SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
Nursing mother : ibu yang menyusui bayinya
Mengapa??
• 60% kematian balita karena kekurangan gizi →
nutrisi yang optimal (WHO/UNICEF 2003).
• Nutrisi Optimal :
oIMD dalam 1 jam setelah bayi lahir.
oASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6
bulan.
oBayi diberi MP-ASI sejak berusia 6 bulan.
oASI terus diberikan sampai anak berusia 24
bulan.
Mengapa??
• IMD mencegah 22% kematian bayi di bawah 1
bulan.
• MDGs
oASI eksklusif menurunkan angka kematian anak
hingga 13%.
oASI + MP-ASI menurunkan angka kematian anak
hingga 6%.
• ASI mengandung zat gizi, kekebalan tubuh
(terutama imunoglobulin) dan mudah dicerna →
kecukupan gizi, cegah infeksi, alergi, obesitas dsb.
Kebijakan Pemerintah :
• Kep. Menkes no. 450/Menkes/SK/IV/2004.
• UU RI no. 36 tahun 2009.
• PP no. 33 tahun 2012.
• Menetapkan bahwa menyusui bayi
merupakan Hak Azazi ibu dan bayi.
Nursing mother → apa yang harus diajarkan??
SKDI 2012 :
• Daftar Masalah : ASI tidak
keluar/kurang.
• Daftar Penyakit : penyakit pada
payudara (4A, Mastitis, Cracked
nipple, Inverted nipple)
• Daftar Ketrampilan : IMD (4A),
manajemen laktasi (4A)
PRODUKSI ASI
1. Anatomi Payudara
Terdiri dari :
a. Kelenjar payudara (Mammary Gland, Lobus)
• 1 payudara : 15-25 lobus.
• 1 lobus : beberapa lobulus yang terdiri dari
banyak alveoli.
• 1 alveoli : lumen, sel epitel sekresi ASI dan
serabut myoepitel (kontraksi).
b. Duktus, mulai dari lumen alveoli sampai
puting susu (duktus laktiferus).
ASI KURANG
Mendekati puting susu → sinus laktiferus.
c. Lemak, yang mengisi diantara lobus.
2. Perubahan payudara selama kehamilan sebagai
persiapan laktasi
• 6-8 minggu usia kehamilan : ukuran payudara
mulai bertambah → akhir kehamilan 1 payudara
+400 gr.
• Pertambahan : proliferasi sel epitel alveoli,
pembentukan duktus baru, perkembangan
lobus, hipertrofi pembuluh darah, sel myoepitel,
deposit lemak dan air.
• Hormon Estrogen merangsang kelenjar dan
Progesteron merangsang duktus.
• Proses laktasi pada kehamilan melalui 3 tahap :
a. Mammogenesis (pertumbuhan dan
perkembangan payudara).
b. Laktogenesis (dimulainya sekresi ASI).
c. Galaktopoiesis (mempertahankan sekresi
ASI).
• Kolostrum sudah mulai dihasilkan sejak usia
kehamilan 16 minggu.
MAMMOGENESIS LAKTOGENESIS GALAKTOPOIESIS
Estrogen Prolaktin
• Estrogen ↓
• Progesteron ↓
• hPL ↓
Isapan bayi
(prolaktin dan
oksitosin)
Progesteron Glukokortikoid Growth hormone
Prolaktin Insulin Glukokortikoid
Growth Hormone Insulin
Glukokortikoid Tiroksin dan
paratiroid
Epithelial Growth
Factor
3. Laktogenesis dan Galaktopoiesis
• Sel-sel epitel alveoli berfungsi menghasilkan ASI
atas rangsangan hormon Prolaktin.
• Substrat ASI diambil dari : saluran cerna atau
hepar ibu.
• ASI yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
dalam duktus (tidak ada tempat penyimpanan
ASI).
• Kemudian oleh rangsangan hormon Oksitosin
serabut myoepitel berkontraksi dan mendorong
ASI keluar dari payudara.
• Karena tidak ada tempat penyimpanan ASI,
maka ASI harus dikeluarkan agar terbentuk ASI
yang baru.
• Hormon terpenting Prolaktin dan Oksitosin di
sekresi oleh hipotalamus atas rangsangan
isapan bayi (menyusu) → menyusui akan
membentuk ASI yang baru.
• Prolaktin
o Kehamilan : kadarnya meningkat sampai 200
ng/ml → menurun setelah persalinan.
o Ibu menyusui : kadar prolaktin postpartum
menurun tetapi tetap di atas nilai normal
karena rangsangan isapan bayi → menyusui
> 6 x/hari akan mempertahankan kadar
prolaktin di atas nilai normal sampai 1 tahun
postpartum.
o Tidak menyusui : kadar prolaktin postpartum
terus turun sampai mencapai nilai normal
dalam 2 minggu postpartum.
b. Oksitosin → milk ejection reflex.
• Jenis ASI
a. Kolostrum
• Mulai di sekresi pada hari kedua
postpartum sampai hari kelima.
• Berwarna kuning lebih bayak
mengandung protein , mineral dan
kekebalan tubuh (IgA, complement,
makrofag, laktoferin, limfosit dsb) serta
rendah gula dan lemak.
b. ASI
• Berisi lemak dan protein dalam larutan
karbohidrat+mineral.
Diet untuk masa laktasi :
TIDAK HAMIL (UMUR) HAMIL LAKTASI
15-18 19-24 25-50 > 50
