SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PROPOSAL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN
MENCAP DI KELOMPOK B PAUD NETNA II LOERAM
OLEH
OLIVIA ULUK NAIAKI
NIM. 1500181804
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BERBASIS SKGJ PPKHB KABUPATEN TTU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20, tahun
2003 Bab I Pasal I Ayat 14). Pemberian rangsangan pendidikan kepada anak
usia dini dilakukan lewat pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan pembelajaran diperlukan berbagai ketrampilan, salah satunya
yaitu ketrampilan dalam hal ini membelajarkan. Ketrampilan mengajar atau
mernbelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks
karena merupakan intergrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
menyeluruh. Pendidikan Anak Usia Dini memiliki peranan yang penting
dalam turnbuh kembang anak sesuai aspek perkembangan.
Pendidikan Anak Usia Dini selalu mentikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-ernosional, dan moral-agama sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Salah satu
perkembangan yang menjadi titik dasar pertumbuhan dan perkembangan
anak adalah kreativitas.
Perkembangan kreativitas merupakan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu lewat imajinasi yang dipikirkan dan menciptakan
sesuatu yang baru agar menjadi sesuatu yang bermakna dan bermanfaat.
Selain itu, Munandar (Martinis, 2(15) menyatakan bahwa kreativitas
mcrupakan kemarnpuan seseorang melahirkan sesuatu yang bam, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude
maupun non aptitude, dan karya-karya yang bam maupun kornbinasi
dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya.
Maslow (Sari, 2005) juga menyatakan bahwa kreativitas merupakan
manifestasi individu yang befungsi sepenuhnya. Dengan kreativitas
memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era
pembangunan ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat maupun negara
bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide bam, penemuan-
penemuan bam, dan teknologi baru untuk mencapai hal ini diperlukan sikap,
pemikiran dan perilaku kreatif yang dipupuk sejak dini.
Menanamkan kreativitas sejak kecil tentulah sangat berguna agar
kelak anak akan rnerniliki ide-ide yang kreatif dalam rnenciptakan sesuatu
dan memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Ada
banyak manfaat untuk menstimulasi kreativitas sejak dini. Salah satunya
dikemukakan oleh Maslow (Sari, 20(5) bahwa dengan kreativitas dapat
mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya, dan perwujudan dirinya
merupakan pokok tingkat tertinggi dalam hidup rnanusia.
Selain itu, Martinis (2015) juga rnengungkapkan bahwa kreativitas
juga memiliki manfaat yaitu kreativitas atau daya cipta akan
mernungkinkan adanya penemuan-penemuan bam dalam bidang ilmu dan
teknologi, serta dalam usaha-usaha lainnya. Sari (2005) mengernukakan
dalam hasil penelitiannya bahwa kreativitas bukan hanya dipengaruhi oleh
lingkungan psikis saja melainkan lingkungan fisik juga memiliki andil yang
cukup besar. Lingkungan fisik dapat berperan sebagai pedoman untuk
mengembangkan kreativitas, sebagai stimuli eksternal.
Martinis (2015) juga rnenyatakan dalarn hasil penelitiannya bahwa
dalam meningkatkan kreativitas anak erat kaitannya dengan ketertarikan,
keberanian serta percaya diri dalam melakukan kegiatan. Keberhasilan
dalam meningkatkan anak dipicu oleh suasana yang rnenyenangkan bagi
anak. Kegiatan melukis dengan sikat gigi adalah salah satu metode yang
digunakan dalam meningkatkan kreativitas anak. Dalam kegiatan melukis
dengan sikat gigi, hasil yang didapatkanya yaitu anak sangat antusias sekali
dan penuh semangat, selain itu anak sudah dapat berimajinasi dengan pola
yang bervariasi sesuai dengan keinginan mereka.
Ada banyak sekali metode yang digunakan guru dalam
mengembangkan kreativitas anak sejak dini Kusumaningrum (2015) dalam
hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan kertas
lipat terhadap kreativitas anak yakni dapat dilihat dengan adanya perbedaan
peningkatan kreativitas yang signifikan antara anak yang diberikan
perlakuan bermain kertas lipat dengan yang tidak diberikan perlakuan
bermain kertas lipat. Anak yang diberikan perlakuan bermain kertas lipat
memiliki peningkatan kreativitas yang lebih tinggi daripada anak yang tidak
diberikan perlakuan bermain kertas lipat. Hal ini membuktikan bahwa
kreativitas anak dapat ditingkatkan melalu bermain kertas lipat. Kustiani
(2015), juga menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa c1engan
menggunakan metode bermain balok, anak-anak merasa senang dan gembira
melakukan pembelajaran dengan metode ini, tanpa disadari adanya kerja
sal11a antara mereka. Perkembangan kreativitas mengalami peningkatan
yang cukup signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa permainan balok
sangat efektif dalam mengembangkan kreativitas anak. Salah satu metode
yang ingin digunakan peneliti adalah melalui kegiatan membatik.
Penelitian yang dilakukan Avipfha, ddk (2015) tentang kegiatan
membatik sangat bermanfaat bagi anak karena bakat anak-anak dapat
tersalurkan dengan baik, menjadikan kesibukan yang baru yang besifat
positif cmosi anak yang mulai terkendali dan mclatih kerjasama antar teman
Berdasarkan pengamatan selama mengajar di kelompok B2 PAUD
Netna II Loeram peneliti mengamati bahwa dalam proses pembelajaran
dalam tema semester I seperti diri sendiri, lingkunganku, kebutuhanku,
binatang dan tanaman, guru lebih terfokus pada kegiatan yang berpusat
pada perkembangan kognitif seperti memperkenalkan angka, melatih
penjumlahan maupun pengurangan dan perkembangan bahasa seperti
mernperkenalkan huruf, suku kata, dan kata. Hal ini dilakukan guru karena
adanya tuntutan dari sekolah dasar agar anak bukan saja men genal konsep
angka dan huruf tetapi harus bisa mernbaca, rnenulis dan berhitung.
Sedangkan perkembangan kreativitas hanya dilakukan sebagai suatu
kegiatan yang mernbuat anak tidak terbebani pada saat pernbelajaran Dari
26 siswa di kelornpok B2 PAUD Netna II Loeram, 42,3% anak belum
kreatif dalam menciptakan sesuatu pada saat diberikan tugas oleh guru,
banyak anak lebih meminta bantuan guru atau teman terdekat disampingnya
untuk mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini membuat perhatian pada
perkembangan kreativitasnya berkurang. Kurangnya perhatian pada
perkembangan kreativitas merniliki dampak yang buruk bagi anak, seperti
anak tidak memlilki keinginan untuk bersaing, kurang percaya diri, dan
cepat putus asa. Kegiatan membatik sendiri hanya dilakukan 1 (satu) kali
pada setiap tema. Padahal kegiatan membatik memiliki manfaat bukan hanya
dapat melatih kreativitas anak melainkan memperkenalkan anak tentang
salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan
penelitian dengan judul : Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui
Kegiatan Membatik Di Kelompok B2 PAUD Netna II Loeram.
1.2 Rumusan dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
yaitu: Bagaimana mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan
membatik di Kelompok B2 PAUD Netna II Loeram.
2. Pemecahan Masalah
Cara yang tepat untuk memecahkan masalah penelitian ini adalah
dengan tindakan kelas dalam mengembangkan kreativitas anak dengan
menggunakan kegiatan mernbatik Penelitian Tindakan Kelas ini akan
ditempu melalui 4 tahap yaitu :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Observasi dan evaluasi
d. Refleksi
1.3 Tujuan dan Manfaat
1) Tujuan
Untuk mengembangkan kreativitas anak yang dilakukan melalui kegiatan
membatik di kelompok B2 P AUD Netna II Loeram.
2) Manfaat
Selain itu manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Teoritis
Sebagai bahan rujukan atau referensi bagi para peneliti berikutnya
yang akan mengadakan penelitian terutama yang ada relevan dengan
judul ini.
b. Praktis
1) Bagi Guru
Agar dapat memberikan motivasi tentang pentingnya menanamkan
kreativitas sejak dini
2) Bagi orangtua
Agar orangtua dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengernbangkan kreati vitasnya.
3) Bagi siswa
Memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan, berrnakna,
meningkatkan kemampuan dalam bidang seni mernbatik,
