MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
365432788-slide-nyeri-bahu-pptx.pptx
1. REFERAT
NYERI BAHU
OLEH : HERFIKA MULYADINI, S.Ked
10310171
Pembimbing : dr. H. Denny Rahardjono, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD CIAMIS TAHUN 2015
2. ANATOMI..
Sendi pada bahu terdiri dari 3 tulang :
Os klavicula
Os skapula
Os humerus
Terdapat 2 sendi yang sangat berperan
pada pergerakan bahu :
- Articulatio Akromioklavicular
- Articulatio Glenohumeral ( ball and
socket )
7. DEFINISI..
Nyeri bahu merupakan
keluhan yang sering
dijumpai sehari-hari
yang disebabkan oleh
nyeri lokal atau nyeri
saat menggerakkan
lengan, misalnya pada
waktu memakai baju,
menyisir rambut,
mengambil dompet di
saku belakang
10. Tendinitis Cedera Arthritis
Sebagian besar masalah pada
bahu melibatkan jaringan lunak,
otot, ligamen dan tendon,
sedangkan tulang jarang terlibat.
ETIOLOGI
11. Frozen
shoulder
suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul
sendi bahu, yaitu jaringan ikat disekitar sendi glenohumeral,
sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan terjadi keterbatasan
gerak dan nyeri yang kronis.
Manifestasi klinis dari frozen shoulder memiliki ciri khas yaitu
terbagi dalam tiga fase, nyeri, kaku, dan perbaikan
12. Nyeri Rasa nyeri pada bahu
Kaku
Pergerakan bahu
menjadi sangat
terbatas
Perbaikan
Pasien mulai bisa
menggerakan kembali
sendi bahu
14. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi nyeri bahu masih belum jelas, tetapi
beberapa penulis menyatakan bahwa dasar terjadinya
kelainan adalah imobilisasi yang lama. Setiap nyeri yang
timbul pada bahu dapat merupakan awal kekakuan sendi
bahu. Hal ini sering timbul bila sendi tidak digunakan
terutama pada pasien yang apatis dan pasif atau dengan
nilai ambang nyeri yang rendah.
15. Lengan yang imobil akan menyebabkan stasis
vena dan kongesti sekunder dan bersama-sama dengan
vasospastik, anoksia akan menimbulkan reaksi
timbunan protein, edema, eksudasi, dan akhirnya
reaksi fibrosis. Fibrosis akan menyebabkan adhesi
antara lapisan bursa subdeltoid, adhesi ekstraartikuler
dan intraartikuler, kontraktur tendon subskapularis dan
bisep, perlekatan kapsul sendi.
16. Penyebab nyeri bahu mungkin melibatkan
proses inflamasi. Kapsul yang berada di sekitar sendi
bahu menebal dan berkontraksi. Hal ini membuat
ruangan untuk tulang humerus bergerak lebih kecil,
sehingga saat bergerak terjadi nyeri.
18. Rontgen – rontgen menggambarkan
ruang antara bola dan soket bahu, yang
dapat menentukan apakah ada pelepasan
sambungan (dislokasi) atau
ketidakstabilan.
MRI– Sebuah proses pencitraan
resonansi magnetik dapat menggambarkan
rincian yang berkaitan dengan saraf,
tendon, dan ligamen untuk menyelidiki
kemungkinan penyebab lain dari nyeri
bahu yang tidak muncul di sinar-x.
CT-scan bisa mendapatkan apa
yang MRI dapat, dan sering
digunakan sebagai pilihan lain
untuk memastikan hasil MRI.
19. Elektromiografi atau EMG – Ini, bersama dengan
tes kecepatan pengantaran saraf atau tes NCV,
dapat digunakan untuk mendiagnosa penyebab
nyeri, mati rasa, dan kesemutan di bahu.
LABORATORIUM
RADIOLOGI
NEUROFISIOLOGIS
20. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan berfokus untuk mengembalikan pergerakan sendi
dan mengurangi nyeri pada bahu.
Istirahat dan membatasi kegiatan berlebihan
Pengobatan dengan pemberian NSAID
Fisioterapi pemberian panas dan dingin pada lokasi nyeri,
dilanjutkan dengan latihan-latihan gerakan.
Pada sebagian kasus dilakukan TENS untuk mengurangi nyeri
Untuk tindakan lanjut Suntikan steroid seperti Methylprednisolone.
23. PROGNOSIS
Pasien dengan nyeri bahu bisa
sembuh kembali. Tetapi, pada umumnya
pemulihan nyeri bahu kronis lambat. Dua studi
prospektif menyebutkan, pasien dengan nyeri
bahu kronis telah menunjukkan pemulihan
lengkap pada 1 bulan sekitar 23%, sedangkan
59% pasien sembuh setelah 18 bulan.
Editor's Notes
Brandon Mines, MD
Emory Sports Medicine Center
March 18th, 2010
Garry W. K. Ho, M.D.
VCU / Fairfax Family Practice
Sports Medicine Fellow
January 2007