SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
 PLN D: 14 - 15
KONFLIK DAN HAMBATAN DAN KEBERHASLAN
VARIABEL KEKUATAN DALAM
NEGOSIASI
1
MENGETAHUI VARIABEL KEKUATAN
 Variabel Kekuatan seperti sesuatu yang diinginkan mitra
yang dapat diberikan, sehingga dia akan mau
mendengarkan ( contohnya ancaman hukuman )
 Variabel yang spesifik bisa bersifat nyata maupun abstrak.
Variabel yang bersifat nyata contohnya keunggulan
keunggulan dari produk, dan yang abstrak contohnya anda
misalnya adalah pelanggan setia dan banyak lagi yang
dapat anda cari sebagai contoh.
 Variabel Keabsahan yaitu, bukti faktual, sesuatu yang
berbobot dalam berargumentasi
 Variabel lain yang menimbulkan simpati, misalnya
“ saya hanya dapat berbelanja dengan sistem pengiriman
barang “
 Variabel percaya diri.
2
HINDARI
 Tidak menyediakan waktu untuk menentukan apa yang
ada inginkan
 Jangan menganggap ajakan “ mari simak apa yang
mereka kemukakan “ sebagai persiapan;
 Bersikap tidak realistik saat menentukan titik titik masuk –
keluar anda;
 Tidak memprioritaskan yang anda inginkan;
 Tidak menetapkan rentang untuk setiap kebutuhan
3
LANGKAH KE DUA : MENDEBAT APA YANG MEREKA
INGINKAN
 Ungkapkan apa yang anda inginkan tetapi jangan
mengungkapkan persyaratan yang mungkin ada dapat
terima;
 Ajukan pertanyaan yang bersifat terbuka dan dengar
baik baik jawabannya;
 Perhatikan isyarat yang mengindikasikan suatu
kesediaan untuk mempertimbangkan gerakan yang
menyimpang dari tuntutan semula
 Abaikan isyarat yang memperpanjang perdebatan
 Banyak mendengar dan kurangi berbicara
 Berikan tanggapan dan balasan positif
 Berikan imbalan atas pemberian isyarattetapi tidak untuk
kekakuan pendirian 4
HINDARI
 Tidak memperhatikan isyarat
 Berpindah posisi dalam menanggapi kekakuan pendirian;
 Tidak menelusuri lebih lanjut implikasi dari suatu isyarat
 Tidak memberikan reaksi positif atas suatu isyarat
 Hindari hal hal ini dalam Perdebatan:
mengolok olok, menginterupsi; mencari angka;
menyerang; menyalahkan;
berbicara terlalu banyak; berteriak untuk mengeclkan
seseorang; sindiran tajam dan mengancam
5
MANGUSULKAN APA YANG DAPAT ANDA TAWARKAN
 Gunakan kalimat “ Jika…. Maka…”( jika mereka dapat
memenuhi sebahagian dari keinginan anda, maka anda
dapat mempertimbangkan untuk memenuhi sebahagian
dari keinginan mereka;
 Anda diam sejenak jangan menginterupsi usulan (
proporsal) yang sedang mereka ajukan
 Usulan lebih produktif dari pada argumen, karena
argumen tidak dapat di negosiasi;
 Usulan dapat membuat negosisi melangkah maju;
 Melalui ususlan anda dapat merebut inisiatif
 Usulan yang tidak realistis menyebabkan timbulnya
kesenjangan diantara negosiator
6
LANJUTAN
 Menginterupsi usulan dapat menimbulkan argument;
 Usulan dapat digunakan untuk mencetuskan tanggapan;
 Anda harus bersikap tegas mengenai hal hal umum,misalnya
