SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
SISTEM GERAK
Biologi SMA/MA Kelas XI
KOMPETENSI DASAR
 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan mekanisme
gerak serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan sistem gerak
manusia melalui berbagai bentuk media
TUJUAN PEMBELAJARAN
AFEKTIF
 Siswa dapat mengubah sikap untuk
menyadari dan mengagumi pola pikir
ilmiah dalam mengamati bioproses
pada sistem gerak.
 Siswa dapat menunjukkan perilaku
peduli tergadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan tentang sistem gerak di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
 Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang
penyusun rangka manusia dengan menggunakan
torso.
 Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada
manusia.
 Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang
penyusun rangka tubuh.
 Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun
bagian-bagian tubuh.
 Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan
dengan tulang keras.
 Siswa dapat menganalisis struktur penyusun tulang
 Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang
dengan menggunakan gambar.
 Siswa dapat mengemukakan proses
pembentukan tulang (osifikasi).
 Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan tulang dengan
fakta-fakta dalam kehidupan.
 Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja
otot.
 Siswa dapat menganalisis jenis gerakan
yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF
(lanj.)
 Siswa dapat membuat awetan rangka
hewan vertebrata.
 Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur
tulang dan otot rangka.
 Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai
gerakan persendian.
 Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan
antagonis dan sinergis.
 Siswa dapat menggunakan media
presentasi untuk menyajikan data hasil
analisis ganggguan sistem gerak.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PSIKOMOTORIK
Menurut pendapat Anda, mengapa
tulang manusia bisa patah seperti
gambar di bawah ini?
I. RANGKA TUBUH
Rangka manusia merupakan alat gerak pasif
yang akan digerakkan oleh otot.
Fungsi rangka:
o Memberi bentuk dan
postur tubuh.
o Melindungi organ-organ
yang lunak.
o Penyangga berat
badan.
o Tempat melekatnya otot
rangka.
o Mendukung terjadinya
gerakan.
o Hematopoesis.
o Tempat penyimpanan
mineral.
o Tempat penyimpanan
energi.
o Fungsi imunologis.
Dibedakan menjadi 2 jenis:
rangka aksial dan rangka apendikular.
Rangka tubuh pada manusia
A. Rangka Aksial (Rangka Sumbu
Tubuh)
1) Tulang Tengkorak
• Befungsi melindungi
otak, organ
pendengaran, dan
organ penglihatan.
• Terdiri atas tulang
kranial (tulang
tempurung kepala)
dan tulang fasial
(tulang wajah).
2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid
 Tulang telinga dalam dan tulang hioid
terletak di dalam tengkorak.
 Tulang telinga dalam berfungsi menerima
dan mentransmisikan impuls suara.
 Tulang hioid berfungsi sebagai tempat
melekatnya otot mulut dan lidah sehingga
dapat membantu proses menelan.
3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra)
Tersusun dari 26 ruas yang yang
dihubungkan oleh cakram tulang rawan
fibrosa.
Fungsi:
 Menopang kepala dan bagian tubuh
lainnya.
 Melindungi organ dalam tubuh.
 Tempat melekatnya tulang rusuk.
 Menentukan sikap tubuh.
Tulang belakang (vertebrae)
4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk
(Kosta)
 Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung
 Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium
sterni, korpus sterni, dan prosesus xifoid.
 Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:
 Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat
pada tulang dada (7 pasang).
 Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat
pada tulang rusuk di atasnya (3 pasang).
 Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak
melekat pada tulang manapun (2 pasang).
Tulang dada dan tulang rusuk
1. Gelang Bahu
(Pektoral)
 Merupakan persendian
yang menghubungkan
lengan dengan badan.
 Terdiri atas tulang
skapula (belikat) dan
tulang klavikula
(selangka)
A. Rangka Apendikuler (Rangka
Pekengkap atau Anggota Gerak
Tubuh)
2. Anggota Gerak Atas
 Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan),
radius (tulang pengumpil), ulna (tulang
hasta), karpal (tulang pergelangan tangan),
metakarpal (tulang telapak tangan), dan
falangus (tulang jari tangan).
3. Gelang Panggul (Pelvis)
 Berfungsi menyangga berat tubuh dan
melindungi bagian dalam rongga pelvis
 Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis
(tulang kemaluan), dan iskium (tulang
duduk)
Tulang anggota gerak
atas
Tulang gelang panggul
(pelvis)
4. Anggota Gerak Bawah
 Terdiri atas femur (tulang
paha), tibia (tulang
kering), fibula (tulang
betis), patela (tulang
tempurung lutut), tarsal
(tulang pergelangan kaki),
metatarsal (tulang telapak
kaki), dan falangus
(tulang jari kaki)
Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun
atas lapisan-lapisan berikut.
 Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa
dan selapis osteoblas. Fungsi: tempat melekat
otot rangka, memberi nutrisi untuk
pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan
tulang yang rusak.
 Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya
halus, padat, sedikit berongga, dan sangat
kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat
II. TULANG
A. Struktur Tulang
 Tulang spons. Lapisan
yang teksturnya
berongga dan berisi
sumsum merah.
 Endosteum. Jaringan
ikat areolar vaskuler yang
melapisi rongga sumsum.
 Sumsum tulang.
Lapisan paling dalam dan
berbentuk jeli. Fungsi:
produksi sel darah
merah, sel darah putih,
 Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang.
Contoh: tulang pangkal lengan (humerus),
tulang hasta (ulna), tulang paha (femur), dll.
 Tulang pendek. Berukuran pendek dan
berbentuk kubus. Contoh: tulang
pergelangan tangan (karpal) dan tulang
pergelangan kaki (tarsal).
 Tulang pipih. Berbentuk lempengan.
Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan
tulang dada.
B. Bentuk Tulang
 Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak
beraturan. Contoh: tulang-tulang
penyusun tulang belakang (vertebrae).
 Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan
bulat yang terdapat pada formasi
persendian. Bersambungan dengan
kartilago, ligamen, atau tulang lainnya.
Contoh: tulang tempurung lutut (patela).
Bentuk-bentuk tulang pada manusia
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Cara pembentukan tulang:
 Osifikasi intramembran
Yaitu proses pembentukan tulang secara
langsung, dengan cara mengganti jaringan
penyambung padat dengan simpanan garam-
garam kalsium untuk membentuk tulang.
Prosesnya terjadi hanya sekali.
Proses: sel mesenkim  osteoblas  sekresi
matriks organik (osteoid)  pengapuran osteoid
 pembentukan lapisan matriks baru  tulang
semakin tebal
C. Proses Pembentukan dan
Perkembangan Tulang
 Osifikasi endokondium (intrakartilago)
Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan
oleh tulang keras. Prosesnya dimulai sejak
perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan
pada anak-anak akan digantikan oleh tulang
keras hingga usia 18 – 25 tahun.
Proses:
 Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh
darah.
 Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan
proliferasi menjadi osteoblas.
 Matriks kartilago mengalami pengapuran
(kalsifikasi).
Osifikasi dan pertumbuhan tulang pipa
1. Faktor herediter (genetik)
2. Faktor nutrisi
3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang
dipengaruhi oleh hormon-hormon, seperti
hormon paratiroid (PTH), hormon
tirokalsitonin, hormon somatotrofin,
hormon tiroksin, dan hormon kelamin.
4. Faktor sistem saraf
D. Faktor Pertumbuhan Tulang
Persendian adalah hubungan antara dua
tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan
maupun yang tidak dapat digerakkan.
III. PERSENDIAN
(ARTIKULASI)
A. Struktur Persendian
• Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan
sendi secara berlebihan dan membantu
mengembalikan tulang ke posisi asalnya.
• Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk
menahan ligamen.
 Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas
agar gesekan berjalan lancar, halus, dan
tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit.
 Tulang rawan hialin, terdapat di ujung
tulang sebagai bantalan sendi agar tidak
nyeri saat bergerak.
 Bursa, berupa kantung tertutup yang
dilapisi membran sinovial.
Diagram persendian
sinartrosis pada
tulang belakang
Diagram persendian
amfiartrosis pada
tulang belakang
Sendi berdasarkan struktur:
 Persendian fibrosa, tidak memiliki
rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan ikat fibrosa.
 Persendian kartilago, tidak memiliki
rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago.
 Persendian sinovial, memiliki rongga
sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat
ligamen dan kapsul sendi
B. Tipe Persendian
Sendi berdasarkan gerakan:
 Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat
digerakkan. Jenis sendi sinartrosis: sinartrosis
sinfibrosis (dihubungkan dengan jaringan ikat
fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis
(dihubungkan dengan jaringan tulang rawan
hialin).
 Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas
akibat tekanan. Jenis sendi amfiartrosis:
simfisis (dihubungkan oleh kartilago),
sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan
ligamen), dan gomposis (sendu pada tulang
bentuk kerucut)
 Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi
yang dapt bergerak bebas. Jenis sendi
diartrosis:
o Sendi engsel, bergerak ke satu arah.
o Sendi peluru, bergerak bebas ke segala
arah.
o Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak
ke dua arah.
o Sendu putar, bergerak dengan pola rotasi.
o Sendi luncur (sendi geser), gerakan
menggeser.
o Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan
Diagram beberapa jenis persendian
Otot rangka adalah otot yang melekat pada
tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk
menggerakkan tulang sehingga disebut alat
gerak aktif.
Fungsi:
 Pergerakan
