Assessment adalah penerapan dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk memperoleh beragam informasi mengenai hasil belajar dan ketercapaian kompetensi peserta didik
Kriteria asesmen yang baik meliputi :
1. Valid / Koheren
2. Konsisten
3. Ekuivalen
4. Feasibel / Dapat dilakukan
5. Dampak pendidikan
6. Efek katalitik
7. Dapat diterima
Kriteria sistem asesmen yang baik :
1. Koheren / valid
2. Kontinu / berkelanjutan
3. Komprehensif
4. Feasible
5. Orientasi tujuan
6. Dapat diterima
7. Transparan dan bebas bias
3. Kriteria Asesmen yang baik
1. Valid / Koheren : Mengukur
apa yang harus diukur, sesuai
tujuan
2. Konsisten : Hasilnya akan
sama meski dilakukan
pengulangan dengan kondisi
yang serupa
3. Ekuivalen : Nilai dan dampak
yang dihasilkan setara meski
dicoba pada institusi berbeda
4. Feasible / Dapat dilakukan :
Penilaian realistis, masuk akal,
sesuai tujuan dan konteks
PAGE 3
4. Kriteria Asesmen yang baik (2)
5. Dampak Pendidikan : Penilaian
memberikan motivasi belajar bagi
mahasiswa dan bermanfaat pada
proses pendidikannya
6. Efek katalitik : Penilian
memberikan hasil dan umpan
balik yang mendorong
kemajuan pembelajaran
mahasiswa
7. Dapat diterima : Proses dan
hasil asesmen dapat diterima
dan dipercaya oleh semua
stakeholder (termasuk
mahasiswa)
PAGE 4
5. Kriteria
Sistem
Asesmen
yang baik
Framework for Good Assessment: Systems of
Assessment
▪ Koheren atau Valid :
Terdiri dari beberapa modalitas penilaian, terkoordinasi,
independent dan selaras dengan tujuan pelajaran
▪ Kontinu / Berkelanjutan :
Hasil penilaiain individu dalam system berkontribusi
secara kumulatif terhadap tujuan pelajaran
▪ Komprehensif :
Sistem penilaian bersifat inklusif dan efektif, terdiri dari
komponen formatif, diagnostic, sumatif sesuai tujuan
pelajaran
▪ Feasible / Dapat dilakukan :
Komponen penilaian harus dapat diterapkan, realistis,
efisien, masuk akal, mempunyai tujuan, pelaksana dan
konteks
PAGE 5
6. Kriteria
Sistem
Asesmen
yang baik
(2)
Framework for Good Assessment:
Systems of Assessment
▪Orientasi tujuan :
Sistem penilaian harus
▪Dapat diterima :
Proses dan hasilnya dapat diterima,
kredibel dan evidence-based
▪Transparan dan bebas bias :
Pengambilan keputusan adil dan setara
PAGE 6
11. Sumatif dan Formatif
Penilaian Sumatif
▪ Fokus pada hasil
▪ Tujuan utama untuk menilai
pencapaian mahasiswa pada
suatu program (nilai)
Penilaian Formatif
▪ Fokus pada proses
▪ Tujuan utama untuk
memberikan umpan balik
kepada mahasiswa dan dosen
selama program berjalan
▪ Merupakan komponen penting
pada Pendidikan klinik → Sarana
utama menuju nilai sumatif yang
baik
PAGE 11
12. Asesmen “Performance / Show How”
1. Long Case
KEUNGGULAN
Memberikan kesempatan untuk menjalankan
peran sebagai dokter dan berinteraksi dengan
pasien sungguhan
KETERBATASAN
▪ Reliabilitas dan konsistensi rendah bila hanya
menggunakan 1-2 pasien
▪ Bila hanya berdasarkan presentasi kasus oleh
mahasiswa, tingkat pencapaian hanya sampai
“khows how”
Rekomendasi Penggunaan Dampak & Rasionalisasi
• Hindari penggunaan
sebagai high stakes
sumatif
• Gunakan sebagai
penilaian formatif dan
berikan umpan balik
Cara meningkatkan validitas
& reliabilitas
• Tingkatkan jumlah dan
jenis pasien
