SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd
Variabel Random
Variabel random atau variabel acak adalah variabel yang nilai-nilainya ditentukan oleh
kesempatan atau variabel yang dapat bernilai numerik yang didefinisikan dalam suatu ruang
sampel. Misalnya, pelemparan sebuah dadu sebanyak 6 kali maka munculnya angka 1
sebanyak 0, 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 kali merupakan suatu kesempatan.
Variabel random ada dua yaitu:
1. Variabel random diskrit
2. Variabel random kontinu
Variabel random diskrit adalah variabel random yang tidak mengambil seluruh nilai yang ada
dalam sebuah interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Nilainya merupakan
bilangan bulat dan asli, tidak berbentuk pecahan. Variabel random diskrit jika digambarkan
pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titik-titik yang terpisah.
0 1 2 3 4 5 6
Jika nilai yang mungkin dari variabel random X, yaitu himpunan hasil pemetaan adalah R,
berhingga atau tak berhingga, tetapi terbilang (himpunan terbilang adalah himpunan yang
semua anggotanya dapat disebut satu per satu) maka X disebut suatu variabel random diskrit.
Dengan demikian, X dapat mengambil nilai dari:
x1, x2, x3, . . ., xn atau
x1, x2, x3, . . ., xn, xn+1 dengan x ∈ 𝑅
Variabel random kontinu adalah variabel random yang mengambil seluruh nilai yang ada
dalam sebuah interval. Variabel random kontinu jika digambarkan pada sebuah garis interval,
akan berupa sederetan titik yang bersambung membentuk suatu garis lurus sebagai berikut.
Nilai variabel random kontinu dapat terjadi di mana pun dalam interval itu.
0 6
Jika nilai yang mungkin dari variabel random X (hasil dari X) merupakan semua nilai dalam
suatu interval atau benyaknya hasil pemetaan tak terbilang, maka X disebut variabel random
kontinu. Misal, daerah hasil dari variabel random kontinu X adalah:
Rx = X : 0 ≀ x ≀ 1, x bilangan real atau
Rx = Y : βˆ’ ~ ≀ y ≀ ~, y bilangan real
Distribusi Teoretis atau distribusi probabilitas teoretis adalah suatu daftar yang
disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan.
Frekuensi dari distribusi itu diperoleh melalui perhitungan-perhitungan, karena itu
distribusi teoretis dapat pula diartikan sebagai distribusi yang frekuensinya
diperoleh secara matematis (perhitungan).
Sebuah mata uang logam dengan permukaan I = A dan permukaan II = B dilemparkan ke atas
sebanyak 3 kali. Buatkan distribusi teoretisnya dan gambarkan grafiknya!
Penyelesaian:
Dari pelemparan tersebut akan diperoleh ruang sampel dengan anggota sebanyak 8 (n = 8),
yaitu:
S = {AAA, AAB, ABA, ABB, BAA, BAB, BBA, BBB}
Jika X merupakan jumlah munculnya permukaan I (A) maka:
1. untuk AAA, didapat X = 3
2. untuk AAB, didapat X = 2
3. untuk ABA, didapat X = 2
4. untuk ABB, didapat X = 1
5. untuk BAA, didapat X = 2
6. untuk BAB, didapat X = 1
7. untuk BBA, didapat X = 1
8. untuk BBB, didapat X = 0
Dengan demikian: X = {0, 1, 2, 3} dimana n(S) = 8, n(0) = 1, n(1) = 3, n(2) = 3, dan n(3) = 1
Jika setiap nilai X dicari nilai probabilitasnya, maka distribusi teoretisnya adalah sebagai
berikut.
Untuk X = 0, maka P(X) =
n(0)
n(S)
=
1
8
= 0,125
Untuk X = 1, maka P(X) =
n(1)
n(S)
=
3
8
= 0,375
Untuk X = 2, maka P(X) =
n(2)
n(S)
=
3
8
= 0,375
Untuk X = 3, maka P(X) =
n(3)
n(S)
=
1
8
= 0,125
X P(X)
0
1
