SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN PRAKTIKUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
                     ACARA II
      PEMBUATAN PESTISIDA KIMIA SINTETIK
    BUBUR BORDEAUX DAN BUBUR CALIFORNIA




                 DISUSUN OLEH:


     NAMA               : LAELATIL HASANAH
     NIM                : C1M010003
     PROGRAM STUDI      : AGROEKOTEKNOLOGI




             FAKULTAS PERTANIAN
             UNIVERSITAS MATARAM
                       2012
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


          Pestisida merupakan semua zat kimia atau bahan lain termasuk
   mikroba yang dapat digunakan membrantas hama, pathogen, gulma pada
   pertanian, mematikan dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan,
   membrantas pengganggu pada hewan, ikan, rumah tangga, bangunan dan
   lain-lain.
          Pada dasarnya, pestisida digunakan untuk melindungi tanaman dari
   serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman agar tanaman dapat
   berproduksi maksimal. Pestisida yang umumnya digunakan oleh kebanyakan
   petani di Indonesia adalah pestisida kimia sintetik. Hal ini dikarenakan petani
   menginginkan hasil yang dapat segera terlihat dalam hitungan waktu yang
   singkat.
          Awal mula penggunaan pestisida kimia sintetik adalah tahun 1942
   yang merupakan awal dari gerakan revolusi kimia dalam bidang pertanian,
   dimana pada tahun itu telah berhasil diciptakan suatu pestisida buatan
   (sintetis) yang merupakan suatu bentuk persenyawaan yang memiliki gugus
   aktif. Pestisida pertama yang dihasilkan adalah jenis DDT (Dikhloro Difenil
   Trikhloroetena), dan kemudian diikuti oleh bermacam-macam jenis lainnya
   (Palar, 1994).
          Seiring berjalannya perkembangan pestisida, ditemukan berbagai
   macam pestisida kimia sintetik yang terbuat dari golongan logam berat
   seperti tembaga dan belerang. Logam-logam ini biasanya terdapat di pestisida
   kimia seperti Bubur Bordeaux dan bubur California. Pestisida bubur Bordeux
   dan bubur California dapat memberantas penyakit khususnya dari golongan
   fungi dengan cepat. Namun sayangnya logam-logam berat yang terdapat di
   bubur Bordeaux dan bubur California dapat memberikan efek negative tidak
   hanya bagi hama dan penyakit tetapi juga bagi manusia dan makhluk lain
   karena residunya.
B. Tujuan Praktikum
   Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pestisida kimia
   sintetik bubur Bordeaux dan bubur California.