• Tingkatkan jumlah
kompetensi yang dinilai
• Gunakan banyak penguji
pada beberapa situasi
Hasil dengan reliabilitas yang
baik adalah
• 10 long case
• 200 menit waktu ujian /
mahasiswa
Mahasiswa akan lebih
banyak belajar dari pasien
sungguhan
Memberikan gambaran
pencapaian yang
komprehensif
PAGE 12
13. Asesmen “Performance / Show How”
2. Short case
KEUNGGULAN
▪ Banyak variasi kasus
▪ Menilai kemampuan pemeriksaan
klinik mahasiswa dengan lebih baik
KETERBATASAN
▪ Kadang terdapat perbedaan hasil
antara penguji
▪ Kadang tidak terstandar (pasien dan
pelaksanaannya)
Rekomendasi Penggunaan Dampak & Rasionalisasi
• Gunakan pasien standar
dengan berbagai variasi
kasus
• Diaplikasikan Bersama
dengan OSCE
• Kasus yang dipilih
merepresentasikan
berbagai kompetensi dan
masalah klinis pasien
• Reliabilitas dan
standarisasi menjadi lebih
baik
• Validitas dan generalisasi
data meningkat lebih baik
PAGE 13
15. Asesmen “Performance / Show How”
3. OSCE (Objective Structured Clinical Examination)
KEUNGGULAN
▪ Memberikan banyak sampling
dan proses yang terstandar
▪ Reliabilitas yang sangat baik
KETERBATASAN
▪ Fokus pada daftar tilik tugas
spesifik
▪ Cukup mahal dalam
pelaksanaanya
Rekomendasi Penggunaan Dampak & Rasionalisasi
• Paling baik bila
menggunakan 14-18
stase
• Gunakan penliaian skala
global
• Penguji harus terlatih
• Gunakan pasien sebagai
penilai
• Sangat baik dalam
reliabilitas
• Global rating lebih
memberikan nilai yang
baik disbanding hanya
check list
• Hasilnya ekuivalen
PAGE 15
17. Asesmen “Action / Does”
1. Mini-Clinical Evaluation Exercise
KEUNGGULAN
▪ Berdasarkan pengamatan langsung
▪ Dapat disesuaikan dengan konteks
local
▪ Mudah digunakan
KETERBATASAN
▪ Butuh pelatihan dosen
▪ Tidak memungkinkan untuk
menilai semua aspek dalam 1x
penilaian
PAGE 17
SARAN PENGGUNAAN
▪ Dilakukan dengan pengamatan
langsung mahasiswa dengan
pasien sungguhan
▪ Umpan balik dan penilaian
formatif perlu dilakukan
▪ Menilai berdasarkan capaian
kompetensi
19. Asesmen “Action / Does”
2. Direct Observation of Procedural Skills (DOPS)
KEUNGGULAN
▪ Sama seperti Mini-CEX namun
khusus untuk keterampilan
prosedural
KETERBATASAN
▪ Butuh pelatihan dosen
▪ Tidak memungkinkan untuk
menilai semua aspek dalam 1x
penilaian
▪ Butuh ahli untuk menilai
PAGE 19
SARAN PENGGUNAAN
▪ Dilakukan dengan pengamatan
langsung mahasiswa dengan pasien
sungguhan
▪ Umpan balik dan penilaian formatif
perlu dilakukan
▪ Menilai berdasarkan capaian
kompetensi
21. Asesmen “Action / Does”
3. Clinical Work Sampling (CWS)
KEUNGGULAN
▪ Sama seperti Mini-CEX dan
DOPS
▪ Memperoleh data yang
komprehensif (termasuk pasien)
KETERBATASAN
▪ Sulit untuk mengambil data dari
pasien
PAGE 21
22. Asesmen “Action / Does”
4. Penilaian 360 derajat
KEUNGGULAN
▪ Melihat Tindakan dan perilaku
actual
▪ Banyak penilain → Valid
KETERBATASAN
▪ Sulit dalam pengumpulan data
PAGE 22
24. Rekomendasi
▪ Penilaian perlu dirancang sesuai dengan
tujuan, aktivitas pembelajaran dan
menerapkan standar good assessment
(minimal validasi dan reliabilitas)
▪ Perlu digunakan variasi metode, kasus
dan penilai (dosen, peer, pasien dll)
▪ Pembuatan cetak biru akan membantu
dalam pelaksanaan dan evaluasi
PAGE 24
First Skill Second Skill
TERIMA KASIH