KALORI
(kkal)
2100 2100 2100 2000 + 300 + 200
PROTEIN
(gr)
48 46 46 46 + 30 + 20
VIT. A (IU) 800 800 800 800 800 1300
VIT C (mg) 60 60 60 60 70 95
A. FOLAT
(μg)
180 180 180 180 400 280
Ca (mg) 1300 1000 1000 1200 1000 1000
Fe (mg) 15 15 15 10 30 15
2600-2800
kkal
Masalah ASI tidak keluar/kurang
• Biarkan bayi tetap menghisap.
• Tetap menyusui bayi tanpa memberikan PASI (bayi
terlindungi dari kelaparan 2x24 jam).
• Diet yang baik.
• Dukungan terhadap ibu (cemas, takut, rasa sakit)
• IMD : proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting
susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting
susu).
• Membantu keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
• Indikasi : pada keterampilan Persalinan Normal
(bayi lahir → keringkan →potong tali pusat →
IMD).
KETRA,PILAN INISIASI MENYUSU DINI
Langkah :
1. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan kecuali
kedua tangan bayi. Keringkan seperlunya tanpa
menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit
putih) menyamankan kulit bayi.
2. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau
perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala
bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu,
bayi dan ibu diselimuti.
3. Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu
ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu).
Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat
untuk mencari puting susu ibunya.
4. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu
ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk
mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi
ibu yang berbaring mungkin tidak dapat
mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh
bayi.
5. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya
bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
6. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi
vitamin K dan tetes mata.
7. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung
(Rooming-In). Rawat-gabung memungkinkan ibu
menyusui bayinya kapan saja si bayi
menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak
boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu
merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan
menyusui.
• Manfaat IMD :
1. Menurunkan resiko kematian bayi akibat
hipotermia.
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya
(bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama),
cairan berharga yang kaya akan antibodi untuk
pencegahan infeksi.
5. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang
tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus
dan alergi.
6. Bayi yang mendapat IMD akan lebih berhasil
menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan
menyusu setelah 6 bulan.
7. Sentuhan, isapan dan jilatan bayi pada puting
susu ibu akan merangsang keluarnya oksitosin
yang penting karena :
• Menyebabkan rahim berkontraksi
membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.
• Merangsang hormon lain yang membuat ibu
menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi,
lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri)
dan timbul rasa sukacita/bahagia.
• Merangsang pengaliran ASI dari payudara,
sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar.
• ASI eksklusif adalah : pemberian ASI tanpa
makanan tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan (6 x 30 hari).
• Keberhasilan pemberian ASI ekslusif (WHO) :
o IMD.
o Selama pemberian ASI eksklusif, bayi hanya
mendapatkan ASI saja, tanpa perlu tambahan
makanan atau minuman, termasuk air
sekalipun.
o Berikan ASI tanpa dijadwal/sesuai permintaan
bayi (breastfeeding on demand).
o Jangan gunakan botol, dot/kompeng.
KETRA,PILAN MANAJEMEN LAKTASI
• Manfaat ASI eksklusif :
o Membantu ikatan batin antara ibu dengan bayi.
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu
karena menyusu akan merasakan kasih sayang
ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram.
o Membantu menunda kehamilan, jika menyusui
dilakukan secara rutin.
Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum
haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan, dan 96% tidak akan
hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
o Melindungi kesehatan ibu.
Menyusui dapat mengurangi risiko pendarahan
setelah melahirkan (Oksitosin berguna juga
untuk merangsang kontraksi uterus), mengurangi
resiko anemia, mengecilkan rahim (involusi),
lebih cepat mengurangi risiko menderita kanker
payudara dan ovarium.
o Biayanya lebih rendah daripada pemberian
asupan buatan, apalagi susu formula.
Memberi ASI Eksklusif, berarti tidak ada
pengeluaran untuk membeli susu formula
selama 6 bulan dan bayi jarang sakit.
o Meningkatkan kecerdasan anak
ASI merupakan nutrien yang ideal, dengan
komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan
dengan kabutuhan bayi. ASI juga mengandung
nutrien khusus yang diperlukan otak.
o Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat
kekebalan yang akan melindungi bayi dari
berbagai penyakit.
• Langkah-langkah Menyusui :
o Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
Karena tangan ibu akan memegang bagian
payudara yang akan diisap oleh mulut bayi.
o Keluarkan sedikit ASI, oleskan pada papillae dan
sekitar areola mammae.
ASI digunakan sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban papillae dan areola mammae.
o Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara,
mulai dari payudara yang terakhir belum
dikosongkan.
Posisikan bayi menghadap ibu, dengan kepala
bayi menghadap ke arah depan (ke arah
payudara), sehingga telinga dan tangannya
berada pada satu garis lurus. Payudara yang
akan disusukan ke bayi haruslah payudara yang
belum dikosongkan.
o Jika payudara terlalu besar, pegang dengan ibu
jari di atas dan jari lainnya menopang bagian
bawah payudara.
Payudara terlalu besar sering menyebabkan
papillae mammae tidak menonjol keluar.
Peganglah sedemikian rupa agar papillae dan
areola mammae dapat diisap bayi.
o Jika perlu rangsang bayi untuk membuka mulut,
dengan menyentuhkan jari ke sisi mulutnya.
Mulut bayi harus membuka lebar agar melekat
erat pada areola, bukan hanya pada papillae
mammae.
o Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara
ibu, dengan papillae dan areola mammae
dimasukkan ke dalam mulut bayi.
Segera dekatkan sebelum mulut bayi tertutup
kembali.
o Setelah payudara yang dihisap bayi terasa
kosong, lepaskan isapan bayi dengan menekan
dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu
dimasukkan ke mulut bayi.
Sebaiknya bayi menghisap hingga susu akhir dari
payudara ibu, kemudian dilepaskan, tetapi dapat
juga dibiarkan sampai melepaskan sendiri
isapannya.
o Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang
belum dikosongkan.
Setelah selesai dengan salah satu payudara,
maka kegiatan menyusu berikutnya dilakukan
pada payudara yang belum dihisap bayi.
o Selesai bayi menyusui, keluarkan sedikit ASI dan
oleskan pada papillae dan areola mammae,
kemudian biarkan kering dengan sendirinya.
Menjaga agar papillae dan areola mammae
tetap lembab.
o Sendawakan bayi.
Agar tidak memuntahkan ASI yang sudah
dimunimnya . Caranya bisa dengan menepuk-
nepuk punggungnya secara perlahan-lahan,
sambil digendong bersandar pada bahu ibu, atau
menengkurapkannya di atas pangkuan.
Setiap sarana pelayanan kesehatan :
1. Mempunyai kebijakan tentang penerapan 10
langkah menuju keberhasilan menyusui dan
melarang promosi PASI.
2. Melakukan pelatihan utk staf sendiri atau
lainnya.
3. Menyiapkan ibu hamil, untuk mengetahui
manfaat ASI dan langkah keberhasilan
menyusui. Memberikan konseling apabila ibu
penderita infeksi HIV positif.
4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru
lahir (1/2-1 jam setelah lahir).
5. Membantu ibu melakukan tehnik menyusui yang
benar (posisi peletakan mulut bayi pada
payudara).
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman
pralaktasi sejak bayi lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
(rooming-in).
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering mungkin
dan semau bayi.
9. Tidak meberikan dot/kompeng.
10. Menindaklanjuti ibu-ibayi setelah pulang dari
sarana pelayanan kesehatan.
MENYUSUI EKSKLUSIF