menumbuhkembangkan nilai kreativitas sejak kecil dan
mernperkenalkan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUST AKA
2.1 Pengertian Kreativitas
Anak sebagai pribadi yang mempunyai keinginan-keinginan untuk
membentuk atau menciptakan sesuatu. Anak mempunyai bakat-bakat dan
kekuatan-kekuatan tertentu yang akan memuaskan pribadinya.
Daya kreasi anak muncul dengan sendirinya Namun pendidik yang sejati
akan dapat membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk menyalurkan
bakat (Santi Danar, 2009). Pendidik akan membimbing anak lewat suatu
kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitasnya.
"Kreativitas" merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam
penelitian psikologi masa kini dan sering digunakan dengan bebas di kalangan
orang awam. Kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan
multidimensional. (Dedi Supriadi dalam Sari Sriti, 2005).
Banyak dcfinisi tentang krcativitas, namun tidak ada satu definisi pun
yang dapat diterima seeara universal Untuk lebih menjelaskan pengertian
kreativitas, akan dikemukakan beberapa perumusan yang merupakan simpulan
para ahli mengenai kreativitas.
Monstaks & Rachmawati (Martinis, 2015) menyatakan bahwa
kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan
diri sendiri, alam, dan orang lain.
Munandar (Sari Dynna, 2013) mendefinisikan kreativitas sebagai
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru
berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang suda ada
sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat. Sesuatu yang
baru itu tidak perlu baru sama sekali tetapi dapat merupakan kombinasi dari
hal-hal yang sudah ada sebelumnya Sedangkan yang dimaksud dengan
informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada adalah semua pengalaman
yang telah diperoleh semasa hidupnya baik di Iingkungan pendidikan maupun
lingkungan masyarakat.
Selain itu, Munandar (2009) menyatakan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru, baik dalam bentuk
gagasan maupun karya nyata. Sesuatu yang baru itu terdiri dari ciri-ciri
aptitude (berpikir- kreatif) dan ciri-eiri non aptitude, dan karya nyata maupun
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, semuanya relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya.
Munandar (2009) juga menguraikan definisi tentang kreativitas
berdasarkan empat P, pertama pribadi (person), bahwa setiap anak adalah
pribadi unik dan kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan pribadi
individu. Kedua proses (process), kreativitas sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang bam atau untuk menemukan hubungan-hubungan
bam antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnva dalarn mencari jawaban
bam terhadap suatu masalah, merupakan , manifestasi dari kelancaran,
fleksibilitas dan orisinalitas pemikiran anak. Ketiga pendorong (press),
kreativitas dapat berkembang jika ada 'press" atau pendorong, baik dari dalam
(dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasrat yang kuat dari diri
sendiri) untuk berkreasi, maupun dari luar, yaitu lingkungan yang memupuk
dan mendorong pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anak yang kreatif dengan
mernberikan peIuang kepada anak untuk bersibuk diri secara kreatif Keernpat
produk (product), bahwa produk-produk kreativitas yang konstruktif pasti
akan muncuI, karena produk kreativitas muncul dari proses interaksi dari
keunikan individu di satu pihak dan bahan, kejadian, orang-orang atau
keadaan hidupnya (faktor Iingkungan diIain pihak)
Kreativitas ini dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis dari
pemikiran yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi berupa
informasi yang diperoleh dari pengaIaman-pengaIaman sebelumnya menjadi
hal yang bam, berarti dan bermanfaat. Kreativitas dapat dikembangkan Iewat
bemain.
Melalui bermain anak dapat mengembangkan kreativitasnya, yaitu
meIakukan kegiatan yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinasi
dan ekspresi diri, kegiatan-kegiatan pemecahan masaIah, mencari sesuatu
yang bam dan sebagainya (Maston, dkk , 2009).
Nielsen (2008) mengemukakan bahwa dalam rangka mengembangkan
pemikiran kreatif, seorang guru hams mendorong anak untuk menemukan cara
sendiri dalam menyelesaikan tugas atau proyek dari pada memberitahu atau
menunjukan mereka caranya. Jika anak didorong untuk melakukannya sendiri,
maka akan melatih ekspresi pada diri anak dan membantu mereka
menemukan cara unik daIam mengungkapkan kreativitasnya.
Dari bebcrapa pandangan di atas, peneliti dapat mengambil kcsimpulan
bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu Iewat
imajinasi yang dipikirkan untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau
bermanfaat.
2.2 Tahap Perkembangan Kreativitas
David Campbell (Irsandef, 2013) mengungkapkan bahwa tahap-tahap
kreativitas meliputi 5 tahap yang dilalui oleh proses kreativitas, antara lain
a. Tahap persiapan (preparation)
Pada periode ini individu mcIetakkan dasar pernikiran, mengumpulkan
informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang
dipecahkan, menyatakan masalah dan menyimpulkan materi-materi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah Individu juga mernpelajari
mengenai latar belakang masalah serta seluk beluknya.
b. Tahap konsentrasi (concertration)
Pada tahap konsentrasi ini, perhatian individu tercurah dan pikiran
individu terpusat pada hal-hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi
merupakan waktu pemusatan, waktu untuk menimbang-nimbang, waktu
menguji, waktu awal untuk mencoba dan mengalami gagal (triad and
error).
c. Tahap inkubasi (Incubation)
Pada tahap inkubasi ini, individu seolah-olah melepaskan diri untuk
sementara dari masalah yang dihadapi atau tidak memikirkan secara sadar,
tetapi menyimpannya dalam alam pra sadar. Artinya individu mencari
kegiatan- kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran terhadap
masalah yang dihadapi, namun untuk sementara waktu.
d. Tahap penerangan (illumination)
Pada tahap penerangan ini hasil kreativitas baru muncul, di mana individu
merniliki wawasan untuk memecahkan masalah secara tiba-tiba dan diikuti
perasaan senang.
e. Tahap pembuktian (verification/production)
Pada tahap pembuktian individu mengekspresikan ide-ide dalam bentuk
nyata. Dalam menentukan apakah penyelesaian masalah nampak dalam
fakta-fakta yang benar, individu mengevaluasi hasil penyelesaian masalah,
pada periode ini diperlukan pola berfikir kritis.
2.3 Karakteristik Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
Torancce & Guilford (Munandar, 2009) mengernukakan bahwa ada
beberapa karakteristik dalam perkembangan kreativitas pada anak, antara
lain:
a. Kelancaran
Kelancaran yaitu kemarnpuan untuk memberikan jawaban dan
mengemukakan pendapat atau ide-ide dengan lancar.
b. Kelenturan
Kelenturan yaitu kemampuan untuk mengernukakan berbagai altematif
dalam pemecahan masalah.
c. Keaslian
Keaslian yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide atau karya
yang ash hasil pemikiran sendiri.
d. Elaborasi
Kemampuan untuk memperluas ide dan aspek-aspek yang mungkin tidak
terpikirkan atau terlihat oIeh orang lain.
e. Keuletan dan kesabaran
Keuletan dalam menghadapi rintangan, dan kesabaran dalam menghadapi
suatu situasi yang tidak menentu merupakan aspek yang mempengaruhi
kreativitas
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreati
vitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap potensi
lain, perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk
berkembang
Hurlock (Kustanti, 2(11) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan kreativitas antara lain:
a. Jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak
perempuan, terutama setelah berlalunya mas a kanak-kanak. Untuk
sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak
laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-Iaki lebih diberi kesempatan
untuk mandiri, didesak oleh teman sebayanya untuk lebih mengambil
resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru untuk lebih
menunjukkan inisiatif dan orisinalitas
b. Status sosioekonomi
Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih
kreatif dari anak kelompok yang lebih rendah. Yang pertama, kebanyakan
