Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan Islam. IPTEKS dijelaskan sebagai pengetahuan yang didokumentasikan dan disebarkan untuk meningkatkan pengatahuan manusia, serta harus dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Orang berilmu dihargai tinggi dalam agama Islam karena dapat meningkatkan pen
1. Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Nama : Wulandari Rima Kumari
NPM : 17.11.1001. 3510.009
Prodi : Psikologi (SORE)
Mata Kuliah : Agama Islam
2. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,
DAN SENI DALAM ISLAM
KONSEP IPTEKS DALAM ISLAM
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, intuisi, firasat atau yang lainnya.
• Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi,
diorganisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan pengatahuan yang obyektif, general,
dan verivikatif. Atau sains adalah pengetahuan yang rasional, empiris, obyektif, terukur,
verivikatif, serta komunal/general.
• Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
• Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan
3. IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
•IPTEK adalah analisis dari uraian rahasia-rahasia dibalik fenomena alam yang
didokumentasikan dan disebarkan dalam bentuk tulisan yang disimbolkan dengan
pena yang kemudian dapat diwujudkan dalam kehidupan
•Kompilasi pengetahuan manusia kemudian didokumentasikan dan disebarkan dalam
bentuk tulisan. Pembacaan ayat - ayat kauniyah ini melahirkan sains dalam upaya
menafsirkan. Ada astronomi, Matematika , Fisika, Kimia , biologi, dan sebagainya.
•Dari segi esensinya, semua sains sudah islami, sepenuhnya tunduk pada Hukum
Allah. Hukum-hukum yang digali dan dirumuskan adalah hukum-hukum alam yang
tunduk pada Sunatullah.
•Pembuktian teori yang dikembangkan dilandasi pencarian kebenaran, bukan
pembenaran nafsu manusiawi.
•Sedangkan tujuan manusia meningkatkan ilmu pengetahuan adalah untuk
meningkatkan harkat kemanusiaannya, meredam rasa kesombongan dan
memperbanyak berbuat kebajikan melalu karunia akal.
4. IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM
• Ilmu dalam Islam diartikan sebagai:Segala pengetahuan yang bersifat dapat
menjelaskan/memberi kejelasan terhadap segala sesuatu yang dihadapi atau dibutuhkan
oleh manusia baik dalam kapasitasnya sebagai hamba ataupun khalifah Allah.
• Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu, pemikiran (akal),
serta pengalaman manusia
• Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat perennial/abadi, mutlak, dan berfungsi sebagai
pedoman hidup manusia.
• Sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat
aquired/perolehan, relatif, dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan manusia.
5. • Dalam pandangan Islam, Ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam
• Ipteks merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia, karenanya harus dikembangkan sesuai
dengan perkembangan akal budi manusia.
• Pengembangan ipteks merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai
makhluk Allah yang berakal
• Ipteks merupakan pedoman dan sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya
sebagai hamba dan khalifah Allah, agar kualitas ibadah dan kesejahteraannya meningkat
• Islam sangat mendorong pengembangan ipteks, terbukti dengan banyaknya ayat Al-Qur’an
atau Hadits Nabi yang memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau keberadaan
alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah perintah untuk membaca (dalam arti luas)
bukan perintah tentang ibadah ritual tertentu.
6. INTEGRASI IMAN, ILMU DAN AMAL
• Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem
yang terintegrasi inilah yang dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah,
syari’ah, dan akhlaq.
• Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun di atas iman dan
ilmu yang benar.
• Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan tidak akan bernilai
ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan lingkungannya, bahkan
bisa menjadi malapetaka.
• Dengan pemahaman atas IPTEK kesadaran atas kemahaEsaan Allah semakin mempertebal iman
sehingga menuntut ilmu menjadi kewajiban bagi manusia. Dengan menuntut ilmu berarti manusia
memanfaatkan semua anugerah fasilitas akal dan alam semesta.
• Memikirkan perihal pembentukan, susunan dan evolusi alam semesta dalam tinjauan astronomi
merupakan cara mengenal kekuasaan Allah yang pada gilirannya akan memperkuat Aqidah.
7. • Untuk mengembangkan Etos keilmuan perlu senantiasa diciptakan stabilita yang dinamis
dalam kehidupan bernegara. Melalui keadaan yang stabil itu proses-proses mempertajam
pikiran, memperluas pandangan syiar ilmu, menciptakan buah pikiran dan menggerakkan
aktifitas memajukan IPTEK dapat dilaksanakan dengan baik.
• Salah satu pilar penting kemajuan suatu bangsa adalah bergantung pada kemajuan
penguasaan terhadap ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi membawa bangsa ke derajat
kemuliaan, kebahagian, dan kekuasaan.
8. KEUTAMAAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERILMU
• Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan menuntut ilmu
sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)
• Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan derajatnya, bahkan tidurnya
orang yang berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)
• Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka yang lebih tinggi ilmunya
(Q.S. 2:247)
• Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia (Al-Hadits)
• Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. 35:28)
• Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. 2:30-32)
• Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu yang benar (Al-Hadits)
• Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban adalah yang lebih unggul
dalam penguasaan dan penerapan iptek.
• Barang siapa yang mendapat ilmu pengetahuan orang beriman ia telah mendapat banyak kebajikan
( QS. Al- Baqarah 269)
• Allah meninggikan beberapa derajat kedudukan orang beriman dan berilmu pengetahuan ( QS. Al-
Mujadalah: 11)
• Barang siapa meninggalkan rumahnya untuk untuk mendapat ilmu pengetahuan maka ia dalam jalan
Allah sampai sekembalinya. Barang siapa yang bepergian untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ,
dimudahkan Allah jalannya ke surga dst.
9. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN TERHADAP ALAM LINGKUNGAN
• Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pemanfaatan dan
pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awam
• Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks ke arah kemashlahatan ummat, dan
mencegah terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena kerusakan alam dan lingkungan itu
lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia.
• Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah Allah yang
akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya.
10. )(
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami,
Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun
tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah
telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa."
Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha
Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.