1. 








Nama
: Catur Ariwibowo
TTL
: Ambarawa, 11 Januari 1986
JK
: Laki- laki
Pendidikan : Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung ( 2011)
Jabatan
: Kepala Laboratorium Anatomi FK Unila
Dokter Umum
Alamat
: Desa Margodadi , Kec.Ambarawa
Kab. Pringsewu Provinsi Lampung
Pekerjaan
Staf dosen divisi biomedik subdivisi Anatomi FK
Universitas Lampung
Dokter RS. Bhayangkara Polda BL
Dosen Luar Biasa STIKES AISYAH PSW
Dosen Luar Biasa STIKES Muhammadiyah PSW
Praktek Pribadi
Email
: aridr1986@gmail.com
Telp
: 081379139718

2. Apakah kuliah yang menakutkan
/ Asyik ?

3. Nyeri Ulu Hati…….
 Sakit APA ??????

5. Tujuan Pembelajaran

6.  Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan
tubuh dan hubungan antar bagiannya satu sama
lainnya.
 Mutlak di ketahui jika seseorang bekerja di
bidang kesehatan.

7. Posisi Anatomi
 Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar
posisi anatomis, hal ini dibuat agar tidak terjadi
kesalahpahaman arti dari masing – masing pendapat.
 Syarat posisi anatomis
1. Berdiri tegak atau berbaring pada punggungnya seolaholah tegak dengan kepala, kedua mata dan jari- jari kaki
terarah kedepan
2. Mengatur kedua ekstrimitas superior disisi tubuh dengan
kedua telapak tangan menghadap ke depan
3. Berdiri tegak dengan kedua ekstrimitas inferior merapat
dan kedua kaki mengarah ke depan.

9. Bidang Anatomi
Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh
dalam posisi anatomi :
 Bidang median : bidang yang membagi tepat tubuh
menjadi bagian kiri dan kanan.
 Bidang sagital : Bidang yang membagi tubuh
menjadi 2 bagian dari titik tertentu . Bidang ini
sejajar dengan bidang median.
 Bidang horizontal : bidang yang terletak melintang
melalui tubuh ( bidang X-Y). Bidang ini membagi
tubuh menjadi bagian atas dan bawah .
 Bidang koronal : bidang vertikal melalui tubuh, tegak
lurus terhadap bidang median dan membagi tubuh
menjadi bagian depan dan bagian belakang.

11.  Istilah untuk hubungan dan perbandingan
Superior ( cranial ):
Inferior ( caudal ) :
Anterior ( ventral ):
Posterior ( dorsal ) :
Medial
:
Lateral
:
Proximal
:
Distal
Superficial
Profundus
Lebih dekat pada kepala
Lebih dekat pada kaki
Lebih dekat kedepan
Lebih dekat kebelakang
Mendekati bidang median
Menjauhi bidang median
Lebih dekat pada batang tubuh
atau pangkal
: Lebih jauh dari batang tubuh
atau pangkal
: Lebih dekat ke atau kepermukaan
: Lebih jauh dari permukaan

13. Istilah Yang Berhubungan Dengan Gerak
Flexi
Extensi
Abduksi
Adduksi
: Menekukkan bagian tertentu atau mengecilkan sudut
antara bagian – bagian tubuh
: Meluruskan suatu bagian atau menambah
besarnya sudut bagian-bagian tubuh
: Menjauhi bidang median tubuh dalam bidang
coronal
: Menggerakkan kearah bidang median dalam
bidang coronal

14. Pronasi
Supinasi
: Rotasi medial lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap kedepan
: Rotasi lateral lengan bawah dan tangan
sehingga tangan menghadap kebelakang
Rotasi
: Menggerakkan bagian tubuhsekeliling poros panjangnya
Sirkumduksi
: Gerak sirkuler extremitas atau bagiannya dengan
mempersatukan berturut-turut gerak fleksi, ekstensi,
abduksi, adduksi

15. Eversi
: Memutar telapak kaki kearah luar ( lateral )
Inversi
: Memutar telapak kaki ke dalam ( medial )
Protrusi ( protraksi )
: Menggerakkan rahang bawah kedepan ( ventral )
Retrusi ( retraksi )
: Menggerakkan rahang bawah kebelakang ( dorsal )