dibesarkan dengan cara mendidik anak secara dernokratis, sedangkan yang
terakhir mungkin lebih mengalami pendidikan yang otoriter. Kontrol
demokratis mempertinggi kreativitas karena memberi kesempatan yang
lebih banyak bagi anak untuk menyatakan individualitas, mengembangkan
minat dan kegiatan yang dipilihnya sendiri. Lebih penting lagi, lingkungan
anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi memberi ·lebih banyak
kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
dipcrlukan bagi kreativitas Misalnya, anak kecil dan Iingkungan yang
kekurangan hanya mernpunyai sedikit bahan kreatif untuk bermain dan
sedikit dorongan untuk bereksperimen dengan lilin, lukisan, dan boneka
dibandingkan dengan mereka yang mempunyai lingkungan sosioekonomi
yang lebih baik.
c. Urutan Kelahiran
Penjelasan mengenai perbedaan ini lebih menekankan lingkungan
daripada bawaan. Anak yang lahir di tengah, lahir belakang, dan anak
tunggal mungkin lebih kreatif dari yang pertama. Umumnya, anak yang
lahir pertama lebih ditekan untuk menjadi penurut daripada pencipta Anak
tunggal agak bebas dari tekanan yang ada saudara kandung lainnya dan
juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya
d. Lingkungan Kota vs Lingkungan pedesaan
Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak
lingkungan pedesaan. Di pedesaan, anak-anak lebih umum dididik secara
otoriter dan lingkungan pedesaan kurang merangsang kreativitas
dibandingkan lingkungan kota dan sekitarnya.
e. Inteligensi
Pada setiap urnur, anak yang pandai menunjukkan kreativitas yang
lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka mernpunyai lebih
banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik sosial dan mampu
merumuskan lebih banyak penyelesaian konflik tersebut. Ini merupakan
salah satu alasan mengapa mereka lebih sering terpilih sebagai pemimpin
dibandingkan teman seusia mereka yang kurang pandai.
f. Keluarga
Anak dari keluarga kecil, bilamana kondisi lain sama, cenderung
lebih kreatif dari anak keluarga besar. Dalam keluarga besar, cara
mendidik anak otoriter dan kondisi sosioekonomi yang kurang
menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi
perkernbangan kreativitas Untuk dapat menurnbuhkan kreativitas anak,
maka peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal membimbing anak agar
kreatif.
g. Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kreativitas anak, guru mempunyai dampak yang besar
tidak hanya pada sikap anak terhadap sekolah dan pembelajaran pada
umumnya, tetapi juga pada perkembangan kreativitasnya. Munandar
(2009), menjelaskan bahwa sikap guru dalam mernbelajarkan anak bidang
ketrampilan dapat dilakukan dengan memberikan motivasi kepada anak
untuk melakukan suatu kegiatan yang bam dan menyenangkan untuk anak
Kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa kreativitas dipengaruhi
oleh banyak faktor. Faktor-faktor inilah yang menjadi penentu bagi anak
untuk dapat mengembangkan kreativitasnya.
2.5 Pengertian Membatik
Avipfha, dkk (2015) mengemukakan bahwa batik adalah sebuah karya
seni anak bangsa yang menjadi aset negara kita Indonesia. Seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju menjadikan bangsa
kita terlena dengan berbagai fasilitas yang ada, hal ini menyebabkan budaya-
budaya asli kita mulai terkikis. Warisan yang seharusnya kita jaga sebagai
identitas asli bangsa mulai diabaikan oleh generasi muda. Tidak banyak
kalangan muda yang memperhatikan hal ini, karena menganggap budaya kita
kuno Sedang gaya hidup anak-anak zaman sekarang mcnginginkan segala
sesuatunya praktis, inilah menjadi momok bagi bangsa kita, hal inilah
permasalahan besar bangsa kita Sebagai generasi muda yang menyadari akan
hal ini, kita hams mulai menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya kita
melalui warisan yang diberikan nenek moyang kita. Karena bangsa yang besar
adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan dari leluhurnya Oleh
karena itu, membatik perlu diajarkan sejak dini.
Membatik merupakan suatu teknik berkarya seni atau kerajinan tangan
yang pada umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk
menghasilkan aneka bentuk, mainan, hiasan, alat peraga dan kreasi. Mcmbatik
bagi Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif
dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini dapat mengembangkan kompetensi
pikir imajinasi, rasa seni dan ketrampilan anak.
Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa memperkenal batik sejak dini
merupakan salah satu pembelajaran yang dapat mernperkenalkan wan san
budaya bangsa Indonesia dan juga mengembangkan kreativitas anak
2.6 Manfaat Membatik
Kegiatan membatik memiliki banyak manfaat, manfaat membatik tidak
hanya dari aspek ketrampilan, tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan
kognitif, afektif, dan psikimotor anak. Selain semakin mengasa kreativitas
anakpun akan lebih mengenal salah satu warisan buaya bangsanya. Sekarang
ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja
menggunakan alat canggih tetapi bisa menggunakan . peralatan lainnya seperti
tisu dan cat air.
Aktivitas membatik tidaklah muda, namun bisa dilakukan oleh siapa saja
termaksud anak-anakpun diajarkan membatik dengan cara yang sederhana.
Diharapkan melaui kegiatan mernbatik dapat menumbuhkan rasa penasaran
anak dalam mengembangkan kreativitasnya, dikarenakan menggunakan
bahan-bahan yang berbeda pada umumnya, sifat bermainnva lebih ban yak dan
anal dapat mengintcrpretasikan teknik dan media yang berbeda sehingga anak
mall mencoba dan mengekspresikan idenya.
Kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa membatik memiliki manfaat
dalam pcmbctukan krcativitas, rnelatih anak dan memperkenalkan salah satu
warisan bangsa Indonesia
2.7 Tahapan Dalam Membatik
Membatik merupakan kegiatan mengasyikkan yang disukai anak-anak.
Mereka begitu asyik berkreasi dan dengan rnernbiarkan mereka bebas
berimajinasi, karya yang dihasilkan mereka sangatlah luar biasa Dari bahan
yang sederhana dan murah, anak- anak bisa berkreasi. Di bawah ini peneliti
menjelaskan langkah-langkah kegiatan mernbatik adalah sebagai berikut :
a) Judul : membatik di atas tisu
b) Kegiatan : membatik di atas tisu
c) Indicator tingkat pencapaian perkembangan (TPP) : membatik
dengan teknik colet (MH 52)
d) Tujuan Pengembangan :
- Mengenalkan pada anak tentang pembuatan batik secara
sederhana
- Mengasah imajinasi dan kreativitas anak
e) Alat dan bahan
- Kertas tisu warna putih. Lebih baik tisu model kotak
- Cat air sesuai selera
- Wadah plastic
- Sendok pipet
f) Cara Pembuatan .
- Campur pewarna dengan air Aduk rata Usahakan tidak terlalu
encer Beri masing-masing pewarna dengan pipet. Satu pipet
untuk satu wama supaya warna tidak tercampur.
- Ambil kertas tisu
- Lipat dua sama besar. Akan membentuk empat persegi panjang
Lipat dua lagi akan diperoleh bentuk bujur sangkar. Lipat lagi
akan diperoleh bentuk segitiga Lipat dua lagi Akan diperoleh
segitiga yang lebih kecil.
- Gambar bentuk pola segitiga, persegi maupun lingkaran pada
bagian ketas yang sudah dilipat.
- Ambil salah satu warna dengan pipet. Teteskan pewarna pada
pola yang telah digambar.
- Ambil pewama lainnya, teteskan pada bagian pola yang masih
putih
- Jumlah pewarna sesuai dengan keinginan.
- Jika tidak ada pipet bisa diganti dengan sendok.
- Biarkan mongering
- Setelah tisu kering buka dengan perlahan sesuai arah lipatan.
Usahakan jangan sampai sobek.
- Tempel dengan hati-hati pada buku tugas anak
2.8 Peran Guru PAUD Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui
Kegiatan Membatik
Seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik
anak didiknya. Peran seorang guru dalam mendidik memiliki tujuan agar anak
didiknya memahami tentang pembelajaran yang diajarkan. Seorang guru
PAUD harus memiliki strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian
anak, membuat anak merasa senang dalam mencrima pcmbelajaran Penerapan
strategi pembclajaran yang dilakukan oleh guru PAUD adalah melalui
bermain. Melalui kegiatan berrnain anak dapat mengembangkan
kreativitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang mengandung kelenturan seperti
memanfaatkan imajinasinya dan ekspresi diri seperti memecahkan masalah.
Bentuk pembelajaran yang akan digunakan seperti kegiatan membatik,
tentunya kita tahu bahwa kegiatan mernbatik membutuhkan daya imajinasi
yang tinggi, sehingga anak dapat mengembangkan kreativitasnya tentunya ia
mendapat bimbingan motivasi dan dukungan dari seorang guru. Melatih
kreativitas anak lewat kegiatan membatik yang dilakukan gum adalah guru
mernbirnbing anak untuk meletakan warna sesuai dengan keinginan anak pada
pola yang digambarkan dalam lembaran tisu yang sudah disediakan guru.
Peletakan warna-warna tersebut dapat mengembangkan kreativitas anak.
2.9 Kerangka Berpikir
2.10 Hipotesis Tindakan
Yang menjadi hipotesis tmdakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah jika kegiatan membatik dilakukan maka kreativitas anak di
kelompok B2 PAUD Netna II Loeram akan berkembang
KONDISI AWAL
Seorang guru PAUD dituntut untuk kreatif dalam menciptakan stategi
pembelajaran agar anak merasa senang pada saat proses pernbelajaran.
Selain mengembangkan aspek kognitif dan bahasa anak, guru juga
memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan kreativitasnya.
Namun yang terjadi karena tuntutan sekolah dasar guru- gum lebih
terfokus pada perkembangan bahasa dan kognitif anak, sedang
perkembangan kreativitasnya hanya dilakukan untuk membuat anak
tidak terbebani pada saat pemberian tugas Karena tuntutan dari
sekolah dasar untuk lebih mengutamakan perkembangan bahasa dan
kognitif anak dan kurangnya perkembangan kreativitas pada anak
dalam
TINDAKAN
Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak
yaitu dengan kegiatan membatik. Karena kegiatan membatik sangat
identik dengan warna. Lewat warna-warna anak dapat berimajinasi
untuk mengkobinasikan warna menjadi suatu yang menarik
KONDISI AKHIR
Lewat kegiatan membatik kreativitas anak akan meningkat. Karena
anak dibimbing untuk menciptakan daya kreatifnya lewat peletakan
warna-warna sesuai keinginan anak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian Kaji Tindakan
(Penelitian Tindakan Kelas).
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PAUD Netna II Loeram Kabupaten Timur
Tengah Utara.
b. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan dalam kurun waktu selama dua
bulan ..
3.3 Subjek Penelitian
Peneliti memilih kelompok B2 P AUD Netna II Loeram yang berjumlah siswa
sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 17 laki-laki.
3.4 Prosedur Penelitian
a. Tahap Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
2) Menyiapkan media-media yang akan digunakan pada kegiatan
membatik seperti tisu, cat air, wadah plastik, pipet atau sendok.
3) Menyiapkan instrument pengamatan berupa lembaran penilaian
perkembangan anak.
4) Mcnyiapkan posisi duduk siswa mcmungkinkan siswa melakukan
kegiatan membatik.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
a) Anak-anak berbaris di halaman sebelurn masuk kelas
b) Gum menyuruh salah satu anak untuk berdoa.
c) Guru memanggil nama masing-masing siswa dan mengisi daftar
absensi siswa.
d) Guru mengajak anak untuk bernyanyi.
e) Guru melatih motorik kasar anak dengan kegiatan demonstrasi.
f) Guru memperkenalkan media-media yang digunakan pada kegiatan
membatik seperti cat air, tisu, wadah plastik, pipet atau sendok.
g) Guru mendemonstrasikan langkah-langkah membatik
- Campur pewarna dengan air. Aduk rata. Usahakan tidak terlalu
encer. Beri masing-masing pewarna dengan pipet. Satu pipet
untuk satu warna supaya warna tidak tercampur.
- Ambil kertas tisu.
- Lipat dua sama besar. Akan membentuk empat persegi panjang
Lipat dua lagi akan diperoleh bentuk bujur sangkar. Lipat lagi
akan diperoleh bentuk segitiga Lipat dua lagi Akan diperoleh
segitiga yang lebih kecil.
- Gambar bentuk pola segitiga, persegi maupun lingkaran pada
bagian ketas yang sudah dilipat.
- Ambil salah satu warna dengan pipet. Teteskan pewarna pada
pola yang telah digambar.
- Ambil pewarna lainnva, teteskan pada bagian pola yang masih
putih
- jumlah pewarna sesuai dengan keinginan
- Jika tidak ada pipet bisa diganti dengan sendok.
- Biarkan mengering
2) Kegiatan Inti
- Guru membagikan anak ke dalam kelompok agar proses
pernbelajaran berjalan dengan lancar.
- Guru membagikan media-media yang digunakan dalam kegiatan
membatik
- Memberikan bimbingan kepada anak yang belum bisa
melakukannya dan penguatan kepada anak yang sudah bisa
melakukannya.
3) Kegiatan Penutup
- Pada kegiatan penutup anak-anak dibacakan cerita dan
bernyanyi.
- Guru menanyakan kembali apa yang telah diajarkan tadi.
- Guru meminta salah satu anak untuk berdoa.
- Salam dan pulang.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan menyimak
anak, ketelitian, mengenal konsep warna, kerapian anak dalam mengukuti
kegiatan pembelajaran yang telah dirancang guru. Observasi dilakukan
oleh observer (guru). Kegiatan evaluasi yang dilakukan pada tahap ini
adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan
membatik.
d. Refleksi Diri
Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh peneliti bersama observer
mengenai pekernbangan kreativitas anak dalam kegiatan pembelajaran
melalui kegiatan membatik dari perencaan kegiatan sampai pelaksanaan
dan pengamatan kcgiatan yang tclah dilaksanakan. Hasil rcflcksi tcrscbut
mcnjadi bahan pertirnbangan pembelajaran pada siklus berikutnya
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan dengan
menggunakan teknik unjuk kerja dan observasi.
a. Unjuk Kerja
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati. Yang hams diamati
dalam ujuk kerja ini yaitu perkembangan kreativitas dalam kegiatan
membatik.
b. Observasi
Observasi adalah teknik atau metode dalam pengumpulan data yang
bersifat non verbal, biasanya berupa studi lapangan di mana peneliti
berperan sebagai pengamat. Yang harus diamati peneliti dalam observasi
ini adalah kreativitas anak.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalarn penelitian ini adalah data
yang diperoleh pada saat proses pembelajaran berlangsung, data yang
diperoleh nantinya akan dianalisis dengan menggunakan rumus :
𝑷
𝑭
𝑵
𝑿 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah anak yang memperoleh nilai tertentu
N : Jumlah anak
3.7 Indikator atau Kriteria Keberhasilan
Rancangan kriteria keberhasilan yang ditentukan sebagai berikut :
≥ 75 % : Berkembang Sangat Baik (BSB)
65%-74% : Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
50%-64% : Melalui Berkembang (MB)
≤49 % : Baru Berkembang (BM)
Catatan: standar ketuntasan yang harus dicapai anak-anak kelornpok B
PAUD Netna II Loeram sebesar : 75% dengan kriteria kebcrhasilan
Berkcmbang Sangat Baik (BSB)
DAFT AR PUSTAKA
Avipfha Niken Mukti, Kulsum Unu, Widiasturi Tania, Andira Barta Hera,Astuti
Yuli, 20! 5, Pelatihan Membatik Khusus Anaka Jalanan Di Daerah
Semarang Sebagai Media Positif PerkembanganBakat.httpl/artikel. dik!i
go. id/index.php/P KlviM/a rti cle/view/209 Tanggal diakses 6 Maret 2015
jam 18.00 WITA
IrsandefAhmadBunyya,20 13 .http../ahmadbunvvakonselor12 blogspot.
com/2013/09iperkembangan-kreativitas-anak-usia-3-html diakses tanggal
09 maret 2015 Jam 17.00 WlTA
KustantiEsty.20 11,https//psikologikreativitasump. wordpress.
com/2011/12/16[aktor-[aktor- vang-mempengaruhi-kreativtos/ diakses
tang gal 6 Maret 2915 Jam 15 00 WIT A
Martinis, 2015. Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Melukis Menggunakan
Sikat Gigi Taman Kanak-kanak Padang Jurnal Pesona PA UD Vol. 1No I
Maston, dkk. 2009. Startegi Pembelajaran TK Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar Utami, 2009, Pengembangan Kreayivitas Anak Beroakat Jakarta
Rineka Cipta
Nielsen Dianne Miler. 2008, Mengelola Kelas Untuk Guru TK Jakarta PT
Indeks. Santi Danar. 2009, Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta PT
Indeks.
Sari Dynna Wahyu Pertiwi. Pengaruh Bernain Plastisin Terhadap Kreativitas
Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Bermain Secara Individu Dan
Kelompok, Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan. YoU. No.3.
Tahun 2013.
Sari Sriti Mayang. 2005. Peran Ruangan Dalam Menunjang Perkembangan
Kreativitas Anak. Jurnal Desain Interior Yol.3. No. I,
Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003, Bab I ayat 14. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

More Related Content

What's hot

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancaradian19
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsinatal kristiono
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaKonsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaApri'Leo Pasoepati
 

What's hot (20)

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaKonsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
 

Similar to MENGEMBANGKAN KREATIVITAS

Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2Robotgerm King
 
Hbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativitiHbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativitiAnne Gd
 
PPT Sempro Riki Sanra.pptx
PPT Sempro Riki Sanra.pptxPPT Sempro Riki Sanra.pptx
PPT Sempro Riki Sanra.pptxRikiS5
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxTitik Dewanto
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakFAI Unmuh Ponorogo
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Totok Priyo Husodo
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarJenry Saiparudin
 
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...Nugie Outsider's
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Goes Jiant
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfAyuPermataChandra
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianratih azza
 
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anak
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anakJurnal-Metode demonstrasi untuk anak
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anakHafidzotul Millah
 
Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoKamil Mazid
 

Similar to MENGEMBANGKAN KREATIVITAS (20)

Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2
 
Jurnal paud
Jurnal paudJurnal paud
Jurnal paud
 
Hbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativitiHbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativiti
 
PPT Sempro Riki Sanra.pptx
PPT Sempro Riki Sanra.pptxPPT Sempro Riki Sanra.pptx
PPT Sempro Riki Sanra.pptx
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTK
 
Bercerita
BerceritaBercerita
Bercerita
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
 
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...
SKRIPSI Upaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextu...
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anak
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anakJurnal-Metode demonstrasi untuk anak
Jurnal-Metode demonstrasi untuk anak
 
Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake foto
 

More from etto kono

Laporan sertifikasi margareta g.bano
Laporan sertifikasi margareta g.banoLaporan sertifikasi margareta g.bano
Laporan sertifikasi margareta g.banoetto kono
 
Biografi ki hajar dewantara
Biografi ki hajar dewantaraBiografi ki hajar dewantara
Biografi ki hajar dewantaraetto kono
 
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO DENGAN METODE DISKUSI P...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO  DENGAN METODE DISKUSI P...PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO  DENGAN METODE DISKUSI P...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO DENGAN METODE DISKUSI P...etto kono
 
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...etto kono
 
Tugas mandiri
Tugas mandiri Tugas mandiri
Tugas mandiri etto kono
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttetto kono
 
Tarian dan alat musik ntt
Tarian dan alat musik nttTarian dan alat musik ntt
Tarian dan alat musik nttetto kono
 
Rumah adat di ntt
Rumah adat di nttRumah adat di ntt
Rumah adat di nttetto kono
 
Alat musik ntt
Alat musik nttAlat musik ntt
Alat musik nttetto kono
 
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAetto kono
 
Proposal save
Proposal saveProposal save
Proposal saveetto kono
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianetto kono
 
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA etto kono
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiaetto kono
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docetto kono
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sdetto kono
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaetto kono
 
Makalah sapi
Makalah sapiMakalah sapi
Makalah sapietto kono
 

More from etto kono (18)

Laporan sertifikasi margareta g.bano
Laporan sertifikasi margareta g.banoLaporan sertifikasi margareta g.bano
Laporan sertifikasi margareta g.bano
 
Biografi ki hajar dewantara
Biografi ki hajar dewantaraBiografi ki hajar dewantara
Biografi ki hajar dewantara
 
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO DENGAN METODE DISKUSI P...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO  DENGAN METODE DISKUSI P...PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO  DENGAN METODE DISKUSI P...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO DENGAN METODE DISKUSI P...
 
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...
LAPORAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN TINGKAT KEAKSARAAN DAS...
 
Tugas mandiri
Tugas mandiri Tugas mandiri
Tugas mandiri
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
Tarian dan alat musik ntt
Tarian dan alat musik nttTarian dan alat musik ntt
Tarian dan alat musik ntt
 
Rumah adat di ntt
Rumah adat di nttRumah adat di ntt
Rumah adat di ntt
 
Alat musik ntt
Alat musik nttAlat musik ntt
Alat musik ntt
 
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
 
Proposal save
Proposal saveProposal save
Proposal save
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesia
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.doc
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah sapi
Makalah sapiMakalah sapi
Makalah sapi
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCAP DI KELOMPOK B PAUD NETNA II LOERAM OLEH OLIVIA ULUK NAIAKI NIM. 1500181804 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS SKGJ PPKHB KABUPATEN TTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20, tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 14). Pemberian rangsangan pendidikan kepada anak usia dini dilakukan lewat pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran diperlukan berbagai ketrampilan, salah satunya yaitu ketrampilan dalam hal ini membelajarkan. Ketrampilan mengajar atau mernbelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan intergrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan Anak Usia Dini memiliki peranan yang penting dalam turnbuh kembang anak sesuai aspek perkembangan. Pendidikan Anak Usia Dini selalu mentikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-ernosional, dan moral-agama sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Salah satu
  • 3. perkembangan yang menjadi titik dasar pertumbuhan dan perkembangan anak adalah kreativitas. Perkembangan kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu lewat imajinasi yang dipikirkan dan menciptakan sesuatu yang baru agar menjadi sesuatu yang bermakna dan bermanfaat. Selain itu, Munandar (Martinis, 2(15) menyatakan bahwa kreativitas mcrupakan kemarnpuan seseorang melahirkan sesuatu yang bam, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dan karya-karya yang bam maupun kornbinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Maslow (Sari, 2005) juga menyatakan bahwa kreativitas merupakan manifestasi individu yang befungsi sepenuhnya. Dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat maupun negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide bam, penemuan- penemuan bam, dan teknologi baru untuk mencapai hal ini diperlukan sikap, pemikiran dan perilaku kreatif yang dipupuk sejak dini. Menanamkan kreativitas sejak kecil tentulah sangat berguna agar kelak anak akan rnerniliki ide-ide yang kreatif dalam rnenciptakan sesuatu dan memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Ada banyak manfaat untuk menstimulasi kreativitas sejak dini. Salah satunya
  • 4. dikemukakan oleh Maslow (Sari, 20(5) bahwa dengan kreativitas dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya, dan perwujudan dirinya merupakan pokok tingkat tertinggi dalam hidup rnanusia. Selain itu, Martinis (2015) juga rnengungkapkan bahwa kreativitas juga memiliki manfaat yaitu kreativitas atau daya cipta akan mernungkinkan adanya penemuan-penemuan bam dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam usaha-usaha lainnya. Sari (2005) mengernukakan dalam hasil penelitiannya bahwa kreativitas bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungan psikis saja melainkan lingkungan fisik juga memiliki andil yang cukup besar. Lingkungan fisik dapat berperan sebagai pedoman untuk mengembangkan kreativitas, sebagai stimuli eksternal. Martinis (2015) juga rnenyatakan dalarn hasil penelitiannya bahwa dalam meningkatkan kreativitas anak erat kaitannya dengan ketertarikan, keberanian serta percaya diri dalam melakukan kegiatan. Keberhasilan dalam meningkatkan anak dipicu oleh suasana yang rnenyenangkan bagi anak. Kegiatan melukis dengan sikat gigi adalah salah satu metode yang digunakan dalam meningkatkan kreativitas anak. Dalam kegiatan melukis dengan sikat gigi, hasil yang didapatkanya yaitu anak sangat antusias sekali dan penuh semangat, selain itu anak sudah dapat berimajinasi dengan pola yang bervariasi sesuai dengan keinginan mereka. Ada banyak sekali metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kreativitas anak sejak dini Kusumaningrum (2015) dalam
  • 5. hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan kertas lipat terhadap kreativitas anak yakni dapat dilihat dengan adanya perbedaan peningkatan kreativitas yang signifikan antara anak yang diberikan perlakuan bermain kertas lipat dengan yang tidak diberikan perlakuan bermain kertas lipat. Anak yang diberikan perlakuan bermain kertas lipat memiliki peningkatan kreativitas yang lebih tinggi daripada anak yang tidak diberikan perlakuan bermain kertas lipat. Hal ini membuktikan bahwa kreativitas anak dapat ditingkatkan melalu bermain kertas lipat. Kustiani (2015), juga menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa c1engan menggunakan metode bermain balok, anak-anak merasa senang dan gembira melakukan pembelajaran dengan metode ini, tanpa disadari adanya kerja sal11a antara mereka. Perkembangan kreativitas mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa permainan balok sangat efektif dalam mengembangkan kreativitas anak. Salah satu metode yang ingin digunakan peneliti adalah melalui kegiatan membatik. Penelitian yang dilakukan Avipfha, ddk (2015) tentang kegiatan membatik sangat bermanfaat bagi anak karena bakat anak-anak dapat tersalurkan dengan baik, menjadikan kesibukan yang baru yang besifat positif cmosi anak yang mulai terkendali dan mclatih kerjasama antar teman Berdasarkan pengamatan selama mengajar di kelompok B2 PAUD Netna II Loeram peneliti mengamati bahwa dalam proses pembelajaran dalam tema semester I seperti diri sendiri, lingkunganku, kebutuhanku,
  • 6. binatang dan tanaman, guru lebih terfokus pada kegiatan yang berpusat pada perkembangan kognitif seperti memperkenalkan angka, melatih penjumlahan maupun pengurangan dan perkembangan bahasa seperti mernperkenalkan huruf, suku kata, dan kata. Hal ini dilakukan guru karena adanya tuntutan dari sekolah dasar agar anak bukan saja men genal konsep angka dan huruf tetapi harus bisa mernbaca, rnenulis dan berhitung. Sedangkan perkembangan kreativitas hanya dilakukan sebagai suatu kegiatan yang mernbuat anak tidak terbebani pada saat pernbelajaran Dari 26 siswa di kelornpok B2 PAUD Netna II Loeram, 42,3% anak belum kreatif dalam menciptakan sesuatu pada saat diberikan tugas oleh guru, banyak anak lebih meminta bantuan guru atau teman terdekat disampingnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini membuat perhatian pada perkembangan kreativitasnya berkurang. Kurangnya perhatian pada perkembangan kreativitas merniliki dampak yang buruk bagi anak, seperti anak tidak memlilki keinginan untuk bersaing, kurang percaya diri, dan cepat putus asa. Kegiatan membatik sendiri hanya dilakukan 1 (satu) kali pada setiap tema. Padahal kegiatan membatik memiliki manfaat bukan hanya dapat melatih kreativitas anak melainkan memperkenalkan anak tentang salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul : Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Membatik Di Kelompok B2 PAUD Netna II Loeram.
  • 7. 1.2 Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu: Bagaimana mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membatik di Kelompok B2 PAUD Netna II Loeram. 2. Pemecahan Masalah Cara yang tepat untuk memecahkan masalah penelitian ini adalah dengan tindakan kelas dalam mengembangkan kreativitas anak dengan menggunakan kegiatan mernbatik Penelitian Tindakan Kelas ini akan ditempu melalui 4 tahap yaitu : a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi dan evaluasi d. Refleksi 1.3 Tujuan dan Manfaat 1) Tujuan Untuk mengembangkan kreativitas anak yang dilakukan melalui kegiatan membatik di kelompok B2 P AUD Netna II Loeram. 2) Manfaat Selain itu manfaat dari penelitian ini yaitu :
  • 8. a. Teoritis Sebagai bahan rujukan atau referensi bagi para peneliti berikutnya yang akan mengadakan penelitian terutama yang ada relevan dengan judul ini. b. Praktis 1) Bagi Guru Agar dapat memberikan motivasi tentang pentingnya menanamkan kreativitas sejak dini 2) Bagi orangtua Agar orangtua dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengernbangkan kreati vitasnya. 3) Bagi siswa Memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan, berrnakna, meningkatkan kemampuan dalam bidang seni mernbatik, menumbuhkembangkan nilai kreativitas sejak kecil dan mernperkenalkan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
  • 9. BAB II KAJIAN PUST AKA 2.1 Pengertian Kreativitas Anak sebagai pribadi yang mempunyai keinginan-keinginan untuk membentuk atau menciptakan sesuatu. Anak mempunyai bakat-bakat dan kekuatan-kekuatan tertentu yang akan memuaskan pribadinya. Daya kreasi anak muncul dengan sendirinya Namun pendidik yang sejati akan dapat membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk menyalurkan bakat (Santi Danar, 2009). Pendidik akan membimbing anak lewat suatu kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitasnya. "Kreativitas" merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam penelitian psikologi masa kini dan sering digunakan dengan bebas di kalangan orang awam. Kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan multidimensional. (Dedi Supriadi dalam Sari Sriti, 2005). Banyak dcfinisi tentang krcativitas, namun tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima seeara universal Untuk lebih menjelaskan pengertian kreativitas, akan dikemukakan beberapa perumusan yang merupakan simpulan para ahli mengenai kreativitas. Monstaks & Rachmawati (Martinis, 2015) menyatakan bahwa kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan
  • 10. diri sendiri, alam, dan orang lain. Munandar (Sari Dynna, 2013) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang suda ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat. Sesuatu yang baru itu tidak perlu baru sama sekali tetapi dapat merupakan kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya Sedangkan yang dimaksud dengan informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada adalah semua pengalaman yang telah diperoleh semasa hidupnya baik di Iingkungan pendidikan maupun lingkungan masyarakat. Selain itu, Munandar (2009) menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru, baik dalam bentuk gagasan maupun karya nyata. Sesuatu yang baru itu terdiri dari ciri-ciri aptitude (berpikir- kreatif) dan ciri-eiri non aptitude, dan karya nyata maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, semuanya relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Munandar (2009) juga menguraikan definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P, pertama pribadi (person), bahwa setiap anak adalah pribadi unik dan kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan pribadi individu. Kedua proses (process), kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bam atau untuk menemukan hubungan-hubungan bam antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnva dalarn mencari jawaban
