Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi boraks dan formalin dalam makanan. Boraks dan formalin merupakan zat kimia berbahaya yang sering digunakan sebagai pengawet ilegal dalam makanan. Dokumen menjelaskan cara menguji kandungan boraks dan formalin dalam makanan secara kualitatif menggunakan metode kurkumin dan larutan bromida, serta bahaya yang ditimbulkan jika dikonsumsi. Dokumen juga memberikan contoh makanan yang did
3. Mengidentifikasi adanya boraks dalam bahan makanan
• Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai
campuran-campuran lain yang dibuat dan diciptakan untuk
membuat pekerjaan manusia dalam makanan lebih efektif dan
efisien. Tetapi disamping untuk makanan dibuat juga bahan kimia
untuk pembuatan kebutuhan lain. Dimana bahan kimia tersebut
tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan dapat
berakibat fatal. Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan.
Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan
bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal
ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan.
Oleh karena itu kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan
mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan
mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
4. • Landasan Teori
Boraks adalah senyawa kimia yang mempunyai sifat dapat
mengembangkan, memberi efek kenyal, serta membunuh
mikroba. Boraks seringdigunakan oleh produsen untuk dijadikan
zat tambahan makanan (ZTM) pada bakso, tahu, mie,bihun,
kerupuk, maupun lontong. Keberadaan boraks pada makanan
tidak ditoleransi (tidak boleh ada dalam kadar berapapun, red.)
karena sangat berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu
penggunaan boraks dilarang (tidak adastandar kadar boraks
dalam makanan) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM).
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
5. • Penelitian membuktikan
Pada penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif kolometri
kadar senyawa boron pada mie basah dan baso dilihat dari
pembentukan kompleks boron-kurkumin berupa senyawa kompleks
resosianin bewarna merah (Curcurmin Method) dan dilihat penurunan
kadar boron pada makanan setelah diolah sampai makanan tersebut
siap saji (direbus).
Hasil menunjukkan bahwa senyawa boron sebagai ZTM masih
digunakan, dan ditemukan boron pada sampel mie sebesar 0,052 -
0,367 mg B/g berat kering dan pada baso sebesar 0,0075 – 0,139 mg
B/g berat, kering. Penurunan kadar setelah direbus sekitar 18 - 20%
(larut dalam air perebus).Selain itu dilakukan juga perhitungan asupan
(intake) boron yang mungkin didapat oleh konsumen yang berasal dari
mie baso dengan responden mahasiswa sebesar 0,047 mg B/kg-hari.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
6. • CIRI-CIRI MAKANAN MENGANDUNG BORAKS
Ciri-ciri mie basah mengandung boraks:
Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat
putus.
Ciri baso mengandung boraks:
Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti
penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks:
Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam,seperti sangat gurih dan
membuat lidah bergetar dan meberikan rasa getir.
Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks:
Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
7. • PENGARUH BORAKS TERHADAP KESEHATAN
Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas,
napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata,pandangan
kabur, kebutaan.
Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan
kurang darah, muntah darah, mati.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
8. • Pembatasan Masalah
Kami membatasi diri melakukan penelitian tentang dampak
penggunaan boraks dengan mencari dan meneliti bahan-bahan
makanan yang diduga mengandung zat pengawet berbahaya yaitu
boraks yang seharusnya digunakan sebagai pengawet tekstil.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
9. • Perumusan Masalah
Apa bahaya boraks pada makanan?
• Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian boraks dan formalin
Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran
penggunaan boraks dan formalin pada proses
pembuatannya
Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks
dan formalin pada produk pangan
Mengetahui peranan pemerintah dalam
memberantas penggunaan formalin dan boraks pada
makanan
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
10. • Alat dan Bahan :
Pisau
Sample Bakso dari berapa penjual
Pipet tetes
Air kunyit
Mie
Kerupuk
Boraks ( garam bleng )
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
11. • Cara kerja :
1. Sebelum menguji boraks pada makanan kita lakukan dahulu
uji boraks. Caranya: teteskan cairan kunyit pada boraks (garam
bleng). Tunggu beberapa saat, maka boraks akan tampak
berwarna merah kecoklatan.
2. Lakukan tes yang sama terhadap pentol bakso. Pengol bakso
dilumatkan lalu angin-anginkan sebentar. Tetesi pentol bakso
tersebut dengan air kunyit. Biarkan selama kurang lebih lima
menit. Amati perubahan warnanya.