16. Dextra
Sinister
Proximal
Distal
Cranial
kepala
Caudal
:Kanan
:Kiri
:Pangkal
:Ujung
:Lebih dekat ke
:Lebih dekat ke ekor

17. KINESIOLOGI
 Kinesiologi merupakan ilmu yang mempelajari
gerakan manusia yang efien, efektif dan aman.

18. OSTEOLOGI UMUM
A.
Menurut bentuk
1.
2.
3.
4.
5.
Ossa longa ( panjang )
:
Ossa Humerus
Ossa brevia ( pendek )
:
Ossa Carpalia
Ossa plana ( gepeng )
:
Ossa Parietale
Ossa irregularia
:
Ossa Sphenoidale
Ossa pneumatica ( rongga ) : Ossa Eithmoidale

19. Ossa brevia
Ossa longa
Ossa plana & Ossa
irregular
Ossa pneumatica

20. B. Struktur tulang
-
Substansia Compacta
Substansia Spongiosa
-------
Luar
Dalam
Dalam tulang ada cavum medullare
(rongga sumsum)
Isinya medullare osseum (sumsum tulang)

21. II. OSTEOLOGI KHUSUS
SCLETUM ( RANGKA )
Axial scletum :
1.
Cranium
2.
Os hyoid
3.
Scletum trunci
*
*
*
:
Costae
Sternum
Vertebrae

22.  a. Neurocranium -------- Mengelilingi otak
b. Splanchnocranium --- Membentuk muka
Ad.a. Neurocranium :

Os Occipital
Os Temporale
Os Sphenoidale
Os Frontale
Os Parietale
Os Eithmoidale

23. Ad.b.Spalanchnocranium :
1. Os Maxillare
2. Os Mandibulare
3. Os Zygomaticum
4. Os Nasale
5. Os Lacrimale
6. Os Vomer
7. Os Concha Nasalis Inferior

24. Scletum Trunci
COSTAE
Tulang pipih yang sempit dan lengkung
a.
b.
c.
Costae Vera
:
Costae Spuriae
:
Costae Fluctuantes :
I - VII
VIII – X
XI – XII

25. Sternum
Tulang pipih yang memanjang dan membatasi bagian
ventral dada.
Terdiri dari 3 bagian :
-
Manubrium Sterni
Corpus Sterni
Processus Xyphoideus

26. Collumna Vertebralis
Terdiri dari 33 buah :
Cervical
:
Thoracal
:
Lumbal
:
Sacrum
:
Coccygeus :
7
12
5
5
4

27. Appendicular scletum : Scletum extremitas
1. Scletum extremitas superior
a. Cingulum membri superior : scapula
dan clavicula
b. Os Humerus
c. Os Radius
d. Os Ulna

28. e. Ossa Carpus
f. Ossa Metacarpus
g. Ossa Phalanx
: Os Scaphoideum
Os Lunatum
Os Triquetrum
Os Pisiformis
Os Trapezium
Os Trapezoiduem
Os Capitatum
Os Hamatum
: 5 buah

29. 2. Scletum extremitas inferior
a. Cingulum Membri Inferior ( Cingulum Pelvicum
):
- Os Ileum
- Os Ischiadica
- Os Pubis
b. Femur
c. Tibia
d. Fibula

31. e. Tarsus
f. Metatarsus
g. Phalanx
: Os Calcaneus
Os Talus
Os Naviculare
Os Cuboideum
Os Cuneiforme Medial
Os Cuneiforme Lateral
Os Cuneiforme Intermedia

32. III.
ARTHROLOGIA
* ilmu yang mempelajari tentang persendian
* sendi/joint/articulation = hubungan antar tulang
Berdasarkan gerakan, persendian dibedakan :
A. Synarthrosis
- sendi yang tidak dapat digerakkan, karena sendi saling berimpit
- hanya dihubungkan oleh jaringan ikat atau cartilago hyalin
*berdasarkan macamnya jaringan penghubung, dibagi atas :
1. Syndesmosis
a. Sutura : antara pinggir tulang yang
bertemu terdapat suatu lapisan jaringan ikat.
Ex. Antara tulang – tulang tengkorak
b. Schydylesis
Pinggir suatu tulang terjepit didalam celah pada
tulang yang lain
Ex. Antara rostrum ossis sphenoidalis dengan
os vomer

