2. Nursing mother : ibu yang menyusui bayinya
Mengapa??
• 60% kematian balita karena kekurangan gizi →
nutrisi yang optimal (WHO/UNICEF 2003).
• Nutrisi Optimal :
oIMD dalam 1 jam setelah bayi lahir.
oASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6
bulan.
oBayi diberi MP-ASI sejak berusia 6 bulan.
oASI terus diberikan sampai anak berusia 24
bulan.
3. Mengapa??
• IMD mencegah 22% kematian bayi di bawah 1
bulan.
• MDGs
oASI eksklusif menurunkan angka kematian anak
hingga 13%.
oASI + MP-ASI menurunkan angka kematian anak
hingga 6%.
• ASI mengandung zat gizi, kekebalan tubuh
(terutama imunoglobulin) dan mudah dicerna →
kecukupan gizi, cegah infeksi, alergi, obesitas dsb.
4. Kebijakan Pemerintah :
• Kep. Menkes no. 450/Menkes/SK/IV/2004.
• UU RI no. 36 tahun 2009.
• PP no. 33 tahun 2012.
• Menetapkan bahwa menyusui bayi
merupakan Hak Azazi ibu dan bayi.
5. Nursing mother → apa yang harus diajarkan??
SKDI 2012 :
• Daftar Masalah : ASI tidak
keluar/kurang.
• Daftar Penyakit : penyakit pada
payudara (4A, Mastitis, Cracked
nipple, Inverted nipple)
• Daftar Ketrampilan : IMD (4A),
manajemen laktasi (4A)
6. PRODUKSI ASI
1. Anatomi Payudara
Terdiri dari :
a. Kelenjar payudara (Mammary Gland, Lobus)
• 1 payudara : 15-25 lobus.
• 1 lobus : beberapa lobulus yang terdiri dari
banyak alveoli.
• 1 alveoli : lumen, sel epitel sekresi ASI dan
serabut myoepitel (kontraksi).
b. Duktus, mulai dari lumen alveoli sampai
puting susu (duktus laktiferus).
ASI KURANG
10. 2. Perubahan payudara selama kehamilan sebagai
persiapan laktasi
• 6-8 minggu usia kehamilan : ukuran payudara
mulai bertambah → akhir kehamilan 1 payudara
+400 gr.
• Pertambahan : proliferasi sel epitel alveoli,
pembentukan duktus baru, perkembangan
lobus, hipertrofi pembuluh darah, sel myoepitel,
deposit lemak dan air.
• Hormon Estrogen merangsang kelenjar dan
Progesteron merangsang duktus.
11. • Proses laktasi pada kehamilan melalui 3 tahap :
a. Mammogenesis (pertumbuhan dan
perkembangan payudara).
b. Laktogenesis (dimulainya sekresi ASI).
c. Galaktopoiesis (mempertahankan sekresi
ASI).
• Kolostrum sudah mulai dihasilkan sejak usia
kehamilan 16 minggu.
13. 3. Laktogenesis dan Galaktopoiesis
• Sel-sel epitel alveoli berfungsi menghasilkan ASI
atas rangsangan hormon Prolaktin.
• Substrat ASI diambil dari : saluran cerna atau
hepar ibu.
• ASI yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
dalam duktus (tidak ada tempat penyimpanan
ASI).
• Kemudian oleh rangsangan hormon Oksitosin
serabut myoepitel berkontraksi dan mendorong
ASI keluar dari payudara.
14. • Karena tidak ada tempat penyimpanan ASI,
maka ASI harus dikeluarkan agar terbentuk ASI
yang baru.
• Hormon terpenting Prolaktin dan Oksitosin di
sekresi oleh hipotalamus atas rangsangan
isapan bayi (menyusu) → menyusui akan
membentuk ASI yang baru.
• Prolaktin
o Kehamilan : kadarnya meningkat sampai 200
ng/ml → menurun setelah persalinan.
15.
16. o Ibu menyusui : kadar prolaktin postpartum
menurun tetapi tetap di atas nilai normal
karena rangsangan isapan bayi → menyusui
> 6 x/hari akan mempertahankan kadar
prolaktin di atas nilai normal sampai 1 tahun
postpartum.
o Tidak menyusui : kadar prolaktin postpartum
terus turun sampai mencapai nilai normal
dalam 2 minggu postpartum.
b. Oksitosin → milk ejection reflex.