“ kami harus mendapatkan kompensasi “;
 Bersikap luwes mengenai hal hal spesifik, misalnya, “ kami
menyarankan kompensasi 10 juta Rupiah “
 Jangan menggunakan bahasa yang lunak, misalnya; “ saya
berharap “ – “ kami ingin “, “ Kami mengutamakan “, Gunakan
bahasa yang tegas misalnya “ kami perlu “ , “ kami harus
mendapatkan “ atau “ kami memerlukan “
7
LANJUTAN
 Nyatakan persyaratan anda lebih dahulu dan ajukan hal
hal spesifik dengan samar samar ;
 Tindak lanjuti dengan penawaran Anda yang bersifat
sementara
8
HINDARI
 Jangan hanya berkeluh kesah, usulkan jalan keluarnya;
 Mengguanakan kata lunak seperti “ Saya suka “ atau “ saya
ingin “;
 Membuat pernawaran tanpa syarat;
 Berunding dengan diri sendiri sebelum bertemu dengan pihak
lawan ;
 Membuat pembukaan dengan suatu persyaratan yang tidak
realistis;
 Berperilaku tidak konsisten dalam berpindah pindah posisi;
 Menenggelamkan sesuatu usulan dalam banyak kata berbunga
 Menginterupsi suatu usulan
 Menganggap usulan negosiator lawan sebagai tembok yang
kokoh dan tidak menganggap usulan yang terbuka untuk
negosiasi
9
ANGKAH KE 4 TAWAR MENAWAR ( APA YANG AKAN
ANDA TAWARKAN )
 Tawarkan keinginan agar pihak lawan menyepakati solusi solusi
spesifik ;
 Selalu berbicara secara kondisional “ Jika … maka “
 Catat apa yang sudah disepakati
 Peraturan yang tidak dapat di tawar -- tanpa pengecualian.
“semua penawaran harus bersyarat “
 Putuskan apa yang akan anda pertukarkan dengan apa yang anda
tawarkan;
 Buat daftar dan tempatkan pada halaman depan penawaran
anda;Semua isu harus saling dikaitkan dan minta imbal balik
untuk setiap perubahan mengenai persyaraan baru yang anda
buat atau perubahan entang apa saja;
 Anda harus siap merundingkan kembali isu apa saja yang
sebelumnya sudah “ diselesaikan” , jika anda perlu ruang gerak
untuk negosiasi karena ancaman jalan buntu tentang sesuatu
pokok masalah
10
INGAT
 Ingat selalu “ Jika …. Maka saya”
 Jangan sekali kali memberikan sesuatu tanpa imbalan;
 Pegang kendali dengan persyaratan anda;
 Kaitkan semua isu satu dengan yang lain
11
HINDARI
 Penawaran tanpa persyaratan;
 Minta permisi untuk mengalah degan
mangajukan”Jika… maka saya “
 Lupa manyatakan persyaratan anda;
 Memisahkan penawaran dari persyaratan dengan
menyertakan komentar penjelasan;
 Menyepakati isu satu persatu
 Tidak mengaitkan pergerakan tentang satu isu
dengan perubahan mengenai isu lain
12
KEMUNGKINAN YANG DAPAT ERJADI DALAM
TAWAR MENAWAR
 Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan
persyaratan anda;
 Anda mendapatkan keinginan anda dengan persyaratan
mereka ;
 Ada berdua mendapatkan sebagian dari yang dinginkan
dengan persyaratan masing masing
13
14
Hambatan Dalam Bernegosiasi
1. RASA TAKUT TERHADAP PENOLAKAN PRIBADI
2. RASA TAKUT TIDAK DISUKAI
3. PERASAAN BAHWA MENCOBA MENEGOSIASIKAN SUATU
