SlideShare a Scribd company logo
Nama : Dadang Solihin
Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961
Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah
Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2
Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248
Email : dadangsol@yahoo.com
Websites :
 www.dadangsolihin.com
 www.flickr.com/photos/dadangsolihin
 www.slideshare.net/dadangsolihin
 www.docstoc.com/profile/DadangSolihin
Materi
• Pembangunan Daerah
• Pemberdayaan Masyarakat
• Pengembangan Ekonomi Lokal
• PNPM Mandiri
• Building and Reinventing Governance
Reform (BRIDGE)
• Permasalahan dan Isu-Isu Strategis
Comdev
3
www.dadangsolihin.com
4
www.dadangsolihin.com
Pembangunan Daerah (1/2)
 Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana
untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga
tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam:
• memberikan pelayanan kepada masyarakat,
• mengelola sumber daya ekonomi daerah.
 Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk
memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga:
• tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat
untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan
tenteram,
• memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi
peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
5
www.dadangsolihin.com
Pembangunan Daerah (2/2)
• Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi
daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada
terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance).
• Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat
dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu:
pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.
• Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran
yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum
yang kondusif bagi unsur-unsur lain.
• Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan
lapangan kerja dan pendapatan.
• Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi
dan politik.
6
www.dadangsolihin.com
Pergeseran Paradigma:
From Government to Governance
Government Governance
 Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
 Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
 Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
7
www.dadangsolihin.com
Pelaku Pembangunan: Paradigma
Governance
 Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
 Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
Good.
Dunia Usaha
Swasta
Pemerintah Masyarakat
Nilai
Pertumbuhan
Redistibusi
Melalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
8
www.dadangsolihin.com
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
Executive
Judiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Women’s groups
Media
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
9
www.dadangsolihin.com
Troika
10
www.dadangsolihin.com
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
VISI
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
Pemerintah
Masyarakat
Dunia Usaha
Good Governance
11
www.dadangsolihin.com
Model Governance
GOVERNANCE
Perusahaan
transnasional
Organisasi
Antar Pemerintah
LSM
Internasional
Perusahaan
Lokal
Pemerintah
Lokal
LSM Lokal
Perusahaan
Nasional
Ormas/LSM
Nasional
Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga
Tingkat
Supranasional
Tingkat
Nasional
Tingkat
Subnasional
(Kamarack and Nye Jr., 2002)
12
www.dadangsolihin.com
www.dadangsolihin.com 13
www.dadangsolihin.com 14
Mengapa Pemberdayaan?
Konsep Pertumbuhan
• Pembangunan dipandang sebagai proses yang
berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil per kapita
melalui peningkatan jumlah dan produktivitas sumber daya.
Konsep Pemberdayaan Masyarakat
• Konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial.
• Konsep ini mencerminkan paradigma pembangunan yang bersifat
"people-centered, participatory, empowering, and sustainable"
(Chambers, 1995).
www.dadangsolihin.com 15
Upaya Memberdayakan Masyarakat
1. Enabling
Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang.
2. Empowering
Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat.
3. Protecting
Mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
16
www.dadangsolihin.com
Pemberdayaan Masyarakat (Community
Empowerment)
Perluasan Kesempatan (Promoting
Opportunity)
Pengembangan Perlindungan Sosial
(Enhancing Social Security)
Strategi Utama
Pemberdayaan Masyarakat
1.
2.
3.
www.dadangsolihin.com 17
Pemberdayaan Masyarakat
(Community Empowerment)
meliputi:
a. Pembentukan iklim demokrasi dan partisipasi secara umum di
tingkat nasional sampai desa
 sampai menjadi nilai yang inheren pada setiap tindakan
dalam program pemberdayaan masyarakat;
 demokrasi memungkinkan pelebaran makna permasalahan
dari lapisan bawah kepada elite masyarakat;
b. Desentralisasi dan kemandirian dalam pengambilan keputusan
 agar masalah dan penyelesaiannya memiliki akar empiris
yang kuat;
 hal ini meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam upaya
pemecahan masalah pembangunan;
1.
www.dadangsolihin.com 18
Lanjutan…
c. Peningkatan kemampuan pemerintah pusat dan daerah dalam
melayani kebutuhan penduduk miskin dan marjinal;
d. Keberlanjutan program atau kegiatan dengan memfasilitasi gerakan
masyarakat dalam memelihara maupun meningkatkan hasil
program dan proyek tersebut;
e. Penyediaan fasilitator untuk menggerakkan kehidupan kelompok
dan masyarakat lokal, serta memberi pengetahuan manajerial;
 fasilitator juga berfungsi sebagai mediator untuk memungkinkan
komunikasi yang setara dari penduduk miskin dan marjinal
kepada pihak lainnya sehingga akses kepada penduduk miskin
terbuka lebar;
1.
www.dadangsolihin.com 19
Perluasan Kesempatan
(Promoting Opportunity)
meliputi:
a. Penyusunan kebijakan publik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial, dan budaya dialokasikan kepada lapisan miskin dan
marjinal;
b. Pembangunan prasarana dan sarana fisik di bidang transportasi,
komunikasi, perumahan, kesehatan, terutama untuk daerah-
daerah tertinggal; pembangunan fisik diarahkan untuk
meningkatkan dan mempercepat perolehan impak kepada
perkembangan ekonomi wilayah;
c. Pemberian akses kepada lembaga pendidikan, lembaga
ekonomi, lembaga sosial, lembaga politik, lembaga budaya,
terutama kepada keluarga miskin dan golongan perempuan;
dengan demikian lapisan bawah dan kelompok marjinal memiliki
modal untuk bersaing dalam kehidupan modern.
2.
www.dadangsolihin.com 20
Pengembangan Perlindungan Sosial
(Enhancing Social Security)
meliputi:
a. Pemberian legalitas kepada properti penduduk miskin agar bisa
digunakan sebagai modal kerja dan perolehan kredit mikro/kecil;
b. Pembentukan atau penguatan kelompok atau organisasi secara
modern agar penduduk miskin dapat memanfaatkan akses
ekonomi, politik, sosial dan budaya bagi peningkatan ketahanan
sosial dan kesejahteraan masyarakat;
c. Pembangunan jaringan kerjasama antara individu, lembaga/
kelompok swadaya masyarakat, lembaga pemerintahan, dan
lembaga ekonomi;
 jaringan berguna untuk memperluas batas kemampuan
individu atau kelompok, serta sebagai pertahanan dari krisis
yang mungkin menghadang secara mendadak.
3.
www.dadangsolihin.com 21
Peranan Pemerintahan Daerah (1/2)
1. Memahami aspirasi masyarakat dan harus peka terhadap masalah
yang dihadapi oleh masyarakat .
2. Membangun partisipasi masyarakat .
 Berilah sebanyak-banyaknya kepercayaan pada masyarakat
untuk memperbaiki dirinya sendiri.
 Aparat pemerintah membantu memecahkan masalah yang tidak
dapat diatasi oleh masyarakat sendiri.
3. Menyiapkan masyarakat dengan sebaiknya, baik pengetahuannya
