2. Tema Ilmu Dalam Islam
• Islam memandang ilmu sangat penting.
• Alquran membahas soal ilmu terulang hingga 854 kali.
• Ungkapan-ungkapan pertanyaan yang menuntut jawaban atau
penelaahan lebih lanjut terualang hingga tidak kurang dari 1200 kali
di dalam Alquran
• Ayat yang pertama sekali turun adalah perintah membaca ‘iqra’ yang
hasil bacaannya adalah: pengetahuan, konsep, teori, proposisi, ilmu,
teknologi, teknik, benda Termasuk norma, perilaku) yang dapat
dibanfaatkan.
• Implikasinya
1. orang memasuki agama Islam tidak cukup hanya membaca dua
syahadad, melainkan harus dilengkapi dengan komitmen mau
membaca.
2. Setiap muslim seharusnya pandai. Bodoh adalah dosa yang tidak
terampuni. Itulah sebabnya perintah Nabi mencari ilmu itu
sepanjang hayat.
3. Start memperoleh Ilmu
• Rasa heran terhadap sesuatu gejala alam
• Rasa ingin tahu terhadap gejala alam
• Diringkas menjadi
• Apresiasi: melakukan penelitian.
• Langkah-langkah penelitian, satu diantaranya
adalah: pengamatan, eksperimen yang diringkas
menjadi pengumpulan data.
4. • Hakikat pengumpulan data adalah konseptualisasi
terhadap gejala.
• Hasil akhir dari kegiatan konseptualisasi adalah
menemukan konsep
• Konsep adalah gambaran tentang kenyataan
tunggal dalam pikiran.
• Dalam bahasa agama Islam, konsep adalah al-ism,
jamaknya al-asma’ yang padanan dalam bahasa
Indonesia adalah ‘nama’
• Nama sesuatu gejala: benda, hal, peristiwa adalah
hasil dari konseptualisasi.
5. • Dalam Islam, tepatnya di dalam Alquran, manusia
bisa berhasil melakukan konseptualisasi adalah hasil
pembelajaran dari Allah secara langsung.
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
(QS. al-Baqarah/2:31).
6. Pemahaman ayat
• Kata al-asma’ merupakan kata benda jamak. Maksud
yang terkandung di dalamnya, dalam lapangan,
menerima ajaran dari Allah, adalah memperbanyak
mengetahui al-asma’ dalam pikirannya.
• Praktisnya adalah anjuran agar umat Islam melakukan
sebanyak-banyaknya konseptualisasi terhadap gerjala
alam.
• Jika diterapkan dalam disiplin ilmu kedokteran gigi,
merupakan anjuran “hendaklah sebanyak-banyaknya
melakukan konseptualisasi berkenaan dengan mulut
dan gigi bagi keindahan dan kesehatannya”.
7. Menyusun Teori
• Teori adalah hubungan dasar dari dua atau lebih
seseuatu, konsep, variabel.
• Hubungan dasar adalah hubungan yang mesti harus
ada, tidak boleh tidak ada, kalau tidak ada, pasti
menjadi tidak ada (necessary). Lawan hubungan dasar
adalah hubungan kebetulan, boleh ada, boleh tidak
ada, disebut hubungan accident.
• Contoh teori yang menggambarkan hubungan dasar
adalah hubungan bersebadan anatara suami-istri.
Maka akan muncul anak dari keduanya.
• Tiorinya berbunyi: jika Ani (Istri) brhubungan sebadan
dengan Budi (suami), maka akan lahirlah anak (Anak)
dari keduanya.
8. Teori kelahiran anak
Di luar hubungan kelamin hanya merupakan:
sesuatu, konsep, variabel accident, disingkat
sebagai vaktor accident. Vaktor bisa sangat banyak
dalam menyusun suatu teori. Maka diperlukan
penataan variabel: pendukung, penentu,
penghambat. Masing-masing variabel pendukung
bisa bertingkat.
Ani Budi
Ana
9. • Variabel pendukung: sangat mendukung, cukup
mendukung, agak mendukung, hampir-hampir
tidak mendukung
• Variabel penentu: sangat menentukan,
menentukan, sukup menentukan, kurang begitu
menentukan
• Variabel penghambat: sangat menghambat, agak
menghambat, agak tidak begitu menghambat.
