SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
A k h l a k m e nya n g ku t b a nya k m a s a l a h ya n g b e r h u b u n ga n d e n ga n
p e r b u a ta n b a i k , b u r u k , b e n a r d a n sa l a h d a l a m t i n d a ka n
s e s e o ra n g ya n g p a n u ta n nya b e rs u m b e r p a d a a l - q u r ’a n d a n
a l - h a d i t s ( s u n n a h ra s u l u l l a h s a w. ) . se d a n g ka n k i ta s e b a ga i
m a n u si a u n t u k m e ny i m b a n g ka n a k h l a k ya n g b a i k d i b u t u h ka n
j u ga i l m u p e n g eta h u a n d a n t e k n o l o g i t e r u ta m a p a d a za m a n
m o d e r n i n i , ya n g b e g i t u b a nya k m e n ga l a m i p e r u b a h a n b e rg e ra k
s a n ga t c e p a t , s e d a n g a ga m a b e rg e ra k d e n ga n l a m b a n s e ka l i .
KEUTAMAAN AKHLAK
DAN ILMU
A. Pengertian dan ruang lingkup Akhlak
1. Pengertian akhlak
 Menurut bahasa (Etimonologi) Akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi'at, akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan
santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah
manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh, dalam bahasa yunani
pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethcicos kemudian berubah menjadi etika
 Pendapat lain tentang Akhlak 2merupakan bentuk jama’ dari kata khuluq. Kata khuluq adalah
lawan dari kata khalq, yang mana khuluq merupakan bentuk batin sedangkan khalq merupakan
bentuk lahir. Khalq dilihat dengan mata lahir (bashar) sedangkan khuluq dilihat dengan mata batin
(bashirah). Yang keduanya berasal dari katanya adalah kata khalaqa yang artinya penciptaan.
 Dalam kamus al-munjadid khuluq berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat, akhlak
diartikan sebagai ilmu tata karma, ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia, kemudian
memberi penilaian perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-norma dan tata susila
 Akhlak adalah suatu bentuk (karakter) yang kuat di dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan
yang bersifat iradiyah ikhtiyariyah (kehendak pilihan) berupa, baik atau buruk, indah atau jelek,
sesuai pembawaannya, menerima pengaruh Pendidikan yang baik dan buruk
Hakikat Akhlak mencakup dua syarat menurut Al-Ghazali
 A. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali atau kontinu dalam bentuk yang
sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan (habit forming). Misalnya seseorang yang memberikan
sumbangan harta hanya sekali-kali karena dorongan keinginan sekonyong -konyong saja, maka
orang itu tidak dikatakan dermawan selama sifat demikian itu belum meresap dalam jiwa.
 B. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari jiwanya
tanpa pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan-tekanan atau
paksaanpaksaan dari orang lain, atau pengaruh-pengaruh atau rayuan dan sebagainya. Misalnya
orang yang memberikan harta benda karena tekanan moril dan pertimbangan maka belum juga
termasuk kelompok orang bersifat demawan.
2. Ruang Lingkup Akhlak
Secara umum akhlak Islam dibagi menjadi dua, yaitu :
 1. Akhlak mulia (alakhlaq al-mahmudah/al-karimah) dan
 2. Akhlak tercela (al-akhlaq almadzmumah/al-qabihah). Akhlak mulia harus diterapkan dalam
kehidupan seharihari, sedang akhlak tercela harus dijauhi jangan sampai dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kemudian dilihat dari ruang lingkupnya, akhlak Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
 1. Akhlak terhadap Khaliq (Allah SWT.)
 2. Akhlak terhadap makhluq (ciptaan Allah). Akhlak terhadap makhluk masih dirinci lagi menjadi
beberapa macam, seperti
◆ Akhlak terhadap sesama manusia
◆ Akhlak terhadap makhluk hidup selain manusia (seperti tumbuhan dan binatang)
◆ Akhlak terhadap benda mati
Ruang lingkup akhlak dalam pandangan Islam sangatlah luas menurut Yatim, ruang lingkup akhlak
adalah :
1) Perasaan akhlak ialah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu perilaku, sesuaikah dengan
akhlak baik atau tidak.
Ruang lingkup akhlak dalam pandangan Islam sangatlah luas menurut Yatim, ruang
lingkup akhlak adalah :
1) Perasaan akhlak ialah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu perilaku, sesuaikah dengan
akhlak baik atau tidak.
2) Pendorong akhlak Pendorong atau stimulant yaitu kekuatan yang menjadi sumber kelakuan
akhlak.
3) Ukuran akhlak Ukuran akhlak oleh sebagian ahli diletakkan sebagai alat penimbang perbuatan
baik dan buruk pada faktor yang ada dalam diri manusia.
4) Tujuan akhlak Tujuan akhlak yang dimaksud adalah melakukan akhlak mulia atau tidak.
5) Pokok-pokok ilmu akhlak Pokok pembahasan ilmu akhlak ialah tingkah laku manusia untuk
menetapkan nilainya, baik atau buruk.
B. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak
Sumber ajaran akhlak ialah al-Qur’an dan hadits. Tingkah laku Nabi Muhammad SAW
merupakan teladan bagi umat manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya telah
ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (Q.S. alAhzab/33:
21)12 Dalam tafsir Al-Lubab dijelaskan bahwasanya ayat tersebut menyatakan “Sungguh telah ada
