1. BAKTERI PATOGEN TUMBUHAN :
2. UJI BIOKIMIA
(Laporan Praktikum Patogen Tumbuhan)
Oleh
Adriyana Budiarti
1514121134
Kelompok 3
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel,
dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang
menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih
kompleks (Colome, 2001).
Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi
melalui sifat - sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan
metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan selular, seperti pergerakan. Suatu
bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya saja,
sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhannya. Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat
penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tidak dikenal karena secara
morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa
hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang
diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi dan
klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti bakteri berdasarkan pada reaksi
enzimatik maupun biokimia. Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe
3. media yang memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi
antara mikroorganisme dengan reagen test yang dapat menghasilkan perubahan
warna reagen (Cowan, 2004).
Pentingnya dilakukan praktikum ini adalah untuk melakukan teknik identifikasi
dan karakterisasi jenis bakteri melalui uji biokimia.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan isolat yang diisolasi untuk menginfeksi tumbuhan
inang.
2. Untuk Memastikan bahwa isolat yang didapatkan merupakan penyebab
penyakit tumbuhan yang ditemukan sebelumnya.
4.
5. II. METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Unila pada hari Jum’at, 17 November 2017 pukul 07.30-09.30 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jarum ose, jarum preparat, kertas
tissue, tusuk gigi steril, cawan petri, gelas preparat, lampu bunsen, tabung reaksi,
mikropipet 1000 ml, label dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
biakan bakteri yang telah dimurnikan (hasil acara sebelumnya) di tabung reaksi,
KOH 3%, media OF, minyak parrafin/glyserol steril dan kentang.
2.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Sifat Gram
Teteskan suspensi KOH 3% (satu tetes : 20 ul) di atas gelas preparat dan ambil
ni ose biakan murni bakteri secara aseptis, kemdian letakkan di atas gelas
preparat yang sudah di tetesi dengan suspensi KOH 3% dan dihomogenkan.
Angkat suspensi tersebut dengan tusuk gigi steril kalau lendir tidak terputus
maka bakteri tersebut bersifat gram negatif dan kalau tidak ada lendir bersifat
gram positif.
2. Uji Oksidatif-Fermentatif (OF)
Siapkan tabung reaksi yang telah berisi medium OF dan ambil biakan murni
dengan jarum preparat secara aseptis, kemudian inokulasikan bakteri biakan
6.
7. murni tersebut ke dalam 2 tabung reaksi dengan cara menusukkan jarum
preparat tersebut sampai ke dasar tabung. Salah satu tabugn ditambahkan
paraffin steril sebanyak 1ml dan diinukubasikan dalam suhu ruang. Dan
diamati selama 1,2,3,4 hari setelah inokulasi.
3. Uji Soft Rot Pada Umbi kentang
Cuci bersih umbi kentang yang akan digunakan dan potong kentang setebal
kurang lebih 1 cm dan masukkan ke dalam gelas beker atau wadah lain
kemudian direndam selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu diangkat
kemudian diletakkan di atas tissue kering selama 1 menit dan masukkan ke
dalam cawan petri. Ambil 1 ose biakan murni bakteri secara aseptis dan
inokulasikan ke bagian tengah potongan kentang lalu di inkubasikan pada suhu
ruang. Lakukan pengamatan 2 hari setelah inokulasi dan diamatai busuk atau
tidaknya area yang di inokulasikan.
8.
9. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Percobaan
Adapun tabel data hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini adalah:
Tabel 1. Uji Gram
No. Foto Sifat Lendir Sifat Gram
1. Lendir bakteri
Ralstonia
solanacearum setelah
diuji tidak putus.
Bersifat gram
negatif.
Tabel 2. Uji Oksidatif-Fermentatif
No. Foto Warna
1. Hari Pertama (Senin, 20 November 2017) Pada pengamatan pertama
belum terlihat adanya
perubahan warna pada kedua
media tersebut.
