SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
APPOARCH OF SUPERVISION
EDUCATION, ACADEMIC POSITIONS, AWARDS
AND PUBLICATIONS OF TEACHER
By :
LUTFI
NIM. 17171 / 2010
ADMINISTRATION OF EDUCATION
FACULTY OF EDUCATION
PADANG STATE UNIVERSITY
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas ini dengan penuh kejujuran. Shalawat beserta salam juga penulis sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang sikap dan tingkah lakunya dapat
kita jadikan teladan untuk hidup didunia ini.
Alhamdulillah, Pembuatan Tugas ini terlaksana atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Rusdinal M.Pd. yang telah
membimbing penulis dalam Mata kuliah Pendekatan Supervisi.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan Tulisam ini.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk evaluasi dan
penyempurnaan. Semoga Tugas ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua,
terutama bagi penulis sendiri. Amin.
Padang, Mei 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu akan terwujud jika
semua kalangan akademika secara sadar berkomitmen menjalankan prinsip-
prinsip pendidikan.
Salah satu unsur yang paling bertanggungjawab dalam mewujudkan
tujuan pendidikan berada ditangan pendidik. Menurut UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 1 : “Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, dasar, dan menengah. Jika dilihat dari fakta yang terjadi
dilapangan masih ada sebagian oknum guru yang tidak bekerja sesuai dengna
ketentuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan hanya akan menjadi cacatan dalam kertas jika
kompetensi guru tidak selaras dengan perkembangan teknologi yang begitu
pesat. Sesuai data dari sekretaris BNSP, secara rasional jumlah guru SD tidak
layak mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh
tenaga pendidik di Indonesia.” (KOMPAS, 1 April 2009). Hal ini tidak bisa
dibiarkan, harus ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi
permasalahan ini.
Menurut Sanusi (2006:203), “Guru belum dapat diandalkan dalam
berbagai aspek kinerjanya yang standar, karena ia belum memiliki : keahlian
dalam isindari bidang studi, pedagogis, didaktik, dan metodik, keahlian
pribadi dan sosial, khususnya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antar
sesama guru, dan tenaga kependidikan lain”. Untuk itu perlu adanya usaha
yang serius yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kompetensi
guru disekolah. Salah satu cara untuk membantu guru yang mempunyai
masalah dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan supervisi.
Supervisi yang baik diharapkan akan membantu meningkatkan kompetensi
guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Curiculum Vitae Guru
1. Biodata Pribadi
1 Nama Lengkap Dra. Syuhasteti
2 NIP 19641017 199003 2 002
3 Nomor Karpeg E.887458
4 Pangkat dan Golongan ruang Pembina /IV/a
5 Tanggal lahir / Umur 17 Oktober 1964
6 Tempat Lahir Padang
7 Jenis Kelamin Perempuan
8 Agama Islam
9 Status Perkawinan Kawin
10 Alamat
Rumah
a. Jalan Jl. Kelapa gading raya no.3
b.RT/RW 002/012/ Ulak Karang Sel.
c. Kecamatan Padang Utara
d. Kota Padang 25142
e. Propinsi Sumatera Barat
11 Keterangan
Badan
a. Tinggi (cm) 150 cm
b. Berat Badan 65 kg
c. Rambut lurus
d. Bentuk Muka Oval
e. Warna Kulit Sawo Matang
g. Golongan Darah “O”
12 Kegemaran (hobby) Traveling dan Memasak
13 No HP 081266230040
2. Pendidikan
a. Pendidikan Formal :
No. Tingkat
Nama
Pendidikan
Jurusan
Thn.
Lulus
Tempat
1 SD SD Adabiah 6 - 1979 Padang
2 SMP SMP Negeri 4 - 1982 Padang
3 SMA SMA Adabiah IPS 1985 Padang
4 S I IKIP Padang PMP/IKN 1989 Padang
b. Kursus/Latihan/Penataran/Seminar:
No.
Nama Kursus/
Latihan/Seminar
Waktu
Tahun
Lulus
Pelaksana Tempat
1 Diklat Penyegaran
Pengelola/Instruktur/
Fasilisator
12-13
September
1990
1990 BP.7
Pariaman
Padang
Pariaman
2 Latihan kerja Guru
Pendidikan Moral
Pancasila/PSPB
32 jam 1992 Kanwil
Depdikbud
Sumbar
Padang
3 Penataran Pelaksanaan
Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan
Pancasila (P4)
28 Oktober
s/d 4
November
1992 BP.7 Tk.1
Sumatera
Barat
Padang
4 Penataran/Lokakarya
Pembinaan Profesi
guru SLTA Kejuruan.
120 jam 1992 Kanwil
Depdikbud
Sumbar
Padang
5. Penataran Fasilitator
/Instruktur KPB -36
3-4
Februari
1993 BP.7 Padang Padang
6 Latihan Kerja guru
Pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan.
32 jam 1994 Kanwil
Depdikbud
Sumbar
Padang
7 Diklat tertulis
Pendidikan
Kependudukan dan
Lingkungan Hidup
(PKLH)
150 jam 1995 Dirjen
Dikdasmen
Depdikbud
RI.
Jakarta
8 Penataran Guru
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
Tingkat SLTA
32 Jam 1996 Depdikbud
Kodya
Padang
Padang
9 In House Training
(IHT) Pemasyarakatan
Kurikulum SMK
100 Jam 1998 Dirjen
Dikdasmen
Depdikdud
RI
Padang
10 Diklat Internet untuk
tingkat SMP,SMA,dan
SMK
30 Jam 2005 ICT Centre
Kota Padang
Padang
11 Pelatihan Kompetensi
Guru PKn dan Sejarah
SMK Se Sumatera
Barat.
50 Jam 2009 Dinas
Pendidikan
Sumatera
Barat
Padang
12 Pelatihan Iman dan
Tagwa (IMTAQ)-
IPTEK Guru
SMA,SMK
50 Jam 2006 Diknas kota
Padang
Padang
13 Pelatihan Bahasa
Inggris Bagi Guru-
guru Sekolah bertaraf
Internasional
3 Nov.s/d
3 Feb.
2009 Kepala Balai
Bahasa UNP
Padang
14 Workshop
pengembangan dan
Pembinaan
Pendidikan Karakter
Tingkat SMA/SMK
30 Jam 2012 Dinas
Pendidikan
Sumatera
Barat
Padang
3. Riwayat Pekerjaan
No. Institusi Lokasi Tahun Dinas
1 STM Negeri
Pariaman
Padang Pariaman 1 Maret 1990 -
2 SMK Negeri 6 Padang 1 September 1992 -
Sekarang
4. Keterangan Keluarga
a. Suami
No. Nama JK
Tempat Tanggal