PERJANJIAN YG LEBIH BAIK ADALAH PERBUATAN YANG
TIDAK BAIK
4. PERASAAN BAHWA KALAU KITA TERBUKA MENGENAI PO
SISI KITA,MURAH HATI, DAN KOOPERATIF, KITA AKAN DIPER
LAKUKAN DENGAN CARA YANG SAMA
5. RASA TAKUT GAGAL YANG ALAMIAH
15
KAPAN SAAT NYA
BERNEGOSIASI . ??
1. Kedua pihak mau melakukan suatu perjanjian
2. Terdapat perjanjian dan konflik diantara bebe
rapa pihak
3. Terdapat variabel untuk dipertukarkan melalui
konsesi
4. Kedua pihak mempunyai wewenang untuk me
ngubah syarat mereka.
ketika
KAPAN HARUS BERNEGOSIASI ?
 Tidak Selalu
 Jika Kita Tidak Mempunyai pilihan Lain;
 Jika Kita dan pihak lain saling memerlukan
persetujuan masing masing
 Jika Negosiasi merupakan satu satunya jalan untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan
 Bila hasil akhirnya tidak pasti;
 ]Bila apa yang kita pertaruhkan membenarkan
waktu dan upaya yang kita korbankan
Gavin
Kennedy 16
17
Strategi bernegosiasi
Competitive
Strategy
Colaborative
Strategy
Subordinat
ing Strategy
Mengutamakan pencapaian
Tujuan sendiri dengan me-
ngorbankan tujuan pihak
lain
I win and you los
Penekanan pada penca
Paian tujuan kedua belah
pihak
I
win,win solution
Satu pihak mencapai
Tujuan setelah pihak
Lain menghindari kon
flik
You win and I los
21 3
18
TEKNIK NEGOSIASI
1. NEGOSIASI SEBAGAI TINDAKAN
BERSAMA
2. NEGOSIASI SEBAGAI SUATU ALAT
3. NEGOSIASI UNTUK MENGAJUKAN
KEPENTINGAN
Tiga unsur pen
Ting dalam ber
Negosiasi
BEBERAPA GUIDELINE DLM BERNEGOSIASI
19
1. Menentukan tuntutan / permintaan akan tetapi tidak
melampaui batas
2. Mendorong adanya kompromi tanpa mengalah
kan ( masalah jika tuntutan sama tinggi akan sulit
mendapatkan konsensi)
3 Menggunakan persepsi rasional yang mendukung
posisi anda dengan taktik persuasi :
a. Menyediakan keterangan yang jelas
b. Membuang informasi yang menyudutkan mitra
c. Menunjukkan kesalahan berfikir/tafsir mitra
d. menunjukkan biaya yang terjangkau dan kerugian
mitra
LANJUTAN
4. Jangan Tamak :
Kesepakatan yang menyenangkan kedua pihak
5. Jangan mempermalukan pihak lain /mitra kita
dalam membuat konsensi
20
21
22
KESIMPULAN
NEGOSIASI
1. PROSES DARI ADANYA DUA ATAU LEBIH PIHAK-PIHAK
YANG TERLIBAT TAWAR MENAWAR UNTUK MENYATU
KAN PERBEDAAN MASING-MASING PIHAK YANG BER –
NEGOSIASI
2. KEGIATAN PEMECAHAN KONFLIK ANTARA DUA ATAU
LEBIH PIHAK YANG BERTIKAI
3. PENERAPAN NYA SANGAT DIPERLUKAN DALAM OPE –
RASIONAL PEMERINTAHAN.
4. SALAH SATU ILMU TERAPAN PENYELESAIN KONFLIK
23
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}nurwa ningsih
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSEDI RIADI
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASZUKI SUDIANA
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAetto kono
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFMandiri Sekuritas
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 

