SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua
Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan pada
Agustus 2019 ia lulus sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana
Utama Angkatan XI dari LPEM-FEB Universitas Indonesia. Pada 2020 ia dipercaya menjabat Sekretaris
Jenderal Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Dewan Pengurus Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Dadang Solihin yang sehari-hari bekerja sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang
Budaya dan Pariwisata ini adalah seorang Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas
Padjadjaran Bandung dan MA in Economics dari University of Colorado at Denver, USA.
Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 33 tahun. Dimulai dari Bappenas
sejak awal 1988, dimana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah
menjadi Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015- 2018.
Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan
Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan
peserta terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga
Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi
Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.
dadang-solihin.blogspot.com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
dadang-solihin.blogspot.com 4
dadang-solihin.blogspot.com
M A T E R I
• Apa itu Smart Government?
• Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik
• Apa itu Ketahanan Nasional?
• Tujuan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik
• Tugas Komisi Informasi Pusat
• Identifikasi Masa Depan KI Pusat
• Pilihan Kebijakan Optimalisasi KI Pusat
• Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
5
Sumber:
1. UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
2. PP 61/2010 tentang Pelaksanaan UU 14/2008
3. Renstra Komisi Informasi Pusat 2017-2021
4. PERKI 1/2021 tentang Standar Layanan Informasi
Publik
Apa itu Smart Government?
dadang-solihin.blogspot.com 6
• Smart Government: Istilah yang merujuk pada pengimplementasian ICT pada layanan
publik di bidang pemerintahan secara efektif.
• Penyebabnya: V.U.C.A
• Caranya: Dynamic Governance (Prof. Boon Siong Neo).
• Prinsipnya: Good Governance, yaitu interaksi antar stakeholders bersendikan nilai-nilai
yang good.
• Strateginya: Innovation  One Stop Service, dll
• Alatnya: Digital Government.
• Stakeholdersnya: Pentahelix.
Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik
dadang-solihin.blogspot.com
• Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta
merupakan bagian penting bagi Ketahanan Nasional;
• Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia
dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri
penting negara demokratis yang menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan
negara yang baik;
• Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam
mengoptimalkan pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan
segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik;
• Pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya
untuk mengembangkan masyarakat informasi.
7
Dasar Pemikiran
Apa itu Ketahanan Nasional?
dadang-solihin.blogspot.com
• Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang terdiri atas Ketangguhan serta Keuletan,
• dan kemampuan untuk mengembangkan Kekuatan
Nasional,
• dalam menghadapi segala macam dan bentuk Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan,
• baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
• secara langsung maupun tidak langsung,
• yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
8
Definisi Tannas
Sumber: Lemhannas RI
Hak atas Informasi Publik
dadang-solihin.blogspot.com
• Salah satu elemen penting dalam mewujudkan
penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik
untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Hak atas Informasi menjadi sangat penting karena makin
terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi publik,
penyelenggaraan negara tersebut makin dapat
dipertanggungjawabkan.
• Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi juga relevan
untuk meningkatkan kualitas pelibatan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan publik.
• Partisipasi atau pelibatan masyarakat tidak banyak berarti
tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik.
9
Hak Publik
Hak atas Informasi Publik
dadang-solihin.blogspot.com
1. Right to Know, hak untuk mengetahui,
2. Right to Inspect, hak untuk melihat dan
memeriksa,
3. Right to Obtain the Copy, hak untuk
mendapatkan salinan dokumen atau hak akses
aktif,
4. Right to be Informed, hak untuk diinformasikan
atau hak akses pasif, dan
5. Right to Disseminate, hak untuk
menyebarluaskan informasi.
10
Hak Publik
Tujuan Keterbukaan Informasi Publik
dadang-solihin.blogspot.com
1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan
keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
kebijakan publik;
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik dan pengelolaan badan publik yang baik;
4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang
transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggungjawabkan;
5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat
hidup orang banyak;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa; dan/atau
7. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan
badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
11
UU 14/2008
Tugas Komisi Informasi Pusat
dadang-solihin.blogspot.com
• Komisi Informasi Pusat adalah KI yang berkedudukan di Ibu Kota
Negara.
• KI Pusat bertugas:
1. Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa
melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi;
2. Menerima, memeriksa, dan memutus sengketa Informasi
Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau
Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk;
3. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya
kepada Presiden dan DPR RI setahun sekali atau sewaktu-
waktu jika diminta.
12
dadang-solihin.blogspot.com
Standar Layanan Informasi Publik (SLIP)
13
1. Memberikan kepastian hukum
bagi masyarakat dan Badan Publik
dalam penyelenggaraan layanan
Informasi Publik;
2. Mewujudkan tanggung jawab
Badan Publik dalam pengelolaan
dan pemanfaatan Informasi Publik;
3. Memberikan arahan kebijakan
kepada Badan Publik dalam rangka
mewujudkan layanan Informasi
Publik yang transparan, efektif,
efisien dan akuntabel.
MAKSUD
1. Menetapkan standar minimal bagi Badan
Publik dalam melaksanakan Layanan
Informasi Publik;
2. Meningkatkan pelayanan Informasi Publik