Lahir
Tanggal
Menikah
Ket.
1 Anhar L Padang, 28 Agustus
1964
25-5-1991 PNS
b. Anak
No. Nama JK
Tempat
Tanggal Lahir
Ket.
1 Fajri Rahmat Hastian L Padang,
13-02-1992
Mahasiswa
UNAND
2 Atirah Nadhira Hastian P 30-06-1995 Mahasiswa. ITP
3. Amira Fadhilah
Hastian
P 22-06-1999 SMP
c. Bapak dan Ibu Kandung
No. Nama
Tempat Tanggal
Lahir
Pekerjaan Usia
1 Anjalaniar Manggopoh Rumah tangga 78 Th
2 Syamsuar Ilyas Manggopoh Pensiun PNS 79 Th
d. Bapak dan Ibu Mertua
No. Nama
Tempat Tanggal
Lahir
Pekerjaan Usia
1 Anwar Munaf Padang Alm
2 Anna Padang Rumah tangga 70 Th
e. Saudara Kandung
No. Nama
Tempat Tanggal
Lahir
Pekerjaan Usia
1 Syuhandra, SH Padang, 10-4-1963 PNS 51 Th
2 Dra. Syuhadesi Padang, 30-9-1965 Rumah tangga 49 Th
3 Ir. Syuhainil Padang, 6-4-1968 Swasta 46 Th
4 Syuhasriani, A.Md Padang, 6-9-1969 Rumah tangga 45 Th
5. Syufitrial, SE Padang, 21-11-1971 Pegawai BUMN 43 Th
B. Kajian Teori
1. Guru Ideal.
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Guru diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, dasar dan menengah”. Untuk itu Indonesia
membutuhkan Tenaga Pendidik yang profesional untuk meningkatkan
tujuan pendidikan.
Guru dikatakan ideal apabila telah memnuhi standar kompetensi
Guru. Adapun standar kompetensi guru yang dapat dijadikan pedoman
tertuang dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Guru, yaitu kompetensi kepribadian, sosial, pedagogi dan
profesional. Selain itu dalam permendiknas tersebut juga dijelaskan bahwa
Kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA minimum
diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1). Keempat kompetensi ini
terintegrasi dalam kinerja guru
Dalam melakukan tugasnya guru bukanlah sebatas kata-kata, akan
tetapi juga dalam bentuk perilaku, tindakan, dan contoh-contoh (Syaiful
Sagala : 2011). Dengan kompetensi yang dimilikinya seorang Guru
diharapkan mampu membentuk watak peserta didik kearah yang lebih.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan, guru dikatan ideal
apabila sudah memahami dan mampu menerapkan ke empat standar
kompetensi guru.
2. Fakta dan Data Guru Indonesia.
Menurut Anis Baswedan Ph.D Guru merupakan garda terdepan
dalam peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Untuk itu guru yang
berkualitas harus dimiliki Indonesia agar tujuan pendidikan mampu
direalisasikan dengan baik. Jika kita lihat kondisi guru dilapangan, maka
hanya sedikit guru yang bisa dikatakan profesional. Hal ini dapat kita lihat
dari data Ditjen PMPTK yang menyatakan bahwa, “Hingga 2007 tercatat
baru 16,57 persen guru SD yang berkualifikasi S-1 dan Guru SMP
sebanyak 61,31 persen. Dijenjang pendidikan menengah guru SMA yang
berkualifikasi S-1 sebanyak 83,34 persen dan SMK sebesar 77,53 persen.”
(KOMPAS, 11 April 2009).
Menurut Sanusi (2007 : 11), “Guru belum dapat diandalkan dalam
berbagai aspek kinerjanya yang standar, karena ia belum memiliki :
keahlian dalam isi dari bidang studi, pedagogis, diadktik, dan metodik,
keahlian pribadi dan sosial, khusunya berdisiplin dan bermotivasi, kerja
tim antar sesama guru, dan tenaga kependidikan yang lain.” Selain
masalah kualifikasi yang harus dipenuhi oleh Guru, masalah lain yang
menjadi tanggung jawab pemerintah adalah belum layaknya seorang guru
dalam mengajar peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan data dari
Sekretaris BNSP, secara rasional jumlah guru SD yang tidak layak
mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh
tenaga pendidik di Indonesia.” (KOMPAS, 1 April 2009)
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidkan harus
bertanggung jawab untuk menjamin kesejahterahan guru, karena imposible
kinerja guru akan baik jika kesejahterahannya tidak dijamin.
Kesejahterahan tidak hanya dari segi finansial untuk memenuhi biaya
hidup, tetapi juga dari segi akademik guru tersebut. Fenomena ini dapat
kita pelajari dalam kasus yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, “Guru tidak dapat melanjutkan ke
jenjang S-1 disebabkan dana yang mereka miliki sangat terbatas sehingga
dana yang tersedia lebih baim digunakan untuk membiayai sekolah anak-
anak mereka.” (KOMPAS, 4 April 2009).
Menurut Jejen Mustafa (2011 : 5), “Jika mutu guru rendah, maka
mereka akan sulit dan/atau kalah berkompetensi dengan guru yang lebih
bermutu, sehingga berakibat hilangnya kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi mereka. Sekitar 77,85 persen, guru disekolah dasar tidak layak
menjadi guru karena pendidikannya tidak memenuhi syarat. Selain itu
penugasan terhadap materi pelajaran yang diajarkan kepada muridnya juga
lemah (KOMPAS, 27 Oktober 2009).
Berdasarkan data yang dijelaskan diatas, maka dapat dikatan masih
ada sebagian guru di Indonesia yang belum memenuhi Standar Kualifikasi
dan kompetensi yang diharuskan. Namun dari semua data tersebut, bukan
berarti tidak ada guru yang bekerja dengan baik. Contoh guru yang ideal
dapat kita pelajari dari seorang Guru Bahasa Inggris – MTs Baabussalam,
Bandung. Manik sangat terpukul manakala kejujuran dikebiri . Dia
menemukan kecurangan dalam Ujian Nasional pada 2007. Salah satu
bentuknya adalah ketika murid diminta untuk datang lebih pagi, kemudian
mereka dibagikan jawaban soal-soal UN. Manik secara tegas melawan
kecurangna tersebut, (Apa yang berbeda dari guru Hebat : 2009)
3. Faktor penyebab rendahnya Kompetensi guru.
Kompetensi guru yang rendah juga disebkan mutu pendidikan yang
rendah. Untuk itu perlu kita ketahui Rendahnya mutu pendidikan
