Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep anatomi dan biomekanika vertebra, termasuk struktur, kurva, segmen gerak, dan gerakan vertebra.
2. Terdapat 33 tulang vertebra yang membentuk 5 regio dan beberapa kurva, serta terdiri dari anterior dan posterior pillar.
3. Gerakan vertebra terjadi dalam 3 bidang yaitu fleksi-ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi di sekitar 3 sumbu gerak.
Uji jalan 6 menit digunakan untuk menilai keterbatasan fungsi kardiorespirasi dan tingkat kebugaran seseorang dengan meminta pasien berjalan sejauh mungkin dalam waktu 6 menit untuk mengukur jarak yang ditempuh. Uji ini dapat digunakan untuk berbagai kelompok pasien dan merupakan tes submaksimal yang aman bagi kebanyakan orang.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi tulang pinggul dan sendi pinggul, termasuk tulang-tulang yang membentuk pinggul, gerakan sendi pinggul, ligamen dan otot yang terkait, serta cedera umum pada pinggul seperti dislokasi, fraktur, dan bursitis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep anatomi dan biomekanika vertebra, termasuk struktur, kurva, segmen gerak, dan gerakan vertebra.
2. Terdapat 33 tulang vertebra yang membentuk 5 regio dan beberapa kurva, serta terdiri dari anterior dan posterior pillar.
3. Gerakan vertebra terjadi dalam 3 bidang yaitu fleksi-ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi di sekitar 3 sumbu gerak.
Uji jalan 6 menit digunakan untuk menilai keterbatasan fungsi kardiorespirasi dan tingkat kebugaran seseorang dengan meminta pasien berjalan sejauh mungkin dalam waktu 6 menit untuk mengukur jarak yang ditempuh. Uji ini dapat digunakan untuk berbagai kelompok pasien dan merupakan tes submaksimal yang aman bagi kebanyakan orang.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi tulang pinggul dan sendi pinggul, termasuk tulang-tulang yang membentuk pinggul, gerakan sendi pinggul, ligamen dan otot yang terkait, serta cedera umum pada pinggul seperti dislokasi, fraktur, dan bursitis.
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Osteoarthritis lutut disebabkan oleh beban berlebih pada sendi yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Faktor risikonya adalah usia, obesitas, dan penyakit metabolisme. Secara patofisiologis, sel tulang rawan mengalami proliferasi, hipertropi, dan apoptosis yang menyebabkan penipisan tulang rawan dan penebalan tulang subkondral. Pengobatan osteoarthritis lutut meliputi penurunan berat badan, latihan otot
Dokumen tersebut merangkum tentang biomekanika yang mencakup definisi, komponen sistem muskuloskeletik tubuh manusia seperti tulang, sendi, otot, dan jaringan ikat. Juga dijelaskan istilah-istilah yang terkait dengan gerakan tubuh, contoh masalah biomekanika, dan pendekatan free body diagram untuk menganalisis gaya pada tubuh manusia.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
DMP adalah penyakit otot progresif yang diturunkan secara genetik yang menyebabkan melemahnya otot secara bertahap. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen distrofin yang mengakibatkan kerusakan otot. Gejala awalnya berupa kesulitan berjalan dan kelemahan otot ekstremitas bawah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tujuan pengobatan adalah memperlambat perburukan dengan terapi fis
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Topik kedelapan perkuliahan Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi adalah tentang Biomekanika
Bagian pertama membahas mengenai konsep Biomekanika dan kegunaannya dalam Perancangan Sistem Kerja yang Ergonomis
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Nenek Nori mengalami fraktur tertutup os femur sinistra akibat osteoporosis setelah terjatuh. Nyeri hebat pada paha kiri disebabkan oleh fraktur tulang yang mengakibatkan Nenek Nori tidak dapat berjalan.
Tulang dan otot merupakan alat gerak pasif dan aktif pada sistem gerak manusia. Tulang berfungsi sebagai rangka tubuh dan melindungi organ dalam, sedangkan otot mampu berkontraksi untuk memungkinkan terjadinya gerakan. Kedua sistem ini saling terkait melalui persendian yang memungkinkan gerakan seperti sendi engsel pada siku.