2
3
0,125
0,375
0,375
0,125
Jumlah 1,000
Tabel hasil pelemparan sebuah mata
uang logam sebanyak 3 kali
Grafik batangnya adalah
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0 1 2 3
Distribusi teoretis, berdasarkan bentuk variabelnya, dibedakan atas dua jenis yaitu distribusi teoretis
diskrit dan distribusi teoretis kontinu.
a. Distribusi teoretis diskrit
Distribusi teoretis diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random diskrit
dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut.
Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoretis diskrit antara lain:
1. Distribusi binomial,
2. Distribusi hipergeometrik, dan
3. Distribusi Poisson
Misalkan X adalah variabel random diskrit dari ruang sampel S. Suatu fungsi f dikatakan
merupakan fungsi probabilitas atau distribusi dari variabel random diskrit (distribusi teoretis
diskrit) jika memenuhi syarat:
1. 𝑓 π‘₯ β‰₯ 0, x ∈ R
2. 𝑓 π‘₯𝑖 = 1
3. P X = π‘₯ = 𝑓 π‘₯
1. Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola biru dan 2 bola kuning. Secara acak diambil 3 bola.
Tentukan distribusi probabilitas X, jika X menyatakan banyaknya bola kuning yang
terambil.
2. Sekeping uang logam diberi timbangan sedemikian rupa sehingga probabilitas munculnya
sisi G dua kali dari munculnya sisi A. Apabila uang logam dilemparkan 3 kali, buatlah
distribusi probabilitas munculnya sisi G.
1. Jumlah titik sampelnya adalah:
C3
6
=
6!
3! 6 βˆ’ 3 !
=
1 Γ— 2 Γ— 3 Γ— 4 Γ— 5 Γ— 6
1 Γ— 2 Γ— 3 1 Γ— 2 Γ— 3
=
120
6
= 20 titik sampel
Banyaknya cara mendapatkan bola kuning adalah Cx
2
Banyaknya cara mendapatkan bola biru adalah C3 βˆ’ x
4
Distribusi probabilitasnya dinyatakan dengan:
P X = π‘₯ = 𝑓 π‘₯ =
Cx
2
C3 βˆ’ x
4
C3
6
, π‘₯ = 0, 1, 2
Untuk X = 0
P X = 0 =
C0
2
C3 βˆ’ 0
4
C3
6
=
1 Γ— 4
20
= 0,2
Untuk X = 1
P X = 1 =
C1
2
C3 βˆ’ 1
4
C3
6
=
2 Γ— 6
20
= 0,6
Untuk X = 2
P X = 2 =
C2
2
C3 βˆ’ 2
4
C3
6
=
1 Γ— 4
20
= 0,2
Distribusi probabilitasnya adalah:
X 0 1 2
P(X) 0,2 0,6 0,2
2. Dari pelemparan 3 kali mata uang logam tersebut didapatkan 8 titik sampel yaitu:
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}
Misalkan X adalah banyaknya sisi G yang muncul.
Untuk X = 0 (AAA)
P X = 0 = 1
1
3
Γ—
1
3
Γ—
1
3
=
1
27
= 0,04
Untuk X = 1 (AAG, AGA, GAA)
P X = 1 = 3
2
3
Γ—
1
3
Γ—
1
3
= 3
2
27
=
6
27
= 0,22
Untuk X = 2 (GGA, GAG, AGG)
P X = 2 = 3
2
3
Γ—
2
3
Γ—
1
3
= 3
4
27
=
12
27
= 0,44
Untuk X = 3 (GGG)
P X = 3 = 1
2
3
Γ—
2
3
Γ—
2
3
=
8
27
= 0,3
Distribusi probabilitasnya adalah:
X 0 1 2 3
P(X) 0,04 0,22 0,44 0,3
b. Distribusi teoretis kontinu
Distribusi teoretis kontinu adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel
random kontinu dengan probabilitas terjadinya masinh-masing nilai tersebut. Misalkan X
adalah variabel random kontinu dari ruang sampel S. Suatu fungsi f dikatakan merupakan
fungsi probabilitas atau distribusi probabilitas variabel random kontinu X, jika memenuhi
syarat:
a) 𝑓(π‘₯) β‰₯ 0, π‘₯ ∈ 𝑅 π‘₯
b) βˆ’~
~
𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ = 1
c) 𝑃 π‘Ž < 𝑋 < 𝑏 = π‘Ž
𝑏
𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯
Distribusi probabilitas dari variabel random kontinu disebut juga densitas atau fungsi
densitas (fungsi kepadatan) dari variabel random tersebut.
Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoretis kontinu, antara lain:
1. Distribusi normal,
2. Distribusi πœ’2
3. Distribusi F, dan
4. Distribusi t.
Suatu variabel random kontinu X yang memiliki nilai antara X = 1 dan X = 3 memiliki fungsi densitas
yang dinyatakan oleh
𝑓 π‘₯ =
2 1 + π‘₯
21
Tentukan nilai P(X < 2)!
𝑃 𝑋 < 2 = 𝑃 1 < 𝑋 < 2
=
1
2
2 1 + π‘₯
21
𝑑π‘₯ =
1
21
2π‘₯ + π‘₯2
1
2
=
5
21
Nilai harapan atau harapan matematika dari distribusi teoretis sebenarnya adalah nilai rata-
rata hitung tertimbang jangka panjang dari distribusi teoretis itu, disimbolkan E(X) atau ΞΌ.
Misalkan X adalah suatu variabel random dengan distribusi probabilitas f(x) atau P(X = x)
maka nilai harapannya atau rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut.
1. untuk distribusi probabilitas diskrit
𝐸 𝑋 = πœ‡ = π‘₯ . 𝑓(π‘₯) atau
𝐸 𝑋 = πœ‡ = (π‘₯ . 𝑃(π‘₯))
2. untuk distribusi probabilitas kontinu
𝐸 𝑋 = πœ‡ =
βˆ’~
~
π‘₯ . 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯
Sekelompok ahli sebuah perusahaan terdiri atas 4 orang ahli manajemen dan 3 orang ahli
akuntansi. Akan dibentuk suatu komisi yang terdiri atas 3 orang (komisi tiga). Jika anggota
komisi tiga diambil secara acak dari ke-7 ahli tersebut, tentukan nilai harapan banyaknya ahli
manajemen yang dapat duduk dalam komisi tiga tersebut!
Misalkan X adalah banyaknya ahli manajemen dalam komisi tiga maka variabel random X
dapat memiliki nilai 0, 1, 2, 3. Distribusi probabilitas dari variabel X dapat dihitung dengan
menggunakan pendekatan kombinasi.
𝑓 π‘₯ =
Cx
4
C3 βˆ’ x
3
C3
7
, π‘₯ = 0, 1, 2, 3
Untuk X = 0
P 0 =
C0
4
C3 βˆ’ 0
3
C3
7
=
1
35
Untuk X = 1
P 1 =
C1
4
C3 βˆ’ 1
3
C3
7
=
12
35
Untuk X = 2
P 2 =
C2
4
C3 βˆ’ 2
3
C3
7
=
18
35
Untuk X = 3
P 3 =
C3
4
C3 βˆ’ 3
3
C3
7
=
4
35
Distribusi probabilitasnya adalah:
Nilai harapan ahli manajemen yang dapat duduk dalam komisi tiga adalah:
𝐸 𝑋 = π‘₯ . 𝑓(π‘₯)
𝐸 𝑋 = 0 . 𝑓 0 + 1 . 𝑓 1 + 2 . 𝑓 2 + 3 . 𝑓 3
𝐸 𝑋 = 0 .
1
35
+ 1 .
12
35
+ 2 .
18
35
+ 3 .
4
35
𝐸 𝑋 = 1,7
X 0 1 2 3
f(X)
𝟏
πŸ‘πŸ“
𝟏𝟐
πŸ‘πŸ“
πŸπŸ–
πŸ‘πŸ“
πŸ’
πŸ‘πŸ“
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa andaikan komisi tiga itu dibentuk berulang-ulang
maka diharapkan banyaknya ahli manajemen dalam setiap komisi yang terbentuk adalah 1,7
atau 2 orang (sebagai pendekatan)
Dengan menggunakan nilai harapan ini maka varians atau simpangan baku (deviasi standar)
dari distribusi teoretis atau distribusi probabilitas (variabel random X) dapat dihitung, yaitu:
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝜎2 = 𝐸 𝑋2 βˆ’ 𝐸 𝑋
2
atau
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝜎2 = π‘₯ βˆ’ πœ‡ 2 Γ— 𝑃 𝑋
𝜎 = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋
Misalkan variabel random X memiliki distribusi probabilitas sebagai berikut:
Tentukan Var (X) dan simpangan bakunya.
X 0 1 2 3
f(X)
𝟏
πŸπŸ•
πŸ”
πŸπŸ•
𝟏𝟐
πŸπŸ•
πŸ–
πŸπŸ•
𝐸 𝑋 = π‘₯ . 𝑓(π‘₯)
𝐸 𝑋 = 0 . 𝑓 0 + 1 . 𝑓 1 + 2 . 𝑓 2 + 3 . 𝑓 3
𝐸 𝑋 = 0 .
1
27
+ 1 .
6
27
+ 2 .
12
27
+ 3 .
8
27
𝐸 𝑋 = 2
𝐸 𝑋2 = π‘₯2 . 𝑓(π‘₯)
𝐸 𝑋 = 0 .
1
27
+ 1 .
6
27
+ 4 .
12
27
+ 9 .
8
27
𝐸 𝑋 = 4,67
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝐸 𝑋2 βˆ’ 𝐸 𝑋
2
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 4,67 βˆ’ 22
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 0,67
𝜎 = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋
𝜎 = 0,67
𝜎 = 0,82
Variabel Random dan Distribusi Teoretis

