SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Sample Geometry
dan
Random Sampling
Sample Geometry dan
Random Sampling
Dosen Pengampu: Rani Nooraeni, S.S.T, M.Stat
Geometri Nilai-Nilai Sampel
• Setiap baris mewakili
observasi multivariat
• Setiap kolom mewakili
variabel multivariat
• Dari data tersebut
dapat dibuat 2 plot
yang berbeda, yaitu
diagram p-dimensi dan
diagram n-dimensi.
Johnson
pdf
Diagram p-dimensi
Vektor observasi
ke-1
Vektor observasi
ke-n
• Setiap baris mewakili koordinat titik pada diagram
pada diagram p-dimensi.
• Diagram tersebut memberikan informasi lokasi dan
variabilitas titik-titik.
M. Harry D - 16.9298
Johnson
pdf
Cara Menghitung Rata-Rata Vektor x
Pada Diagram p-dimensi.
𝐱 𝟏
′
= [ 4,
1 ]
𝐱 𝟐
′
= [ -1,
3 ]
𝐱 𝟑
′
= [ 3,
5 ]
1.Hitung rata-rata variabel
untuk setiap observasi
2.Plot n=3 vektor pada p=2
dimensi, dan masukkan
nilai x pada diagram
Gambar 1. Plot data
matriks X, n=3 vektor pada
p=2 dimensi.
Gambar 1 menunjukkan bahwa
x adalah balance point pada
diagram tersebut.
M. Harry D - 16.9298
Diagram n-dimensi
Contoh:
𝑦1 = Vektor variabel ke-1
𝑦𝑝 = vektor varaiabel ke-p
Setiap kolom mewakili
koordinat titik pada diagram
pada diagram n-dimensi.
𝒚 𝟏
′
= [ 4, -1, 3 ]
𝒚 𝟐
′
= [ 1, 3, 5 ]
Gambar 2. Diagram dengan
p = 2 vektor pada n = 3
dimensi M. Harry D - 16.9298
Johnson
pdf
Adanya
keterbatasan
dalam
menggambarkan
objek pada
dimensi yang
lebih dari 3
Menggunakan
teorema
pythagoras,
panjang vektor
yang tegak lurus
dengan proyeksi
vektor y pada
vektor satuan
adalah 𝑦𝑖 − 𝑥𝑖 𝟏,
sehingga :
M. Harry D - 16.9298
Johnson
pdf
Example 3.3 – Dekomposisi Vektor Menjadi
Komponen Rata-Rata dan Deviasi
Misal X =
4 1
−1 3
3 5
, maka 𝑥𝑖 =
𝑥1𝑖+𝑥2𝑖+⋯+𝑥 𝑛1
𝑛
.
𝑥1 =
4−1+3
3
= 2 dan 𝑥2 =
1+3+5
3
. Dari Example 3.2 diperoleh di = yi +
𝑥𝑖1,
d1 = y1 + 𝑥11 =
4
−1
3
−
2
2
2
=
2
−3
1
d2 = y2 + 𝑥21 =
1
3
5
−
3
3
3
=
−2
0
2
.
Ingat bahwa 𝑥11 dan d1= y1 + 𝑥11 adalah orthogonal, karena
( 𝑥11)’(d1) = 2 2 2
2
−3 = 4-6+2 = 0.
Afifatuz Zahra - 16.8970
Hal tersebut juga berlaku untuk 𝑥21 dan d2= y2 + 𝑥21. Hasil
dekomposisinya adalah
y1 =
4
−1
3
=
2
2
2
+
2
−3
1
y2 =
1
3
5
=
3
3
3
+
−2
0
2
Panjang vektor (𝐿 𝑑 𝑖
2
) = 𝒅𝒊
′
𝒅𝒊 = 𝑗=1
𝑛
𝑥𝑗𝑖 − 𝑥𝑖
2
Dan diketahui varians sampel adalah 𝑠𝑖
2
=
𝑗=1
𝑛
𝑥 𝑗𝑖− 𝑥 𝑖
2
𝑛
.
Sehingga dapat ditunjukkan bahwa kuadrat panjang vektor deviasi
proporsional terhadap nilai varians variabelnya (semakin panjang
vektor maka nilainya semakin bervariasi, begitu juga sebaliknya).
Misalkan 𝜃𝑖𝑘 adalah sudut antara vektor 𝑑𝑖 dan 𝑑 𝑘, maka
𝑟𝑖𝑘 =
𝑠 𝑖𝑘
𝑠 𝑖𝑖 𝑠 𝑘𝑘
= cos (𝜃𝑖𝑘).
Jadi, nilai cos sudut antara dua vektor adalah koefisien korelasi sampelnya.
yi di𝑥𝑖1
Afifatuz Zahra - 16.8970
Example 3.4 – Menghitung Sn dan R Dari Vektor Deviasi
Dari Example 3.3 diperoleh d1 =
2
−3
1
dan d2 =
−2
0
2
.