17. • Jenis ASI
a. Kolostrum
• Mulai di sekresi pada hari kedua
postpartum sampai hari kelima.
• Berwarna kuning lebih bayak
mengandung protein , mineral dan
kekebalan tubuh (IgA, complement,
makrofag, laktoferin, limfosit dsb) serta
rendah gula dan lemak.
b. ASI
• Berisi lemak dan protein dalam larutan
karbohidrat+mineral.
18.
19. Diet untuk masa laktasi :
TIDAK HAMIL (UMUR) HAMIL LAKTASI
15-18 19-24 25-50 > 50
KALORI
(kkal)
2100 2100 2100 2000 + 300 + 200
PROTEIN
(gr)
48 46 46 46 + 30 + 20
VIT. A (IU) 800 800 800 800 800 1300
VIT C (mg) 60 60 60 60 70 95
A. FOLAT
(μg)
180 180 180 180 400 280
Ca (mg) 1300 1000 1000 1200 1000 1000
Fe (mg) 15 15 15 10 30 15
2600-2800
kkal
20. Masalah ASI tidak keluar/kurang
• Biarkan bayi tetap menghisap.
• Tetap menyusui bayi tanpa memberikan PASI (bayi
terlindungi dari kelaparan 2x24 jam).
• Diet yang baik.
• Dukungan terhadap ibu (cemas, takut, rasa sakit)
21. • IMD : proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting
susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting
susu).
• Membantu keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
• Indikasi : pada keterampilan Persalinan Normal
(bayi lahir → keringkan →potong tali pusat →
IMD).
KETRA,PILAN INISIASI MENYUSU DINI
22. Langkah :
1. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan kecuali
kedua tangan bayi. Keringkan seperlunya tanpa
menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit
putih) menyamankan kulit bayi.
2. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau
perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala
bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu,
bayi dan ibu diselimuti.
3. Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu
ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu).
Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat
untuk mencari puting susu ibunya.
23. 4. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu
ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk
mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi
ibu yang berbaring mungkin tidak dapat
mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh
bayi.
5. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya
bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
6. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi
vitamin K dan tetes mata.
24. 7. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung
(Rooming-In). Rawat-gabung memungkinkan ibu
menyusui bayinya kapan saja si bayi
menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak
boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu
merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan
menyusui.
25.
26. • Manfaat IMD :
1. Menurunkan resiko kematian bayi akibat
hipotermia.
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya
(bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama),
cairan berharga yang kaya akan antibodi untuk
pencegahan infeksi.
5. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang
tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus
dan alergi.
27. 6. Bayi yang mendapat IMD akan lebih berhasil
menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan
menyusu setelah 6 bulan.
7. Sentuhan, isapan dan jilatan bayi pada puting
susu ibu akan merangsang keluarnya oksitosin
yang penting karena :
• Menyebabkan rahim berkontraksi
membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.
• Merangsang hormon lain yang membuat ibu
menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi,
lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri)
28. dan timbul rasa sukacita/bahagia.
• Merangsang pengaliran ASI dari payudara,
sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar.
29. • ASI eksklusif adalah : pemberian ASI tanpa
makanan tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan (6 x 30 hari).
• Keberhasilan pemberian ASI ekslusif (WHO) :
o IMD.
o Selama pemberian ASI eksklusif, bayi hanya
mendapatkan ASI saja, tanpa perlu tambahan
makanan atau minuman, termasuk air
sekalipun.
o Berikan ASI tanpa dijadwal/sesuai permintaan
bayi (breastfeeding on demand).
o Jangan gunakan botol, dot/kompeng.
KETRA,PILAN MANAJEMEN LAKTASI
30. • Manfaat ASI eksklusif :
o Membantu ikatan batin antara ibu dengan bayi.
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu
karena menyusu akan merasakan kasih sayang
ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram.
o Membantu menunda kehamilan, jika menyusui
dilakukan secara rutin.
Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum
haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan, dan 96% tidak akan
hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
31. o Melindungi kesehatan ibu.