maupun cara bekerjanya, agar upaya pemberdayaan masyarakat
dapat efektif.
 Ini merupakan bagian dari upaya pendidikan sosial untuk
memungkinkan masyarakat membangun dengan kemandirian.
www.dadangsolihin.com 22
Peranan Pemerintahan Daerah (2/2)
4. Membuka dialog dengan masyarakat.
 Keterbukaan dan konsultasi ini amat perlu untuk meningkatkan
kesadaran (awareness) masyarakat,
 agar aparat dapat segera membantu jika ada masalah yang
tidak dapat diselesaikan sendiri oleh rakyat.
4. Membuka jalur informasi dan akses yang diperlukan oleh
masyarakat yang tidak dapat diperolehnya sendiri.
5. Menciptakan instrumen peraturan dan pengaturan mekanisme
pasar yang memihak golongan masyarakat yang lemah.
www.dadangsolihin.com 23
Peranan LSM
1. LSM dapat berperan sebagai:
 pelaksana program pemerintah (mewakili pemerintah),
 dapat menjadi konsultan pemerintah, dan
 dapat juga menjadi konsultan masyarakat dalam program
pemerintah.
2. LSM dapat pula mengembangkan programnya sendiri dan
bersinergi dengan program pemerintah.
3. LSM diposisikan sebagai mitra pemerintah dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
www.dadangsolihin.com 24
Peranan Koperasi
1. Koperasi merupakan wadah ekonomi rakyat yang secara
khusus dinyatakan dalam konstitusi sebagai bangun usaha
yang paling sesuai untuk demokrasi ekonomi Indonesia.
2. Koperasi dapat merupakan wahana yang efektif bagi upaya
pemberdayaan masyarakat, dengan membangun manusia
modern namun dengan dasar-dasar kekeluargaan dan
kegotongroyongan yang menjadi ciri demokrasi Indonesia.
3. Koperasi harus menjadi sasaran bagi pengembangan kelompok
masyarakat yang sudah dapat melampaui tahap awal
kerjasama dan kerja bersama dalam kelompok.
4. Kelompok dan anggotaanggotanya harus benar-benar
dipersiapkan, agar bentuk koperasi dapat sungguh-sungguh
menunjang upaya meningkatkan kegiatan usaha para anggota
yang dilakukan secara bersama.
www.dadangsolihin.com 25
Peranan Pendamping (1/2)
1. Masyarakat pada umumnya mempunyai keterbatasan dalam
mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, diperlukan pendamping
untuk membimbing dalam upaya memperbaiki kesejahteraannya.
2. Pendamping bertugas menyertai proses pembentukan dan
penyelenggaraan kelompok masyarakat sebagai fasilitator,
komunikator, ataupun dinamisator.
3. Lingkup pembinaan yang dilakukan para pendamping meliputi
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, yakni kualitas
para anggota dan pengurus kelompok serta peningkatan
kemampuan usaha anggota. Untuk maksud tersebut, pendamping
perlu mengenal dan mengadakan komunikasi yang intensif dengan
kelompok.
www.dadangsolihin.com 26
Peranan Pendamping (2/2)
4. Pendamping yang paling efektif adalah dari anggota masyarakat
itu sendiri, yaitu anggota masyarakat yang telah lebih sejahtera
dan telah berhasil dalam kehidupan dan kegiatan ekonominya.
5. Selain itu, pendamping dapat diambil dari petugas lapangan pada
tingkat kecamatan dan desa dari berbagai departemen dan
lembaga kemasyarakatan.
6. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, pendamping
harus siap bekerja setiap waktu, menghadiri pertemuan kelompok,
mengorganisasikan program latihan, serta membantu kelompok
dalam memperoleh akses terhadap berbagai pelayanan yang
dibutuhkan.
Meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah
Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses
Manfaat Kesejahteraan
Kemampuan Kultural dan
Politis
 Evaluasi positif terhadap
kontribusi ekonomi dirinya
 Keinginan Memiliki
kesempatan ekonomi
yang setara
 Keinginan memiliki
kesamaan hak terhadap
sumber yang ada pada
rumah tangga dan
masyarakat
Kepercayaan diri dan
kebahagiaan
Keinginan memiliki
kesejahteraan yang setara
Keinginan membuat
membuat keputusan
mengenai diri dan orang
lain
Keinginan untuk
mengontrol jumlah anak
 Assetiveness dan otonomi
 Keinginan untuk
menghadapi subordinasi
gender termasuk tradisi
budaya, diskriminasi
hukum dan pengucilan
politik
 Keinginan terlibat dalam
proses-proses budya,
hukum dan poliyik
Edi Suharto, 2005
Indikator Pemberdayaan Masyarakat
27
www.dadangsolihin.com
Meningkatkan kemampuan individu untuk berubah dan Meningkatkan
kesempatan untuk memperoleh akses
Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses
Manfaat Kesejahteraan
Kemampuan Kultural dan
Politis
 Akses terhadap pelayanan
keuangan mikro
 Akses terhadap
pendapatan
 Akses terhadap aset-aset
produktif dan kepemilikan
rumah tangga
 Akses terhadap pasar
 Penurunan beban dalam
pekerjaan domestik,
termasuk perawatan anak
Keterampilan, termasuk
melek huruf.
Status kesehatan dan gizi
Kesadaran mengenai dan
akses terhadap pelayanan
kesehatan reproduksi.
Ketersediaan pelayanan
kesejahteraan publik
 Mobilitas dan akses
terhadap dunia diluar
rumah
 Pengetahuan mengenai
proses hukum, politik dan
kebudayaan
 Kemampuan
menghilangkan hambatan
formal yang merintangi
akses terhadap proses
hukum, politik dan
kebudayaan
Indikator Pemberdayaan Masyarakat
28
www.dadangsolihin.com
Perubahan pada hambatan pada tingkat rumah tangga dan
masyarakat
Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses
Manfaat Kesejahteraan
Kemampuan Kultural dan
Politis
 Kontrol atas penggunaan
pinjaman dan tabungan
serta keuntungan yang
dihasilkannya.
 Kontrol atas pendapatan
aktivitas produktif keluarga
yang lainnya.
 Kontrol atas lokasi tenaga
kerja keluarga.
 Tindakan individu
menghadapi diskriminasi
atas akses terhadap
sumber dan pasar
Kontrol atas ukuran
konsumsi keluarga dan
aspek bernilai lainnya dari
pembuatan keputusan
keluarga termasuk
keputusan keluarga
berencana
Aksi individu untuk
mempertahankan diri dari
kekerasan keluarga dan
masyarakat
 Aksi individu dalam
menghadapi dan
mengubah persepsi
budaya kapasitas dan hak
wanita pada tingkat
keluarga dan masyarakat.
 Keterlibatan individu dan
pengambilan peran dalam
proses budaya, hukum
dan politik
Indikator Pemberdayaan Masyarakat
29
www.dadangsolihin.com
Meningkatnya solidaritas pada tingkat rumah tangga dan
masyarakat
Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses
Manfaat Kesejahteraan
Kemampuan Kultural dan
Politis
 Bertindak sebagai model
peranan bagi orang lain
terutama dalam pekerjaan
publik dan modern.
 Mampu memberi gaji
terhadap orang lain
 Tindakan bersama
menghadapi diskriminasi
pada akses terhadap
sumber (termasuk hak atas
tanah), pasar dan
diskriminasi gender pada
kontek makro.
Penghargaan tinggi
terhadap dan
peningkatan pengeluaran
untuk anggota keluarga.
Tindakan bersama untuk
meningkatkan
kesejahteraan publik
 Peningkatan jaringan untuk
memperolah dukungan pada
saat kritis.
 Tindakan bersama untuk
membela orang lain
menghadapi perlakukan
salah dalam keluarga dan
masyarakat.
 Partisipasi dalam gerakan-
gerakan menghadapi
subordinasi gender yang
bersifat kultural, politis,
hukum pada tingkat
masyarakat dan makro.
Indikator Pemberdayaan Masyarakat
30
www.dadangsolihin.com
Indikator Lain Program Berbasis masyarakat
Impact
- Peningkatan kualitas hidup (terpenuhi kebutuhan dasar)
- Keberdayaan masyarakat (aktualisasi diri dan koaktualisasi
eksistensi komunitas)
- Ketahanan masyarakat
Outcomes
- Apresiasi (kesadaran, tanggung jawab & peran aktif)
- Pemanfaatan sumber sosial berkelanjutan
- Mekanisme penanganan & pencegahan oleh masyarakat
Outputs
- Pengendalian (bobot dan pertumbuhan) masalah sosial
- Peningkatan cakupan pelayanan (coverage rate)
- Derajat penggunaan potensi dan sumber masyarakat
- Peran aktif masyarakat
1
2
3
31
www.dadangsolihin.com
Proses Pemberdayaan
Harry Hikmat (2009)
32
www.dadangsolihin.com
33
www.dadangsolihin.com
34
www.dadangsolihin.com
35
www.dadangsolihin.com
36
www.dadangsolihin.com
37