Indonesia yang secara umum tidak terlepas dari faktor lain yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Hasil survey
Indonesia Legal Roundtabel tentang Indeks persepsi negara hukum
Indonesia tahun 2012 : Indonesia mendapatkan poin 4,72 (skala 1-10).
Sementara independensi kekuasaan kehakiman (4,72). Hal ini tentu
berkaitan dengan penegakan hukum disegala aspek pemerintah termasuk
pada penegakan hukum diduniua pendidikan. Sehingga hal ini dapat
menurunkan kualitas pendidikan indonesia.
Berikut ini faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan
Indonesia adalah :
1. Lemahnya penegakan Hukum
a. Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan para pengambil
keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat kita lihat
dari bukti korupsi dilapangan. Banyaknya dana pendidikan yang
dikorupsi oleh oknuk-oknum yang tidak bertanggung jawab.
b. Lemahnya pemberian sanksi untuk oknum yang melanggar hukum.
Kedisiplinan terhadap aturan dapat berpengaruh terhadap sikap
seseorang dalam menjalankan tugasnya. Maka jika sanksi yang
diberikan tidak mampu memberikan efek jera, maka sanksi tersebut
terlalu ringan untuk dijalankan.
2. Lemahnya Pengawasan Pendidikan.
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Pendidikan
Sumatera Barat, disampaikan bahwa masih banyak Kepala Sekolah
yang diangkat tidak berdasarkan Standar Kompetensi Permendikas
No. 16 tahun 2007. Hal ini disebakan lemahnya pengawasan Para
Pengawas sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Bahwa
Kepala sekolah yang tidak memenuhi Standar tidak dievaluasi
dengan Tegas.
b. Pengawas yang sengaja melanggar peraturan. Lemahnya mutu
pendidikan di Indonesia juga disebabkan para pengawas yang
notabene mengawasi pendidikan yang bertanggung jawab, justru
mereka sendiri yang melanggar peraturan tersebut. Sehingga
penegakan hukum tidak berjalan sebagaiman mestinya.
3. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab Civitas pendidikan. akan
pentingnya arti pendidikan.
a. Pemerintahan
Kurangnya kesadaran para pemangku jabatan dapat dilihat dari
perekrutan tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan kompetensi
yang dimilikinya. Selain itu para pegawai di dinas pendidikan yang
notabene memastikan jalannya sistem pendidikan disuatu
daerah/kota justru tidak memahami apa tupoksi mereka sendiri.
Banyak kita temukan bahwa kualifikasi mereka yang tidak sesuai
dengan bidang ilmu yang mereka garap di institusi pendidikan
tersebut.
b. Pengawas Sekolah
Kurangnya kesadaran para pengawas dalam melakukan
pengawasan dan supervisi juga berdampak pada mutu pendidikan.
Jika mereka tidak menjalankan fungsi pengawasan maka mutu
pendidikan yang dicita-citakan hanya sebatas wacana. Pengawasan
dilakukan hanya sebatas syarat tidak pada substansi dari tujuan
pengawasan tersebut. Sehingga tidak diketahui mana guru yang
harus disupervisi.
c. Kepala Sekolah
Fakta dilapangan juga menunjukkan bahwa banyak kepala sekolah
yang tidak menjalankan fingsinya sebagai pengawas manajerial
dan pengawas akademik. Tidak terpgrogramnya supervisi sudah
cukup dijadikan bukti bahwa tidak adanya usaha yang tegas dari
kepala sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan
bermatabat. Sehingga peningkatan kompetensi guru sulit
diimplementasikan.
d. Guru
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, guru merupakan garda
terdepan dalam pembentukan watak peserta didik yang berkarakter.
Jika guru dengan sengaja tidak menjalankan tugasnya dengan baik,
maka kehancuran dalam dunia pendidikan dapat kita rasakan
seperti sekarang ini. Berdasarkan penelitian mini yang penulis
lakukan terdapat oknum guru yang sengaja tidak mau mengikuti
program supervisi, dan tidak mau introspeksi diri dalam perbaikan
belajar-mengajar. Selain itu rendahnya kompetensi guru juga tidak
terlepas dari permasalahan pribadi yang dihadapi oleh guru
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data yang mengungkapkan “
Sebanyak 99 persen guru di Lampung misalnya, telah
“tergadaikan” atau berutang di bank-bank Lampung demi
kesejahterahan. Akibatnya para guru sulit memfokuskan diri untuk
menyiapkan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.
(KOMPAS, 1 April 2009).
4. Solusi untuk meningkatkan Kompetensi Guru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi mini yang penulis lakukan maka dapat
disimpulkan :
1. Belum ada upaya yang serius yang dilakukan oleh Kepalas Sekolah dalam
melakukan supervisi yang baik.
2. Supervisi belum dijalankan dengan baik.
3. Supervisi tidak berjalan dengan baik juga disebabkan oleh kemauan guru
yang kurang dalam meningkatkan kompetensi diri.
4. Kendala yang dihadapi dalam menjalankan supervisi adalah kurangnya
kesadaran kepala sekolah dan guru tentang konsep supervisi pembelajaran
khususnya, dan supervisi pendidikan umumnya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah :
1. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota padang agar serius mengawasi
pekerjaan bawahan, dan memberikan sanksi kepada oknum yang sengaja
melalaikan tugasnya.
2. Pengawas sekolah yang ditugaskan secara fungsional lebih serius dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengawas sekolah.
3. Kepada kepala sekolah agar dapat menjalankan program supervisi yang
telah dirancang, sehingga dapat diketahui kompetensi apa yang harus
diperbaiki pada masing-masing guru.
4. Kepada guru yang disupervisi agar bersedia dan berkomitmen untuk
mengikuti program supervisi, karena garda terdepan dalam meningkatkan
kualitas murid disekolah nerada ditangan guru tersebut.