Menyusui dapat mengurangi risiko pendarahan
setelah melahirkan (Oksitosin berguna juga
untuk merangsang kontraksi uterus), mengurangi
resiko anemia, mengecilkan rahim (involusi),
lebih cepat mengurangi risiko menderita kanker
payudara dan ovarium.
o Biayanya lebih rendah daripada pemberian
asupan buatan, apalagi susu formula.
Memberi ASI Eksklusif, berarti tidak ada
pengeluaran untuk membeli susu formula
selama 6 bulan dan bayi jarang sakit.
32. o Meningkatkan kecerdasan anak
ASI merupakan nutrien yang ideal, dengan
komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan
dengan kabutuhan bayi. ASI juga mengandung
nutrien khusus yang diperlukan otak.
o Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat
kekebalan yang akan melindungi bayi dari
berbagai penyakit.
33. • Langkah-langkah Menyusui :
o Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
Karena tangan ibu akan memegang bagian
payudara yang akan diisap oleh mulut bayi.
o Keluarkan sedikit ASI, oleskan pada papillae dan
sekitar areola mammae.
ASI digunakan sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban papillae dan areola mammae.
34. o Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara,
mulai dari payudara yang terakhir belum
dikosongkan.
Posisikan bayi menghadap ibu, dengan kepala
bayi menghadap ke arah depan (ke arah
payudara), sehingga telinga dan tangannya
berada pada satu garis lurus. Payudara yang
akan disusukan ke bayi haruslah payudara yang
belum dikosongkan.
35.
36. o Jika payudara terlalu besar, pegang dengan ibu
jari di atas dan jari lainnya menopang bagian
bawah payudara.
Payudara terlalu besar sering menyebabkan
papillae mammae tidak menonjol keluar.
Peganglah sedemikian rupa agar papillae dan
areola mammae dapat diisap bayi.
37.
38. o Jika perlu rangsang bayi untuk membuka mulut,
dengan menyentuhkan jari ke sisi mulutnya.
Mulut bayi harus membuka lebar agar melekat
erat pada areola, bukan hanya pada papillae
mammae.
39. o Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara
ibu, dengan papillae dan areola mammae
dimasukkan ke dalam mulut bayi.
Segera dekatkan sebelum mulut bayi tertutup
kembali.
40.
41. o Setelah payudara yang dihisap bayi terasa
kosong, lepaskan isapan bayi dengan menekan
dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu
dimasukkan ke mulut bayi.
Sebaiknya bayi menghisap hingga susu akhir dari
payudara ibu, kemudian dilepaskan, tetapi dapat
juga dibiarkan sampai melepaskan sendiri
isapannya.
42. o Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang
belum dikosongkan.
Setelah selesai dengan salah satu payudara,
maka kegiatan menyusu berikutnya dilakukan
pada payudara yang belum dihisap bayi.
o Selesai bayi menyusui, keluarkan sedikit ASI dan
oleskan pada papillae dan areola mammae,
kemudian biarkan kering dengan sendirinya.
Menjaga agar papillae dan areola mammae
tetap lembab.
43. o Sendawakan bayi.
Agar tidak memuntahkan ASI yang sudah
dimunimnya . Caranya bisa dengan menepuk-
nepuk punggungnya secara perlahan-lahan,
sambil digendong bersandar pada bahu ibu, atau
menengkurapkannya di atas pangkuan.
44.
45. Setiap sarana pelayanan kesehatan :
1. Mempunyai kebijakan tentang penerapan 10
langkah menuju keberhasilan menyusui dan
melarang promosi PASI.
2. Melakukan pelatihan utk staf sendiri atau
lainnya.
3. Menyiapkan ibu hamil, untuk mengetahui
manfaat ASI dan langkah keberhasilan
menyusui. Memberikan konseling apabila ibu
penderita infeksi HIV positif.
4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru
lahir (1/2-1 jam setelah lahir).
46. 5. Membantu ibu melakukan tehnik menyusui yang
benar (posisi peletakan mulut bayi pada
payudara).
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman
pralaktasi sejak bayi lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
(rooming-in).
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering mungkin
dan semau bayi.
9. Tidak meberikan dot/kompeng.
10. Menindaklanjuti ibu-ibayi setelah pulang dari
sarana pelayanan kesehatan.