1. Intranatal care merujuk pada peristiwa yang berakhir dengan kelahiran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disertai dengan keluarnya plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
2. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
3. Ada beberapa istilah yang terkait dengan persalinan sepert
2. Pengertian
Intranatal adalah kejadian
yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup
bulan/hampir cukup bulan,
disertai dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Sulaiman
Sastrawinata).
3. Persalinan adalah
suatu proses
pengeluaran hasil
konsepsi (janin)
yang dapat hidup di
dunia luar, dari
rahim melalui jalan
lahir atau jalan lain.
(Rustam Muchtar,
1998).
4. Beberapa Istilah Yang Ada Hubungan Dengan Persalinan/Partus
Menurut Cara Persalinan
a. Partus normal disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya
bayi dengan tenaga ibu
sendiri, tanpa bantuan alat, serta tidak melukai bayi dan ibu,
yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.
b. Partus abnormal, Partus buatan yaitu persalinan pervaginam
dengan bantuan alat atau melalui dinding perut dengan operasi
caesarea
c. Partus anjuran dimana kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau
prostaglandin atau pemecahan
ketuban.
5. Istilah-Istilah Berdasarkan Umur Kehamilan
a. Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum
janin dapat hidup
(viables), Pengeluarannya sebelum kehamilan 22 minggu atau
bayi dengan berat badan
kurang dari 500 gram.
b. Partus Prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada
kehamilan antara 28 – 36
minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara
1000 – 2500 gram.
c. Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada
kehamilan 37-40 minggu,
janin matur, berat badan diatas 2500 gram
d. Partus post maturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi
2 minggu atau lebih dari
waktu partus yang ditaksir, janin disebut post matur.
6. a. Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil
b. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi yang dapat hidup
(viable)
c. Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah
melahirkan bayi viable
d. Primipara adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi hidup untuk pertama kali
e. Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup beberapa kali (5 kali)
f. Grandemultipara adalah wanita yang pernah
melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup/mati
Istilah-Istilah Berdasarkan Jumlah Kehamilannya
7. 1. Teori penurunan hormone
1 –2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar
hormon estrogen dan
progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-
otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul
his bila kadar progesteron turun
2. Teori plasenta menjadi tua
Plasenta tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen
dan progesteron yang
menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim.
Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan.
8. 3. Teori dissensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemia otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi uterus-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang servix terletak ganglion
servikale (fexus frankenhauser). Bila ganglion ini
di geser dan tekan, misalnya oleh kepala janin,
akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus yaitu dengan jalan Gangan
laminaria, Amniotomi, Oksitosin drips.
9. 1. Faktor Hormonal yang Menyebabkan
Peningkatan Kontraksi Uterus
a. Rasio estrogen terhadap progesterone
Progesteron menghambat kontraksi
uterus selama kehamilan, sedangkan estrogen
cenderung meningkatkan derajat
kontraktilitas uterus.Baik estrogen maupun
progesteron
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
10. b. Pengaruh oksitosin pada uterus
Oksitosin merupakan suatu hormon yang disekresikan
oleh neurohipofise yang secara
khusus menyebabkan kontraksi uterus. 3 alasan
peranan oksitosin :
- Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor
oksitoksin, oleh karena itu
meningkatkan responnya terhadap dosis oksitosin
yang diberikan selama beberapa
bulan terakhir kehamilan
- Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofise sangat
meningkat pada saat persalinan.
- Iritasi oleh regangan pada serviks uteri, dapat
menyebabkan kelenjar hipofise
posterior meningkatkan sekresi oksitosinnya.
11. c. Pengaruh hormon fetus pada uterus
Kelenjar hipopisis fetus juga
mensekresikan oksitoksin yang jumlahnya
semakin
meningkat, dan kelenjar adrenalnya
mensekresikan sejumlah besar kortisol yang
merupakan suatu stimulan uterus.
Selain itu, membran fetus melepaskan
prostagladin
12. Tanda-tanda Inpartum
o Rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering, dan teratur
o Keluar lendir bercampur darah (show)
yang lebih banyak robekan kecil pada
serviks
o Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
o Pada pemeriksaan dalam : serviks
mendatar dan pembukaan telah ada
13. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada
persalinan. Pada waktu kontraksi otot-otot
rahim menguncup sehingga menjadi tebal
dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta mendorong janin dan
kantung amnion ke arah segitiga,
bawah rahim dan serviks.
Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan
14. Kontraksi simetris dan terkoordinasi
Fundus dominan kemudian diikuti
dengan relaksasi
Involunter, intermitten
Terasa sakit, kadang-kadang dapat
dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia
dan psikis
Sifat- sifat HIS adalah
15. Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat
daftar tentang His :
- Frekuensi : adalah jumlah his dalam waktu
tertentu biasanya per 10 menit
- Amplitudo/intensitas : adalah kekuatan his
diukur dalam satuan mmHg
- Aktivitas his : adalah lamanya setiap his
berlangsung diukur dengan detik.
- Durasi his : adalah lamanya setiap his
berlangsung diukur dengan detik
- Datangnya his : apakah datangnya sering,
teratur dan tidak
- Interval : adalah masa relaksasi
16. Faktor janin
- Janin pada usia kehamilan 36 minggu sudah
masuk PAP (Pintu Atas Panggul)
- Placenta
- Cairan amnion yang mulai dihasilkan usia
kehamilan 10-36 minggu dengan jumlah normal
1000 cc
Faktor jalan lahir
- Panggul
- Otot-otot dasar panggul uterus
17. Tanda dan gejala persalinan kala I adalah His
sudah adekuat,
Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-
kurangnya 3 cm, keluarnya cairan dari vagina
dalam bentuk lendir bercampur darah, sering
BAK, akhir kala I primigravida keluar darah
Tahap Persalinan
KALA I
18. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
a. Fase laten : dimana pembukaan serviks
berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm
berlangsung dalam 7 – 8 jam
b. Fase aktif : berlasung selama 6 jam dan dibagi
atas 3 sub fase :
- Periode akselerasi ; berlangsung 2 jam,
pembukaan menjadi 4 cm
- Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2
jam pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 cm.
- Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam
waktu 2 jam pembukaan menjad
19. Kala II pada primi : 1 ½ -2 jam,
pada multi 1 ½ -1 jam. Tanda dan
gejala pada kala
ini adalah Ibu ingin
meneran, Perineum menonjol,
Vulva dan anus membuka,
Meningkatnya pengeluaran
darah dan lendir, Kepala telah
turun didasar panggul.
KALA II
20. Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat
sebentar. Uterus teraba keras dengan
fundus
uteri setinggi pusat, dan berisi
plasenta yang menjadi tebal 2 kali
sebelum Beberapa
saat kemudian, timbul his pelepasan
dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10
menit seluruh plasenta terlepas, terdorong
ke dalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan sedikit dorongan dari atas
simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah
bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah kira-kira-kira
100-200 cc.
KALA III
21. Adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu
dan anaknya, bukan hanya proses pemulihan
secara fisik setelah melahirkan tetapi juga
mengawali hubungan yang baru selama satu
sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih
membutuhkan pengawasan yang intensive
karena
perdarahan dapat terjadi, misalnya karena
atonia uteri, robekan pada serviks dan
perineum.
Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah
100 – 300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc
maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu
tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum
boleh
dipindahkan kekamarnya
KALA IV