SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DENGAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR)
DOSEN:
PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
DENY DERMAWAN
55117110146
S2 MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MERUYA
OKTOBER 2017
2
Daftar Isi
HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ..........3
BOARD OF DIRECTOR................................................................................................................................3
Peranan Dewan Komisaris dalam Suatu Perusahaan ...........................................................................4
Corporate Social Responsibility (CSR).......................................................................................................5
Hubungan Antara Board Of Directors Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) .............................6
Perusahaan BUMN Di Indonesia Sudah Melaksanakan Program CSR..................................................7
FORUM..........................................................................................................................................................9
Implementasi Corporate Social Responsibility Di Indonesia ....................................................................9
Prinsip – prinsip CSR............................................................................................................................10
Kesimpulan..................................................................................................................................................16
Kesimpulan..............................................................................................................................................16
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................17
3
HUBUNGAN ANTARA BOARD OF
DIRECTORS DENGAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
BOARD OF DIRECTOR
Board of Directors adalah istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk kelompok pengawas
dan pengelola perusahaan yang terdiri dari perwakilan pemegang saham mayoritas, pendiri
perusahaan, kreditor utama, dan orang-orang yang berjasa pada perusahaan. Struktur perusahaan
model Amerika adalah seperti pada gambar 1-1. Model Amerika ini disebut one board system.
Dari Board of Directors, akan dipilih diantara mereka, paling tidak dua orang untuk menjabat
sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO), sering juga ditambah
satu orang lagi yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Berbeda dengan model
Amerika, model Eropa menganut two tiers system (lihat gambar 1 dan 2) seperti yang diterapkan
di Indonesia. Dalam system dua tingkat (two tiers), Pemegang saham akan menunjuk
sekelompok pengelola operasi perusahaan (management) dan juga pengawas dan penasihat
manajemen yang disebut komisaris (Commissioners). Permasalahan pengawasan perusahaan ini
berkembang dari waktu ke waktu karena luasan dan kepemilikan perusahaan.
Berkenaan dengan bentuk Dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat dua sistem yang berbeda
yang berasal dari dua sistem hukum yang berbeda, yaitu Anglo Saxon dan dari Kontinental
Eropa. Sistem Hukum Anglo Saxon mempunyai Sistem Satu Tingkat atau One Tier System. Di
sini perusahaan hanya mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan
kombinasi antara manajer atau pengurus senior (Direktur Eksekutif) dan Direktur Independen
yang bekerja dangan prinsip paruh waktu (Non Direktur Eksekutif). Pada dasarnya yang disebut
belakangan ini diangkat karena kebijakannya, pengalamannya dan relasinya. Negara-negara
dengan One Tier System misalnya Amerika Serikat dan Inggris.
Sistem Hukum Kontinental Eropa mempunyai Sistem Dua Tingkat atau Two Tiers System. Di
sini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu Dewan Pengawas (Dewan Komisaris) dan
Dewan Manajemen (Dewan FCGI 3 General Meeting of the Shareholders (GMoS) Board of
Directors Executive Director Non Executive Director (senior management) (part time
independent members) buku fcgi 05/06/01 10:50 AM Page 3 Direksi). Yang disebutkan terakhir,
yaitu Dewan Direksi, mengelola dan mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan
Dewan Komisaris. Dalam sistem ini, anggota Dewan Direksi diangkat dan setiap waktu dapat
diganti oleh badan pengawas (Dewan Komisaris). Dewan Direksi juga harus memberikan
4
informasi kepada Dewan Komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh Dewan Komisaris.
Sehingga Dewan Komisaris terutama bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas
manajemen. Dalam hal ini Dewan Komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas
manajemen dan tidak boleh mewakili perusahaan dalam transaksi-transaksi dengan pihak ketiga.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diganti dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Negara-negara dengan Two Tiers System adalah Denmark, Jerman, Belanda, dan Jepang. Karena
sistem hukum Indonesia berasal dari sistem hukum Belanda, maka hukum perusahaan Indonesia
menganut Two Tiers System untuk struktur dewan dalam perusahaan. Meskipun demikian dalam
sistem hukum dewasa ini terdapat pula perbedaan-perbedaan yang cukup penting termasuk di
dalamnya adalah hak dan kewajiban Dewan Komisaris dimana dalam keadaan yang umum tidak
termasuk kewenangan Dewan Komisaris untuk menunjuk dan memberhentikan direksi.
Peranan Dewan Komisaris dalam Suatu Perusahaan.
Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam
pelaksanaan Good Corporate Governance. Dewan Komisaris – merupakan inti dari Corporate
Governance – yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi
manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada
intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk
memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajemen yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan – sedangkan Dewan
Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen – maka Dewan Komisaris
merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan.
Tugas-tugas utama Dewan Komisaris:
1. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar rencana kerja, kebijakan
pengendalian risiko, anggaran tahunan dan rencana usaha; menetapkan sasaran kerja; mengawasi
pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi
dan penjualan aset;
2. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan FCGI 5 buku fcgi
05/06/01 10:50 AM Page 5 penggajian anggota Dewan Direksi, serta menjamin suatu proses
pencalonan anggota Dewan Direksi yang transparan dan adil;
3. Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota
Dewan Direksi dan anggota Dewan Komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan
manipulasi transaksi perusahaan;
5
4. Memonitor pelaksanaan Governance, dan mengadakan perubahan di mana perlu;
5. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan.(OECD
Principles of Corporate Governance)
Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengertian umum CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,
sosial, dan lingkungan. Dalam pengertian yang lebih sempit, CSR telah banyak dilakukan oleh
dunia usaha sejak dulu dengan berbagai sebutan, misalnya kegiatan bakti sosial, bantuan sosial,
atau pembangunan masyarakat (community development). Kegiatan sosial yang telah banyak
dilakukan oleh dunia usaha antara lain: donor darah, program kali bersih, konservasi laut,
program desa sehat, program pendidikan kesehatan masyarakat, program anak asuh, sosialisasi
pencegahan penyakit kanker, pemberian bea siswa kepada mahasiswa/pelajar, penyediaan bibit
tanaman.
Di negara-negara berkembang, konsep CSR memang baru menjadi tren belakangan ini. Di
negara-negara maju, konsep CSR sudah dikenal sejak tahun 1950-an dan terus mengalami
pasang surut sesuai dengan kondisi. Yang diharapkan, CSR tidak dijadikan kedok untuk
menutupi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya karena merusak lingkungan,
melakukan eksploitasi terhadap buruh, melakukan suap untuk mendapatkan proyek, melakukan
kecurangan melalui teknik rekayasa laporan keuangan, penggelapan pajak. Di Indonesia,
tanggung jawab sosial perusahaan secara yuridis telah dinyatakan dalam Undang- undang No. 40
Tahun 2007, tentang Perseroan terbatas pada Bab V Pasal 74, yang menyatakan bahwa setiap
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran. Dan apabila perusahaan tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku sebagaimana yang telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah RI
No. 47 Tahun 2012. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap implementasi CSR adalah
bagaimana komitmen pimpinan perusahaan. Apabila komitmen pimpinan tinggi terhadap
6
implementasi CSR, maka CSR akan berjalan dengan baik dan begitu sebaliknya. Pemimpin yang
berkomitmen tinggi atas implementasi CSR, CSR biasanya diintegrasikan dalam perumusan
strategi jangka panjang perusahaan karena CSR diyakini akan memberikan manfaat jangka
panjang, baik perusahaan maupun para pemangku kepentingan. Selain itu, faktor lain yang
berpengaruh atas implementasi CSR adalah ukuran dan kematangan perusahaan serta regulasi
dan sistem perpajakan. Bagi perusahaan dengan ukuran atau skala besar dan sudah matang, CSR
tidak akan menjadi beban. Sebaliknya, perusahaan kecil dengan keuntungan yang kecil pula dan
belam matang, pelaksaan CSR dirasakan akan sangat membebani. Insentif dan fasilitas
perpajakan yang diberikan oleh pemerintah juga akan sangat berpengaruh terhadap implementasi
CSR. Insentif dan fasilitas perpajakan akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan program
CSR, karena CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan secara tidak langsung juga telah
membantu tugas pemerintah di bidang sosial.
Apabila kita dalami dari berbagai bahan bacaan, secara garis besar ada beberapa manfaat CSR
bagi perusahaan, antara lain:
1. mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra perusahaan
2. mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara social
3. mengurangi atau memperkecil risiko perusahaan
4. melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
5. membuka peluang pasar yang lebih luas
6. mereduksi biaya perusahaan
7. memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders )
8. memperbaikihubungan dengan regulator
9. meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
10. peluang untuk mendapatkan penghargaan
Hubungan Antara Board Of Directors Dengan Corporate Social Responsibility
(CSR)
Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan sebuah unit usaha. Sementara CSR
merupakan manifestasinya. Etika bisnis berbicara mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan
menganut nilai yang baik atau yang buruk. Kalau memang memegang nilai yang baik dalam
berbisnis, maka perusahaan tersebut pasti akan menjalankan CSR yang memang bertanggung
7
jawab. Etika bisnis lebih melekat kepada individu yang menjalankan entitas bisnis. Sedangkan
CSR sebagai hasil atau kebijakan dari perusahaan itu sendiri. Etika bisnis pengusaha di Indonesia
semakin hari semakin membaik. Hal ini lepas dari diwajibkannya CSR seperti tertuang di
Undang-Undang Perseroan tahun 2007. Menjadikan CSR sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan, menunjukkan etika bisnis yang baik. Memang, perusahaan
masih mendefinisikan CSR secara beragam. Namun, secara esensi CSR harus memiliki makna
bahwa perusahaan untuk bertanggung jawab kepada stakeholder (pemangku kepentingan).
Bukan hanya shareholder(pemegang saham).
Perusahaan BUMN Di Indonesia Sudah Melaksanakan Program CSR
Dalam hal ini saya ambil contoh yakni di perusahaan tampat saya bekerja. Saya bekerja di
perusahaan Bank BUMN, Dimana perusahaan tempat saya bekerja tersebut memberikan bantuan
berupa pemberian modal kepada Usaha Kecil Menengah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usahaanya, dalam hal ini merupakan sebagian kecil dari pemberian CSR
terhadap ushaa-usaha di sekitar bank itu bernaung. Selain itu terdapat acara pembagian sembako,
donr darah bagi orang yang membutuhkan, dan even CSR yang lain sebagainnya.
Sebagai contoh lainnya yang menerapkan CSR yakni PT . Pertamina dan Telkom Sebagai
perusahaan BUMN terkemuka di Indonesia, Pertamina seringkali membuat program- program
CSR yang tentunya pro terhadap masyarakat dan lingkungan. CSR yang dilaksanakan oleh
Pertamina ini ada yang bersifat lokal (daerah) dan ada juga yang bersifat nasional, menjangkau
seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Seperti yang tertulis dalam situs
resminya, CSR Pertamina antara lain meliputi pengembangan masyarakat untuk meningkatkan
kemandirian, meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, dan juga pengembangan potensi
masyarakat (kewirausahaan, dll). Telkom yang juga merupakan perusahaan BUMN yang
senantiasa aktif dalam menjalankan kegiatan CSR. Sebagai perusahaan telekomunikasi dan
informasi terkemuka di Indonesia tentu Telkom mempunyai strategi CSR tersendiri yang dapat
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Telkom senantiasa mempublikasi kegiatan CSR yang
dilaksanakan melalui halaman Berita CSRdiwebsite resmi Telkom. Umumnya CRS yang
dilaksanakan Telkom lebih mengarah kepada dunia pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan
potensi masyarakat khususnya disekitar pedesaan dan pesisir.
Salah satu perusahaan swasta yang memiliki reputasi CSR baik di Indonesia adalah Unilever.
Unilever dikenal dengan layanan CSR yang luas yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Empat pilar CSR Unilever antara lain lingkungan, nutrisi, higiene, dan juga pertanian. Program-
program CSR Unilever yang sudah dikenal luas dimasyarakat antara sosialisasi mencuci tangan
dengan menggunakan sabun, program edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut, kampanye
mencintai kuliner-kuliner asli Indonesia, dan juga memerangi kelaparan dan gizi buruk yang