More Related Content

What's hot

5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normalNanda Reda
Β 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
Β 
Distribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan PoissonDistribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan Poissonsilvia kuswanti
Β 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
Β 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.pptaliff_aimann
Β 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest027789
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
Β 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameterAgung Widarman
Β 
Statistika: Binomial
Statistika: BinomialStatistika: Binomial
Statistika: BinomialAndrew Hutabarat
Β 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTiara Lavista
Β 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
Β 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaWelly Dian Astika
Β 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
Β 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
Β 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptblacknait
Β 

What's hot (20)

5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normal
Β 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
Β 
Distribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan PoissonDistribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan Poisson
Β 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
Β 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
Β 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Β 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
Β 
Teori Probabilitas
Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori Probabilitas
Β 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
Β 
Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Β 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
Β 
Statistika: Binomial
Statistika: BinomialStatistika: Binomial
Statistika: Binomial
Β 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Β 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
Β 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
Β 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Β 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Β 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Β 

Similar to Variabel Random dan Distribusi Teoretis

ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritisMunajiMoena
Β 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
Β 
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi di
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi dipembahasan terdahulu rumus yg terjadi di
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi diRizalFitrianto
Β 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
Β 
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).pptjbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).pptRoulyPinyEshylvesthe
Β 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
Β 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
Β 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
Β 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
Β 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
Β 
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapan
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapanPERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapan
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapanDestriaPutri3
Β 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
Β 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan realsri puji lestari
Β 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)Rani Nooraeni
Β 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1Emilia Wati
Β 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]089697859631
Β 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)Rani Nooraeni
Β 