𝒅 𝟏
′
𝒅 𝟏 = 2 −3 1
2
−3
1
= 14 = 3𝑠11, sehingga 𝑠11 =
14
3
.
𝒅 𝟐
′
𝒅 𝟐 = −2 0 2
−2
0
2
= 8 = 3𝑠22, sehingga 𝑠22 =
8
3
.
𝒅 𝟏
′
𝒅 𝟐 = 2 −3 1
−2
0
2
= -2 = 3𝑠12, sehingga 𝑠12 = −
2
3
.
𝑟12 =
𝑠12
𝑠11 𝑠22
=
−
2
3
14
3
8
3
= -0.189
Diperoleh 𝑆 𝑛 =
14
3
−
2
3
−
2
3
3
3
dan R =
1 −0.189
−0.189 1
.
Afifatuz Zahra - 16.8970
Johnson
pdf
Sample Geometry
dan
Random Sampling
Sample Acak dan nilai ekspektasi
dari Sample Mean dan Covarians
matriks
Random
Sample
Misal kita memiliki variabel random Xjk dalam satu set
matriks X (n x p), Tiap set pengukuran Xj dengan p
variabel adalah random vector. Sehingga seluruh (n)
observasi akan membentuk random Matriks X tersebut.
Jika Vektor baris X’1, X’2,...., X’n mewakili Observasi
independen dari common joint distribution dengan
density function f(x) =f(x1, x2, ..., xp), maka X1, X2,
..., Xn dapat dikatakan sampel random dari f(x).
Dalam mempelajari Variabilitas sampling statistika
seperti 𝑥 dan Sn dengan tujuan membuat analisis
inferensia, diperlukan asumsi pada variabel di tiap
observasi. Dimana :
1. Pengukuran sejumlah variabel dalam sekali percobaan
akan berkorelasi, dan pengukuran antar percobaan
harus independen
2. Independensi tiap percobaan seringkali terlanggar
bila data berupa series.
Ahmad Rizal- 16.8978
Johnson
pdf
N i l a i
E k s p e k t a
s i d a r i
S a m p l e
M e a n d a n
Covarians
M a t r i k s
Misal diketahui X1, X2, ..., Xn adalah sampel acak
dari joint distribusi yang memiliki mean vector 𝜇
dan covarians matriks 𝜮. Maka 𝑿 adalah unbiased
estimator dari 𝜇, dan covarians matriksnya adalah 𝜮/n.
Yang dituliskan dengan :
– E( 𝑿) = 𝜇 (Mean vektor populasi)
– Cov ( 𝑿) 𝜮/n (Varians-covarians matriks
populasi dibagi sample size).
Untuk covarians matriks Sn,
E(Sn) =
𝑛 −1
𝑛
Σ = Σ – Σ/n
Maka,
E(
𝑛
𝑛 −1
Sn) = Σ
Unbiased Estimator dari Varians-Covarians Matriks :
S = (
𝑛
𝑛 −1
)Sn =
1
𝑛 −1 𝑗=1
𝑛
𝑿𝑗 − 𝑿 𝑿𝑗 − 𝑿 ’
Ahmad Rizal- 16.8978
Johnson
pdf
G e n e l a r i z
e d
V a r i a n c e
Pengertian Generalized variance
• Untuk variabel tunggal, varians
sampel digunakan untuk menggambarkan
variasi data dalam pengukuran
variabel tersebut. Namun, ketika
terdapat p variabel untuk setiap
unit, maka variasinya digambarkan
dengan matriks varians-kovarians
sampel sebagai berikut.
𝑺 =
𝑠11 ⋯ 𝑠1𝑝
⋮ ⋱ ⋮
𝑠1𝑝 ⋯ 𝑠 𝑝𝑝
= 𝑠𝑖𝑘 =
1
𝑛 − 1
𝑗=1
𝑛
𝑥𝑗𝑖 − 𝑥𝑖 𝑥𝑗𝑘 − 𝑥 𝑘
Hanifah Afuwu- 16.9165
To
Johnson
pdf
G e n e l a r i z
e d
V a r i a n c e
( 2 )
Generalized sample variance
dihitung dengan |S| yaitu nilai
determinan dari matriks varians-
kovarians sampel.
Generalized sample variance =|S|
Generalized sample variance
memberikan informasi tentang semua
nilai varians dan kovarians data
dalam satu nilai. Ketika p > 1,
beberapa informasi tentang sampel
akan hilang dalam proses
perhitungannya. Namun, interpretasi
geometris |S| dapat mengatasi
kekurangan dan kelebihannya.