33. c. Gomphosis
Tulang berbentuk kerucut masuk kedalam tulang
yang lain
Ex. Gigi dengan rahang
d. Syndesmosis Elastica
Jaringan ikat terdiri dari serabut elastis
Ex. Arcus verebrae satu dengan yang lain
2. Synchondrosis
Sendi dengan jaringan penghubungnya rawan
Ex. Antara os pubis
3. Synostosis
Os ileum, os pubis dan os ischium

34. B. DIARTHROSIS
Dibedakan atas :
1. Caput Articulare ( Kepala Sendi ) : 2 tulang sendi
2. Fossa Articulare ( Lekuk Sendi ) : Cavitas
Glenoidalis
3. Cavum Articulare
4. Capsula Articularis :
- Stratum Fibrosum
- Stratum Synoviale ( Cairan Sendi )
5. ligament : membatasi gerakan
C.Amphiarthrosis
* sendi yang sedikit bergerak
* dihubungkan oleh fibrocartilago
* Contoh : discus intervertebralis

35. Sendi Sinovial
 Dapat dikelempokkan menjadi:
1. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan
pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang
lengan atas dengan tulang belikat.
2. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan
beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari
tangan.

36. Sendi luncur

37. 3. Sendi putar: persendian yang memungkinkan
gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang
tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
4. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan
gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh:
hubungan tulang pergelangan tangan.
5. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan
gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang
lengan atas dan tulang radio ulna.

38. IV. MYOLOGI UMUM
Otot terdiri adri myofibril ------- berkerut untuk kontraksi
1. Otot polos
Kontraksi lambat, bertahan lama
Bekerja diluar kemauan ------- otot tak sadar
Ex.otot dinding usus
2. Otot serat lintang ( otot lurik )
Kontraksi cepat, cepat juga relaksasi
Dibawah kemauan ------- otot sadar
Ex.otot-otot badan
3. Otot jantung
Jenis serat lintang, tetapi diluar kemauan

41. Bagian-bagian otot badan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Caput
Cauda
Venter
Origo
Insertio
Punctum Fixum
Punctum Mobile

42.  Origo




: Tempat caput musculi melekat pada
tulang yang tidak digerakkan otot itu
Insertio
: Cauda musculi melekat pada tulang
yang biasanya digerakkan otot itu.
Punctum fixum : Bagian-bagian tulang yang tidak
bergerak
Punctum mobile : Bagain tulang yang bergerak
Tendo
: Antara kedua ujung otot melekat pada
tulang

43. ANATOMI SISTEMATIS
- MEMPELAJARI TUBUH SEBAGAI RANGKAIAN SISTEM ORGAN
I. SISTEM INTEGUMENTER ( DERMATOLOGI ) :
- INTEGUMEN ( KULIT ) : PEMBUNGKUS TUBUH
- ADNEXA ( RAMBUT DAN KUKU )
II. SISTEM KERANGKA ( OSTEOLOGI )
- TERDIRI DARI TULANG DAN TULANG RAWAN
- CIRI-CIRI KHUSUS TERJADI PADA TEMPAT TENDO,
LIGAMENTUM, DAN FASCIA YANG DIBERI NAMA :
a. CONDYLUS
: DAERAH PERSENDIAN YANG MEMBULAT
Co/ CONDYLUS LATERALIS OSSIS FEMORIS
b. CRISTA
: RIGI PADA TULANG
Co/ CRISTA ILIACA
c. EPICONDYLUS
: TONJOLAN DIATAS CONDYLUS
Co/ EPICONDYLUS LATERALIS OSSIS HUMERI
d. FACIES
: PERMUKAAN LICIN DAN DATAR YANG
MERUPAKAN TEMPAT PERTEMUAN DUA TULANG

