Dokumen tersebut menyajikan informasi mengenai latar belakang dan pengalaman kerja Dadang Solihin. Beberapa poin penting yang disajikan adalah:
1. Dadang Solihin adalah pejabat pemerintah yang saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata.
2. Ia memiliki pengalaman kerja lebih dari 32 tahun di berbagai lembaga pemerintahan dan swasta.
3. Dadang Solihin juga akt
2. Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi
Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni
Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan pada Agustus 2019 ia
lulus sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana Utama Angkatan XI dari LPEM-
FEB Universitas Indonesia. Pada 2020 ia dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL)
Komisariat Provinsi DKI Jakarta.
Dadang Solihin adalah Dosen Tetap pada Program Pascasarjana Institut STIAMI. Pejabat yang
sehari-hari bekerja sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata ini adalah
seorang Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Bandung dan MA in Economics
dari University of Colorado at Denver, USA.
Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 32 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak
awal 1988, dimana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah menjadi
Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015- 2018.
Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan
Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan peserta
terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan
Wibawa Seroja Nugraha.
dadang-solihin.blogspot.com 2
3. Prophetic Leadership
Prinsip kepemimpinan profetik:
• Pertama, meneladani empat sifat wajib yang menjadi karakter utama Nabi Muhammad SAW,
yaitu (1) Sidik, (2) Amanah, (3) Tabligh, dan (4) Fatanah.
(1) Dengan sifat sidik, ia menolak segala bentuk kebohongan, tidak memelihara hoaks, dan
senantiasa memperjuangkan kebenaran untuk kemakmuran rakyatnya. Pemimpin harus
menjadi orang yang jujur, bertindak benar, dan memiliki kepribadian integritas antara pikiran,
ucapan, dan perbuatan.
(2) Dengan sifat amanah, jabatan diyakini sebagai amanah rakyat yang harus dipikul dan
pertanggungjawabannya juga kepada Allah SWT.
(3) Sifat tabligh menuntut pemimpin harus komunikatif terhadap rakyatnya baik dalam
menyampaikan kebijakan maupun mendengar keluhan rakyat.
(4) Adapun sifat fatanah, menuntut setiap pemimpin cerdas menyelesaikan masalah dan arif
melahirkan kebijakan. Pemimpin profetik juga memiliki kecerdasan rohani sehingga hatinya
tetap memiliki koneksi yang kuat dengan Allah SWT. Dengan begitu, kebijakannya selalu
disandarkan pada Allah sehingga tidak menyengsarakan rakyatnya.
http://dadang-solihin.blogspot.com 3
Kepemimpinan yang menerapkan karakter kepemimpinan para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW.
4. Prophetic Leadership
• Kedua, meneladani sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW seperti yang dijelaskan dalam
surah at-Taubah ayat 128.
(1) Berat dirasakan oleh Nabi penderitaan orang lain (azizun alaihi ma anittum). Inilah pemimpin
sejati yang memiliki kepekaan atas kesulitan rakyatnya (sense of crisis).
(2) Nabi juga amat sangat berkeinginan agar umatnya aman, sentosa, dan selamat dunia akhirat
(harishun 'alaikum). Kepemimpinan profetik memiliki semangat yang tinggi untuk
mewujudkan rakyatnya berprestasi sehingga bangsanya meraih kemajuan gemilang (sense of
achievement).
(3) Nabi SAW juga memiliki sifat kasih sayang (raufunrahim) terhadap umatnya, bahkan orang-
orang yang memusuhinya. Ia tidak pernah menginginkan kebinasaan ditimpakan pada orang
lain, tidak pernah menyerang kecuali dalam mempertahankan diri dari serangan musuh
dalam peperangan.
http://dadang-solihin.blogspot.com 4
5. Prophetic Leadership
• Ketiga, meneladani akhlak Nabi SAW yang mencintai, mengamalkan dan mengajarkan Alquran.
• Alquran menegaskan, Nabi SAW memiliki akhlak yang agung (al-Qalam ayat 4). Ketika A’isyah
ditanya tentang akhlak Nabi, jawabnya, "kana khuluqu al-Quran", akhlak Nabi itu adalah
Alquran.