Similar to Variabel Random dan Distribusi Teoretis (20)

statistik
statistikstatistik
statistik
Β 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
Β 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Β 
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi di
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi dipembahasan terdahulu rumus yg terjadi di
pembahasan terdahulu rumus yg terjadi di
Β 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Β 
Klp 1
Klp 1Klp 1
Klp 1
Β 
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).pptjbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-4-4.peuba-).ppt
Β 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Β 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Β 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Β 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Β 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Β 
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapan
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapanPERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapan
PERT 6 pengantar teori peluang peubah acak nilai harapan
Β 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
Β 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
Β 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Β 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 1
Β 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Β 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
Β 
1-teori-pendukung.ppt
1-teori-pendukung.ppt1-teori-pendukung.ppt
1-teori-pendukung.ppt
Β 

More from Eman Mendrofa

Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianEman Mendrofa
Β 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaEman Mendrofa
Β 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiEman Mendrofa
Β 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalEman Mendrofa
Β 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusEman Mendrofa
Β 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanEman Mendrofa
Β 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanEman Mendrofa
Β 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulatEman Mendrofa
Β 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaEman Mendrofa
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenEman Mendrofa
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakEman Mendrofa
Β 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan KuadratEman Mendrofa
Β 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelEman Mendrofa
Β 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelEman Mendrofa
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearEman Mendrofa
Β 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaEman Mendrofa
Β 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaEman Mendrofa
Β 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan DeretEman Mendrofa
Β 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicEman Mendrofa
Β 

More from Eman Mendrofa (20)

Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Β 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Β 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Β 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Β 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Β 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Β 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Β 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Β 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Β 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Β 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Β 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Β 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
Β 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
Β 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
Β 
Notasi sigma
Notasi sigmaNotasi sigma
Notasi sigma
Β 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual Basic
Β 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
Β 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
Β 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
Β 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
Β 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
Β 

Recently uploaded (11)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
Β 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
Β 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Β 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Β 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Β 