44.  FORAMEN





: LUBANG MELALUI TULANG
Co/ FORAMEN OBTURATORIUM
FOSSA
: LEKUK ATAU DAERAH YANG MELESAK
Co/ FOSSA ILIACA
LINEA
: PENINGGIAN BERUPA GARIS
Co/ LINEA SUPRACONDYLARIS
MALLEOLUS
: TONJOLAN YANG MEBULAT
Co/ MALLEOLUS MEDIALIS
INCISURA
: TAKIK PADA PINGGIR TULANG
Co/ INCISURA ISHIADICA MAJOR
PROTUBERANTIA : PENONJOLAN
Co/ PROTUBERANTIA OCCIPITALIS EXTERNA

45.  SPINA
: TONJOLAN MENYERUPAI DURI
Co/ SPINA SCAPULAE
 PROCESSUS SPINOSUS
: TONJOLAN YANG MENYERUPAI
DURI
Co/ PROCESSUS SPINOSUS VERTEBRAE
 TROCHANTER
: PENINGGUAN BESAR
Co/ TROCHANTER MAJOR FEMORIS
 TUBERCULUM
: PENINGGIAN KECIL
Co/ TUBERCULUM PUBICUM
 TUBEROSITAS ATAU TUBER ( PENINGGIAN YANG BESAR DAN
MEMBULAT, PEMBENGKAKAN co/ TUBER ISCHIADICUM

46. SISTEM SENDI ( ARTHROLOGI )
- TERDIRI DARI SENDI DAN LIGAMENTUM
- HUBUNGAN ANTARA SETIAP BAGIAN YANG KAKU ( TULANG ATAU TULANG RAWAN )
PADA KERANGKA.
- JENIS – JENIS SENDI : SUDAH DIBICARAKAN
IV. SISTEM OTOT ( MYOLOGI )
- SUDAH DIBICARAKAN
V. SISTEM SIRKULASI ( ANGIOLOGI )
- TERDIRI DARI SISTEM CARDIOVASCULAR DAN SISTEM LIMFATIK
- SISTEM CARDIOVASCULAR : JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
- SISTEM LIMFATIK : ANYAMAN PEMBULUH LIMFE UNTUK MENYERAP
CAIRAN JARINGAN ( LIMFE ) YANG BERLEBIH DARI CAIRAN KOMPARTEMEN
CAIRAN ( INTASELULER ) INTERSTITIAL TUBUH, MENYARINGNYA DALAM
KELENJAR LIMFE DAN MENGAMBALIKAN KEDALAM PEREDARAN DARAH.
SISTEM CARDIOVASCULAR
3 JENIS PEMBULUH DARAH :
* ARTERI
* VENA
* KAPILER

49. VI. SISTEM SARAF ( NEUROLOGI )
ADALAH MEKANISME YANG MEMUNGKINKAN
TUBUH BEREAKSI TERHADAP
PERUBAHAN PADA BERBAGAI LINGKUNGAN
EXTERNAL DAN INTERNAL YANG SENANTIASA
TERJADI.
JARINGAN SARAF TERDIRI DARI 2 JENIS SEL
UTAMA : - NEURON ( SEL SARAF )
SEL PENUNJANG

50.  NEURON TERDIRI DARI DENDRIT DAN AXON
 DENDRIT MEMBAWA IMPULS KE BADAN SEL DAN AXON MENJAUHI
BADAN SEL
 MIELIN ADALAH PEMBUNGKUS AXON TERDIRI DARI ZAT LIPIDA
DAN PROTEIN, UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN KONDUKSI
IMPULS.
 NEURON SALING BERHUBUNGAN PADA SINAPS ( TITIK
PERSENTUHAN ANTAR NEURON )
SISTEM SARAF PUSAT
FUNGSI :
1. PELAKU INTEGRASI DAN KOORDINASI ISYARAT NEURAL YANG
MASUK
DAN KELUAR
2. PELAKSANA FUNGSI MENTAL LUHUR SEPERTI BERFIKIR DAN
BELAJAR