More Related Content

What's hot

Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkb
Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkbBuku 5 pedoman penilaian kegiatan pkb
Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkbPristiadi Utomo
 
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learning
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learningLaporan pelaksanaan kegiatan on the job learning
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learningHaki Haki
 
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)R Nadhir
 
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAK
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAKPPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAK
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAKmuralee arumugam
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruandjuna
 
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)Erna Samosir
 
Laporan magang
Laporan magangLaporan magang
Laporan maganglea_rolika
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)iskawia
 
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madr
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madrjuklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madr
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madrSuaidin -Dompu
 
Hak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban GuruHak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban Guruefrializa
 
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikanMakalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikanMaria Ulfa
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012totok aris
 
Laporan on the job learning (2)
Laporan on the job learning (2)Laporan on the job learning (2)
Laporan on the job learning (2)Amirudin Taufik
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013annakikey1
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 1
Laporan pelaksanaan ojl bab 1Laporan pelaksanaan ojl bab 1
Laporan pelaksanaan ojl bab 1arif widyatma
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahHasto Harjadi
 

What's hot (20)

Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkb
Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkbBuku 5 pedoman penilaian kegiatan pkb
Buku 5 pedoman penilaian kegiatan pkb
 
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learning
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learningLaporan pelaksanaan kegiatan on the job learning
Laporan pelaksanaan kegiatan on the job learning
 
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
 
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAK
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAKPPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAK
PPT MESYUARAT GURU 1/2014 SJKT LDG BKT SERAMPANG,TANGKAK
 
Hak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guruHak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guru
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruan
 
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)
Mengapa saya layak menjadi gupres 2015 (erna samosir)
 
Contoh kata pengantar
Contoh kata pengantarContoh kata pengantar
Contoh kata pengantar
 
Laporan magang
Laporan magangLaporan magang
Laporan magang
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)
 
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madr
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madrjuklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madr
juklak pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah madr
 
Hak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban GuruHak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban Guru
 
Buku pedomanpkg
Buku pedomanpkgBuku pedomanpkg
Buku pedomanpkg
 
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikanMakalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
Makalah PPTK kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
 
1. pedoman-guru-berprestasi
1. pedoman-guru-berprestasi1. pedoman-guru-berprestasi
1. pedoman-guru-berprestasi
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
 
Laporan on the job learning (2)
Laporan on the job learning (2)Laporan on the job learning (2)
Laporan on the job learning (2)
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 1
Laporan pelaksanaan ojl bab 1Laporan pelaksanaan ojl bab 1
Laporan pelaksanaan ojl bab 1
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
 