 Menopang dan mempertahankan postur
tubuh
 Produksi panas
IV. OTOT RANGKA
Sifat otot rangka:
 Kontraktilitas (kemampuan
berkontraksi dan meregang)
 Eksitabilitas (mampu merespon dika
distimulasi oleh saraf)
 Ekstensibilitas (kemampuan
meregang melebihi panjang otot saat
relaksasi)
 Elastisitas (kembali ke ukuran semula)
Otot rangka pada tubuh
Area otot rangka:
 Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan
jaringan ikat padat kuat.
 Empal otot, merupakan area bagian tengah
otot yang menggembung dan aktif dalam
kontraksi.
Pengorganisasian jaringan otot rangka:
Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium
Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema,
dibungkus endomisium
Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis
(protein aktin)
A. Struktur Otot Rangka
Struktur otot rangka
Mioibril penyusun otot rangka
Diagram struktur filamen penyusun
1. Komponen struktur otot yang
berperan dalam kerja otot: miofibril,
sarkomer, aktin, miosin, tropomiosin, dan
troponin.
2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP
(Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan
glikogen (gula otot).
B. Mekanisme Kerja otot
3. Tahapan mekanisme kerja otot:
 Penerimaan impuls: ion kalsium (ca2+0
keluar dari retikulum sarkoplasma.
 Ion Ca2+ terikat pada troponin  daerah
aktif tropomiosin terbuka.
 Pembebasan energi dari ATP  miosin
menarik aktin melalui daerah aktif
tropomiosin  otot memendek.
 Tidak ada impuls  Ca2+ kembali ke
retikulum sarkoplasma, troponin menutupi
tropomiosin, otot relaksasi
1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja
saling berlawanan, sehingga
menghasilkan gerakan yang berlawanan
(berbeda arah).
2. Otot sinergis, adalah otot yang saling
mendukung kerja satu sama lain,
sehingga menghasilkan gerakan satu
arah. Contohnya yaitu kerjasama kerja
sama otot-otot antartulang rusuk saat
menarik napas.
C. Sifat Kerja otot
Gerak antagonis pada tubuh
Gerak antagonis pada tubuh
1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika
tenaga yang melawan tulang lebih besat
daripada kekuatan tulang.
2. Gangguan tulang belakang, jenisnya:
o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah
belakang
o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah
depan
o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke
samping kiri atau kanan
o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang
V. GANGGUAN SISTEM
GERAK
A. Gangguan pada Tulang
Kelainan tulang belakang
3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya:
o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah
patah, dapat terjadi karena kekurangan hormon
dan kalsium.
o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena
kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin
D, magnesium, fosfor, dan kalsium.
o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak
sehingga ukuran kepala lebih kecil.
o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak
menyebabkan pelebaran rongga tempurung otak
sehingga otak membesar.
o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat
infeksi.
1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan
yang tidak biasa, dipaksakan, atau tiba-tiba.
2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun
sendi dari posisi normal.
3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan
yang berfungsi sebagai bantalan pada
sendi.
4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan.
5. Urai sendi, selaput sendi robek,
menyebabkan tulang sendi terlepas.
6. Artritis, peradangan pada sendi.
B. Gangguan pada Sendi
1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang
berkembang menjadi lebih besar.
2. Atrofi, gangguan akibat otot yang
mengecil.
3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot
karena kelainan genetik.
4. Tetanus, penyakit kejang otot karena
berkontraksi terus-menerus sehingga tidak
mampu lagi berkontraksi.
5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa
tegang, sulit digerakkan, disertai rasa
nyeri.
C. Gangguan pada Otot
6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot
berkontraksi sehingga penderita
mengalami kelimpuhan.
7. Otot robek, robeknya serabut otot yang
mengakibatkan bengkak, nyeri, dan
pendarahan.
8. Otot terkilir, tendon otot robek karena
teregang melebihi batas normal.
 Penyembuhan patah tulang: pemasangan
gips, pembidaian, pembedahan internal,
dan penarikan (traksi).
 Penyembuhan kanker/tumor tulang:
kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
 Penggantian sendi, yaitu pembedahan
untuk mengganti sendi yang rusak dengan
campuran logam.
 Transplantasi sumsum, yaitu sumsum
merah dari seseorang ditransplantasikan ke
orang lain.
VI.TEKNOLOGI SISTEM
GERAK
 Penanggulangan skoliosis kongenitalis,
yaitu pemasangan penyangga pada
kelainan lengkung tulang belakang bayi
yang baru lahir.
 Implan, yaitu pemasangan materi dari
benda kaku pada tulang.
 Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki
buatan.
 Kursi roda
 Penanggulangan kaki O
 Viskosuplementasi, penyuntikan asam
hialuronat ke sendi.