More Related Content

What's hot

Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)cahyatoshi
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasiJoni Iswanto
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Kaak 2 jam 30 mac 2016- susu ibu je
Kaak 2 jam  30 mac 2016- susu ibu jeKaak 2 jam  30 mac 2016- susu ibu je
Kaak 2 jam 30 mac 2016- susu ibu jeJessWongHuiJuan1
 
Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibuchuai
 
Imd & asi eksklusif
Imd & asi eksklusif Imd & asi eksklusif
Imd & asi eksklusif Health
 
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIRindang Abas
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusuicahyatoshi
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psihkdt
 

What's hot (19)

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)
 
Managemen laktasi
Managemen laktasiManagemen laktasi
Managemen laktasi
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Kaak 2 jam 30 mac 2016- susu ibu je
Kaak 2 jam  30 mac 2016- susu ibu jeKaak 2 jam  30 mac 2016- susu ibu je
Kaak 2 jam 30 mac 2016- susu ibu je
 
Manag laktasi
Manag laktasiManag laktasi
Manag laktasi
 
Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibu
 
[Ebook] Panduan Ibu Menyusui
[Ebook] Panduan  Ibu Menyusui[Ebook] Panduan  Ibu Menyusui
[Ebook] Panduan Ibu Menyusui
 
Manajemen laktasi
Manajemen laktasiManajemen laktasi
Manajemen laktasi
 
Imd & asi eksklusif
Imd & asi eksklusif Imd & asi eksklusif
Imd & asi eksklusif
 
Proposal paket happy moms rs x
Proposal paket happy moms rs x Proposal paket happy moms rs x
Proposal paket happy moms rs x
 
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
 
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asiSap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psi
 
ASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIFASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIF
 

Viewers also liked

2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasi2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasiharry christama
 
1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptxharry christama
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional fharry christama
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan ukharry christama
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 

Viewers also liked (7)

2 hdk f
2 hdk f2 hdk f
2 hdk f
 
2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasi2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasi
 
1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f
 
1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 

Similar to MENYUSUI EKSKLUSIF

Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfSbas InSilent
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIASiti Farida
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptSelviKurniaNovianti
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptssuserbb25f01
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniSidan Emozie
 
kelompok askeb neo.pdf
kelompok askeb neo.pdfkelompok askeb neo.pdf
kelompok askeb neo.pdfFitrianaDM
 
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptxMI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptxtaty38478
 
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...evazulioktavia1998
 
Manajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.pptManajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.pptMaulidaUchti
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxSitaResmi3
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2herniherni
 
Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Novie Vie
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”FAIQO DIYANA
 

Similar to MENYUSUI EKSKLUSIF (20)

Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu dini
 
kelompok askeb neo.pdf
kelompok askeb neo.pdfkelompok askeb neo.pdf
kelompok askeb neo.pdf
 
Leaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif newLeaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif new
 
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptxMI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptx
 
Laktasi
LaktasiLaktasi
Laktasi
 
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...
PPT Askeb Nifas, Masalah Pengeluaran ASI Menyusui Bayi Prematur Pengaruh Masa...
 
Manajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.pptManajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.ppt
 
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
 
Asi ekslusif
Asi ekslusifAsi ekslusif
Asi ekslusif
 
Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)
 
Makalah askeb persalinan
Makalah askeb persalinanMakalah askeb persalinan
Makalah askeb persalinan
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
 

More from harry christama

Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
perdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalperdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalharry christama
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalharry christama
 
Respond Emergency terhadap Demam final
Respond Emergency terhadap Demam finalRespond Emergency terhadap Demam final
Respond Emergency terhadap Demam finalharry christama
 
Respond Emergency terhadap Kejang final
Respond Emergency terhadap Kejang finalRespond Emergency terhadap Kejang final
Respond Emergency terhadap Kejang finalharry christama
 

