badan pengawas masa bakti 2004-2008 adalah sebagai berikut: I. Pengurus : Ketua : Moh Nasir Dg. Malimpo, S. sos Sekretaris : Mustamin, BSc Bendahara : Yunias Tawawo II. Badan Pengawas : Ketua : Drs. Arifin Baharuddin Anggota : Drs. Kaharuddin BM. Radjak Anggota : Drs. Kisman  Buku-Buku Organisasi/Administrasi 11
  • 12. Untuk menunjang kegiatan-kegiatan organisasi, usaha dan keuangan WASERDA “KPN PELOPOR”, pengurus sudah berusaha membenahi administrasi pembukuan keuangan berdasarkan bukti-bukti kas keluar (KK) dan kas masuk (KM) dan dilengkapi buku-buku organisasi yang terdiri dari 9 (Sembilan) buah buku pokok dan 7 (tujuh) buah buku penunjang yang semuanya lengkap dan dikerjakan dengan baik. B. Bidang Usaha Kegiatan unit usaha yang dikelola oleh pengurus WASERDA “KPN PELOPOR” tahun buku 2008 adalah dua unit usaha yaitu unit usaha simpan pinjam dan unit usaha waserda, dan untuk mengetahui kegiatan masing-masing unit adalah sebagai berikut: 1) Unit Usaha Simpan Pinjam • Tahun 2008 -Volume pemberian pinjaman (48 orang) Rp. 75.144.435,26,- -Angsuran pinjaman (24 orang) Rp. 20.545.835,00,- -Sisa pinjaman (44 orang) Rp. 54.598.600,26,- -Pendapatan jasa/bunga yang masih harus diterima pada (27 orang) anggota Rp. 50.372.963,00,- -Pendapatan jasa/bunga yang sudah diterima dari (20 orang) anggota Rp. 6.794.532,00,- -Beban usaha dan administrasi unit simpan pinjam Rp. 4.696.207,00,- -SHU bersih unit simpan pinjam Rp. 2.098.325,00,- 2) Unit Waserda • Tahun 2008 -Volume penjualan barang Rp. 22.626.373,00,- -Persediaan awal per 31-12-2007 Rp. 2.584.969,00,- -Pembelian barang Rp. 22.167.150,00,- + Rp. 24.752.119,00,- -Persediaan akhir per 31-12-2008 Rp. 3.497.360,00,- _ -Harga pokok penjualan barang Rp. 21.254.759,00,- _ -SHU kotor unit waserda Rp. 1.371.614,00,- -Beban usaha dan administrasi unit waserda Rp. 626.125,00,- _ -SHU bersih unit waserda Rp. 745.489,00,- 12
  • 13. C. Bidang Keuangan/Permodalan Keadaan keuangan/permodalan WASERDA “KPN PELOPOR” sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pada laporan keuangan, untuk lebih jelasnya kami sajikan laporan keuangan ini sebagai berikut:  Penjelasan pos-pos neraca per 31 Desember 2008  Perhitungan sisa hasil uasaha (SHU) WASERDA “KPN PELOPOR” per 31 Desember 2008 KESIMPULAN DAN SARAN 13
  • 14. Kesimpulan: Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS Februari 2008, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 9,43 juta orang (8,46%) per Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang ( 8,39 %) dari total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besar 17,26 %, Sekolah menengah Atas (SMA) sebesar 14,31 %, Perguruan Tinggi (PT) 12,59%, Diploma 11,21 %, lulusan SMP, 9,39 % dan lulusan Sekolah Dasar (SD) 4,57 %, dari jumlah penganggur. Jumlah penganggur tersebut diperkirakan akan bertambah dengan adanya krisis keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah penganguran di tahun sebelumnya sebesar 190 juta orang, akan bertambah menjadi 210 juta orang di tahun 2009. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara lain: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global, dan Kelima, terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian. Dari kelima faktor tersebut, faktor pertama, kedua dan ketiga merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran di Indonesia. Dari gambaran tersebut di atas maka perlu dikembangkan program-program kewirausahaan pemuda dalam rangka mempercepat penurunan angka pengangguran. Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional. Saran: • Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini mengenai ”KEWIRAUSAHAAN” anda pahami benar-benar. • Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda. • Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini. DAFTAR PUSTAKA 14
  • 15. Alma, Buchari, H. DR. PROF, KEWIRAUSAHAAN; Edisi Revisi; Penerbit ALFABETA; Bandung, 2006 Profil Usaha dan Laporan Keuangan WASERBA ”KPN PELOPOR” Tahun Buku 2008 Pencarian Web lewat Situs Internet mengenai ”KEWIRAUSAHAAN” Sumber Artikel: • www.google.com 15
  • 16. 16