menhantui masyarakat kurang mampu. Dari contoh ketiga perusahaan tersebut jelas sekali bahwa
Program CSR sudah dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan aturan dan itu merupakan contoh
8
nyata kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan perusahaanperusahaan. Semoga hal tersebut
bukanlah hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi juga memberikan dampak yang positif kepada
lingkungan dan masyarakat sekitar serta membuat perubahan positif.
9
FORUM
Implementasi Corporate Social Responsibility Di Indonesia
Corporate Social Responsibility yang biasa disingkat CSR mungkin bukan kata yang asing untuk
didengar oleh kita. Namun, dari kata ini juga sering disalah artikan oleh sebagian orang termasuk
penulis ketika pertama mendengar kata tersebut. Pada awalnya penulis menganggap CSR sebagai
kegiatan sosial dari tanggung jawab perusahaan yang menunjukkan kedermawanan maupun
kemurahan hati secara sukarela. Namun, setelah banyak diskusi dengan dosen dan membaca
buku akhirnya penulis dapat mengetahui bahwa CSR tidaklah sesederhana itu. Secara teoritis,
tanggung jawab yang berkaitan dengan perusahaan dihadapkan pada dua pemaknaan tanggung
jawab (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 2), yaitu:
Konsep tanggung jawab dalam makna responsibility, merupakan tanggung jawab yang pada
prinsipnya lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar
dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang
didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain, responsibility merupakan tanggung jawab yang
hanya disertai sanksi moral, sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku usaha atau
perusahaan terhadap CSR hanya sebatas tanggung jawab moral yang diwujudkan dalam bentuk
philanthropy (kedermawanan) maupun charity (kemurahan hati)
Konsep tanggung jawab dalam makna liability, merupakan tanggung jawab dalam konteks
hukum yang biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab keperdataan. Dalam hal ini
tanggung jawab diatur sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. Sehingga
tanggung jawab dalam konsep ini seperti suatu tanggung jawab yang dipaksakan jika tidak ingin
dikenai sanksi hukum perdata. Maka sesuatu yang amat sangat lucu jika suatu kegiatan CSR
harus dilakukan atas dasar ”takut” akan hukum yang menjerat.
Dari penjabaran konsep diatas dapat kita lihat perbedaan yang terlihat dari kedua konsep tersebut
terletak pada sumber pengaturannya. Tanggung jawab yang dilakukan atas dasar moral masuk
dalam kategori tanggung jawab responsibility, sedangkan apabila tanggung jawab tersebut
dilakukan atas dasar hukum yang berlaku maka termasuk dalam kategori liability. Dari hal ini
sudah dapat membuat kita bingung terhadap kegiatan tanggung jawab perusahaan yang ada di
10
Indonesia lebih pantas disebut Corporate Social Responsibility (CSR) ataukah Corporate Social
Liability (CSL).
Prinsip – prinsip CSR
Untuk mengimplementasikan CSR tergantung dari pemahaman dan kebutuhan dari perusahaan
yang bersangkutan. Karena sampai saat ini belum ada kesatuan pandangan baik dari lembaga
maupun para pakar mengenai pengertian maupun ruang lingkup CSR tersebut. Namun pada
tahun 1998, seorang pakar CSR dari University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst
menjelaskan ada 16 (enam belas) prinsip yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan
CSR (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 57). Adapun prinsip – prinsip itu adalah sebagai
berikut:
Prioritas perusahaan
Perusahaan harus menjadikan tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi penentu utama
dalam pembangunan berkelanjutan.
Manajemen terpadu
Manajer sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus mampu mengintegrasikan setiap
kebijakan dan program dalam aktivitas bisnisnya, sebagai salah satu unsur fungsi manajemen.
Proses perbaikan
Melakukan evaluasi atas setiap kebijakan, program, dan kinerja sosial secara berkesinambungan.
Pendidikan karyawan
Sebagai stakeholders primer karyawan harus ditingkatkan kemampuan dan keahliannya, oleh
karena itu perusahaan harus memotivasi mereka melalui program pendidikan dan pelatihan.
Pengkajian
Pengkajian mengenai dampak sosial yang terjadi atas suatu kegiatan harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum kegiatan tersebut dilakukan.
Produk dan jasa
11
Berusaha untuk mengembangkan suatu produk dan jasa yang tidak mempunyai dampak negatif
secara sosial.
Informasi publik
Memberikan informasi dan bila perlu mengadakan pendidikan terhadap konsumen, distributor,
dan masyarakat umum tentang penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan atas suatu produk
barang atau jasa.
Fasilitas dan operasi
Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan kegiatan dengan
mempertimbangkan temuan yang berkaitan dengan dampak sosial dari suatu kegiatan
perusahaan.
Penelitian
Melakukan dan atau mendukung suatu riset atas dampak sosial dari penggunaan bahan baku,
produk, proses, emisi, dan limbah yang dihasilkan sehubungan dengan kegiatan usaha.
Prinsip pencegahan
Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan atau penggunaan atas produk barang atau jasa yang
sejalan dengan hasil penelitian mutakhir. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mencegah
dampak sosial yang bersifat negatif.
Kontraktor dan pemasok
Mendorong kontraktor dan pemasok untuk mengimplementasikan dari prinsip – prinsip tanggung
jawab sosial perusahaan, baik yang telah maupun yang akan melakukannya. Bila perlu
menjadikan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari suatu persyaratan dalam kegiatan
usahanya.
Siaga menghadapi darurat
Perusahaan harus menyusun dan merumuskan rencana dalam menghadapi keadaan darurat. Dan
bila terjadi keadaan berbahaya perusahaan harus bekerja sama dengan layanan gawat darurat,
12
instansi berwenang, dan komunitas lokal. Selain itu perusahaan berusaha mengenali potensi
bahaya yang muncul.
Transfer Best Practice
Berkontribusi pada pengembangan dan transfer bisnis praktis sepanjang betanggung jawab
secara sosial pada semua industri dan sektor publik.
Memberikan sumbangan
Sumbangan ini ditujukan untuk pengembangan usaha bersama, kebijakan publik dan bisnis,
lembaga pemerintah dan lintas departemen serta lembaga pendidikan yang akan membantu
meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial.
Keterbukaan
Menumbuh kembangkan budaya keterbukaan dan dialogis dalam lingkungan perusahaan dan
dengan unsur publik. Selain itu perusahaan harus mampu mengantisipasi dan memberikan respon
terhadap resiko potensial yang mungkin muncul, dan dampak negatif dari operasi, produk,
limbah, dan jasa.
Pencapaian dan pelaporan
Melakukan evaluasi atas hasil kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan
mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan ketentuan peraturan perundang –
undangan serta menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang saham,
pekerja, dan publik.
