SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
Teknologi Isolasi dan Perbanyakan Agensia Hayati
Pestisida Nabati
Fakultas Pertanian UMY
Semester Genap Tahun 2021/2022
Acara 2
Fungisida dan Bakterisida
I. Identitas Mahasiswa
Nama : Dewi Oktavianti
NIM : 20200210079
Golongan : B2
Kelompok : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Selasa, 5 April 2022
II. Tujuan
1. Menguji Fungisida Nabati Bawang Putih. sambiloto, Lengkuas dan Daun
ketapang dalam mengendalikan busuk kering (Antraknosa) pada Cabai Merah.
2. Menguji Bakterisida Nabati Bawang Putih. sambiloto, Lengkuas dan Daun
ketapang dalam mengendalikan busuk basah (Erwinia) pada Wortel.
III. Alat dan Bahan
Alat :
- Lampu Bunsen
- Petridish
- Pinset
- Mortar tumbuk
- Driglasky
- Mikropipet
Bahan :
- Daun sirih
- Bawah putih
- Lengkuas
- Daun Ketapang
- Aquadesh
IV. Cara kerja
a. Penyiapan sumber isolat
b. Penyiapan larutan pestisida
Siapkan 1 gr masing-
masing dari bakteri
wortel dan cabai
Siapkan aquadesh steril
sebanyak 99 ml
Masukkan 1 gr bakteri
wortel busuk dan bakteri
cabai busuk kedalam
aquadesh lalu gojok hingga
homogen
Menimbang bahan
sebanyak 2 gr
bakterisida dan
fungisida
Haluskan dengan
mortar dan tambahkan
2 ml aquades
Masukkan kertas saring
kedalam larutan
Letakkan kertas saring pada
petridish yang berisi NA/PDA
yang telah diinokulasikan
jamur dan bakteri
V. Hasil Pengamatan
A. Aplikasi Fungisida (Tabulasi Golongan)
Kelompok Formulasi
Ulangan Ke Rata-Rata
% Daya
Hambat
1 2 3 4
1
Sirih 1.4 1.2 1.3 1.1 1.25 27.53
Daun Ketapang 1.3 0.5 0.9 1.0 0.925 46.37
Bawang Putih 0.6 0.9 1.5 1.3 1.075 37.68
Lengkuas 1.5 1.1 0.5 0.9 1 42.02
Kontrol 0.0 0.4 0.3 0.2 0.225 86.95
Fungisida Sintetik 1.8 1.6 1.9 1.6 1.725 0
B. Aplikasi Bakterisida (Tabulasi Golongan)
Kelompok Formulasi
Ulangan Ke Rata-Rata
% Daya
Hambat
1 2 3 4
1
Sirih 0.7 1.0 0.8 1.0 0.875 33.96
Daun Ketapang 0.8 1.1 0.9 0.8 0.9 32.07
Bawang Putih 1.4 1.2 0.7 1.3 1.15 13.20
Lengkuas 1.1 0.7 0.8 0.6 0.8 39.62
Kontrol 0.3 0.4 0.2 0.4 0.325 75.47
Bakterisida Sintetik 1.1 1.2 1.5 1.5 1.325 0
VI. Perhitungan
a. Aplikasi Fungisida
% Daya hambat fungisida sintetik =
1.725−1.725
1.725
𝑥 100% = 0 %
% Daya hambat kontrol =
1.725−0.225
1.725
𝑥 100% = 86.95 %
% Daya hambat sirih =
1.725−1.25
1.725
𝑥 100% = 27.53 %
% Daya hambat daun Ketapang =
1.725−0.925
1.725
𝑥 100% = 46.37%
% Daya hambat bawang putih =
1.725−1.075
1.725
𝑥 100% = 37.68 %
% Daya hambat lengkuas =
1.725−1
1.725
𝑥 100% = 42.02 %
b. Aplikasi Bakterisida
% Daya hambat bakterisida sintetik =
1.325−1.325
1.325
𝑥 100% = 0 %
% Daya hambat kontrol =
1.325−0.325
1.325
𝑥 100% = 75.47 %
% Daya hambat sirih =
1.325−0,875
1.325
𝑥 100% = 33.96 %
% Daya hambat daun Ketapang =
1.325−0.9
1.325
𝑥 100% = 32.07 %
% Daya hambat bawang putih =
1.325−1.15
1.325
𝑥 100% = 13.20 %
% Daya hambat lengkuas =
1.325−0.8
1.325
𝑥 100% = 39.62 %
VII. Pembahasan
Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggalatau majemuk yang berasal dari
tumbuhan (daun, buah, biji atau akar) berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas
(pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya. dapat untuk mengendalikan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT). Pestisida nabati bersifat mudah terurai (bio-degradable)
di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif aman bagi manusia dan
ternak peliharaan karena residu mudah hilang (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian
Jambi, 2012, hlm. 1). Selain aman untuk manusia dan lingkungan, bahan pestisida
alami pun mudah didapat di sekitar kita (Winarti & Tim Redaksi Cemerlang, 2015,
hlm. 20). Pengujian aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar
potensi ataukonsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi mikroorganisme
(Dart, 1996). Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada zat yang bersifat menghambat
pertumbuhan bakteri yang dikenal sebagai bakteriostatik dan yang bersifat membunuh
bakteri yang dikenalsebagai bakterisida (Ganiswarna, 1995). Sedangkan Fungisida
adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan digunakan untuk mengedalikan
(membunuh, menghambat atau mencegah) jamur atau cendawan patogen penyebab
penyakit.
Jamur Fusarium oxysporum adalah salah satu jamur yang menyebabkan penyakit
pada tanaman yaitu layu. Akar tanaman yang terkena fusarium biasanya akan
membusuk atau layu (Wiryanta, 2005, hlm. 77). Gejala serangan mulai terlihat pada
saat tanaman berumur 4 tahun keatas sampai saat panen. Gejala serangan yaitu kulit
buah menguning menjadi keras dan membusuk. Awal infeksi jamur ini terjadi melalui
percikan air tanah ke buah pada saat musim hujan (Ningsih, 2012, hlm. 5). Fungisida