Viewers also liked

KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARLutfi Koto
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARLutfi Koto
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...Lutfi Koto
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANLutfi Koto
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANLutfi Koto
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARLutfi Koto
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYALutfi Koto
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaLutfi Koto
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPProposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPLutfi Koto
 
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Lutfi Koto
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 

Viewers also liked (16)

KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJAR
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJAR
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di Indonesia
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNPProposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
Proposal Penelitian : Motivasi Wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan UNP
 
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 

Similar to APPOARCH OF SUPERVISION

Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanMembangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanAmalinaAzizah
 
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Sherly Jewinly
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
program PKB wado 1.docx
program PKB wado 1.docxprogram PKB wado 1.docx
program PKB wado 1.docxTatiHandayani5
 
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02purdiyanto -
 
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxProposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxGsbwBondowoso
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSAapriliaelokaena
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Slamet Suprihanto
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuPensil Dan Pemadam
 

Similar to APPOARCH OF SUPERVISION (20)

Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanMembangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
pkg umum3
pkg umum3pkg umum3
pkg umum3
 
PAPARAN PIGP PS-KS.ppt
PAPARAN PIGP PS-KS.pptPAPARAN PIGP PS-KS.ppt
PAPARAN PIGP PS-KS.ppt
 
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
 
Pembinaan guru
Pembinaan guruPembinaan guru
Pembinaan guru
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
program PKB wado 1.docx
program PKB wado 1.docxprogram PKB wado 1.docx
program PKB wado 1.docx
 
Laporan pkb febridawati asmi - sma1 batanghari
Laporan pkb febridawati asmi - sma1 batanghariLaporan pkb febridawati asmi - sma1 batanghari
Laporan pkb febridawati asmi - sma1 batanghari
 
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02
Buku5pedomanpenilaiankegiatanpkb 121106205007-phpapp02
 
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docxkualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
 
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxProposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
 
F 14100 buku-2-pedoman-penilaian kinerja guru
F 14100 buku-2-pedoman-penilaian kinerja guruF 14100 buku-2-pedoman-penilaian kinerja guru
F 14100 buku-2-pedoman-penilaian kinerja guru
 
Bab I
Bab I Bab I
Bab I
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
 

More from Lutfi Koto

Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Lutfi Koto
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Lutfi Koto
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARLutfi Koto
 
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranKlasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranLutfi Koto
 
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokPeranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokLutfi Koto
 
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanPeranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanPengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan MasalahLutfi Koto
 
Pelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanPelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanLutfi Koto
 
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi Koto
 
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Kendala-kendala dalam Pengambilan Keputusan
Kendala-kendala dalam Pengambilan KeputusanKendala-kendala dalam Pengambilan Keputusan
Kendala-kendala dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaAnalisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaLutfi Koto
 

More from Lutfi Koto (15)

Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
 
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranKlasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
 
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh KelompokPeranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan oleh Kelompok
 
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan KeputusanPeranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
Peranan Kelompok dalam Pengambilan Keputusan
 
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan KeputusanPengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
Pengaruh Faktor Non Rasional dalam Pengambilan Keputusan
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
 
Pelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanPelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan Keputusan
 
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusan
 
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
 
Kendala-kendala dalam Pengambilan Keputusan
Kendala-kendala dalam Pengambilan KeputusanKendala-kendala dalam Pengambilan Keputusan
Kendala-kendala dalam Pengambilan Keputusan
 
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat BantunyaAnalisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
Analisis Keputusan dan Alat-alat Bantunya
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