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Osteoarthritis lutut disebabkan oleh beban berlebih pada sendi yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Faktor risikonya adalah usia, obesitas, dan penyakit metabolisme. Secara patofisiologis, sel tulang rawan mengalami proliferasi, hipertropi, dan apoptosis yang menyebabkan penipisan tulang rawan dan penebalan tulang subkondral. Pengobatan osteoarthritis lutut meliputi penurunan berat badan, latihan otot
Dokumen tersebut merangkum tentang biomekanika yang mencakup definisi, komponen sistem muskuloskeletik tubuh manusia seperti tulang, sendi, otot, dan jaringan ikat. Juga dijelaskan istilah-istilah yang terkait dengan gerakan tubuh, contoh masalah biomekanika, dan pendekatan free body diagram untuk menganalisis gaya pada tubuh manusia.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
DMP adalah penyakit otot progresif yang diturunkan secara genetik yang menyebabkan melemahnya otot secara bertahap. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen distrofin yang mengakibatkan kerusakan otot. Gejala awalnya berupa kesulitan berjalan dan kelemahan otot ekstremitas bawah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tujuan pengobatan adalah memperlambat perburukan dengan terapi fis
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Topik kedelapan perkuliahan Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi adalah tentang Biomekanika
Bagian pertama membahas mengenai konsep Biomekanika dan kegunaannya dalam Perancangan Sistem Kerja yang Ergonomis
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Nenek Nori mengalami fraktur tertutup os femur sinistra akibat osteoporosis setelah terjatuh. Nyeri hebat pada paha kiri disebabkan oleh fraktur tulang yang mengakibatkan Nenek Nori tidak dapat berjalan.
Tulang dan otot merupakan alat gerak pasif dan aktif pada sistem gerak manusia. Tulang berfungsi sebagai rangka tubuh dan melindungi organ dalam, sedangkan otot mampu berkontraksi untuk memungkinkan terjadinya gerakan. Kedua sistem ini saling terkait melalui persendian yang memungkinkan gerakan seperti sendi engsel pada siku.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, terutama sistem skelet dan otot. Sistem skelet terdiri dari berbagai jenis tulang yang saling terhubung untuk membentuk rangka tubuh dan memungkinkan gerakan. Sistem otot terdiri dari berbagai otot polos dan lurik yang bekerja sama atau berlawanan untuk menggerakkan tulang dan memungkinkan aktivitas tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai gangguan yang
Sistem muskuloskeletal terdiri atas otot, tulang, tendon, dan ligamen. Otot berfungsi untuk pergerakan, penopang tubuh, dan produksi panas, sedangkan tulang membentuk kerangka dan melindungi organ internal. Punggung terdiri atas tulang belakang, otot punggung, dan diskus yang menghubungkan tulang belakang untuk memungkinkan gerakan.
Sistem gerak manusia terdiri atas gerak aktif berupa otot dan gerak pasif berupa tulang. Otot dan tulang bekerja sama dalam melakukan pergerakan tubuh melalui sistem kerangka yang terbagi menjadi kerangka sumbu dan appendikuler. Proses pembentukan tulang dimulai sejak masa embrio melalui pembentukan kartilago yang kemudian diisi oleh sel-sel pembentuk tulang untuk membentuk tulang.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal pada ibu hamil. Pada trimester pertama tidak banyak perubahan, sedangkan pada trimester kedua dan ketiga terjadi perubahan postur tubuh dan tonus otot akibat bertambah besarnya janin. Perubahan ini dapat menyebabkan nyeri punggung dan persendian. Pengetahuan akan sistem ini penting bagi petugas kesehatan dalam memberikan asuhan.
Sistem otot dan rangka pada vertebrata ditinjau dari jenis-jenis hewan seperti ikan, amfibi, reptil, dan burung. Sistem otot ikan terdiri dari miomer yang membentuk empat sabuk otot untuk berenang. Rangka ikan terdiri dari tulang. Sistem otot amfibi sudah berbeda dari ikan dengan otot segmen pada tubuh. Rangka amfibi memiliki tengkorak pipih dan tulang belakang sebagai penopang. Rangka
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup struktur dan fungsi rangka tubuh, tulang, persendian, dan otot rangka. Rangka tubuh berfungsi sebagai penyangga dan alat gerak pasif, sedangkan otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup struktur dan fungsi rangka tubuh, tulang, persendian, dan otot rangka. Rangka tubuh berfungsi sebagai penyangga dan alat gerak pasif, sedangkan otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. Kelompok 3
Arip Rahmat Jaelani 6815132679
Eko N. S.