2. Hari Ke-2 (Selasa,21 November 2017) Pada pengamatan kedua, sudah
terlihat adanya perubahan
warna menjadi kuning pada
media tanpa paraffin.
10.
11. 3. Hari Ke-3 (Rabu, 22 November 2017) Pada pengamatan ketiga sudah
terlihat jelas perubahan warna pada
media tanpa paraffin.
Tabel 3. Uji Soft-Rot Pada Umbi Kentang
No. Foto Keterangan
1. Pengamatan hari senin, 20
November 2017
Terlihat pembusukan pada umbi
kentang.
2. Pengamatan hari selasa, 21
November 2017.
Pembusukan terjadi pada kentang
dengan adanya bulatan berwarna
kecoklatan.
3.2 Pembahasan
Pada pengujian sifat gram bakteri Ralstonia solanacearum diperoleh hasil yaitu
bersifat gram negatif. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya lendir tidak
terputus ketika ditarik dengan menggunakan tusuk gigi. Jika terbentuk lendir tidak
terputus, maka lendir tersebut bersifat gram negatif, sedangakan jika tidak
terdapat lendir bakteri tersebut bersifat gram positif.
Uji oksidatif-fermentatif dilakukan pada bakteri Ralstonia solanacearum yang
diinokulasi kedalam tabung reaksi yang telah berisi medium OF. Inokulasi
dilakukan dengan cara menusukkan jarum ent kedalam tabung yang telah berisi
12. medium OF dari bagian tengah sampai dasar tabung. Kemudian salah satu tabung
reaksi tadi ditambahkan paraffin 1 ml. Jika terjadi perubahan warna menjadi
kuning pada tabung reaksi tanpa paraffin, maka bakteri tersebut bersifat oksidatif.
Sedangakan bakteri bersifat fermentatif jika mengalami perubahan warna menjadi
kuning media berparaffin. Pada pengamatan pertama belum terlihat adanya
perubahan warna pada kedua media tersebut. Pada pengamatan kedua, sudah
terlihat adanya perubahan warna menjadi kuning pada media tanpa paraffin.
Sedangkan pada pengamatan ketiga sudah terlihat jelas perubahan warna pada
media tanpa paraffin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri Ralstonia
solanacearum termasuk bakteri yang bersifat oksidatif . Pada uji oksidatif-
fermentatif ini pemberian paraffin berfungsi untuk menahan oksigen yang masuk
pada tabung yang berisi medium OF.
Uji Soft rot umbi kentang dilakukan dengan cara memotong kentang dengan
ketebalan kurang lebih 1 cm dan kemudian direndam selama kurang lebih 30
menit. Setelah itu diletakkan di atas tissue kering selama 1 menit dan masukkan
ke dalam cawan petri. Diletakkan 1 ose biakan murni bakteri Ralstonia
solanacearum dan inokulasikan ke bagian tengah potongan kentang. Pengamatan
dilakukan dua kali yaitu pada hari senin dan selasa dengan mengamati busuk atau
tidaknya area yang di inokulasikan. Pada pengamatan pertama, daerah umbi yang
diinokulasi belum terlihat jelas busuk atau tidak. Sedangkan pada pengamatan
terakhir terlihat terjadinya pembusukan pada umbi, dengan adanya busuk
berbentuk bulatan pada bagian yang diletakkan bakteri.
13. IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini, antara lain:
1. Diperoleh hasil untuk uji sifat gram bakteri Ralstonia solanacearum termasuk
bakteri yang bersifat gram negatif.
2. Pada uji oksidatif-fermentatif bakteri Ralstonia solanacearum termasuk bakteri
yang bersifat oksidatif.
3. Pada uji soft rot pada tanaman kentang terjadi pembusukan pada umbi dengan
adanya busuk berbentuk bulatan pada bagian yang diletakkan bakteri.
14. DAFTAR PUSTAKA
Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing
Company.New York.
Cowan,ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge
University Press. London.