bagi kamu pada diri Rasulullah Muhammad SAW teladan yang baik bagi orang yang senantiasa
mengharap rahmat dan kasih sayang Allah dan kebahagiaan hari kiamat serta teladan bagi mereka
yang berdzikir mengingat Allah dan banyak menyebutnya”. Maksudnya sosok Nabi Muhammad SAW
dan kepribadian belaiu merupakan teladan bagi umat manusia.
Ada tiga aspek besar yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu:
1. Aspek tauhid atau akidah, yaitu berhubungan dengan upaya pembersihan diri dari bahaya syirik
dan keberhalaan, serta pendidikan jiwa terkait rukun iman.
2. Aspek akhlak, yaitu yang berhubungan dengan upaya pendidikan diriatau jiwa agar menjadi insan
mulia, dan mampu membangun hubungan baik antar sesama manusia dan makhluk Allah lainnya
3. Aspek hukum, yaitu tataran peraturan yang ditentukan berdasarkan diktum dan pasal tertentu
dalam al-Qur’an yang mesti diikuti.
C. Keutamaan Ilmu
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya
terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan
mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada
derajat yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an kata ilmu dan kata-kata jadiannya digunakan lebih dari 780
kali.
Beberapa ayat Al-Qur’an yang diwahyukan pertama kepada Nabi Muhammad SAW, menyebutkan
pentingnya membaca bagi manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Alaq ayat 1-5 yang artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu yang Menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dalam hadis-hadis Nabi juga terdapat pernyataan-pernyataan yang memuji orang yang berilmu dan
mewajibkan menuntut ilmu antara lain: Mencari ilmu wajib bagi setiap muslimin. Carilah ilmu
walaupun di negeri Cina. Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahad. Para ulama itu adalah
pewaris Nabi. Pada hari kiamat di timbanglah tinta ulama dengan darah syuhada, maka tinta ulama di
lebihkan dari darah syuhada.
D. Sumber Ilmu
Al-Qur’an menunjukkan empat sumber untuk memperoleh ilmu pengetahuan:
1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah Alam Semesta
3. Diri manusia sendiri
4. Sejarah Umat Manusia
Adapun arah dan tujuan ilmu pengetahuan bahwa ayat al-Qur’an begitu banyak yang
berbicara tujuan ilmu seperti untuk mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya, menyaksikan kehadiran-
Nya di berbagai fenomena yang kita amati mengagungkan Allah serta bersyukur kepada-Nya di
samping itu, al-Qur’an menyebutkan pula tiga hal lainnya dalam mengembangkan ilmu antara lain
Ilmu pengetahuan harus menemukan keteraturan (sistem), hubungan sebab akibat dan tujuan di
alam semesta (QS.67:3)
Ilmu harus dikembangkan untuk mengambil manfaat dalam rangka mengabdi kepada
Allah, sebab Allah swt, telah menundukkan segala apa yang ada di langit dan di bumi untuk
kepentingan manusia. (QS.22:65).
Ilmu harus dikembangkan dengan tidak menimbulkan kerusakan di bumi. (QS.7:56)19
E. Cara Mendapatlan Ilmu
Ada beberapa cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang diterangkan dalam al- Qur’an:
1) Lewat eksperimen dan pengamatan indrawi (QS. 29:20)
2) Lewat akal yaitu dengan jalan ta’aqqul, tafaqquh dan tazakkur (merenungkan, memikirkan,
memahami dan mengambil pelajaran), (QS. 2:164).
3) Lewat wahyu atau ilham. Allah dapat memberikan kepada manusia yang dikehendaki tanpa
proses berfikir ataupun pengamatan empiris, tetapi diberikan secara langsung. (QS. 2:251)
Noeng Muhajir mengatakan bahwa secara ilmiah sedikit telah memberikan jawaban kepada kita
mengenai hal ini bahwa; ilmu adalah kekuasaan, apakah kekuasaan itu akan merupakan berkat atau
malapetaka bagi ummat manusia, semua itu terletak pada orang yang menggunakan kekuasaan itu.
Ilmu baginya adalah bersifat netral, ilmu tidak mengenal sifat baik atau buruk dari si pemilik ilmu
itulah yang harus punya sikap, jalan yang akan di tempuh dalam menggunakan ilmu itu terletak ada
sistem nilai si pemilik ilmu itu. Dengan kata lain netralitas ilmu hanya pada dasar epistemologisnya
saja, sedangkan secara ontologis dan axiologi, seorang ilmuan harus mampu menilai antara yang baik
dan yang buruk pada akhirnya mengharuskan dia untuk menentukan sikap
F. Ilmu Yang Berguna
Memperhatikan ayat al-Qur’an mengenai perintah menuntut ilmu kita akan temukan
bahwa perintah itu bersifat umum, tidak terkecuali pada ilmu-ilmu yang disebut ilmu agama, yang
ditekankan dalam al-Qur’an adalah apakah ilmu itu bermanfaat atau tidak.
Adapun kriteria ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang ditujukan untuk mendekatkan diri
kepada sang khalik sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Dalam QS Adz.zariyat/51: 56 Allah SWT
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Selanjutnya juga ditegaskan dalam firman Allah swt (QS. Yasin/36:61 “Dan hendaklah kamu
menyembah-Ku.
Inilah jalan yang lurus”. Pada hakekatnya untuk menghasilkan ilmu yang tidak hanya
berkualitas dan kompeten secara professional tetapi juga seorang manusia yang dapat dipercaya
secara spiritual, intelektual dan moral serta etis dengan berdasarkan pada hubungan integral dan
hamonis dengan Penciptanya, dengan sesama manusia dengan lingkungan alam