11. •
TEORI SALAT YANG DAPAT MENCEGAH KEJI DAN MUNKAR
Unsur Dasar
1 Kegiatan
salat
Faktor pendukung:
-Dilaksanakan di masjid
- awal waktu
- berjamaah
- Pakaian bersih
- Bau badan sedap
-Memakai wewangian
- istiqamah
- Tahu arti bacaan salat
- Tumakninah
- Memenuhi sunah
Unsur Dasar 2
khusyu’
Syarat rukun
terpenuhi
Suka menolong
orang
Jujur
Amanah
Tawadu’
Tenang
pembawaannya
Berbakti
Muncul predikat
shalih
12. Dari teori Menyusun ilmu
• Ilmu merupakan kumpulan sistematis
dari pengetahuan, konsep, proposisi,
teori
• Yang dimaksud sistematis adalah antara
konsep, proposisi, teori yang satu
dengan yang lain terdapat konstruksi
bangunan logis dan tidak saling
bertentangan atau tumpang tindih.
13. Contoh Bagan ilmu
• Keterangan: P(engetahuan)=k(onsep)=v(ariabel)
• T=tori
• Teori serumpun menghasilkan ilmu.
14. Peta Ilmu Menurut Islam
• Peta ilmu dalam Islam sangat luas, tidak mengenal
batasan apapun
• Belajar ilmu apapun diperbolehkan, tidak ada
yang haram dipelajari.
• Jika dikategorisasikan atas dasar konsursium ilmu,
Islam menganjurkan pembentukan : normative
sciencies, theorical sciencies, dan practical (Henry
Van Lear) sciencies, atau kategori lain: humanioral
sciencies, social sciencies, dan natural sciencies
(Ernest Negel).
• Dasar scope ilmu dalam Islam adalah (QS.al-
”alaq/96:5).
•
15. Penjelasan ayat
• Dia (Allah) mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
• Kata ‘ya’lam’ merupakan kata kerja yang (1)
menunjukkan waktu sekarang (past continoes
tense, waktu sekarang, zaman hal), (2) future
tense, waktu yang akan datang, zaman istiqbal).
• Jika dikoneksikan dengn konsursium ilmu: ilmu-
ilmu normatif/ilmu-ilmu humaniora dan ilmu-ilmu
sosial/ilmu-ilmu teoritis merupakan ilmu
‘sekarang’, artinya ilmu merupakan kumpulan
sistemetis yang diketahui dalam akal pikiran dalam
waktu sekarang. Ilmu berasal dari konseptualisasi
terhadap gejala alam masa lampau.
16. • Ilmu-ilmu kealaman: ilmu teknik, ilmu praktis atau
ilmu terapan merupakan sekumpulan pengetahuan
sistematis tetapi objek dan tujuan belum dapat
diketahui dalam waktu ‘sekarang’, melainkan akan
diketahui dalam waktu ‘yang akan datang’ atau
istiqbal.
• Illustrasi
• rancangan membangun susunan gigi yang rajin,
bersih, putih, indah, harum, dan kuat belum dapat
diketahui: objeknya (gigi yang dimaksud belum
terbangun), tujuannya belum ada (belum bisa atau
belum bisa diamati format gigi yang dikehendaki
dalam rancangan, melainkan suatu saat nanti. Ini
saja kalau tidak ada vaktor penghambat.
17. kesimpulan
Islam menghendaki agar alam
semesta secara terus menerus
untuk diamati,
dikonseptualisasi, diteorisasi, di
saintifikasi, dan teknologisasi,
yang hasilnya adalah perangkat
kehidupan untuk kesejahteraan
manusia dan mengagungkan
Tuhan (beribadah)
18. Demikian himbauan Allah
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-
tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan
pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka
bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup
bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu? (QS. Fushilat/41:53.
Ayat ini menggambarkan bahwa objek kajian untuk
membentuk ilmu dunia ekstrnal (di luar diri, alam
semesta) dan dunia internal (dalam diri).