Variabel Random dan Distribusi Teoretis

  • 1. Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd
  • 2. Variabel Random Variabel random atau variabel acak adalah variabel yang nilai-nilainya ditentukan oleh kesempatan atau variabel yang dapat bernilai numerik yang didefinisikan dalam suatu ruang sampel. Misalnya, pelemparan sebuah dadu sebanyak 6 kali maka munculnya angka 1 sebanyak 0, 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 kali merupakan suatu kesempatan. Variabel random ada dua yaitu: 1. Variabel random diskrit 2. Variabel random kontinu
  • 3. Variabel random diskrit adalah variabel random yang tidak mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Nilainya merupakan bilangan bulat dan asli, tidak berbentuk pecahan. Variabel random diskrit jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titik-titik yang terpisah. 0 1 2 3 4 5 6
  • 4. Jika nilai yang mungkin dari variabel random X, yaitu himpunan hasil pemetaan adalah R, berhingga atau tak berhingga, tetapi terbilang (himpunan terbilang adalah himpunan yang semua anggotanya dapat disebut satu per satu) maka X disebut suatu variabel random diskrit. Dengan demikian, X dapat mengambil nilai dari: x1, x2, x3, . . ., xn atau x1, x2, x3, . . ., xn, xn+1 dengan x ∈ 𝑅
  • 5. Variabel random kontinu adalah variabel random yang mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval. Variabel random kontinu jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titik yang bersambung membentuk suatu garis lurus sebagai berikut. Nilai variabel random kontinu dapat terjadi di mana pun dalam interval itu. 0 6
  • 6. Jika nilai yang mungkin dari variabel random X (hasil dari X) merupakan semua nilai dalam suatu interval atau benyaknya hasil pemetaan tak terbilang, maka X disebut variabel random kontinu. Misal, daerah hasil dari variabel random kontinu X adalah: Rx = X : 0 ≀ x ≀ 1, x bilangan real atau Rx = Y : βˆ’ ~ ≀ y ≀ ~, y bilangan real
  • 7. Distribusi Teoretis atau distribusi probabilitas teoretis adalah suatu daftar yang disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan. Frekuensi dari distribusi itu diperoleh melalui perhitungan-perhitungan, karena itu distribusi teoretis dapat pula diartikan sebagai distribusi yang frekuensinya diperoleh secara matematis (perhitungan).
  • 8. Sebuah mata uang logam dengan permukaan I = A dan permukaan II = B dilemparkan ke atas sebanyak 3 kali. Buatkan distribusi teoretisnya dan gambarkan grafiknya! Penyelesaian: Dari pelemparan tersebut akan diperoleh ruang sampel dengan anggota sebanyak 8 (n = 8), yaitu: S = {AAA, AAB, ABA, ABB, BAA, BAB, BBA, BBB}
  • 9. Jika X merupakan jumlah munculnya permukaan I (A) maka: 1. untuk AAA, didapat X = 3 2. untuk AAB, didapat X = 2 3. untuk ABA, didapat X = 2 4. untuk ABB, didapat X = 1 5. untuk BAA, didapat X = 2 6. untuk BAB, didapat X = 1 7. untuk BBA, didapat X = 1 8. untuk BBB, didapat X = 0 Dengan demikian: X = {0, 1, 2, 3} dimana n(S) = 8, n(0) = 1, n(1) = 3, n(2) = 3, dan n(3) = 1
  • 10. Jika setiap nilai X dicari nilai probabilitasnya, maka distribusi teoretisnya adalah sebagai berikut. Untuk X = 0, maka P(X) = n(0) n(S) = 1 8 = 0,125 Untuk X = 1, maka P(X) = n(1) n(S) = 3 8 = 0,375 Untuk X = 2, maka P(X) = n(2) n(S) = 3 8 = 0,375 Untuk X = 3, maka P(X) = n(3) n(S) = 1 8 = 0,125