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarUsmawatidewi
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)Kelompok A Teknologi Pendidikan
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamNovita Widianingsih
 

What's hot (20)

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadar
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Ppt laporan observasi
Ppt laporan observasiPpt laporan observasi
Ppt laporan observasi
 
PPT puasa
PPT puasaPPT puasa
PPT puasa
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 

Similar to Keutamaan akhlak dan ilmu

AHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxAHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxarsyadi syadi
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copyandreanapulu
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakFarichah Riha
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadArsyad Qolbun
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptxNabilaZaid1
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etikaHM Mitrohardjono
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etikaHM Mitrohardjono
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufAznil Muhammad
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufAbu Rijal
 

Similar to Keutamaan akhlak dan ilmu (20)

Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1
 
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxAHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
1 pengertian
1 pengertian1 pengertian
1 pengertian
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyad
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawuf
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawuf
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Keutamaan akhlak dan ilmu

  • 1. A k h l a k m e nya n g ku t b a nya k m a s a l a h ya n g b e r h u b u n ga n d e n ga n p e r b u a ta n b a i k , b u r u k , b e n a r d a n sa l a h d a l a m t i n d a ka n s e s e o ra n g ya n g p a n u ta n nya b e rs u m b e r p a d a a l - q u r ’a n d a n a l - h a d i t s ( s u n n a h ra s u l u l l a h s a w. ) . se d a n g ka n k i ta s e b a ga i m a n u si a u n t u k m e ny i m b a n g ka n a k h l a k ya n g b a i k d i b u t u h ka n j u ga i l m u p e n g eta h u a n d a n t e k n o l o g i t e r u ta m a p a d a za m a n m o d e r n i n i , ya n g b e g i t u b a nya k m e n ga l a m i p e r u b a h a n b e rg e ra k s a n ga t c e p a t , s e d a n g a ga m a b e rg e ra k d e n ga n l a m b a n s e ka l i . KEUTAMAAN AKHLAK DAN ILMU
  • 2. A. Pengertian dan ruang lingkup Akhlak 1. Pengertian akhlak  Menurut bahasa (Etimonologi) Akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi'at, akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh, dalam bahasa yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethcicos kemudian berubah menjadi etika  Pendapat lain tentang Akhlak 2merupakan bentuk jama’ dari kata khuluq. Kata khuluq adalah lawan dari kata khalq, yang mana khuluq merupakan bentuk batin sedangkan khalq merupakan bentuk lahir. Khalq dilihat dengan mata lahir (bashar) sedangkan khuluq dilihat dengan mata batin (bashirah). Yang keduanya berasal dari katanya adalah kata khalaqa yang artinya penciptaan.  Dalam kamus al-munjadid khuluq berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat, akhlak diartikan sebagai ilmu tata karma, ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberi penilaian perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-norma dan tata susila  Akhlak adalah suatu bentuk (karakter) yang kuat di dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan yang bersifat iradiyah ikhtiyariyah (kehendak pilihan) berupa, baik atau buruk, indah atau jelek, sesuai pembawaannya, menerima pengaruh Pendidikan yang baik dan buruk