alami dari ekstrak bawang putih yang bersifat ramah lingkungan diharapkan dapat
mengurangi penggunaan fungisida kimiawi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
dilakukan penelitian untuk menguji fungisida alami yang efektif sebagai alternatif
penggunaan fungisida kimiawi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman. Salah
satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah lengkuas.
Lengkuas berasal dari tumbuhan dan bahan-bahan alami murni, memiliki efek
samping, tingkat bahaya dan resiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan obat
kimia (Muhlisah, 2005).
Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan digunakan untuk
mengedalikan (membunuh, menghambat atau mencegah) jamur atau cendawan
patogen penyebab penyakit. Bentuk fungisida bermacam-macam, ada yang berbentuk
tepung, cair, gas dan butiran. Fungisida yang bebentuk tepung dan cair adalah yang
paling banyak digunakan. Fungisida dalam bidang pertanian diunakan untuk
mengendalikan cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun, bunga dan buah.
Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung 10 ketanaman, injeksi batang,
pengocoran pada akar, perendaman benih dan pengasapan (fumigan) (Sudarmo, 1991,
hlm. 50). Bakterisida dengan bahan aktif lengkuas memiliki antibakteri atau
antimikroba, yaitu merupakan bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas
mikroorganisme dengan berbagai macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas
beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan
penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan
peruntukkannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer, dan
sebagainya.
Indonesia Bertanam (2013) mengemukakan bahwa fungisida alami atau nabati
mempunyai kelebihan diantaranya yaitu memiliki pengaruh yang cepat yaitu
menurunkan nafsu makan serangga hama, walaupun jarang menyebabkan kematian,
memiliki spektrum yang luas (racun lambung dan saraf), bersifat selektif, dapat
diandalkan untuk mengendalikan OPT yang resisten terhadap pestisida kimia,
phitotoksitas rendah yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman, murah dan mudah
dibuat oleh petani. Sedangkan kekuranganya yaitu cepat terurai dan daya kerjanya
relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering, daya racunnya rendah (tidak
langsung mematikan cendawan), produksinya belum bisa dilakukan dalam sekala besar
karena keterbatasan bahan baku, kurang praktis, tidak tahan di simpan. Kandungan
allisin pada bawang putih mermanfaat sebagai bakterisida, fungisida, dan dapat
menghambat perkembangan cendawan maupun antimikroba lainnya (Solihin, 2009,
hlm. 58). Pada praktikium kali ini tidak hanya lengkuas dan bawang putih saja,
melainkan ada daun sirih dan daun Ketapang yang dapat mencegah petumbuhan jamur
dan bakteri.
VII. Kesimpulan
Dari hasil data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Dapat mengetahui keefektifan fungisida dari bahan alami dalam mengendalikan
busuk kering.
2. Dapat mengetahui keefektifan bakterisida dari bahan alami dalam mengendalikan
busuk basah.
DAFTAR PUSTAKA
BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi). (2012). Pemanfaatan Pestisida Nabati
Pada Tanaman Jeruk. Diakses dari laman web tanggal 27 April 2017 dari:
https://www.scribd.com/doc/82138250/KandunganBawang-Putih.
Ganiswarna, S. G. (1995). Farmakologi dan terapi.
Indonesia Bertanam, (2013). Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati. Diakses dari laman
web tanggal 06 Juni 2017 dari:
https://indonesiabertanam.com/2013/03/07/kelebihan-dan-kekuranganpestisida-
nabati/.
Muhlisah, F. (2005). The original rhizomes Indonesia and its benefits as a drug (Temu-temuan
dan empon-empon budidaya dan manfaatnya). Yogyakarta: Kanisius, 126.
Ningsih, R., Mukarlina, & Riza, L. (2012). Isolasi dan Identifikasi Jamur dari Organ Bergejala
Sakit Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa). Protobiont. 1(1):
halaman 1-7.
Solihin, (2009). Manfaat Bawang Putih. Jakarta: Media Management.
Sudarmo, S. (1991). Pestisida. Yogyakarta: Kanisius.
Winarti & Tim Redaksi Cemerlang. (2015). Pestisida Organik – Langkah Mudah Meramu
Pestisida Organik Sendiri. Yogyakarta: ANDI.
Wiryanta, B. T. W. (2005). Sukses Membuahkan Jeruk dalam Pot. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Zobel, J., & Dart, P. (1996, August). Phonetic string matching: Lessons from information
retrieval. In Proceedings of the 19th annual international ACM SIGIR conference
on Research and development in information retrieval (pp. 166-172).
Yogyakarta, 10 April 2022
Asisten Praktikan
(Irham Luthfi, S.P) (Dewi Oktavianti)

More Related Content

What's hot

225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)ita wahyu
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatUniversity of Lampung
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunSeminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunindah rahayu
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaMaedy Ripani
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahBudi Setiyawan
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN Ida Agustina
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Yan PeRa
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)Rendy Bagus
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Daun sirih (piper betle l
Daun sirih (piper betle lDaun sirih (piper betle l
Daun sirih (piper betle lAfiz EncekBasri
 

What's hot (20)

225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunSeminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanah
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Dikotil-monokotil
Dikotil-monokotilDikotil-monokotil
Dikotil-monokotil
 
M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)
 
Jurnal induksi bunga
Jurnal induksi bungaJurnal induksi bunga
Jurnal induksi bunga
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Daun sirih (piper betle l
Daun sirih (piper betle lDaun sirih (piper betle l
Daun sirih (piper betle l
 

Similar to FUNGICIDES

Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...Nita Komala
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfsilaon7
 
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022AnNisaaPeanut
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizkyNazty
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiDian Lestari
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraSurya Agus
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Ekal Kurniawan
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptGassPoll1
 
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdfazhari80
 
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxPPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxiqbal477787
 
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptx
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptxPPT Bioherbisida Kelompok 5.pptx
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptxLiliWardani1
 

Similar to FUNGICIDES (20)

Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Ipi161112
Ipi161112Ipi161112
Ipi161112
 
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
 
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanianContoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT Hemiptera
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)
 
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanianContoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
 
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf
72. Revisi.143.Puspitasari_4.pdf
 
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AALISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
 
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxPPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
 
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptx
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptxPPT Bioherbisida Kelompok 5.pptx
PPT Bioherbisida Kelompok 5.pptx
 

FUNGICIDES

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM Teknologi Isolasi dan Perbanyakan Agensia Hayati Pestisida Nabati Fakultas Pertanian UMY Semester Genap Tahun 2021/2022 Acara 2 Fungisida dan Bakterisida I. Identitas Mahasiswa Nama : Dewi Oktavianti NIM : 20200210079 Golongan : B2 Kelompok : 1 (Satu) Hari/Tanggal : Selasa, 5 April 2022 II. Tujuan 1. Menguji Fungisida Nabati Bawang Putih. sambiloto, Lengkuas dan Daun ketapang dalam mengendalikan busuk kering (Antraknosa) pada Cabai Merah. 2. Menguji Bakterisida Nabati Bawang Putih. sambiloto, Lengkuas dan Daun ketapang dalam mengendalikan busuk basah (Erwinia) pada Wortel. III. Alat dan Bahan Alat : - Lampu Bunsen - Petridish - Pinset - Mortar tumbuk - Driglasky - Mikropipet Bahan : - Daun sirih - Bawah putih - Lengkuas - Daun Ketapang - Aquadesh
  • 2. IV. Cara kerja a. Penyiapan sumber isolat b. Penyiapan larutan pestisida Siapkan 1 gr masing- masing dari bakteri wortel dan cabai Siapkan aquadesh steril sebanyak 99 ml Masukkan 1 gr bakteri wortel busuk dan bakteri cabai busuk kedalam aquadesh lalu gojok hingga homogen Menimbang bahan sebanyak 2 gr bakterisida dan fungisida Haluskan dengan mortar dan tambahkan 2 ml aquades Masukkan kertas saring kedalam larutan Letakkan kertas saring pada petridish yang berisi NA/PDA yang telah diinokulasikan jamur dan bakteri
  • 3. V. Hasil Pengamatan A. Aplikasi Fungisida (Tabulasi Golongan) Kelompok Formulasi Ulangan Ke Rata-Rata % Daya Hambat 1 2 3 4 1 Sirih 1.4 1.2 1.3 1.1 1.25 27.53 Daun Ketapang 1.3 0.5 0.9 1.0 0.925 46.37 Bawang Putih 0.6 0.9 1.5 1.3 1.075 37.68 Lengkuas 1.5 1.1 0.5 0.9 1 42.02 Kontrol 0.0 0.4 0.3 0.2 0.225 86.95 Fungisida Sintetik 1.8 1.6 1.9 1.6 1.725 0 B. Aplikasi Bakterisida (Tabulasi Golongan) Kelompok Formulasi Ulangan Ke Rata-Rata % Daya Hambat 1 2 3 4 1 Sirih 0.7 1.0 0.8 1.0 0.875 33.96 Daun Ketapang 0.8 1.1 0.9 0.8 0.9 32.07 Bawang Putih 1.4 1.2 0.7 1.3 1.15 13.20 Lengkuas 1.1 0.7 0.8 0.6 0.8 39.62 Kontrol 0.3 0.4 0.2 0.4 0.325 75.47 Bakterisida Sintetik 1.1 1.2 1.5 1.5 1.325 0
  • 4. VI. Perhitungan a. Aplikasi Fungisida % Daya hambat fungisida sintetik = 1.725−1.725 1.725 𝑥 100% = 0 % % Daya hambat kontrol = 1.725−0.225 1.725 𝑥 100% = 86.95 % % Daya hambat sirih = 1.725−1.25 1.725 𝑥 100% = 27.53 % % Daya hambat daun Ketapang = 1.725−0.925 1.725 𝑥 100% = 46.37% % Daya hambat bawang putih = 1.725−1.075 1.725 𝑥 100% = 37.68 % % Daya hambat lengkuas = 1.725−1 1.725 𝑥 100% = 42.02 % b. Aplikasi Bakterisida % Daya hambat bakterisida sintetik = 1.325−1.325 1.325 𝑥 100% = 0 % % Daya hambat kontrol = 1.325−0.325 1.325 𝑥 100% = 75.47 % % Daya hambat sirih = 1.325−0,875 1.325 𝑥 100% = 33.96 % % Daya hambat daun Ketapang = 1.325−0.9 1.325 𝑥 100% = 32.07 % % Daya hambat bawang putih = 1.325−1.15 1.325 𝑥 100% = 13.20 % % Daya hambat lengkuas = 1.325−0.8 1.325 𝑥 100% = 39.62 %
  • 5. VII. Pembahasan Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggalatau majemuk yang berasal dari tumbuhan (daun, buah, biji atau akar) berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya. dapat untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pestisida nabati bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, 2012, hlm. 1). Selain aman untuk manusia dan lingkungan, bahan pestisida alami pun mudah didapat di sekitar kita (Winarti & Tim Redaksi Cemerlang, 2015, hlm. 20). Pengujian aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar potensi ataukonsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi mikroorganisme (Dart, 1996). Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada zat yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri yang dikenal sebagai bakteriostatik dan yang bersifat membunuh bakteri yang dikenalsebagai bakterisida (Ganiswarna, 1995). Sedangkan Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan digunakan untuk mengedalikan (membunuh, menghambat atau mencegah) jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit. Jamur Fusarium oxysporum adalah salah satu jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman yaitu layu. Akar tanaman yang terkena fusarium biasanya akan membusuk atau layu (Wiryanta, 2005, hlm. 77). Gejala serangan mulai terlihat pada saat tanaman berumur 4 tahun keatas sampai saat panen. Gejala serangan yaitu kulit buah menguning menjadi keras dan membusuk. Awal infeksi jamur ini terjadi melalui percikan air tanah ke buah pada saat musim hujan (Ningsih, 2012, hlm. 5). Fungisida alami dari ekstrak bawang putih yang bersifat ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi penggunaan fungisida kimiawi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk menguji fungisida alami yang efektif sebagai alternatif penggunaan fungisida kimiawi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah lengkuas. Lengkuas berasal dari tumbuhan dan bahan-bahan alami murni, memiliki efek