Hanifah Afuwu- 16.9165
Johnson
pdf
Ketika p=2 maka akan menghasilkan 2 vektor deviasi
yaitu 𝑑1 = 𝑦1 − 𝑥11 dan 𝑑2 = 𝑦2 − 𝑥21. Sehingga 𝐿 𝑑1 adalah
panjang dari 𝑑1 dan 𝐿 𝑑2 adalah panjang dari 𝑑2.
Luas trapesium :|𝐿 𝑑1 sin ⍬ | 𝐿 𝑑2
Karena 𝑐𝑜𝑠2
(⍬) + 𝑠𝑖𝑛2
(⍬) = 1 maka rumus diatas dapat
ditulis
𝐿 𝑑1
sin(𝜃) 𝐿 𝑑2
= 𝐿 𝑑1
𝐿 𝑑2
1 − 𝑐𝑜𝑠2(𝜃)
Hanifah Afuwu- 16.9165
Johnson
pdf
Dimana dan
𝒄𝒐𝒔 ⍬ = 𝒓 𝟏𝟐
Jadi,
𝑨𝒓𝒆𝒂 = 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐
𝟐
= 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐
𝟐
𝑺 =
𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟏𝟐
𝒔 𝟏𝟐 𝒔 𝟐𝟐
=
𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐
𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐 𝒔 𝟐𝟐
= 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 − 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐
𝟐
= 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐
𝟐
𝑺 =
𝒂𝒓𝒆𝒂 𝟐
𝒏 − 𝟏 𝟐
𝑳 𝒅 𝟏
=
𝒋=𝟏
𝒏
𝒙𝒋𝟏 − 𝒙 𝟏
𝟐
= 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏
𝑳 𝒅 𝟐
=
𝒋=𝟏
𝒏
𝒙𝒋𝟐 − 𝒙 𝟐
𝟐
= 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟐𝟐
Hanifah Afuwu- 16.9165
Johnson
pdf
Generalized sample variance untuk p>2 atau p=p
• Ketika p=p maka akan menghasilkan p vektor deviasi
yaitu 𝒅 𝟏 = 𝒚 𝟏 − 𝑥1 𝟏, 𝒅 𝟐 = 𝒚 𝟐 − 𝑥2 𝟏, … , 𝒅 𝒑 = 𝒚 𝒑 − 𝑥 𝑝 𝟏.
Sehingga perhitungan generalized sample variance
menjadi :
𝑺 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝
𝑛 − 1 𝑝
Hanifah Afuwu- 16.9165
Johnson
pdf
Contoh
Hanifah Afuwu- 16.9165
Catatan :
GV sampel membesar, jika ada
vektor deviasi yang memanjang,
yang menyatakan variasi di
dalam variabel juga membesar
(korelasinya mengecil)
GV sampel mengecil, jika arah
dari 2 vektor deviasi semakin
berimpitan , yang menyatakan
variasi di dalam variabel juga
mengecil (korelasinya membesar)
Johnson
pdf
Ketika
Generalis
asi
Varians
Sampel
bernilai
‘0’
|S| = 0 ketika salah satu kolom di dalam
matriks X – 1𝐱 ̅^′ merupakan kombinasi linier
dari kolom lainnya. Misalnya ketika ada
variabel nilai akhir, dan nilai UAS. Nilai
akhir = nilai UTS + nilai UAS, maka nilai
akhir merupakan kombinasi liner dari nilai UAS
Nabilla Fathasya-16.9317
To
Johnson
pdf
Indikasi
(Johnson, p. 131 – 134)
Sa = 0
a adalah vektor eigen dari S dengan
eigenvalue ‘0’
2. a’(𝐱_𝐣 - 𝐱 ̅) = 0 untuk semua j
kombinasi linear dari matriks X – 1
𝐱 ̅^′ bernilai ‘0’
3. a’𝐱_𝐣=c, untuk semua j (c="a’" 𝐱 ̅")"
kombinasi linear dari matriks X (data
asli) bernilai ‘c’Dampak
Didalam perhitungan statistik dan
analisisnya jika |S| = 0 terjadi maka ada
variabel yang harus direduksi.
Pertanyaannya variabel manakah yang harus
direduksi?
?
Nabilla Fathasya-16.9317
To
Johnson
pdf
Generalisasi Varians Sampel yang telah Distandardisasi
Observasi terstandar =
xjk − xk
skk
Kemudian matriks varians-kovarians nya disebut R.
Karena panjang vektor adalah n − 1
|R| akan besar ketika vektor-vektor ini saling
orthogonal dan akan bernilai kecil ketika vektor-
vektor memiliki arah yang sama. Dari persamaan rik =sik
sii skk
= cos(θ𝑖𝑘) maka|R| akan bernilai besar
ketika rik mendekati ‘0’ dan bernilai kecil ketika rik
mendekati ‘1’.