More from harry christama (16)

4 perubahan fisiologis
4 perubahan fisiologis4 perubahan fisiologis
4 perubahan fisiologis
 
Menopause f
Menopause fMenopause f
Menopause f
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Konseling f
Konseling fKonseling f
Konseling f
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
perdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalperdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV final
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
 
Tumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak GinekologiTumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak Ginekologi
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Ginekologi
 
Tumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas GinekologiTumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas Ginekologi
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
 
Respond Emergency terhadap Demam final
Respond Emergency terhadap Demam finalRespond Emergency terhadap Demam final
Respond Emergency terhadap Demam final
 
Respond Emergency terhadap Kejang final
Respond Emergency terhadap Kejang finalRespond Emergency terhadap Kejang final
Respond Emergency terhadap Kejang final
 
Rte syok
Rte syokRte syok
Rte syok
 

Recently uploaded

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 

Recently uploaded (20)

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 

MENYUSUI EKSKLUSIF

  • 1.
  • 2. Nursing mother : ibu yang menyusui bayinya Mengapa?? • 60% kematian balita karena kekurangan gizi → nutrisi yang optimal (WHO/UNICEF 2003). • Nutrisi Optimal : oIMD dalam 1 jam setelah bayi lahir. oASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan. oBayi diberi MP-ASI sejak berusia 6 bulan. oASI terus diberikan sampai anak berusia 24 bulan.
  • 3. Mengapa?? • IMD mencegah 22% kematian bayi di bawah 1 bulan. • MDGs oASI eksklusif menurunkan angka kematian anak hingga 13%. oASI + MP-ASI menurunkan angka kematian anak hingga 6%. • ASI mengandung zat gizi, kekebalan tubuh (terutama imunoglobulin) dan mudah dicerna → kecukupan gizi, cegah infeksi, alergi, obesitas dsb.
  • 4. Kebijakan Pemerintah : • Kep. Menkes no. 450/Menkes/SK/IV/2004. • UU RI no. 36 tahun 2009. • PP no. 33 tahun 2012. • Menetapkan bahwa menyusui bayi merupakan Hak Azazi ibu dan bayi.
  • 5. Nursing mother → apa yang harus diajarkan?? SKDI 2012 : • Daftar Masalah : ASI tidak keluar/kurang. • Daftar Penyakit : penyakit pada payudara (4A, Mastitis, Cracked nipple, Inverted nipple) • Daftar Ketrampilan : IMD (4A), manajemen laktasi (4A)
  • 6. PRODUKSI ASI 1. Anatomi Payudara Terdiri dari : a. Kelenjar payudara (Mammary Gland, Lobus) • 1 payudara : 15-25 lobus. • 1 lobus : beberapa lobulus yang terdiri dari banyak alveoli. • 1 alveoli : lumen, sel epitel sekresi ASI dan serabut myoepitel (kontraksi). b. Duktus, mulai dari lumen alveoli sampai puting susu (duktus laktiferus). ASI KURANG
  • 7. Mendekati puting susu → sinus laktiferus. c. Lemak, yang mengisi diantara lobus.
  • 8.
  • 9.
  • 10. 2. Perubahan payudara selama kehamilan sebagai persiapan laktasi • 6-8 minggu usia kehamilan : ukuran payudara mulai bertambah → akhir kehamilan 1 payudara +400 gr. • Pertambahan : proliferasi sel epitel alveoli, pembentukan duktus baru, perkembangan lobus, hipertrofi pembuluh darah, sel myoepitel, deposit lemak dan air. • Hormon Estrogen merangsang kelenjar dan Progesteron merangsang duktus.
  • 11. • Proses laktasi pada kehamilan melalui 3 tahap : a. Mammogenesis (pertumbuhan dan perkembangan payudara). b. Laktogenesis (dimulainya sekresi ASI). c. Galaktopoiesis (mempertahankan sekresi ASI). • Kolostrum sudah mulai dihasilkan sejak usia kehamilan 16 minggu.
  • 12. MAMMOGENESIS LAKTOGENESIS GALAKTOPOIESIS Estrogen Prolaktin • Estrogen ↓ • Progesteron ↓ • hPL ↓ Isapan bayi (prolaktin dan oksitosin) Progesteron Glukokortikoid Growth hormone Prolaktin Insulin Glukokortikoid Growth Hormone Insulin Glukokortikoid Tiroksin dan paratiroid Epithelial Growth Factor