What's hot (20)

penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITAS
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
 
prosedur pengujian hipotesis
prosedur pengujian hipotesisprosedur pengujian hipotesis
prosedur pengujian hipotesis
 
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian HipotesisMinggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Lembar Evaluasi
Lembar EvaluasiLembar Evaluasi
Lembar Evaluasi
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 

Similar to 14 15 pln 2020-upn d

RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)eddy sanusi silitonga
 
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of  The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationResume of  The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiationeddy sanusi silitonga
 
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam NegosiasiMengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasimastiyokpamungkas
 
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptxAsaretkhaAdjane1
 
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on NegotiationsTugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiationseddy sanusi silitonga
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn bHafiza .h
 
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTeknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTogap Siagian, CPSM
 
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmmMateri Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmmfanni28
 
PPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.pptPPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.pptTrainingNobby
 
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptx
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptxPPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptx
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptxMilawati49
 
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisNegosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisErwin Rasyid
 
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Kanaidi ken
 

Similar to 14 15 pln 2020-upn d (20)

RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
 
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of  The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationResume of  The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
 
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam NegosiasiMengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
 
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx
10.identifikasi isu dan topik negoisasi.pptx
 
9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi
 
Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi
 
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on NegotiationsTugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn b
 
Naqiah fajarwati
Naqiah fajarwatiNaqiah fajarwati
Naqiah fajarwati
 
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTeknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
 
NEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.pptNEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.ppt
 
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmmMateri Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
 
PPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.pptPPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.ppt
 
Urgensi negosiasi
Urgensi negosiasiUrgensi negosiasi
Urgensi negosiasi
 
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptx
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptxPPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptx
PPT Modul 9 Ragam Cara Komunikasi Bisnis revisi.pptx
 
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisNegosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
 
Negosiasi
Negosiasi Negosiasi
Negosiasi
 
Hidayattullah
HidayattullahHidayattullah
Hidayattullah
 
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
 
Tugas Resume Negosiasi
Tugas Resume NegosiasiTugas Resume Negosiasi
Tugas Resume Negosiasi
 

More from Hafiza .h

Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeHafiza .h
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Hafiza .h
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitasHafiza .h
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresiHafiza .h
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatifHafiza .h
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomialHafiza .h
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indekHafiza .h
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitasHafiza .h
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara dataHafiza .h
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi dataHafiza .h
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitasHafiza .h
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitasHafiza .h
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikHafiza .h
 
Etika komunikasi massa
Etika komunikasi massaEtika komunikasi massa
Etika komunikasi massaHafiza .h
 
Teori teori komunikasi
Teori teori komunikasiTeori teori komunikasi
Teori teori komunikasiHafiza .h
 

More from Hafiza .h (20)

Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomial
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitas
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Etika komunikasi massa
Etika komunikasi massaEtika komunikasi massa
Etika komunikasi massa
 
Teori teori komunikasi
Teori teori komunikasiTeori teori komunikasi
Teori teori komunikasi
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

