SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Tjok Gede Astawa Pemayun
 Partus : proses pengeluaran hasil konsepsi yg viabel
 Partus immaturus : 20 – <28 mingu (500 - < 1000 gram)
 Partus prematurus : 28 - <37 minggu (berhubungan
dengan fungsi organ)
 Partus postmaturus : >42 minggu
 Gravida : seorang wanita yg sedang hamil
 Primigravida : seorang wanita yg sedang hamil untuk
pertamakali
 Multigravida : seorang wanita yg sedang hamil untuk
keduakali, dst
 Para : seorang wanita yg pernah melahirkan bayi viabel
 Abortus : terhentinya kehamilan sebelum janin viabel
 Inpartu : seorang wanita yang sedang dalam keadaan
persalinan
 PARTUS NORMAL : bayi lahir pevaginam dengan
presentasi belakang kepala tanpa menggunakan alat
bantu serta tidak menimbulkan komplikasi pada ibu dan
bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari
24 jam
 Jalan lahir (Passage)
 Janin (Passanger)
 Kekuatan yang ada pada ibu (Power)
 Psikis Ibu
 Penolong
Jalan lahir dibagi atas :
 Bagian tulang
 Bagian lunak
Ukuran PAP :
• Conjugata vera : 11 cm
• D.Transversa : 12,5 – 13 cm
Jarak terjauh dari LineaTerminalis
• D. Obligue : 13 cm
Grs dari articulatio sacro-iliaca melalui titik
persekutuan conjugata vera dan diameter
transversa ke linea innominata
• Conjugata Diagonalis : 11 cm
Jarak antara pinggir bawah symfisis dengan
promontorium
• Conjugata Obstetrika : 10 cm
Garis yang menghubungkan pertengahan
bagian dalam symphisis dan promontorium
Mengukur
Conjugata Diagonalis
• Paling Lebar Adalah Di Bawah PAP
• Terdapat Penyempitan Panggul : Setinggi Kedua Spina
Ischiadika  Distansia Interspinarum ± 10,5 Cm
Panggul normal:
• Spina IskiadikaTdk Prominen
• Promontorium tidak menonjol
• Os Sakrum :
NormalAdalah Melengkung Dari Atas Ke Bawah, Juga Ke
Samping, Cekung Ke Belakang
• Side Wall : Datar
Terdiri Dari 2 Bidang Segitiga :
1. Bidang Dibatasi Garis Antara KeduaTuber Os Iskii Dan Ujung
Sakrum
2. BidangYang Dasarnya Garis AntaraTuber Os Iskii Dengan
Bagian Bawah Simfisis. Normal : SudutAntara Kedua Os
Pubis (Arkus Pubis) ≥ 90°
JarakAntara KeduaTuber Os Iskii (DistansiaTuberum) :
± 10,5 Cm
UNTUK MENENTUKAN BAGIANTERENDAH JANIN
TURUN DALAM PANGGUL PADA PERSALINAN
1. HODGE I :
BIDANG PADA LINGKARAN PAP, BAGIAN ATAS
SIMFISIS – PROMONTORIUM
2. HODGE II:
SEJAJAR HODGE I, SETINGGITEPI BAWAH SIMFISIS
3. HODGE III :
SEJAJAR HODGE I & II, SETINGGI SPINA ISCHIADIKA
KANAN DAN KIRI
4. HODGE IV :
SEJAJAR HODGE I, II & III, SETINGGI OS KOKSIGEUS
Dibentuk oleh :
 segmen bawah uterus, cervix & vagina
 otot-otot dasar panggul yang terbagi atas :
Bagian luar :
m. sfingter ani eksternus
m. Bulbokavernosus
m. perinae transversus superfisialis
Bagian tengah (diafragma urogenital):
m. sfingter urethrae / konstriktor uretra
Fascia superior (ext)
m. perinae transversus profunda
Fascia inferior (int)
Bagian dalam (diafragma pelvis) :
m. Levator ani (m. Pubo coccygeus, m. Puborectalis, m.
Illiococcygeus)
m. coccygeus
Fascia
2. Bagian Lunak Jalan lahir…
2. Bagian Lunak Jalan lahir…
BIOMETRI KEPALA JANIN
 Letak janin :
letak sumbu janin terhadap sumbu ibu. Misal: memanjang,
letak lintang, letak miring atau mengolak.
 Sikap badan :
mengenai hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbu-
sumbu khususnya terhadap tulang punggungnya.
 Presentasi :
Untuk menentukan pada pemeriksaan dalam bagian janin
yang ada di bagian bawah uterus.
 Posisi :
Untuk menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian
bawah uterus kiri, kanan, belakang atau depan terhadap
sumbu tubuh ibu.
 The relation of the fetal long axis to that of
the mother is termed fetal lie and is either
longitudinal or transverse
 Occasionally, the fetal and the maternal axes
may cross at a 45-degree angle, forming an
oblique lie
 The presenting part is that portion of the fetal
body that is either foremost within the birth
canal or in closest proximity to it.
 Longitudinal  fetal head or breech, creating
cephalic and breech presentations,
 Transverse shoulder
 Longitudinal lie. Cephalic presentation. Differences in attitude of the
fetal body in (A) vertex, (B) sinciput, (C) brow, and (D) face presentations.
Pada minggu terakhir kehamilan, fetus membentuk
suatu sikap
 Relationship of an arbitrarily chosen portion
of the fetal presenting part to the right or left
side of the birth canal
 Bagian yang menjadi acuan pada presentasi
 occiput in vertex presentation,
 sacrum in breech presentation
 mentum in face presentation
and is used to denote the position of the
presenting part with reference to the pelvis.
The denominator is in one of these segments
and takes its position from it.
NORMAL =
1. Lie : Longitudinal
2. Attitude : flexion
3. Presentation : vertex
4. Potition : segment anterior
5. Denominator : occiput
 Fase 0 = Quiescence
 Fase 1 = Activation
 Fase 2 = Stimulation
 Fase 3 = Involution
 Quiescence  Lembam
 Persiapan menuju persalinan
 Contractile Unresponsiveness
Progesterone, prostacyclin, relaxin, nitric oxide,
PTH-rP, CRH (?), hCG (?)
 Aktivasi
 Kesiapan untuk persalinan
 Cervical and myometrial changes
Estrogen, Progesterone (non classical
withdrawal), uterine stretch , prostaglandin
(?), CRH (?), Cortisol (?)
 Stimulasi
 Kala Persalinan
Prostaglandins, Oxytocin, CRH (?)
 Pemulihan parturien
 Involusi uteri
 ASI-menyusui
Prolaktin, oksitosin
 Partus dibagi menjadi 4 kala :
1. Kala I : disebut juga kala pembukaan, serviks
membuka sampai 10 cm
2. Kala II : (kala pengeluaran), janin lahir ok
kekuatan his dan tenaga mengedan
3. Kala III : (kala Uri), plasenta lepas dari dinding
uterus dan dilahirkan
4. Kala IV : pengawasan selama 2 jam setelah
plasenta lahir
 Klinis inpartu : (min.2 dari 3 pembawa tanda)
 His persalinan  kontraksi reguler, ada fase
kontraksi-relaksasi, dominan fundus
 Bloody show  mucous plug + darah
 Dilatasi serviks
 Terbagi menjadi 2 fase :
 Fase laten ( s/d <4 cm)
 Fase aktif (4 cm – lengkap)
DIMULAI
Ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekwensi,
intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan
pendataran dan dilatasi serviks yang progresif.
BERAKHIR
pada waktu serviks telah membuka lengkap (± 10 cm)
sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
Fase Laten
pembukaan sampai mencapai 3 cm,
berlangsung sekitar 8 jam.
Fase Aktif
pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam.
Fase aktif terbagi atas :
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm
sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan
4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm
sampai lengkap (+ 10 cm).
1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya
sumbat mukus (mucous plug) yang selama kehamilan
menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular
kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput
ketuban dengan dinding dalam uterus.
2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga
serviks menipis dan mendatar.
3. Selaput ketuban pecah spontan
 Primigravida oui membuka lebih dulu, kmd
diikuti oue
 Multigravida oui sdh terbuka, shg
pembukaan dan penipisan terjadi pada saat
bersamaan
 Selaput ketuban akan pecah saat pembukaan
lengkap atau hampir lengkap
 Sederhana, satu lembar
 Semua informasi ada
 Ada garis waspada , garis tindakan
 Kapan konsultasi
 Tak ada partus lama dan partus kasep
 Bagian dari persalinan bersih dan aman
 Alat bantu memantau kemajuan persalinan,
keadaan ibu dan bayi
 Fase aktif
 Apa yang dicatat ?
 Kemajuan persalinan
 Kondisi ibu dan bayi
 Asuhan selama persalinan/kelahiran
 Identifikasi penyulit
 Keputusan sesuai dan tepat waktu
 Semua persalinan
 Fase aktif
 Di semua tempat
 Semua penolong persalinan
DIMULAI
pada saat pembukaan serviks telah lengkap (±10
cm)
BERAKHIR
pada saat bayi telah lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama,
sangat kuat. Selaput ketuban mungkin juga baru
pecah spontan pada awal kala 2.
1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun
sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
3. Perineum meregang dan anus membuka
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis
(simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya
dilahirkan badan dan anggota badan.
5. Pada primigravida maksimal 2 jam, multigravida maksimal 1 jam
 Doran
 Teknus
 Perjol
 Vulka
 Uterus masih berkontraksi walaupun bayi
sudah lahir  lepasnya plasenta dari dinding
uterus
 Biasanya terjadi 6 – 15 menit setelah bayi
lahir
 Tidak boleh lebih dari 30 menit  retensio
plasenta
DIMULAI
pada saat bayi telah lahir lengkap.
BERAKHIR
dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban.
Kelahiran plasenta :
lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus,
serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
Akibat dari: kontraksi uterus & penumpukan darah
Lepasnya plasenta dari insersinya :
Cara sentral (Schultze), atau cara tepi / marginal
(Matthews-Duncan), atau mungkin juga serempak
sentral dan marginal.
 Pemanjangan tali pusat
 Semburan darah
 Perubahan bentuk uterus
 Tanda scrhoeder  perubahan bentuk
uterus
 Tanda Strassman  tali pusat diregangkan,
fundus diketuk
 Tanda Kustner  tali pusat diregangkan,
dilakukan penekanan suprasimfisis
 Tanda Klein  ibu mengedan atau menarik
napas panjang
 Pengawasan 2 jam pasca persalinan
 Keadaan umum ibu
 KIE
 Perdarahan postpartum
 Kontraksi uterus
1. Engagement
2. Penurunan (Desensus)
3. Fleksi
4. Putar paksi dalam (Internal Rotation)
5. Ekstensi
6. Putar paksi luar (Eksternal Rotation)
7. Ekspulsi.
 masuknya bagian terbesar
kepala janin (diameter
biparietal) ke dalam pintu atas
panggul (PAP)
Primigravida  mulai pada
beberapa minggu terakhir
kehamilan
Multigravida pada saat
persalinan dimulai
Kepala janin masuk PAP
dalam posisi sutura sagitalis
melintang.
Normal  kepala masuk PAP dalam keadaan sinklitismus  sumbu
kepala janin tegak lurus dengan bidang PAP
Asinklitismus anterior menurut Naegele
sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan
bidang PAP
Os Parietal anterior sebagai presentasi
Sutura sagitalis lebih posterior
Asinklitismus posterior menurut Litsman
sumbu kepala membuat sudut lancip ke belakang dengan PAP
Os parietal posterior sebagai presentasi
Sutura sagitalis lebih posterior
Asinklitismus anterior lebih menguntungkan dibanding posterior 
ruang panggul posterior lebih luas
Bagian belakang
yang lebih luas
Turunnya kepala janin di dalam jalan lahir.
Primigravida  sebelum onset persalinan, dan penurunan
lebih lanjut mungkin tidak terjadi sampai mulainya kala II
Multigravida  penurunan biasanya dimulai dengan
engagement.
Penurunan terjadi oleh karena adanya:
tekanan cairan ketuban,
tekanan langsung fundus uteri pada bokong janin,
kontraksi otot-otot abdomen serta
ekstensi/pelurusan badan janin.
•Dagu janin mendekati dada janin
•Sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih
mendekati suboksiput  tahanan oleh jaringan dibawahnya  fleksi kepala
menurut hukum kopel
•Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling
kecil  diameter suboksipito-bregmatika (9,5cm) dan sirkumferensia
Suboksipito-brematika (32 cm).
Pemutaran kepala dengan suatu cara yang secara perlahan
menggerakkan oksiput dari posisi asalnya ke anterior menuju
simfisis pubis
Lengkap biasanya pada saat kepala mencapai dasar panggul.
Akibat dari:
1. Diameter terpanjang rongga tengah panggul : anteroposterior
2. Diafragma pelvis yang berjalan dari superoposterior 
inferoanterior
Sebagai akibat dari:
Kontraksi uterus yang berulang-ulang
Tahanan dari dasar panggul
Beda panjang sumbu jalan lahir anterior dan posterior 
Anterior 4 – 5 cm dan Posterior 10-15 cm  sinsiput
menempuh lebih panjang dari oksiput.
Resultante  mengarah kemuara vulva  ekstensi dengan
suboksiput sebagai hipomoklion.
Ekstensi/defleksi… lanjutan
Gerakan kepala
janin berputar
kembali
menyesuaikan
dengan posisi bahu
janin.
Diameter biakromian berhimpit dengan
diameter anteroposterior pintu bawah panggul
 restitusi sumbu kepala saat tahanan terlepas
(saat kepala lahir)
Jika awal oksiput kiri  rotasi kearah
tuberositas iskhium kiri
Jika awal oksiput kananrotasi ke kanan
adalah lahirnya bagian
janin yang lain setelah
kepala janin lahir.
Segera setelah putar
paksi luar, bahu depan
kelihatan di bawah
simfisis pubis dan bahu
belakang di perineum.
Lahirnya kedua bahu
diikuti oleh lahirnya
seluruh badan janin.
Segera setelah rotasi
luar, bahu depan akan
berada di bawah
simfisis pubis, dan
perineum segera
menjadi teregang oleh
bahu belakang.
Setelah lahirnya kedua
bahu tersebut, sisa
badan bayi lainnya
segera didorong
keluar.
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt

More Related Content

Similar to Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt

KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxdinarperbawati1
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Muhammad Amin
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptxopricelxofficial
 
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefKegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefMahruriSaputra
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasFransiska Oktafiani
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptAdriansyahDS
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdfLindaYulyani1
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsangMariaBjr
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREDiandr
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxDiandr
 

Similar to Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt (20)

KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
 
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologiKelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
 
Tugas biokimia
Tugas biokimiaTugas biokimia
Tugas biokimia
 
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptx
 
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefKegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan Maternitas
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Oce
OceOce
Oce
 
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
 
Fisiologi ps
Fisiologi psFisiologi ps
Fisiologi ps
 
FISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINANFISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptx
 

Recently uploaded

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 

Recently uploaded (14)

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 

Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt

  • 2.  Partus : proses pengeluaran hasil konsepsi yg viabel  Partus immaturus : 20 – <28 mingu (500 - < 1000 gram)  Partus prematurus : 28 - <37 minggu (berhubungan dengan fungsi organ)  Partus postmaturus : >42 minggu  Gravida : seorang wanita yg sedang hamil  Primigravida : seorang wanita yg sedang hamil untuk pertamakali  Multigravida : seorang wanita yg sedang hamil untuk keduakali, dst
  • 3.  Para : seorang wanita yg pernah melahirkan bayi viabel  Abortus : terhentinya kehamilan sebelum janin viabel  Inpartu : seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan  PARTUS NORMAL : bayi lahir pevaginam dengan presentasi belakang kepala tanpa menggunakan alat bantu serta tidak menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
  • 4.  Jalan lahir (Passage)  Janin (Passanger)  Kekuatan yang ada pada ibu (Power)  Psikis Ibu  Penolong Jalan lahir dibagi atas :  Bagian tulang  Bagian lunak
  • 5.
  • 6. Ukuran PAP : • Conjugata vera : 11 cm • D.Transversa : 12,5 – 13 cm Jarak terjauh dari LineaTerminalis • D. Obligue : 13 cm Grs dari articulatio sacro-iliaca melalui titik persekutuan conjugata vera dan diameter transversa ke linea innominata • Conjugata Diagonalis : 11 cm Jarak antara pinggir bawah symfisis dengan promontorium • Conjugata Obstetrika : 10 cm Garis yang menghubungkan pertengahan bagian dalam symphisis dan promontorium
  • 8. • Paling Lebar Adalah Di Bawah PAP • Terdapat Penyempitan Panggul : Setinggi Kedua Spina Ischiadika  Distansia Interspinarum ± 10,5 Cm Panggul normal: • Spina IskiadikaTdk Prominen • Promontorium tidak menonjol • Os Sakrum : NormalAdalah Melengkung Dari Atas Ke Bawah, Juga Ke Samping, Cekung Ke Belakang • Side Wall : Datar
  • 9.
  • 10. Terdiri Dari 2 Bidang Segitiga : 1. Bidang Dibatasi Garis Antara KeduaTuber Os Iskii Dan Ujung Sakrum 2. BidangYang Dasarnya Garis AntaraTuber Os Iskii Dengan Bagian Bawah Simfisis. Normal : SudutAntara Kedua Os Pubis (Arkus Pubis) ≥ 90° JarakAntara KeduaTuber Os Iskii (DistansiaTuberum) : ± 10,5 Cm
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. UNTUK MENENTUKAN BAGIANTERENDAH JANIN TURUN DALAM PANGGUL PADA PERSALINAN 1. HODGE I : BIDANG PADA LINGKARAN PAP, BAGIAN ATAS SIMFISIS – PROMONTORIUM 2. HODGE II: SEJAJAR HODGE I, SETINGGITEPI BAWAH SIMFISIS 3. HODGE III : SEJAJAR HODGE I & II, SETINGGI SPINA ISCHIADIKA KANAN DAN KIRI 4. HODGE IV : SEJAJAR HODGE I, II & III, SETINGGI OS KOKSIGEUS
  • 15.
  • 16.
  • 17. Dibentuk oleh :  segmen bawah uterus, cervix & vagina  otot-otot dasar panggul yang terbagi atas : Bagian luar : m. sfingter ani eksternus m. Bulbokavernosus m. perinae transversus superfisialis Bagian tengah (diafragma urogenital): m. sfingter urethrae / konstriktor uretra Fascia superior (ext) m. perinae transversus profunda Fascia inferior (int) Bagian dalam (diafragma pelvis) : m. Levator ani (m. Pubo coccygeus, m. Puborectalis, m. Illiococcygeus) m. coccygeus Fascia
  • 18. 2. Bagian Lunak Jalan lahir…
  • 19. 2. Bagian Lunak Jalan lahir…
  • 21.
  • 22.
  • 23.  Letak janin : letak sumbu janin terhadap sumbu ibu. Misal: memanjang, letak lintang, letak miring atau mengolak.  Sikap badan : mengenai hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbu- sumbu khususnya terhadap tulang punggungnya.  Presentasi : Untuk menentukan pada pemeriksaan dalam bagian janin yang ada di bagian bawah uterus.  Posisi : Untuk menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian bawah uterus kiri, kanan, belakang atau depan terhadap sumbu tubuh ibu.
  • 24.  The relation of the fetal long axis to that of the mother is termed fetal lie and is either longitudinal or transverse  Occasionally, the fetal and the maternal axes may cross at a 45-degree angle, forming an oblique lie
  • 25.  The presenting part is that portion of the fetal body that is either foremost within the birth canal or in closest proximity to it.  Longitudinal  fetal head or breech, creating cephalic and breech presentations,  Transverse shoulder
  • 26.  Longitudinal lie. Cephalic presentation. Differences in attitude of the fetal body in (A) vertex, (B) sinciput, (C) brow, and (D) face presentations.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Pada minggu terakhir kehamilan, fetus membentuk suatu sikap
  • 30.  Relationship of an arbitrarily chosen portion of the fetal presenting part to the right or left side of the birth canal
  • 31.  Bagian yang menjadi acuan pada presentasi  occiput in vertex presentation,  sacrum in breech presentation  mentum in face presentation and is used to denote the position of the presenting part with reference to the pelvis. The denominator is in one of these segments and takes its position from it.
  • 32. NORMAL = 1. Lie : Longitudinal 2. Attitude : flexion 3. Presentation : vertex 4. Potition : segment anterior 5. Denominator : occiput
  • 33.  Fase 0 = Quiescence  Fase 1 = Activation  Fase 2 = Stimulation  Fase 3 = Involution
  • 34.  Quiescence  Lembam  Persiapan menuju persalinan  Contractile Unresponsiveness Progesterone, prostacyclin, relaxin, nitric oxide, PTH-rP, CRH (?), hCG (?)
  • 35.  Aktivasi  Kesiapan untuk persalinan  Cervical and myometrial changes Estrogen, Progesterone (non classical withdrawal), uterine stretch , prostaglandin (?), CRH (?), Cortisol (?)
  • 36.  Stimulasi  Kala Persalinan Prostaglandins, Oxytocin, CRH (?)
  • 37.  Pemulihan parturien  Involusi uteri  ASI-menyusui Prolaktin, oksitosin
  • 38.  Partus dibagi menjadi 4 kala : 1. Kala I : disebut juga kala pembukaan, serviks membuka sampai 10 cm 2. Kala II : (kala pengeluaran), janin lahir ok kekuatan his dan tenaga mengedan 3. Kala III : (kala Uri), plasenta lepas dari dinding uterus dan dilahirkan 4. Kala IV : pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir
  • 39.  Klinis inpartu : (min.2 dari 3 pembawa tanda)  His persalinan  kontraksi reguler, ada fase kontraksi-relaksasi, dominan fundus  Bloody show  mucous plug + darah  Dilatasi serviks  Terbagi menjadi 2 fase :  Fase laten ( s/d <4 cm)  Fase aktif (4 cm – lengkap)
  • 40. DIMULAI Ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekwensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif. BERAKHIR pada waktu serviks telah membuka lengkap (± 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
  • 41. Fase Laten pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam. Fase Aktif pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.
  • 42. Fase aktif terbagi atas : 1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm. 2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm. 3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
  • 43.
  • 44.
  • 45. 1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. 2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar. 3. Selaput ketuban pecah spontan
  • 46.  Primigravida oui membuka lebih dulu, kmd diikuti oue  Multigravida oui sdh terbuka, shg pembukaan dan penipisan terjadi pada saat bersamaan  Selaput ketuban akan pecah saat pembukaan lengkap atau hampir lengkap
  • 47.
  • 48.  Sederhana, satu lembar  Semua informasi ada  Ada garis waspada , garis tindakan  Kapan konsultasi  Tak ada partus lama dan partus kasep  Bagian dari persalinan bersih dan aman
  • 49.
  • 50.  Alat bantu memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan bayi  Fase aktif  Apa yang dicatat ?  Kemajuan persalinan  Kondisi ibu dan bayi  Asuhan selama persalinan/kelahiran  Identifikasi penyulit  Keputusan sesuai dan tepat waktu
  • 51.  Semua persalinan  Fase aktif  Di semua tempat  Semua penolong persalinan
  • 52. DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap (±10 cm) BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat. Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.
  • 53. 1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul. 2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat. 3. Perineum meregang dan anus membuka 4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan. 5. Pada primigravida maksimal 2 jam, multigravida maksimal 1 jam
  • 54.  Doran  Teknus  Perjol  Vulka
  • 55.  Uterus masih berkontraksi walaupun bayi sudah lahir  lepasnya plasenta dari dinding uterus  Biasanya terjadi 6 – 15 menit setelah bayi lahir  Tidak boleh lebih dari 30 menit  retensio plasenta
  • 56. DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap. BERAKHIR dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
  • 57. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Akibat dari: kontraksi uterus & penumpukan darah Lepasnya plasenta dari insersinya : Cara sentral (Schultze), atau cara tepi / marginal (Matthews-Duncan), atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
  • 58.
  • 59.  Pemanjangan tali pusat  Semburan darah  Perubahan bentuk uterus
  • 60.  Tanda scrhoeder  perubahan bentuk uterus  Tanda Strassman  tali pusat diregangkan, fundus diketuk  Tanda Kustner  tali pusat diregangkan, dilakukan penekanan suprasimfisis  Tanda Klein  ibu mengedan atau menarik napas panjang
  • 61.  Pengawasan 2 jam pasca persalinan  Keadaan umum ibu  KIE  Perdarahan postpartum  Kontraksi uterus
  • 62. 1. Engagement 2. Penurunan (Desensus) 3. Fleksi 4. Putar paksi dalam (Internal Rotation) 5. Ekstensi 6. Putar paksi luar (Eksternal Rotation) 7. Ekspulsi.
  • 63.  masuknya bagian terbesar kepala janin (diameter biparietal) ke dalam pintu atas panggul (PAP) Primigravida  mulai pada beberapa minggu terakhir kehamilan Multigravida pada saat persalinan dimulai Kepala janin masuk PAP dalam posisi sutura sagitalis melintang.
  • 64. Normal  kepala masuk PAP dalam keadaan sinklitismus  sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang PAP Asinklitismus anterior menurut Naegele sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan bidang PAP Os Parietal anterior sebagai presentasi Sutura sagitalis lebih posterior Asinklitismus posterior menurut Litsman sumbu kepala membuat sudut lancip ke belakang dengan PAP Os parietal posterior sebagai presentasi Sutura sagitalis lebih posterior Asinklitismus anterior lebih menguntungkan dibanding posterior  ruang panggul posterior lebih luas
  • 66. Turunnya kepala janin di dalam jalan lahir. Primigravida  sebelum onset persalinan, dan penurunan lebih lanjut mungkin tidak terjadi sampai mulainya kala II Multigravida  penurunan biasanya dimulai dengan engagement. Penurunan terjadi oleh karena adanya: tekanan cairan ketuban, tekanan langsung fundus uteri pada bokong janin, kontraksi otot-otot abdomen serta ekstensi/pelurusan badan janin.
  • 67. •Dagu janin mendekati dada janin •Sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih mendekati suboksiput  tahanan oleh jaringan dibawahnya  fleksi kepala menurut hukum kopel •Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil  diameter suboksipito-bregmatika (9,5cm) dan sirkumferensia Suboksipito-brematika (32 cm).
  • 68.
  • 69. Pemutaran kepala dengan suatu cara yang secara perlahan menggerakkan oksiput dari posisi asalnya ke anterior menuju simfisis pubis Lengkap biasanya pada saat kepala mencapai dasar panggul. Akibat dari: 1. Diameter terpanjang rongga tengah panggul : anteroposterior 2. Diafragma pelvis yang berjalan dari superoposterior  inferoanterior
  • 70.
  • 71. Sebagai akibat dari: Kontraksi uterus yang berulang-ulang Tahanan dari dasar panggul Beda panjang sumbu jalan lahir anterior dan posterior  Anterior 4 – 5 cm dan Posterior 10-15 cm  sinsiput menempuh lebih panjang dari oksiput. Resultante  mengarah kemuara vulva  ekstensi dengan suboksiput sebagai hipomoklion.
  • 72.
  • 75. Diameter biakromian berhimpit dengan diameter anteroposterior pintu bawah panggul  restitusi sumbu kepala saat tahanan terlepas (saat kepala lahir) Jika awal oksiput kiri  rotasi kearah tuberositas iskhium kiri Jika awal oksiput kananrotasi ke kanan
  • 76. adalah lahirnya bagian janin yang lain setelah kepala janin lahir. Segera setelah putar paksi luar, bahu depan kelihatan di bawah simfisis pubis dan bahu belakang di perineum. Lahirnya kedua bahu diikuti oleh lahirnya seluruh badan janin.
  • 77. Segera setelah rotasi luar, bahu depan akan berada di bawah simfisis pubis, dan perineum segera menjadi teregang oleh bahu belakang. Setelah lahirnya kedua bahu tersebut, sisa badan bayi lainnya segera didorong keluar.