APPOARCH OF SUPERVISION

  • 1. APPOARCH OF SUPERVISION EDUCATION, ACADEMIC POSITIONS, AWARDS AND PUBLICATIONS OF TEACHER By : LUTFI NIM. 17171 / 2010 ADMINISTRATION OF EDUCATION FACULTY OF EDUCATION PADANG STATE UNIVERSITY 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini dengan penuh kejujuran. Shalawat beserta salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang sikap dan tingkah lakunya dapat kita jadikan teladan untuk hidup didunia ini. Alhamdulillah, Pembuatan Tugas ini terlaksana atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Rusdinal M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam Mata kuliah Pendekatan Supervisi. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan Tulisam ini. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk evaluasi dan penyempurnaan. Semoga Tugas ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua, terutama bagi penulis sendiri. Amin. Padang, Mei 2014 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu akan terwujud jika semua kalangan akademika secara sadar berkomitmen menjalankan prinsip- prinsip pendidikan. Salah satu unsur yang paling bertanggungjawab dalam mewujudkan tujuan pendidikan berada ditangan pendidik. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 : “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah. Jika dilihat dari fakta yang terjadi dilapangan masih ada sebagian oknum guru yang tidak bekerja sesuai dengna ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan hanya akan menjadi cacatan dalam kertas jika kompetensi guru tidak selaras dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Sesuai data dari sekretaris BNSP, secara rasional jumlah guru SD tidak layak mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh tenaga pendidik di Indonesia.” (KOMPAS, 1 April 2009). Hal ini tidak bisa dibiarkan, harus ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan ini.
  • 4. Menurut Sanusi (2006:203), “Guru belum dapat diandalkan dalam berbagai aspek kinerjanya yang standar, karena ia belum memiliki : keahlian dalam isindari bidang studi, pedagogis, didaktik, dan metodik, keahlian pribadi dan sosial, khususnya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antar sesama guru, dan tenaga kependidikan lain”. Untuk itu perlu adanya usaha yang serius yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru disekolah. Salah satu cara untuk membantu guru yang mempunyai masalah dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan supervisi. Supervisi yang baik diharapkan akan membantu meningkatkan kompetensi guru.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Curiculum Vitae Guru 1. Biodata Pribadi 1 Nama Lengkap Dra. Syuhasteti 2 NIP 19641017 199003 2 002 3 Nomor Karpeg E.887458 4 Pangkat dan Golongan ruang Pembina /IV/a 5 Tanggal lahir / Umur 17 Oktober 1964 6 Tempat Lahir Padang 7 Jenis Kelamin Perempuan 8 Agama Islam 9 Status Perkawinan Kawin 10 Alamat Rumah a. Jalan Jl. Kelapa gading raya no.3 b.RT/RW 002/012/ Ulak Karang Sel. c. Kecamatan Padang Utara d. Kota Padang 25142 e. Propinsi Sumatera Barat 11 Keterangan Badan a. Tinggi (cm) 150 cm b. Berat Badan 65 kg c. Rambut lurus d. Bentuk Muka Oval e. Warna Kulit Sawo Matang g. Golongan Darah “O”
  • 6. 12 Kegemaran (hobby) Traveling dan Memasak 13 No HP 081266230040 2. Pendidikan a. Pendidikan Formal : No. Tingkat Nama Pendidikan Jurusan Thn. Lulus Tempat 1 SD SD Adabiah 6 - 1979 Padang 2 SMP SMP Negeri 4 - 1982 Padang 3 SMA SMA Adabiah IPS 1985 Padang 4 S I IKIP Padang PMP/IKN 1989 Padang b. Kursus/Latihan/Penataran/Seminar: No. Nama Kursus/ Latihan/Seminar Waktu Tahun Lulus Pelaksana Tempat 1 Diklat Penyegaran Pengelola/Instruktur/ Fasilisator 12-13 September 1990 1990 BP.7 Pariaman Padang Pariaman 2 Latihan kerja Guru Pendidikan Moral Pancasila/PSPB 32 jam 1992 Kanwil Depdikbud Sumbar Padang 3 Penataran Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) 28 Oktober s/d 4 November 1992 BP.7 Tk.1 Sumatera Barat Padang 4 Penataran/Lokakarya Pembinaan Profesi guru SLTA Kejuruan. 120 jam 1992 Kanwil Depdikbud Sumbar Padang 5. Penataran Fasilitator /Instruktur KPB -36 3-4 Februari 1993 BP.7 Padang Padang 6 Latihan Kerja guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. 32 jam 1994 Kanwil Depdikbud Sumbar Padang
  • 7. 7 Diklat tertulis Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) 150 jam 1995 Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI. Jakarta 8 Penataran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tingkat SLTA 32 Jam 1996 Depdikbud Kodya Padang Padang 9 In House Training (IHT) Pemasyarakatan Kurikulum SMK 100 Jam 1998 Dirjen Dikdasmen Depdikdud RI Padang 10 Diklat Internet untuk tingkat SMP,SMA,dan SMK 30 Jam 2005 ICT Centre Kota Padang Padang 11 Pelatihan Kompetensi Guru PKn dan Sejarah SMK Se Sumatera Barat. 50 Jam 2009 Dinas Pendidikan Sumatera Barat Padang 12 Pelatihan Iman dan Tagwa (IMTAQ)- IPTEK Guru SMA,SMK 50 Jam 2006 Diknas kota Padang Padang 13 Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Guru- guru Sekolah bertaraf Internasional 3 Nov.s/d 3 Feb. 2009 Kepala Balai Bahasa UNP Padang 14 Workshop pengembangan dan Pembinaan Pendidikan Karakter Tingkat SMA/SMK 30 Jam 2012 Dinas Pendidikan Sumatera Barat Padang