14 15 pln 2020-upn d

  • 1.  PLN D: 14 - 15 KONFLIK DAN HAMBATAN DAN KEBERHASLAN VARIABEL KEKUATAN DALAM NEGOSIASI 1
  • 2. MENGETAHUI VARIABEL KEKUATAN  Variabel Kekuatan seperti sesuatu yang diinginkan mitra yang dapat diberikan, sehingga dia akan mau mendengarkan ( contohnya ancaman hukuman )  Variabel yang spesifik bisa bersifat nyata maupun abstrak. Variabel yang bersifat nyata contohnya keunggulan keunggulan dari produk, dan yang abstrak contohnya anda misalnya adalah pelanggan setia dan banyak lagi yang dapat anda cari sebagai contoh.  Variabel Keabsahan yaitu, bukti faktual, sesuatu yang berbobot dalam berargumentasi  Variabel lain yang menimbulkan simpati, misalnya “ saya hanya dapat berbelanja dengan sistem pengiriman barang “  Variabel percaya diri. 2
  • 3. HINDARI  Tidak menyediakan waktu untuk menentukan apa yang ada inginkan  Jangan menganggap ajakan “ mari simak apa yang mereka kemukakan “ sebagai persiapan;  Bersikap tidak realistik saat menentukan titik titik masuk – keluar anda;  Tidak memprioritaskan yang anda inginkan;  Tidak menetapkan rentang untuk setiap kebutuhan 3
  • 4. LANGKAH KE DUA : MENDEBAT APA YANG MEREKA INGINKAN  Ungkapkan apa yang anda inginkan tetapi jangan mengungkapkan persyaratan yang mungkin ada dapat terima;  Ajukan pertanyaan yang bersifat terbuka dan dengar baik baik jawabannya;  Perhatikan isyarat yang mengindikasikan suatu kesediaan untuk mempertimbangkan gerakan yang menyimpang dari tuntutan semula  Abaikan isyarat yang memperpanjang perdebatan  Banyak mendengar dan kurangi berbicara  Berikan tanggapan dan balasan positif  Berikan imbalan atas pemberian isyarattetapi tidak untuk kekakuan pendirian 4
  • 5. HINDARI  Tidak memperhatikan isyarat  Berpindah posisi dalam menanggapi kekakuan pendirian;  Tidak menelusuri lebih lanjut implikasi dari suatu isyarat  Tidak memberikan reaksi positif atas suatu isyarat  Hindari hal hal ini dalam Perdebatan: mengolok olok, menginterupsi; mencari angka; menyerang; menyalahkan; berbicara terlalu banyak; berteriak untuk mengeclkan seseorang; sindiran tajam dan mengancam 5
  • 6. MANGUSULKAN APA YANG DAPAT ANDA TAWARKAN  Gunakan kalimat “ Jika…. Maka…”( jika mereka dapat memenuhi sebahagian dari keinginan anda, maka anda dapat mempertimbangkan untuk memenuhi sebahagian dari keinginan mereka;  Anda diam sejenak jangan menginterupsi usulan ( proporsal) yang sedang mereka ajukan  Usulan lebih produktif dari pada argumen, karena argumen tidak dapat di negosiasi;  Usulan dapat membuat negosisi melangkah maju;  Melalui ususlan anda dapat merebut inisiatif  Usulan yang tidak realistis menyebabkan timbulnya kesenjangan diantara negosiator 6
  • 7. LANJUTAN  Menginterupsi usulan dapat menimbulkan argument;  Usulan dapat digunakan untuk mencetuskan tanggapan;  Anda harus bersikap tegas mengenai hal hal umum,misalnya “ kami harus mendapatkan kompensasi “;  Bersikap luwes mengenai hal hal spesifik, misalnya, “ kami menyarankan kompensasi 10 juta Rupiah “  Jangan menggunakan bahasa yang lunak, misalnya; “ saya berharap “ – “ kami ingin “, “ Kami mengutamakan “, Gunakan bahasa yang tegas misalnya “ kami perlu “ , “ kami harus mendapatkan “ atau “ kami memerlukan “ 7
  • 8. LANJUTAN  Nyatakan persyaratan anda lebih dahulu dan ajukan hal hal spesifik dengan samar samar ;  Tindak lanjuti dengan penawaran Anda yang bersifat sementara 8
  • 9. HINDARI  Jangan hanya berkeluh kesah, usulkan jalan keluarnya;  Mengguanakan kata lunak seperti “ Saya suka “ atau “ saya ingin “;  Membuat pernawaran tanpa syarat;  Berunding dengan diri sendiri sebelum bertemu dengan pihak lawan ;  Membuat pembukaan dengan suatu persyaratan yang tidak realistis;  Berperilaku tidak konsisten dalam berpindah pindah posisi;  Menenggelamkan sesuatu usulan dalam banyak kata berbunga  Menginterupsi suatu usulan  Menganggap usulan negosiator lawan sebagai tembok yang kokoh dan tidak menganggap usulan yang terbuka untuk negosiasi 9