52. SEBERKAS SERABUT SARAF ( AKSON ) YANG MENGHUBUNGKAN BAGIAN SISTEM
SARAF DISEBUT TRACTUS ( JARAS ).
NUCLEUS : SEKELOMPOK BADAN SEL SARAF
SELAPUT PEMBUNGKUS OTAK DAN MEDULLA SPINALIS DISEBUT MENINGENS. TERDIRI DARI : DURAMATER
- ARACHNOIDEA MATER
- PIAMATER
YANG BERGUNA UNTUK MELIPUTI DAN MELINDUNGI SISTEM SARAF PUSAT.
NERVUS ( SARAF ) : SUATU BERKAS SERABUT SARAF ( AKSON ) DALAM SISTEM
SARAF TEPI.
GANGLION : KUMPULAN BADAN SEL SARAF DILUAR SISTEM SARAF PUSAT.
PLEXUS NERVOSUS ( PLEXUS SARAF ) : ANYAMAN SARAF
SERABUT SARAF PERIFER TERDIRI DARI : - SEBATANG AKSON
- SELUBUNG MIELIN
- NEUROLEMA ( SELUBUNG
SCHWANN )
.

54. KOMPONEN SUATU SARAF SPINAL YANG KHAS :
* SERABUT SENSORIS UMUM ( SOMATO-AFEREN UMUM )
- MENERUSKAN PERASAAN DARI TUBUH KE MEDULLA SPINALIS, BAIK PERASAAN
EXTEROCEPTIVE MAUPUN PROPRIOCEPTIVE
DARI OTOT, TENDO DAN SENDI.
* SERABUT VISCEROSENSORIS UMUM ( VISCERO-AFEREN UMUM )
- MENYALURKAN PERASAAN DARI MUCOSA, KELENJAR DAN PEMBULUH DARAH.
* SERABUT SOMATOMOTORIS ( SOMATO-EFEREN UMUM )
- MENYALURKAN IMPULS MOTORIS KEPADA OTOT RANGKA.
* SERABUT VISCEROMOTORIS ( VISCERO EFEREN UMUM )
- MENYALURKAN IMPULS KEPADA OTOT POLOS DAN JARINGAN KELENJAR.
SISTEM SARAF OTONOM
TERDIRI DARI : - SARAF EFEREN
- SARAF AFEREN
- GANGLION

55. SALURAN EFEREN BERUBUNGAN DENGAN PENYALURAN IMPULS KE JANTUNG
( OTOT JANTUNG ), OTOT POLOS DAN KELENJAR.
SARAF AFEREN MENGURUS PENYALURAN RANGSANG SAKIT VISCERAL DAN
MERUPAKAN KOMPONEN AFEREN REFLEK OTONOM.
PEMBAGIAN SARAF OTONOM : - SISTEM PARASIMPATIS
- SISTEM SIMPATIS
SISTEM PARASIMPATIS
BADAN NEURON PRAGANGLIONNYA TERLETAK DALAN NUCLEUS SARAT OTAK
N.III, VII, IX DAN X DI BATANG OTAK ( TRUNCUS ENCEPHALI ) DAN DALAM
SEGMEN MEDULLA SPINALIS SACRAL II, III DAN IV
SISTEM SIMPATIS
BADAN SEL NEURON PRAGANGLIONNYA TERLETAK DALAM CORNU LATERAL
SUBSTANSIA GRISEA MEDULLA SPINALIS THORACAL I S/D LUMBAL II ATAU III.
GANGLION PARAGANGLION TERLETAK SEBELAH KANAN KIRI COLLUMNA
VERTEBRALIS DAN SALING BERHUBUNGAN MELALUI TRUNCUS SIMPATICUS.
GANGLION PREVERTEBRAL TERLETAK DALAM PLEXUS SARAF YANG MELIPUTI
CABANG-CABANG UTAMA PARS ABDOMINALIS AORTA ( MISAL GANGLION
COELIACUM )