3. Lakukan dengan cara yang sama pada berbagai bahan
makanan yang diduga mengandung boraks
4. Cacat hasil pengamatan [pada tabel di bawah dan simpulkan!
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
12. • Daftar Pustaka
http://www.praktikumbiologi.com/2014/02/uji-kandungan-
boraks-dalam-makanan.html
http://noer-alkawakib.
blogspot.com/2012/12/pengaruh-boraks-dan-
formalin-pada.html
http://kimiaindah.wordpress.com/2013/07/27/identifik
asi-boraks-dalam-makanan/
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
14. Definisi
Formalin adalah larutan yang
tidak berwarna dan baunya
sangat menusuk. Didalam
formalin mengandung sekitar 37
persen formaldehid dalam air,
biasanya ditambah methanol
hingga 15 persen sebagai
pengawet.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
15. Apa itu Formalin???
• Formalin aldehida dengan rumus kimia H2CO
biasanya dalam bentuk cair
• Merupakan larutan yang tidak berwarna dan
baunya sangat menusuk
• Mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam
air, biasanya ditambah methanol hingga 15 persen
sebagai pengawet
• Formaldehida terbentuk akibat
reasi oksidasi katalitik pada metanol ; awalnya
disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr
Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh
Hoffman tahun 1867.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
16. • Nama lain dari formalin adalah
Formol, Methylene aldehyde,
Paraforin, Morbicid, Oxomethane,
Polyoxymethylene glycols,
Methanal, Formoform,
Superlysoform, Formaldehyde, dan
Formalith
• Berat Molekul Formalin adalah
30,03
• Gugus karbonil yang dimilikinya
sangat aktif, dapat bereaksi
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
18. Kegunaan formalin
1.Pengawet mayat.
2. Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
3. Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca.
4. Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi.
5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
6. Bahan untuk pembuatan produk parfum.
7. Bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku.
8. Pencegah korosi untuk sumur minyak.
9. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%),
formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang
konsumen seperti pembersih barang rumah tang, cairan
pencuci piring , pelembut kulit, perawat sepatu, shampoo,
mobil, lilin, dan pembersih karpet.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
19. Bahaya Formalin !
1. Bahaya utama
Formalin sangat berbahaya bila tertelan dan akibat yang ditimbulkan
dapat berupa bahaya kanker pada manusia.
2. Bahaya jangka pendek (akut)
Apabila tertelan, mulut, tenggorokan, dan perut terasa terbakar,
sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi
pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan
darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga
dapat menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas,
sistem susunan saraf pusat dan ginjal.
3. Bahaya jangka panjang (kronik)
Jika tertelan, akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan,
muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada
tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
20. Ciri- ciri tahu dan ayam potong yang
mengandung formalin:
• a. Tahu
• Tahu yang
bentuknya sangat
kenyal, tidak
mudah hancur,
awet beberapa
hari dan berbau
menyengat
• b. Ayam potong
Ciri-ciri
mengandung
formalin
1.Berwarna putih
bersih
2.Pada suhu
kamar bisa awet
hingga beberapa
hari
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
21. Tetapi, terdapat beberapa ciri penyalahgunaan
formalin pada pangan dapat diketahui dengan secara
kasat mata, walaupun tidak terlampau khas untuk
mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu
membedakannya dari ikan segar yang tanpa formalin.
Tepatnya ciri-ciri ikan segar yang mengandung formalin,
diantaranya:
1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar
(250C).
2. Warna insang merah tua dan tidak cemerlang,
bukan merah segar dan warna daging ikan putih
bersih.
3. Tekstur dsging ikan menjadi kaku dan sedikit sulit
untuk dibelah atau dipotong.
4. Bau menyengat, bau formalin.
5. Tidak adanya lalat ataupun serangga yang
menghinggapi ikan tersebut. DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
22. Uji Formalin Dalam Makanan
• Secara kualitatif uji formalin dalam makanan dapat dilakukan dalam
waktu yang relatif cepat, yaitu dengan prinsip ada tidaknya reaksi
formalin dengan larutan brom: H2SO4 (1:1), bila terjadi warna ungu
berarti positif.