  • 10. ANGKAH KE 4 TAWAR MENAWAR ( APA YANG AKAN ANDA TAWARKAN )  Tawarkan keinginan agar pihak lawan menyepakati solusi solusi spesifik ;  Selalu berbicara secara kondisional “ Jika … maka “  Catat apa yang sudah disepakati  Peraturan yang tidak dapat di tawar -- tanpa pengecualian. “semua penawaran harus bersyarat “  Putuskan apa yang akan anda pertukarkan dengan apa yang anda tawarkan;  Buat daftar dan tempatkan pada halaman depan penawaran anda;Semua isu harus saling dikaitkan dan minta imbal balik untuk setiap perubahan mengenai persyaraan baru yang anda buat atau perubahan entang apa saja;  Anda harus siap merundingkan kembali isu apa saja yang sebelumnya sudah “ diselesaikan” , jika anda perlu ruang gerak untuk negosiasi karena ancaman jalan buntu tentang sesuatu pokok masalah 10
  • 11. INGAT  Ingat selalu “ Jika …. Maka saya”  Jangan sekali kali memberikan sesuatu tanpa imbalan;  Pegang kendali dengan persyaratan anda;  Kaitkan semua isu satu dengan yang lain 11
  • 12. HINDARI  Penawaran tanpa persyaratan;  Minta permisi untuk mengalah degan mangajukan”Jika… maka saya “  Lupa manyatakan persyaratan anda;  Memisahkan penawaran dari persyaratan dengan menyertakan komentar penjelasan;  Menyepakati isu satu persatu  Tidak mengaitkan pergerakan tentang satu isu dengan perubahan mengenai isu lain 12
  • 13. KEMUNGKINAN YANG DAPAT ERJADI DALAM TAWAR MENAWAR  Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan persyaratan anda;  Anda mendapatkan keinginan anda dengan persyaratan mereka ;  Ada berdua mendapatkan sebagian dari yang dinginkan dengan persyaratan masing masing 13
  • 14. 14 Hambatan Dalam Bernegosiasi 1. RASA TAKUT TERHADAP PENOLAKAN PRIBADI 2. RASA TAKUT TIDAK DISUKAI 3. PERASAAN BAHWA MENCOBA MENEGOSIASIKAN SUATU PERJANJIAN YG LEBIH BAIK ADALAH PERBUATAN YANG TIDAK BAIK 4. PERASAAN BAHWA KALAU KITA TERBUKA MENGENAI PO SISI KITA,MURAH HATI, DAN KOOPERATIF, KITA AKAN DIPER LAKUKAN DENGAN CARA YANG SAMA 5. RASA TAKUT GAGAL YANG ALAMIAH
  • 15. 15 KAPAN SAAT NYA BERNEGOSIASI . ?? 1. Kedua pihak mau melakukan suatu perjanjian 2. Terdapat perjanjian dan konflik diantara bebe rapa pihak 3. Terdapat variabel untuk dipertukarkan melalui konsesi 4. Kedua pihak mempunyai wewenang untuk me ngubah syarat mereka. ketika
  • 16. KAPAN HARUS BERNEGOSIASI ?  Tidak Selalu  Jika Kita Tidak Mempunyai pilihan Lain;  Jika Kita dan pihak lain saling memerlukan persetujuan masing masing  Jika Negosiasi merupakan satu satunya jalan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan  Bila hasil akhirnya tidak pasti;  ]Bila apa yang kita pertaruhkan membenarkan waktu dan upaya yang kita korbankan Gavin Kennedy 16
  • 17. 17 Strategi bernegosiasi Competitive Strategy Colaborative Strategy Subordinat ing Strategy Mengutamakan pencapaian Tujuan sendiri dengan me- ngorbankan tujuan pihak lain I win and you los Penekanan pada penca Paian tujuan kedua belah pihak I win,win solution Satu pihak mencapai Tujuan setelah pihak Lain menghindari kon flik You win and I los 21 3
  • 18. 18 TEKNIK NEGOSIASI 1. NEGOSIASI SEBAGAI TINDAKAN BERSAMA 2. NEGOSIASI SEBAGAI SUATU ALAT 3. NEGOSIASI UNTUK MENGAJUKAN KEPENTINGAN Tiga unsur pen Ting dalam ber Negosiasi
  • 19. BEBERAPA GUIDELINE DLM BERNEGOSIASI 19 1. Menentukan tuntutan / permintaan akan tetapi tidak melampaui batas 2. Mendorong adanya kompromi tanpa mengalah kan ( masalah jika tuntutan sama tinggi akan sulit mendapatkan konsensi) 3 Menggunakan persepsi rasional yang mendukung posisi anda dengan taktik persuasi : a. Menyediakan keterangan yang jelas b. Membuang informasi yang menyudutkan mitra c. Menunjukkan kesalahan berfikir/tafsir mitra d. menunjukkan biaya yang terjangkau dan kerugian mitra
  • 20. LANJUTAN 4. Jangan Tamak : Kesepakatan yang menyenangkan kedua pihak 5. Jangan mempermalukan pihak lain /mitra kita dalam membuat konsensi 20
  • 21. 21
  • 22. 22 KESIMPULAN NEGOSIASI 1. PROSES DARI ADANYA DUA ATAU LEBIH PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT TAWAR MENAWAR UNTUK MENYATU KAN PERBEDAAN MASING-MASING PIHAK YANG BER – NEGOSIASI 2. KEGIATAN PEMECAHAN KONFLIK ANTARA DUA ATAU LEBIH PIHAK YANG BERTIKAI 3. PENERAPAN NYA SANGAT DIPERLUKAN DALAM OPE – RASIONAL PEMERINTAHAN. 4. SALAH SATU ILMU TERAPAN PENYELESAIN KONFLIK