  • 8. 3. Riwayat Pekerjaan No. Institusi Lokasi Tahun Dinas 1 STM Negeri Pariaman Padang Pariaman 1 Maret 1990 - 2 SMK Negeri 6 Padang 1 September 1992 - Sekarang 4. Keterangan Keluarga a. Suami No. Nama JK Tempat Tanggal Lahir Tanggal Menikah Ket. 1 Anhar L Padang, 28 Agustus 1964 25-5-1991 PNS b. Anak No. Nama JK Tempat Tanggal Lahir Ket. 1 Fajri Rahmat Hastian L Padang, 13-02-1992 Mahasiswa UNAND 2 Atirah Nadhira Hastian P 30-06-1995 Mahasiswa. ITP 3. Amira Fadhilah Hastian P 22-06-1999 SMP
  • 9. c. Bapak dan Ibu Kandung No. Nama Tempat Tanggal Lahir Pekerjaan Usia 1 Anjalaniar Manggopoh Rumah tangga 78 Th 2 Syamsuar Ilyas Manggopoh Pensiun PNS 79 Th d. Bapak dan Ibu Mertua No. Nama Tempat Tanggal Lahir Pekerjaan Usia 1 Anwar Munaf Padang Alm 2 Anna Padang Rumah tangga 70 Th e. Saudara Kandung No. Nama Tempat Tanggal Lahir Pekerjaan Usia 1 Syuhandra, SH Padang, 10-4-1963 PNS 51 Th 2 Dra. Syuhadesi Padang, 30-9-1965 Rumah tangga 49 Th 3 Ir. Syuhainil Padang, 6-4-1968 Swasta 46 Th 4 Syuhasriani, A.Md Padang, 6-9-1969 Rumah tangga 45 Th 5. Syufitrial, SE Padang, 21-11-1971 Pegawai BUMN 43 Th
  • 10. B. Kajian Teori 1. Guru Ideal. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah”. Untuk itu Indonesia membutuhkan Tenaga Pendidik yang profesional untuk meningkatkan tujuan pendidikan. Guru dikatakan ideal apabila telah memnuhi standar kompetensi Guru. Adapun standar kompetensi guru yang dapat dijadikan pedoman tertuang dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru, yaitu kompetensi kepribadian, sosial, pedagogi dan profesional. Selain itu dalam permendiknas tersebut juga dijelaskan bahwa Kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1). Keempat kompetensi ini terintegrasi dalam kinerja guru Dalam melakukan tugasnya guru bukanlah sebatas kata-kata, akan tetapi juga dalam bentuk perilaku, tindakan, dan contoh-contoh (Syaiful Sagala : 2011). Dengan kompetensi yang dimilikinya seorang Guru diharapkan mampu membentuk watak peserta didik kearah yang lebih. Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan, guru dikatan ideal apabila sudah memahami dan mampu menerapkan ke empat standar kompetensi guru.
  • 11. 2. Fakta dan Data Guru Indonesia. Menurut Anis Baswedan Ph.D Guru merupakan garda terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Untuk itu guru yang berkualitas harus dimiliki Indonesia agar tujuan pendidikan mampu direalisasikan dengan baik. Jika kita lihat kondisi guru dilapangan, maka hanya sedikit guru yang bisa dikatakan profesional. Hal ini dapat kita lihat dari data Ditjen PMPTK yang menyatakan bahwa, “Hingga 2007 tercatat baru 16,57 persen guru SD yang berkualifikasi S-1 dan Guru SMP sebanyak 61,31 persen. Dijenjang pendidikan menengah guru SMA yang berkualifikasi S-1 sebanyak 83,34 persen dan SMK sebesar 77,53 persen.” (KOMPAS, 11 April 2009). Menurut Sanusi (2007 : 11), “Guru belum dapat diandalkan dalam berbagai aspek kinerjanya yang standar, karena ia belum memiliki : keahlian dalam isi dari bidang studi, pedagogis, diadktik, dan metodik, keahlian pribadi dan sosial, khusunya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antar sesama guru, dan tenaga kependidikan yang lain.” Selain masalah kualifikasi yang harus dipenuhi oleh Guru, masalah lain yang menjadi tanggung jawab pemerintah adalah belum layaknya seorang guru dalam mengajar peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan data dari Sekretaris BNSP, secara rasional jumlah guru SD yang tidak layak mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh tenaga pendidik di Indonesia.” (KOMPAS, 1 April 2009) Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidkan harus bertanggung jawab untuk menjamin kesejahterahan guru, karena imposible kinerja guru akan baik jika kesejahterahannya tidak dijamin. Kesejahterahan tidak hanya dari segi finansial untuk memenuhi biaya hidup, tetapi juga dari segi akademik guru tersebut. Fenomena ini dapat kita pelajari dalam kasus yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, “Guru tidak dapat melanjutkan ke jenjang S-1 disebabkan dana yang mereka miliki sangat terbatas sehingga
  • 12. dana yang tersedia lebih baim digunakan untuk membiayai sekolah anak- anak mereka.” (KOMPAS, 4 April 2009). Menurut Jejen Mustafa (2011 : 5), “Jika mutu guru rendah, maka mereka akan sulit dan/atau kalah berkompetensi dengan guru yang lebih bermutu, sehingga berakibat hilangnya kesempatan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Sekitar 77,85 persen, guru disekolah dasar tidak layak menjadi guru karena pendidikannya tidak memenuhi syarat. Selain itu penugasan terhadap materi pelajaran yang diajarkan kepada muridnya juga lemah (KOMPAS, 27 Oktober 2009). Berdasarkan data yang dijelaskan diatas, maka dapat dikatan masih ada sebagian guru di Indonesia yang belum memenuhi Standar Kualifikasi dan kompetensi yang diharuskan. Namun dari semua data tersebut, bukan berarti tidak ada guru yang bekerja dengan baik. Contoh guru yang ideal dapat kita pelajari dari seorang Guru Bahasa Inggris – MTs Baabussalam, Bandung. Manik sangat terpukul manakala kejujuran dikebiri . Dia menemukan kecurangan dalam Ujian Nasional pada 2007. Salah satu bentuknya adalah ketika murid diminta untuk datang lebih pagi, kemudian mereka dibagikan jawaban soal-soal UN. Manik secara tegas melawan kecurangna tersebut, (Apa yang berbeda dari guru Hebat : 2009) 3. Faktor penyebab rendahnya Kompetensi guru. Kompetensi guru yang rendah juga disebkan mutu pendidikan yang rendah. Untuk itu perlu kita ketahui Rendahnya mutu pendidikan Indonesia yang secara umum tidak terlepas dari faktor lain yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Hasil survey Indonesia Legal Roundtabel tentang Indeks persepsi negara hukum Indonesia tahun 2012 : Indonesia mendapatkan poin 4,72 (skala 1-10). Sementara independensi kekuasaan kehakiman (4,72). Hal ini tentu berkaitan dengan penegakan hukum disegala aspek pemerintah termasuk