www.dadangsolihin.com
38
www.dadangsolihin.com
39
www.dadangsolihin.com
40
www.dadangsolihin.com
41
www.dadangsolihin.com
42
www.dadangsolihin.com
www.dadangsolihin.com 44
Pengembangan Ekonomi Lokal
• Usaha untuk penguatan daya saing
ekonomi lokal untuk pengembangan
ekonomi daerah.
• Proses di mana pemerintah lokal dan
organisasi berbasis masyarakat terlibat
dalam mendorong, merangsang, atau
memelihara aktivitas usaha dan atau
penciptaan lapangan kerja.
• Sebagai solusi dalam pemulihan dan
pengembangan perekonomian nasional,
terutama dalam pendayagunaan potensi
ekonomi di masing-masing daerah dengan
berbasis pada sumberdaya yang dimiliki
oleh masyarakatnya masing-masing.
Definisi PEL (1/3)
Blakely and Bradshaw
• PEL adalah proses di mana pemerintah lokal dan organsisasi
masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara,
aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan
A. H. J. Helming
• PEL adalah suatu proses di mana kemitraan yang mapan antara
pemerintah daerah, kelompok berbasis masyarakat, dan dunia
usaha mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan
lapangan pekerjaan dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi pada
suatu wilayah tertentu.
45
www.dadangsolihin.com
Definisi PEL (2/3)
World Bank
• PEL sebagai proses yang dilakukan secara bersama oleh
pemerintah, usahawan, dan organisasi non pemerintah untuk
menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal.
International Labour Organization (ILO)
• PEL adalah proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara
dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu,
yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan
pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan
menggunakan sumber daya lokal dan keuntungan kompetitif dalam
konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan
pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi.
46
www.dadangsolihin.com
Definisi PEL (3/3)
 PEL adalah usaha mengoptimalkan
sumber daya lokal yang melibatkan
pemerintah, dunia usaha,
masyarakat lokal dan organisasi
masyarakat untuk
mengembangkan ekonomi pada
suatu wilayah.
47
P E L
www.dadangsolihin.com
Fokus PEL
 Peningkatan kandungan lokal;
 Pelibatan stakeholders secara substansial dalam suatu kemitraan
strategis;
 Peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi;
 Pembangunan berkelanjutan;
 Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat
lokal;
 Pengembangan usaha kecil dan menengah;
 Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara inklusif;
 Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas SDM;
 Pengurangan kesenjangan antar golongan masyarakat, antar
sektor dan antar daerah;
 Pengurangan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap
lingkungan.
48
www.dadangsolihin.com
Batasan PEL
 Pengertian lokal yang terdapat dalam definisi PEL tidak merujuk
pada batasan wilayah administratif tetapi lebih pada peningkatan
kandungan komponen lokal maupun optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya lokal.
 PEL sebagai inisiatif daerah yang dilakukan secara partisipatif.
 PEL menekankan pada pendekatan pengembangan bisnis, bukan
pada pendekatan bantuan sosial yang bersifat karikatif.
 PEL bukan merupakan upaya penanggulangan kemiskinan secara
langsung.
 PEL diarahkan untuk mengisi dan mengoptimalkan kegiatan
ekonomi yang dilakukan berdasarkan pengembangan wilayah,
pewilayahan komoditas, tata ruang, atau regionalisasi ekonomi.
49
www.dadangsolihin.com
50
www.dadangsolihin.com
Kelompok Sasaran/ Target Groups
Lokasi/ Location Factors
Kesinergian/ Policy Focus and
Synergy
Pembangunan Berkelanjutan/
Sustainable Development
Tata Pemerintahan/ Governance
Manajemen Proses/ Process
Management
Komponen PEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Need
Empowerment...!
Pelaku Usaha Lokal
Kelompok Sasaran
51
Peraturan ttg kemudahan
investasi, informasi prospek
bisnis, kapasitas berusaha dan
hukum, keamanan, advertensi,
pusat pelayanan investasi
Modal, promosi, peningkatan
teknologi, manajemen &
kelembagaan
Pelatihan kewirausahaan,
pendampingan & monitoring,
insentif, kecepatan ijin
1.
Pelaku Usaha Baru
Investor Luar
www.dadangsolihin.com
Faktor Lokasi
52
2.
Akses ke dan dari lokasi, akses
ke pelabuhan laut dan udara,
sarana transportasi, infrastruktur
komunikasi, infrastruktur energi,
ketersediaan air bersih, tenaga
kerja trampil,Jml Lembaga
Keuangan lokal
Peluang kerjasama, Lembaga
Penelitian
Kualitas: pemukiman, lingkungan,
fasilitas pendidikan dan pelatihan,
pelayanan kesehatan, fasos & fasum,
etos kerja SDM
www.dadangsolihin.com
Faktor Lokasi
Terukur
Faktor Lokasi
Tidak Terukur
Pelaku Usaha
Faktor Lokasi
Tidak Terukur
Individual
Kesinergian dan Fokus
Kebijakan
53
3.
Kebijakan: investasi, promosi,
persaingan usaha, peran
Perusahaan Daerah, jaringan
usaha, informasi tenaga kerja,
pengembangan keahlian
Kebijakan: Pemberdayaan
Masyarakat berbasis kemitraan
swasta, pengurangan
kemiskinan
Kebijakan: kawasan industri, pusat
pertumbuhan, pengembangan
Komunitas, kerjasama antar daerah,
tata ruang PEL, jaringan usaha antar
sentra, sistem industri berkelanjutan
www.dadangsolihin.com
Perluasan Ekonomi
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Pengembangan
Komunitas
Pembangunan
Wilayah
Pembangunan Berkelanjutan
54
4.
Pengembangan Industri pendukung,
perusahaan dgn Business Plan,
perusahaan dgn inovasi
Kontribusi thd kesejahteraan,
PEL & adat/kelembagaan lokal
Penerapan amdal, daur ulang,
kebijakan Konservasi Sumber
Daya Alam
www.dadangsolihin.com
Ekonomi
Lingkungan
Sosial
Tata Kepemerintahan
55
5.
Kemitraan:
infrastruktur,promosi &
perdagangan, pembiayaan
Reformasi: sistem insentif,
restrukturisasi organisasi
pemerintahan, prosedur
pelayanan publik
www.dadangsolihin.com
Asosiasi industri:
status, peran,
manfaat
Kemitraan
Pemerintah dan
Dunia Usaha
Pengembangan
Organisasi
Reformasi Sektor
Publik
Proses Manajemen
56
6.
Analisis & Pemetaan: potensi
ekonomi, daya saing, kondisi
politis lokal, serta identifikasi
stakeholder
Diagnosis vs perencanaan,
jumlah stakeholder, sinkronisasi
(sektoral&spasial),
implementasi vs perencanaan
Keterlibatan stakeholder: indikator
& monev, frekuensi: monev &
diskusi pemecahan masalah, hasil
monev vs perencanaan yg akan
datang
www.dadangsolihin.com
Diagnosis
Partisipatif
Perencanaan dan
Implementasi
Partisipatif
Monitoring dan
Evaluasi Partisipatif
 PNPM Mandiri adalah program nasional yang
menjadi kerangka kebijakan dan acuan
pelaksanaan berbagai program
penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat.
PNPM Mandiri
57
www.dadangsolihin.com
• Tujuan utama:
Memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas
masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, agar
mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
penanggulangan kemiskinan.
• Tujuan lainnya:
– Meningkatkan akses kepada pelayanan dasar.
– Menciptakan lapangan kerja (tambahan, bukan pekerjaan
utama)
– Mengurangi kemiskinan.
Tujuan PNPM
58
www.dadangsolihin.com
Ruang Lingkup Kegiatan
Terbuka bagi semua kegiatan untuk menanggulangi permasalahan
kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi:
– Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan
permukiman, sosial, dan ekonomi secara padat karya;
– Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan
kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat
miskin. Pemanfaat akan diprioritaskan bagi perempuan;
– Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama kegiatan
yang dapat mempercepat pencapaian target MDGs.
– Peningkatan kapasitas melalui penyadaran kritis, pelatihan
ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta
penerapan tata kepemerintahan yang baik.
59
www.dadangsolihin.com
(1) Pengembangan Masyarakat
Komponen ini dilakukan antara lain melalui upaya membangun kesadaran
kritis masyarakat, refleksi kemiskinan, pemetaan potensi, masalah, dan
kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian
masyarakat, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, hingga pemeliharaan
hasil pembangunan  terutama elalui Komunitas Belajar tingkat masyarakat.
(2) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Dana stimulan atau pelengkap keswadayaan masyarakat sebagai sarana
untuk mengimplementasikan kegiatan yang telah direncanakan masyarakat.
(3) Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal
Pendampingan untuk pemda dalam memfasilitasi kegiatan masyarakat
melalui kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan secara
selektif  terutama melalui Komunitas Belajar tingkat kota/kabupaten.
(4) Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program
Kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya
dalam pengelolaan kegiatan program, pengendalian mutu, kegiatan studi dan
evaluasi, serta penyempurnaan dan pengembangan program.
Komponen Program
60
www.dadangsolihin.com
Refleksi kemiskinan:
• Identifikasi kemiskinan
• Merumuskan persoalan
kemiskinan yang dihadapi
• Merumuskan penyebabnya
• Identifikasi potensi untuk
menanggulanginya
Pertemuan Masyarakat:
• Tahap belajar awal
menggali kebersamaan
• Berdemokrasi
• Kesadaran akan ekistensi
diri
Sosialisasi di
Masyarakat:
• Pemetaan sosial
• Sosialisasi program
Penerima Manfaat:
• Kelompok swadaya masyarakat
dan masyarakat miskin lainnya
Penyusunan Rencana:
• Identifikasi dan Prioritisasi
• Penyusunan Rencana/Program
Penanggulangan kemiskinan
Pengorganisasian Masyarakat:
• Lembaga masyarakat dibentuk/ditetapkan,
dimiliki, dan dikelola untuk
memenuhi kebutuhan bersama
Pelaksanaan Kegiatan:
• Pembentukan/Penetapan
kelompok swadaya
masyarakat
pelaksana kegiatan
• Media bersama untuk
menyelesaikan masalah
secara mandiri
Pemetaan Swadaya:
• Merumuskan kebutuhan dan
potensi yang ada.
• Memecahkan persoalan dengan
potensi yg dimiliki
Proses Comdev – Pendekatan Pemberdayaan
61
www.dadangsolihin.com
Tahap Pembelajaran (bagi masyarakat & Pemda utk memahami pengelolaan pembangunan partisipatif)
• Meski bersifat stimulan, BLM memiliki peran besar untuk pelaksanaan kegiatan
• Awal pengintegrasian perencanaan partisipatif ke dlm sistem perencanaan pembangunan regular
• Peran pendamping (fasilitator/konsultan) sangat diperlukan terutama dalam inisiatif dan prakarsa
• Diperlukan waktu sekitar 2 tahun, tergantung kondisi wilayah & kesiapan masyarakat
Tahap Kemandirian
• Masyarakat, pemda, konsultan dan fasilitator sudah merupakan mitra sejajar
• Masyarakat & pemda dapat mengakses berbagai sumber dana yang ada (pemda, lembaga, swasta, dll)
• Perencanaan partisipatif telah ditetapkan sebagai peraturan daerah
• Peran fasilitator/konsultan difokuskan pada supervisi dan penguatan kapasitas pelopor/relawan masyarakat agar
mampu memfasilitasi kegiatan masyarakat di wilayahnya
• Diperlukan waktu sekitar 2 tahun
Tahap Keberlanjutan
•Masyarakat mampu menghasilkan keputusan yang rasional dan adil, dan mampu membangun kemitraan dg
berbagai pihak
•Kebijakan dan penganggaran Pemda lebih pro-poor
•Keberadaan fasilitator/konsultan atas permintaan masyarakat/pemda sesuai keahlian yang dibutuhkan.
•Kemitraan masyarakat, pemda & kelompok peduli berlangsung secara sinergis sbg penggerak pembangunan
•Diperlukan waktu setidaknya satu tahun
Exit Strategy:
Terbentuk masyarakat yg mandiri dan
dapat mengakses berbagai program yg diperlukan
2007
2015
Tahap Pemberdayaan Masyarakat
62
www.dadangsolihin.com
Mekanisme Pelaksanaan PNPM Mandiri 2009-2015
Jalan
Air Minum
Perumahan
Sekolah
Rumah Sakit
KUMKM
Dana Bergulir
Ternak
Dan lain-lain
Peningkatan
kapasitas
Pemda dan
pelaku lokal
Satker PNPM
di daerah
(APBN/APBD)
Fasilitator/pendampingan
proses pemberdayaan
masyarakat
Fasilitator/pendampingan
pelaksanaan teknis kegiatan
(dpt di sediakan oleh sektor terkait)
BLM
(Bantuan Langsung Masyarakat)
BKAD
SKPD/Satker
Sektor
di daerah
(APBN/APBD)
Building and Reinventing
Governance Reform (BRIDGE)
64
www.dadangsolihin.com
Tujuan BRIDGE
• Peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyampaikan aspirasi
kebutuhan mereka kepada pemerintah melalui mekanisme
perwakilan
• Mendorong pemerintah daerah agar dapat menyelenggarakan tata
pemerintahan yang baik melalui pelayanan yang efektif dan efisien
• Memperkuat pengawasan, kontrol dan pemantauan publik atas
kinerja pemerintah
• Menyediakan metode – metode peningkatan kapasitas yang efektif
dan inovatif yang disesuaikan dan diterapkan oleh lembaga –
lembaga di daerah
• Membangun jaringan dan mekanisme berbagi pengetahuan yang
dapat digunakan dalam pembuatan kebijakan
65
www.dadangsolihin.com
Strategi Program
• Membangun kebersamaan dalam rangka peningkatan pelayanan
publik melalui pembentukan kelembagaan masyarakat (working
group)
• Menyepakati strategi dan rencana aksi bersama dalam rangka
peningkatan pelayanan publik
• Mendorong adanya kebijakan yang efektif dalam peningkatan
pelayanan publik
• Mobilisasi sumber daya yang ada di daerah
66
www.dadangsolihin.com
Kondisi Sebelum dan Sesudah
www.dadangsolihin.com 67
Kondisi Umum Aspek BRIDGE
 Berorientasi pada
pembangunan sarana fisik
Orientasi
Program
 Pembentukan trust building
 Perubahan pola pikir dan
pola tindak
 Pemilihan masalah lebih
kompleks
Prioritas
Masalah
 memilih masalah yang
sederhana dan mampu
ditangani
 Tergantung pada dana
proyek untuk pelaksanaan
rencana aksi
Pendanaan  Pelaksanaan rencana aksi
didukung dengan
pendanaan dan sumber
daya dari daerah setempat
 Fokus pada satu
kecamatan atau lebih
besar
Fokus  Fokus pada sekolah atau
puskesmas
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Comdev (1/3)
• Tidak adanya harmonisasi program-program pemberdayaan
masyarakat, dimana:
– Permasalahan komprehensif, bukan parsial atau sektor tertentu
saja.
– Pelaksanaan secara “keproyekan” tidak menjamin keberlanjutan.
– Terjadi ketimpangan pembangunan dengan penumpukan proyek
di beberapa daerah atau kelompok masyarakat sementara
daerah lainnya tidak mendapat.
– Duplikasi biaya operasional, pelatihan, supervisi, monev, dsb.
– Kelembagaan masyarakat yang beragam pada tingkat lokal.
www.dadangsolihin.com 68
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Comdev (2/3)
• Kurangnya keterlibatan semua pihak dan melaksanakan program
secara berkelanjutan melalui sinergi dan kemitraan, yang
menjadikan masyarakat:
– Masyarakat kurang peduli dan mandiri
– Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat miskin.
– Kurangnya interest dari kelompok tertentu untuk
bertanggungjawab terhadap penanggulangan kemiskinan.
• Pandangan mengenai pentingnya Comdev untuk peningkatan
sejahteraan seringkali terkendala oleh mainstream pemikiran
ekonomi yang kapitalistik.
• Indikator ekonomi makro seperti GNP, investasi, dan perluasan
kesempatan kerja dijadikan parameter utama dan citra keberhasilan
pembangunan.
www.dadangsolihin.com 69
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Comdev (3/3)
• Komitmen terhadap pembangunan seringkali masih bersifat jangka
pendek.
• Dengan otonomi daerah, kini semakin banyak Pemda yang mampu
meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), namun kurang
bersemangat mengatasi “PAD” (Permasalah Asli Daerah).
• Dana Comdev untuk peningkatan kesejahteraan sebagian besar
mengandalkan dana dari pusat misalnya dana PNPM Mandiri.
www.dadangsolihin.com 70
Terima Kasih
71
www.dadangsolihin.com

