Strategi komunikasi dan edukasi publik yang efektif terkait Covid-19 membutuhkan prinsip-prinsip seperti kepercayaan dan kredibilitas, empati, otonomi dan pemberdayaan, nilai, emosi dan cerita, melibatkan masyarakat, kecepatan informasi, perhatian terhadap segmentasi audiens, serta institusionalisasi. Tujuannya adalah menyampaikan informasi yang transparan dan akurat untuk mengurangi infodemik dan ketakutan m
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
Strategi Komunikasi dan Edukasi Publik yang Efektif terkait Covid-19
1. Strategi Komunikasi
dan Edukasi Publik
yang Efektif terkait
Covid-19
Oleh : dr. Muh. Idham Rahman, MHPE
Disampaikan pada Webinar Edukasi Publik Prokami, 7 Desember 2021
2. Overview
1. Telaah literatur tentang edukasi publik terkait covid-19
2. Prinsip Strategi Komunikasi & Edukasi yang Efektif
3. Lesson learned → Persiapan menghadapi mutasi / next wave
3. EFFECTIVE HEALTH
COMMUNICATION
A Key factors in fighting the
COVID-19 pandemic
A. Finset, H. Bosworth, P. Butow et al. / Patient Education and Counseling 103 (2020) 873–876
4. 1. Infodemik Covid-19
• Krisis Kesehatan global dibarengi
dengan arus informasi massif
tentang Covid-19
• Semua orang bebas berbicara dan
memberikan opini
• Profesional Kesehatan → Meringkas
& Konfirmasi Informasi
• There may be no way to prevent a
Covid-19 pandemic in this
globalized time, but verified
information is the most effective
prevention against the disease of
panic (Lancet, 2020)
5. 2. Ketakutan terhadap Covid-19
• Penyebaran infeksi dan kematian akibat
covid-19 → Ketakutan & Kecemasan
• Pembatasan aktivitas sosial → Stress
• Keterbukaan informasi tentang yang
sudah diketahui & belum diketahui
tentang covid-19 menjadi penting
• Fear is easier to handle when it is
acknowledged (Tannenbaum et al,
2015)
6. 3. Perubahan Perilaku
• Terjadi pada individu &
komunitas
• Knowing is not the same as
doing
• Butuh teladan, aturan,
panduan dan modifikasi
lingkungan (fisik & maya)
• Educate.. Educate.. Educate..
7. 4. Tantangan untuk Klinisi
• Keterbatasan sarana & prasarana
• Pasien enggan untuk
mendapatkan perawatan optimal
• Kesenjangan antara klinisi &
professional di komunitas
• A situation like this requires a
broad, interdisciplinary response
from research community
(Bedford et al, 2019)
10. 1. Kepercayaan & Kredibilitas
Lakukan
• Transparansi → Berikan
penjelasan apa hal yang
telah diketahui & belum
diketahui secara pasti
• Messenger → Kompeten dan
Paham
• Sebarkan pesan yang
sederhana
• Koreksi hoax
Hindari
• Over reassurance
• Espektasi yang tidak realistis
• Perhatian berlebihan
terhadap hoax
11.
12. 2. Membangun Empati
Lakukan
• Tunjukkan kepedulian
• Sampaikan terima kasih terhadap
mereka yang berjuang
Hindari
• Saling menyalahkan individu /
kelompok
13.
14. 3. Otonomi &
Pemberdayaan
• Kumpulan Larangan
• Pilihan panduan
• Fokus pada Membangun
solidaritas dan kepedulian
• Menghargai kultur/budaya
& nilai di masyarakat
4. Nilai, Emosi &
Cerita
16. 5. Melibatkan masyarakat
• Dalam berbagai program promkes & preventif
• Amplify public voices
6. Kecepatan Informasi
• Informasi terbaru disebarkan & Hoax diklarifikasi
secepat mungkin
• Sigap terhadap perubahan informasi
17. 7. Perhatikan segmentasi audiens
• Profesional vs Awam
• Dewasa vs Remaja
8. Institutionalization
• Satgas / Unit komunikasi khusus
• Less is more