• Maka, kepemimpinan profetik akan dimiliki setiap pemimpin yang mau mengkaji Alquran untuk
ditadaburi, diamalkan, dan diajarkan.
• Sebaliknya, umat Islam yang memperoleh amanah sebagai pemimpin, tapi enggan atau jauh
dari Alquran, niscaya hatinya akan keras, tertutup dari cahaya dan pertolongan Allah SWT.
Padahal, menjalankan amanah sebagai pemimpin butuh pertolongan-Nya.
Sumber: Muhammad Kosim (2020), https://www.republika.id/posts/11581/kepemimpinan-profetik
http://dadang-solihin.blogspot.com 5
6. Kepemimpinan yang Lincah (Agile Leadership)
http://dadang-solihin.blogspot.com 6
People Agility
Change Agility
Result Agility
Mental Agility
Learning Agility Mampu mempelajari dan memahami pengetahuan baru dengan cepat.
Mampu bertahan dalam berbagai tekanan mental.
Tetap berprestasi dalam kondisi apapun.
Mampu beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem.
Mampu bekerjasama dengan siapapun.
Ciri Agile Leadership atau Ketangkasan dalam Kepemimpinan:
7. Tiga Karakter Utama RI 4.0
http://dadang-solihin.blogspot.com 7
Inovasi
Otomasi
Transformasi
Informasi
• Transformasi informasi terjadi secara cepat karena dukungan
internet.
• Kapasitas penampungan data semakin besar tetapi ukurannya
semakin kecil, kecepatan pengiriman data semakin tak terbendung.
• Banyak pekerjaan yang mengubah dan mengurangi peran manusia
dan digantikan penggunaan peran mesin.
• Hal ini berdampak terhadap penurunan biaya produksi dan
meningkatkan output pekerjaan.
• Semua bidang kehidupan berlomba-lomba menghasilkan ragam
inovasi untuk mempermudah kehidupan.
• Eksistensi Negara, lembaga, dan perusahaan sangat ditentukan
seberapa intensif mereka menghasilkan inovasi.
8. Apa Itu Good Governance?
• Governance adalah kolaborasi antara
pentahelix stakeholders yang bersendikan
pada prinsip transparansi, akuntabilitas,
partisipatif, dsb
• Apabila prinsip-prinsip tersebut dipenuhi,
maka Governance akan Good.
http://dadang-solihin.blogspot.com 8
Community
Pentahelix
9. Manfaat Good Governance
1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi.
2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan
yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.
3. Terhapusnya peraturan perUU-an dan tindakan yang bersifat
diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan
masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik.
5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan
perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
http://dadang-solihin.blogspot.com 9
10. Prinsip Good Governance
1. Wawasan ke Depan (Visionary)
2. Keterbukaan & Transparansi (Openness
&Transparency)
3. Partisipasi Masyarakat (Participation)
4. Tanggung Gugat (Accountability)
5. Supremasi Hukum (Rule of Law)
6. Demokrasi (Democracy)
7. Profesionalisme & Kompetensi (Profesionalism
& Competency)
8. Daya Tanggap (Responsiveness)
9. Keefisienan & Keefektifan (Efficiency &
Effectiveness)
10. Desentralisasi (Decentralization)
11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan
Masyarakat (Private Sector & Civil Society
Partnership)
12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan
(Commitment to Reduce Inequality)
13. Komitmen pada Lingkungan Hidup (Commitment to
Environmental Protection)
14. Komitmen pada Pasar yang Fair (Commitment to
Fair Market)
http://dadang-solihin.blogspot.com 10
11. 1. Wawasan ke Depan (Visionary)
• Adanya visi dan strategi yang jelas dan mapan
dengan menjaga kepastian hukum;
• Adanya kejelasan setiap tujuan kebijakan dan
program;
• Adanya dukungan dari pelaku untuk
mewujudkan visi.