                          TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah penggunaan pestisida telah diketahui sejak beberapa ribu tahun
yang lalu yaitu berupa racun arsen pada abad kesatu oleh bangsa Yunani dan
China. Perkembangan pestisida khususnya pestisida kimia terjadi pada tahun1867
di Amerika Serikat yaitu dengan penggunaan zat warna Paris Green untuk
mengendalikan Colorado Potato Beatle. Pada tahun 1939, DDT diformulasikan di
Swiss sebagai racun perut dan racun kontak dan di tahun 1950-an mulai
dikembangkan Fungisida captan and glyodin; insektisida organophosphorous dan
malathion. Tahun 1961 DDT didaftarkan untuk 34 jenis tanaman yang
penggunaannya meningkat dramatis. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan
ternyata memberikan dampak negative terhadap makhluk hidup dan ekosistem
sehingga pada tahun 1962,     Rachel Carson menerbitkan buku Silent Spring,
tentang bahaya pestisida (Anonim,2011).
       Pestisida digolongkan menjadi beberapa bentuk seperti berdasarkan jasad
pengganggu, cara masuknya, formulasi, tempat kerja, dan berdasarkan bahan aktif
serta susunan kimia yang dikandungnya. Fungisida adalah suatu senyawa kimia
atau   campuran    beberapa   senyawa     kimia   yang   dipergunakan    untuk
memberantas/mematikan cendawan yang menyebabkan penyakit (Dingra,1981).
       Pestisida untuk mengendalikan cendawan (fungi) menurut efeknya
terhadap cendawan sasaran terdiri atas dua macam. Pertama, senyawa-senyawa
yang mempunyai efek fungistatik, yakni senyawa yang hanya mampu
menghentikan perkembangan cendawan. Cendawan akan berkembang lagi bila
senyawa fungistik tersebut hilang. Kedua, senyawa-senyawa yang mempunyai
efek fungitoksik atau efek fungisida (fungicidal effect), yakni senyawa yang
mampu membunuh cendawan (Nene, 1971).
       Fungisida dapat digolongkan menjadi golongan tembaga anorganik,
golongan belerang anorganik dan golongan organik. Golongan Tembaga
Anorganik antara lain Bubur Bordeaux (Bordeaux Mixture). Bubur Bordeaux
(BB) dapat kita buat dari terusi, kapur dan air. Terusi ditumbuk sampai halus,
supaya mudah larut di dalam air yang dingin. Kemudian Bubur Burgundy
(Burgundi Mixture), Bubur Cheshunt (Cheshunt Mixture), dan Eau Celeste (Sky
Blue Water). Golongan belerang anorganik antara lain Tepung belerang yang
dapat dibuat dari belerang Lumpur dan belerang cirrus. Kedua, Bubur California
yang peroleh dengan jalan merebus belerang dan kapur hingga terbentuk cairan
berwarna coklat karat. Dan yang ketiga adalah Belerang Basah (wettable sulfure).
Fungisida ini berbentuk pasta belerang atau tepung belerang yang terdiri dari
unsure belerang murni, sehingga pengaruh kerusakan terhadap tanaman dapat
lebih dikurangi lagi (Triharso, 2004).




                         METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 November 2012 pukul
   11.00-12.30 WITA di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
   Universitas Mataram.
B. Bahan dan Alat Praktikum
   1. Bahan Praktikum
      a. Bubur Bordeaux:
          15 gram kapur tohor (CaO)
          15 gram tembaga sulfat (cuSO4)
          100 ml aquades
          kertas lakmus
      b. Bubur California
          40 gram kapur tohor (CaO)
          20 gram belerang (S)
          200 ml air
          Sabun cair secukupnya
          Kertas lakmus
   2. Alat Praktikum
      a. Sendok
      b. Masker
      c. Timbangan analitis
      d. Beker glass
      e. Kompor
      f. Buku dan alat tulis
C. Cara Kerja
   Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
   1. Bubur Bordeaux

      a. Dipanaskan 100 ml air sampai mendidih

      b. Dimasukkan tembaga sulfat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai
          tercampur.
c. Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit
      sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan
      sampai larutan mengendap.

   d. Setelah didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas
      lakmus.

2. Bubur California

   a. Dipanaskan 200 ml air sampai mendidih

   b. Dimasukkan belerang sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai dan
      ditambahkan sabun cair agar belerang larut.

   c. Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit
      sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan
      sampai larutan mengendap.

   d. Setelah didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas
      lakmus.
HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan
    No.      Perubahan         Bubur Bordeaux      Bubur California
    1.    Warna               Hijau Toska         Kuning keruh
    2.    pH                  8                   9


    Bubur Bordeaux yang semula berwarna biru cerah berubah warna menjadi
      hijau toska setelah dicampurkan dengan kapur tohor dan pH 8.
    Belerang yang tidak dapat larut di dalam air setelah diteteskan beberapa
      tetes sabun cair, dapat terlarut dan warnanya kuning cerah. Setelah
      dicampurkan dengan kapur tohor, warnanya berubah menjadi kuning
      keruh.
PEMBAHASAN