Muhammad Iqballuddin 6815132682
Muhamad Jamaludin M. R. 6815132676
Nur Hikmah 6815132674
Restu Ruskan 6815132666
Yulia Putri 6815132677
6. Persendian pada Bahu
Pada umumnya sendi bahu merupakan jenis sendi
putar (sferoid) yang berbentuk seperti bola dalam
cawan
Gerakan-gerakan yang terjadi di gelang bahu
dimungkinkan oleh sejumlah sendi yang saling
berhubungan erat, misalnya sendi kostovertebral atas,
sendi akromioklavikular, sendi sternoklavikular,
permukaan pergeseran skapulotorakal dan sendi
glenohumeral atau sendi bahu.
Gangguan gerakan didalam sendi bahu sering
mempunyai konsekuensi untuk sendi-sendi yang lain di
gelang bahu dan sebaliknya.
7. Persendian pada Bahu
Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan
mangkok sendi, disebut cavitas glenoidalis. Sendi ini
menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti
menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet dan
sebagainya atas kerja sama yang harmonis dan simultan
dengan sendi-sendi lainnya.
Cavitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak
cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan
diameter cavitas glenoidalis yang pendek kira-kira hanya
mencakup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang
agak besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut
tidak stabil namun paling luas gerakannya.
8. KAPSUL SENDI BAHU
Kapsul sendi terdiri atas 2 lapisan (Haagenars)
a)Kapsul Sinovial
lapisan bagian dalam dengan karakteristik mempunyai jaringan
fibrokolagen agak lunak dan tidak memiliki saraf reseptor dan
pembuluh darah. Fungsinya menghasilkan cairan sinovial sendi dan
sebagai transformator makanan ke tulang rawan sendi.
b) Kapsul Fibrosa
Karakteristiknya berupa jaringan fibrous keras dan memiliki saraf
reseptor dan pembuluh darah. Fungsinya memelihara posisi dan
stabititas sendi, memelihara regenerasi kapsul sendi. Cermin Dunia
Kedokteran No. 120, 1997 57 Kita dapat merasakan posisi sendi dan
merasakan nyeri bila rangsangan tersebut sudah sampai di kapsul
fibrosa.
9. Tulang Rawan Sendi Bahu (Kartilago)
Kartilago atau ujung tulang rawan sendi berfungsi
sebagai bantalan sendi, sehingga tidak nyeri sewaktu
penderita berjalau. Namun demikian pada gerakan
tertentu sendi dapat nyeri akibat gangguan yang
dikenal dengan degenerasi kartilago (Weiss,1979)
10. Karakteristik Sendi Bahu
Perbandingan antara permukaan mangkok
sendinya dengan kepala sendinya tidak sebanding.
Kapsul sendinya relatif lemah.
Otot-otot pembungkus sendinya relatif lemah,
seperti otot supraspinatus, infrapinatus, teres
minor dan subscapularis.
Gerakannya paling luas.
Stabilitas sendinya relatif kurang stabil.
11. Susunan dan Fungsi Tulang Bahu
Bahu terdiri dari tiga tulang yaitu klavikula (tulang selangka),
skapula (tulang belikat), dan humerus (tulang lengan atas) serta
otot-otot terkait seperti ligamen, dan tendon. Artikulasi dari 3
tulang tersebut membentuk sendi bahu, yang dikenal sebagai
sendi utama pada bahu yaitu sendi glenohumeral.
Dalam anatomi manusia sendi bahu terdapat diantara tulang
humerus yang melekat pada tulang skapula.
13. Ligamen pada Bahu
Di bahu, sekelompok ligamen pada bahu membentuk
kapsul sendi dan ligamen ini menghubungkan humerus ke
glenoidale.
Ligamen ini adalah sumber utama stabilitas untuk bahu,
mereka membantu memegang bahu di tempatnya dan
menjaga dari dislokasi.
Ligamen ini adalah glenohumeral ligamen (GHL), dan
ligamentum lain yang menghubungkan ke coracoid
akromion adalah coracoacromial ligamentum (CAL).
Ligamentum ini dapat menebal dan menyebabkan
Sindrom rotator. Ligamen juga mengikat clavicula dan
acromion di AC joint. Dua ligament yang menghubungkan
clavicula ke scapula dengan melekat ke prosesus coracoids
adalah coracoclavicular ligamen (CCL).