UU Kesehatan 2023 memperkenalkan pendidikan berbasis rumah sakit untuk residensi. UU Pendidikan Kedokteran 2013 semula mengarah pada sistem semi berbasis rumah sakit namun belum berjalan dengan baik. Strategi FK swasta untuk sistem baru adalah belajar dari contoh terbaik seperti Harvard Medical School yang bekerja sama dengan rumah sakit mitra untuk pelatihan klinis residensi.
2. Isi
1. UU Kesehatan 2023: Adanya
pendidikan Hospital-Based.
2. Riwayat UU Pendidikan Kedokteran
2013 : Semi Hospital Based
3. Apa yang terjadi 10 tahun ini, pasca
UU Pendidikan Kedokteran 2013?
4. Bagaimana Strategi FK Swasta?
Benchmarking.
6. Isi
1. UU Kesehatan 2023: Adanya pendidikan
Hospital-Based.
2. Riwayat UU Pendidikan
Kedokteran 2013 : Semi
Hospital Based
3. Apa yang terjadi 10 tahun ini?
4. Bagaimana adaptasi FK Swasta?
7. UU Pendidikan Kedokteran 2013: Secara hukum tetap
mengacu ke UU Sisdiknas, namun secara praktis mengarah
ke hospital based:
Hospital Based
University Based
Semi
Hospital-
Based
8. Pilihan kebijakan waktu itu:
belum ada metode OBL
Mengacu ke UU
Pendidikan Nasional
Mengapa?
Situasi Kolegium masih belum independent dari OP yang ada di praktek/pelayanan
kedokteran dan belum ada mekanisme pengakuan Kolegium sebagai OP oleh pemerintah
Suasana akademik di RS-RS belum memungkinkan
Untuk menjamin peran pemerintah termasuk system beasiswa bagi peserta PPDS
9. Berbagai karakteristik
1. Residen sebagai Pekerja
2. Sistem Rekruitmen Residen
berbasis pada kebutuhan RS dan
kemampuan membayar.
Semi
Hospital-
Based
10. Situasi sebelum UU
Pendidikan Kedokteran
2013:
Residen dan Fellow dianggap
oleh pelaku di system pendidikan
dokter dan pelayanan kesehatan
sebagai mahasiswa bukan
pekerja.
Perubahan yang diharapkan
oleh UU Pendidikan
Kedoteran 2013:
• Mahasiswa pendidikan
spesialis dan sub-spesialis
harus dikelola sebagai bukan
mahasiswa biasa.
• Mereka berhak mempunyai
hak termasuk insentif dan
kewajiban-kewajiban sebagai
seorang pekerja.
Pengalaman dan Observasi:
2004 – 2007: Saat membantu RS-RS di Aceh
karena kekurangan spesialis. Pengiriman
Residen oleh FK-UGM
2009 – 2013: Pengiriman residen di NTT
dalam program Sister Hospital
1. Residen sebagai Pekerja
11. Pasal 31: UU Pendidikan Kedokteran
(1) Setiap Mahasiswa berhak:
a. memperoleh pelindungan hukum dalam mengikuti proses belajar mengajar, baik di Fakultas Kedokteran atau
Fakultas Kedokteran Gigi maupun di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran;
b. memperoleh insentif di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran bagi Mahasiswa program
dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis; dan
c. memperoleh waktu istirahat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
(2) Setiap Mahasiswa paling sedikit berkewajiban:
a. mengembangkan potensi dirinya secara aktif sesuai dengan metode pembelajaran;mengikuti seluruh rangkaian
Pendidikan Kedokteran;
b. menjaga etika profesi dan etika rumah sakit serta disiplin praktik kedokteran;
c. mengikuti tata tertib yang berlaku di lingkungan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Rumah Sakit
Pendidikan, dan Wahana Pendidikan Kedokteran;
d. menghormati hak dan menjaga keselamatan pasien; dan
e. membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dalam Peraturan Menteri.
12. 2. Rekrutmen Residen
Residen merupakan
pekerja di RS pendidikan
dan RS pendidikan
jaringan
Membutuhkan perubahan sistem
rekrutmen Residen dengan
mempertimbangkan kebutuhan
dan kemampuan RS Pendidikan
menerima
13. Proses penerimaan
residen akan
menjadi:
Berdasarkan kapasitas dan
kemampuan membayar
Residen oleh RS, misal:
• KSM Obsgin RS Sardjito menerima 6
• KSM Obsgin RS Suradji Klaten menerima
2
• KSM Obsgin RS Banyumas menerima 2
6
2
2
10
Catatan:
1. Sumber dana untuk Residen adalah dari
jasa pelayanan (termasuk dari BPJS),
seperti yang terjadi di berbagai RS
Pendidikan di dunia
2. RS Pendidikan bisa mendapat dana dari
pemerintah pusat/daerah untuk
menanggung overhead Pendidikan
3. Pengembangan SDM dosen dari SPP
14. sebagai catatan: Pendidikan Residensi dapat
diselenggarakan oleh FK yang terakreditasi tertinggi.