  • 3. Hakikat Akhlak mencakup dua syarat menurut Al-Ghazali  A. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali atau kontinu dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan (habit forming). Misalnya seseorang yang memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali karena dorongan keinginan sekonyong -konyong saja, maka orang itu tidak dikatakan dermawan selama sifat demikian itu belum meresap dalam jiwa.  B. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan-tekanan atau paksaanpaksaan dari orang lain, atau pengaruh-pengaruh atau rayuan dan sebagainya. Misalnya orang yang memberikan harta benda karena tekanan moril dan pertimbangan maka belum juga termasuk kelompok orang bersifat demawan.
  • 4. 2. Ruang Lingkup Akhlak Secara umum akhlak Islam dibagi menjadi dua, yaitu :  1. Akhlak mulia (alakhlaq al-mahmudah/al-karimah) dan  2. Akhlak tercela (al-akhlaq almadzmumah/al-qabihah). Akhlak mulia harus diterapkan dalam kehidupan seharihari, sedang akhlak tercela harus dijauhi jangan sampai dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dilihat dari ruang lingkupnya, akhlak Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu :  1. Akhlak terhadap Khaliq (Allah SWT.)  2. Akhlak terhadap makhluq (ciptaan Allah). Akhlak terhadap makhluk masih dirinci lagi menjadi beberapa macam, seperti ◆ Akhlak terhadap sesama manusia ◆ Akhlak terhadap makhluk hidup selain manusia (seperti tumbuhan dan binatang) ◆ Akhlak terhadap benda mati Ruang lingkup akhlak dalam pandangan Islam sangatlah luas menurut Yatim, ruang lingkup akhlak adalah : 1) Perasaan akhlak ialah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu perilaku, sesuaikah dengan akhlak baik atau tidak.
  • 5. Ruang lingkup akhlak dalam pandangan Islam sangatlah luas menurut Yatim, ruang lingkup akhlak adalah : 1) Perasaan akhlak ialah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu perilaku, sesuaikah dengan akhlak baik atau tidak. 2) Pendorong akhlak Pendorong atau stimulant yaitu kekuatan yang menjadi sumber kelakuan akhlak. 3) Ukuran akhlak Ukuran akhlak oleh sebagian ahli diletakkan sebagai alat penimbang perbuatan baik dan buruk pada faktor yang ada dalam diri manusia. 4) Tujuan akhlak Tujuan akhlak yang dimaksud adalah melakukan akhlak mulia atau tidak. 5) Pokok-pokok ilmu akhlak Pokok pembahasan ilmu akhlak ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, baik atau buruk.
  • 6. B. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak Sumber ajaran akhlak ialah al-Qur’an dan hadits. Tingkah laku Nabi Muhammad SAW merupakan teladan bagi umat manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (Q.S. alAhzab/33: 21)12 Dalam tafsir Al-Lubab dijelaskan bahwasanya ayat tersebut menyatakan “Sungguh telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah Muhammad SAW teladan yang baik bagi orang yang senantiasa mengharap rahmat dan kasih sayang Allah dan kebahagiaan hari kiamat serta teladan bagi mereka yang berdzikir mengingat Allah dan banyak menyebutnya”. Maksudnya sosok Nabi Muhammad SAW dan kepribadian belaiu merupakan teladan bagi umat manusia. Ada tiga aspek besar yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu: 1. Aspek tauhid atau akidah, yaitu berhubungan dengan upaya pembersihan diri dari bahaya syirik dan keberhalaan, serta pendidikan jiwa terkait rukun iman. 2. Aspek akhlak, yaitu yang berhubungan dengan upaya pendidikan diriatau jiwa agar menjadi insan mulia, dan mampu membangun hubungan baik antar sesama manusia dan makhluk Allah lainnya 3. Aspek hukum, yaitu tataran peraturan yang ditentukan berdasarkan diktum dan pasal tertentu dalam al-Qur’an yang mesti diikuti.