Sehingga |R|= (n − 1)−p
(volume)2
Nabilla Fathasya-16.9317
To
Johnson
pdf
Hubungan dengan S
Efek yang ditimbulkan oleh 𝐝 𝟐 varians besar di|S| lebih
besar dibanding |R|. Hubungan yang dapat ditarik antar
keduanya yaitu (n − 1)p
𝐒 = n − 1 p
(s11s22 … spp)|𝐑|
Nabilla Fathasya-16.9317
Johnson
pdf
Contoh soal Generalized variance
p.124 (johnson)
Example 3.7. Terdapat data mengenai karyawan (x1)
dan pendapatan per karyawan (x2) untuk 16 perusahan
penerbitan terbesar di Amerika Serikat. Berikut ini
matriks sampel varians-kovariansya.
𝑺 =
252,04 −68,43
−68,43 123,67
Hitunglah generalized variance!
Jawab :
𝐺𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = 𝑺 = 252,04 123,67 − −68,43 −68,43
= 26,487
Hanifah Afuwu- 16.9165
Johnson
pdf
M a t r i k s
R a t a -
R a t a ,
V a r i a n s -
c ov ar i an s
d a n
K o r e l a s i
S a m p e l
Misalkan diberikan sebuah matriks X :
X=
𝑥11 ⋯ 𝑥1𝑝
⋮ ⋱ ⋮
𝑥1𝑝 ⋯ 𝑥 𝑛𝑝
= 𝑦1 ⋯ 𝑦𝑝
Maka:
𝒙 =
𝑦1 1
𝑛
…
𝑦 𝑝 1
𝑛
=
1
𝑛
𝑥11 ⋯ 𝑥1𝑝
⋮ ⋱ ⋮
𝑥1𝑝 ⋯ 𝑥 𝑛𝑝
1
⋯
1
=
1
𝑛
X’1
Matriks var-cov sampel yang tidak bias
adalah
𝑺 =
1
𝑛 − 1
𝑿′
𝑰 −
𝟏
𝒏
𝟏′
𝟏 𝑿
Kartika Ningtyas-16.9216
Johnson
pdf
M a t r i k s
K o r e l a s i
𝑹 =
𝑠11
𝑠11 𝑠11
⋯
𝑠1𝑝
𝑠11 𝑠 𝑝𝑝
𝑠21
𝑠11 𝑠22
⋯
𝑠2𝑝
𝑠22 𝑠 𝑝𝑝
⋮ ⋱ ⋮
𝑠 𝑝1
𝑠11 𝑠 𝑝𝑝
⋯
𝑠 𝑝𝑝
𝑠 𝑝𝑝 𝑠 𝑝𝑝
=
𝟏 𝒓 𝟏𝟐 …
⋮ ⋮ ⋱
𝒓 𝟏𝒑 𝒓 𝟐𝒑 ⋯
𝒓 𝟏𝒑
⋮
𝟏
Kartika Ningtyas-16.9216
Johnson
pdf
Nilai Sampel yang Saling Berkombinasi
Linear
dalam Satu Variabel
Misalkan terdapat sebuah kombinasi linear dari p variabel
𝒃′
𝑿 = 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + … + 𝑏 𝑝 𝑋 𝑝
Maka diperoleh:
Sample mean = 𝒃′ 𝒙
Sample variance = 𝒃′
𝑺𝒃
Sample covariance dari 𝒃′ 𝒙 dan 𝐜′ 𝒙 = 𝒃′ 𝑺𝒄
Atau jika dimisalkan sebuah matriks A berukuran q x p dengan
baris ke-k berisi kombinasi linear dari p variabel, maka
untuk q kombinasi linear akan memiliki:
Sample mean = 𝑨 𝒙
Sample variance = A 𝑺𝑨′
Kartika Ningtyas-16.9216
Johnson
pdf
Sample Geometry
dan
Random Sampling
Latihan soal
Sample Geometry
dan
Random Sampling
Consider the data matrix
𝑿 =
−1 3 −2
2 4 2
5 2 3
a. Calculate the matrix of deviations
(residuals), 𝑿 − 𝟏 𝒙′. Is this matrix of
full rank? Explain.
b. Determine S and calculate the
generalized sample variance 𝑺 .
Interpret the latter geometrically.
c. Using the result in (b), calculate the
total sample variance.