• Peraturan/kebijakan yang memberikan
kekuatan hukum pada visi dan strategi;
• Proses penentuan visi dan strategi secara
partisipatif.
http://dadang-solihin.blogspot.com 11
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
12. 2. Keterbukaan & Transparansi
(Openness & Transparency)
• Tersedianya informasi yang memadai pada
setiap proses penyusunan dan implementasi
kebijakan publik;
• Adanya akses pada informasi yang siap,
mudah dijangkau, bebas diperoleh, dan tepat
waktu.
• Peraturan yang menjamin hak untuk
mendapatkan informasi;
• Pusat/balai informasi;
• Website (e-government, e-procurement, dsb);
• Medsos
• Iklan layanan masyarakat;
• Media cetak;
• Papan pengumuman.
http://dadang-solihin.blogspot.com 12
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
13. 3. Partisipasi Masyarakat (Participation)
• Adanya pemahaman penyelenggara negara
tentang proses/metode partisipatif;
• Adanya pengambilan keputusan yang
didasarkan atas konsensus bersama.
• Pedoman pelaksanaan proses partisipatif;
• Forum konsultasi dan temu publik, termasuk
forum stakeholders;
• Media massa nasional maupun media lokal
sebagai sarana penyaluran aspirasi
masyarakat;
• Mekanisme/peraturan untuk mengakomodasi
kepentingan yang beragam.
http://dadang-solihin.blogspot.com 13
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
14. 4. Tanggung Gugat (Accountability)
• Adanya kesesuaian antara pelaksanaan
dengan standar prosedur pelaksanaan;
• Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan
atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan.
• Mekanisme pertanggungjawaban;
• Laporan tahunan;
• Laporan pertanggungjawaban;
• Sistem pemantauan kinerja penyelenggara
negara;
• Sistem pengawasan;
• Mekanisme reward and punishment.
http://dadang-solihin.blogspot.com 14
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
15. 5. Supremasi Hukum (Rule of Law)
• Adanya kepastian dan penegakan hukum;
• Adanya penindakan terhadap setiap
pelanggar hukum;
• Adanya pemahaman mengenai pentingnya
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
• Peraturan perundang-undangan;
• Sistem yuridis yang terpadu/terintegrasi
(kepolisian, kejaksaan, pengadilan);
• Reward and punishment yang jelas bagi
aparat penegak hukum
(kepolisian,kehakiman, kejaksaan);
• Sistem pemantauan lembaga peradilan yang
obyektif, independen, dan mudah diakses
publik (Ombudsman);
• Sosialisasi mengenai kesadaran hukum.
http://dadang-solihin.blogspot.com 15
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
16. 6. Demokrasi (Democracy)
• Adanya kebebasan dalam menyampaikan
aspirasi dan berorganisasi;
• Adanya kesempatan yang sama bagi anggota
masyarakat untuk memilih dan membangun
konsensus dalam pengambilan keputusan
kebijakan publik.
• Peraturan yang menjamin adanya hak dan
kewajiban yang sama bagi anggota
masyarakat untuk turut serta dalam
pengambilan keputusan kebijakan publik.
http://dadang-solihin.blogspot.com 16
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
17. 7. Profesionalisme & Kompetensi
(Profesionalism & Competency)
• Berkinerja tinggi;
• Taat asas;
• Kreatif dan inovatif;
• Memiliki kualifikasi di bidangnya.
• Standar kompetensi yang sesuai dengan
fungsinya;
• Kode etik profesi;
• Sistem reward and punishment yang jelas;
• Sistem pengembangan sumber daya manusia
(SDM);
• Standar dan indikator kinerja.
http://dadang-solihin.blogspot.com 17
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
18. 8. Daya Tanggap (Responsiveness)
• Tersedianya layanan pengaduan dengan
prosedur yang mudah dipahami oleh
masyarakat;
• Adanya tindak lanjut yang cepat dari laporan
dan pengaduan.