di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan Informasi Publik yang
berkualitas;
3. Membangun SDM di lingkungan Badan
Publik yang profesional, beretika, berdedikasi
dan mampu mengedepankan kepentingan
umum;
4. Memberikan jaminan kepastian hukum dan
perlindungan bagi Pemohon Informasi
Publik;
5. Mewujudkan masyarakat yang inovatif.
TUJUAN
dadang-solihin.blogspot.com 14
Kewenangan yang Dimiliki KI Pusat
dadang-solihin.blogspot.com 15
• Kewenangan yang diberikan UU 14/2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik kepada KI merupakan
kekuatan yang cukup besar dan strategis untuk:
1. Menyelesaikan sengketa informasi,
2. Menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik,
3. Membentuk masyarakat informasi.
• Adalah sebuah tantangan untuk memaksimalkan
kewenangan KI dalam menjangkau masyarakat pada tingkat
basis dan mendorong serta memasifkan keterbukaan
informasi publik untuk mewujudkan masyarakat informasi.
Kekuatan yang Telah Terbentuk
dadang-solihin.blogspot.com 16
• Kelembagaan KI yang sudah berjalan tiga periode telah berhasil membentuk kekuatan internal. Di
antaranya adalah tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang
cukup memadai.
• Komisi Informasi Pusat didukung oleh tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli)
yang solid dan kompeten.
• Kekuatan lain adalah tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil atau CSO terhadap Komisi
Informasi.
• KI juga telah memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-kerjanya seperti dengan
Mahkamah Agung, Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya.
• Di sisi lain, fakta tunggakan seribu lebih perkara dan kecenderungan peningkatan sengketa
informasi publik akhir-akhir ini adalah tantangan bagi KI untuk mempersiapkan sistem pelayanan
sengketa informasi yang lebih memadai.
Tantangan yang Dihadapi
dadang-solihin.blogspot.com 17
• Persoalan relasi dengan media masih menjadi tantangan yang perlu dipecahkan oleh KI periode
2021 – 2025. Pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran KI penting dilakukan
dalam rangka membentuk masyarakat informasi. Termasuk penggunaan media sosial yang masih
membutuhkan penguatan dalam pengelolaannya.
• Tantangan lain adalah produk-produk KI yang perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Produk
seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye perlu didukung dengan kajian
dan penelitian yang lebih komprehensif. Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu
membutuhkan dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik.
• Sebagai lembaga, faktor sumber daya manusia perlu mendapat perhatian khusus. Kekurangan staf
untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa merupakan tantangan tersendiri di samping masih
perlunya peningkatan kapasitas staf yang sudah ada. Hal ini perlu didukung dengan sistem
kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang ingin
dibangun KI.
Visi yang Telah Dicapai
dadang-solihin.blogspot.com 18
2009 – 2013 Menjadi lembaga yang mandiri, kredibel, dan
berperan sebagai ikon pengembangan budaya
transparansi di Indonesia.
2013 – 2017 Sebagai lembaga mandiri, kredibel, dan
menjadi ikon dalam mewujudkan
penyelenggaraan negara yang akuntabel serta
masyarakat informasi yang partisipatif.
2017 – 2021 Terwujudnya masyarakat informasi yang maju,
partisipatif, dan berkepribadian bangsa melalui
Komisi Informasi yang mandiri dan berkeadilan
menuju Indonesia cerdas dan sejahtera.
2021 – 2025 ???
dadang-solihin.blogspot.com 19
dadang-solihin.blogspot.com
Potensi yang Ditemukan
20
• Dari kondisi objektif KI Pusat setelah dilakukan
environmental scanning dengan analisa SOAR, maka
didapat masing-masing lima-enam variabel untuk
Strengths, Opportunities, Aspirations, dan Results.
• Variabel-variabel ini merupakan potensi yang ditemukan
dalam rangka membangun konsepsi optimalisasi KI
Pusat untuk mendapatkan sosok KI Pusat yang
diharapkan.
• Aspek yang dinilai terhadap setiap variabel terpilih
adalah:
1. Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak
penting) sampai dengan 5 atau 6 (penting sekali), dan
2. Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase.
dadang-solihin.blogspot.com
Strengths
21
No Variabel NU BF NUxBF
1 Kewenangan untuk menyelesaikan sengketa informasi (st1). 4 20 80
2 Kewenangan untuk menyusun regulasi tentang keterbukaan
informasi publik (st2).
5 25 125
3 Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa
Informasi (PSI) yang cukup memadai (st3).
3 15 45
4 Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli)
yang solid dan kompeten (st4).
6 30 180
5 Tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil (CSO)
terhadap Komisi Informasi (st5).
2 5 10
6 Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-
kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian,
kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya (st6).
1 5 5
Jumlah 100 445
dadang-solihin.blogspot.com
Opportunities
22
No Variabel NU BF NUxBF
1 Perkembangan teknologi informasi dalam mendukung keterbukaan
informasi (op1).
5 30 150
2 Pengarusutamaan keterbukaan informasi pada badan publik dan
masyarakat oleh KI untuk memperkuat pelayanan dan kesejahteraan
publik (op2).
3 20 60
3 Maraknya kebijakan pemerintah dalam penggunaan teknologi
informasi untuk pelayanan publik dan isu tata kelola data (op3).
4 25 100
4 Komitmen pemerintah untuk tergabung dalam inisiatif-inisiatif global
seperti Open Governmnet Indonesia (OGI), Sustainable Development
Goals (SDGs) dan Extractive Industries Transparency Initiative (EITI).
KI perlu merumuskan peran agar dapat mengambil bagian dalam
pelaksanaan inisiatif-inisiatif tersebut (op4).
1 10 10
5 Meskipun KI Pusat dan KI Provinsi tidak ada hubungan secara
struktural, akan tetapi KI Pusat tetaplah memiliki tanggungjawab dan
peran untuk pemberdayaan KI Provinsi (op5).
2 15 30
Jumlah 100 350
dadang-solihin.blogspot.com
Aspirations
23
No Variabel NU BF NUxBF
1 Diperlukan adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi
dan peran penting KI dalam rangka membentuk masyarakat informasi.
(as1).
4 20 80
2 Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan
pengelolaan relasi dengan mass media (as2).
6 35 210
3 Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media
kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian yang lebih
komprehensif (as3).
5 30 150
4 Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu membutuhkan
dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik (as4).
2 5 10
5 Diperlukan penambahan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian
sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang sudah ada (as5).
3 8 24
6 Diperlukan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan
dengan kebutuhan dan budaya kerja yang dibangun KI (as6).
1 2 2
Jumlah 100 476
dadang-solihin.blogspot.com
Results
24
No Variabel NU BF NUxBF
1 Meningkatnya peran KI dalam mendorong Badan Publik agar mematuhi
dan melaksanakan UU KIP (re1).
5 25 125
2 Meningkatnya peran Komisi Informasi Pusat dalam mengawal peraturan
perundangan lainnya agar tidak bertentangan dan kontra produktif
dengan UU KIP (re2).
3 10 30
3 Meningkatnya partisipasi aktif KI dalam forum internasional terkait
keterbukaan informasi publik dan jaminan akses informasi untuk
mengakselerasi kampanye keterbukaan informasi publik (re3).
1 5 5
4 Berkurangnya tunggakan perkara dan sengketa informasi publik (re4). 4 25 100
5 KI memiliki sistem pelayanan sengketa informasi yang lebih memadai
(re5).
2 5 10
6 Terwujudnya kerjasama untuk meningkatkan kolaborasi antara KI dengan
stakeholders terkait dukungan kerja-kerja KI (re6).
6 30 180
Jumlah 100 450
dadang-solihin.blogspot.com 25
Strategi Apa yang Terpilih?
dadang-solihin.blogspot.com 26
dadang-solihin.blogspot.com
Gunakan Kekuatan untuk Mencapai Harapan
27
ASPIRATIONS/ HARAPAN
1. Diperlukan adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan
informasi dan peran penting KI dalam rangka membentuk
masyarakat informasi. (as1)
2. Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial
dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2)
3. Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan
media kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian
yang lebih komprehensif. (as3)
4. Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu
membutuhkan dukungan strategi komunikasi yang terencana
dengan baik. (as4)
5. Diperlukan penambahan staf untuk mendukung kinerja
penyelesaian sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang
sudah ada. (as5)
6. Diperlukan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti
disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang
dibangun KI. (as6)
STRENGTH/ KEKUATAN
1. Kewenangan untuk menyelesaikan sengketa
informasi (st1)
2. Kewenangan untuk menyusun regulasi tentang
keterbukaan informasi publik (st2)
3. Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian
Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai (st3)
4. Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten
Ahli) yang solid dan kompeten (st4)
5. Tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil
(CSO) terhadap Komisi Informasi (st5)
6. Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-
kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung,
Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural
lainnya (st6)
dadang-solihin.blogspot.com 28
dadang-solihin.blogspot.com
KI Pusat yang Diharapkan
1. Memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa informasi.
2. Memiliki kewenangan untuk menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik.
3. Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai.
4. Memiliki tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten.
5. Memiliki dukungan yang tinggi dari organisasi masyarakat sipil (CSO) terhadap Komisi Informasi.
6. Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian,
kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya.
7. Adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran KI penting dalam rangka membentuk
masyarakat informasi.
8. Adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2)
9. Adanya dukungan dengan kajian dan penelitian yang lebih komprehensif untuk produk seperti putusan sengketa,
peraturan-peraturan, dan media kampanye.
10. Adanya dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik terhadap kajian-kajian dan sikap KI pada satu
kasus tertentu.
11. Adanya penambahan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang
sudah ada.
12. Adanya sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang
dibangun KI.
29
dadang-solihin.blogspot.com 30
dadang-solihin.blogspot.com
Rationalitas Kebijakan Optimalisasi KI Pusat
1. Kewenangan yang diberikan undang-undang kepada KI Pusat untuk menyelesaikan sengketa informasi
dan menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik merupakan kekuatan yang cukup besar
dan strategis. Namun masih diperlukan optimalisasi KI Pusat guna Keterbukaan Informasi Publik dalam
rangka Ketahanan Nasional.
2. Berdasarkan analisis SOAR, variabel yang memiliki Nilai Urgensi dan Bobot Faktor tertinggi adalah:
a. Strengths: Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten
(st4),
b. Opportunities: Adanya perkembangan teknologi informasi dalam mendukung keterbukaan
informasi (op1)
c. Aspirations: Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan
relasi dengan mass media (as2),
d. Results: Terwujudnya kerjasama untuk meningkatkan kolaborasi antara KI dengan stakeholders
terkait dukungan kerja-kerja KI (re6).
31
Dibutuhkan
adanya
penguatan dalam
penggunaan
media sosial dan
pengelolaan
relasi dengan
mass media
(as2)
Terwujudnya
kerjasama untuk
meningkatkan
kolaborasi antara KI
dengan stakeholders
terkait dukungan
kerja-kerja KI (re6)
Isu Strategis
Variabel yang Memiliki NU dan BF Tertinggi
dadang-solihin.blogspot.com 32
Memiliki Tim
kerja
(Komisioner,
Staf, Tenaga Ahli,
dan Asisten Ahli)
yang solid dan
kompeten (st4)
Adanya
perkembangan
teknologi
informasi dalam
mendukung
keterbukaan
informasi (op1)
dadang-solihin.blogspot.com
Tim Kerja yang Solid dan Kompeten (Strength)
33
1. Punya Visi dan
Misi yang Sama
Dari mulai pimpinan hingga anggota tim harus memiliki visi dan misi yang sama. Sehingga dalam
setiap tindakan yang diambil merupakan pengejawantahan dari visi dan misi tim. Bukan visi dan misi
individu.
2. Bangun Rasa
Saling Percaya
Rasa saling percaya menjadi syarat mutlak untuk bisa membangun kerja tim yang solid. Karena tidak
akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling percaya. Akhirnya seluruh anggota hanya
bekerja masing-masing secara individual.
3. Komunikasi
Intensif
Lakukan komunikasi secara intensif. Baik melalui meeting pagi atau pertemuan lain yang dilakukan
oleh seluruh anggota tim kerja. Sehingga setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus
dilaksanakan. Komunikasi tidak perlu harus selalu bertatap muka. Saat ini sudah banyak aplikasi
komunikasi yang bisa digunakan.
4. Adakan Kegiatan
Bersama
Dalam usaha membangun kerja tim yang solid, mutlak harus sering melakukan kegiatan bersama,
khususnya hal-hal di luar pekerjaan, seperti olah raga, dll.
5. Buat Sistem
Penghargaan
Pacu motivasi bekerja seluruh tim dengan membuat sistem penghargaan. Siapa pun yang punya