  • 11. X P(X) 0 1 2 3 0,125 0,375 0,375 0,125 Jumlah 1,000 Tabel hasil pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 3 kali Grafik batangnya adalah 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0 1 2 3
  • 12. Distribusi teoretis, berdasarkan bentuk variabelnya, dibedakan atas dua jenis yaitu distribusi teoretis diskrit dan distribusi teoretis kontinu. a. Distribusi teoretis diskrit Distribusi teoretis diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random diskrit dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut. Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoretis diskrit antara lain: 1. Distribusi binomial, 2. Distribusi hipergeometrik, dan 3. Distribusi Poisson
  • 13. Misalkan X adalah variabel random diskrit dari ruang sampel S. Suatu fungsi f dikatakan merupakan fungsi probabilitas atau distribusi dari variabel random diskrit (distribusi teoretis diskrit) jika memenuhi syarat: 1. 𝑓 π‘₯ β‰₯ 0, x ∈ R 2. 𝑓 π‘₯𝑖 = 1 3. P X = π‘₯ = 𝑓 π‘₯
  • 14. 1. Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola biru dan 2 bola kuning. Secara acak diambil 3 bola. Tentukan distribusi probabilitas X, jika X menyatakan banyaknya bola kuning yang terambil. 2. Sekeping uang logam diberi timbangan sedemikian rupa sehingga probabilitas munculnya sisi G dua kali dari munculnya sisi A. Apabila uang logam dilemparkan 3 kali, buatlah distribusi probabilitas munculnya sisi G.
  • 15. 1. Jumlah titik sampelnya adalah: C3 6 = 6! 3! 6 βˆ’ 3 ! = 1 Γ— 2 Γ— 3 Γ— 4 Γ— 5 Γ— 6 1 Γ— 2 Γ— 3 1 Γ— 2 Γ— 3 = 120 6 = 20 titik sampel Banyaknya cara mendapatkan bola kuning adalah Cx 2 Banyaknya cara mendapatkan bola biru adalah C3 βˆ’ x 4 Distribusi probabilitasnya dinyatakan dengan: P X = π‘₯ = 𝑓 π‘₯ = Cx 2 C3 βˆ’ x 4 C3 6 , π‘₯ = 0, 1, 2
  • 16. Untuk X = 0 P X = 0 = C0 2 C3 βˆ’ 0 4 C3 6 = 1 Γ— 4 20 = 0,2 Untuk X = 1 P X = 1 = C1 2 C3 βˆ’ 1 4 C3 6 = 2 Γ— 6 20 = 0,6 Untuk X = 2 P X = 2 = C2 2 C3 βˆ’ 2 4 C3 6 = 1 Γ— 4 20 = 0,2
  • 17. Distribusi probabilitasnya adalah: X 0 1 2 P(X) 0,2 0,6 0,2
  • 18. 2. Dari pelemparan 3 kali mata uang logam tersebut didapatkan 8 titik sampel yaitu: S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG} Misalkan X adalah banyaknya sisi G yang muncul. Untuk X = 0 (AAA) P X = 0 = 1 1 3 Γ— 1 3 Γ— 1 3 = 1 27 = 0,04 Untuk X = 1 (AAG, AGA, GAA) P X = 1 = 3 2 3 Γ— 1 3 Γ— 1 3 = 3 2 27 = 6 27 = 0,22 Untuk X = 2 (GGA, GAG, AGG) P X = 2 = 3 2 3 Γ— 2 3 Γ— 1 3 = 3 4 27 = 12 27 = 0,44
  • 19. Untuk X = 3 (GGG) P X = 3 = 1 2 3 Γ— 2 3 Γ— 2 3 = 8 27 = 0,3 Distribusi probabilitasnya adalah: X 0 1 2 3 P(X) 0,04 0,22 0,44 0,3
  • 20. b. Distribusi teoretis kontinu Distribusi teoretis kontinu adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random kontinu dengan probabilitas terjadinya masinh-masing nilai tersebut. Misalkan X adalah variabel random kontinu dari ruang sampel S. Suatu fungsi f dikatakan merupakan fungsi probabilitas atau distribusi probabilitas variabel random kontinu X, jika memenuhi syarat: a) 𝑓(π‘₯) β‰₯ 0, π‘₯ ∈ 𝑅 π‘₯ b) βˆ’~ ~ 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ = 1 c) 𝑃 π‘Ž < 𝑋 < 𝑏 = π‘Ž 𝑏 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯
  • 21. Distribusi probabilitas dari variabel random kontinu disebut juga densitas atau fungsi densitas (fungsi kepadatan) dari variabel random tersebut. Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoretis kontinu, antara lain: 1. Distribusi normal, 2. Distribusi πœ’2 3. Distribusi F, dan 4. Distribusi t.