More Related Content

What's hot

Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Salma Maulida
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBudi Setyawansby
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Sulistia Rini
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAZona Bebas
 
Medresumos 2016 anatomia topográfica - tórax
Medresumos 2016   anatomia topográfica - tóraxMedresumos 2016   anatomia topográfica - tórax
Medresumos 2016 anatomia topográfica - tóraxJucie Vasconcelos
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaArinta Winsi
 
Persendian, biologi kelas xi
Persendian, biologi kelas xiPersendian, biologi kelas xi
Persendian, biologi kelas xifatqiwulandari
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanYanto Musadi
 
Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8Idris Miaus
 
Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanEri Krismiya
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewanedmundtanjaya
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13lore_rel_ka
 

What's hot (20)

Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
 
Materi biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fixMateri biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fix
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Persendian pada manusia
Persendian pada manusiaPersendian pada manusia
Persendian pada manusia
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
 
Kerangka Manusia
Kerangka ManusiaKerangka Manusia
Kerangka Manusia
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Medresumos 2016 anatomia topográfica - tórax
Medresumos 2016   anatomia topográfica - tóraxMedresumos 2016   anatomia topográfica - tórax
Medresumos 2016 anatomia topográfica - tórax
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
Persendian, biologi kelas xi
Persendian, biologi kelas xiPersendian, biologi kelas xi
Persendian, biologi kelas xi
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhan
 
Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat Hewan
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
 

Similar to SistemGerak

BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxMarioTomy1
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonIRNANDASUSANTI
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansanindyaaypra
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaTitik Kadarsih
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpEco Lalanduts
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptsoalujian84
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalRamadhani Sardiman
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy Jayanti
 

Similar to SistemGerak (20)

BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smp
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
 
Faal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletalFaal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletal
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