  • 7. C. Keutamaan Ilmu Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an kata ilmu dan kata-kata jadiannya digunakan lebih dari 780 kali. Beberapa ayat Al-Qur’an yang diwahyukan pertama kepada Nabi Muhammad SAW, menyebutkan pentingnya membaca bagi manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Alaq ayat 1-5 yang artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu yang Menciptakan. 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Dalam hadis-hadis Nabi juga terdapat pernyataan-pernyataan yang memuji orang yang berilmu dan mewajibkan menuntut ilmu antara lain: Mencari ilmu wajib bagi setiap muslimin. Carilah ilmu walaupun di negeri Cina. Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahad. Para ulama itu adalah pewaris Nabi. Pada hari kiamat di timbanglah tinta ulama dengan darah syuhada, maka tinta ulama di lebihkan dari darah syuhada.
  • 8. D. Sumber Ilmu Al-Qur’an menunjukkan empat sumber untuk memperoleh ilmu pengetahuan: 1. Al-Qur’an 2. As-Sunnah Alam Semesta 3. Diri manusia sendiri 4. Sejarah Umat Manusia Adapun arah dan tujuan ilmu pengetahuan bahwa ayat al-Qur’an begitu banyak yang berbicara tujuan ilmu seperti untuk mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya, menyaksikan kehadiran- Nya di berbagai fenomena yang kita amati mengagungkan Allah serta bersyukur kepada-Nya di samping itu, al-Qur’an menyebutkan pula tiga hal lainnya dalam mengembangkan ilmu antara lain Ilmu pengetahuan harus menemukan keteraturan (sistem), hubungan sebab akibat dan tujuan di alam semesta (QS.67:3) Ilmu harus dikembangkan untuk mengambil manfaat dalam rangka mengabdi kepada Allah, sebab Allah swt, telah menundukkan segala apa yang ada di langit dan di bumi untuk kepentingan manusia. (QS.22:65). Ilmu harus dikembangkan dengan tidak menimbulkan kerusakan di bumi. (QS.7:56)19
  • 9. E. Cara Mendapatlan Ilmu Ada beberapa cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang diterangkan dalam al- Qur’an: 1) Lewat eksperimen dan pengamatan indrawi (QS. 29:20) 2) Lewat akal yaitu dengan jalan ta’aqqul, tafaqquh dan tazakkur (merenungkan, memikirkan, memahami dan mengambil pelajaran), (QS. 2:164). 3) Lewat wahyu atau ilham. Allah dapat memberikan kepada manusia yang dikehendaki tanpa proses berfikir ataupun pengamatan empiris, tetapi diberikan secara langsung. (QS. 2:251) Noeng Muhajir mengatakan bahwa secara ilmiah sedikit telah memberikan jawaban kepada kita mengenai hal ini bahwa; ilmu adalah kekuasaan, apakah kekuasaan itu akan merupakan berkat atau malapetaka bagi ummat manusia, semua itu terletak pada orang yang menggunakan kekuasaan itu. Ilmu baginya adalah bersifat netral, ilmu tidak mengenal sifat baik atau buruk dari si pemilik ilmu itulah yang harus punya sikap, jalan yang akan di tempuh dalam menggunakan ilmu itu terletak ada sistem nilai si pemilik ilmu itu. Dengan kata lain netralitas ilmu hanya pada dasar epistemologisnya saja, sedangkan secara ontologis dan axiologi, seorang ilmuan harus mampu menilai antara yang baik dan yang buruk pada akhirnya mengharuskan dia untuk menentukan sikap
  • 10. F. Ilmu Yang Berguna Memperhatikan ayat al-Qur’an mengenai perintah menuntut ilmu kita akan temukan bahwa perintah itu bersifat umum, tidak terkecuali pada ilmu-ilmu yang disebut ilmu agama, yang ditekankan dalam al-Qur’an adalah apakah ilmu itu bermanfaat atau tidak. Adapun kriteria ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada sang khalik sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Dalam QS Adz.zariyat/51: 56 Allah SWT “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Selanjutnya juga ditegaskan dalam firman Allah swt (QS. Yasin/36:61 “Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus”. Pada hakekatnya untuk menghasilkan ilmu yang tidak hanya berkualitas dan kompeten secara professional tetapi juga seorang manusia yang dapat dipercaya secara spiritual, intelektual dan moral serta etis dengan berdasarkan pada hubungan integral dan hamonis dengan Penciptanya, dengan sesama manusia dengan lingkungan alam