prestasi, laik diganjar dengan reward. Inti dari pemberian penghargaan ini adalah agar seluruh tim
merasa kerja keras mereka dihargai oleh organisasi. Selain itu, dengan sistem penghargaan, anggota
tim yang lain pun akan terpacu untuk memberi yang terbaik.
dadang-solihin.blogspot.com
Tim Kerja yang Solid dan Kompeten (Strength)
34
6. Pahami Peran dan
Tanggung Jawab
Membangun kerja tim yang kompak dan efektif pasti butuh pemahaman tentang peran dan tanggung
jawab. Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
7. Tingkatkan
Kompetensi Tim
Seperti halnya peran dan tanggung jawab, tingkat kompetensi yang dimiliki tim pun pasti berbeda. Jika
ternyata tingkat kompetensi antaranggota tim terlalu jauh perbedaannya, saatnya untuk
meningkatkannya melalui pelatihan.
8. Saling menghormati
dan Menghargai
Perbedaan pendapat dan perselisihan adalah sebuah hal yang jamak terjadi dalam sebuah tim. Justru
dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan
menuju target yang dicanangkan.
9. Komitmen yang
Kuat
Untuk membentuk sebuah kerja tim yang kompak dan solid dibutuhkan komitmen yang kuat dari setiap
anggota. Karena setiap orang akan saling menopang kerja anggota yang lain. Satu orang pincang,
maka proses kerja pun tidak akan maksimal.
10. Evaluasi Rutin Kunci sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana yang sudah berjalan
sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi, atau kekurangan apa yang harus
diperbaiki.
dadang-solihin.blogspot.com
Teknologi Informasi dalam
Mendukung Keterbukaan Informasi (Opportunities)
35
• Penguatan komitmen Badan Publik untuk
menyediakan informasi yang akurat, transparan dan
akuntabel dalam setiap program dan kegiatan yang
dilaksanakan.
• Penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik melalui
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi
digital serta media baru dan dengan melakukan
edukasi literasi digital kepada masyarakat.
• Akselerasi peningkatan pengetahuan mengenai
keterbukaan informasi publik melalui inovasi agar
masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
dadang-solihin.blogspot.com
Penguatan Penggunaan Media Sosial
dan Pengelolaan Relasi dengan Mass Media (Aspirations)
36
• Serving the media (pelayanan kepada media),
• Establishing a reputations for reliability (menegakkan reputasi
organisasi agar tetap dipercaya),
• Supplying good copy (memasok naskah informasi yang baik),
• Cooperations in providing material (kerjasama dalam menyediakan
bahan informasi),
• Providing verification facilities (menyediakan fasilitas verifikasi),
• Building personal relationship with the media (membangun
hubungan secara personal dengan media).
dadang-solihin.blogspot.com
Kolaborasi dengan Stakeholdres Terkait (Result)
37
• Kolaboratif bermakna bekerja sama dengan
seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai
tujuan bersama dengan membentuk tim dan
membangun kemitraan yang efektif.
• Perilaku yang Kolaboratif:
a. Saling percaya;
b. Saling menghormati;
c. Aktif dalam perbincangan tematik;
d. Produktif dan kreatif menangani konflik; dan
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring.
dadang-solihin.blogspot.com 38
dadang-solihin.blogspot.com
Kesimpulan
39
• Kewenangan yang diberikan undang-undang
kepada KI Pusat untuk menyelesaikan
sengketa informasi dan menyusun regulasi
tentang keterbukaan informasi publik
merupakan kekuatan yang cukup besar dan
strategis.
• Namun masih diperlukan optimalisasi Komisi
Informasi Pusat guna keterbukaan informasi
publik dalam rangka ketahanan nasional.
dadang-solihin.blogspot.com
Rekomendasi Kebijakan: VMTS
40
Visi 2021-2025:
“Menjadi Komisi Informasi Pusat yang handal, profesional,
dan modern dalam meningkatkan Keterbukaan Informasi
Publik dalam rangka Ketahanan Nasional”
dadang-solihin.blogspot.com
Misi
41
1. Meningkatkan kesadaran kritis masyarakat agar mampu mengakses dan menggunakan
informasi secara bertanggungjawab dan aktif berpartisipasi dalam proses pembuatan serta
pelaksanaan kebijakan publik dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi.
2. Menguatkan kelembagaan Komisi Infomasi melalui konsolidasi, publikasi dan pendalaman
wawasan, kompetensi serta distribusi tanggungjawab sesuai prinsip kesetaraan dan
keadilan.
3. Mengoptimalkan kualitas kebijakan dan penyelesaian sengketa informasi publik dengan
mengedepankan prinsip cepat, tepat waktu, biaya ringan dan sederhana.
4. Membangun kolaborasi dengan stakeholders strategis.
5. Meningkatkan kapasitas dan peran badan publik agar lebih proaktif dalam memberikan
pelayanan informasi publik.
dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan
42
1. Meningkatkan jumlah akses dan penggunaan informasi publik oleh komunitas masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi publik oleh badan publik.
3. Meningkatkan kualitas SDM Komisi Informasi pada bidang kepemimpinan, protokoler, integritas,
menulisdan legal drafting.
4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Komisi Informasi Provinsi dalam penyelesaian sengketa
informasi, strategi komunikasi, dan kolaborasi keterbukaan.
5. Menyusun dokumen strategi komunikasioleh Komisi Informasi serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan strategi komunikasi.
6. Melaksanakan kajian-kajian tematis terkait keterbukaan informasi publik.
7. Menerbitkan jurnal, kajian dan buku oleh Komisi Informasi.
8. Menyelesaikan kasus dan tunggakan kasus sengketa informasi publik.
9. Membangun sistem manajemen perkara berbasis web aplikasi.
10. Meningkatkan kolaborasi dengan stakeholders strategis.
dadang-solihin.blogspot.com
Sasaran
43
1. Meningkatnya jumlah akses dan penggunaan informasi publik oleh komunitas masyarakat.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi publik oleh badan publik.
3. Meningkatnya kualitas SDM Komisi Informasi pada bidang kepemimpinan, protokoler, integritas,
menulisdan legal drafting.
4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Komisi Informasi Provinsi dalam penyelesaian sengketa
informasi,strategi komunikasi, dan kolaborasi keterbukaan.
5. Adanya dokumen strategi komunikasi oleh Komisi Informasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
strategi komunikasi.
6. Tersedianya kajian-kajian tematis terkait keterbukaan informasi publik.
7. Adanya penerbitan jurnal, kajian dan buku oleh Komisi Informasi.
8. Terselesaikannya kasus dan tunggakan kasus sengketa informasi publik.
9. Adanya sistem manajemen perkara berbasis web aplikasi.
10. Meningkatnya kolaborasi dengan stakeholders strategis.
dadang-solihin.blogspot.com 44