Prinsip – prinsip ini yang dianggap penulis sangat cocok sebagai panduan utama dalam usaha
untuk mengimplementasikan kegiatan – kegiatan CSR. Namun masih banyak lagi pendapat dari
pakar maupun kelompok kerja mengenai prinsip implementasi kegiatan CSR yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam menyusun program CSR.
Dari prinsip – prinsip diatas, kita dapat menganalisis program – program CSR yang dinilai tidak
ataupun kurang sesuai dengan prinsip – prinsip tersebut. Contohnya; salah satu perusahaan air
minum yang menggemborkan slogan 1 liter untuk 10 liter, ini terkesan seperti penyedia ”kotak
13
sukarela” bagi masyarakat yang membeli air mineral tersebut (gagasan dari Dosen kami nih)
sehingga jika hanya 4 dari 10 orang membeli air tersebut maka air bersih yang disumbangkan
hanya 40 liter saja dari 100 liter. Nah jika tidak ada yang membeli air tersebut maka tidak akan
ada air bersih yang disumbangkan. Selain itu, sosialisasi mengenai membuang bekas produk
pada tempatnya juga sangat kecil hampir sukar untuk dibaca, padahal merupakan produk dalam
kemasan yang cukup besar. Dan yang lebih lucu adalah program ini ditujukan ke daerah yang
bukan tempat air mineral tersebut berasal, lalu tempat pengambilan mata air tersebut
mendapatkan apa dari perusahaan?. Melihat hal ini, tampaknya kegiatan tersebut hanya untuk
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dermawan dan bermurah
hati.
implementasi CSR di Indonesia terjebak dalam budaya pop. Argumen ini dasari atas program –
program CSR dari beberapa peusahaan yang menyatakan telah melakukan CSR, namun pada
kenyataannya hanya berupa kegiatan sosial, kedermawanan (philanthropy) maupun kemurahan
hati (charity).
Kegiatan sosial, kedermawanan, dan kemurahan hati merupakan keterjebakan pihak perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan CSR mereka. Keterjebakan ini terjadi karena masih belum
jelasnya konsep CSR tersebut, dan juga disebabkan atas pemahaman sebagian pelaku usaha atau
perusahaan atas CSR hanya sebagai tanggung jawab moral yang kemudian mereka wujudkan
dalam bentuk kedermawanan maupun kemurahan hati. Akibat dari sempitnya pemahaman
mengenai CSR, banyak perusahaan yang akhirnya melakukan kegiatan CSR dalam bentuk yang
sama, yaitu kegiatan sosial, kedermawanan, kemurahan hati, hingga lingkungan. Sehingga
terlihat dari tujuannya yang penting kegiatan tersebut dapat membuat publik senang, melupakan
masalah yang terjadi, hidup sejahtera dalam jangka waktu tertentu sehingga tergantung pada
keberadaan perusahaan, dan lain sebagainya. Walaupun lingkungan dianggap sebagai salah satu
aspek CSR dalam “Triple Bottom Line” oleh John Elkingston’s (Isa Wahyudi & Busyra Azheri,
2011: 44),
Di Indonesia masih sering terjadi permasalah bentuk tanggung jawab, contohnya
Program CSR air mineral yang berusaha mengangkat nama perusahaannya sebagai perusahaan
yang dermawan lewat program 1 liter untuk 10 liter.
14
Pengucuran dana besar – besaran yang dibanggakan oleh perusahaan pertambangan di
Kalimantan Timur dengan menganggarkan dana US$ 5 Juta atau sekitar Rp 45 Milyar untuk
program CSR dalam Majalah Bisnis dan CSR.
Bagi – bagi televisi kepada penonton setia, program ini sering ada di salah satu stasiun televisi
swasta.
Dari ketiga contoh tersebut dapat kita lihat bagaimana pihak perusahaan berusaha untuk tampil
dermawan dan murah hati. Selain tiga contoh diatas tentu masih banyak lagi kegiatan – kegiatan
sosial yang dilakukan perusahaan untuk menunjukkan betapa dermawan dan murah hatinya
mereka. Dan di Indonesia ada musimnya perusahaan untuk menunjukkan kedermawanan dan
kemurah hatian mereka, yaitu ketika bencana alam terjadi. Pada musim ini kita akan banyak
melihat lalu lalang mobil – mobil lengkap dengan spanduk besar bertuliskan nama perusahaan,
posko – posko bencana yang bernamakan perusahaan, dan segala bantuan yang bertempelkan
nama perusahaan. Program musiman ini akan tetap berjalan ketika semua pandangan publik
tertuju ke lokasi bencana tersebut, namun ketika pandangan publik sudah mulai menjauh dari
lokasi bencana maka para dermawan – dermawan ini pun mulai meninggalkan lokasi satu
persatu. Fenomena yang lucu dari perusahaan tersebut yang berusaha mengambil kesempatan
untuk memoles citra perusahannya menjadi terlihat dermawan.
Selain kegiatan sosial, kedermawanan dan kemurahan hati, ada satu lagi kegiatan yang penulis
anggap bukanlah sebagai suatu tanggung jawab yang menjadi program favorit perusahaan, yaitu
kepedulian lingkungan. Saat ini perusahaan mulai suka mengatakan bahwa melakukan program
penghijauan sebagai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Lingkungan akhir – akhir ini
dijadikan eksploitasi tanggung jawab perusahaan dengan melakukan kegiatan penghijauan 1000
pohon, konservasi lingkungan dan lain sebagainya. Padahal menurut penulis, lingkungan
bukanlah aspek dari CSR yang perlu kesadaran untuk memperdulikannya. Karena lingkungan
merupakan kewajiban bersama dengan harga mati untuk dijaga baik oleh publik terlebih
perusahaan yang telah mengeksploitasi lingkungan secara besar – besaran.
Dari penjelasan diatas semoga dapat diketahui bagaimana keadaan implementasi kegiatan CSR
di Indonesia benar – benar telah terjebak dengan budaya pop yang mengkungkung melalui
kegiatan sosial, kedermawanan, kemurah hatian hingga masalah lingkungan. Kegiatan CSR
15
bukanlah kegiatan yang ingin dikenal atas kebaikannya, besar dana yang dikeluarkan, hingga
berapa banyak yang telah dibantu. CSR merupakan kegiatan yang ingin dikenal atas prestasinya
untuk memajukan taraf kehidupan publik dari segi apapun.
16
Kesimpulan
Kesimpulan
CSR merupakan suatu upaya kerja keras yang dilakukan oleh organisasi bersama – sama dengan publik
demi mencapai kesadaran dan kesejahteraan publik. Dari pengertian tersebut dapat dianggap bahwa CSR
sebagai satu diantara berbagai jembatan penghubung antara sebuah perusahaan dengan semua
stakeholders, termasuk di dalamnya adalah pelanggan, pegawai, masyarakat, pemilik atau investor,
pemerintah, penyedia, bahkan juga saingan.
Kegiatan CSR bukanlah kegiatan yang ingin dikenal atas kebaikannya, besar dana yang dikeluarkan,
hingga berapa banyak yang telah dibantu. CSR merupakan kegiatan yang ingin dikenal atas prestasinya
untuk memajukan taraf kehidupan publik dari segi apapun.
17
Daftar Pustaka
Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc.MM.CMA. Modul 5 Corporate Social Responsibility.
Universitas Mercu Buana.
Lila, 2015. http://lilawatyy95.blogspot.co.id/2015/12/hubungan-etika-bisnis-dan-good.html (28
September 2017, 12:05)
Putra Daerah Kalbar, https://putradaerahkalbar.wordpress.com/2011/04/18/implementasi-
corporate-social-responsibility-di-indonesia-terjebak-dalam-budaya-pop/ (diakses 29 September
2017 , 22:00 WIB)
Farzadlan, 2017 https://farizadlanblog.wordpress.com/2017/03/27/perbedaan-antara-board-of-
director-board-committes-board-power-dan-board-composition-dalam-implmentasiko-konteks-
good-corporat-governance-di-indonesia/ (28 September 2017, 02:05 WIB)

