Ibnu Rusyd adalah filsuf Islam terkenal abad ke-12 yang membagi ilmu pengetahuan menjadi dua kelompok utama yakni ilmu tentang Tuhan dan ilmu tentang perbuatan manusia. Ia membedakan ilmu-ilmu tersebut berdasarkan objek pengetahuan dan tujuan syariat.
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
KLASIFIKASI ILMU
1. Konsep klasifikasi ilmu menurut Ibnu Rusyd
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
Pengampu : bapak Danusiri
Disusun oleh:
1. Eka Wahyu (1703036002)
2. Diah Novi Kharisma (1703036031)
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah islam dapat dibagi dalam tiga periode yaitu klasik, yang dimulai dari tahun
650 M-1250 M dilanjut pada periode pertama dari tahun 1250 M-1800 M dan dilanjut pada
periode moderen yang dimulai dari tahun 1800 M sampai sekarang. Pada periode klasik islam
dan zaman tengah barat inilah baik al-Ghozali yang merupakan filosof besar terakhir di dunia
islam timur dan ibnu rusyd yang merupakan filosof besar terakhir dunia islam di barat. Nama
Ibnu Rusyd cukup dikenal dibarat dengan sebutan averroes dan punya aliran filsafat yang
dinisbahkan kepadanya yaitu averroeisme.
Aliran tersebut pada awalnya dituduh sebagi aliran ateisme oleh gereja katholik dan
pengikutnya di hukum serta di siksa, namun hal itu justru menyebabkan meluasnya aliran
averroeisme di barat. Awalnya pemikiran filsaat ibnu rusyd ditolak terlebih dahulu karena
kesalahan memahaminya. Baru diterima karena membawa pengaruh perubahan kearah
kemajuan yang berbentuk reformasi. Metode-metode rasional kritis ibnu rusyd masih relevan
untuk mengatasi perubahan zaman umat islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah biografi Ibnu Rusyd?
2. Apa saja karya-karya Ibnu Rusyd?
3. Bagaimana klasifikasi ilmu menurut Ibnu Rusyd ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui biografi Ibnu Rusyd
2. Untuk mengetahui karya-karya Ibnu Rusyd
3. Untuk mengetahui klasifikasi ilmu menurut Ibnu Rusyd
BAB II
PEMBAHSAN
A. Biografi Ibnu Rusyd
3. Ibnu Rusyd adalah seorang filusuf islam ketiga terbesar di belahan
dunia barat. Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad ibn
Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd. Di barat ia terkenal dengan
nama Averroes karena pengaruh bahasa Spanyol. Ibnu Rusyd lahir pada tahun
520 H/1126 M di cordova, sebuah kota yang pada saat itu menjadi pusat
kajian-kajian ilmu pengetahuan.
Ibnu Rusyd berasal dari kalangan keluarga yang terkenal alim dalam
ilmu fiqih, dan dengan keutamaan dan mempunyai kududukan tinggi di
Andalusia ( Spanyol). Ayahnya adalah seorang hakim, dan neneknya yang
terkenal dengan sebutan Ibnu Rusyd Nenek ( al-jadd ) adalah kepala hakim di
Cordova. Pendidikannya diawali dari belajar Al-Qur’an di rumahnya sendiri
dengan ayahnya. Kemudian beliau belajar dasar-dasar ilmu keislaman seperti
Fiqih (hukum), Ushul Fiqih, Hadits, Ilmu Kalam, Bahasa Arab dan adab
(sastra). Selain kepada ayahnya sendiri, ia juga belajar kepada Abu
Muhammad bin Rizq dalam disiplin ilmu perbandingan hukum islam dan
kepada Ibn Basykual di bidang hadits. Dalam bidang kedokeran dan filsafat ia
belajar kepada Abu Ja’far Harun al-Tardjalli dan Abu Marwan ibn Jurban al-
Balansi. Selain itu gurunya yang berjasa dlam bidang kedokteran adalah Ibn
Zhuhr. Sedangkan logika, filsafa, dan teologi ia peroleh dari Ibn Thufail. Ia
juga mempelajari sastra arab, matematika,fisika dan astronomi. Ibnu rusyd di
pandang sebagai filusuf yang paling menonjol pada periode perkembangan
filsafat islam mencapai puncaknya.1
Ibnu Rusyd berpegian ke Maroko pada usia 18 tahun, dimana dia
belajar kepada Ibnu Tufa’il dalam ilmu tauhid beliau berpegang pada Asy-
ariyah dan ini membukakan jalan baginya untuk mempelajai ilmu filsafat.