More Related Content

What's hot

MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
riyanto apri
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Dede Sutisna
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
KelembagaanSri Wahyuni
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dadang Solihin
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
Muhammad MK
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Joy Irman
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Safa'at Muhtar
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Ainur
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaan
henny ferniza
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananChoiri Askolani
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldSugeng Budiharsono
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
Frans Dione
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
Eka Saputra
 
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan MasyarakatStrategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Ihsan Nur Hadi
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Lusia Komala Widiastuti
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakattamabakungan
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
Muhammad Eko
 

What's hot (20)

MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaan
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentanan
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan MasyarakatStrategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 

Similar to Local Community Development Model

Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Dadang Solihin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaPeranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Dadang Solihin
 
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif DaerahKesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
Dadang Solihin
 
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan KotaTeknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Dadang Solihin
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Dadang Solihin
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Dadang Solihin
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Dadang Solihin
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Dadang Solihin
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Dadang Solihin
 

Similar to Local Community Development Model (20)

Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaPeranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
 
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif DaerahKesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif Daerah
 
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan KotaTeknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Dadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Dadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
Dadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Dadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Dadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
Dadang Solihin
 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Local Community Development Model

  • 1.
  • 2. Nama : Dadang Solihin Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961 Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310 Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248 Email : dadangsol@yahoo.com Websites :  www.dadangsolihin.com  www.flickr.com/photos/dadangsolihin  www.slideshare.net/dadangsolihin  www.docstoc.com/profile/DadangSolihin
  • 3. Materi • Pembangunan Daerah • Pemberdayaan Masyarakat • Pengembangan Ekonomi Lokal • PNPM Mandiri • Building and Reinventing Governance Reform (BRIDGE) • Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Comdev 3 www.dadangsolihin.com
  • 5. Pembangunan Daerah (1/2)  Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam: • memberikan pelayanan kepada masyarakat, • mengelola sumber daya ekonomi daerah.  Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga: • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram, • memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. 5 www.dadangsolihin.com
  • 6. Pembangunan Daerah (2/2) • Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance). • Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. • Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain. • Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. • Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik. 6 www.dadangsolihin.com
  • 7. Pergeseran Paradigma: From Government to Governance Government Governance  Memberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal publik,  Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.  Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama. 7 www.dadangsolihin.com
  • 8. Pelaku Pembangunan: Paradigma Governance  Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.  Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good. Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat Nilai Pertumbuhan Redistibusi Melalui Pelayanan Pasar Kontrol Kontrol Tenaga Kerja 8 www.dadangsolihin.com
  • 9. Pelaku Pembangunan: Stakeholders Executive Judiciary Legislature Public service Military Police organized into: Community-based organizations Non-governmental organizations Professional Associations Religious groups Women’s groups Media Small / medium / large enterprises Multinational Corporations Financial institutions Stock exchange BUSINESS STATE CITIZENS 9 www.dadangsolihin.com
  • 11. Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat VISI Masyarakat, Bangsa, dan Negara Pemerintah Masyarakat Dunia Usaha Good Governance 11 www.dadangsolihin.com
  • 12. Model Governance GOVERNANCE Perusahaan transnasional Organisasi Antar Pemerintah LSM Internasional Perusahaan Lokal Pemerintah Lokal LSM Lokal Perusahaan Nasional Ormas/LSM Nasional Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga Tingkat Supranasional Tingkat Nasional Tingkat Subnasional (Kamarack and Nye Jr., 2002) 12 www.dadangsolihin.com
  • 14. www.dadangsolihin.com 14 Mengapa Pemberdayaan? Konsep Pertumbuhan • Pembangunan dipandang sebagai proses yang berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil per kapita melalui peningkatan jumlah dan produktivitas sumber daya. Konsep Pemberdayaan Masyarakat • Konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. • Konsep ini mencerminkan paradigma pembangunan yang bersifat "people-centered, participatory, empowering, and sustainable" (Chambers, 1995).
  • 15. www.dadangsolihin.com 15 Upaya Memberdayakan Masyarakat 1. Enabling Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. 2. Empowering Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. 3. Protecting Mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
  • 16. 16 www.dadangsolihin.com Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) Perluasan Kesempatan (Promoting Opportunity) Pengembangan Perlindungan Sosial (Enhancing Social Security) Strategi Utama Pemberdayaan Masyarakat 1. 2. 3.
  • 17. www.dadangsolihin.com 17 Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) meliputi: a. Pembentukan iklim demokrasi dan partisipasi secara umum di tingkat nasional sampai desa  sampai menjadi nilai yang inheren pada setiap tindakan dalam program pemberdayaan masyarakat;  demokrasi memungkinkan pelebaran makna permasalahan dari lapisan bawah kepada elite masyarakat; b. Desentralisasi dan kemandirian dalam pengambilan keputusan  agar masalah dan penyelesaiannya memiliki akar empiris yang kuat;  hal ini meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam upaya pemecahan masalah pembangunan; 1.
  • 18. www.dadangsolihin.com 18 Lanjutan… c. Peningkatan kemampuan pemerintah pusat dan daerah dalam melayani kebutuhan penduduk miskin dan marjinal; d. Keberlanjutan program atau kegiatan dengan memfasilitasi gerakan masyarakat dalam memelihara maupun meningkatkan hasil program dan proyek tersebut; e. Penyediaan fasilitator untuk menggerakkan kehidupan kelompok dan masyarakat lokal, serta memberi pengetahuan manajerial;  fasilitator juga berfungsi sebagai mediator untuk memungkinkan komunikasi yang setara dari penduduk miskin dan marjinal kepada pihak lainnya sehingga akses kepada penduduk miskin terbuka lebar; 1.