More Related Content

What's hot

13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...
13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...
13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...dyahruthw
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...Rudy Harland
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...Riyoko Yudhi Wibowo
 
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...Putri Mayritza
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...AndreasFabianPramudi
 
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...sukma shareen
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...Melania Bastian
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabShelly Intan Permatasari
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...marisa tanggang
 
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...Asep Muhamad Ferdiana
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...syifa khoirudin
 
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Eko Agus Nurhadi
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...Royhan Jamaan
 
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...WalillahGiasWiridian
 
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance 1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance Kerina Decia
 
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...PT Kalbe Farma
 
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...FatinahGhiyats1
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Nadiatur Rakhma
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Yunita Tri Andra Yani
 

What's hot (20)

13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...
13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...
13,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate gover...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
 
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...
Be & gg, putri mayritza d w, hapzi ali, bod boc board power dan board com...
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
 
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, GCG dan Perbedaan...
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
 
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, corporate governance rating, univer...
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
 
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
 
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
 
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance 1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance
1 Be & gg, kerina decia, hapzi ali, Good Corporate Governance
 
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
 
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 

Similar to CSR DAN DEWAN DIREKSI

BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...Eka Yuliani
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...Rudy Harland
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...vanset98
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...Bonita Admaja
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Nadiatur Rakhma
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...Tubagus Angga Dheviests
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCGHarisno Al-anshori
 
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...Evarianna
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...Ryan Tantri Andi
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Cut Amanda Pravitadewi
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...lexipel
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...Ipung Sutoyo
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Lysa Setyaningrum
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...Royhan Jamaan
 
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxKelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxssuser28d19b
 
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...yusuf Arrasyid
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkmaya indrawati
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Muhammad Nur Cholish
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Kristine M H
 

Similar to CSR DAN DEWAN DIREKSI (20)

BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corporate Culture (infact a...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCG
 
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, the corporate culture infact and impl...
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali,theory and practice of corporate governance, ...
 
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxKelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
 
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
 

More from Deny Dermawan

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...Deny Dermawan
 

More from Deny Dermawan (11)