• Tentu saja formalin yang terdapat di dalam makanan harus di
ekstraksi lebih dulu secara benar (berdasarkan Jacob 1958 yang
telah dimodifikasi dalam F.G. Winarno, 2008). Meskipun tekniknya
agak kuno, tetapi dapat dilakukan dengan cepat, dalam prakteknya,
teknik tersebut memiliki kepekaan yang cukup tinggi.
• Secara kuantitatif tentu saja dapat dilakuakan dengan
menggunakan kurva kalibrasi. Namun karena formalin dilarang, uji
kualitatif cukup untuk melakukan tindakan pelarangan dan
pengusutan, bila uji laboratorium ternyata positif.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
23. IDENTIFIKASI FORMALIN
• Alat : Bahan :
pipet tetes bakso
wadah plastik somay
labu takar larutan formaldehid
cawan porselen larutan
KMNO4
cutter larutan etanol
korek api
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
24. • Cara kerja :
– Mengambil larutan formalin yang ada pada
wadah plastik, dengan menggunakan pipet
tetes
– Meneteskan larutan formalin pada baso
atau somay yang ada di cawan porselen
– Menunggu beberapa saat sambil
mengamati perubahan yang terjadi baik
pada baso atau somay maupun pada
larutan tersebut
– Mencatat hasil pengamatan berdasarkan
pengamatan yang dilakukan
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
25. Bahan makanan dikatakan
mengandung formalin jika ada dalam
melakukan percobaan bahan makanan
tersebut akan berubah warna dari merah
keunguan menjadi bening
Sebaliknya, jika bahan makanan tidak
mengandung formalin, maka tidak akan
terjadi perubahan warna
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
27. Latar Belakang
Dewasa ini keamanan penggunaan zat pewarna sintetis
pada makanan masih dipertanyakan di kalangan konsumen.
Sebenarnya konsumen tidak perlu khawatir karena semua
badan pengawas obat dan makanan di dunia secara
kontinyu memantau dan mengatur zat pewarna agar tetap
aman dikonsumsi. Jika ditemukan adanya potensi risiko
terhadap kesehatan, badan pengawas obat dan makanan
akan mengevaluasi pewarna tersebut dan menyebarkan
informasinya ke seluruh dunia. Pewarna yang terbukti
mengganggu kesehatan, misalnya mempunyai efek racun,
berisiko merusak organ tubuh dan berpotensi memicu
kanker, akan dilarang digunakan.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
28. 1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Rhodamin B ?
2. Apa dampak bagi tubuh apabila terpapar Rhodamin B ?
3. Bagaimana pencegahan agar tidak terpapar Rhodamin B ?
4. Bagaimana pengobatan yang harus dilakukan apabila terpapar
Rhodamin B ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Rhodamin B.
2. Untuk mengetahui dampak apabila terpapar Rhodamin B.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah agar tubuh tidak terpapar
Rhodamin B.
4. Untuk mengetahui cara pengobatan apabila tubuh terpapar Rhodamin
B.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
29. PEMBAHASAN
2.1 RHODAMIN B
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa
digunakan pada industri tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan
sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui
Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun
penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di
lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar berhasil menemukan zat
Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui
pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
30. DAMPAK RHODAMIN B TERHADAP TUBUH
Penggunaan Rhodamine B dalam produk pangan dilarang
karena bersifat karsinogenik kuat, dapat mengakibatkan
gangguan fungsi hati hingga kanker hati (Syah et al. 2005).
Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamin B seperti
menyebabkan iritasi bila terkena mata, menyebabkan kulit
iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip
dengan sifat dari Klorin yang seperti disebutkan di atas
berikatan dalam struktur Rhodamin B. Penyebab lain
senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah
senyawa tersebut adalah senyawa yang radikal.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
31. Tanda-tanda dan gejala akut bila terpapar Rhodamin B :
1. Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan.
2. Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3. Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada
mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
4. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan
air seni berwarna merah atau merah muda.
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA
32. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri makanan
yang mengandung Rhodamin B. Adapun cirinya sebagai berikut :
1. Warna kelihatan cerah (merah menyala), sehingga tampak
menarik bila produk pangan dalam bentuk larutan/minuman warna
merah berpendar.
2. Warna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau
direbus).
3. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).
4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.
5. Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen
(misalnya pada kerupuk, es puter).
6. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
7. Harganya Murah
DESIGNED BY : DIO ANDRE NUSA