  • 19. www.dadangsolihin.com 19 Perluasan Kesempatan (Promoting Opportunity) meliputi: a. Penyusunan kebijakan publik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya dialokasikan kepada lapisan miskin dan marjinal; b. Pembangunan prasarana dan sarana fisik di bidang transportasi, komunikasi, perumahan, kesehatan, terutama untuk daerah- daerah tertinggal; pembangunan fisik diarahkan untuk meningkatkan dan mempercepat perolehan impak kepada perkembangan ekonomi wilayah; c. Pemberian akses kepada lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga sosial, lembaga politik, lembaga budaya, terutama kepada keluarga miskin dan golongan perempuan; dengan demikian lapisan bawah dan kelompok marjinal memiliki modal untuk bersaing dalam kehidupan modern. 2.
  • 20. www.dadangsolihin.com 20 Pengembangan Perlindungan Sosial (Enhancing Social Security) meliputi: a. Pemberian legalitas kepada properti penduduk miskin agar bisa digunakan sebagai modal kerja dan perolehan kredit mikro/kecil; b. Pembentukan atau penguatan kelompok atau organisasi secara modern agar penduduk miskin dapat memanfaatkan akses ekonomi, politik, sosial dan budaya bagi peningkatan ketahanan sosial dan kesejahteraan masyarakat; c. Pembangunan jaringan kerjasama antara individu, lembaga/ kelompok swadaya masyarakat, lembaga pemerintahan, dan lembaga ekonomi;  jaringan berguna untuk memperluas batas kemampuan individu atau kelompok, serta sebagai pertahanan dari krisis yang mungkin menghadang secara mendadak. 3.
  • 21. www.dadangsolihin.com 21 Peranan Pemerintahan Daerah (1/2) 1. Memahami aspirasi masyarakat dan harus peka terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat . 2. Membangun partisipasi masyarakat .  Berilah sebanyak-banyaknya kepercayaan pada masyarakat untuk memperbaiki dirinya sendiri.  Aparat pemerintah membantu memecahkan masalah yang tidak dapat diatasi oleh masyarakat sendiri. 3. Menyiapkan masyarakat dengan sebaiknya, baik pengetahuannya maupun cara bekerjanya, agar upaya pemberdayaan masyarakat dapat efektif.  Ini merupakan bagian dari upaya pendidikan sosial untuk memungkinkan masyarakat membangun dengan kemandirian.
  • 22. www.dadangsolihin.com 22 Peranan Pemerintahan Daerah (2/2) 4. Membuka dialog dengan masyarakat.  Keterbukaan dan konsultasi ini amat perlu untuk meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat,  agar aparat dapat segera membantu jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh rakyat. 4. Membuka jalur informasi dan akses yang diperlukan oleh masyarakat yang tidak dapat diperolehnya sendiri. 5. Menciptakan instrumen peraturan dan pengaturan mekanisme pasar yang memihak golongan masyarakat yang lemah.
  • 23. www.dadangsolihin.com 23 Peranan LSM 1. LSM dapat berperan sebagai:  pelaksana program pemerintah (mewakili pemerintah),  dapat menjadi konsultan pemerintah, dan  dapat juga menjadi konsultan masyarakat dalam program pemerintah. 2. LSM dapat pula mengembangkan programnya sendiri dan bersinergi dengan program pemerintah. 3. LSM diposisikan sebagai mitra pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
  • 24. www.dadangsolihin.com 24 Peranan Koperasi 1. Koperasi merupakan wadah ekonomi rakyat yang secara khusus dinyatakan dalam konstitusi sebagai bangun usaha yang paling sesuai untuk demokrasi ekonomi Indonesia. 2. Koperasi dapat merupakan wahana yang efektif bagi upaya pemberdayaan masyarakat, dengan membangun manusia modern namun dengan dasar-dasar kekeluargaan dan kegotongroyongan yang menjadi ciri demokrasi Indonesia. 3. Koperasi harus menjadi sasaran bagi pengembangan kelompok masyarakat yang sudah dapat melampaui tahap awal kerjasama dan kerja bersama dalam kelompok. 4. Kelompok dan anggotaanggotanya harus benar-benar dipersiapkan, agar bentuk koperasi dapat sungguh-sungguh menunjang upaya meningkatkan kegiatan usaha para anggota yang dilakukan secara bersama.
  • 25. www.dadangsolihin.com 25 Peranan Pendamping (1/2) 1. Masyarakat pada umumnya mempunyai keterbatasan dalam mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, diperlukan pendamping untuk membimbing dalam upaya memperbaiki kesejahteraannya. 2. Pendamping bertugas menyertai proses pembentukan dan penyelenggaraan kelompok masyarakat sebagai fasilitator, komunikator, ataupun dinamisator. 3. Lingkup pembinaan yang dilakukan para pendamping meliputi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, yakni kualitas para anggota dan pengurus kelompok serta peningkatan kemampuan usaha anggota. Untuk maksud tersebut, pendamping perlu mengenal dan mengadakan komunikasi yang intensif dengan kelompok.
  • 26. www.dadangsolihin.com 26 Peranan Pendamping (2/2) 4. Pendamping yang paling efektif adalah dari anggota masyarakat itu sendiri, yaitu anggota masyarakat yang telah lebih sejahtera dan telah berhasil dalam kehidupan dan kegiatan ekonominya. 5. Selain itu, pendamping dapat diambil dari petugas lapangan pada tingkat kecamatan dan desa dari berbagai departemen dan lembaga kemasyarakatan. 6. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, pendamping harus siap bekerja setiap waktu, menghadiri pertemuan kelompok, mengorganisasikan program latihan, serta membantu kelompok dalam memperoleh akses terhadap berbagai pelayanan yang dibutuhkan.
  • 27. Meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses Manfaat Kesejahteraan Kemampuan Kultural dan Politis  Evaluasi positif terhadap kontribusi ekonomi dirinya  Keinginan Memiliki kesempatan ekonomi yang setara  Keinginan memiliki kesamaan hak terhadap sumber yang ada pada rumah tangga dan masyarakat Kepercayaan diri dan kebahagiaan Keinginan memiliki kesejahteraan yang setara Keinginan membuat membuat keputusan mengenai diri dan orang lain Keinginan untuk mengontrol jumlah anak  Assetiveness dan otonomi  Keinginan untuk menghadapi subordinasi gender termasuk tradisi budaya, diskriminasi hukum dan pengucilan politik  Keinginan terlibat dalam proses-proses budya, hukum dan poliyik Edi Suharto, 2005 Indikator Pemberdayaan Masyarakat 27 www.dadangsolihin.com
  • 28. Meningkatkan kemampuan individu untuk berubah dan Meningkatkan kesempatan untuk memperoleh akses Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses Manfaat Kesejahteraan Kemampuan Kultural dan Politis  Akses terhadap pelayanan keuangan mikro  Akses terhadap pendapatan  Akses terhadap aset-aset produktif dan kepemilikan rumah tangga  Akses terhadap pasar  Penurunan beban dalam pekerjaan domestik, termasuk perawatan anak Keterampilan, termasuk melek huruf. Status kesehatan dan gizi Kesadaran mengenai dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Ketersediaan pelayanan kesejahteraan publik  Mobilitas dan akses terhadap dunia diluar rumah  Pengetahuan mengenai proses hukum, politik dan kebudayaan  Kemampuan menghilangkan hambatan formal yang merintangi akses terhadap proses hukum, politik dan kebudayaan Indikator Pemberdayaan Masyarakat 28 www.dadangsolihin.com
  • 29. Perubahan pada hambatan pada tingkat rumah tangga dan masyarakat Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses Manfaat Kesejahteraan Kemampuan Kultural dan Politis  Kontrol atas penggunaan pinjaman dan tabungan serta keuntungan yang dihasilkannya.  Kontrol atas pendapatan aktivitas produktif keluarga yang lainnya.  Kontrol atas lokasi tenaga kerja keluarga.  Tindakan individu menghadapi diskriminasi atas akses terhadap sumber dan pasar Kontrol atas ukuran konsumsi keluarga dan aspek bernilai lainnya dari pembuatan keputusan keluarga termasuk keputusan keluarga berencana Aksi individu untuk mempertahankan diri dari kekerasan keluarga dan masyarakat  Aksi individu dalam menghadapi dan mengubah persepsi budaya kapasitas dan hak wanita pada tingkat keluarga dan masyarakat.  Keterlibatan individu dan pengambilan peran dalam proses budaya, hukum dan politik Indikator Pemberdayaan Masyarakat 29 www.dadangsolihin.com