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

CSR DAN DEWAN DIREKSI

  • 1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DOSEN: PROF. DR. HAPZI ALI, CMA DENY DERMAWAN 55117110146 S2 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA OKTOBER 2017
  • 2. 2 Daftar Isi HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ..........3 BOARD OF DIRECTOR................................................................................................................................3 Peranan Dewan Komisaris dalam Suatu Perusahaan ...........................................................................4 Corporate Social Responsibility (CSR).......................................................................................................5 Hubungan Antara Board Of Directors Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) .............................6 Perusahaan BUMN Di Indonesia Sudah Melaksanakan Program CSR..................................................7 FORUM..........................................................................................................................................................9 Implementasi Corporate Social Responsibility Di Indonesia ....................................................................9 Prinsip – prinsip CSR............................................................................................................................10 Kesimpulan..................................................................................................................................................16 Kesimpulan..............................................................................................................................................16 Daftar Pustaka.............................................................................................................................................17
  • 3. 3 HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BOARD OF DIRECTOR Board of Directors adalah istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk kelompok pengawas dan pengelola perusahaan yang terdiri dari perwakilan pemegang saham mayoritas, pendiri perusahaan, kreditor utama, dan orang-orang yang berjasa pada perusahaan. Struktur perusahaan model Amerika adalah seperti pada gambar 1-1. Model Amerika ini disebut one board system. Dari Board of Directors, akan dipilih diantara mereka, paling tidak dua orang untuk menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO), sering juga ditambah satu orang lagi yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Berbeda dengan model Amerika, model Eropa menganut two tiers system (lihat gambar 1 dan 2) seperti yang diterapkan di Indonesia. Dalam system dua tingkat (two tiers), Pemegang saham akan menunjuk sekelompok pengelola operasi perusahaan (management) dan juga pengawas dan penasihat manajemen yang disebut komisaris (Commissioners). Permasalahan pengawasan perusahaan ini berkembang dari waktu ke waktu karena luasan dan kepemilikan perusahaan. Berkenaan dengan bentuk Dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat dua sistem yang berbeda yang berasal dari dua sistem hukum yang berbeda, yaitu Anglo Saxon dan dari Kontinental Eropa. Sistem Hukum Anglo Saxon mempunyai Sistem Satu Tingkat atau One Tier System. Di sini perusahaan hanya mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi antara manajer atau pengurus senior (Direktur Eksekutif) dan Direktur Independen yang bekerja dangan prinsip paruh waktu (Non Direktur Eksekutif). Pada dasarnya yang disebut belakangan ini diangkat karena kebijakannya, pengalamannya dan relasinya. Negara-negara dengan One Tier System misalnya Amerika Serikat dan Inggris. Sistem Hukum Kontinental Eropa mempunyai Sistem Dua Tingkat atau Two Tiers System. Di sini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu Dewan Pengawas (Dewan Komisaris) dan Dewan Manajemen (Dewan FCGI 3 General Meeting of the Shareholders (GMoS) Board of Directors Executive Director Non Executive Director (senior management) (part time independent members) buku fcgi 05/06/01 10:50 AM Page 3 Direksi). Yang disebutkan terakhir, yaitu Dewan Direksi, mengelola dan mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan Dewan Komisaris. Dalam sistem ini, anggota Dewan Direksi diangkat dan setiap waktu dapat diganti oleh badan pengawas (Dewan Komisaris). Dewan Direksi juga harus memberikan
  • 4. 4 informasi kepada Dewan Komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh Dewan Komisaris. Sehingga Dewan Komisaris terutama bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen. Dalam hal ini Dewan Komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen dan tidak boleh mewakili perusahaan dalam transaksi-transaksi dengan pihak ketiga. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diganti dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Negara-negara dengan Two Tiers System adalah Denmark, Jerman, Belanda, dan Jepang. Karena sistem hukum Indonesia berasal dari sistem hukum Belanda, maka hukum perusahaan Indonesia menganut Two Tiers System untuk struktur dewan dalam perusahaan. Meskipun demikian dalam sistem hukum dewasa ini terdapat pula perbedaan-perbedaan yang cukup penting termasuk di dalamnya adalah hak dan kewajiban Dewan Komisaris dimana dalam keadaan yang umum tidak termasuk kewenangan Dewan Komisaris untuk menunjuk dan memberhentikan direksi. Peranan Dewan Komisaris dalam Suatu Perusahaan. Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Dewan Komisaris – merupakan inti dari Corporate Governance – yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajemen yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan – sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen – maka Dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan. Tugas-tugas utama Dewan Komisaris: 1. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan dan rencana usaha; menetapkan sasaran kerja; mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan aset; 2. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan FCGI 5 buku fcgi 05/06/01 10:50 AM Page 5 penggajian anggota Dewan Direksi, serta menjamin suatu proses pencalonan anggota Dewan Direksi yang transparan dan adil; 3. Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota Dewan Direksi dan anggota Dewan Komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan manipulasi transaksi perusahaan;
  • 5. 5 4. Memonitor pelaksanaan Governance, dan mengadakan perubahan di mana perlu; 5. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan.(OECD Principles of Corporate Governance) Corporate Social Responsibility (CSR) Pengertian umum CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Dalam pengertian yang lebih sempit, CSR telah banyak dilakukan oleh dunia usaha sejak dulu dengan berbagai sebutan, misalnya kegiatan bakti sosial, bantuan sosial, atau pembangunan masyarakat (community development). Kegiatan sosial yang telah banyak dilakukan oleh dunia usaha antara lain: donor darah, program kali bersih, konservasi laut, program desa sehat, program pendidikan kesehatan masyarakat, program anak asuh, sosialisasi pencegahan penyakit kanker, pemberian bea siswa kepada mahasiswa/pelajar, penyediaan bibit tanaman. Di negara-negara berkembang, konsep CSR memang baru menjadi tren belakangan ini. Di negara-negara maju, konsep CSR sudah dikenal sejak tahun 1950-an dan terus mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi. Yang diharapkan, CSR tidak dijadikan kedok untuk menutupi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya karena merusak lingkungan, melakukan eksploitasi terhadap buruh, melakukan suap untuk mendapatkan proyek, melakukan kecurangan melalui teknik rekayasa laporan keuangan, penggelapan pajak. Di Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan secara yuridis telah dinyatakan dalam Undang- undang No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan terbatas pada Bab V Pasal 74, yang menyatakan bahwa setiap Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Dan apabila perusahaan tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No. 47 Tahun 2012. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap implementasi CSR adalah bagaimana komitmen pimpinan perusahaan. Apabila komitmen pimpinan tinggi terhadap
  • 6. 6 implementasi CSR, maka CSR akan berjalan dengan baik dan begitu sebaliknya. Pemimpin yang berkomitmen tinggi atas implementasi CSR, CSR biasanya diintegrasikan dalam perumusan strategi jangka panjang perusahaan karena CSR diyakini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik perusahaan maupun para pemangku kepentingan. Selain itu, faktor lain yang berpengaruh atas implementasi CSR adalah ukuran dan kematangan perusahaan serta regulasi dan sistem perpajakan. Bagi perusahaan dengan ukuran atau skala besar dan sudah matang, CSR tidak akan menjadi beban. Sebaliknya, perusahaan kecil dengan keuntungan yang kecil pula dan belam matang, pelaksaan CSR dirasakan akan sangat membebani. Insentif dan fasilitas perpajakan yang diberikan oleh pemerintah juga akan sangat berpengaruh terhadap implementasi CSR. Insentif dan fasilitas perpajakan akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan program CSR, karena CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan secara tidak langsung juga telah membantu tugas pemerintah di bidang sosial. Apabila kita dalami dari berbagai bahan bacaan, secara garis besar ada beberapa manfaat CSR bagi perusahaan, antara lain: 1. mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra perusahaan 2. mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara social 3. mengurangi atau memperkecil risiko perusahaan 4. melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha 5. membuka peluang pasar yang lebih luas 6. mereduksi biaya perusahaan 7. memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders ) 8. memperbaikihubungan dengan regulator 9. meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 10. peluang untuk mendapatkan penghargaan Hubungan Antara Board Of Directors Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan sebuah unit usaha. Sementara CSR merupakan manifestasinya. Etika bisnis berbicara mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan menganut nilai yang baik atau yang buruk. Kalau memang memegang nilai yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut pasti akan menjalankan CSR yang memang bertanggung
  • 7. 7 jawab. Etika bisnis lebih melekat kepada individu yang menjalankan entitas bisnis. Sedangkan CSR sebagai hasil atau kebijakan dari perusahaan itu sendiri. Etika bisnis pengusaha di Indonesia semakin hari semakin membaik. Hal ini lepas dari diwajibkannya CSR seperti tertuang di Undang-Undang Perseroan tahun 2007. Menjadikan CSR sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, menunjukkan etika bisnis yang baik. Memang, perusahaan masih mendefinisikan CSR secara beragam. Namun, secara esensi CSR harus memiliki makna bahwa perusahaan untuk bertanggung jawab kepada stakeholder (pemangku kepentingan). Bukan hanya shareholder(pemegang saham). Perusahaan BUMN Di Indonesia Sudah Melaksanakan Program CSR Dalam hal ini saya ambil contoh yakni di perusahaan tampat saya bekerja. Saya bekerja di perusahaan Bank BUMN, Dimana perusahaan tempat saya bekerja tersebut memberikan bantuan berupa pemberian modal kepada Usaha Kecil Menengah yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahaanya, dalam hal ini merupakan sebagian kecil dari pemberian CSR terhadap ushaa-usaha di sekitar bank itu bernaung. Selain itu terdapat acara pembagian sembako, donr darah bagi orang yang membutuhkan, dan even CSR yang lain sebagainnya. Sebagai contoh lainnya yang menerapkan CSR yakni PT . Pertamina dan Telkom Sebagai perusahaan BUMN terkemuka di Indonesia, Pertamina seringkali membuat program- program CSR yang tentunya pro terhadap masyarakat dan lingkungan. CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina ini ada yang bersifat lokal (daerah) dan ada juga yang bersifat nasional, menjangkau seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Seperti yang tertulis dalam situs resminya, CSR Pertamina antara lain meliputi pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kemandirian, meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, dan juga pengembangan potensi masyarakat (kewirausahaan, dll). Telkom yang juga merupakan perusahaan BUMN yang senantiasa aktif dalam menjalankan kegiatan CSR. Sebagai perusahaan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia tentu Telkom mempunyai strategi CSR tersendiri yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Telkom senantiasa mempublikasi kegiatan CSR yang dilaksanakan melalui halaman Berita CSRdiwebsite resmi Telkom. Umumnya CRS yang dilaksanakan Telkom lebih mengarah kepada dunia pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan potensi masyarakat khususnya disekitar pedesaan dan pesisir. Salah satu perusahaan swasta yang memiliki reputasi CSR baik di Indonesia adalah Unilever. Unilever dikenal dengan layanan CSR yang luas yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Empat pilar CSR Unilever antara lain lingkungan, nutrisi, higiene, dan juga pertanian. Program- program CSR Unilever yang sudah dikenal luas dimasyarakat antara sosialisasi mencuci tangan dengan menggunakan sabun, program edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut, kampanye mencintai kuliner-kuliner asli Indonesia, dan juga memerangi kelaparan dan gizi buruk yang menhantui masyarakat kurang mampu. Dari contoh ketiga perusahaan tersebut jelas sekali bahwa Program CSR sudah dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan aturan dan itu merupakan contoh
  • 8. 8 nyata kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan perusahaanperusahaan. Semoga hal tersebut bukanlah hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi juga memberikan dampak yang positif kepada lingkungan dan masyarakat sekitar serta membuat perubahan positif.
  • 9. 9 FORUM Implementasi Corporate Social Responsibility Di Indonesia Corporate Social Responsibility yang biasa disingkat CSR mungkin bukan kata yang asing untuk didengar oleh kita. Namun, dari kata ini juga sering disalah artikan oleh sebagian orang termasuk penulis ketika pertama mendengar kata tersebut. Pada awalnya penulis menganggap CSR sebagai kegiatan sosial dari tanggung jawab perusahaan yang menunjukkan kedermawanan maupun kemurahan hati secara sukarela. Namun, setelah banyak diskusi dengan dosen dan membaca buku akhirnya penulis dapat mengetahui bahwa CSR tidaklah sesederhana itu. Secara teoritis, tanggung jawab yang berkaitan dengan perusahaan dihadapkan pada dua pemaknaan tanggung jawab (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 2), yaitu: Konsep tanggung jawab dalam makna responsibility, merupakan tanggung jawab yang pada prinsipnya lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain, responsibility merupakan tanggung jawab yang hanya disertai sanksi moral, sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku usaha atau perusahaan terhadap CSR hanya sebatas tanggung jawab moral yang diwujudkan dalam bentuk philanthropy (kedermawanan) maupun charity (kemurahan hati) Konsep tanggung jawab dalam makna liability, merupakan tanggung jawab dalam konteks hukum yang biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab keperdataan. Dalam hal ini tanggung jawab diatur sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. Sehingga tanggung jawab dalam konsep ini seperti suatu tanggung jawab yang dipaksakan jika tidak ingin dikenai sanksi hukum perdata. Maka sesuatu yang amat sangat lucu jika suatu kegiatan CSR harus dilakukan atas dasar ”takut” akan hukum yang menjerat. Dari penjabaran konsep diatas dapat kita lihat perbedaan yang terlihat dari kedua konsep tersebut terletak pada sumber pengaturannya. Tanggung jawab yang dilakukan atas dasar moral masuk dalam kategori tanggung jawab responsibility, sedangkan apabila tanggung jawab tersebut dilakukan atas dasar hukum yang berlaku maka termasuk dalam kategori liability. Dari hal ini sudah dapat membuat kita bingung terhadap kegiatan tanggung jawab perusahaan yang ada di
  • 10. 10 Indonesia lebih pantas disebut Corporate Social Responsibility (CSR) ataukah Corporate Social Liability (CSL). Prinsip – prinsip CSR Untuk mengimplementasikan CSR tergantung dari pemahaman dan kebutuhan dari perusahaan yang bersangkutan. Karena sampai saat ini belum ada kesatuan pandangan baik dari lembaga maupun para pakar mengenai pengertian maupun ruang lingkup CSR tersebut. Namun pada tahun 1998, seorang pakar CSR dari University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst menjelaskan ada 16 (enam belas) prinsip yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan CSR (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 57). Adapun prinsip – prinsip itu adalah sebagai berikut: Prioritas perusahaan Perusahaan harus menjadikan tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi penentu utama dalam pembangunan berkelanjutan. Manajemen terpadu Manajer sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus mampu mengintegrasikan setiap kebijakan dan program dalam aktivitas bisnisnya, sebagai salah satu unsur fungsi manajemen. Proses perbaikan Melakukan evaluasi atas setiap kebijakan, program, dan kinerja sosial secara berkesinambungan. Pendidikan karyawan Sebagai stakeholders primer karyawan harus ditingkatkan kemampuan dan keahliannya, oleh karena itu perusahaan harus memotivasi mereka melalui program pendidikan dan pelatihan. Pengkajian Pengkajian mengenai dampak sosial yang terjadi atas suatu kegiatan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum kegiatan tersebut dilakukan. Produk dan jasa