  • 22. Suatu variabel random kontinu X yang memiliki nilai antara X = 1 dan X = 3 memiliki fungsi densitas yang dinyatakan oleh 𝑓 π‘₯ = 2 1 + π‘₯ 21 Tentukan nilai P(X < 2)! 𝑃 𝑋 < 2 = 𝑃 1 < 𝑋 < 2 = 1 2 2 1 + π‘₯ 21 𝑑π‘₯ = 1 21 2π‘₯ + π‘₯2 1 2 = 5 21
  • 23. Nilai harapan atau harapan matematika dari distribusi teoretis sebenarnya adalah nilai rata- rata hitung tertimbang jangka panjang dari distribusi teoretis itu, disimbolkan E(X) atau ΞΌ. Misalkan X adalah suatu variabel random dengan distribusi probabilitas f(x) atau P(X = x) maka nilai harapannya atau rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. 1. untuk distribusi probabilitas diskrit 𝐸 𝑋 = πœ‡ = π‘₯ . 𝑓(π‘₯) atau 𝐸 𝑋 = πœ‡ = (π‘₯ . 𝑃(π‘₯))
  • 24. 2. untuk distribusi probabilitas kontinu 𝐸 𝑋 = πœ‡ = βˆ’~ ~ π‘₯ . 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ Sekelompok ahli sebuah perusahaan terdiri atas 4 orang ahli manajemen dan 3 orang ahli akuntansi. Akan dibentuk suatu komisi yang terdiri atas 3 orang (komisi tiga). Jika anggota komisi tiga diambil secara acak dari ke-7 ahli tersebut, tentukan nilai harapan banyaknya ahli manajemen yang dapat duduk dalam komisi tiga tersebut!
  • 25. Misalkan X adalah banyaknya ahli manajemen dalam komisi tiga maka variabel random X dapat memiliki nilai 0, 1, 2, 3. Distribusi probabilitas dari variabel X dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan kombinasi. 𝑓 π‘₯ = Cx 4 C3 βˆ’ x 3 C3 7 , π‘₯ = 0, 1, 2, 3 Untuk X = 0 P 0 = C0 4 C3 βˆ’ 0 3 C3 7 = 1 35
  • 26. Untuk X = 1 P 1 = C1 4 C3 βˆ’ 1 3 C3 7 = 12 35 Untuk X = 2 P 2 = C2 4 C3 βˆ’ 2 3 C3 7 = 18 35 Untuk X = 3 P 3 = C3 4 C3 βˆ’ 3 3 C3 7 = 4 35
  • 27. Distribusi probabilitasnya adalah: Nilai harapan ahli manajemen yang dapat duduk dalam komisi tiga adalah: 𝐸 𝑋 = π‘₯ . 𝑓(π‘₯) 𝐸 𝑋 = 0 . 𝑓 0 + 1 . 𝑓 1 + 2 . 𝑓 2 + 3 . 𝑓 3 𝐸 𝑋 = 0 . 1 35 + 1 . 12 35 + 2 . 18 35 + 3 . 4 35 𝐸 𝑋 = 1,7 X 0 1 2 3 f(X) 𝟏 πŸ‘πŸ“ 𝟏𝟐 πŸ‘πŸ“ πŸπŸ– πŸ‘πŸ“ πŸ’ πŸ‘πŸ“
  • 28. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa andaikan komisi tiga itu dibentuk berulang-ulang maka diharapkan banyaknya ahli manajemen dalam setiap komisi yang terbentuk adalah 1,7 atau 2 orang (sebagai pendekatan)
  • 29. Dengan menggunakan nilai harapan ini maka varians atau simpangan baku (deviasi standar) dari distribusi teoretis atau distribusi probabilitas (variabel random X) dapat dihitung, yaitu: π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝜎2 = 𝐸 𝑋2 βˆ’ 𝐸 𝑋 2 atau π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝜎2 = π‘₯ βˆ’ πœ‡ 2 Γ— 𝑃 𝑋 𝜎 = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋
  • 30. Misalkan variabel random X memiliki distribusi probabilitas sebagai berikut: Tentukan Var (X) dan simpangan bakunya. X 0 1 2 3 f(X) 𝟏 πŸπŸ• πŸ” πŸπŸ• 𝟏𝟐 πŸπŸ• πŸ– πŸπŸ•
  • 31. 𝐸 𝑋 = π‘₯ . 𝑓(π‘₯) 𝐸 𝑋 = 0 . 𝑓 0 + 1 . 𝑓 1 + 2 . 𝑓 2 + 3 . 𝑓 3 𝐸 𝑋 = 0 . 1 27 + 1 . 6 27 + 2 . 12 27 + 3 . 8 27 𝐸 𝑋 = 2 𝐸 𝑋2 = π‘₯2 . 𝑓(π‘₯) 𝐸 𝑋 = 0 . 1 27 + 1 . 6 27 + 4 . 12 27 + 9 . 8 27 𝐸 𝑋 = 4,67
  • 32. π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 𝐸 𝑋2 βˆ’ 𝐸 𝑋 2 π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 4,67 βˆ’ 22 π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 = 0,67 𝜎 = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ 𝑋 𝜎 = 0,67 𝜎 = 0,82