  • 30. Meningkatnya solidaritas pada tingkat rumah tangga dan masyarakat Kemampuan EKonomi Kemampuan Mengakses Manfaat Kesejahteraan Kemampuan Kultural dan Politis  Bertindak sebagai model peranan bagi orang lain terutama dalam pekerjaan publik dan modern.  Mampu memberi gaji terhadap orang lain  Tindakan bersama menghadapi diskriminasi pada akses terhadap sumber (termasuk hak atas tanah), pasar dan diskriminasi gender pada kontek makro. Penghargaan tinggi terhadap dan peningkatan pengeluaran untuk anggota keluarga. Tindakan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan publik  Peningkatan jaringan untuk memperolah dukungan pada saat kritis.  Tindakan bersama untuk membela orang lain menghadapi perlakukan salah dalam keluarga dan masyarakat.  Partisipasi dalam gerakan- gerakan menghadapi subordinasi gender yang bersifat kultural, politis, hukum pada tingkat masyarakat dan makro. Indikator Pemberdayaan Masyarakat 30 www.dadangsolihin.com
  • 31. Indikator Lain Program Berbasis masyarakat Impact - Peningkatan kualitas hidup (terpenuhi kebutuhan dasar) - Keberdayaan masyarakat (aktualisasi diri dan koaktualisasi eksistensi komunitas) - Ketahanan masyarakat Outcomes - Apresiasi (kesadaran, tanggung jawab & peran aktif) - Pemanfaatan sumber sosial berkelanjutan - Mekanisme penanganan & pencegahan oleh masyarakat Outputs - Pengendalian (bobot dan pertumbuhan) masalah sosial - Peningkatan cakupan pelayanan (coverage rate) - Derajat penggunaan potensi dan sumber masyarakat - Peran aktif masyarakat 1 2 3 31 www.dadangsolihin.com
  • 32. Proses Pemberdayaan Harry Hikmat (2009) 32 www.dadangsolihin.com
  • 43.
  • 44. www.dadangsolihin.com 44 Pengembangan Ekonomi Lokal • Usaha untuk penguatan daya saing ekonomi lokal untuk pengembangan ekonomi daerah. • Proses di mana pemerintah lokal dan organisasi berbasis masyarakat terlibat dalam mendorong, merangsang, atau memelihara aktivitas usaha dan atau penciptaan lapangan kerja. • Sebagai solusi dalam pemulihan dan pengembangan perekonomian nasional, terutama dalam pendayagunaan potensi ekonomi di masing-masing daerah dengan berbasis pada sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakatnya masing-masing.
  • 45. Definisi PEL (1/3) Blakely and Bradshaw • PEL adalah proses di mana pemerintah lokal dan organsisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan A. H. J. Helming • PEL adalah suatu proses di mana kemitraan yang mapan antara pemerintah daerah, kelompok berbasis masyarakat, dan dunia usaha mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi pada suatu wilayah tertentu. 45 www.dadangsolihin.com
  • 46. Definisi PEL (2/3) World Bank • PEL sebagai proses yang dilakukan secara bersama oleh pemerintah, usahawan, dan organisasi non pemerintah untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal. International Labour Organization (ILO) • PEL adalah proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu, yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya lokal dan keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi. 46 www.dadangsolihin.com
  • 47. Definisi PEL (3/3)  PEL adalah usaha mengoptimalkan sumber daya lokal yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat lokal dan organisasi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah. 47 P E L www.dadangsolihin.com
  • 48. Fokus PEL  Peningkatan kandungan lokal;  Pelibatan stakeholders secara substansial dalam suatu kemitraan strategis;  Peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi;  Pembangunan berkelanjutan;  Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat lokal;  Pengembangan usaha kecil dan menengah;  Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara inklusif;  Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas SDM;  Pengurangan kesenjangan antar golongan masyarakat, antar sektor dan antar daerah;  Pengurangan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan. 48 www.dadangsolihin.com
  • 49. Batasan PEL  Pengertian lokal yang terdapat dalam definisi PEL tidak merujuk pada batasan wilayah administratif tetapi lebih pada peningkatan kandungan komponen lokal maupun optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal.  PEL sebagai inisiatif daerah yang dilakukan secara partisipatif.  PEL menekankan pada pendekatan pengembangan bisnis, bukan pada pendekatan bantuan sosial yang bersifat karikatif.  PEL bukan merupakan upaya penanggulangan kemiskinan secara langsung.  PEL diarahkan untuk mengisi dan mengoptimalkan kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan pengembangan wilayah, pewilayahan komoditas, tata ruang, atau regionalisasi ekonomi. 49 www.dadangsolihin.com
  • 50. 50 www.dadangsolihin.com Kelompok Sasaran/ Target Groups Lokasi/ Location Factors Kesinergian/ Policy Focus and Synergy Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Tata Pemerintahan/ Governance Manajemen Proses/ Process Management Komponen PEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. Need Empowerment...!
  • 51. Pelaku Usaha Lokal Kelompok Sasaran 51 Peraturan ttg kemudahan investasi, informasi prospek bisnis, kapasitas berusaha dan hukum, keamanan, advertensi, pusat pelayanan investasi Modal, promosi, peningkatan teknologi, manajemen & kelembagaan Pelatihan kewirausahaan, pendampingan & monitoring, insentif, kecepatan ijin 1. Pelaku Usaha Baru Investor Luar www.dadangsolihin.com
  • 52. Faktor Lokasi 52 2. Akses ke dan dari lokasi, akses ke pelabuhan laut dan udara, sarana transportasi, infrastruktur komunikasi, infrastruktur energi, ketersediaan air bersih, tenaga kerja trampil,Jml Lembaga Keuangan lokal Peluang kerjasama, Lembaga Penelitian Kualitas: pemukiman, lingkungan, fasilitas pendidikan dan pelatihan, pelayanan kesehatan, fasos & fasum, etos kerja SDM www.dadangsolihin.com Faktor Lokasi Terukur Faktor Lokasi Tidak Terukur Pelaku Usaha Faktor Lokasi Tidak Terukur Individual
  • 53. Kesinergian dan Fokus Kebijakan 53 3. Kebijakan: investasi, promosi, persaingan usaha, peran Perusahaan Daerah, jaringan usaha, informasi tenaga kerja, pengembangan keahlian Kebijakan: Pemberdayaan Masyarakat berbasis kemitraan swasta, pengurangan kemiskinan Kebijakan: kawasan industri, pusat pertumbuhan, pengembangan Komunitas, kerjasama antar daerah, tata ruang PEL, jaringan usaha antar sentra, sistem industri berkelanjutan www.dadangsolihin.com Perluasan Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Komunitas Pembangunan Wilayah
  • 54. Pembangunan Berkelanjutan 54 4. Pengembangan Industri pendukung, perusahaan dgn Business Plan, perusahaan dgn inovasi Kontribusi thd kesejahteraan, PEL & adat/kelembagaan lokal Penerapan amdal, daur ulang, kebijakan Konservasi Sumber Daya Alam www.dadangsolihin.com Ekonomi Lingkungan Sosial
  • 55. Tata Kepemerintahan 55 5. Kemitraan: infrastruktur,promosi & perdagangan, pembiayaan Reformasi: sistem insentif, restrukturisasi organisasi pemerintahan, prosedur pelayanan publik www.dadangsolihin.com Asosiasi industri: status, peran, manfaat Kemitraan Pemerintah dan Dunia Usaha Pengembangan Organisasi Reformasi Sektor Publik
  • 56. Proses Manajemen 56 6. Analisis & Pemetaan: potensi ekonomi, daya saing, kondisi politis lokal, serta identifikasi stakeholder Diagnosis vs perencanaan, jumlah stakeholder, sinkronisasi (sektoral&spasial), implementasi vs perencanaan Keterlibatan stakeholder: indikator & monev, frekuensi: monev & diskusi pemecahan masalah, hasil monev vs perencanaan yg akan datang www.dadangsolihin.com Diagnosis Partisipatif Perencanaan dan Implementasi Partisipatif Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
  • 57.  PNPM Mandiri adalah program nasional yang menjadi kerangka kebijakan dan acuan pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri 57 www.dadangsolihin.com
  • 58. • Tujuan utama: Memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, agar mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. • Tujuan lainnya: – Meningkatkan akses kepada pelayanan dasar. – Menciptakan lapangan kerja (tambahan, bukan pekerjaan utama) – Mengurangi kemiskinan. Tujuan PNPM 58 www.dadangsolihin.com