Untuk menambah
tempat Pendidikan
residen, dilakukan
penegasan bahwa
Fakultas Kedokteran
swasta boleh
menyelenggarakan
Pendidikan residen.
15. Apa yang terjadi dalam 10 tahun Pelaksanaan
UU Pendidikan Kedokteran 2013?
1. Residen sebagai Pekerja belum terjadi penuh.
Residen tetap belum jelas hak dan
kewajibannya.Pendanaan untuk residen belum
jelas.
2. Semi Hospital Based belum terlaksana dengan
baik.
3. Pendidikan Residensi oleh FK swasta yang
terakreditasi tertinggi baru bertambah 1
setelah 10 tahun.
16. Mengapa semi hospital based tidak berjalan
dalam UU Pendidikan Kedokteran 2013?
• Isu residen sebagai pekerja kalah dengan kegaduhan
penolakan UU Pendidikan Kedokteran 2013 oleh berbagai
pihak terutama mengenai Pendidikan dokter layanan
primer.
• Isu residen sebagai pekerja baru muncul saat pandemic
Covid19 terjadi (2020).
• Aturan turunan UU tidak disiapkan pemerintah dalam
pelaksanaan semi hospital based, termasuk insentif untuk
residen (sudah diperintahkan oleh pasal 31).
• Perubahan budaya pendidikan residen menjadi
pendidikan semacam magang tidak terjadi.
17. Isi
1. UU Kesehatan 2023: Adanya pendidikan
Hospital-Based.
2. Riwayat UU Pendidikan Kedokteran
2013 : Semi Hospital Based
3. Apa yang terjadi 10 tahun
ini, pasca UU Pendidikan
Kedokteran 2013?
4. Bagaimana adaptasi FK Swasta?
18. Situasi di tahun 2022
Salahsatu akibat dari kegagalan pelaksanaan UU Pendidikan
Kedokteran 2013:
..... terjadi ketimpangan pelayanan yang sangat
besar karena produksi dan distribusi spesialis
menjadi semakin tidak merata, dan kesulitan
mencari sub-spesialis...
19. Terjadi kekurangan Spesialis
1. DI front internasional
untuk Trans Borders
Medical Services
2. Di front daerah terpencil
untuk pemerataan
20. Front Internasional
Pusat-pusat medical Tourism
• Thailand,
• Singapura, dan
• Malaysia
Pembeli kesehatan dari negara-
negara Asia:
• Indonesia, China, Timur Tengah
+
• AS dan Inggris,
21. Front daerah terpencil: misal Dokter Spesialis Bedah
Onkologi (Sp.BOnk)
DKI Jakarta = 81
Jabar= 51
DIY= 9
NTT = 3
Maluku = 0
Papua = 1
Papua Barat = 0
Aceh = 12
SumUt = 24
Bengkulu = 1
Kep. Riau = 7
KalBar = 0
KalTara = 0
KalTeng = 2
BPJS Kesehatan 2015-2016 diolah DaSK
22. Kenaikan Besaran
Klaim BPJS Per
Regional Per Tahun
• Sejak tahun 2015,
terjadi kenaikan biaya
klaim BPJS di Regional
I. Sangat tajam.
• DI Regional 5: Landai
• Regional I paling tinggi
besaran klaimnya
• Regional V biaya klaim
paling rendah
• Tahun 2020, di semua
regional biaya klaim
menurun karena
dampak pandemi
COVID-19
Region 1: DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Banten
Region 2: Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Bali, NTB
Region 3: NAD, Sumut, Jambi, Bengkulu, Kep. Bangka
Belitung, Kepri, Kalbar, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra,
Gorontalo, Sulbar
Region 4: Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara
Region 5: NTT, Maluku, Malut, Papua Barat, Papua
Sumber: Sample 1% data rutin BPJS 22
25. Dana BPJS lebih banyak dipergunakan oleh anggota yang relatif lebih
mampu:
Berlawanan dengan ideologi Pancasila: Keadilan Sosial
Dana BPJS
Yang saat ini terjadi
26. Untuk mengatasi permasalahan ketidak
adilan ini:
•Mengurangi konflik tidak perlu
antar 2 jalur.
•menggalang kerjasama
dengan dasar persamaan 2
jalur pendidikan residen ini.
30. Jalur
RS Pendidikan Utama
University Based
Fakultas
Kedokteran
Calon
residen
Calon
residen
Calon
residen
RS Pendidikan jejaring
residen
residen
residen
Ada kontrak
perorangan
31. Jalur
RS Pendidikan Utama
RS Pendidikan jejaring
Calon residen
Calon residen
Calon residen
Ada kontrak
perorangan
Hospital Based
Ada peran perguruan tinggi
32. Residen sebagai Pekerja di Hospital Based
Diharapkan:
• Akan didanai oleh rumahsakit sebagai bagian dari proses pelayanan
• Pengembangan dan jaga mutu proses pendidikan didukung oleh
perguruan tinggi (Fakultas Kedokteran).
• Merekrut dokter umum yang sudah bekerja di berbagai RS sebagai
peserta.