56. AKSON NEUROSIMPATIS MEMBAWA SERABUT PRAGANLION MELALUI RADIX
VENTRALIS DAN RAMUS COMMUNICANS ALBUS KEGANGLION PARAVERTEBRAL
DISINI SERABUT PRAGANGLIONER BERJALAN KE :
1. LANGSUNG BERSINAPS DENGAN NEURON PASCAGANGLION
2. MENAIK ATAU MENURUN DALAM TRUNCUS SIMPATICUS
3. MELEWATI GANGLION PARAVERTEBRAL TANPA BERSINAPS UNTUK
MEMBENTUK NERVUS SPLANCHNICUS
4. LANGSUNG MEMASUKI GLANDULA SUPRARENALIS
SERABUT PASCAGANGLION DISALURKAN :
1. MELALUI RAMUS COMMUNICANS GRISEUS KE SARAF SPINAL UNTUK
MENCAPAI PEMBULUH DARAH, KELENJAR KERINGAT DAN MUSCULUS
ARRECTOR VILLIYANG TERDAPAT PADA RAMBUT.
2. KE KEPALA DAN LEHER DENGAN MENGADAKAN SINAPS DALAM GANGLION
CERVICALE SUPERIUS
3. KE VISCERA THORAX MELALUI PLEXUS CARDIACUS, PLEXUS PULMONALIS
DAN PLEXUS OESOPHAGUS KE JANTUNG DAN PARU-PARU.
4. DARI GANGLION PREVERTEBRAL KE VISCERA ABDOMEN DAN PELVIS
( INTESTINUM DAN VESICA URINARIA ) MELALUI PLEXUS COELIACUS.

57. VII. SISTEM PENCERNAAN ( GASTROENTEROLOGI )
BEERHUBUNGAN DENGAN PROSES MENELAN
A. OESOPHAGUS
B. GASTER ( VENTRICULUS )
C. INTESTINUMTENUE : - DUODENUM
- JEJUNUM
- ILEUM
D. INTESTINUM CRASSUM :- CAECUM, DISINI MUARA APPENDIX
VERMIFORMIS
- COLON ASCENDENS
- COLON TRANSVERSUM
- COLON DESCENDENS
- COLON SIGMOID
E. RECTUM DAN CANALIS ANALIS
ORGAN LAIN DALAM RONGGA ABDOMEN
1. HEPAR DAN VESICA FELLEA
2. LIEN
3. PANCREAS

58. VIII. SISTEM PERNAPASAN (RESPIROLOGI) TERDIRI :
1. LARINX
2. TRACHEA : TRACHEA BERCABANG PADA BIFURCATIO TRACHEA MENJADI
BRONCHUS PRINCIPALIS SINISTER ET DEXTRA
MASING-MASING BRONCHUS PRINCIPALIS TERPECAH MENJADI
BRONCHUS SKUNDER (BRONCHUS LOBARIS)
SETIAP BRONCHUS SKUNDER MEMBAGI DIRI MENJADI BRONCHUS
TERSIER (BRONCHUS SEGMENTAL) KEMUDIAN MENJADI
BRONCHIOLUS DAN BERAKHIR SEBAGAI ALVEOLUS, DIMANA ALVEOLUS
MERUPAKAN
TEMPAT PERTUKARAN O2 DAN CO2
3. PARU- PARU
PARU KIRI DAN KANAN TERPISAH OLEH JANTUNG DAN PEMBULUH BESAR DALAM
MEDIASTINUM MEDIUS
PARU-PARU BERHUBUNGAN DENGAN JANTUNG DAN TRACHEA MELALUI STRUKTUR
DALAM RADIX PULMONIS. FISURA HORIZONTAL DAN OBLIK
MEMBAGI PARU-PARU MENJADI
LOBUS-LOBUS

59. IX. SISTIM KEMIH (UROLOGI)
1.
2.
3.
4.
REN DEXTER ET SINISTER
URETER DEXTER ET SINISTER
VESICA URINARIA
URETHRA
REN

REN DEXTER TERLETAK SEDIKIT LEBIH RENDAH DARI REN SINISTER, KARENA
BESARNYA LOBUS HEPATIS DEXTER

DIATAS REN TERDAPAT GLANDULA SUPRA RENAL ATAU GLANDULA ADRENAL

TEMPAT KELUAR URIN DARI REN DIMULAI DARI PELVIS RENALIS
URETER

PIPA BEROTOT SEMPIT YANG MENGANTAR URIN DARI KEDUA REN KE VESICA
URINARIA

KRANIAL URETER YANG MELEBAR YAKNI PELVIS RENALIS TERJADI KARENA
PERSATUAN 2 ATAU 3 CALICES RENALIS YANG MASING-MASING MENGHIMPUN
2/3 CALICES RENALIS MINORES.

64. Thank You