Ringkasnya Ibnu Rusyd adalah seorang tokoh filsafat, agama, syariat dan
kedokteran yang terkenal pada waktu itu. Salah satu yang sangat
mengagumkan di dalam ibu rusyd, adalah hampir seluruh hidupnya
dipergunakan untuk belajar dan membaca. Ibnu Rusdy juga mencurahkan
setiap waktu untuk mewujudkan visi dan misi yang ditentukan sendiri.
Keberhasilannya dalam melaksanakan tugas penafsiran terhadap karya
aristoteles yang dibebankan oleh khalifah, maka ia menjadi orang yang dekat
1 Pemikiran pendidikan islam, Abu Muhammad Iqbal (Yogyakarta, PUSTAKA PELAJAR 2015), hlm 493 -495
4. dengannya dan mendapat jabatan-jabatan tinggi. Terbukti pada tahun 1969 M
dia diberi jabatan qadli ( hakim) dan pada tahun 1171 M dinaikan jabatannya
menjadi Qadli al-qudlat ( hakim kepala ) di Cordova. Ketika Ibnu Rusyd
sudah mendapat posisi atau jabatan tertinggi, kemudian timbul purbasangka
terhadap diri dan aqidahnya. Hal tersebut merupakan awal dari rentetan fitnah
dan hukuman buang baginya dikota alisana/ lusena yang merupakan tempat
pembuangan orang-orang yang aqidah serta pemikirannnya mengganggu
ketentraman negara.2
B. Karya-karya Ibnu Rusyd
Sebagai seorang filsafat Islam di dunia Islam bagian Barat, Ibnu Rusyd
juga telah membuat sebuah karya dalam tulisannya. Karya-karya Ibnu Rusyd
benar-benar memuat sudut pandang ke arah filsafat. Di antara karya-karyanya
adalah sebagai berikut :
1. Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, ( berisi perbandingan
mazhab dalam fiqih dengan menyebutkan alasannya masing-masing).
2. Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syari’ah min al-Ittishal
“ilmu kalam” (Kitab ini berisikan tentang hubungan antara filsafat
dengan agama).
3. Manahij al-adillah fi aqaidi ahl al-millah “ilmu kalam” (kitab ini
mengurai tentang pendirian aliran-aliran ilmu kalam dan hikmah-
hikmahnya )
4. Tahafut at-Tahafut (kitab yang terkenal dalam lapangan filsafat dan
ilmu kalam dan di maksudkan untuk membela filsafa dari serangan al-
ghazali dalam tahafut al-falasifahnya.
Pemikiran filosofis Ibnu Rusyd sudah tercemin dalam buku filsafat
oriental orisinil karyanya sediri ,yaitu
1. Filsafat dan Agama
Masalah ini di bahas dalam hukum buku fashl al-maqal,dimana filsafat
dinyatakan tidak bertentangan dengan agama karena fungsi flsafat tidak
lain hanyalah untuk memikirkan yang maujud agar membawa kepada
ma’rifat kepada Allah SWT.
2 Bersama Ibnu Rusyd Menengahi Filsafat dan Ortodoks, dr.H. Yusuf Suyoni, M.A (Walisongo Press, Semarang,
2008) hlm 15-16
5. 2. Dalil Tetang Wujud Tuhan
Untuk membuktikan wujud atau adanya tuhan, Ibn Rusyd mengajukan
tiga dalil : dalil al-‘Inayah, al- Ikhtira’, dan dalil al-Harakah.
