SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Sindroma Metabolik
GIBRAN MAULANA AKBAR
202210401011069
PEMBIMBING:
DR. INTAN HERLINA, SP.PD
RSUD GAMBIRAN KEDIRI
Definisi
● Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala yang terdiri dari obesitas sentral,
resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi.
● Sindrom metabolik bukan merupakan penyakit, tetapi lebih menggambarkan
kumpulan faktor risiko metabolik yang berhubungan langsung dengan
penyakit tidak menular, terutama penyakit kardiovaskuler arterosklerotik
Epidemiologi
● Di Amerika Serikat, prevalensi sindrom metabolik pada orang dewasa 18
tahun dan lebih tua terus menjadi signifikan.
● Data menunjukkan bahwa prevalensi proses penyakit ini meningkat dari
tahun 1980-an hingga 2012 sebesar 35%. Pada tahun 1980-an, insidennya
tercatat 25,3% dan meningkat menjadi 34,2% pada tahun 2012.
● Namun, data terbaru dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional
(NHANES) menunjukkan prevalensinya menurun dengan 24% pada pria dan
22% pada wanita
Etiologi
Faktor Resiko
Dapat
dimodifikasi
• Aktivitas fisik
• Diet
• Lingkar pinggang
• Kebiasaan
merokok
• Sosial ekonomi
Tidak dapat
dimodifikasi
• Umur
• Jenis Kelamin
• Genetik
Patofisiologi
Obesitas Sentral
● penumpukan lemak dalam tubuh bagian perut, dengan nilai lingkar
pinggang atau LP ≥ 90 cm pada laki-laki dan LP ≥ 80 cm pada perempuan
untuk orang Asia dewasa, dan nilai LP ≥ 94 cm pada laki-laki dan LP ≥ 80
cm pada perempuan untuk orang Eropa dewasa
● Obesitas sentral disebabkan oleh peningkatan lipogenesis yang tidak
terbatas akibat kegagalan kerja leptin.
Diabetes Melitus Tipe 2
● DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
DM tipe 2 terdiri dari DM yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
Dasar Diagnosis :
● Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya.
● Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada
pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Kriteria Diagnosis DM :
● Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada
asupan kalori minimal 8 jam hingga maksimal 10 jam.
Atau
● Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) dengan beban glukosa 75 gram (+) 250 cc air.
Atau
● Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik DM.
Atau
● Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh
National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP).
Dislipidemia
● Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K- total),
kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-
HDL).
● Klasifikasi Dislipidemia :
1. Dislipidemia primer
2. Dislipidemia sekunder
Dasar Diagnosis :
Menurut American Association of Clinical Endocrinologists (AACE) tahun 2012, klasifikasi dan
penunjang diagnosis dislipidemia adalah sebagai berikut
Lipid
Optimal atau
mendekati optimal
Borderline (curiga
dislipidemia)
Risiko tinggi atau risiko
sangat tinggi
(dislipidemia)
Kolesterol total
(mg/dL)
< 200 200-239 ≥240
HDL
(mg/dL)
≥ 60
(faktor risiko negatif)
40-59 (laki-laki)
50-59
(perempuan)
< 40 (laki-laki)
< 50 (perempuan)
LDL
(mg/dL)
< 100 (optimal);
dan 100-129
(mendekati optimal)
130-159
160-189 (tinggi)
≥ 190 (sangat tinggi)
Trigliserida (TG)
(mg/dL)
< 150 150-199
200-499 (tinggi)
≥ 500 (sangat tinggi)
Hipertensi
● Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang
Klasifikasi Sistolik Diastolik
Optimal < 120 dan < 80
Normal 120 – 129 dan/atau 80 – 84
Normal tinggi 130 – 139 dan/atau 84 – 89
Hipertensiderajat1 140 – 159 dan/atau 90 – 99
Hipertensiderajat2 160 – 179 dan/atau 100-109
Hipertensiderajat3 ≥ 180 dan/atau ≥ 110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 140 dan < 90
Kriteria Diagnosis
Anamnesis
• Riwayat
keluarga
• Riwayat
keluarga
• Perubahan
BB
• Aktifitas fisik
• Asupan
makanan
sehari-hari
Pmx Fisik
• TB
• BB
• IMT
• Pengukuran
lingkar
pinggang
Pmx Penunjang
• Glukosa
plasma
• Profil lipid
• Kadar asam
urat
• Tes faal hati
• USG
abdomen
Tatalaksana
1. Non farmakologi  latihan fisik dan diet
2. Farmakologi  sesuai dengan kondisi pasien
Obesitas sentral
● Tatalaksana obesitas sentral meliputi modifikasi gaya hidup, seperti pola
makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan. Diet dengan karboidrat, lemak, dan
protein cukup disertai peningkatan aktivitas fisik seperti berjalan, jogging,
berenang, atau bersepeda selama minimal 30 menit per hari, minimal 4-6
hari dalam seminggu atau menghindari sedentary life style.
Diabetes Melitus tipe 2
● OHO (obat
hipoglikemik
oral)
● Insulin
Dislipidemia
● Prinsip tatalaksana dislipidemia
salah satunya adalah dengan
latihan fisik sama seperti latihan
fisik DM, diet dengan nutrisi yang
disarankan, yaitu diet rendah
kalori yang terdiri dari buah-
buahan dan sayuran (≥ 5 porsi /
hari), biji-bijian (≥ 6 porsi / hari),
ikan, dan daging tanpa lemak.
Asupan lemak jenuh, lemak trans,
dan kolesterol harus dibatasi.
Kebiasaan merokok dan
mengonsumsi alkohol harus
dihentikan.
Hipertensi
● Prinsip tatalaksana hipertensi
kurang lebih sama dengan
komponen sindrom metabolik,
dengan tambahan diet rendah
garam. Terapi farmakologi
untuk hipertensi menurut A
Statement by the American
Society of Hypertension and
the International Society of
Hypertension 2013 adalah
sebagai beriku
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Sindrom Metabolik

Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellituss3ha7
 
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme KarbohidratMeditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme Karbohidratfitriani Intans
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaOng Giok Hong
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptAyuNila4
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxCordisSternum
 
Diabetes Melitus.ppt
Diabetes Melitus.pptDiabetes Melitus.ppt
Diabetes Melitus.ppttheresiadewi4
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanissandymurtiningtyas1
 
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxchindikia
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxSriRiaranti
 

Similar to Sindrom Metabolik (20)

ASKEP DIABETES MELITUS.ppt
ASKEP DIABETES MELITUS.pptASKEP DIABETES MELITUS.ppt
ASKEP DIABETES MELITUS.ppt
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme KarbohidratMeditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
 
Diabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdfDiabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdf
 
Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2
 
DIABETES MELLITUS.ppt
DIABETES MELLITUS.pptDIABETES MELLITUS.ppt
DIABETES MELLITUS.ppt
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan Dislipidemia
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptx
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Diabetes Melitus.ppt
Diabetes Melitus.pptDiabetes Melitus.ppt
Diabetes Melitus.ppt
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
 
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
 
Memahami Diabetes
Memahami Diabetes Memahami Diabetes
Memahami Diabetes
 
PPT DISPLIMEDIA.pptx
PPT DISPLIMEDIA.pptxPPT DISPLIMEDIA.pptx
PPT DISPLIMEDIA.pptx
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptx
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

Sindrom Metabolik

  • 1. Sindroma Metabolik GIBRAN MAULANA AKBAR 202210401011069 PEMBIMBING: DR. INTAN HERLINA, SP.PD RSUD GAMBIRAN KEDIRI
  • 2. Definisi ● Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala yang terdiri dari obesitas sentral, resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi. ● Sindrom metabolik bukan merupakan penyakit, tetapi lebih menggambarkan kumpulan faktor risiko metabolik yang berhubungan langsung dengan penyakit tidak menular, terutama penyakit kardiovaskuler arterosklerotik
  • 3. Epidemiologi ● Di Amerika Serikat, prevalensi sindrom metabolik pada orang dewasa 18 tahun dan lebih tua terus menjadi signifikan. ● Data menunjukkan bahwa prevalensi proses penyakit ini meningkat dari tahun 1980-an hingga 2012 sebesar 35%. Pada tahun 1980-an, insidennya tercatat 25,3% dan meningkat menjadi 34,2% pada tahun 2012. ● Namun, data terbaru dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) menunjukkan prevalensinya menurun dengan 24% pada pria dan 22% pada wanita
  • 5. Faktor Resiko Dapat dimodifikasi • Aktivitas fisik • Diet • Lingkar pinggang • Kebiasaan merokok • Sosial ekonomi Tidak dapat dimodifikasi • Umur • Jenis Kelamin • Genetik
  • 7. Obesitas Sentral ● penumpukan lemak dalam tubuh bagian perut, dengan nilai lingkar pinggang atau LP ≥ 90 cm pada laki-laki dan LP ≥ 80 cm pada perempuan untuk orang Asia dewasa, dan nilai LP ≥ 94 cm pada laki-laki dan LP ≥ 80 cm pada perempuan untuk orang Eropa dewasa ● Obesitas sentral disebabkan oleh peningkatan lipogenesis yang tidak terbatas akibat kegagalan kerja leptin.
  • 8. Diabetes Melitus Tipe 2 ● DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM tipe 2 terdiri dari DM yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin. Dasar Diagnosis : ● Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. ● Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
  • 9. Kriteria Diagnosis DM : ● Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam hingga maksimal 10 jam. Atau ● Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram (+) 250 cc air. Atau ● Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik DM. Atau ● Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP).
  • 10. Dislipidemia ● Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K- total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K- HDL). ● Klasifikasi Dislipidemia : 1. Dislipidemia primer 2. Dislipidemia sekunder
  • 11. Dasar Diagnosis : Menurut American Association of Clinical Endocrinologists (AACE) tahun 2012, klasifikasi dan penunjang diagnosis dislipidemia adalah sebagai berikut Lipid Optimal atau mendekati optimal Borderline (curiga dislipidemia) Risiko tinggi atau risiko sangat tinggi (dislipidemia) Kolesterol total (mg/dL) < 200 200-239 ≥240 HDL (mg/dL) ≥ 60 (faktor risiko negatif) 40-59 (laki-laki) 50-59 (perempuan) < 40 (laki-laki) < 50 (perempuan) LDL (mg/dL) < 100 (optimal); dan 100-129 (mendekati optimal) 130-159 160-189 (tinggi) ≥ 190 (sangat tinggi) Trigliserida (TG) (mg/dL) < 150 150-199 200-499 (tinggi) ≥ 500 (sangat tinggi)
  • 12. Hipertensi ● Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang Klasifikasi Sistolik Diastolik Optimal < 120 dan < 80 Normal 120 – 129 dan/atau 80 – 84 Normal tinggi 130 – 139 dan/atau 84 – 89 Hipertensiderajat1 140 – 159 dan/atau 90 – 99 Hipertensiderajat2 160 – 179 dan/atau 100-109 Hipertensiderajat3 ≥ 180 dan/atau ≥ 110 Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 140 dan < 90
  • 14.
  • 15. Anamnesis • Riwayat keluarga • Riwayat keluarga • Perubahan BB • Aktifitas fisik • Asupan makanan sehari-hari Pmx Fisik • TB • BB • IMT • Pengukuran lingkar pinggang Pmx Penunjang • Glukosa plasma • Profil lipid • Kadar asam urat • Tes faal hati • USG abdomen
  • 16. Tatalaksana 1. Non farmakologi  latihan fisik dan diet 2. Farmakologi  sesuai dengan kondisi pasien
  • 17. Obesitas sentral ● Tatalaksana obesitas sentral meliputi modifikasi gaya hidup, seperti pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan. Diet dengan karboidrat, lemak, dan protein cukup disertai peningkatan aktivitas fisik seperti berjalan, jogging, berenang, atau bersepeda selama minimal 30 menit per hari, minimal 4-6 hari dalam seminggu atau menghindari sedentary life style.
  • 21. Dislipidemia ● Prinsip tatalaksana dislipidemia salah satunya adalah dengan latihan fisik sama seperti latihan fisik DM, diet dengan nutrisi yang disarankan, yaitu diet rendah kalori yang terdiri dari buah- buahan dan sayuran (≥ 5 porsi / hari), biji-bijian (≥ 6 porsi / hari), ikan, dan daging tanpa lemak. Asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol harus dibatasi. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol harus dihentikan.
  • 22. Hipertensi ● Prinsip tatalaksana hipertensi kurang lebih sama dengan komponen sindrom metabolik, dengan tambahan diet rendah garam. Terapi farmakologi untuk hipertensi menurut A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension 2013 adalah sebagai beriku
  • 23.