SistemGerak

  • 2. KOMPETENSI DASAR  Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.  Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai bentuk media
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF  Siswa dapat mengubah sikap untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam mengamati bioproses pada sistem gerak.  Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli tergadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan tentang sistem gerak di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF  Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan menggunakan torso.  Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.  Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.  Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.  Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.  Siswa dapat menganalisis struktur penyusun tulang
  • 5.  Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.  Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).  Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-fakta dalam kehidupan.  Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot.  Siswa dapat menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari. TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF (lanj.)
  • 6.  Siswa dapat membuat awetan rangka hewan vertebrata.  Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.  Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.  Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.  Siswa dapat menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis ganggguan sistem gerak. TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTORIK
  • 7. Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?
  • 8. I. RANGKA TUBUH Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Fungsi rangka: o Memberi bentuk dan postur tubuh. o Melindungi organ-organ yang lunak. o Penyangga berat badan. o Tempat melekatnya otot rangka. o Mendukung terjadinya gerakan. o Hematopoesis. o Tempat penyimpanan mineral. o Tempat penyimpanan energi. o Fungsi imunologis. Dibedakan menjadi 2 jenis: rangka aksial dan rangka apendikular.
  • 10. A. Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh) 1) Tulang Tengkorak • Befungsi melindungi otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan. • Terdiri atas tulang kranial (tulang tempurung kepala) dan tulang fasial (tulang wajah).
  • 11. 2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid  Tulang telinga dalam dan tulang hioid terletak di dalam tengkorak.  Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan impuls suara.  Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan lidah sehingga dapat membantu proses menelan.
  • 12. 3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra) Tersusun dari 26 ruas yang yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa. Fungsi:  Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya.  Melindungi organ dalam tubuh.  Tempat melekatnya tulang rusuk.  Menentukan sikap tubuh.
  • 14. 4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta)  Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung  Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan prosesus xifoid.  Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:  Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang).  Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3 pasang).  Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun (2 pasang).
  • 15. Tulang dada dan tulang rusuk
  • 16. 1. Gelang Bahu (Pektoral)  Merupakan persendian yang menghubungkan lengan dengan badan.  Terdiri atas tulang skapula (belikat) dan tulang klavikula (selangka) A. Rangka Apendikuler (Rangka Pekengkap atau Anggota Gerak Tubuh)
  • 17. 2. Anggota Gerak Atas  Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak tangan), dan falangus (tulang jari tangan). 3. Gelang Panggul (Pelvis)  Berfungsi menyangga berat tubuh dan melindungi bagian dalam rongga pelvis  Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan iskium (tulang duduk)
  • 18. Tulang anggota gerak atas Tulang gelang panggul (pelvis)
  • 19. 4. Anggota Gerak Bawah  Terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patela (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki), metatarsal (tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki)
  • 20. Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun atas lapisan-lapisan berikut.  Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan selapis osteoblas. Fungsi: tempat melekat otot rangka, memberi nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang rusak.  Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga, dan sangat kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat II. TULANG A. Struktur Tulang
  • 21.  Tulang spons. Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah.  Endosteum. Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum.  Sumsum tulang. Lapisan paling dalam dan berbentuk jeli. Fungsi: produksi sel darah merah, sel darah putih,
  • 22.  Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan (humerus), tulang hasta (ulna), tulang paha (femur), dll.  Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).  Tulang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada. B. Bentuk Tulang
  • 23.  Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang penyusun tulang belakang (vertebrae).  Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi persendian. Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh: tulang tempurung lutut (patela).
  • 25. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Cara pembentukan tulang:  Osifikasi intramembran Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam- garam kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya sekali. Proses: sel mesenkim  osteoblas  sekresi matriks organik (osteoid)  pengapuran osteoid  pembentukan lapisan matriks baru  tulang semakin tebal C. Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
  • 26.  Osifikasi endokondium (intrakartilago) Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga usia 18 – 25 tahun. Proses:  Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah.  Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi osteoblas.  Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi).
  • 28. 1. Faktor herediter (genetik) 2. Faktor nutrisi 3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh hormon-hormon, seperti hormon paratiroid (PTH), hormon tirokalsitonin, hormon somatotrofin, hormon tiroksin, dan hormon kelamin. 4. Faktor sistem saraf D. Faktor Pertumbuhan Tulang
  • 29. Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan. III. PERSENDIAN (ARTIKULASI) A. Struktur Persendian • Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang ke posisi asalnya. • Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk menahan ligamen.
  • 30.  Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas agar gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit.  Tulang rawan hialin, terdapat di ujung tulang sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak.  Bursa, berupa kantung tertutup yang dilapisi membran sinovial.
  • 31. Diagram persendian sinartrosis pada tulang belakang Diagram persendian amfiartrosis pada tulang belakang
  • 32. Sendi berdasarkan struktur:  Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat fibrosa.  Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan kartilago.  Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi B. Tipe Persendian
  • 33. Sendi berdasarkan gerakan:  Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat digerakkan. Jenis sendi sinartrosis: sinartrosis sinfibrosis (dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis (dihubungkan dengan jaringan tulang rawan hialin).  Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas akibat tekanan. Jenis sendi amfiartrosis: simfisis (dihubungkan oleh kartilago), sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan ligamen), dan gomposis (sendu pada tulang bentuk kerucut)
  • 34.  Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi yang dapt bergerak bebas. Jenis sendi diartrosis: o Sendi engsel, bergerak ke satu arah. o Sendi peluru, bergerak bebas ke segala arah. o Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak ke dua arah. o Sendu putar, bergerak dengan pola rotasi. o Sendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser. o Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan
  • 36. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Fungsi:  Pergerakan  Menopang dan mempertahankan postur tubuh  Produksi panas IV. OTOT RANGKA
  • 37. Sifat otot rangka:  Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang)  Eksitabilitas (mampu merespon dika distimulasi oleh saraf)  Ekstensibilitas (kemampuan meregang melebihi panjang otot saat relaksasi)  Elastisitas (kembali ke ukuran semula)
  • 39. Area otot rangka:  Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat.  Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif dalam kontraksi. Pengorganisasian jaringan otot rangka: Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema, dibungkus endomisium Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis (protein aktin) A. Struktur Otot Rangka
  • 43. 1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril, sarkomer, aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin. 2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan glikogen (gula otot). B. Mekanisme Kerja otot
  • 44. 3. Tahapan mekanisme kerja otot:  Penerimaan impuls: ion kalsium (ca2+0 keluar dari retikulum sarkoplasma.  Ion Ca2+ terikat pada troponin  daerah aktif tropomiosin terbuka.  Pembebasan energi dari ATP  miosin menarik aktin melalui daerah aktif tropomiosin  otot memendek.  Tidak ada impuls  Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin menutupi tropomiosin, otot relaksasi
  • 45. 1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja saling berlawanan, sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan (berbeda arah). 2. Otot sinergis, adalah otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya yaitu kerjasama kerja sama otot-otot antartulang rusuk saat menarik napas. C. Sifat Kerja otot
  • 48. 1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besat daripada kekuatan tulang. 2. Gangguan tulang belakang, jenisnya: o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang V. GANGGUAN SISTEM GERAK A. Gangguan pada Tulang
  • 50. 3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya: o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi karena kekurangan hormon dan kalsium. o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium. o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran kepala lebih kecil. o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar. o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi.
  • 51. 1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa, dipaksakan, atau tiba-tiba. 2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal. 3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi. 4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan. 5. Urai sendi, selaput sendi robek, menyebabkan tulang sendi terlepas. 6. Artritis, peradangan pada sendi. B. Gangguan pada Sendi
  • 52. 1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar. 2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil. 3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik. 4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. 5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri. C. Gangguan pada Otot
  • 53. 6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami kelimpuhan. 7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan. 8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal.
  • 54.  Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian, pembedahan internal, dan penarikan (traksi).  Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi, dan operasi.  Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan campuran logam.  Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan ke orang lain. VI.TEKNOLOGI SISTEM GERAK
  • 55.  Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang baru lahir.  Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang.  Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan.  Kursi roda  Penanggulangan kaki O  Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi.