2. PENGERTIAN
Persalinan: serangkaian kejadian yang berakhir dgn
pengeluaran bayi yang cukup bulan / hampir cukup bulan
disusul dgn pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu.
• Persalinan spontan: berlangsung dgn kekuatan ibu
sendiri melalui jalan lahir
• Persalinan buatan: dibantu tenaga dari luar
• Persalinan anjuran: tidak dimulai dgn sendirinya,
tetapi setelah intervensi
3. BEBERAPA ISTILAH PERSALINAN BERHUBUNGAN
DGN UMUR KEHAMILAN & BERAT BADAN BAYI
Abortus: < 22 mg, < 500 gr
Partus immaturus: 22 – 28 mg, 500 – 999 gr
Partus prematurus: > 28 – 37 mg, 1000 – 2499 gr
Partus maturus (aterm): 37 – 42 mg, > 2500 gr
Partus postmaturus (serotinus): > 42 mg
4. KONTRAKSI UTERUS
1. Kontraksi Braxton Hicks: intensitas dan
frekuensi irregular, mulai dari area yang diverse
pada uterus
2. His: intensitas dan frekuensi reguler, mulai dari
fundus merambat ke bawah ke serviks
5. PROSES PERSALINAN
• Dibagi dalam 4 kala
1. Kala I: kala pembukaan : mulai his pertama sampai
pembukaan lengkap
Fase latent: pembukaan 0 – 3 cm
Fase aktif: pembukaan >3 – lengkap
Fase akselerasi
Fase kemajuan maksimal
Fase decelerasi
1. Kala II: Kala pengeluaran: mulai pembukaan lengkap sampai
bayi lahir
2. Kala III: kala uri : mulai bayi lahir sampai placenta lahir
3. Kala IV: masa 1 jam setelah plasenta lahir
7. Status Fase
laten
Fase aktif Kala II Kala III Persalinan
Nullipara 8 jam 4 jam 80
menit
10 menit 14 jam
Multipara 5 jam 2 jam 20
menit
30
menit
10 menit 8 jam
LAMANYA PERSALINAN
8.
9. PROSES PERSALINAN
1. Tenaga yang mendorong anak keluar
A.His
B.Tenaga mengejan
2. Perubahan pada uterus dan jalan lahir
3. Gerakan anak pada persalinan
10. HIS
• His adalah kontraksi otot otot rahim pada persalinan
intensitas dan frekuensi reguler, mulai dari fundus
merambat ke bawah ke serviks
• His pendahuluan / His palsu !!!
• His persalinan
Bersifat otonom
Nyeri
Berkala lamanya, interval, kekuatan
Menurut faalnya :
His pembukaan
His pengeluaran
His pelepasan uri
11. PERUBAHAN PADA UTERUS & JALAN LAHIR
• Uterus segmen atas (peran aktif) dan
segmen bawah (peran pasif)
• Sifat khas kontraksi otot rahim:
Retraksi
Fundus lebih kuat, berangsur berkurang ke
bawah
12. PERUBAHAN PADA UTERUS & JALAN LAHIR
• Serviks pendataran dan pembukaan
• Faktor yang menyebabkan pembukaan
serviks:
Kontraksi otot serviks
Peregangan oleh isi rahim
Penonjolan selaput ketuban
• Peregangan vagina dan dasar panggul
13. GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN
• Turunnya kepala
• Fleksi
• Putaran paksi dalam
• Ekstensi
• Putaran paksi luar
• Ekspulsi
14.
15. KALA URI
1. Tingkat pelepasan plasenta
2. Tingkat pengeluaran plasenta
A.Secara Schultze: pelepasan
mulai dari bagian tengah
placenta
B.Secara Duncan: pelepasan mulai
dari pinggir placenta
16. PERUBAHAN BENTUK KEPALA ANAK
KARENA PERSALINAN
1. Caput succadaneum: edema kulit kepala
karena tekanan jalan lahir
2. Moulage: perubahan bentuk kepala sbg
usaha menyesuaikan dgn bentuk panggul
3. Cephal haematom: pengumpulan darah
di bawah periosteum
17. PERBEDAAN CAPUT SUCCEDANEUM
DENGAN CEPHAL HAEMATOM
Ada waktu lahir, mengecil
setelah lahir
Melewati batas tulang
tengkorak
Hilang dalam beberapa jam
Ada waktu lahir atau timbul
setelah lahir, dan dapat
membesar setelah lahir
Tidak melampaui batas tulang
tengkorak
Membutuhkan beberapa
minggu untuk diabsorpsi
18. KLINIS PERSALINAN
• Tanda persalinan sudah dekat:
1. Lightening, pollakisuria, fundus uteri
turun, serviks matang
2. His pendahuluan
• Tanda persalinan:
1. His persalinan
2. Keluar lendir berdarah (show)
3. Keluar cairan banyak
19. KALA PERSALINAN
KALA I
• His persalinan: teratur, makin lama makin kuat & sering
KALA II
• His menjadi lebih kuat, lamanya 50-100 detik, interval 2-3
menit
• Ketuban pecah
• Pasien mulai mengejan
• Perineum menonjol, anus mulai terbuka
KALA III
• His berhenti sebentar kemudian timbul lagi
• Lamanya 8-9 menit
20. TANDA PELEPASAN PLACENTA
1. Uterus menjadi bundar
2. Perdarahan sekonyong-konyong dan agak
banyak
3. Tali pusat yang lahir memanjang
4. Fundus uterus naik
5. Perasat Kustner
Perdarahan biasanya sekitar 250 cc
Bila > 500 cc patologis !
21. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI
JALANNYA PERSALINAN
• Kekuatan yang mendorong anak :
1. His
2. Kekuatan mengejan
• Kekuatan tahanan :
1. Tahanan serviks
2. Tahanan tulang panggul
3. Tahanan dasar panggul
22. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROGNOSA
1. Paritas
2. Serviks kaku
3. Umur
4. Interval
5. Besarnya anak
23. PIMPINAN PERSALINAN
Identitas pasien
Perhatikan faktor psikologis
Tanda vital/status generalis
Tentukan pasien in-partu atau belum
PIMPINAN KALA I
Periksa dgn teliti: pemeriksaan umum dan obstetri (termasuk
pemeriksaan dalam)
Observasi
Pertahankan kekuatan pasen
Pemeriksaan dalam selanjutnya atas indikasi: ketuban pecah,
perkiraan pembukaan lengkap, indikasi menyelesaikan
persalinan
24. PIMPINAN KALA II
Tanda Kala II, yakinkan pasien dalam Kala II
Teknik asepsis dan antisepsis
Kandung kemih dikosongkan
Mengejan hanya boleh waktu ada his
Bunyi jantung anak harus lebih sering diperiksa
Perasat Ritgen: tangan kanan masuk pada perineum posterior mencari dagu
anak, kemudian ditolak ke depan, tangan kiri menahan kepala mengatur
kecepatan lahirnya kepala
Periksa adakah lilitan tali pusat lepaskan atau diklem (2 buah) dan gunting
antara klem
Melahirkan bahu bahu depan dulu baru bahu belakang
Melahirkan badan anak
Membersihkan lendir mulut, hidung
Ikat tali pusat dan potong dengan gunting secara asepsis dan antisepsis
25.
26.
27.
28.
29. PIMPINAN KALA III
• Pengawasan terhadap perdarahan
• Mencari tanda pelepasan placenta
• Melahirkan placenta mengejan atau
tekanan pada fundus
30.
31. PENYEBAB PERDARAHAN BANYAK
1. Atonia uteri
2. Perlukaan jalan lahir
3. Sisa placenta
4. Anak besar
5. Multipara
6. Gemeli
7. Hydramnion
8. Placenta previa
9. Solusio placenta
10. Persalinan buatan
32. PIMPINAN KALA IV
• Mengawasi
perdarahan post
partum dan
mengatasinya
• Menjahit robekan
perineum
• Memeriksa bayi
33. RUPTUR PERINEUM
1. Ruptur perineum tingkat I: robek hanya selaput
lendir dan kulit
2. Ruptur perineum tingkat II: robek selaput lendir,
kulit, dan otot perineum
3. Ruptur perineum tingkat III (ruptur perineum
totalis/completa): robek selaput lendir, kulit, otot
perineum, dan spincter ani
34. PENYEBAB RUPTUR PERINEUM
1. Kepala anak lahir terlalu cepat
2. Anak besar
3. Persalinan buatan
4. Arcus pubis sempit
5. Vagina sempit
6. Perineum kaku
7. Posisi occipito posterior
35. DAMPAK RUPTUR PERINEUM JIKA
TIDAK DIPERBAIKI DENGAN BAIK
1. Prolaps uteri/desensus uteri
2. Incontinensia alvi
3. Infeksi alat kandungan
36. EPISIOTOMI
• Incisi perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah
ruptur perineum totalis
• Jenis : episiotomi medialis, episiotomi mediolateralis, episiotomi
lateralis dan episiotomi sekunder
• Tujuan:
1. Membuat luka yang lurus dengan pinggir tajam mudah
dijahit dan sembuh sempurna
2. Mengurangi tekanan pada kepala anak
3. Mempersingkat Kala II
4. Mengurangi kemungkinan ruptur perineum totalis
37. Episiotomi medialis Episiotomi mediolateralis
Mudah dijahit
Penyembuhan lebih baik
Nyeri tidak seberapa
Perdarahan lebih sedikit
Lebih bereriko menjadi ruptur
perineum totalis
Lebih sulit dijahit
Penyembuhan kurang sempurna
Lebih nyeri saat nifas
Perdarahan lebih banyak
Jarang melebar ke rektum atau
sphincter ani
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
38.
39.
40. PEMERIKSAAN ANAK
• Tanda vital APGAR Score
• Maturitas
• Kepala
• Mulut dan bibir
• Perut
• Pusar/umbilicus
• Genitalia
• Anus
• Tulang punggung
• Ekstremitas
41. APGAR SCORE
•
Score of 0Score of 0 Score of 1Score of 1 Score of 2Score of 2 AcronymAcronym
Skin colorSkin color
blue all
over
blue at
extremities
normal AppearanceAppearance
Heart rateHeart rate Absent <100 >100 PulsePulse
Reflex irritaReflex irrita
--bilitybility
no response
to
stimulation
grimace/fee
ble cry
when
stimulated
sneeze/cou
gh/pulls
away
when
stimulated
GrimaceGrimace
MuscleMuscle tonetone None
some
flexion
active
movement
ActivityActivity
RespirationRespiration AbsentAbsent weak orweak or
irregularirregular
StrongStrong
RespirationRespiration