Dalam dalil inayah dinyatakan bahwa manusia dengan akal
pikirannya mau memperhatikan alam semesta ini ,maka akan
ditemukan adanya kesesuaian antara bagian yang satu dengan yang
lainnya. Selanjutnya, dalil al-ikhtira’ menyatakan bahwa segala
kejadian dan setiap jenis macam makhluk didunia ini terdapat gejla
yang satu dengan yang lainnya. Namun, semuanya berfungsi
sebagaimana semestinya. Yang terakhir adalah dalil al-harakah, dalil
ini jelas sekali adanya pengaruh dari aristoteles yaitu tentang
penggerak pertama yang dipandang sebagai penyebab pertama adanya
gerak. Menurut Ibnu Rusyd, alam ini bergerak secara terus menerus
dengan gerakan yang abadi.3
C. Klasifikasi Ilmu Menurut Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd dalam hal klasifikasi tidak menulisnya secara detil. Beliau
hanya menjelaskan klasifkasi ilmu dunia dan ilmu akhirat berdasarkan tujuan
syariat. Ibnu Rusyd menjelaskan sebagaimana berikut :
“ Pembagian ilmu-ilmu dunia dan akhirat . Hendaknya mengetahui tujuan
syariat yang terkait ilmu pengetahuan adalah mengajar al-Ilmu al-Haq dan al-
Amal al-Haq. al-Ilmu al-Haq adalah pengetahuan tentang Allah swt dan
seluruh apa saja yang terwujud sesuai dengan hakikat yang sebenarnya, dan
seluruh spesifikasinya. Al-amal al-hHaq adalah melaksanakan perbuatan-
perbuatan manusia yang memberi manfaat kebahagiaan sekaligus menjauhi
perbuatan-perbuatan yang menyebabkan kesengsaraan . pengetahuan tentang
perbuatan-perbuatan manusia yang mengahantarkan pada kebahagiaan dan
kesengsaraan di sebut al-Ilmu al-Amaliy( ilmu praktis)
Perbuatan-perbuatan praktis itu dibagi menjadi dua : pertama, adalah
perbuatan lahiriah fisik dan ilmu ini disebut ilmu fiqh, kedua adalah aktivitas-
aktivitas kejiwaan seperti rasa syukur,sabar, dan sifat-sifat terpuji atau yang
terlarang oleh syariat. Pengetahuan tentang aktivitas kejiwaan ini disebut az-
zuhd dan ilmu-ilmu akhirat”
3 Bersama Ibnu Rusyd Menengahi Filsafat dan Ortodoks, .... hlm 21-23
6. Dari pemaparan diatas ,klasifikasi ilmu menurut Ibnu Rusyd berdasarkan
tujuan syari’at dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembagian ilmu pengetahuan berdasarkan tujuan syari’at
a. Al-ilmu al-Haqq
Pengetahuan tentang Allah SWT san seluruh apa saja yang wujud
sesuai dengan hakikat sebenarnya, dan seluruh spesifikasinya.
b. Al-ilmu al-Amaliy/al-Amal al-Haqq
Pengetahuan entang perbuatan-perbuatan manusia yang memberi
manfaaat kebahagiaan sekaligus perbuaan-perbuatan yang
menyebabkan kesengsaraan
2. Pembagiaan al-ilmu al-amaliy menurut ibnu rusyd
a) Ilmu Af’alu Dzahirah Badaniyah
Ilmu yang berhubungan amal ibadah lahiriah manusia
b) Ilmu Af’alu Nafsaniyah
Ilmu yang berhubungan dengan gerak-gerak jiwa manusia
Di beberapa buku ibnu rusyd tidak ditemukan klasifikasi ilmu
sebagaimana al-ghazali secara detail, melainkan hanya pada kitap fashl
al-maqal.
Ibnu Rusyd juga mengklasifikasikan ilmu pengetahuan
berdasarkan objek. Pandangan Ibnu Rusyd objek ilmu pengetahuan
terbagi menjad: Al-Ma’rifah al-Hisyiah dan al-Ma,rifah al-Aqliyah.