  • 11. 11 Berusaha untuk mengembangkan suatu produk dan jasa yang tidak mempunyai dampak negatif secara sosial. Informasi publik Memberikan informasi dan bila perlu mengadakan pendidikan terhadap konsumen, distributor, dan masyarakat umum tentang penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan atas suatu produk barang atau jasa. Fasilitas dan operasi Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan kegiatan dengan mempertimbangkan temuan yang berkaitan dengan dampak sosial dari suatu kegiatan perusahaan. Penelitian Melakukan dan atau mendukung suatu riset atas dampak sosial dari penggunaan bahan baku, produk, proses, emisi, dan limbah yang dihasilkan sehubungan dengan kegiatan usaha. Prinsip pencegahan Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan atau penggunaan atas produk barang atau jasa yang sejalan dengan hasil penelitian mutakhir. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mencegah dampak sosial yang bersifat negatif. Kontraktor dan pemasok Mendorong kontraktor dan pemasok untuk mengimplementasikan dari prinsip – prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, baik yang telah maupun yang akan melakukannya. Bila perlu menjadikan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari suatu persyaratan dalam kegiatan usahanya. Siaga menghadapi darurat Perusahaan harus menyusun dan merumuskan rencana dalam menghadapi keadaan darurat. Dan bila terjadi keadaan berbahaya perusahaan harus bekerja sama dengan layanan gawat darurat,
  • 12. 12 instansi berwenang, dan komunitas lokal. Selain itu perusahaan berusaha mengenali potensi bahaya yang muncul. Transfer Best Practice Berkontribusi pada pengembangan dan transfer bisnis praktis sepanjang betanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik. Memberikan sumbangan Sumbangan ini ditujukan untuk pengembangan usaha bersama, kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen serta lembaga pendidikan yang akan membantu meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Keterbukaan Menumbuh kembangkan budaya keterbukaan dan dialogis dalam lingkungan perusahaan dan dengan unsur publik. Selain itu perusahaan harus mampu mengantisipasi dan memberikan respon terhadap resiko potensial yang mungkin muncul, dan dampak negatif dari operasi, produk, limbah, dan jasa. Pencapaian dan pelaporan Melakukan evaluasi atas hasil kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan ketentuan peraturan perundang – undangan serta menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang saham, pekerja, dan publik. Prinsip – prinsip ini yang dianggap penulis sangat cocok sebagai panduan utama dalam usaha untuk mengimplementasikan kegiatan – kegiatan CSR. Namun masih banyak lagi pendapat dari pakar maupun kelompok kerja mengenai prinsip implementasi kegiatan CSR yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun program CSR. Dari prinsip – prinsip diatas, kita dapat menganalisis program – program CSR yang dinilai tidak ataupun kurang sesuai dengan prinsip – prinsip tersebut. Contohnya; salah satu perusahaan air minum yang menggemborkan slogan 1 liter untuk 10 liter, ini terkesan seperti penyedia ”kotak
  • 13. 13 sukarela” bagi masyarakat yang membeli air mineral tersebut (gagasan dari Dosen kami nih) sehingga jika hanya 4 dari 10 orang membeli air tersebut maka air bersih yang disumbangkan hanya 40 liter saja dari 100 liter. Nah jika tidak ada yang membeli air tersebut maka tidak akan ada air bersih yang disumbangkan. Selain itu, sosialisasi mengenai membuang bekas produk pada tempatnya juga sangat kecil hampir sukar untuk dibaca, padahal merupakan produk dalam kemasan yang cukup besar. Dan yang lebih lucu adalah program ini ditujukan ke daerah yang bukan tempat air mineral tersebut berasal, lalu tempat pengambilan mata air tersebut mendapatkan apa dari perusahaan?. Melihat hal ini, tampaknya kegiatan tersebut hanya untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dermawan dan bermurah hati. implementasi CSR di Indonesia terjebak dalam budaya pop. Argumen ini dasari atas program – program CSR dari beberapa peusahaan yang menyatakan telah melakukan CSR, namun pada kenyataannya hanya berupa kegiatan sosial, kedermawanan (philanthropy) maupun kemurahan hati (charity). Kegiatan sosial, kedermawanan, dan kemurahan hati merupakan keterjebakan pihak perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR mereka. Keterjebakan ini terjadi karena masih belum jelasnya konsep CSR tersebut, dan juga disebabkan atas pemahaman sebagian pelaku usaha atau perusahaan atas CSR hanya sebagai tanggung jawab moral yang kemudian mereka wujudkan dalam bentuk kedermawanan maupun kemurahan hati. Akibat dari sempitnya pemahaman mengenai CSR, banyak perusahaan yang akhirnya melakukan kegiatan CSR dalam bentuk yang sama, yaitu kegiatan sosial, kedermawanan, kemurahan hati, hingga lingkungan. Sehingga terlihat dari tujuannya yang penting kegiatan tersebut dapat membuat publik senang, melupakan masalah yang terjadi, hidup sejahtera dalam jangka waktu tertentu sehingga tergantung pada keberadaan perusahaan, dan lain sebagainya. Walaupun lingkungan dianggap sebagai salah satu aspek CSR dalam “Triple Bottom Line” oleh John Elkingston’s (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 44), Di Indonesia masih sering terjadi permasalah bentuk tanggung jawab, contohnya Program CSR air mineral yang berusaha mengangkat nama perusahaannya sebagai perusahaan yang dermawan lewat program 1 liter untuk 10 liter.
  • 14. 14 Pengucuran dana besar – besaran yang dibanggakan oleh perusahaan pertambangan di Kalimantan Timur dengan menganggarkan dana US$ 5 Juta atau sekitar Rp 45 Milyar untuk program CSR dalam Majalah Bisnis dan CSR. Bagi – bagi televisi kepada penonton setia, program ini sering ada di salah satu stasiun televisi swasta. Dari ketiga contoh tersebut dapat kita lihat bagaimana pihak perusahaan berusaha untuk tampil dermawan dan murah hati. Selain tiga contoh diatas tentu masih banyak lagi kegiatan – kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan untuk menunjukkan betapa dermawan dan murah hatinya mereka. Dan di Indonesia ada musimnya perusahaan untuk menunjukkan kedermawanan dan kemurah hatian mereka, yaitu ketika bencana alam terjadi. Pada musim ini kita akan banyak melihat lalu lalang mobil – mobil lengkap dengan spanduk besar bertuliskan nama perusahaan, posko – posko bencana yang bernamakan perusahaan, dan segala bantuan yang bertempelkan nama perusahaan. Program musiman ini akan tetap berjalan ketika semua pandangan publik tertuju ke lokasi bencana tersebut, namun ketika pandangan publik sudah mulai menjauh dari lokasi bencana maka para dermawan – dermawan ini pun mulai meninggalkan lokasi satu persatu. Fenomena yang lucu dari perusahaan tersebut yang berusaha mengambil kesempatan untuk memoles citra perusahannya menjadi terlihat dermawan. Selain kegiatan sosial, kedermawanan dan kemurahan hati, ada satu lagi kegiatan yang penulis anggap bukanlah sebagai suatu tanggung jawab yang menjadi program favorit perusahaan, yaitu kepedulian lingkungan. Saat ini perusahaan mulai suka mengatakan bahwa melakukan program penghijauan sebagai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Lingkungan akhir – akhir ini dijadikan eksploitasi tanggung jawab perusahaan dengan melakukan kegiatan penghijauan 1000 pohon, konservasi lingkungan dan lain sebagainya. Padahal menurut penulis, lingkungan bukanlah aspek dari CSR yang perlu kesadaran untuk memperdulikannya. Karena lingkungan merupakan kewajiban bersama dengan harga mati untuk dijaga baik oleh publik terlebih perusahaan yang telah mengeksploitasi lingkungan secara besar – besaran. Dari penjelasan diatas semoga dapat diketahui bagaimana keadaan implementasi kegiatan CSR di Indonesia benar – benar telah terjebak dengan budaya pop yang mengkungkung melalui kegiatan sosial, kedermawanan, kemurah hatian hingga masalah lingkungan. Kegiatan CSR
  • 15. 15 bukanlah kegiatan yang ingin dikenal atas kebaikannya, besar dana yang dikeluarkan, hingga berapa banyak yang telah dibantu. CSR merupakan kegiatan yang ingin dikenal atas prestasinya untuk memajukan taraf kehidupan publik dari segi apapun.
  • 16. 16 Kesimpulan Kesimpulan CSR merupakan suatu upaya kerja keras yang dilakukan oleh organisasi bersama – sama dengan publik demi mencapai kesadaran dan kesejahteraan publik. Dari pengertian tersebut dapat dianggap bahwa CSR sebagai satu diantara berbagai jembatan penghubung antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholders, termasuk di dalamnya adalah pelanggan, pegawai, masyarakat, pemilik atau investor, pemerintah, penyedia, bahkan juga saingan. Kegiatan CSR bukanlah kegiatan yang ingin dikenal atas kebaikannya, besar dana yang dikeluarkan, hingga berapa banyak yang telah dibantu. CSR merupakan kegiatan yang ingin dikenal atas prestasinya untuk memajukan taraf kehidupan publik dari segi apapun.
  • 17. 17 Daftar Pustaka Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc.MM.CMA. Modul 5 Corporate Social Responsibility. Universitas Mercu Buana. Lila, 2015. http://lilawatyy95.blogspot.co.id/2015/12/hubungan-etika-bisnis-dan-good.html (28 September 2017, 12:05) Putra Daerah Kalbar, https://putradaerahkalbar.wordpress.com/2011/04/18/implementasi- corporate-social-responsibility-di-indonesia-terjebak-dalam-budaya-pop/ (diakses 29 September 2017 , 22:00 WIB) Farzadlan, 2017 https://farizadlanblog.wordpress.com/2017/03/27/perbedaan-antara-board-of- director-board-committes-board-power-dan-board-composition-dalam-implmentasiko-konteks- good-corporat-governance-di-indonesia/ (28 September 2017, 02:05 WIB)