  • 6. samping, tingkat bahaya dan resiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan obat kimia (Muhlisah, 2005). Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan digunakan untuk mengedalikan (membunuh, menghambat atau mencegah) jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit. Bentuk fungisida bermacam-macam, ada yang berbentuk tepung, cair, gas dan butiran. Fungisida yang bebentuk tepung dan cair adalah yang paling banyak digunakan. Fungisida dalam bidang pertanian diunakan untuk mengendalikan cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun, bunga dan buah. Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung 10 ketanaman, injeksi batang, pengocoran pada akar, perendaman benih dan pengasapan (fumigan) (Sudarmo, 1991, hlm. 50). Bakterisida dengan bahan aktif lengkuas memiliki antibakteri atau antimikroba, yaitu merupakan bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan berbagai macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukkannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer, dan sebagainya. Indonesia Bertanam (2013) mengemukakan bahwa fungisida alami atau nabati mempunyai kelebihan diantaranya yaitu memiliki pengaruh yang cepat yaitu menurunkan nafsu makan serangga hama, walaupun jarang menyebabkan kematian, memiliki spektrum yang luas (racun lambung dan saraf), bersifat selektif, dapat diandalkan untuk mengendalikan OPT yang resisten terhadap pestisida kimia, phitotoksitas rendah yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman, murah dan mudah dibuat oleh petani. Sedangkan kekuranganya yaitu cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering, daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan cendawan), produksinya belum bisa dilakukan dalam sekala besar karena keterbatasan bahan baku, kurang praktis, tidak tahan di simpan. Kandungan allisin pada bawang putih mermanfaat sebagai bakterisida, fungisida, dan dapat menghambat perkembangan cendawan maupun antimikroba lainnya (Solihin, 2009,
  • 7. hlm. 58). Pada praktikium kali ini tidak hanya lengkuas dan bawang putih saja, melainkan ada daun sirih dan daun Ketapang yang dapat mencegah petumbuhan jamur dan bakteri.
  • 8. VII. Kesimpulan Dari hasil data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Dapat mengetahui keefektifan fungisida dari bahan alami dalam mengendalikan busuk kering. 2. Dapat mengetahui keefektifan bakterisida dari bahan alami dalam mengendalikan busuk basah.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi). (2012). Pemanfaatan Pestisida Nabati Pada Tanaman Jeruk. Diakses dari laman web tanggal 27 April 2017 dari: https://www.scribd.com/doc/82138250/KandunganBawang-Putih. Ganiswarna, S. G. (1995). Farmakologi dan terapi. Indonesia Bertanam, (2013). Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati. Diakses dari laman web tanggal 06 Juni 2017 dari: https://indonesiabertanam.com/2013/03/07/kelebihan-dan-kekuranganpestisida- nabati/. Muhlisah, F. (2005). The original rhizomes Indonesia and its benefits as a drug (Temu-temuan dan empon-empon budidaya dan manfaatnya). Yogyakarta: Kanisius, 126. Ningsih, R., Mukarlina, & Riza, L. (2012). Isolasi dan Identifikasi Jamur dari Organ Bergejala Sakit Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa). Protobiont. 1(1): halaman 1-7. Solihin, (2009). Manfaat Bawang Putih. Jakarta: Media Management. Sudarmo, S. (1991). Pestisida. Yogyakarta: Kanisius. Winarti & Tim Redaksi Cemerlang. (2015). Pestisida Organik – Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri. Yogyakarta: ANDI. Wiryanta, B. T. W. (2005). Sukses Membuahkan Jeruk dalam Pot. Jakarta: Agromedia Pustaka. Zobel, J., & Dart, P. (1996, August). Phonetic string matching: Lessons from information retrieval. In Proceedings of the 19th annual international ACM SIGIR conference on Research and development in information retrieval (pp. 166-172). Yogyakarta, 10 April 2022 Asisten Praktikan (Irham Luthfi, S.P) (Dewi Oktavianti)