  • 13. pada penegakan hukum diduniua pendidikan. Sehingga hal ini dapat menurunkan kualitas pendidikan indonesia. Berikut ini faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan Indonesia adalah : 1. Lemahnya penegakan Hukum a. Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat kita lihat dari bukti korupsi dilapangan. Banyaknya dana pendidikan yang dikorupsi oleh oknuk-oknum yang tidak bertanggung jawab. b. Lemahnya pemberian sanksi untuk oknum yang melanggar hukum. Kedisiplinan terhadap aturan dapat berpengaruh terhadap sikap seseorang dalam menjalankan tugasnya. Maka jika sanksi yang diberikan tidak mampu memberikan efek jera, maka sanksi tersebut terlalu ringan untuk dijalankan. 2. Lemahnya Pengawasan Pendidikan. a. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Sumatera Barat, disampaikan bahwa masih banyak Kepala Sekolah yang diangkat tidak berdasarkan Standar Kompetensi Permendikas No. 16 tahun 2007. Hal ini disebakan lemahnya pengawasan Para Pengawas sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Bahwa Kepala sekolah yang tidak memenuhi Standar tidak dievaluasi dengan Tegas. b. Pengawas yang sengaja melanggar peraturan. Lemahnya mutu pendidikan di Indonesia juga disebabkan para pengawas yang notabene mengawasi pendidikan yang bertanggung jawab, justru mereka sendiri yang melanggar peraturan tersebut. Sehingga penegakan hukum tidak berjalan sebagaiman mestinya.
  • 14. 3. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab Civitas pendidikan. akan pentingnya arti pendidikan. a. Pemerintahan Kurangnya kesadaran para pemangku jabatan dapat dilihat dari perekrutan tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Selain itu para pegawai di dinas pendidikan yang notabene memastikan jalannya sistem pendidikan disuatu daerah/kota justru tidak memahami apa tupoksi mereka sendiri. Banyak kita temukan bahwa kualifikasi mereka yang tidak sesuai dengan bidang ilmu yang mereka garap di institusi pendidikan tersebut. b. Pengawas Sekolah Kurangnya kesadaran para pengawas dalam melakukan pengawasan dan supervisi juga berdampak pada mutu pendidikan. Jika mereka tidak menjalankan fungsi pengawasan maka mutu pendidikan yang dicita-citakan hanya sebatas wacana. Pengawasan dilakukan hanya sebatas syarat tidak pada substansi dari tujuan pengawasan tersebut. Sehingga tidak diketahui mana guru yang harus disupervisi. c. Kepala Sekolah Fakta dilapangan juga menunjukkan bahwa banyak kepala sekolah yang tidak menjalankan fingsinya sebagai pengawas manajerial dan pengawas akademik. Tidak terpgrogramnya supervisi sudah cukup dijadikan bukti bahwa tidak adanya usaha yang tegas dari kepala sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan bermatabat. Sehingga peningkatan kompetensi guru sulit diimplementasikan.
  • 15. d. Guru Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, guru merupakan garda terdepan dalam pembentukan watak peserta didik yang berkarakter. Jika guru dengan sengaja tidak menjalankan tugasnya dengan baik, maka kehancuran dalam dunia pendidikan dapat kita rasakan seperti sekarang ini. Berdasarkan penelitian mini yang penulis lakukan terdapat oknum guru yang sengaja tidak mau mengikuti program supervisi, dan tidak mau introspeksi diri dalam perbaikan belajar-mengajar. Selain itu rendahnya kompetensi guru juga tidak terlepas dari permasalahan pribadi yang dihadapi oleh guru tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data yang mengungkapkan “ Sebanyak 99 persen guru di Lampung misalnya, telah “tergadaikan” atau berutang di bank-bank Lampung demi kesejahterahan. Akibatnya para guru sulit memfokuskan diri untuk menyiapkan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas. (KOMPAS, 1 April 2009). 4. Solusi untuk meningkatkan Kompetensi Guru.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi mini yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan : 1. Belum ada upaya yang serius yang dilakukan oleh Kepalas Sekolah dalam melakukan supervisi yang baik. 2. Supervisi belum dijalankan dengan baik. 3. Supervisi tidak berjalan dengan baik juga disebabkan oleh kemauan guru yang kurang dalam meningkatkan kompetensi diri. 4. Kendala yang dihadapi dalam menjalankan supervisi adalah kurangnya kesadaran kepala sekolah dan guru tentang konsep supervisi pembelajaran khususnya, dan supervisi pendidikan umumnya. B. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah : 1. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota padang agar serius mengawasi pekerjaan bawahan, dan memberikan sanksi kepada oknum yang sengaja melalaikan tugasnya. 2. Pengawas sekolah yang ditugaskan secara fungsional lebih serius dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas sekolah. 3. Kepada kepala sekolah agar dapat menjalankan program supervisi yang telah dirancang, sehingga dapat diketahui kompetensi apa yang harus diperbaiki pada masing-masing guru.
  • 17. 4. Kepada guru yang disupervisi agar bersedia dan berkomitmen untuk mengikuti program supervisi, karena garda terdepan dalam meningkatkan kualitas murid disekolah nerada ditangan guru tersebut.