  • 59. Ruang Lingkup Kegiatan Terbuka bagi semua kegiatan untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi: – Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial, dan ekonomi secara padat karya; – Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Pemanfaat akan diprioritaskan bagi perempuan; – Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama kegiatan yang dapat mempercepat pencapaian target MDGs. – Peningkatan kapasitas melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik. 59 www.dadangsolihin.com
  • 60. (1) Pengembangan Masyarakat Komponen ini dilakukan antara lain melalui upaya membangun kesadaran kritis masyarakat, refleksi kemiskinan, pemetaan potensi, masalah, dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian masyarakat, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, hingga pemeliharaan hasil pembangunan  terutama elalui Komunitas Belajar tingkat masyarakat. (2) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Dana stimulan atau pelengkap keswadayaan masyarakat sebagai sarana untuk mengimplementasikan kegiatan yang telah direncanakan masyarakat. (3) Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal Pendampingan untuk pemda dalam memfasilitasi kegiatan masyarakat melalui kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan secara selektif  terutama melalui Komunitas Belajar tingkat kota/kabupaten. (4) Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan program, pengendalian mutu, kegiatan studi dan evaluasi, serta penyempurnaan dan pengembangan program. Komponen Program 60 www.dadangsolihin.com
  • 61. Refleksi kemiskinan: • Identifikasi kemiskinan • Merumuskan persoalan kemiskinan yang dihadapi • Merumuskan penyebabnya • Identifikasi potensi untuk menanggulanginya Pertemuan Masyarakat: • Tahap belajar awal menggali kebersamaan • Berdemokrasi • Kesadaran akan ekistensi diri Sosialisasi di Masyarakat: • Pemetaan sosial • Sosialisasi program Penerima Manfaat: • Kelompok swadaya masyarakat dan masyarakat miskin lainnya Penyusunan Rencana: • Identifikasi dan Prioritisasi • Penyusunan Rencana/Program Penanggulangan kemiskinan Pengorganisasian Masyarakat: • Lembaga masyarakat dibentuk/ditetapkan, dimiliki, dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan bersama Pelaksanaan Kegiatan: • Pembentukan/Penetapan kelompok swadaya masyarakat pelaksana kegiatan • Media bersama untuk menyelesaikan masalah secara mandiri Pemetaan Swadaya: • Merumuskan kebutuhan dan potensi yang ada. • Memecahkan persoalan dengan potensi yg dimiliki Proses Comdev – Pendekatan Pemberdayaan 61 www.dadangsolihin.com
  • 62. Tahap Pembelajaran (bagi masyarakat & Pemda utk memahami pengelolaan pembangunan partisipatif) • Meski bersifat stimulan, BLM memiliki peran besar untuk pelaksanaan kegiatan • Awal pengintegrasian perencanaan partisipatif ke dlm sistem perencanaan pembangunan regular • Peran pendamping (fasilitator/konsultan) sangat diperlukan terutama dalam inisiatif dan prakarsa • Diperlukan waktu sekitar 2 tahun, tergantung kondisi wilayah & kesiapan masyarakat Tahap Kemandirian • Masyarakat, pemda, konsultan dan fasilitator sudah merupakan mitra sejajar • Masyarakat & pemda dapat mengakses berbagai sumber dana yang ada (pemda, lembaga, swasta, dll) • Perencanaan partisipatif telah ditetapkan sebagai peraturan daerah • Peran fasilitator/konsultan difokuskan pada supervisi dan penguatan kapasitas pelopor/relawan masyarakat agar mampu memfasilitasi kegiatan masyarakat di wilayahnya • Diperlukan waktu sekitar 2 tahun Tahap Keberlanjutan •Masyarakat mampu menghasilkan keputusan yang rasional dan adil, dan mampu membangun kemitraan dg berbagai pihak •Kebijakan dan penganggaran Pemda lebih pro-poor •Keberadaan fasilitator/konsultan atas permintaan masyarakat/pemda sesuai keahlian yang dibutuhkan. •Kemitraan masyarakat, pemda & kelompok peduli berlangsung secara sinergis sbg penggerak pembangunan •Diperlukan waktu setidaknya satu tahun Exit Strategy: Terbentuk masyarakat yg mandiri dan dapat mengakses berbagai program yg diperlukan 2007 2015 Tahap Pemberdayaan Masyarakat 62 www.dadangsolihin.com
  • 63. Mekanisme Pelaksanaan PNPM Mandiri 2009-2015 Jalan Air Minum Perumahan Sekolah Rumah Sakit KUMKM Dana Bergulir Ternak Dan lain-lain Peningkatan kapasitas Pemda dan pelaku lokal Satker PNPM di daerah (APBN/APBD) Fasilitator/pendampingan proses pemberdayaan masyarakat Fasilitator/pendampingan pelaksanaan teknis kegiatan (dpt di sediakan oleh sektor terkait) BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) BKAD SKPD/Satker Sektor di daerah (APBN/APBD)
  • 64. Building and Reinventing Governance Reform (BRIDGE) 64 www.dadangsolihin.com
  • 65. Tujuan BRIDGE • Peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kebutuhan mereka kepada pemerintah melalui mekanisme perwakilan • Mendorong pemerintah daerah agar dapat menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik melalui pelayanan yang efektif dan efisien • Memperkuat pengawasan, kontrol dan pemantauan publik atas kinerja pemerintah • Menyediakan metode – metode peningkatan kapasitas yang efektif dan inovatif yang disesuaikan dan diterapkan oleh lembaga – lembaga di daerah • Membangun jaringan dan mekanisme berbagi pengetahuan yang dapat digunakan dalam pembuatan kebijakan 65 www.dadangsolihin.com
  • 66. Strategi Program • Membangun kebersamaan dalam rangka peningkatan pelayanan publik melalui pembentukan kelembagaan masyarakat (working group) • Menyepakati strategi dan rencana aksi bersama dalam rangka peningkatan pelayanan publik • Mendorong adanya kebijakan yang efektif dalam peningkatan pelayanan publik • Mobilisasi sumber daya yang ada di daerah 66 www.dadangsolihin.com
  • 67. Kondisi Sebelum dan Sesudah www.dadangsolihin.com 67 Kondisi Umum Aspek BRIDGE  Berorientasi pada pembangunan sarana fisik Orientasi Program  Pembentukan trust building  Perubahan pola pikir dan pola tindak  Pemilihan masalah lebih kompleks Prioritas Masalah  memilih masalah yang sederhana dan mampu ditangani  Tergantung pada dana proyek untuk pelaksanaan rencana aksi Pendanaan  Pelaksanaan rencana aksi didukung dengan pendanaan dan sumber daya dari daerah setempat  Fokus pada satu kecamatan atau lebih besar Fokus  Fokus pada sekolah atau puskesmas
  • 68. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Comdev (1/3) • Tidak adanya harmonisasi program-program pemberdayaan masyarakat, dimana: – Permasalahan komprehensif, bukan parsial atau sektor tertentu saja. – Pelaksanaan secara “keproyekan” tidak menjamin keberlanjutan. – Terjadi ketimpangan pembangunan dengan penumpukan proyek di beberapa daerah atau kelompok masyarakat sementara daerah lainnya tidak mendapat. – Duplikasi biaya operasional, pelatihan, supervisi, monev, dsb. – Kelembagaan masyarakat yang beragam pada tingkat lokal. www.dadangsolihin.com 68
  • 69. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Comdev (2/3) • Kurangnya keterlibatan semua pihak dan melaksanakan program secara berkelanjutan melalui sinergi dan kemitraan, yang menjadikan masyarakat: – Masyarakat kurang peduli dan mandiri – Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat miskin. – Kurangnya interest dari kelompok tertentu untuk bertanggungjawab terhadap penanggulangan kemiskinan. • Pandangan mengenai pentingnya Comdev untuk peningkatan sejahteraan seringkali terkendala oleh mainstream pemikiran ekonomi yang kapitalistik. • Indikator ekonomi makro seperti GNP, investasi, dan perluasan kesempatan kerja dijadikan parameter utama dan citra keberhasilan pembangunan. www.dadangsolihin.com 69
  • 70. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Comdev (3/3) • Komitmen terhadap pembangunan seringkali masih bersifat jangka pendek. • Dengan otonomi daerah, kini semakin banyak Pemda yang mampu meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), namun kurang bersemangat mengatasi “PAD” (Permasalah Asli Daerah). • Dana Comdev untuk peningkatan kesejahteraan sebagian besar mengandalkan dana dari pusat misalnya dana PNPM Mandiri. www.dadangsolihin.com 70