19. Keadaan alam adalah dinamis (Pantarei), tidak
mandeg (statis) karena itu harus ada terus-menerus
pembaharuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Demikian hadis Nabi menunjukkan:
َلاَقانَمَّالزدَقَارَدَتاسِهِتَئيَهَكَموَيَلَخَقَّاّللِتا َوَمَّسالَضرَاْل َوَّسالَةنَاناث
ََرشَعاًرَهشاَهنِمةَعَبرَأمرحةَث َالَثَوَتماتَيِلاوذِةَدعَقالوذ َوِةَّج ِحال
مَّرَحمال َوبَجَر َوَرَضميِذَّالَنيَبىَداَمجَوَانَبَعش
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Zaman
(masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit
dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya
ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan,
yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta
Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban
(Hr. al-Bukhari, nomor 2958)
20. Perincian global objek kajian terhadap alam semesta oleh ilmuwan
1. Dunia binatang (biologis: micro-macro)
2. Alam semesta:
3. Gunung
4. Bumi (daratan dan lautan seisinya)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan (QS. al-Ghasyiyah/88: 17
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? (QS. al-Ghasyiyah/88:8
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (QS. al-Ghasyiyah/88:19
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. al-Ghasyiyah/88:20)
21. Singkatnya, apa saja yang ada di bumi, seisinya adalah diperuntukkan
kepada manusia
• Jadi, untuk pengembangan ilmu dengan percobaan
harus membunuh binatang itu tetap boleh, asal
tidak termasuk berbuat aniaya kepadanya.
• Tujuan ilmu untuk kemanusiaan dan bekal ibadah
kepada Allah.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. (QS. al-Baqarah/2:29
22. Kemajuan Ilmu dengan Penelitian
• Ilmu, ketika mengalami anomali, yaitu ketidakbenaran
suatu teori karena perkembangan ilmu atau karena
berbagai faktor, maka ilmu hanya akan berkembang
apabila disambung dengan kegiatan penelitian yang
terus menerus untuk memperbaharui teori yang telah
usang atau terbukti salah (falsifikasi). Dari teori Isac
New Ton tentang grafitasi menjadi teori medan oleh
Einstein. Dari geosentrisme (gerejani) menjadi
heliosentrisme (Epicurisme-Galilionisme).
• Padanan kata penelitian dalam bahasa Alquran adalah
nadhar (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
mengalami kemerosotan arti menjadi nalar, sekedar
hanya berpikir logis)
23. Objek yang harus diteliti
• Alquran (termasuk as-sunnah as-shahih, hadis
lemah dan palsu untuk diketahui kelemahan dan
kepalsuannya, dan tidak untuk menentukan
rekomendasi keagamaan), Âfâq, anfus, dan
sejarah, as-sama’, al-ibil (biologis), gunung, al-ardl.
• Alat untuk memahami: infdra, rasio, intuisi.
kerja intelek
• ilhamTuhan
Indra
Rasio
Intuisi
Gejala
Pengetahuan
24. Keutamaan Ilmuwan
• Statusnya (derajat) diangkat lebih tinggi dari pada
yang lain(QS al-Mujadila/58 : ll)
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
25. Yang benar-benar takut kepada Allah hanyalah
ilmuwan ( QS.Fathir/35 : 28).
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang
melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-
macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun
26. • Ilmuwan profesional dan ikhlas 1000 kali ditakuti oleh
syaitan dibanding ahli ibadah (HR. at-Turmuzi dari Ibnu
‘Abbas)
• َانَثَّدَحدَّمَحمنبَليِعَمسِإَانَثَّدَحاَربِإيمِهنبىَسومَانَرَبخَأيدِل َوالبنمِلسم
َانَثَّدَححوَرنبَاحنَجنَعدِهاَجمنَعِنابَعَّاسبَلاَقَلاَقولسَرِ َّاّللَصىَّل