        Fungisida adalah senyawa yang digunakan untuk memberantas fungi yang
mengganggu       tanaman.      Mekanisme        fungisida    yang     digunakan   untuk
penanggulangan      penyakit    pada    umumnya        adalah    dengan    menghambat
perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan atau sekaligus membunuh
pathogen. Bubur Bordeaux dan bubur California merupakan fungisida yang telah
lama dikenal dan digunakan di berbagai negara.
        Fungisida yang telah lama dikenal yaitu Bubur Bordeaux (Bordeaux
mixture, Boullie Bordelaise) tergolong dalam senyawa tembaga yaitu campuran
dari   larutan   sulfat   tembaga    (terusi)    dengan     larutan   kapur.   Mengenai
Perbandingannya tergantung dari macamnya tanaman yang akan disemprot.
Fungisida ini bersifat sistemik, multisite inhibitor, dan aktivitasnya terbatas untuk
menghambat spora sehingga harus diaplikasikan sebelum spora berkecambah.
        Bubur Bordeaux tradisional berbentuk suspensi koloidal berwarna biru
langit dan jika diendapkan akan membentuk endapan sedangkan Bubur Bordeaux
komersial berbentuk tepung halus berwarna biru. Untuk mengurangi sifat
fitotoksiknya maka dapat diadakan dengan jalan mempertinggi perbandingan
kapur terhadap tembaga. Tapi jika pemberian kapur ini agak terlalu banyak, maka
daya toksisitasnya terhadap cendawan akan berkurang.
        Bubur Bordeaux yang dibuat saat praktikum berwarna hijau toska dari
semula berwarna biru langit setelah ditambahkan kapur tohor. pH dari larutan
bubur ini setelah diendapkan adalah 8 yang mengindikasikan bahwa bubur
Bordeaux tersebut bersifat basa.
        Walaupun terdapat banyak kebaikan dari fungisida ini diantaranya dapat
dipergunakan untuk banyak macam penyakit, dapat dibuat sendiri dari bahan-
bahan yang murah didapat, mempunyai daya lekat yang tinggi tapi selain itu
terdapat pula kekurangan-kekurangannya seperti merusak alat-alat semprotan,
harus hati-hati dalam pembuatannya jangan sampai merusak tanaman jika sudah
dibuat harus segera dipakai dan jangan sampai disimpan lama dan sedapat
mungkin jangan dipergunakan untuk menyemprot daun atau buah-buahan yang
biasa dimakan, karena tembaga berbahaya pada manusia.
Dengan merebus kapur dan belerang, maka akan terjadilah Lime sulfur
yang juga disebut Bubur California atau Self-boiled Lime sulfur (Bubur California
yang masak sendiri) atau Dry lime sulfur (Bubur California yang kering). Menurut
Nene (1971), Kandungan belerang pada fungisida kapur-belerang dapat bertindak
sebagai akseptor hydrogen dala sistem metabolisme yang bekerja dengan cara
mengganggu sistem hidrogenasi dan dehidrogenasi normal dalam sel. Fungisida
kapur-belerang juga mengeluarkan uap yang mampu menghambat perkecambahan
konidia cendawan.
       Pada bubur California yang dibuat saat praktikum, didapatkan pH sebesar
9 karena penambahan sabun cair yang bersifat basa sehingga menaikkan pH
larutan dari yang semula netral menjadi basa.
       Bubur California ini disamping memiliki efek fungisida juga memiliki
efek insektisida, hanya bubur ini merupakan obat keras yang dapat merusakkan
alat serta berbahaya bagi manusia; di samping itu penggunaan bubur California
jangan diaplikasikan saat cuaca panas karena akan dapat membakar bagian
tanaman yang disemprot. Fungisida tersebut dipergunakan untuk menanggulangi
penyakit seperti antraknose, tepung, kudis pada apel dan sebagainya.
       Pada saat ini, bubur Bordeaux dan bubur California sudah tidak digunakan
lagi karena sangat berbahaya bagi manusia karena efek residu yang
ditimbulkannya.




                                 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Bubur Bordeaux memiliki pH 8 sedangkan bubur California memiliki pH 9.
2. Bubur Bordeaux terbuat dari campuran tembaga dan kapur tohor sedangkan
  bubur California terbuat dari campuran belerang dan kapur tohor.
3. Bubur California disamping memiliki efek fungisida juga memiliki efek
  insektisida.
4. Fungisida bubur Bordeaux dan bubur California tidak boleh digunakan lagi
  karena mrngandung logam berat dan efek residunya dapat membahayakan
  makhluk yang mengkonsumsi tanaman yang menggunakan fungisida tersebut.

More Related Content

What's hot

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANdilaaasf
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIsumitrojait
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJosua Sitorus
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 

What's hot (20)

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Ulat hongkong
Ulat hongkongUlat hongkong
Ulat hongkong
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 

Viewers also liked

Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Muhayan Al-Idris
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organikIrvani Syahrika
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUMuhayan Al-Idris
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaNurma Fauzaniar
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaEla Afellay
 
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...Deni Kurniawan
 
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian Tembakau
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian TembakauTinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian Tembakau
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian TembakauDeni Kurniawan
 
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Hanson Siagian
 
Food for Fruit – Nutrition management in mangoes
Food for Fruit – Nutrition management in mangoesFood for Fruit – Nutrition management in mangoes
Food for Fruit – Nutrition management in mangoesAustralianMangoes
 
Tumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabatiTumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabatiFachroezi Addam
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanNURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanianTeknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanianBBPP_Batu
 
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Inda Asri Supiati
 

Viewers also liked (17)

Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organik
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisida
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
 
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...
Pelurusan Tafsir Tentang Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam...
 
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian Tembakau
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian TembakauTinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian Tembakau
Tinjauan Analitis terhadap Peran Pemerintah dalam Isu Pengendalian Tembakau
 
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
 
Food for Fruit – Nutrition management in mangoes
Food for Fruit – Nutrition management in mangoesFood for Fruit – Nutrition management in mangoes
Food for Fruit – Nutrition management in mangoes
 
Pengelolaan Sampah Warga
Pengelolaan Sampah WargaPengelolaan Sampah Warga
Pengelolaan Sampah Warga
 
Tumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabatiTumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabati
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
 
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanianTeknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian
Teknik penulisan karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian
 
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
Pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
 

Similar to Membuat Pestisida Kimia Sintetik Bubur Bordeaux dan Bubur California

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganObhy Erry
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Jack Jalak
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).pptTIRASBALYO
 
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxKIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxrahmad38
 
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxKIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxrahmad38
 
Pengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxPengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxYuneris1
 
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbGregorio Antonny Bani
 
PUPUK ORGANIK..ppt
PUPUK ORGANIK..pptPUPUK ORGANIK..ppt
PUPUK ORGANIK..pptDwiAkangDwi
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptRizkyNazty
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Yudistira Ydstr
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizkyNazty
 

Similar to Membuat Pestisida Kimia Sintetik Bubur Bordeaux dan Bubur California (20)

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Zat Adiktif
Zat AdiktifZat Adiktif
Zat Adiktif
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
 
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
 
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxKIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
 
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxKIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
 
Pengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxPengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptx
 
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
 
Bakteri dalam air
Bakteri dalam airBakteri dalam air
Bakteri dalam air
 
PUPUK ORGANIK..ppt
PUPUK ORGANIK..pptPUPUK ORGANIK..ppt
PUPUK ORGANIK..ppt
 
Desinfektan.ppt
Desinfektan.pptDesinfektan.ppt
Desinfektan.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10
 
Jurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasiJurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasi
 
Modul i
Modul iModul i
Modul i
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
 

More from Ela Afellay

Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauEla Afellay
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationEla Afellay
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduEla Afellay
 
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenPenanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenEla Afellay
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summaryEla Afellay
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaEla Afellay
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanEla Afellay
 

More from Ela Afellay (12)

Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijau
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentation
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpadu
 
Root exudates
Root exudatesRoot exudates
Root exudates
 
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenPenanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summary
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisida
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailan
 
3. tag
3. tag3. tag
3. tag
 
2. tag
2. tag2. tag
2. tag
 
1. tag deutsch
1. tag deutsch1. tag deutsch
1. tag deutsch
 

Membuat Pestisida Kimia Sintetik Bubur Bordeaux dan Bubur California

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI ACARA II PEMBUATAN PESTISIDA KIMIA SINTETIK BUBUR BORDEAUX DAN BUBUR CALIFORNIA DISUSUN OLEH: NAMA : LAELATIL HASANAH NIM : C1M010003 PROGRAM STUDI : AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2012
  • 2. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pestisida merupakan semua zat kimia atau bahan lain termasuk mikroba yang dapat digunakan membrantas hama, pathogen, gulma pada pertanian, mematikan dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan, membrantas pengganggu pada hewan, ikan, rumah tangga, bangunan dan lain-lain. Pada dasarnya, pestisida digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman agar tanaman dapat berproduksi maksimal. Pestisida yang umumnya digunakan oleh kebanyakan petani di Indonesia adalah pestisida kimia sintetik. Hal ini dikarenakan petani menginginkan hasil yang dapat segera terlihat dalam hitungan waktu yang singkat. Awal mula penggunaan pestisida kimia sintetik adalah tahun 1942 yang merupakan awal dari gerakan revolusi kimia dalam bidang pertanian, dimana pada tahun itu telah berhasil diciptakan suatu pestisida buatan (sintetis) yang merupakan suatu bentuk persenyawaan yang memiliki gugus aktif. Pestisida pertama yang dihasilkan adalah jenis DDT (Dikhloro Difenil Trikhloroetena), dan kemudian diikuti oleh bermacam-macam jenis lainnya (Palar, 1994). Seiring berjalannya perkembangan pestisida, ditemukan berbagai macam pestisida kimia sintetik yang terbuat dari golongan logam berat seperti tembaga dan belerang. Logam-logam ini biasanya terdapat di pestisida kimia seperti Bubur Bordeaux dan bubur California. Pestisida bubur Bordeux dan bubur California dapat memberantas penyakit khususnya dari golongan fungi dengan cepat. Namun sayangnya logam-logam berat yang terdapat di bubur Bordeaux dan bubur California dapat memberikan efek negative tidak hanya bagi hama dan penyakit tetapi juga bagi manusia dan makhluk lain karena residunya.
  • 3. B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pestisida kimia sintetik bubur Bordeaux dan bubur California. TINJAUAN PUSTAKA
  • 4. Sejarah penggunaan pestisida telah diketahui sejak beberapa ribu tahun yang lalu yaitu berupa racun arsen pada abad kesatu oleh bangsa Yunani dan China. Perkembangan pestisida khususnya pestisida kimia terjadi pada tahun1867 di Amerika Serikat yaitu dengan penggunaan zat warna Paris Green untuk mengendalikan Colorado Potato Beatle. Pada tahun 1939, DDT diformulasikan di Swiss sebagai racun perut dan racun kontak dan di tahun 1950-an mulai dikembangkan Fungisida captan and glyodin; insektisida organophosphorous dan malathion. Tahun 1961 DDT didaftarkan untuk 34 jenis tanaman yang penggunaannya meningkat dramatis. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan ternyata memberikan dampak negative terhadap makhluk hidup dan ekosistem sehingga pada tahun 1962, Rachel Carson menerbitkan buku Silent Spring, tentang bahaya pestisida (Anonim,2011). Pestisida digolongkan menjadi beberapa bentuk seperti berdasarkan jasad pengganggu, cara masuknya, formulasi, tempat kerja, dan berdasarkan bahan aktif serta susunan kimia yang dikandungnya. Fungisida adalah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan untuk memberantas/mematikan cendawan yang menyebabkan penyakit (Dingra,1981). Pestisida untuk mengendalikan cendawan (fungi) menurut