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)Rani Nooraeni
 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresRani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataRani Nooraeni
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataRani Nooraeni
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionRani Nooraeni
 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaRani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)Rani Nooraeni
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Rani Nooraeni
 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Rani Nooraeni
 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Rani Nooraeni
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAArning Susilawati
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
 
Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Rani Nooraeni
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 

What's hot (20)

APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)
 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : Manova
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)
 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)
 
mapping er diagram
mapping er diagrammapping er diagram
mapping er diagram
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 

Similar to Geometri Sampel dan Pengambilan Sampel Acak

Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Indah Fitri Hapsari
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013aiiniR
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiAnan Nur
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...sri rahayu
 

Similar to Geometri Sampel dan Pengambilan Sampel Acak (20)

Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Catatan Regresi linier
Catatan Regresi linierCatatan Regresi linier
Catatan Regresi linier
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretis
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
 
Kelompok 3 papan splsv
Kelompok 3 papan splsvKelompok 3 papan splsv
Kelompok 3 papan splsv
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 
1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (10)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

Geometri Sampel dan Pengambilan Sampel Acak

  • 1. Sample Geometry dan Random Sampling Sample Geometry dan Random Sampling Dosen Pengampu: Rani Nooraeni, S.S.T, M.Stat
  • 2. Geometri Nilai-Nilai Sampel • Setiap baris mewakili observasi multivariat • Setiap kolom mewakili variabel multivariat • Dari data tersebut dapat dibuat 2 plot yang berbeda, yaitu diagram p-dimensi dan diagram n-dimensi. Johnson pdf
  • 3. Diagram p-dimensi Vektor observasi ke-1 Vektor observasi ke-n • Setiap baris mewakili koordinat titik pada diagram pada diagram p-dimensi. • Diagram tersebut memberikan informasi lokasi dan variabilitas titik-titik. M. Harry D - 16.9298 Johnson pdf
  • 4. Cara Menghitung Rata-Rata Vektor x Pada Diagram p-dimensi. 𝐱 𝟏 ′ = [ 4, 1 ] 𝐱 𝟐 ′ = [ -1, 3 ] 𝐱 𝟑 ′ = [ 3, 5 ] 1.Hitung rata-rata variabel untuk setiap observasi 2.Plot n=3 vektor pada p=2 dimensi, dan masukkan nilai x pada diagram Gambar 1. Plot data matriks X, n=3 vektor pada p=2 dimensi. Gambar 1 menunjukkan bahwa x adalah balance point pada diagram tersebut. M. Harry D - 16.9298