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
 
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRDPengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahPeranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis SistemStrategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
 
Optimalisasi Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta
Optimalisasi Dewan Riset Daerah Provinsi DKI JakartaOptimalisasi Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta
Optimalisasi Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
 
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi NawacitaKebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang DaerahOptimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
 
Mekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Mekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahMekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Mekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
 
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaOPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
 
Kesinambungan Perencanaan Pembangunan Daerah Dari RPJPD sampai Renja SKPD
Kesinambungan Perencanaan Pembangunan Daerah Dari RPJPD sampai Renja SKPDKesinambungan Perencanaan Pembangunan Daerah Dari RPJPD sampai Renja SKPD
Kesinambungan Perencanaan Pembangunan Daerah Dari RPJPD sampai Renja SKPD
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
 
Keterkaitan RPJMN, Renstra K/L dan RKP
Keterkaitan RPJMN, Renstra K/L dan RKPKeterkaitan RPJMN, Renstra K/L dan RKP
Keterkaitan RPJMN, Renstra K/L dan RKP
 

Similar to Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government

Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kipUu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
Mitha Rusady
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Election Commision
 

Similar to Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government (20)

Presentasi kip forum anti korupsi 4 - a hamid dp
Presentasi kip   forum anti korupsi 4 - a hamid dpPresentasi kip   forum anti korupsi 4 - a hamid dp
Presentasi kip forum anti korupsi 4 - a hamid dp
 
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdfPengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi Pemilu
 
Rktm ppid 2017
Rktm ppid 2017Rktm ppid 2017
Rktm ppid 2017
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Prophetic dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Governance di Era 4.0
Prophetic dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Governance di Era 4.0Prophetic dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Governance di Era 4.0
Prophetic dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Governance di Era 4.0
 
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kipUu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
 
Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.
 
Buku pembaharuan-komisi-informasi
Buku pembaharuan-komisi-informasiBuku pembaharuan-komisi-informasi
Buku pembaharuan-komisi-informasi
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt
 
Ipc
IpcIpc
Ipc
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan PengawasanAdministrasi Pembangunan  di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan
Administrasi Pembangunan di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan
 
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentMembangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
 
Pemanfaatan Internet untuk humas
Pemanfaatan Internet untuk humasPemanfaatan Internet untuk humas
Pemanfaatan Internet untuk humas
 
Kuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan PublikKuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan Publik
 
4ilham summary publik digital
4ilham summary  publik digital4ilham summary  publik digital
4ilham summary publik digital
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara BerkembangPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
 
Materi Sosialisasi KIM Sumedang.pptx
Materi Sosialisasi KIM Sumedang.pptxMateri Sosialisasi KIM Sumedang.pptx
Materi Sosialisasi KIM Sumedang.pptx
 

More from Dadang Solihin

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
VeonaHartanti
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government

  • 1.
  • 2. Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI). Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan pada Agustus 2019 ia lulus sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana Utama Angkatan XI dari LPEM-FEB Universitas Indonesia. Pada 2020 ia dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Dewan Pengurus Daerah Provinsi DKI Jakarta. Dadang Solihin yang sehari-hari bekerja sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata ini adalah seorang Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Bandung dan MA in Economics dari University of Colorado at Denver, USA. Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 33 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak awal 1988, dimana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah menjadi Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015- 2018. Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan peserta terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. dadang-solihin.blogspot.com 2
  • 5. dadang-solihin.blogspot.com M A T E R I • Apa itu Smart Government? • Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik • Apa itu Ketahanan Nasional? • Tujuan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik • Tugas Komisi Informasi Pusat • Identifikasi Masa Depan KI Pusat • Pilihan Kebijakan Optimalisasi KI Pusat • Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan 5 Sumber: 1. UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 2. PP 61/2010 tentang Pelaksanaan UU 14/2008 3. Renstra Komisi Informasi Pusat 2017-2021 4. PERKI 1/2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik
  • 6. Apa itu Smart Government? dadang-solihin.blogspot.com 6 • Smart Government: Istilah yang merujuk pada pengimplementasian ICT pada layanan publik di bidang pemerintahan secara efektif. • Penyebabnya: V.U.C.A • Caranya: Dynamic Governance (Prof. Boon Siong Neo). • Prinsipnya: Good Governance, yaitu interaksi antar stakeholders bersendikan nilai-nilai yang good. • Strateginya: Innovation  One Stop Service, dll • Alatnya: Digital Government. • Stakeholdersnya: Pentahelix.
  • 7. Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik dadang-solihin.blogspot.com • Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi Ketahanan Nasional; • Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; • Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik; • Pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi. 7 Dasar Pemikiran
  • 8. Apa itu Ketahanan Nasional? dadang-solihin.blogspot.com • Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas Ketangguhan serta Keuletan, • dan kemampuan untuk mengembangkan Kekuatan Nasional, • dalam menghadapi segala macam dan bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan, • baik yang datang dari dalam maupun dari luar, • secara langsung maupun tidak langsung, • yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. 8 Definisi Tannas Sumber: Lemhannas RI
  • 9. Hak atas Informasi Publik dadang-solihin.blogspot.com • Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. • Hak atas Informasi menjadi sangat penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat dipertanggungjawabkan. • Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi juga relevan untuk meningkatkan kualitas pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik. • Partisipasi atau pelibatan masyarakat tidak banyak berarti tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik. 9 Hak Publik
  • 10. Hak atas Informasi Publik dadang-solihin.blogspot.com 1. Right to Know, hak untuk mengetahui, 2. Right to Inspect, hak untuk melihat dan memeriksa, 3. Right to Obtain the Copy, hak untuk mendapatkan salinan dokumen atau hak akses aktif, 4. Right to be Informed, hak untuk diinformasikan atau hak akses pasif, dan 5. Right to Disseminate, hak untuk menyebarluaskan informasi. 10 Hak Publik
  • 11. Tujuan Keterbukaan Informasi Publik dadang-solihin.blogspot.com 1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; 2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; 3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik; 4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; 5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; 6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau 7. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. 11 UU 14/2008
  • 12. Tugas Komisi Informasi Pusat dadang-solihin.blogspot.com • Komisi Informasi Pusat adalah KI yang berkedudukan di Ibu Kota Negara. • KI Pusat bertugas: 1. Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi; 2. Menerima, memeriksa, dan memutus sengketa Informasi Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk; 3. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Presiden dan DPR RI setahun sekali atau sewaktu- waktu jika diminta. 12
  • 13. dadang-solihin.blogspot.com Standar Layanan Informasi Publik (SLIP) 13 1. Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan Badan Publik dalam penyelenggaraan layanan Informasi Publik; 2. Mewujudkan tanggung jawab Badan Publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan Informasi Publik; 3. Memberikan arahan kebijakan kepada Badan Publik dalam rangka mewujudkan layanan Informasi Publik yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel. MAKSUD 1. Menetapkan standar minimal bagi Badan Publik dalam melaksanakan Layanan Informasi Publik; 2. Meningkatkan pelayanan Informasi Publik di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan Informasi Publik yang berkualitas; 3. Membangun SDM di lingkungan Badan Publik yang profesional, beretika, berdedikasi dan mampu mengedepankan kepentingan umum; 4. Memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan bagi Pemohon Informasi Publik; 5. Mewujudkan masyarakat yang inovatif. TUJUAN
  • 15. Kewenangan yang Dimiliki KI Pusat dadang-solihin.blogspot.com 15 • Kewenangan yang diberikan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik kepada KI merupakan kekuatan yang cukup besar dan strategis untuk: 1. Menyelesaikan sengketa informasi, 2. Menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik, 3. Membentuk masyarakat informasi. • Adalah sebuah tantangan untuk memaksimalkan kewenangan KI dalam menjangkau masyarakat pada tingkat basis dan mendorong serta memasifkan keterbukaan informasi publik untuk mewujudkan masyarakat informasi.
  • 16. Kekuatan yang Telah Terbentuk dadang-solihin.blogspot.com 16 • Kelembagaan KI yang sudah berjalan tiga periode telah berhasil membentuk kekuatan internal. Di antaranya adalah tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai. • Komisi Informasi Pusat didukung oleh tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten. • Kekuatan lain adalah tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil atau CSO terhadap Komisi Informasi. • KI juga telah memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya. • Di sisi lain, fakta tunggakan seribu lebih perkara dan kecenderungan peningkatan sengketa informasi publik akhir-akhir ini adalah tantangan bagi KI untuk mempersiapkan sistem pelayanan sengketa informasi yang lebih memadai.
  • 17. Tantangan yang Dihadapi dadang-solihin.blogspot.com 17 • Persoalan relasi dengan media masih menjadi tantangan yang perlu dipecahkan oleh KI periode 2021 – 2025. Pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran KI penting dilakukan dalam rangka membentuk masyarakat informasi. Termasuk penggunaan media sosial yang masih membutuhkan penguatan dalam pengelolaannya. • Tantangan lain adalah produk-produk KI yang perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian yang lebih komprehensif. Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu membutuhkan dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik. • Sebagai lembaga, faktor sumber daya manusia perlu mendapat perhatian khusus. Kekurangan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa merupakan tantangan tersendiri di samping masih perlunya peningkatan kapasitas staf yang sudah ada. Hal ini perlu didukung dengan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang ingin dibangun KI.
  • 18. Visi yang Telah Dicapai dadang-solihin.blogspot.com 18 2009 – 2013 Menjadi lembaga yang mandiri, kredibel, dan berperan sebagai ikon pengembangan budaya transparansi di Indonesia. 2013 – 2017 Sebagai lembaga mandiri, kredibel, dan menjadi ikon dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang akuntabel serta masyarakat informasi yang partisipatif. 2017 – 2021 Terwujudnya masyarakat informasi yang maju, partisipatif, dan berkepribadian bangsa melalui Komisi Informasi yang mandiri dan berkeadilan menuju Indonesia cerdas dan sejahtera. 2021 – 2025 ???
  • 20. dadang-solihin.blogspot.com Potensi yang Ditemukan 20 • Dari kondisi objektif KI Pusat setelah dilakukan environmental scanning dengan analisa SOAR, maka didapat masing-masing lima-enam variabel untuk Strengths, Opportunities, Aspirations, dan Results. • Variabel-variabel ini merupakan potensi yang ditemukan dalam rangka membangun konsepsi optimalisasi KI Pusat untuk mendapatkan sosok KI Pusat yang diharapkan. • Aspek yang dinilai terhadap setiap variabel terpilih adalah: 1. Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak penting) sampai dengan 5 atau 6 (penting sekali), dan 2. Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase.
  • 21. dadang-solihin.blogspot.com Strengths 21 No Variabel NU BF NUxBF 1 Kewenangan untuk menyelesaikan sengketa informasi (st1). 4 20 80 2 Kewenangan untuk menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik (st2). 5 25 125 3 Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai (st3). 3 15 45 4 Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten (st4). 6 30 180 5 Tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil (CSO) terhadap Komisi Informasi (st5). 2 5 10 6 Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja- kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya (st6). 1 5 5 Jumlah 100 445
  • 22. dadang-solihin.blogspot.com Opportunities 22 No Variabel NU BF NUxBF 1 Perkembangan teknologi informasi dalam mendukung keterbukaan informasi (op1). 5 30 150 2 Pengarusutamaan keterbukaan informasi pada badan publik dan masyarakat oleh KI untuk memperkuat pelayanan dan kesejahteraan publik (op2). 3 20 60 3 Maraknya kebijakan pemerintah dalam penggunaan teknologi informasi untuk pelayanan publik dan isu tata kelola data (op3). 4 25 100 4 Komitmen pemerintah untuk tergabung dalam inisiatif-inisiatif global seperti Open Governmnet Indonesia (OGI), Sustainable Development Goals (SDGs) dan Extractive Industries Transparency Initiative (EITI). KI perlu merumuskan peran agar dapat mengambil bagian dalam pelaksanaan inisiatif-inisiatif tersebut (op4). 1 10 10 5 Meskipun KI Pusat dan KI Provinsi tidak ada hubungan secara struktural, akan tetapi KI Pusat tetaplah memiliki tanggungjawab dan peran untuk pemberdayaan KI Provinsi (op5). 2 15 30 Jumlah 100 350
  • 23. dadang-solihin.blogspot.com Aspirations 23 No Variabel NU BF NUxBF 1 Diperlukan adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran penting KI dalam rangka membentuk masyarakat informasi. (as1). 4 20 80 2 Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2). 6 35 210 3 Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian yang lebih komprehensif (as3). 5 30 150 4 Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu membutuhkan dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik (as4). 2 5 10 5 Diperlukan penambahan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang sudah ada (as5). 3 8 24 6 Diperlukan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang dibangun KI (as6). 1 2 2 Jumlah 100 476
  • 24. dadang-solihin.blogspot.com Results 24 No Variabel NU BF NUxBF 1 Meningkatnya peran KI dalam mendorong Badan Publik agar mematuhi dan melaksanakan UU KIP (re1). 5 25 125 2 Meningkatnya peran Komisi Informasi Pusat dalam mengawal peraturan perundangan lainnya agar tidak bertentangan dan kontra produktif dengan UU KIP (re2). 3 10 30 3 Meningkatnya partisipasi aktif KI dalam forum internasional terkait keterbukaan informasi publik dan jaminan akses informasi untuk mengakselerasi kampanye keterbukaan informasi publik (re3). 1 5 5 4 Berkurangnya tunggakan perkara dan sengketa informasi publik (re4). 4 25 100 5 KI memiliki sistem pelayanan sengketa informasi yang lebih memadai (re5). 2 5 10 6 Terwujudnya kerjasama untuk meningkatkan kolaborasi antara KI dengan stakeholders terkait dukungan kerja-kerja KI (re6). 6 30 180 Jumlah 100 450
  • 26. Strategi Apa yang Terpilih? dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. dadang-solihin.blogspot.com Gunakan Kekuatan untuk Mencapai Harapan 27 ASPIRATIONS/ HARAPAN 1. Diperlukan adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran penting KI dalam rangka membentuk masyarakat informasi. (as1) 2. Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2) 3. Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian yang lebih komprehensif. (as3) 4. Kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu membutuhkan dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik. (as4) 5. Diperlukan penambahan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang sudah ada. (as5) 6. Diperlukan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang dibangun KI. (as6) STRENGTH/ KEKUATAN 1. Kewenangan untuk menyelesaikan sengketa informasi (st1) 2. Kewenangan untuk menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik (st2) 3. Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai (st3) 4. Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten (st4) 5. Tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil (CSO) terhadap Komisi Informasi (st5) 6. Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja- kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya (st6)
  • 29. dadang-solihin.blogspot.com KI Pusat yang Diharapkan 1. Memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa informasi. 2. Memiliki kewenangan untuk menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik. 3. Tersedianya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai. 4. Memiliki tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten. 5. Memiliki dukungan yang tinggi dari organisasi masyarakat sipil (CSO) terhadap Komisi Informasi. 6. Memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-kerjanya seperti dengan Mahkamah Agung, Kepolisian, kementerian, dan lembaga non-struktural lainnya. 7. Adanya pendidikan publik mengenai keterbukaan informasi dan peran KI penting dalam rangka membentuk masyarakat informasi. 8. Adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2) 9. Adanya dukungan dengan kajian dan penelitian yang lebih komprehensif untuk produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye. 10. Adanya dukungan strategi komunikasi yang terencana dengan baik terhadap kajian-kajian dan sikap KI pada satu kasus tertentu. 11. Adanya penambahan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa dan peningkatan kapasitas staf yang sudah ada. 12. Adanya sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang dibangun KI. 29
  • 31. dadang-solihin.blogspot.com Rationalitas Kebijakan Optimalisasi KI Pusat 1. Kewenangan yang diberikan undang-undang kepada KI Pusat untuk menyelesaikan sengketa informasi dan menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik merupakan kekuatan yang cukup besar dan strategis. Namun masih diperlukan optimalisasi KI Pusat guna Keterbukaan Informasi Publik dalam rangka Ketahanan Nasional. 2. Berdasarkan analisis SOAR, variabel yang memiliki Nilai Urgensi dan Bobot Faktor tertinggi adalah: a. Strengths: Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten (st4), b. Opportunities: Adanya perkembangan teknologi informasi dalam mendukung keterbukaan informasi (op1) c. Aspirations: Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2), d. Results: Terwujudnya kerjasama untuk meningkatkan kolaborasi antara KI dengan stakeholders terkait dukungan kerja-kerja KI (re6). 31
  • 32. Dibutuhkan adanya penguatan dalam penggunaan media sosial dan pengelolaan relasi dengan mass media (as2) Terwujudnya kerjasama untuk meningkatkan kolaborasi antara KI dengan stakeholders terkait dukungan kerja-kerja KI (re6) Isu Strategis Variabel yang Memiliki NU dan BF Tertinggi dadang-solihin.blogspot.com 32 Memiliki Tim kerja (Komisioner, Staf, Tenaga Ahli, dan Asisten Ahli) yang solid dan kompeten (st4) Adanya perkembangan teknologi informasi dalam mendukung keterbukaan informasi (op1)
  • 33. dadang-solihin.blogspot.com Tim Kerja yang Solid dan Kompeten (Strength) 33 1. Punya Visi dan Misi yang Sama Dari mulai pimpinan hingga anggota tim harus memiliki visi dan misi yang sama. Sehingga dalam setiap tindakan yang diambil merupakan pengejawantahan dari visi dan misi tim. Bukan visi dan misi individu. 2. Bangun Rasa Saling Percaya Rasa saling percaya menjadi syarat mutlak untuk bisa membangun kerja tim yang solid. Karena tidak akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling percaya. Akhirnya seluruh anggota hanya bekerja masing-masing secara individual. 3. Komunikasi Intensif Lakukan komunikasi secara intensif. Baik melalui meeting pagi atau pertemuan lain yang dilakukan oleh seluruh anggota tim kerja. Sehingga setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus dilaksanakan. Komunikasi tidak perlu harus selalu bertatap muka. Saat ini sudah banyak aplikasi komunikasi yang bisa digunakan. 4. Adakan Kegiatan Bersama Dalam usaha membangun kerja tim yang solid, mutlak harus sering melakukan kegiatan bersama, khususnya hal-hal di luar pekerjaan, seperti olah raga, dll. 5. Buat Sistem Penghargaan Pacu motivasi bekerja seluruh tim dengan membuat sistem penghargaan. Siapa pun yang punya prestasi, laik diganjar dengan reward. Inti dari pemberian penghargaan ini adalah agar seluruh tim merasa kerja keras mereka dihargai oleh organisasi. Selain itu, dengan sistem penghargaan, anggota tim yang lain pun akan terpacu untuk memberi yang terbaik.
  • 34. dadang-solihin.blogspot.com Tim Kerja yang Solid dan Kompeten (Strength) 34 6. Pahami Peran dan Tanggung Jawab Membangun kerja tim yang kompak dan efektif pasti butuh pemahaman tentang peran dan tanggung jawab. Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas masing-masing. 7. Tingkatkan Kompetensi Tim Seperti halnya peran dan tanggung jawab, tingkat kompetensi yang dimiliki tim pun pasti berbeda. Jika ternyata tingkat kompetensi antaranggota tim terlalu jauh perbedaannya, saatnya untuk meningkatkannya melalui pelatihan. 8. Saling menghormati dan Menghargai Perbedaan pendapat dan perselisihan adalah sebuah hal yang jamak terjadi dalam sebuah tim. Justru dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan menuju target yang dicanangkan. 9. Komitmen yang Kuat Untuk membentuk sebuah kerja tim yang kompak dan solid dibutuhkan komitmen yang kuat dari setiap anggota. Karena setiap orang akan saling menopang kerja anggota yang lain. Satu orang pincang, maka proses kerja pun tidak akan maksimal. 10. Evaluasi Rutin Kunci sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana yang sudah berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi, atau kekurangan apa yang harus diperbaiki.
  • 35. dadang-solihin.blogspot.com Teknologi Informasi dalam Mendukung Keterbukaan Informasi (Opportunities) 35 • Penguatan komitmen Badan Publik untuk menyediakan informasi yang akurat, transparan dan akuntabel dalam setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. • Penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi digital serta media baru dan dengan melakukan edukasi literasi digital kepada masyarakat. • Akselerasi peningkatan pengetahuan mengenai keterbukaan informasi publik melalui inovasi agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
  • 36. dadang-solihin.blogspot.com Penguatan Penggunaan Media Sosial dan Pengelolaan Relasi dengan Mass Media (Aspirations) 36 • Serving the media (pelayanan kepada media), • Establishing a reputations for reliability (menegakkan reputasi organisasi agar tetap dipercaya), • Supplying good copy (memasok naskah informasi yang baik), • Cooperations in providing material (kerjasama dalam menyediakan bahan informasi), • Providing verification facilities (menyediakan fasilitas verifikasi), • Building personal relationship with the media (membangun hubungan secara personal dengan media).
  • 37. dadang-solihin.blogspot.com Kolaborasi dengan Stakeholdres Terkait (Result) 37 • Kolaboratif bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama dengan membentuk tim dan membangun kemitraan yang efektif. • Perilaku yang Kolaboratif: a. Saling percaya; b. Saling menghormati; c. Aktif dalam perbincangan tematik; d. Produktif dan kreatif menangani konflik; dan e. Mampu melakukan coaching dan mentoring.
  • 39. dadang-solihin.blogspot.com Kesimpulan 39 • Kewenangan yang diberikan undang-undang kepada KI Pusat untuk menyelesaikan sengketa informasi dan menyusun regulasi tentang keterbukaan informasi publik merupakan kekuatan yang cukup besar dan strategis. • Namun masih diperlukan optimalisasi Komisi Informasi Pusat guna keterbukaan informasi publik dalam rangka ketahanan nasional.
  • 40. dadang-solihin.blogspot.com Rekomendasi Kebijakan: VMTS 40 Visi 2021-2025: “Menjadi Komisi Informasi Pusat yang handal, profesional, dan modern dalam meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik dalam rangka Ketahanan Nasional”
  • 41. dadang-solihin.blogspot.com Misi 41 1. Meningkatkan kesadaran kritis masyarakat agar mampu mengakses dan menggunakan informasi secara bertanggungjawab dan aktif berpartisipasi dalam proses pembuatan serta pelaksanaan kebijakan publik dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. 2. Menguatkan kelembagaan Komisi Infomasi melalui konsolidasi, publikasi dan pendalaman wawasan, kompetensi serta distribusi tanggungjawab sesuai prinsip kesetaraan dan keadilan. 3. Mengoptimalkan kualitas kebijakan dan penyelesaian sengketa informasi publik dengan mengedepankan prinsip cepat, tepat waktu, biaya ringan dan sederhana. 4. Membangun kolaborasi dengan stakeholders strategis. 5. Meningkatkan kapasitas dan peran badan publik agar lebih proaktif dalam memberikan pelayanan informasi publik.
  • 42. dadang-solihin.blogspot.com Tujuan 42 1. Meningkatkan jumlah akses dan penggunaan informasi publik oleh komunitas masyarakat. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi publik oleh badan publik. 3. Meningkatkan kualitas SDM Komisi Informasi pada bidang kepemimpinan, protokoler, integritas, menulisdan legal drafting. 4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Komisi Informasi Provinsi dalam penyelesaian sengketa informasi, strategi komunikasi, dan kolaborasi keterbukaan. 5. Menyusun dokumen strategi komunikasioleh Komisi Informasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi. 6. Melaksanakan kajian-kajian tematis terkait keterbukaan informasi publik. 7. Menerbitkan jurnal, kajian dan buku oleh Komisi Informasi. 8. Menyelesaikan kasus dan tunggakan kasus sengketa informasi publik. 9. Membangun sistem manajemen perkara berbasis web aplikasi. 10. Meningkatkan kolaborasi dengan stakeholders strategis.
  • 43. dadang-solihin.blogspot.com Sasaran 43 1. Meningkatnya jumlah akses dan penggunaan informasi publik oleh komunitas masyarakat. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi publik oleh badan publik. 3. Meningkatnya kualitas SDM Komisi Informasi pada bidang kepemimpinan, protokoler, integritas, menulisdan legal drafting. 4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Komisi Informasi Provinsi dalam penyelesaian sengketa informasi,strategi komunikasi, dan kolaborasi keterbukaan. 5. Adanya dokumen strategi komunikasi oleh Komisi Informasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi. 6. Tersedianya kajian-kajian tematis terkait keterbukaan informasi publik. 7. Adanya penerbitan jurnal, kajian dan buku oleh Komisi Informasi. 8. Terselesaikannya kasus dan tunggakan kasus sengketa informasi publik. 9. Adanya sistem manajemen perkara berbasis web aplikasi. 10. Meningkatnya kolaborasi dengan stakeholders strategis.