Dalam hal ini Ibnu Rusyd berpikir sebagaimana Aristoteles dalam
membuat komparasi dasar antara wujud kongkret dan wujud abstrak.
Yang pada akhirnya melahirkan sebuah pengetahuan dalam diri
manusia. Ibnu Rusyd dalam pembagan ilmu menjadi al-Ma,rifah al-
Hisyiah dan al-Ma’rifah al-Aqliyahberdasarkan pemikiran filsosof.
Menurut para filosof, bentuk objek pengetahuan itu ada dua. Pertama
yaitu wujud kongkret yang bisa di pancra indera yaitu bentuk objek
termanifestasi secara hakikat. Kedua dalah wujud abstrak-rasional
yaitu wujud yang tidak bisa dipanca indera. Yang dimaksud panca
indera disini adalah perasa,peraba, pendengaran, penglihatan dan
penciuman.
7. Menurut Ibnu Rusyd indera manusia itu hanya bisa mengetahui
benda-benda kongkret yang tersusun dari bentuk dan materi.
Sedangkan akal manusia bisa mengetahui hakikat-hakikat dari benda-
benda yang menjadi objek ilmu pengetahuan. Bentuk-bentuk fisik bisa
menjadi pengetahuan akal jika sudah terlepas dari bentuk dan materi.
Artinya hanya akal saja yang berperan mengetahui hakikat bendanya
tanpa ada benda yang bersangkutan.
Pembagian ilmu berdasarkan objek pengetahuan:
a. Al-Ma-rifah al-Aqliyah yang menggunakan rasio atau akal, obejk
pengetahuan hakikat sesuatu yang diketahui atau diluar
pengetahuan yang terlihat secara fisik.contohnya yaitu
mengetahuia adalah sifat ilmu-ilmu Tuhan dengan melihat karya
ciptaan tuhan,.
b. Al-Ma’rifatul al-Hissiyah yang menggunakan panca indera, objek
pengetahuan berdasarkan indera yang Nampak dari luar secara fisik
dan materi. Contohnya mengetahui bentuk berbentuk padat dan
berwarna hitam. Ini pengetahuan yang berada diluar akal. Karena
yang Nampak dari penglihatan memang demikian.4
BAB III
4 Abdul Wahid,Jurnal konsep ilmu pengetahuan menurut al-Ghazali dan Ibnu Rusyd serta implikasinya dalam
dunia pendidikan, hlm 132-134
8. PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn
Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd. Ibnu Rusyd lahir pada tahun 520 H/1126 M di cordova,
sebuah kota yang pada saat itu menjadi pusat kajian-kajian ilmu pengetahuan. Pendidikannya
diawali dari belajar Al-Qur’an di rumahnya sendiri dengan ayahnya, kemudian beliau belajar
dasar-dasar keislaman.
Karya- karya Ibnu Rusyd
a. Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, ( berisi perbandingan
mazhab dalam fiqih dengan menyebutkan alasannya masing-masing).
b. Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syari’ah min al-Ittishal “ilmu
kalam” (Kitab ini berisikan tentang hubungan antara filsafat dengan
agama).
c. Manahij al-adillah fi aqaidi ahl al-millah “ilmu kalam” (kitab ini
mengurai tentang pendirian aliran-aliran ilmu kalam dan hikmah-
hikmahnya )
d. Tahafut at-Tahafut (kitab yang terkenal dalam lapangan filsafat dan ilmu
kalam dan di maksudkan untuk membela filsafa dari serangan al-ghazali
dalam tahafut al-falasifahnya.
9. DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, Abu Muhammad 2015Pemikiran pendidikan islam, Yogyakarta, PUSTAKA
PELAJAR.
Suyoni Yusuf 2008Bersama Ibnu Rusyd Menengahi Filsafat dan Ortodoks, Semarang,
Walisongo Press.
Abdul Wahid, Jurnal konsep ilmu pengetahuan menurut al-Ghazali dan Ibnu Rusyd serta
implikasinya dalam dunia pendidikan