efeknya terhadap cendawan sasaran terdiri atas dua macam. Pertama, senyawa-senyawa yang mempunyai efek fungistatik, yakni senyawa yang hanya mampu menghentikan perkembangan cendawan. Cendawan akan berkembang lagi bila senyawa fungistik tersebut hilang. Kedua, senyawa-senyawa yang mempunyai efek fungitoksik atau efek fungisida (fungicidal effect), yakni senyawa yang mampu membunuh cendawan (Nene, 1971). Fungisida dapat digolongkan menjadi golongan tembaga anorganik, golongan belerang anorganik dan golongan organik. Golongan Tembaga Anorganik antara lain Bubur Bordeaux (Bordeaux Mixture). Bubur Bordeaux (BB) dapat kita buat dari terusi, kapur dan air. Terusi ditumbuk sampai halus, supaya mudah larut di dalam air yang dingin. Kemudian Bubur Burgundy (Burgundi Mixture), Bubur Cheshunt (Cheshunt Mixture), dan Eau Celeste (Sky Blue Water). Golongan belerang anorganik antara lain Tepung belerang yang
  • 5. dapat dibuat dari belerang Lumpur dan belerang cirrus. Kedua, Bubur California yang peroleh dengan jalan merebus belerang dan kapur hingga terbentuk cairan berwarna coklat karat. Dan yang ketiga adalah Belerang Basah (wettable sulfure). Fungisida ini berbentuk pasta belerang atau tepung belerang yang terdiri dari unsure belerang murni, sehingga pengaruh kerusakan terhadap tanaman dapat lebih dikurangi lagi (Triharso, 2004). METODOLOGI PRAKTIKUM A. Tempat dan Waktu Praktikum
  • 6. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 November 2012 pukul 11.00-12.30 WITA di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. B. Bahan dan Alat Praktikum 1. Bahan Praktikum a. Bubur Bordeaux:  15 gram kapur tohor (CaO)  15 gram tembaga sulfat (cuSO4)  100 ml aquades  kertas lakmus b. Bubur California  40 gram kapur tohor (CaO)  20 gram belerang (S)  200 ml air  Sabun cair secukupnya  Kertas lakmus 2. Alat Praktikum a. Sendok b. Masker c. Timbangan analitis d. Beker glass e. Kompor f. Buku dan alat tulis C. Cara Kerja Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Bubur Bordeaux a. Dipanaskan 100 ml air sampai mendidih b. Dimasukkan tembaga sulfat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur.
  • 7. c. Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap. d. Setelah didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas lakmus. 2. Bubur California a. Dipanaskan 200 ml air sampai mendidih b. Dimasukkan belerang sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai dan ditambahkan sabun cair agar belerang larut. c. Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap. d. Setelah didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas lakmus.
  • 8. HASIL PENGAMATAN Tabel Hasil Pengamatan No. Perubahan Bubur Bordeaux Bubur California 1. Warna Hijau Toska Kuning keruh 2. pH 8 9  Bubur Bordeaux yang semula berwarna biru cerah berubah warna menjadi hijau toska setelah dicampurkan dengan kapur tohor dan pH 8.  Belerang yang tidak dapat larut di dalam air setelah diteteskan beberapa tetes sabun cair, dapat terlarut dan warnanya kuning cerah. Setelah dicampurkan dengan kapur tohor, warnanya berubah menjadi kuning keruh.
  • 9. PEMBAHASAN Fungisida adalah senyawa yang digunakan untuk memberantas fungi yang mengganggu tanaman. Mekanisme fungisida yang digunakan untuk penanggulangan penyakit pada umumnya adalah dengan menghambat perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan atau sekaligus membunuh pathogen. Bubur Bordeaux dan bubur California merupakan fungisida yang telah lama dikenal dan digunakan di berbagai negara. Fungisida yang telah lama dikenal yaitu Bubur Bordeaux (Bordeaux mixture, Boullie Bordelaise) tergolong dalam senyawa tembaga yaitu campuran dari larutan sulfat tembaga (terusi) dengan larutan kapur. Mengenai Perbandingannya tergantung dari macamnya tanaman yang akan disemprot. Fungisida ini bersifat sistemik, multisite inhibitor, dan aktivitasnya terbatas untuk menghambat spora sehingga harus diaplikasikan sebelum spora berkecambah. Bubur Bordeaux tradisional berbentuk suspensi koloidal berwarna biru langit dan jika diendapkan akan membentuk endapan sedangkan Bubur Bordeaux komersial berbentuk tepung halus berwarna biru. Untuk mengurangi sifat fitotoksiknya maka dapat diadakan dengan jalan mempertinggi perbandingan kapur terhadap tembaga. Tapi jika pemberian kapur ini agak terlalu banyak, maka daya toksisitasnya terhadap cendawan akan berkurang. Bubur Bordeaux yang dibuat saat praktikum berwarna hijau toska dari semula berwarna biru langit setelah ditambahkan kapur tohor. pH dari larutan bubur ini setelah diendapkan adalah 8 yang mengindikasikan bahwa bubur Bordeaux tersebut bersifat basa. Walaupun terdapat banyak kebaikan dari fungisida ini diantaranya dapat dipergunakan untuk banyak macam penyakit, dapat dibuat sendiri dari bahan- bahan yang murah didapat, mempunyai daya lekat yang tinggi tapi selain itu terdapat pula kekurangan-kekurangannya seperti merusak alat-alat semprotan, harus hati-hati dalam pembuatannya jangan sampai merusak tanaman jika sudah dibuat harus segera dipakai dan jangan sampai disimpan lama dan sedapat mungkin jangan dipergunakan untuk menyemprot daun atau buah-buahan yang biasa dimakan, karena tembaga berbahaya pada manusia.
  • 10. Dengan merebus kapur dan belerang, maka akan terjadilah Lime sulfur yang juga disebut Bubur California atau Self-boiled Lime sulfur (Bubur California yang masak sendiri) atau Dry lime sulfur (Bubur California yang kering). Menurut Nene (1971), Kandungan belerang pada fungisida kapur-belerang dapat bertindak sebagai akseptor hydrogen dala sistem metabolisme yang bekerja dengan cara mengganggu sistem hidrogenasi dan dehidrogenasi normal dalam sel. Fungisida kapur-belerang juga mengeluarkan uap yang mampu menghambat perkecambahan konidia cendawan. Pada bubur California yang dibuat saat praktikum, didapatkan pH sebesar 9 karena penambahan sabun cair yang bersifat basa sehingga menaikkan pH larutan dari yang semula netral menjadi basa. Bubur California ini disamping memiliki efek fungisida juga memiliki efek insektisida, hanya bubur ini merupakan obat keras yang dapat merusakkan alat serta berbahaya bagi manusia; di samping itu penggunaan bubur California jangan diaplikasikan saat cuaca panas karena akan dapat membakar bagian tanaman yang disemprot. Fungisida tersebut dipergunakan untuk menanggulangi penyakit seperti antraknose, tepung, kudis pada apel dan sebagainya. Pada saat ini, bubur Bordeaux dan bubur California sudah tidak digunakan lagi karena sangat berbahaya bagi manusia karena efek residu yang ditimbulkannya. KESIMPULAN
  • 11. Berdasarkan percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Bubur Bordeaux memiliki pH 8 sedangkan bubur California memiliki pH 9. 2. Bubur Bordeaux terbuat dari campuran tembaga dan kapur tohor sedangkan bubur California terbuat dari campuran belerang dan kapur tohor. 3. Bubur California disamping memiliki efek fungisida juga memiliki efek insektisida. 4. Fungisida bubur Bordeaux dan bubur California tidak boleh digunakan lagi karena mrngandung logam berat dan efek residunya dapat membahayakan makhluk yang mengkonsumsi tanaman yang menggunakan fungisida tersebut.