  • 5. Diagram n-dimensi Contoh: 𝑦1 = Vektor variabel ke-1 𝑦𝑝 = vektor varaiabel ke-p Setiap kolom mewakili koordinat titik pada diagram pada diagram n-dimensi. 𝒚 𝟏 ′ = [ 4, -1, 3 ] 𝒚 𝟐 ′ = [ 1, 3, 5 ] Gambar 2. Diagram dengan p = 2 vektor pada n = 3 dimensi M. Harry D - 16.9298 Johnson pdf
  • 6. Adanya keterbatasan dalam menggambarkan objek pada dimensi yang lebih dari 3 Menggunakan teorema pythagoras, panjang vektor yang tegak lurus dengan proyeksi vektor y pada vektor satuan adalah 𝑦𝑖 − 𝑥𝑖 𝟏, sehingga : M. Harry D - 16.9298 Johnson pdf
  • 7. Example 3.3 – Dekomposisi Vektor Menjadi Komponen Rata-Rata dan Deviasi Misal X = 4 1 −1 3 3 5 , maka 𝑥𝑖 = 𝑥1𝑖+𝑥2𝑖+⋯+𝑥 𝑛1 𝑛 . 𝑥1 = 4−1+3 3 = 2 dan 𝑥2 = 1+3+5 3 . Dari Example 3.2 diperoleh di = yi + 𝑥𝑖1, d1 = y1 + 𝑥11 = 4 −1 3 − 2 2 2 = 2 −3 1 d2 = y2 + 𝑥21 = 1 3 5 − 3 3 3 = −2 0 2 . Ingat bahwa 𝑥11 dan d1= y1 + 𝑥11 adalah orthogonal, karena ( 𝑥11)’(d1) = 2 2 2 2 −3 = 4-6+2 = 0. Afifatuz Zahra - 16.8970
  • 8. Hal tersebut juga berlaku untuk 𝑥21 dan d2= y2 + 𝑥21. Hasil dekomposisinya adalah y1 = 4 −1 3 = 2 2 2 + 2 −3 1 y2 = 1 3 5 = 3 3 3 + −2 0 2 Panjang vektor (𝐿 𝑑 𝑖 2 ) = 𝒅𝒊 ′ 𝒅𝒊 = 𝑗=1 𝑛 𝑥𝑗𝑖 − 𝑥𝑖 2 Dan diketahui varians sampel adalah 𝑠𝑖 2 = 𝑗=1 𝑛 𝑥 𝑗𝑖− 𝑥 𝑖 2 𝑛 . Sehingga dapat ditunjukkan bahwa kuadrat panjang vektor deviasi proporsional terhadap nilai varians variabelnya (semakin panjang vektor maka nilainya semakin bervariasi, begitu juga sebaliknya). Misalkan 𝜃𝑖𝑘 adalah sudut antara vektor 𝑑𝑖 dan 𝑑 𝑘, maka 𝑟𝑖𝑘 = 𝑠 𝑖𝑘 𝑠 𝑖𝑖 𝑠 𝑘𝑘 = cos (𝜃𝑖𝑘). Jadi, nilai cos sudut antara dua vektor adalah koefisien korelasi sampelnya. yi di𝑥𝑖1 Afifatuz Zahra - 16.8970
  • 9. Example 3.4 – Menghitung Sn dan R Dari Vektor Deviasi Dari Example 3.3 diperoleh d1 = 2 −3 1 dan d2 = −2 0 2 . 𝒅 𝟏 ′ 𝒅 𝟏 = 2 −3 1 2 −3 1 = 14 = 3𝑠11, sehingga 𝑠11 = 14 3 . 𝒅 𝟐 ′ 𝒅 𝟐 = −2 0 2 −2 0 2 = 8 = 3𝑠22, sehingga 𝑠22 = 8 3 . 𝒅 𝟏 ′ 𝒅 𝟐 = 2 −3 1 −2 0 2 = -2 = 3𝑠12, sehingga 𝑠12 = − 2 3 . 𝑟12 = 𝑠12 𝑠11 𝑠22 = − 2 3 14 3 8 3 = -0.189 Diperoleh 𝑆 𝑛 = 14 3 − 2 3 − 2 3 3 3 dan R = 1 −0.189 −0.189 1 . Afifatuz Zahra - 16.8970 Johnson pdf
  • 10. Sample Geometry dan Random Sampling Sample Acak dan nilai ekspektasi dari Sample Mean dan Covarians matriks
  • 11. Random Sample Misal kita memiliki variabel random Xjk dalam satu set matriks X (n x p), Tiap set pengukuran Xj dengan p variabel adalah random vector. Sehingga seluruh (n) observasi akan membentuk random Matriks X tersebut. Jika Vektor baris X’1, X’2,...., X’n mewakili Observasi independen dari common joint distribution dengan density function f(x) =f(x1, x2, ..., xp), maka X1, X2, ..., Xn dapat dikatakan sampel random dari f(x). Dalam mempelajari Variabilitas sampling statistika seperti 𝑥 dan Sn dengan tujuan membuat analisis inferensia, diperlukan asumsi pada variabel di tiap observasi. Dimana : 1. Pengukuran sejumlah variabel dalam sekali percobaan akan berkorelasi, dan pengukuran antar percobaan harus independen 2. Independensi tiap percobaan seringkali terlanggar bila data berupa series. Ahmad Rizal- 16.8978 Johnson pdf
  • 12. N i l a i E k s p e k t a s i d a r i S a m p l e M e a n d a n Covarians M a t r i k s Misal diketahui X1, X2, ..., Xn adalah sampel acak dari joint distribusi yang memiliki mean vector 𝜇 dan covarians matriks 𝜮. Maka 𝑿 adalah unbiased estimator dari 𝜇, dan covarians matriksnya adalah 𝜮/n. Yang dituliskan dengan : – E( 𝑿) = 𝜇 (Mean vektor populasi) – Cov ( 𝑿) 𝜮/n (Varians-covarians matriks populasi dibagi sample size). Untuk covarians matriks Sn, E(Sn) = 𝑛 −1 𝑛 Σ = Σ – Σ/n Maka, E( 𝑛 𝑛 −1 Sn) = Σ Unbiased Estimator dari Varians-Covarians Matriks : S = ( 𝑛 𝑛 −1 )Sn = 1 𝑛 −1 𝑗=1 𝑛 𝑿𝑗 − 𝑿 𝑿𝑗 − 𝑿 ’ Ahmad Rizal- 16.8978 Johnson pdf
  • 13. G e n e l a r i z e d V a r i a n c e Pengertian Generalized variance • Untuk variabel tunggal, varians sampel digunakan untuk menggambarkan variasi data dalam pengukuran variabel tersebut. Namun, ketika terdapat p variabel untuk setiap unit, maka variasinya digambarkan dengan matriks varians-kovarians sampel sebagai berikut. 𝑺 = 𝑠11 ⋯ 𝑠1𝑝 ⋮ ⋱ ⋮ 𝑠1𝑝 ⋯ 𝑠 𝑝𝑝 = 𝑠𝑖𝑘 = 1 𝑛 − 1 𝑗=1 𝑛 𝑥𝑗𝑖 − 𝑥𝑖 𝑥𝑗𝑘 − 𝑥 𝑘 Hanifah Afuwu- 16.9165 To Johnson pdf
  • 14. G e n e l a r i z e d V a r i a n c e ( 2 ) Generalized sample variance dihitung dengan |S| yaitu nilai determinan dari matriks varians- kovarians sampel. Generalized sample variance =|S| Generalized sample variance memberikan informasi tentang semua nilai varians dan kovarians data dalam satu nilai. Ketika p > 1, beberapa informasi tentang sampel akan hilang dalam proses perhitungannya. Namun, interpretasi geometris |S| dapat mengatasi kekurangan dan kelebihannya. Hanifah Afuwu- 16.9165 Johnson pdf
  • 15. Ketika p=2 maka akan menghasilkan 2 vektor deviasi yaitu 𝑑1 = 𝑦1 − 𝑥11 dan 𝑑2 = 𝑦2 − 𝑥21. Sehingga 𝐿 𝑑1 adalah panjang dari 𝑑1 dan 𝐿 𝑑2 adalah panjang dari 𝑑2. Luas trapesium :|𝐿 𝑑1 sin ⍬ | 𝐿 𝑑2 Karena 𝑐𝑜𝑠2 (⍬) + 𝑠𝑖𝑛2 (⍬) = 1 maka rumus diatas dapat ditulis 𝐿 𝑑1 sin(𝜃) 𝐿 𝑑2 = 𝐿 𝑑1 𝐿 𝑑2 1 − 𝑐𝑜𝑠2(𝜃) Hanifah Afuwu- 16.9165 Johnson pdf
  • 16. Dimana dan 𝒄𝒐𝒔 ⍬ = 𝒓 𝟏𝟐 Jadi, 𝑨𝒓𝒆𝒂 = 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐 𝟐 = 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐 𝟐 𝑺 = 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟏𝟐 𝒔 𝟏𝟐 𝒔 𝟐𝟐 = 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐 𝒔 𝟐𝟐 = 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 − 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝒓 𝟏𝟐 𝟐 = 𝒔 𝟏𝟏 𝒔 𝟐𝟐 𝟏 − 𝒓 𝟏𝟐 𝟐 𝑺 = 𝒂𝒓𝒆𝒂 𝟐 𝒏 − 𝟏 𝟐 𝑳 𝒅 𝟏 = 𝒋=𝟏 𝒏 𝒙𝒋𝟏 − 𝒙 𝟏 𝟐 = 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟏𝟏 𝑳 𝒅 𝟐 = 𝒋=𝟏 𝒏 𝒙𝒋𝟐 − 𝒙 𝟐 𝟐 = 𝒏 − 𝟏 𝒔 𝟐𝟐 Hanifah Afuwu- 16.9165 Johnson pdf
  • 17. Generalized sample variance untuk p>2 atau p=p • Ketika p=p maka akan menghasilkan p vektor deviasi yaitu 𝒅 𝟏 = 𝒚 𝟏 − 𝑥1 𝟏, 𝒅 𝟐 = 𝒚 𝟐 − 𝑥2 𝟏, … , 𝒅 𝒑 = 𝒚 𝒑 − 𝑥 𝑝 𝟏. Sehingga perhitungan generalized sample variance menjadi : 𝑺 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝 𝑛 − 1 𝑝 Hanifah Afuwu- 16.9165 Johnson pdf
  • 18. Contoh Hanifah Afuwu- 16.9165 Catatan : GV sampel membesar, jika ada vektor deviasi yang memanjang, yang menyatakan variasi di dalam variabel juga membesar (korelasinya mengecil) GV sampel mengecil, jika arah dari 2 vektor deviasi semakin berimpitan , yang menyatakan variasi di dalam variabel juga mengecil (korelasinya membesar) Johnson pdf
  • 19. Ketika Generalis asi Varians Sampel bernilai ‘0’ |S| = 0 ketika salah satu kolom di dalam matriks X – 1𝐱 ̅^′ merupakan kombinasi linier dari kolom lainnya. Misalnya ketika ada variabel nilai akhir, dan nilai UAS. Nilai akhir = nilai UTS + nilai UAS, maka nilai akhir merupakan kombinasi liner dari nilai UAS Nabilla Fathasya-16.9317 To Johnson pdf
  • 20. Indikasi (Johnson, p. 131 – 134) Sa = 0 a adalah vektor eigen dari S dengan eigenvalue ‘0’ 2. a’(𝐱_𝐣 - 𝐱 ̅) = 0 untuk semua j kombinasi linear dari matriks X – 1 𝐱 ̅^′ bernilai ‘0’ 3. a’𝐱_𝐣=c, untuk semua j (c="a’" 𝐱 ̅")" kombinasi linear dari matriks X (data asli) bernilai ‘c’Dampak Didalam perhitungan statistik dan analisisnya jika |S| = 0 terjadi maka ada variabel yang harus direduksi. Pertanyaannya variabel manakah yang harus direduksi? ? Nabilla Fathasya-16.9317 To Johnson pdf
  • 21. Generalisasi Varians Sampel yang telah Distandardisasi Observasi terstandar = xjk − xk skk Kemudian matriks varians-kovarians nya disebut R. Karena panjang vektor adalah n − 1 |R| akan besar ketika vektor-vektor ini saling orthogonal dan akan bernilai kecil ketika vektor- vektor memiliki arah yang sama. Dari persamaan rik =sik sii skk = cos(θ𝑖𝑘) maka|R| akan bernilai besar ketika rik mendekati ‘0’ dan bernilai kecil ketika rik mendekati ‘1’. Sehingga |R|= (n − 1)−p (volume)2 Nabilla Fathasya-16.9317 To Johnson pdf
  • 22. Hubungan dengan S Efek yang ditimbulkan oleh 𝐝 𝟐 varians besar di|S| lebih besar dibanding |R|. Hubungan yang dapat ditarik antar keduanya yaitu (n − 1)p 𝐒 = n − 1 p (s11s22 … spp)|𝐑| Nabilla Fathasya-16.9317 Johnson pdf
  • 23. Contoh soal Generalized variance p.124 (johnson) Example 3.7. Terdapat data mengenai karyawan (x1) dan pendapatan per karyawan (x2) untuk 16 perusahan penerbitan terbesar di Amerika Serikat. Berikut ini matriks sampel varians-kovariansya. 𝑺 = 252,04 −68,43 −68,43 123,67 Hitunglah generalized variance! Jawab : 𝐺𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = 𝑺 = 252,04 123,67 − −68,43 −68,43 = 26,487 Hanifah Afuwu- 16.9165 Johnson pdf
  • 24. M a t r i k s R a t a - R a t a , V a r i a n s - c ov ar i an s d a n K o r e l a s i S a m p e l Misalkan diberikan sebuah matriks X : X= 𝑥11 ⋯ 𝑥1𝑝 ⋮ ⋱ ⋮ 𝑥1𝑝 ⋯ 𝑥 𝑛𝑝 = 𝑦1 ⋯ 𝑦𝑝 Maka: 𝒙 = 𝑦1 1 𝑛 … 𝑦 𝑝 1 𝑛 = 1 𝑛 𝑥11 ⋯ 𝑥1𝑝 ⋮ ⋱ ⋮ 𝑥1𝑝 ⋯ 𝑥 𝑛𝑝 1 ⋯ 1 = 1 𝑛 X’1 Matriks var-cov sampel yang tidak bias adalah 𝑺 = 1 𝑛 − 1 𝑿′ 𝑰 − 𝟏 𝒏 𝟏′ 𝟏 𝑿 Kartika Ningtyas-16.9216 Johnson pdf
  • 25. M a t r i k s K o r e l a s i 𝑹 = 𝑠11 𝑠11 𝑠11 ⋯ 𝑠1𝑝 𝑠11 𝑠 𝑝𝑝 𝑠21 𝑠11 𝑠22 ⋯ 𝑠2𝑝 𝑠22 𝑠 𝑝𝑝 ⋮ ⋱ ⋮ 𝑠 𝑝1 𝑠11 𝑠 𝑝𝑝 ⋯ 𝑠 𝑝𝑝 𝑠 𝑝𝑝 𝑠 𝑝𝑝 = 𝟏 𝒓 𝟏𝟐 … ⋮ ⋮ ⋱ 𝒓 𝟏𝒑 𝒓 𝟐𝒑 ⋯ 𝒓 𝟏𝒑 ⋮ 𝟏 Kartika Ningtyas-16.9216 Johnson pdf
  • 26. Nilai Sampel yang Saling Berkombinasi Linear dalam Satu Variabel Misalkan terdapat sebuah kombinasi linear dari p variabel 𝒃′ 𝑿 = 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + … + 𝑏 𝑝 𝑋 𝑝 Maka diperoleh: Sample mean = 𝒃′ 𝒙 Sample variance = 𝒃′ 𝑺𝒃 Sample covariance dari 𝒃′ 𝒙 dan 𝐜′ 𝒙 = 𝒃′ 𝑺𝒄 Atau jika dimisalkan sebuah matriks A berukuran q x p dengan baris ke-k berisi kombinasi linear dari p variabel, maka untuk q kombinasi linear akan memiliki: Sample mean = 𝑨 𝒙 Sample variance = A 𝑺𝑨′ Kartika Ningtyas-16.9216 Johnson pdf
  • 28. Sample Geometry dan Random Sampling Consider the data matrix 𝑿 = −1 3 −2 2 4 2 5 2 3 a. Calculate the matrix of deviations (residuals), 𝑿 − 𝟏 𝒙′. Is this matrix of full rank? Explain. b. Determine S and calculate the generalized sample variance 𝑺 . Interpret the latter geometrically. c. Using the result in (b), calculate the total sample variance.