  • 13. 3. Laktogenesis dan Galaktopoiesis • Sel-sel epitel alveoli berfungsi menghasilkan ASI atas rangsangan hormon Prolaktin. • Substrat ASI diambil dari : saluran cerna atau hepar ibu. • ASI yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam duktus (tidak ada tempat penyimpanan ASI). • Kemudian oleh rangsangan hormon Oksitosin serabut myoepitel berkontraksi dan mendorong ASI keluar dari payudara.
  • 14. • Karena tidak ada tempat penyimpanan ASI, maka ASI harus dikeluarkan agar terbentuk ASI yang baru. • Hormon terpenting Prolaktin dan Oksitosin di sekresi oleh hipotalamus atas rangsangan isapan bayi (menyusu) → menyusui akan membentuk ASI yang baru. • Prolaktin o Kehamilan : kadarnya meningkat sampai 200 ng/ml → menurun setelah persalinan.
  • 15.
  • 16. o Ibu menyusui : kadar prolaktin postpartum menurun tetapi tetap di atas nilai normal karena rangsangan isapan bayi → menyusui > 6 x/hari akan mempertahankan kadar prolaktin di atas nilai normal sampai 1 tahun postpartum. o Tidak menyusui : kadar prolaktin postpartum terus turun sampai mencapai nilai normal dalam 2 minggu postpartum. b. Oksitosin → milk ejection reflex.
  • 17. • Jenis ASI a. Kolostrum • Mulai di sekresi pada hari kedua postpartum sampai hari kelima. • Berwarna kuning lebih bayak mengandung protein , mineral dan kekebalan tubuh (IgA, complement, makrofag, laktoferin, limfosit dsb) serta rendah gula dan lemak. b. ASI • Berisi lemak dan protein dalam larutan karbohidrat+mineral.
  • 18.
  • 19. Diet untuk masa laktasi : TIDAK HAMIL (UMUR) HAMIL LAKTASI 15-18 19-24 25-50 > 50 KALORI (kkal) 2100 2100 2100 2000 + 300 + 200 PROTEIN (gr) 48 46 46 46 + 30 + 20 VIT. A (IU) 800 800 800 800 800 1300 VIT C (mg) 60 60 60 60 70 95 A. FOLAT (μg) 180 180 180 180 400 280 Ca (mg) 1300 1000 1000 1200 1000 1000 Fe (mg) 15 15 15 10 30 15 2600-2800 kkal
  • 20. Masalah ASI tidak keluar/kurang • Biarkan bayi tetap menghisap. • Tetap menyusui bayi tanpa memberikan PASI (bayi terlindungi dari kelaparan 2x24 jam). • Diet yang baik. • Dukungan terhadap ibu (cemas, takut, rasa sakit)
  • 21. • IMD : proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). • Membantu keberhasilan pemberian ASI eksklusif. • Indikasi : pada keterampilan Persalinan Normal (bayi lahir → keringkan →potong tali pusat → IMD). KETRA,PILAN INISIASI MENYUSU DINI
  • 22. Langkah : 1. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan kecuali kedua tangan bayi. Keringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi. 2. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti. 3. Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
  • 23. 4. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi. 5. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai. 6. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
  • 24. 7. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung (Rooming-In). Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
  • 25.
  • 26. • Manfaat IMD : 1. Menurunkan resiko kematian bayi akibat hipotermia. 2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. 3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. 4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi untuk pencegahan infeksi. 5. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus dan alergi.
  • 27. 6. Bayi yang mendapat IMD akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan. 7. Sentuhan, isapan dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena : • Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu. • Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri)
  • 28. dan timbul rasa sukacita/bahagia. • Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
  • 29. • ASI eksklusif adalah : pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (6 x 30 hari). • Keberhasilan pemberian ASI ekslusif (WHO) : o IMD. o Selama pemberian ASI eksklusif, bayi hanya mendapatkan ASI saja, tanpa perlu tambahan makanan atau minuman, termasuk air sekalipun. o Berikan ASI tanpa dijadwal/sesuai permintaan bayi (breastfeeding on demand). o Jangan gunakan botol, dot/kompeng. KETRA,PILAN MANAJEMEN LAKTASI
  • 30. • Manfaat ASI eksklusif : o Membantu ikatan batin antara ibu dengan bayi. Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram. o Membantu menunda kehamilan, jika menyusui dilakukan secara rutin. Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
  • 31. o Melindungi kesehatan ibu. Menyusui dapat mengurangi risiko pendarahan setelah melahirkan (Oksitosin berguna juga untuk merangsang kontraksi uterus), mengurangi resiko anemia, mengecilkan rahim (involusi), lebih cepat mengurangi risiko menderita kanker payudara dan ovarium. o Biayanya lebih rendah daripada pemberian asupan buatan, apalagi susu formula. Memberi ASI Eksklusif, berarti tidak ada pengeluaran untuk membeli susu formula selama 6 bulan dan bayi jarang sakit.
  • 32. o Meningkatkan kecerdasan anak ASI merupakan nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan dengan kabutuhan bayi. ASI juga mengandung nutrien khusus yang diperlukan otak. o Meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit.
  • 33. • Langkah-langkah Menyusui : o Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih. Karena tangan ibu akan memegang bagian payudara yang akan diisap oleh mulut bayi. o Keluarkan sedikit ASI, oleskan pada papillae dan sekitar areola mammae. ASI digunakan sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban papillae dan areola mammae.
  • 34. o Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara, mulai dari payudara yang terakhir belum dikosongkan. Posisikan bayi menghadap ibu, dengan kepala bayi menghadap ke arah depan (ke arah payudara), sehingga telinga dan tangannya berada pada satu garis lurus. Payudara yang akan disusukan ke bayi haruslah payudara yang belum dikosongkan.
  • 35.
  • 36. o Jika payudara terlalu besar, pegang dengan ibu jari di atas dan jari lainnya menopang bagian bawah payudara. Payudara terlalu besar sering menyebabkan papillae mammae tidak menonjol keluar. Peganglah sedemikian rupa agar papillae dan areola mammae dapat diisap bayi.
  • 37.
  • 38. o Jika perlu rangsang bayi untuk membuka mulut, dengan menyentuhkan jari ke sisi mulutnya. Mulut bayi harus membuka lebar agar melekat erat pada areola, bukan hanya pada papillae mammae.
  • 39. o Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, dengan papillae dan areola mammae dimasukkan ke dalam mulut bayi. Segera dekatkan sebelum mulut bayi tertutup kembali.
  • 40.
  • 41. o Setelah payudara yang dihisap bayi terasa kosong, lepaskan isapan bayi dengan menekan dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi. Sebaiknya bayi menghisap hingga susu akhir dari payudara ibu, kemudian dilepaskan, tetapi dapat juga dibiarkan sampai melepaskan sendiri isapannya.
  • 42. o Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum dikosongkan. Setelah selesai dengan salah satu payudara, maka kegiatan menyusu berikutnya dilakukan pada payudara yang belum dihisap bayi. o Selesai bayi menyusui, keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada papillae dan areola mammae, kemudian biarkan kering dengan sendirinya. Menjaga agar papillae dan areola mammae tetap lembab.
  • 43. o Sendawakan bayi. Agar tidak memuntahkan ASI yang sudah dimunimnya . Caranya bisa dengan menepuk- nepuk punggungnya secara perlahan-lahan, sambil digendong bersandar pada bahu ibu, atau menengkurapkannya di atas pangkuan.
  • 44.
  • 45. Setiap sarana pelayanan kesehatan : 1. Mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI. 2. Melakukan pelatihan utk staf sendiri atau lainnya. 3. Menyiapkan ibu hamil, untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif. 4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2-1 jam setelah lahir).
  • 46. 5. Membantu ibu melakukan tehnik menyusui yang benar (posisi peletakan mulut bayi pada payudara). 6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktasi sejak bayi lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi (rooming-in). 8. Melaksanakan pemberian ASI sesering mungkin dan semau bayi. 9. Tidak meberikan dot/kompeng. 10. Menindaklanjuti ibu-ibayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan.