SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Cover
FARMAKOTERAPI
& TERMINOLOGI MEDIS
HIPERLIPIDEMIA
KELOMPOK 2 :
AYU NURFADYLLA (2004026138)
DWI CAHYA (2004026156)
FITRI YUANDINI (2004026166)
JATI RESTI M (2004026178)
LIDIA FATMA A (2004026184)
LUTHVI MINJANI (2004026185)
MUSYAHADAH MIASEPTA I (2004026198)
NADYA CHAERANI (2004026199)
NOVITA WULANDARI (2004026204)
RENI ASTUTI (2004026213)
SINTHIYA NUR AZIZAH (2004026224)
YOLANDA NUR SHAUMA M (2004026240)
DEFINISI
• Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipid akibat
interaksi factor genetic dan factor lingkungan yang ditandai
dengan peningkatan kolesterol total, LDL, atau trigliserida,
rendahnya HDL, atau kombinasinya.
• Dislipidemia berkaitan erat dengan peningkatan risiko PJK dan
gangguan serebrovaskuler
• Rekomendasi profil lipid yang diperiksa secara rutin adalah
kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan TG
NILAI LAB Kolesterol Total
<200 Normal
200-239 Ambang batas tinggi
≥240 Tinggi
Kolesterol LDL
<100 Optimal
100-129 Hampir optimal
130-159 Ambang batas tinggi
160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
<40 Rendah
≥60 Tinggi
Trigliserida
<150 Normal
150-199 Ambang batas tinggi
200-499 Tinggi
≥500 Sangat tinggi
RISIKO KARDIOVASKULER TOTAL
• Risiko kadiovaskular diartikan sebagai besarnya kemungkinan
seseorang untuk mengalami kejadian kardiovaskular
aterosklerotik fatal dan tidak fatal dalam periode waktu tertentu
(10 tahun).
• Panduan Tata Laksana Dislipidemia PERKI menganjurkan
penggunaan SCORE risk chart.
• Estimasi risiko kardiovaskular total menggunakan sistem
SCORE dianjurkan bagi mereka yang berumur ≥40 tahun yang
tidak mempunyai bukti PJK, DM, PGK, dan hiperkolesterolemia
familial.
RISIKO
KARDIOVASKULER
TOTAL
TARGET TERAPI
Parameter lipid
yang menjadi target
• LDL (primer)
• Non-HDL
(sekunder) 
untuk pasien
dengan risiko
kardiovaskuler
tinggi dan sangat
tinggi
Target konsentrasi
• LDL  (lihat tabel
target terapi
konsentrasi LDL)
• Non-HDL 
Target kolesterol
non-HDL adalah
30 mg/dL di atas
target kolesterol
LDL
TARGET TERAPI
TARGET TERAPI
• konsentrasi kolesterol VLDL biasanya ≥30 mg/dL.
• Mengingat kolesterol non-HDL adalah perjumlahan dari
kolesterol VLDL dan LDL maka target yang masuk akal bagi
kolesterol non-HDL adalah 30 mg/dL lebih tinggi dari
konsentrasi kolesterol LDL.
• Target konsentrasi kolesterol LDL bagi pasien dengan risiko
sangat tinggi adalah ˂70 mg/dL sehingga target konsentrasi
kolesterol non HDL bagi pasien ini adalah ˂100 mg/dL. Target
kolesterol non-HDL untuk pasien dengan risiko tinggi adalah
˂130 mg/dL.
TARGET TERAPI
• Tidak ada target yang perlu dicapai untuk konsentrasi TG.
Target konsentrasi kolesterol non-HDL digunakan jika
ditemukan HTG. Konsentrasi TG ˂150 mg/dL hanya
menunjukkan risiko lebih rendah dan konsentrasi ≥150 mg/dL
mengindikasikan untuk mengevaluasi faktor risiko lainnya.
• Kolesterol HDL saat ini dipergunakan untuk estimasi risiko
kardiovaskular dan tidak menjadi target terapi karena studi
klinisnya tidak meyakinkan
PILIHAN OBAT UNTUK DISLIPIDEMIA
• CONTOH : simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin
• Mekanisme : Inhibitor HMG CoA reduktase, mengganggu konversi HMG CoA
menjadi mevalonate
• Merupakan first liner untuk menurunkan LDL
• Jika tidak toleran terhadap statin, direkomendasikan pemakaian ezetimibe,
inhibitor PCSK9, atau bile acid sequestrant monoterapi
STATIN
• CONTOH : Ezetimibe
• Mekanisme : menghambat ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu
tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak
• Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan harus digunakan
bersama statin
INHIBITOR
ABSORPSI
KOLESTEROL
• CONTOH : alirocumab, bococicumab, dan evolocumab
• Mekanisme : menghambat degradasi reseptor LDL  menurunkan konsentrasi
kolesterol LDL plasma
INHIBITOR
PCSK9
PILIHAN OBAT UNTUK
DISLIPIDEMIA
• CONTOH : kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol
• Mekanisme : mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus
sehingga menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan
meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati
BILE ACID
SEQUESTRAN
• CONTOH : fenofibrate, gemfibrozil
• Mekanisme : peningkatan katabolisme TG oleh lipoprotein lipase,
berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan meningkatnya
pembersihan kilomikron.
FIBRAT
• CONTOH : evacetrapib
• Mekanisme : Cholesteryl ester transfer protein berfungsi membantu
transfer cholesteryl ester dari kolesterol HDL kepada VLDL dan LDL
yang selanjutnya akan dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL
di hepar.
INHIBITOR
CETP
PILIHAN OBAT UNTUK
DISLIPIDEMIA
• Mekanisme : berinteraksi dengan PPAR dan
menurunkan sekresi apoB
PUFA
OMEGA 3
• Tindakan aferesis ditujukan bagi pasien dengan
HoFH atau HeFH berat.
• kolesterol LDL dan Lp(a) dibuang dari plasma
selama dilakukan sirkulasi ekstrakorporeal setiap 1
atau 2 minggu sekali.
Aferesis
kolesterol
LDL
HMG-CoA Reductase Inhibitors
(STATIN)
Statin (atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, pravastatin, rosuvastatin,
dan simvastatin) menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-CoA)
reduktase, mengganggu konversi HMG-KoA menjadi mevalonat, langkah pembatas laju
di biosintesis kolesterol. Pengurangan sintesis LD dan peningkatan katabolisme LDL
yang dimediasi melalui LDL-R tampaknya menjadi mekanisme utama untuk efek
penurun lipid.
• Ketika digunakan sebagai monoterapi, statin adalah agen penurun kolesterol total dan
LDL yang paling ampuh dan di antara yang paling dapat ditoleransi. Kolesterol total
dan LDL berkurang dengan cara yang berhubungan dengan dosis sebesar 30% atau
lebih bila ditambahkan ke terapi diet.
• Terapi kombinasi dengan statin dan BAR israsional karena jumlah LDL-R meningkat,
menyebabkan degradasi kolesterol LDL yang lebih besar; sintesis kolesterol
intraseluler dihambat; dan daur ulang asam empedu enterohepatik terganggu.
•Terapi kombinasi dengan statin dan ezetimibe juga rasional karena ezetimibe
menghambat penyerapan kolesterol melintasi batas usus dan menambah 12% hingga
20% pengurangan lebih lanjut bila dikombinasikan dengan statin atau obat.
• Sembelit terjadi pada kurang dari 10% pasien yang mengonsumsi statin. Efek samping
lainnya termasuk peningkatan alanin aminotransferase, peningkatan kadar kreatin
kinase, miopati, dan, jarang, rhabdomyolysis.
DIPIRO, 2015 Hal. 72
Lanjutan..
DIPIRO, 2015 Hal. 70
INHIBITOR ABSORPSI KOLESTEROL
Ezetimibe merupakan obat
penurun lipid pertama yang
menghambat ambilan kolesterol
dari diet dan kolesterol empedu
tanpa mempengaruhi absorpsi
nutrisi yang larut dalam lemak.
Dosis ezetimibe yang
direkomendasikan adalah 10
mg/hari dan harus digunakan
bersama statin, kecuali pada
keadaan tidak toleran terhadap
statin, di mana dapat
dipergunakan secara tunggal.
INHIBITOR PCSK9
Inhibitor PCSK9 (misalnya
alirocumab) mengurangi kadar
LDL-C sebanyak 60% saat
digunakan bersama dengan
statin. Menghambat PCSK9 lalu
meningkatkan kadar LDL-R
ke permukaan sel, yang
meningkatkan klirens LDL-C dari
sirkulasi
BILE ACID SEQUESTRAN
Bile acid sequestrant mengikat asam empedu (bukan
kolesterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi
enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan
perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati
Dosis harian kolestiramin 4-24gram, kolestipol, 5-30 gram
dan kolesevelam 3,8-4,5 gram. Penggunaan dosis tinggi
(24 g kolestiramin atau 20 g of kolestipol) menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL sebesar 18-25%
FIBRAT
 Efek utama Fibrat dapat menurunkan
kadar trigliserida, penurunan kolestrol
LDL yang kadarnya meningkat serta juga
meningkatkan Kolestrol HDL
 Mekanisme dari fibrat adalah:
Bekerja mengaktifkan enzim lipoprotein
lipase yang kerjanya memecahkan
trigliserida.
Obat ini juga meningkatkan kadar kolesterol
HDL yang diduga melalui peningkatan
Apoprotein A-I dan A-I
INHIBITOR CETP
Inhibitor CETP mampu meningkatkan kadar
hdl-c sebanyak 135% dievaluasi secara acak,
uji coba terkontrol plasebo tetapi tidak ada
manfaat tambahan yang ditemukan ketika
obat ini ditambahkan dengan terapi statin.
NIASIN
Niacin merupakan obat penurun lipid pertama yang
dihubungkan dengan penurunan mortalitas total.
Niacin menurunkan produksi VLDL, menurunkan
level LDL dan meningkatkan level HDL kolesterol
Omega-3 Polyunsaturated Fatty Acids
(PUFA)
Mekanisme PUFA yaitu menurunkan
kadar TG, termasuk meningkatkan
oksidasi hati dari asam lemak bebas,
meningkatkan hidrolisis LDL
dengan mengaktifkan PPARα dan
menghambat apoprotein C-III
 Penggunaan PUFA dengan dosis tinggi
(2-4 g / hari EPA / DHA) secara
signifikan mengurangi kadar kolesterol
TG dan VLDL (20% -50%) dengan efek
yang lebih rendah pada lipoprotein
lainnya.
STRATEGI INTERVENSI
• Strategi intervensi kolesterol LDL ditentukan oleh target terapi
sesuai tingkat risiko kardiovaskular.
• Terapi perubahan gaya hidup dan obat penurun kolesterol LDL
dimulai ketika konsentrasi kolesterol LDL terukur di atas target
terapi kecuali pada mereka dengan infark miokard akut dan
mereka dengan risko kardiovaskular rendah.
• Mengingat kolesterol non-HDL adalah target parameter lipid
sekunder, maka intervensinya hanya dilakukan jika konsentrasi
TG ˃200 mg/dL pada subjek dengan tingkat risiko
kardiovskular tinggi dan sangat tinggi yang mempunyai
konsentrasi kolesterol LDL yang telah mencapai target dengan
terapi farmakologis.
STRATEGI INTERVENSI
• Strategi intervensi parameter lipid lain seperti apoB dan Lp(a)
disesuaikan dengan indikasi yang ada.
• Mengingat tidak tersedia data dari studi klinis acak yang
menunjang terapi penurun lipid pada orang tua ˃75 tahun
tanpa penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan pada mereka
dengan risiko kardiovaskular rendah, maka keputusan untuk
memulai terapi hendaknya didiskusikan bersama pasien.
STRATEGI INTERVENSI LDL
• Intervensi gaya hidup ditujukan untuk menurunkan konsentrasi
kolesterol LDL.
• Terapi obat dimulai ketika konsentrasi LDL terukur di atas
target terapi
• Pengecualian diberlakukan bagi mereka dengan risiko
kardiovaskular rendah di mana terapi dimulai ketika konsentrasi
kolesterol LDL ≥190 mg/dL dan bagi mereka dengan infark
miokard akut di mana terapi dimulai tanpa mempertimbangkan
konsentrasi kolesterol LDL.
STRATEGI INTERVENSI LDL
• Statin merupakan pilihan pertama untuk menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL
• Atorvastatin dan rosuvastatin termasuk statin intensitas tinggi.
• Pada dosis tinggi, atorvastatin dan rosuvastatin berpotensi
menurunkan konsentrasi LDL ˃50%
• Saat ini terdapat pilihan antara statin monoterapi dan
kombinasi statin dengan non-statin (ezetimibe, inhibitor
PCSK9, bile acid sequestrant) untuk mereduksi konsentrasi
kolesterol LDL menuju target terapi
STRATEGI INTERVENSI LDL
• Statin merupakan terapi pilihan bagi pasien dengan risiko
kardiovaskular tinggi dan sangat tinggi yang mempunyai
konsentrasi kolesterol LDL sebelum terapi berurutan 100-200
mg/dL dan 70-135 mg/dL.
• Reduksi konsentrasi kolesterol LDL sebesar minimum 50%
diprediksi dapat dicapai dengan terapi statin intensitas tinggi.
• Tidak semua pasien dapat mentoleransi statin dosis tinggi
• Pada keadaan target terapi tidak tercapai dengan terapi statin,
direkomendasikan untuk menambahkan ezetimibe pada statin
• Kombinasi statin dengan ezetimibe meningkatkan efektivitas
terapi statin monoterapi sebesar 23-24%
STRATEGI INTERVENSI LDL
• Inhibitor PCSK9 harus digunakan bersama statin pada dosis
tertinggi yang dapat ditoleransi kecuali pada keadaan di mana
terdapat intoleransi statin.
• Kombinasi statin/inhibitor PCSK9 mampu menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL sebesar 50-70%
• Belum ada studi luaran klinis yang dapat dipakai menunjang
rekomendasi terapi tunggal non-statin (ezetimibe, inhibitor
PCSK9, bile acid sequestrant) untuk menurunkan risiko
kardiovaskular.
• Terapi tunggal non-statin dapat dipertimbangkan bagi mereka
yang tidak dapat mentoleransi statin sama sekali
STRATEGI INTERVENSI
KOLESTEROL NON-HDL
• Target terapi kolesterol non-HDL dicapai dengan menurunkan
konsentrasi TG
• menurunkan konsentrasi TG akan bermanfaat dalam
menurunkan kejadian kardiovaskular jika konsentrasi TG ˃200
mg/Dl
• Pasien yang mempunyai konsentrasi TG puasa ˃500 mg/dL
perlu segera mendapat terapi penurun TG tanpa memandang
konsentrasi kolesterol LDL untuk mencegah pankreatitis akut
STRATEGI INTERVENSI
KOLESTEROL NON-HDL
• Intervensi farmakologis yang tersedia untuk terapi penurun
konsentrasi kolesterol non-HDL adalah statin, fibrat, dan PUFA
omega
• Statin mempunyai efek bermakna terhadap luaran
kardiovaskular pada pasien risiko tinggi dan sangat tinggi maka
obat ini pilihan pertama baik untuk mereduksi risiko
kardiovaskular maupun menurunkan TG pada HTG yang
moderat.
• Statin mampu menurunkan konsentrasi TG sampai 30%.
STRATEGI INTERVENSI
KOLESTEROL NON-HDL
• Menambahkan fibrat pada statin dapat dipertimbangkan ketika
statin tidak dapat menurunkan konsentrasi TG, sehingga
konsentrasi kolesterol non-HDL masih ≥30 mg/dL di atas target
kolesterol LDL
• Fenofibrat lebih terpilih daripada gemfibrozil mengingat risiko
miopati 15 kali lebih tinggi jika digunakan gemfibrozil daripada
fenofibrate
• Dianjurkan untuk memantau kejadian miopati yang diakibatkan
oleh kombinasi statin dan fibrat
• Keuntungan klinis terapi PUFA omega 3 (EPA dan DHA) masih
belum jelas
STRATEGI INTERVENSI
KOLESTEROL HDL
• kolesterol HDL yang rendah bukan target intervensi
farmakologis, bahkan ketika kolesterol LDL telah mencapai
target terapi.
• Studi luaran klinis gagal menunjukkan penurunan risiko
kardiovaskular akibat peningkatan konsentrasi kolesterol HDL
dengan berbagai jenis terapi
STRATEGI INTERVENSI
GAYA HIDUP
A
B
C
E
D
Diet asam lemak tidak jenuh (MUFA dan PUFA).
DIET
Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas yang terukur
seperti jalan cepat 30 menit per hari selama 5 hari per
minggu atau aktivitas lain setara dengan 4-7 kkal/menit.
AKTIVITAS FISIK
BMI diupayakan normal.
PENURUNAN BERAT BADAN
Berhenti Merokok meningkatkan HDL
BERHENTI MEROKOK
Fitosterol, serat, PUFA omega 3
DIET SUPLEMEN
B C
D E
STUDI KASUS
Seorang pasien (Bapak Bagio umur 42th) datang
ke Puskesmas dengan keluhan sering mengalami
pegal-pegal pada seluruh badan.
Dokter Meresepkan:
R/ Simvastatin 10 mg 1x1
B1 3x1
PCT 500 mg 3x1
Laboratorium Menunjukan:
Kadar kolestrol darah 302
mg/dL
METODE SOAP
Subjective Objective
Pasien berusia 42 tahun
Keluhan : Sering mengalami pegal-pegal
seluruh badan
Kadar kolestrol darah 302 mg/dL
Pemeriksaan Lab Nilai Normal Nilai Pemeriksaan Keterangan
Kadar Kolestrol <200 mg/dL 302 mg/dL Tinggi
(Dipiro, 2015 hal. 66)
ASSESMENT
Pasien dengan usia 42 tahun dapat dikategorikan mengalami hyperlipidemia
karena ditandai dengan peningkatan kolesterol darah berkisar 302 mg/dl.
DRP (Drugs Releated Problem)
Nama Obat Tepat Obat Tepat dosis Interaksi Obat
Simvastatin 10 mg
1 x 1
Tepat
Obat gol HMG
merupakan first line
untuk pengobatan
hiperlipidemia
Tepat
Dosisi harian 20-40
mg/ hari
(AHFS,2011)
Tidak ada interaksi
(drugs.com)
B1
3 x 1
Tepat
Untuk mengurangi efek
samping yang
disebabkan oleh
simvastatin
Tepat
Dosis harian 5-30
mg/hari (AHFS,2011)
Tidak ada interaksi
(drugs.com)
PCT 500 mg
3 x 1
Tepat
karena paracetamol
lini pertama sebagai
analgesic
Tepat
Dosis 350-500 mg/ hari
setiap 4-6 jam
Tidak ada interaksi
(drugs.com)
PLAN
1. Minitoring kadar kolesterol pasien, meliputi lebih lengkap kadar
TG dan LDL.
2. Monitoring kadar keatinin kinase
Terapi Farmakologi
Terapi Non Farmakologi
memulai hidup sehat seperti berolahraga dengan teratur,
menghentikan kebiasaan (merokok), konsumsi makanan sehat.
KESIMPULAN
Untuk kasus ini tidak ada masalah yang terjadi terkait teraapi obat yang di resepkan
dokter untuk pasien. Pasien hanya perlu memulai hidup sehat seperti berolahraga
dengan teratur, menghentikan kebiasaan (merokok) dan konsumsi makanan sehat
Cover
Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation
Thank You

More Related Content

Similar to FARMAKOTERAPI ANTIHIPERLIPIDEMIA kel 5 fixxx.pptx

Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxApriliaEkaPutri2
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxAlexFabrigaz Apt
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxCordisSternum
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaOng Giok Hong
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdfAlfonsusCiptaRaya
 
Peran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalPeran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalRulli Rosandi
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAntidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAsthrEey' Schwarzenegger
 
EDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptxEDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptxssuser3de57d
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxAhmadSofyanAtsauri
 

Similar to FARMAKOTERAPI ANTIHIPERLIPIDEMIA kel 5 fixxx.pptx (20)

Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptx
 
Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan Dislipidemia
 
Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Peran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalPeran konseling g izi final
Peran konseling g izi final
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Resistensi insulin
Resistensi insulinResistensi insulin
Resistensi insulin
 
Ppt dislipidemia
Ppt dislipidemiaPpt dislipidemia
Ppt dislipidemia
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
Farmakologi .pptx
Farmakologi .pptxFarmakologi .pptx
Farmakologi .pptx
 
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAntidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
 
Ppt mgh
Ppt mghPpt mgh
Ppt mgh
 
EDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptxEDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptx
 
Diabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdfDiabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdf
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 

More from FitriAyuWahyuni1

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptxPENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptxFitriAyuWahyuni1
 
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...FitriAyuWahyuni1
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptxPEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptxFitriAyuWahyuni1
 
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdfPEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdfFitriAyuWahyuni1
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermFitriAyuWahyuni1
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxFitriAyuWahyuni1
 
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptxRencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptxFitriAyuWahyuni1
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptFitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptFitriAyuWahyuni1
 
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptxFarmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptxFitriAyuWahyuni1
 
EBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptxEBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptxFitriAyuWahyuni1
 

More from FitriAyuWahyuni1 (20)

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptxPENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
 
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptxPEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
 
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdfPEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
 
asuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptx
 
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptxRencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
 
asuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.pptasuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.ppt
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
 
Hepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptxHepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptx
 
obesitas.pptx
obesitas.pptxobesitas.pptx
obesitas.pptx
 
Insect Bite.pptx
Insect Bite.pptxInsect Bite.pptx
Insect Bite.pptx
 
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptxFARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
 
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptxFarmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
 
pico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptxpico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptx
 
EBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptxEBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptx
 
EBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptxEBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptx
 

Recently uploaded

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 

FARMAKOTERAPI ANTIHIPERLIPIDEMIA kel 5 fixxx.pptx

  • 1. Cover FARMAKOTERAPI & TERMINOLOGI MEDIS HIPERLIPIDEMIA KELOMPOK 2 : AYU NURFADYLLA (2004026138) DWI CAHYA (2004026156) FITRI YUANDINI (2004026166) JATI RESTI M (2004026178) LIDIA FATMA A (2004026184) LUTHVI MINJANI (2004026185) MUSYAHADAH MIASEPTA I (2004026198) NADYA CHAERANI (2004026199) NOVITA WULANDARI (2004026204) RENI ASTUTI (2004026213) SINTHIYA NUR AZIZAH (2004026224) YOLANDA NUR SHAUMA M (2004026240)
  • 2. DEFINISI • Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipid akibat interaksi factor genetic dan factor lingkungan yang ditandai dengan peningkatan kolesterol total, LDL, atau trigliserida, rendahnya HDL, atau kombinasinya. • Dislipidemia berkaitan erat dengan peningkatan risiko PJK dan gangguan serebrovaskuler • Rekomendasi profil lipid yang diperiksa secara rutin adalah kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan TG
  • 3. NILAI LAB Kolesterol Total <200 Normal 200-239 Ambang batas tinggi ≥240 Tinggi Kolesterol LDL <100 Optimal 100-129 Hampir optimal 130-159 Ambang batas tinggi 160-189 Tinggi ≥190 Sangat tinggi Kolesterol HDL <40 Rendah ≥60 Tinggi Trigliserida <150 Normal 150-199 Ambang batas tinggi 200-499 Tinggi ≥500 Sangat tinggi
  • 4. RISIKO KARDIOVASKULER TOTAL • Risiko kadiovaskular diartikan sebagai besarnya kemungkinan seseorang untuk mengalami kejadian kardiovaskular aterosklerotik fatal dan tidak fatal dalam periode waktu tertentu (10 tahun). • Panduan Tata Laksana Dislipidemia PERKI menganjurkan penggunaan SCORE risk chart. • Estimasi risiko kardiovaskular total menggunakan sistem SCORE dianjurkan bagi mereka yang berumur ≥40 tahun yang tidak mempunyai bukti PJK, DM, PGK, dan hiperkolesterolemia familial.
  • 6. TARGET TERAPI Parameter lipid yang menjadi target • LDL (primer) • Non-HDL (sekunder)  untuk pasien dengan risiko kardiovaskuler tinggi dan sangat tinggi Target konsentrasi • LDL  (lihat tabel target terapi konsentrasi LDL) • Non-HDL  Target kolesterol non-HDL adalah 30 mg/dL di atas target kolesterol LDL
  • 8. TARGET TERAPI • konsentrasi kolesterol VLDL biasanya ≥30 mg/dL. • Mengingat kolesterol non-HDL adalah perjumlahan dari kolesterol VLDL dan LDL maka target yang masuk akal bagi kolesterol non-HDL adalah 30 mg/dL lebih tinggi dari konsentrasi kolesterol LDL. • Target konsentrasi kolesterol LDL bagi pasien dengan risiko sangat tinggi adalah ˂70 mg/dL sehingga target konsentrasi kolesterol non HDL bagi pasien ini adalah ˂100 mg/dL. Target kolesterol non-HDL untuk pasien dengan risiko tinggi adalah ˂130 mg/dL.
  • 9. TARGET TERAPI • Tidak ada target yang perlu dicapai untuk konsentrasi TG. Target konsentrasi kolesterol non-HDL digunakan jika ditemukan HTG. Konsentrasi TG ˂150 mg/dL hanya menunjukkan risiko lebih rendah dan konsentrasi ≥150 mg/dL mengindikasikan untuk mengevaluasi faktor risiko lainnya. • Kolesterol HDL saat ini dipergunakan untuk estimasi risiko kardiovaskular dan tidak menjadi target terapi karena studi klinisnya tidak meyakinkan
  • 10. PILIHAN OBAT UNTUK DISLIPIDEMIA • CONTOH : simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin • Mekanisme : Inhibitor HMG CoA reduktase, mengganggu konversi HMG CoA menjadi mevalonate • Merupakan first liner untuk menurunkan LDL • Jika tidak toleran terhadap statin, direkomendasikan pemakaian ezetimibe, inhibitor PCSK9, atau bile acid sequestrant monoterapi STATIN • CONTOH : Ezetimibe • Mekanisme : menghambat ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak • Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan harus digunakan bersama statin INHIBITOR ABSORPSI KOLESTEROL • CONTOH : alirocumab, bococicumab, dan evolocumab • Mekanisme : menghambat degradasi reseptor LDL  menurunkan konsentrasi kolesterol LDL plasma INHIBITOR PCSK9
  • 11. PILIHAN OBAT UNTUK DISLIPIDEMIA • CONTOH : kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol • Mekanisme : mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati BILE ACID SEQUESTRAN • CONTOH : fenofibrate, gemfibrozil • Mekanisme : peningkatan katabolisme TG oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan meningkatnya pembersihan kilomikron. FIBRAT • CONTOH : evacetrapib • Mekanisme : Cholesteryl ester transfer protein berfungsi membantu transfer cholesteryl ester dari kolesterol HDL kepada VLDL dan LDL yang selanjutnya akan dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL di hepar. INHIBITOR CETP
  • 12. PILIHAN OBAT UNTUK DISLIPIDEMIA • Mekanisme : berinteraksi dengan PPAR dan menurunkan sekresi apoB PUFA OMEGA 3 • Tindakan aferesis ditujukan bagi pasien dengan HoFH atau HeFH berat. • kolesterol LDL dan Lp(a) dibuang dari plasma selama dilakukan sirkulasi ekstrakorporeal setiap 1 atau 2 minggu sekali. Aferesis kolesterol LDL
  • 13. HMG-CoA Reductase Inhibitors (STATIN) Statin (atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, pravastatin, rosuvastatin, dan simvastatin) menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-CoA) reduktase, mengganggu konversi HMG-KoA menjadi mevalonat, langkah pembatas laju di biosintesis kolesterol. Pengurangan sintesis LD dan peningkatan katabolisme LDL yang dimediasi melalui LDL-R tampaknya menjadi mekanisme utama untuk efek penurun lipid. • Ketika digunakan sebagai monoterapi, statin adalah agen penurun kolesterol total dan LDL yang paling ampuh dan di antara yang paling dapat ditoleransi. Kolesterol total dan LDL berkurang dengan cara yang berhubungan dengan dosis sebesar 30% atau lebih bila ditambahkan ke terapi diet. • Terapi kombinasi dengan statin dan BAR israsional karena jumlah LDL-R meningkat, menyebabkan degradasi kolesterol LDL yang lebih besar; sintesis kolesterol intraseluler dihambat; dan daur ulang asam empedu enterohepatik terganggu. •Terapi kombinasi dengan statin dan ezetimibe juga rasional karena ezetimibe menghambat penyerapan kolesterol melintasi batas usus dan menambah 12% hingga 20% pengurangan lebih lanjut bila dikombinasikan dengan statin atau obat. • Sembelit terjadi pada kurang dari 10% pasien yang mengonsumsi statin. Efek samping lainnya termasuk peningkatan alanin aminotransferase, peningkatan kadar kreatin kinase, miopati, dan, jarang, rhabdomyolysis. DIPIRO, 2015 Hal. 72
  • 15. INHIBITOR ABSORPSI KOLESTEROL Ezetimibe merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak. Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan harus digunakan bersama statin, kecuali pada keadaan tidak toleran terhadap statin, di mana dapat dipergunakan secara tunggal.
  • 16. INHIBITOR PCSK9 Inhibitor PCSK9 (misalnya alirocumab) mengurangi kadar LDL-C sebanyak 60% saat digunakan bersama dengan statin. Menghambat PCSK9 lalu meningkatkan kadar LDL-R ke permukaan sel, yang meningkatkan klirens LDL-C dari sirkulasi
  • 17. BILE ACID SEQUESTRAN Bile acid sequestrant mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati Dosis harian kolestiramin 4-24gram, kolestipol, 5-30 gram dan kolesevelam 3,8-4,5 gram. Penggunaan dosis tinggi (24 g kolestiramin atau 20 g of kolestipol) menurunkan konsentrasi kolesterol LDL sebesar 18-25%
  • 18. FIBRAT  Efek utama Fibrat dapat menurunkan kadar trigliserida, penurunan kolestrol LDL yang kadarnya meningkat serta juga meningkatkan Kolestrol HDL  Mekanisme dari fibrat adalah: Bekerja mengaktifkan enzim lipoprotein lipase yang kerjanya memecahkan trigliserida. Obat ini juga meningkatkan kadar kolesterol HDL yang diduga melalui peningkatan Apoprotein A-I dan A-I
  • 19. INHIBITOR CETP Inhibitor CETP mampu meningkatkan kadar hdl-c sebanyak 135% dievaluasi secara acak, uji coba terkontrol plasebo tetapi tidak ada manfaat tambahan yang ditemukan ketika obat ini ditambahkan dengan terapi statin.
  • 20. NIASIN Niacin merupakan obat penurun lipid pertama yang dihubungkan dengan penurunan mortalitas total. Niacin menurunkan produksi VLDL, menurunkan level LDL dan meningkatkan level HDL kolesterol
  • 21. Omega-3 Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) Mekanisme PUFA yaitu menurunkan kadar TG, termasuk meningkatkan oksidasi hati dari asam lemak bebas, meningkatkan hidrolisis LDL dengan mengaktifkan PPARα dan menghambat apoprotein C-III  Penggunaan PUFA dengan dosis tinggi (2-4 g / hari EPA / DHA) secara signifikan mengurangi kadar kolesterol TG dan VLDL (20% -50%) dengan efek yang lebih rendah pada lipoprotein lainnya.
  • 22.
  • 23.
  • 24. STRATEGI INTERVENSI • Strategi intervensi kolesterol LDL ditentukan oleh target terapi sesuai tingkat risiko kardiovaskular. • Terapi perubahan gaya hidup dan obat penurun kolesterol LDL dimulai ketika konsentrasi kolesterol LDL terukur di atas target terapi kecuali pada mereka dengan infark miokard akut dan mereka dengan risko kardiovaskular rendah. • Mengingat kolesterol non-HDL adalah target parameter lipid sekunder, maka intervensinya hanya dilakukan jika konsentrasi TG ˃200 mg/dL pada subjek dengan tingkat risiko kardiovskular tinggi dan sangat tinggi yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL yang telah mencapai target dengan terapi farmakologis.
  • 25. STRATEGI INTERVENSI • Strategi intervensi parameter lipid lain seperti apoB dan Lp(a) disesuaikan dengan indikasi yang ada. • Mengingat tidak tersedia data dari studi klinis acak yang menunjang terapi penurun lipid pada orang tua ˃75 tahun tanpa penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan pada mereka dengan risiko kardiovaskular rendah, maka keputusan untuk memulai terapi hendaknya didiskusikan bersama pasien.
  • 26.
  • 27. STRATEGI INTERVENSI LDL • Intervensi gaya hidup ditujukan untuk menurunkan konsentrasi kolesterol LDL. • Terapi obat dimulai ketika konsentrasi LDL terukur di atas target terapi • Pengecualian diberlakukan bagi mereka dengan risiko kardiovaskular rendah di mana terapi dimulai ketika konsentrasi kolesterol LDL ≥190 mg/dL dan bagi mereka dengan infark miokard akut di mana terapi dimulai tanpa mempertimbangkan konsentrasi kolesterol LDL.
  • 28. STRATEGI INTERVENSI LDL • Statin merupakan pilihan pertama untuk menurunkan konsentrasi kolesterol LDL • Atorvastatin dan rosuvastatin termasuk statin intensitas tinggi. • Pada dosis tinggi, atorvastatin dan rosuvastatin berpotensi menurunkan konsentrasi LDL ˃50% • Saat ini terdapat pilihan antara statin monoterapi dan kombinasi statin dengan non-statin (ezetimibe, inhibitor PCSK9, bile acid sequestrant) untuk mereduksi konsentrasi kolesterol LDL menuju target terapi
  • 29. STRATEGI INTERVENSI LDL • Statin merupakan terapi pilihan bagi pasien dengan risiko kardiovaskular tinggi dan sangat tinggi yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL sebelum terapi berurutan 100-200 mg/dL dan 70-135 mg/dL. • Reduksi konsentrasi kolesterol LDL sebesar minimum 50% diprediksi dapat dicapai dengan terapi statin intensitas tinggi. • Tidak semua pasien dapat mentoleransi statin dosis tinggi • Pada keadaan target terapi tidak tercapai dengan terapi statin, direkomendasikan untuk menambahkan ezetimibe pada statin • Kombinasi statin dengan ezetimibe meningkatkan efektivitas terapi statin monoterapi sebesar 23-24%
  • 30.
  • 31.
  • 32. STRATEGI INTERVENSI LDL • Inhibitor PCSK9 harus digunakan bersama statin pada dosis tertinggi yang dapat ditoleransi kecuali pada keadaan di mana terdapat intoleransi statin. • Kombinasi statin/inhibitor PCSK9 mampu menurunkan konsentrasi kolesterol LDL sebesar 50-70% • Belum ada studi luaran klinis yang dapat dipakai menunjang rekomendasi terapi tunggal non-statin (ezetimibe, inhibitor PCSK9, bile acid sequestrant) untuk menurunkan risiko kardiovaskular. • Terapi tunggal non-statin dapat dipertimbangkan bagi mereka yang tidak dapat mentoleransi statin sama sekali
  • 33. STRATEGI INTERVENSI KOLESTEROL NON-HDL • Target terapi kolesterol non-HDL dicapai dengan menurunkan konsentrasi TG • menurunkan konsentrasi TG akan bermanfaat dalam menurunkan kejadian kardiovaskular jika konsentrasi TG ˃200 mg/Dl • Pasien yang mempunyai konsentrasi TG puasa ˃500 mg/dL perlu segera mendapat terapi penurun TG tanpa memandang konsentrasi kolesterol LDL untuk mencegah pankreatitis akut
  • 34. STRATEGI INTERVENSI KOLESTEROL NON-HDL • Intervensi farmakologis yang tersedia untuk terapi penurun konsentrasi kolesterol non-HDL adalah statin, fibrat, dan PUFA omega • Statin mempunyai efek bermakna terhadap luaran kardiovaskular pada pasien risiko tinggi dan sangat tinggi maka obat ini pilihan pertama baik untuk mereduksi risiko kardiovaskular maupun menurunkan TG pada HTG yang moderat. • Statin mampu menurunkan konsentrasi TG sampai 30%.
  • 35. STRATEGI INTERVENSI KOLESTEROL NON-HDL • Menambahkan fibrat pada statin dapat dipertimbangkan ketika statin tidak dapat menurunkan konsentrasi TG, sehingga konsentrasi kolesterol non-HDL masih ≥30 mg/dL di atas target kolesterol LDL • Fenofibrat lebih terpilih daripada gemfibrozil mengingat risiko miopati 15 kali lebih tinggi jika digunakan gemfibrozil daripada fenofibrate • Dianjurkan untuk memantau kejadian miopati yang diakibatkan oleh kombinasi statin dan fibrat • Keuntungan klinis terapi PUFA omega 3 (EPA dan DHA) masih belum jelas
  • 36. STRATEGI INTERVENSI KOLESTEROL HDL • kolesterol HDL yang rendah bukan target intervensi farmakologis, bahkan ketika kolesterol LDL telah mencapai target terapi. • Studi luaran klinis gagal menunjukkan penurunan risiko kardiovaskular akibat peningkatan konsentrasi kolesterol HDL dengan berbagai jenis terapi
  • 37. STRATEGI INTERVENSI GAYA HIDUP A B C E D Diet asam lemak tidak jenuh (MUFA dan PUFA). DIET Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas yang terukur seperti jalan cepat 30 menit per hari selama 5 hari per minggu atau aktivitas lain setara dengan 4-7 kkal/menit. AKTIVITAS FISIK BMI diupayakan normal. PENURUNAN BERAT BADAN Berhenti Merokok meningkatkan HDL BERHENTI MEROKOK Fitosterol, serat, PUFA omega 3 DIET SUPLEMEN B C D E
  • 38.
  • 39.
  • 40. STUDI KASUS Seorang pasien (Bapak Bagio umur 42th) datang ke Puskesmas dengan keluhan sering mengalami pegal-pegal pada seluruh badan. Dokter Meresepkan: R/ Simvastatin 10 mg 1x1 B1 3x1 PCT 500 mg 3x1 Laboratorium Menunjukan: Kadar kolestrol darah 302 mg/dL
  • 41. METODE SOAP Subjective Objective Pasien berusia 42 tahun Keluhan : Sering mengalami pegal-pegal seluruh badan Kadar kolestrol darah 302 mg/dL Pemeriksaan Lab Nilai Normal Nilai Pemeriksaan Keterangan Kadar Kolestrol <200 mg/dL 302 mg/dL Tinggi (Dipiro, 2015 hal. 66)
  • 42. ASSESMENT Pasien dengan usia 42 tahun dapat dikategorikan mengalami hyperlipidemia karena ditandai dengan peningkatan kolesterol darah berkisar 302 mg/dl.
  • 43. DRP (Drugs Releated Problem) Nama Obat Tepat Obat Tepat dosis Interaksi Obat Simvastatin 10 mg 1 x 1 Tepat Obat gol HMG merupakan first line untuk pengobatan hiperlipidemia Tepat Dosisi harian 20-40 mg/ hari (AHFS,2011) Tidak ada interaksi (drugs.com) B1 3 x 1 Tepat Untuk mengurangi efek samping yang disebabkan oleh simvastatin Tepat Dosis harian 5-30 mg/hari (AHFS,2011) Tidak ada interaksi (drugs.com) PCT 500 mg 3 x 1 Tepat karena paracetamol lini pertama sebagai analgesic Tepat Dosis 350-500 mg/ hari setiap 4-6 jam Tidak ada interaksi (drugs.com)
  • 44. PLAN 1. Minitoring kadar kolesterol pasien, meliputi lebih lengkap kadar TG dan LDL. 2. Monitoring kadar keatinin kinase Terapi Farmakologi Terapi Non Farmakologi memulai hidup sehat seperti berolahraga dengan teratur, menghentikan kebiasaan (merokok), konsumsi makanan sehat.
  • 45. KESIMPULAN Untuk kasus ini tidak ada masalah yang terjadi terkait teraapi obat yang di resepkan dokter untuk pasien. Pasien hanya perlu memulai hidup sehat seperti berolahraga dengan teratur, menghentikan kebiasaan (merokok) dan konsumsi makanan sehat
  • 46. Cover Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation Thank You