َّاّللِهيَلَعَمَّلَس َويهِقَفَدشَأىَلَعيَّشالِانَطنِمِفلَأدِباَعَلاَقوبَأَسيِعىاَذَه
يثِدَحيب َِرغَال َوهف ِرَعنَّالِإنِماَذَهج َوالِهنِمِثيِدَحِديِل َوالِنبِلسمم
• Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Musa telah menceritakan kepada kami Al Walid bin
Muslim telah mengabarkan kepada kami Rauh bin
Janah dari Mujahid dari Ibnu Abbas ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Seorang yang faqih itu lebih berat bagi setan daripada
seribu orang ahli ibadah." Abu Isa berkata; Hadits ini
gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini
dari hadits Al Walid bin Muslim.“(HR. aturmudzi, 2605)
27. • َلوسَرِ َّاّللىَّلَصَّاّللِهيَلَعَمَّلَس َوَيولقَرَّضَنَّاّللًأَرامَعِمَساَّنِم
اًثيِدَحهَظِفَحَفىَّتَحَهغِلَبيهَرَيغَفَّبرِلِامَحهقِفىَلِإنَمَوهَأهَقفهنِم
َّبر َوِلِامَحهقِفَسيَليهِقَفِب
• Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah akan memperindah seseorang
yang mendengar hadits dari kami, dia
menghafalnya sehingga dia menyampaikannya
kepada yang lainnya, bisa jadi orang yang
mengusung fiqih menyampaikan kepada orang
yang lebih faqih darinya, dan bisa jadi orang yang
mengusung fiqih tidak termasuk orang yang faqih
(HR. at-Turmudzi, 2580)
28. Peringatan Bagi Ilmuwan
• َانَثَّدَحدَمحَأنبِليَدبِنبشي َرقيِامَيالاليِفوكَانَثَّدَحدبَعِ َّاّللنبَمنرينَعَة َارَمع
ِنبَانَذا َزنَعِيِلَعِنبِمَكَحالنَعاءَطَعنَعِبَأيَة َري َرهَلاَقَلاَقولسَرِ َّاّلل
ىَّلَصَّاّللِهيَلَعَمَّلَس َونَمَلِئسنَعملِعِلَعهَمَّمثهَمَتَكَم ِجلأَموَياَيِقالِةَمامَجِلِبنِم
َارنيِف َوابَبالنَعرِباَجِدبَع َوِ َّاّللِنبورمَعَقَلاوبَأىَسيِعِيثدَحيِبَأَري َرهَة
ِيثدَحنَسَح
• Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Budail bin
Quraisy al Yamiyyu al Kufi telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Numair dari Umarah bin Zadzan dari Ali bin al
Hakam dari 'Atha' dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditanya
tentang suatu ilmu yang dia ketahui kemudian dia
menyembunyikannya, maka dia akan dicambuk pada hari
kiamat dengan cambuk dari neraka." Dan pada bab tersebut
juga diriwayatkan dari Jabir dan Abdullah bin 'Amru, Abu Isa
berkata; 'Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan.‘ (HR. at-
Turmudzi, 2573)
29. • َانَثَّدَحوبَأِثَعشَاْلدَمحَأنبِامَدقِماليِلجِعالي ِرصَبالَانَثَّدَحَّةيَمأنبدِلَاخَحَانَثَّدقَحسِإ
نبىَيحَيِنبَةَحلَطيِنَثَّدَحنابِبعَكِنبكِلاَمنَعِهيِبَأَلاَقتعِمَسَلوسَرِ َّاّللَصىَّلَّاّلل
ِهيَلَعَمَّلَس َوولقَينَمَبَلَطَملِعالَي ِارَجيِلِهِبَءاَمَلعالوَأَي ِارَميِلِهِبَءاَهَفالسوَأَف ِرصَي
ِهِبَهوجوِاسَّنالِهيَلِإهَلَخدَأَّاّللَارَّنالَلاَقوبَأِعىَسياَذَهيثِدَحيب َِرغَالهف ِرَعنَّالِإنِم
اَذَهِهج َوالقَحسِإ َونبىَيحَيِنبَةَحلَطَسيَلَذِبَاكِيِوَقالمهَدنِعَمِلكتِهيِفنِمِقِلَب
ِهِظف ِح
• Telah menceritakan kepada kami Abu al Asy'ats Ahmad bin al
Miqdam al-'Ijli al-Bashri telah menceritakan kepada kami
Umayyah bin Khalid telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Yahya bin Thalhah telah bercerita kepada kami Ibnu Ka'b bin
Malik dari bapaknya dia berkata; Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menuntut
ilmu untuk mendebat para ulama, atau untuk mengolok-olok
orang bodoh atau untuk mengalihkan pandangan manusia
kepadanya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka". Abu Isa berkata; 'Hadits ini gharib, kami tidak
mengetahuinya kecuali dari jalur sanad ini. Ishaq bin Yahya bin
Thalhah derajatnya bukan kuat menurut mereka, dan dia
dibicarakan dari segi hafalannya.‘ (HR. at-Turmudzi, 2578)