• Ada pendidikan residen yang bersifat moduler dimana dokter
umumnya dapat ditambah kompetensi secara bertahap,
• Ada program pendidikan yang tidak terlalu terikat waktu, batas umur
35 tahun tidak perlu untuk memberikan equal opportunity dan
memberi keadilan gender bagi dokter wanita yang ingin mempunyai
anak dulu.
33. Isi
1. UU Kesehatan 2023: Adanya pendidikan
Hospital-Based.
2. Riwayat UU Pendidikan Kedokteran
2013 : Semi Hospital Based
3. Apa yang terjadi 10 tahun ini?
4. Bagaimana Strategi FK
Swasta untuk hospital based?
Benchmarking.
34. Bagaiamana adaptasi peran FK Swasta?
Apa bisa memenuhi harapan peran Perguruan Tinggi di Hospital
Based dalam UU Kesehatan?
34
35. UU Kesehatan telah membuka sebuah
cakrawala baru untuk pendidikan residensi
• Peran perguruan tinggi di dalam
pendidikan Hospital Based perlu
dikembangkan?
• Bagaimana cara mengembangkan
sesuatu yang baru, yang belum
pernah terjadi di Indonesia, yang
sangat asing bagi kita semua?
• Perubahan yang dapat memakan
waktu bertahun tahun ke depan
Caranya adalah dengan
menggunakan proses
Benchmarking
36. Strategi untuk FK Swasta yang dianjurkan
adalah menggunakan Benchmarking
• Menurut Oxford Dictionary:
benchmark merupakan tolok ukur
yang digunakan untuk menilai
atau membandingkan suatu hal.
• Proses benchmarking: praktik
belajar dari organisasi lain yang
telah mempraktekkan sesuatu
dan punya indikator baik.
• Apa prinsip
benchmarking untuk
hospital based dan
fakultas kedokteran
swasta?
• Harus mencari yang
terbaik.
• Kondisi yang mirip.
• Kemana?
37. Harvard Medical School sebuah FK
Swasta di US sebagai Benchmark
Harvard Medical School (HMS) tidak memiliki atau
mengoperasikan rumah sakit,
HMS mengandalkan perjanjian dengan 15 afiliasi klinis
dan lembaga penelitian, mitra penting yang menyediakan
perawatan pasien dan pelatihan klinis di tahun 2023.
Rumah sakit dan institut ini mempekerjakan banyak
dokter dan ilmuwan dengan jabatan pengajar (sampai
Professor) di Harvard Medical School. .
43. Peranan Harvard Medical School
•Sebagai pengampu akademik
•Membina jabatan akademik bagi Dokter-dokter
spesialis di berbagai RS yang berafiliasi.
•Memberikan akses penelitian dan knowledge
bagi para dokter pendidik.
catatan:
1. Dokter-dokter di RS Pendidikan yang mempunyai residen tidak dibayar oleh HMS
2. Residen dibayar oleh RS-RS Pendidikan dengan dana dari “BPJS”nya AMerika Serikat
44. Apakah mungkin seperti ini di Indonesia?
RS/FKTP penyelanggara pendidikan residen
yang ber Afiliasi ke FK Swasta XXX
RS Swasta 1 RS Swasta 2 RS Swasta 3 FKTP
Anastesi +++ +++
Bedah +++ +++
DV +++
Kardiologi
Penyakit Dalam +++ +
Obsgin +++ +++
Layanan
Primer
+ +++
….dll
45. Saran:
• Sebaiknya Asosiasi FK-FK Swasta membentuk tim kecil yang
dengan serius melakukan benchmarking ke Harvard Medical
School atau Fk-FK swasta lain di luar negeri yang berhubungan
dengan RS-RS pendidikan residen.
• Tim kecil ini disarankan terdiri atas: Klinisi dan dokter layanan
primer, ahli pendidikan kedokteran, ahli manajemen kesehatan,
dan ahli keuangan.
• Tim kecil melakukan riset pengembangan dengan dana yang
cukup dan bekerja untuk menghasilkan rencana jangka pendek
dan panjang.
46. Penutup:
46
1. Residen sebagai Pekerja dalam sistem hospital based merupakan praktek
global
2. Setelah ketidak berhasilan UU Pendidikan Kedokterna melakukan semi
hospital based, UU Kesehatan membuka jalur University dan Hospital Based.
3. Kedua jalur ini tidak perlu konflik, dapat berjalan beriringan untuk mengatasi
masalah ketimpangan pelayanan kesehatan.
4. Sesuai UU Kesehatan 2023, FK-FK swasta Indonesia mempunyai peluang
berperan dalam hospital based.
5. Peranan ini dapat dipelajari dan dikembangkan melalui strategi benchmarking.
Harvard Medical School diharapkan menjadi tempat benchmark FK-FK
Swasta Indonesia.
6. Asosiasi FK-FK Swasta diharap membantuk tim kecil untuk R&D agar ada
rencana pengembangan jangka pendek dan panjang. Kalau tidak ada.
47. Mari kita bahas: dan semoga seminar ini
tidak menjadi pesta kembang api
Semoga mengikuti harapan ibu kita Kartini:
Habis gelap terbitlah terang....
Terimakasih