• Standar Pelayanan Publik;
• Prosedur dan layanan pengaduan hotline;
• Fasilitas komunikasi.
http://dadang-solihin.blogspot.com 18
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
19. 9. Keefisienan & Keefektifan
(Efficiency & Effectiveness)
• Terlaksananya administrasi penyelenggaraan
negara yang berkualitas dan tepat sasaran
dengan penggunaan sumberdaya yang
optimal;
• Adanya perbaikan berkelanjutan;
• Berkurangnya tumpang tindih
penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja.
• Standar dan indikator kinerja untuk menilai
efisiensi dan efektivitas pelayanan;
• Survei-survei kepuasan stakeholders.
http://dadang-solihin.blogspot.com 19
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
20. 10. Desentralisasi (Decentralization)
• Adanya kejelasan pembagian tugas dan
wewenang dalam berbagai tingkatan jabatan.
• Peraturan perundangan mengenai:
1. Struktur organisasi yang tepat dan jelas;
2. Job description (uraian tugas) yang jelas.
http://dadang-solihin.blogspot.com 20
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
21. 11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan
Masyarakat (Private Sector & Civil Society Partnership)
• Adanya pemahaman aparat pemerintah
tentang pola-pola kemitraan;
• Adanya lingkungan yang kondusif bagi
masyarakat kurang mampu (powerless) untuk
berkarya;
• Terbukanya kesempatan bagi
masyarakat/dunia usaha swasta untuk turut
berperan dalam penyediaan pelayanan
umum;
• Adanya pemberdayaan institusi ekonomi
lokal/Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
• Peraturan-peraturan dan pedoman yang
mendorong kemitraan pemerintah-dunia
usaha swasta-masyarakat;
• Peraturan-peraturan yang berpihak pada
masyarakat kurang mampu;
• Program-program pemberdayaan.
http://dadang-solihin.blogspot.com 21
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
22. 12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan
(Commitment to Reduce Inequality)
• Adanya langkah-langkah atau kebijakan yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
dasar bagi masyarakat yang kurang mampu
(subsidi silang, affirmative action, dsb);
• Tersedianya layanan-layanan/fasilitas-fasilitas
khusus bagi masyarakat tidak mampu;
• Adanya kesataraan dan keadilan gender;
• Adanya pemberdayaan kawasan tertinggal.
• Peraturan-peraturan yang berpihak pada
pemberdayaan gender, masyarakat kurang
mampu, dan kawasan tertinggal;
• Program-program pemberdayaan gender,
masyarakat kurang mampu, dan kawasan
tertinggal.
http://dadang-solihin.blogspot.com 22
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
23. 13. Komitmen pada Lingkungan Hidup
(Commitment to Environmental Protection)
• Adanya keseimbangan antara pemanfaatan
sumber daya alam dan
perlindungan/konservasinya;
• Penegakan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan;
• Rendahnya tingkat pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
• Rendahnya tingkat pelanggaran perusakan
lingkungan.
• Peraturan dan kebijakan yang menjamin
perlindungan dan pelestarian sumber daya
alam dan lingkungan hidup;
• Forum kegiatan peduli lingkungan;
• Reward and punishment dalam pemanfaatan
sumber daya alam dan perlindungan
lingkungan hidup.
http://dadang-solihin.blogspot.com 23
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
24. 14. Komitmen pada Pasar yang Fair
(Commitment to Fair Market)
• Tidak ada monopoli;
• Berkembangnya ekonomi masyarakat;
• Terjaminnya iklim kompetisi yang sehat.
• Peraturan-peraturan mengenai persaingan
usaha yang menjamin iklim kompetisi yang
sehat.
http://dadang-solihin.blogspot.com 24
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
25. http://dadang-solihin.blogspot.com 25
Bagaimana Mewujudkan Good Governance?
• Membutuhkan komitmen kuat, daya tahan dan waktu yang tidak
singkat, diperlukan pembelajaran, pemahaman, serta implementasi
nilai-nilai kepemerintahan yang baik pada seluruh stakeholders.
• Perlu adanya kesepakatan bersama serta rasa optimistik yang tinggi
dari seluruh komponen bangsa bahwa kepemerintahan yang baik
dapat diwujudkan demi mencapai masa depan bangsa dan negara
yang lebih baik.