Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan yang mencakup definisi, klasifikasi, diagnosis, dan tanda-tanda preeklampsia dan eklampsia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada 5-10% kehamilan dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Terdapat beberapa jenis hipertensi kehamilan seperti hipertensi kronis, hipert
2. DAFTAR PENYAKIT (SKDI 2006) :
• Pregnancy induced Hypertension (2).
• Pre Eklampsia/Eklampsia (-).
• BLOK KARDIOVASKULAR.
(pengulangan)
3. HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
• 5-10% komplikasi kehamilan.
• 3 penyebab terbanyak penyebab kematian ibu
(perdarahan dan infeksi).
• Hipertensi : Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg yang diukur 2 kali,
selang 4 jam setelah penderita istirahat.
• Proteinurine : adanya protein ≥ 300 mg dalam
urine 24 jam.
o Urine tengah acak : ≥ 30 mg/dL.
o Dipstick : positif.
o Bakar : keruh keputihan.
4.
5. HIPERTENSI KRONIS
Hipertensi sebelum kehamilan atau di bawah 20
minggu dan menetap setelah 12 minggu
postpartum
HIPERTENSI GESTASIONAL
Hipertensi yang terjadi pada pertengahan
kehamilan, tanpa Proteinurine dan kembali
normal setelah 12 minggu postpartum
PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA
Hipertensi dan proteinurine setelah usia
Kehamilan 20 minggu.
HIP. KRONIS DENGAN SUPERIMPOSED
Hipertensi kronik yg disertai proteinurine
6. HDK
• Sebelum hamil
• UK < 20 minggu
HIPERTENSI
GESTASIONAL
PE
• Saat Hamil ini.
• UK ≥ 20 minggu
Proteinurine (+)
HIPERTENSI
KRONIS
Proteinurine (-) Proteinurine (-)
HIP. KRONIS DGN SUPERIMPOSED PE EKLAMPSIA
UK > 20 mgu, Proteinurine (+) KEJANG
Sejak Kapan?
7. PRE EKLAMPSIA/EKLAMPSIA
• Pre Eklampsia : hipertensi dan proteinurine yang
didapat setelah usia kehamilan 20 minggu.
• Eklampsia : kejang pada pasien PE.
• Penyebab PE/E :
oBelum sepenuhnya dimengerti.
oTeori yang dianut : kegagalan invasi sel-sel
trofoblas ke a. spiralis ibu dan kerusakan
endotel pembuluh darah → tidak terjadi
remodelling a. spiralis → vasokonstriksi.
10. Faktor Resiko PE/E :
• Primigravida
• Usia ekstrim
• Pernah menderita PE/E.
• Gemeli.
• Penyakit : hipertensi, penyakit ginjal, DM,
obesitas.
11. Diagnosa PE :
Progresifitas PE :
PE RINGAN PE BERAT EKLAMPSIA
• TD 140/90 sd
160/110.
• Proteinurine ≥
(+) 1.
• Belum ada
kerusakan
organ lain.
• TD ≥ 160/110.
• Proteinurine ≥
(+) 3.
• Disertai
kerusakan
organ lain.
• Gejala (sakit
kepala, nyeri
epigastrium,
pandangan
kabur,
mual/muntah,
sesak nafas,
HELLP Synd.
• Emergency :
Kejang dan
Coma.
• Kriteria
diagnostik
seperti PE.
12. 1. Seorang ibu, 18 tahun, G1P1A0, mengaku hamil 30
minggu, datang ke puskesmas ingin memeriksakan
kehamilannya. Saat ini ibu tidak ada keluhan,
pemeriksaan tanda vital dijumpai Sens. : compos mentis,
TD 150/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt. Pemeriksaan obstetri,
TFU 28 cm, DJJ 140 x/mnt, bagian terbawah kepala.
Pemeriksaan laboratorium, Proteinurine (++).
2. Ibu X, 38 tahun, G3P1A1, hamil 24 minggu, datang ke
puskesmas karena mengeluh sakit kepala dan nyeri ulu
hati. Pada anamnese riwayat demam (-), mata kuning (-),
riwayat penyakit jantung (-), riwayat gangguan b.a.k (-),
riwayat hipertensi (+). Tanda vital saat ini TD 160/100
mmHg, Nadi 84 x/mnt. Pemeriksaan obstetri, TFU 22 cm,
DJJ 148 x/mnt.
13. 3. Seorang ibu, 40 tahun, sedang hamil, digotong oleh
keluarganya ke rumah sakit karena kejang di rumah. Saat
ini kejang telah berakhir dan ibu tidak sadarkan diri.
Dokter UGD segera memeriksa tanda vital ibu,
Kesadaran Coma, TD 170/100 mmHg, Nadi 90 x/mnt,
Pernafasan 30 x/mnt, Temperatur 37 OC. Pemeriksaan
proteinurine (+++).
4. Ibu Y, 40 tahun, G4P3A0, hamil 36 minggu, datang ke
puskesmas ingin periksa hamil. Sewaktu bidan
puskesmas memeriksa tanda vital, dijumpai TD 150/100
mmHg. Setelah diperiksa ulang TD tetap 160/100 mmHg.
14. • Berikan oksigen : 4-6 liter/menit.
• Berikan antikejang : MgSO4.
b. Rujuk untuk penanganan selanjutnya dan
terminasi kehamilan (4-8 jam setelah
hemodinamik membaik).