  • 11. bam terhadap suatu masalah, merupakan , manifestasi dari kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas pemikiran anak. Ketiga pendorong (press), kreativitas dapat berkembang jika ada 'press" atau pendorong, baik dari dalam (dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasrat yang kuat dari diri sendiri) untuk berkreasi, maupun dari luar, yaitu lingkungan yang memupuk dan mendorong pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anak yang kreatif dengan mernberikan peIuang kepada anak untuk bersibuk diri secara kreatif Keernpat produk (product), bahwa produk-produk kreativitas yang konstruktif pasti akan muncuI, karena produk kreativitas muncul dari proses interaksi dari keunikan individu di satu pihak dan bahan, kejadian, orang-orang atau keadaan hidupnya (faktor Iingkungan diIain pihak) Kreativitas ini dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis dari pemikiran yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi berupa informasi yang diperoleh dari pengaIaman-pengaIaman sebelumnya menjadi hal yang bam, berarti dan bermanfaat. Kreativitas dapat dikembangkan Iewat bemain. Melalui bermain anak dapat mengembangkan kreativitasnya, yaitu meIakukan kegiatan yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinasi dan ekspresi diri, kegiatan-kegiatan pemecahan masaIah, mencari sesuatu yang bam dan sebagainya (Maston, dkk , 2009). Nielsen (2008) mengemukakan bahwa dalam rangka mengembangkan pemikiran kreatif, seorang guru hams mendorong anak untuk menemukan cara
  • 12. sendiri dalam menyelesaikan tugas atau proyek dari pada memberitahu atau menunjukan mereka caranya. Jika anak didorong untuk melakukannya sendiri, maka akan melatih ekspresi pada diri anak dan membantu mereka menemukan cara unik daIam mengungkapkan kreativitasnya. Dari bebcrapa pandangan di atas, peneliti dapat mengambil kcsimpulan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu Iewat imajinasi yang dipikirkan untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau bermanfaat. 2.2 Tahap Perkembangan Kreativitas David Campbell (Irsandef, 2013) mengungkapkan bahwa tahap-tahap kreativitas meliputi 5 tahap yang dilalui oleh proses kreativitas, antara lain a. Tahap persiapan (preparation) Pada periode ini individu mcIetakkan dasar pernikiran, mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipecahkan, menyatakan masalah dan menyimpulkan materi-materi yang diperlukan untuk pemecahan masalah Individu juga mernpelajari mengenai latar belakang masalah serta seluk beluknya. b. Tahap konsentrasi (concertration) Pada tahap konsentrasi ini, perhatian individu tercurah dan pikiran individu terpusat pada hal-hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi
  • 13. merupakan waktu pemusatan, waktu untuk menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk mencoba dan mengalami gagal (triad and error). c. Tahap inkubasi (Incubation) Pada tahap inkubasi ini, individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara dari masalah yang dihadapi atau tidak memikirkan secara sadar, tetapi menyimpannya dalam alam pra sadar. Artinya individu mencari kegiatan- kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran terhadap masalah yang dihadapi, namun untuk sementara waktu. d. Tahap penerangan (illumination) Pada tahap penerangan ini hasil kreativitas baru muncul, di mana individu merniliki wawasan untuk memecahkan masalah secara tiba-tiba dan diikuti perasaan senang. e. Tahap pembuktian (verification/production) Pada tahap pembuktian individu mengekspresikan ide-ide dalam bentuk nyata. Dalam menentukan apakah penyelesaian masalah nampak dalam fakta-fakta yang benar, individu mengevaluasi hasil penyelesaian masalah, pada periode ini diperlukan pola berfikir kritis. 2.3 Karakteristik Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini Torancce & Guilford (Munandar, 2009) mengernukakan bahwa ada beberapa karakteristik dalam perkembangan kreativitas pada anak, antara
  • 14. lain: a. Kelancaran Kelancaran yaitu kemarnpuan untuk memberikan jawaban dan mengemukakan pendapat atau ide-ide dengan lancar. b. Kelenturan Kelenturan yaitu kemampuan untuk mengernukakan berbagai altematif dalam pemecahan masalah. c. Keaslian Keaslian yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide atau karya yang ash hasil pemikiran sendiri. d. Elaborasi Kemampuan untuk memperluas ide dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan atau terlihat oIeh orang lain. e. Keuletan dan kesabaran Keuletan dalam menghadapi rintangan, dan kesabaran dalam menghadapi suatu situasi yang tidak menentu merupakan aspek yang mempengaruhi kreativitas 2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreati vitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk
  • 15. berkembang Hurlock (Kustanti, 2(11) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas antara lain: a. Jenis kelamin Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya mas a kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-Iaki lebih diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebayanya untuk lebih mengambil resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas b. Status sosioekonomi Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak kelompok yang lebih rendah. Yang pertama, kebanyakan dibesarkan dengan cara mendidik anak secara dernokratis, sedangkan yang terakhir mungkin lebih mengalami pendidikan yang otoriter. Kontrol demokratis mempertinggi kreativitas karena memberi kesempatan yang lebih banyak bagi anak untuk menyatakan individualitas, mengembangkan minat dan kegiatan yang dipilihnya sendiri. Lebih penting lagi, lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi memberi ·lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dipcrlukan bagi kreativitas Misalnya, anak kecil dan Iingkungan yang
  • 16. kekurangan hanya mernpunyai sedikit bahan kreatif untuk bermain dan sedikit dorongan untuk bereksperimen dengan lilin, lukisan, dan boneka dibandingkan dengan mereka yang mempunyai lingkungan sosioekonomi yang lebih baik. c. Urutan Kelahiran Penjelasan mengenai perbedaan ini lebih menekankan lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir di tengah, lahir belakang, dan anak tunggal mungkin lebih kreatif dari yang pertama. Umumnya, anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menjadi penurut daripada pencipta Anak tunggal agak bebas dari tekanan yang ada saudara kandung lainnya dan juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya d. Lingkungan Kota vs Lingkungan pedesaan Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan. Di pedesaan, anak-anak lebih umum dididik secara otoriter dan lingkungan pedesaan kurang merangsang kreativitas dibandingkan lingkungan kota dan sekitarnya. e. Inteligensi Pada setiap urnur, anak yang pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka mernpunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian konflik tersebut. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka lebih sering terpilih sebagai pemimpin
  • 17. dibandingkan teman seusia mereka yang kurang pandai. f. Keluarga Anak dari keluarga kecil, bilamana kondisi lain sama, cenderung lebih kreatif dari anak keluarga besar. Dalam keluarga besar, cara mendidik anak otoriter dan kondisi sosioekonomi yang kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi perkernbangan kreativitas Untuk dapat menurnbuhkan kreativitas anak, maka peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal membimbing anak agar kreatif. g. Sekolah Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas anak, guru mempunyai dampak yang besar tidak hanya pada sikap anak terhadap sekolah dan pembelajaran pada umumnya, tetapi juga pada perkembangan kreativitasnya. Munandar (2009), menjelaskan bahwa sikap guru dalam mernbelajarkan anak bidang ketrampilan dapat dilakukan dengan memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan suatu kegiatan yang bam dan menyenangkan untuk anak Kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa kreativitas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor inilah yang menjadi penentu bagi anak untuk dapat mengembangkan kreativitasnya.
  • 18. 2.5 Pengertian Membatik Avipfha, dkk (2015) mengemukakan bahwa batik adalah sebuah karya seni anak bangsa yang menjadi aset negara kita Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju menjadikan bangsa kita terlena dengan berbagai fasilitas yang ada, hal ini menyebabkan budaya- budaya asli kita mulai terkikis. Warisan yang seharusnya kita jaga sebagai identitas asli bangsa mulai diabaikan oleh generasi muda. Tidak banyak kalangan muda yang memperhatikan hal ini, karena menganggap budaya kita kuno Sedang gaya hidup anak-anak zaman sekarang mcnginginkan segala sesuatunya praktis, inilah menjadi momok bagi bangsa kita, hal inilah permasalahan besar bangsa kita Sebagai generasi muda yang menyadari akan hal ini, kita hams mulai menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya kita melalui warisan yang diberikan nenek moyang kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan dari leluhurnya Oleh karena itu, membatik perlu diajarkan sejak dini. Membatik merupakan suatu teknik berkarya seni atau kerajinan tangan yang pada umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk, mainan, hiasan, alat peraga dan kreasi. Mcmbatik bagi Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini dapat mengembangkan kompetensi pikir imajinasi, rasa seni dan ketrampilan anak. Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa memperkenal batik sejak dini
  • 19. merupakan salah satu pembelajaran yang dapat mernperkenalkan wan san budaya bangsa Indonesia dan juga mengembangkan kreativitas anak 2.6 Manfaat Membatik Kegiatan membatik memiliki banyak manfaat, manfaat membatik tidak hanya dari aspek ketrampilan, tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan kognitif, afektif, dan psikimotor anak. Selain semakin mengasa kreativitas anakpun akan lebih mengenal salah satu warisan buaya bangsanya. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canggih tetapi bisa menggunakan . peralatan lainnya seperti tisu dan cat air. Aktivitas membatik tidaklah muda, namun bisa dilakukan oleh siapa saja termaksud anak-anakpun diajarkan membatik dengan cara yang sederhana. Diharapkan melaui kegiatan mernbatik dapat menumbuhkan rasa penasaran anak dalam mengembangkan kreativitasnya, dikarenakan menggunakan bahan-bahan yang berbeda pada umumnya, sifat bermainnva lebih ban yak dan anal dapat mengintcrpretasikan teknik dan media yang berbeda sehingga anak mall mencoba dan mengekspresikan idenya. Kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa membatik memiliki manfaat dalam pcmbctukan krcativitas, rnelatih anak dan memperkenalkan salah satu warisan bangsa Indonesia
  • 20. 2.7 Tahapan Dalam Membatik Membatik merupakan kegiatan mengasyikkan yang disukai anak-anak. Mereka begitu asyik berkreasi dan dengan rnernbiarkan mereka bebas berimajinasi, karya yang dihasilkan mereka sangatlah luar biasa Dari bahan yang sederhana dan murah, anak- anak bisa berkreasi. Di bawah ini peneliti menjelaskan langkah-langkah kegiatan mernbatik adalah sebagai berikut : a) Judul : membatik di atas tisu b) Kegiatan : membatik di atas tisu c) Indicator tingkat pencapaian perkembangan (TPP) : membatik dengan teknik colet (MH 52) d) Tujuan Pengembangan : - Mengenalkan pada anak tentang pembuatan batik secara sederhana - Mengasah imajinasi dan kreativitas anak e) Alat dan bahan - Kertas tisu warna putih. Lebih baik tisu model kotak - Cat air sesuai selera - Wadah plastic - Sendok pipet f) Cara Pembuatan . - Campur pewarna dengan air Aduk rata Usahakan tidak terlalu encer Beri masing-masing pewarna dengan pipet. Satu pipet
  • 21. untuk satu wama supaya warna tidak tercampur. - Ambil kertas tisu - Lipat dua sama besar. Akan membentuk empat persegi panjang Lipat dua lagi akan diperoleh bentuk bujur sangkar. Lipat lagi akan diperoleh bentuk segitiga Lipat dua lagi Akan diperoleh segitiga yang lebih kecil. - Gambar bentuk pola segitiga, persegi maupun lingkaran pada bagian ketas yang sudah dilipat. - Ambil salah satu warna dengan pipet. Teteskan pewarna pada pola yang telah digambar. - Ambil pewama lainnya, teteskan pada bagian pola yang masih putih - Jumlah pewarna sesuai dengan keinginan. - Jika tidak ada pipet bisa diganti dengan sendok. - Biarkan mongering - Setelah tisu kering buka dengan perlahan sesuai arah lipatan. Usahakan jangan sampai sobek. - Tempel dengan hati-hati pada buku tugas anak
  • 22. 2.8 Peran Guru PAUD Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Membatik Seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anak didiknya. Peran seorang guru dalam mendidik memiliki tujuan agar anak didiknya memahami tentang pembelajaran yang diajarkan. Seorang guru PAUD harus memiliki strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak, membuat anak merasa senang dalam mencrima pcmbelajaran Penerapan strategi pembclajaran yang dilakukan oleh guru PAUD adalah melalui bermain. Melalui kegiatan berrnain anak dapat mengembangkan kreativitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang mengandung kelenturan seperti memanfaatkan imajinasinya dan ekspresi diri seperti memecahkan masalah. Bentuk pembelajaran yang akan digunakan seperti kegiatan membatik, tentunya kita tahu bahwa kegiatan mernbatik membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, sehingga anak dapat mengembangkan kreativitasnya tentunya ia mendapat bimbingan motivasi dan dukungan dari seorang guru. Melatih kreativitas anak lewat kegiatan membatik yang dilakukan gum adalah guru mernbirnbing anak untuk meletakan warna sesuai dengan keinginan anak pada pola yang digambarkan dalam lembaran tisu yang sudah disediakan guru. Peletakan warna-warna tersebut dapat mengembangkan kreativitas anak.
  • 23. 2.9 Kerangka Berpikir 2.10 Hipotesis Tindakan Yang menjadi hipotesis tmdakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika kegiatan membatik dilakukan maka kreativitas anak di kelompok B2 PAUD Netna II Loeram akan berkembang KONDISI AWAL Seorang guru PAUD dituntut untuk kreatif dalam menciptakan stategi pembelajaran agar anak merasa senang pada saat proses pernbelajaran. Selain mengembangkan aspek kognitif dan bahasa anak, guru juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan kreativitasnya. Namun yang terjadi karena tuntutan sekolah dasar guru- gum lebih terfokus pada perkembangan bahasa dan kognitif anak, sedang perkembangan kreativitasnya hanya dilakukan untuk membuat anak tidak terbebani pada saat pemberian tugas Karena tuntutan dari sekolah dasar untuk lebih mengutamakan perkembangan bahasa dan kognitif anak dan kurangnya perkembangan kreativitas pada anak dalam TINDAKAN Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak yaitu dengan kegiatan membatik. Karena kegiatan membatik sangat identik dengan warna. Lewat warna-warna anak dapat berimajinasi untuk mengkobinasikan warna menjadi suatu yang menarik KONDISI AKHIR Lewat kegiatan membatik kreativitas anak akan meningkat. Karena anak dibimbing untuk menciptakan daya kreatifnya lewat peletakan warna-warna sesuai keinginan anak
  • 24. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian Kaji Tindakan (Penelitian Tindakan Kelas). 3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PAUD Netna II Loeram Kabupaten Timur Tengah Utara. b. Waktu Penelitian Penelitian direncanakan akan dilaksanakan dalam kurun waktu selama dua bulan .. 3.3 Subjek Penelitian Peneliti memilih kelompok B2 P AUD Netna II Loeram yang berjumlah siswa sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 17 laki-laki. 3.4 Prosedur Penelitian a. Tahap Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan
  • 25. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). 2) Menyiapkan media-media yang akan digunakan pada kegiatan membatik seperti tisu, cat air, wadah plastik, pipet atau sendok. 3) Menyiapkan instrument pengamatan berupa lembaran penilaian perkembangan anak. 4) Mcnyiapkan posisi duduk siswa mcmungkinkan siswa melakukan kegiatan membatik. b. Tahap Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal a) Anak-anak berbaris di halaman sebelurn masuk kelas b) Gum menyuruh salah satu anak untuk berdoa. c) Guru memanggil nama masing-masing siswa dan mengisi daftar absensi siswa. d) Guru mengajak anak untuk bernyanyi. e) Guru melatih motorik kasar anak dengan kegiatan demonstrasi. f) Guru memperkenalkan media-media yang digunakan pada kegiatan membatik seperti cat air, tisu, wadah plastik, pipet atau sendok. g) Guru mendemonstrasikan langkah-langkah membatik - Campur pewarna dengan air. Aduk rata. Usahakan tidak terlalu encer. Beri masing-masing pewarna dengan pipet. Satu pipet untuk satu warna supaya warna tidak tercampur. - Ambil kertas tisu.
  • 26. - Lipat dua sama besar. Akan membentuk empat persegi panjang Lipat dua lagi akan diperoleh bentuk bujur sangkar. Lipat lagi akan diperoleh bentuk segitiga Lipat dua lagi Akan diperoleh segitiga yang lebih kecil. - Gambar bentuk pola segitiga, persegi maupun lingkaran pada bagian ketas yang sudah dilipat. - Ambil salah satu warna dengan pipet. Teteskan pewarna pada pola yang telah digambar. - Ambil pewarna lainnva, teteskan pada bagian pola yang masih putih - jumlah pewarna sesuai dengan keinginan - Jika tidak ada pipet bisa diganti dengan sendok. - Biarkan mengering 2) Kegiatan Inti - Guru membagikan anak ke dalam kelompok agar proses pernbelajaran berjalan dengan lancar. - Guru membagikan media-media yang digunakan dalam kegiatan membatik - Memberikan bimbingan kepada anak yang belum bisa melakukannya dan penguatan kepada anak yang sudah bisa melakukannya.
  • 27. 3) Kegiatan Penutup - Pada kegiatan penutup anak-anak dibacakan cerita dan bernyanyi. - Guru menanyakan kembali apa yang telah diajarkan tadi. - Guru meminta salah satu anak untuk berdoa. - Salam dan pulang. c. Observasi dan Evaluasi Observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan menyimak anak, ketelitian, mengenal konsep warna, kerapian anak dalam mengukuti kegiatan pembelajaran yang telah dirancang guru. Observasi dilakukan oleh observer (guru). Kegiatan evaluasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membatik. d. Refleksi Diri Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh peneliti bersama observer mengenai pekernbangan kreativitas anak dalam kegiatan pembelajaran melalui kegiatan membatik dari perencaan kegiatan sampai pelaksanaan dan pengamatan kcgiatan yang tclah dilaksanakan. Hasil rcflcksi tcrscbut mcnjadi bahan pertirnbangan pembelajaran pada siklus berikutnya
  • 28. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan teknik unjuk kerja dan observasi. a. Unjuk Kerja Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati. Yang hams diamati dalam ujuk kerja ini yaitu perkembangan kreativitas dalam kegiatan membatik. b. Observasi Observasi adalah teknik atau metode dalam pengumpulan data yang bersifat non verbal, biasanya berupa studi lapangan di mana peneliti berperan sebagai pengamat. Yang harus diamati peneliti dalam observasi ini adalah kreativitas anak. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalarn penelitian ini adalah data yang diperoleh pada saat proses pembelajaran berlangsung, data yang diperoleh nantinya akan dianalisis dengan menggunakan rumus : 𝑷 𝑭 𝑵 𝑿 𝟏𝟎𝟎% Keterangan : P : Presentase
  • 29. F : Jumlah anak yang memperoleh nilai tertentu N : Jumlah anak 3.7 Indikator atau Kriteria Keberhasilan Rancangan kriteria keberhasilan yang ditentukan sebagai berikut : ≥ 75 % : Berkembang Sangat Baik (BSB) 65%-74% : Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 50%-64% : Melalui Berkembang (MB) ≤49 % : Baru Berkembang (BM) Catatan: standar ketuntasan yang harus dicapai anak-anak kelornpok B PAUD Netna II Loeram sebesar : 75% dengan kriteria kebcrhasilan Berkcmbang Sangat Baik (BSB)
  • 30. DAFT AR PUSTAKA Avipfha Niken Mukti, Kulsum Unu, Widiasturi Tania, Andira Barta Hera,Astuti Yuli, 20! 5, Pelatihan Membatik Khusus Anaka Jalanan Di Daerah Semarang Sebagai Media Positif PerkembanganBakat.httpl/artikel. dik!i go. id/index.php/P KlviM/a rti cle/view/209 Tanggal diakses 6 Maret 2015 jam 18.00 WITA IrsandefAhmadBunyya,20 13 .http../ahmadbunvvakonselor12 blogspot. com/2013/09iperkembangan-kreativitas-anak-usia-3-html diakses tanggal 09 maret 2015 Jam 17.00 WlTA KustantiEsty.20 11,https//psikologikreativitasump. wordpress. com/2011/12/16[aktor-[aktor- vang-mempengaruhi-kreativtos/ diakses tang gal 6 Maret 2915 Jam 15 00 WIT A Martinis, 2015. Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Melukis Menggunakan Sikat Gigi Taman Kanak-kanak Padang Jurnal Pesona PA UD Vol. 1No I Maston, dkk. 2009. Startegi Pembelajaran TK Jakarta: Universitas Terbuka. Munandar Utami, 2009, Pengembangan Kreayivitas Anak Beroakat Jakarta Rineka Cipta Nielsen Dianne Miler. 2008, Mengelola Kelas Untuk Guru TK Jakarta PT Indeks. Santi Danar. 2009, Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta PT Indeks. Sari Dynna Wahyu Pertiwi. Pengaruh Bernain Plastisin Terhadap Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Bermain Secara Individu Dan Kelompok, Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan. YoU. No.3. Tahun 2013. Sari Sriti Mayang. 2005. Peran Ruangan Dalam Menunjang Perkembangan Kreativitas Anak. Jurnal Desain Interior Yol.3. No. I, Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003, Bab I ayat 14. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.