SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
SCIENTISME DAN KULTUS ILMIAH
DI SUSUN OLEH:
BRITTA FERNANDA PUTRA
17060484166
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat / filosofi berasal dari kata Yunani yaitu philos (suka)
dan sophia (kebijaksanaan), yang diturunkan dari kata kerja filosoftein,
yang berarti : mencintai kebijaksanaan, tetapi arti kata ini belum
menampakkan arti filsafat sendiri karena “mencintai” masih dapat
dilakukan secara pasif. Pada hal dalam pengertian filosoftein
terkandung sifat yang aktif.
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang
dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir
untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun filsafat
bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan yang membuta. Filsafat
mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika/seni, sosial dan politik,
epistemology/tentang asal pengetahuan, ontology/tentang manusia, dll.
Kultus adalah Penghormatan resmi dalam
agama, upacara keagamaan, ibadah, sistem
kepercayaan, penghormatan secara berlebih-lebihan
kepada orang, paham, atau benda.
Scientisme adalah 'anak kandung' humanisme,
yaitu filsafat yang mengagungkan potensi manusia
yang nyaris tanpa batas, dengan penekanan pada ke-
aplikasi-an metode ilmiah (logika, pengujian,
pengukuran, pembuktian) pada berbagai (bahkan
semua) hal, termasuk agama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SCIENTISME
Dalam persepektif scientisme, segala hal yang tidak
logis, tidak teruji, tidak dapat diukur, dan yang tidak dapat
dibuktikan adalah: omong kosong, delusi, kebodohan
(apabila tetap dipercayai). Dapat dibayangkan, bagaimana
seorang penganut scientisme memandang Alkitab yang
penuh dengan hal-hal yang tidak logis dan yang tidak/susah
dibuktikan, seperti: penciptaan alam semesta hanya dalam
tempo 7 hari, tanah yang ditiup lalu menjadi manusia yang
hidup, ular yang dapat berbicara, manusia yang dapat
berjalan di atas air, kapak besi yang dapat terapung di air.
Para teolog sebetulnya telah berusaha untuk
memperkecil gap antara sains dan agama, dengan
membuat berbagai pendekatan teologi, seperti:
1. Pendekatan metode kritis, baik dengan
melakukan penelitian teks, penelitian sejarah, dan
sebagainya (yang ini jelas ilmiah)
2. Pendekatan penafsiran alegoris yang memberi
makna tertentu pada berbagai hal yang disebut
'mitos'
3. Pendekatan literal yang menerima teks Alkitab
secara apa adanya dengan penekanan pada doktrin
'ke-tanpa-salah-an Alkitab'
Namun di banyak tempat, pendekatan literal
ini justru menguat dan diminati karena 'memberikan
kepastian keberimanan yang kokoh' di tengah situasi
jaman yang tidak menentu saat ini.
Pertama: mencampuradukkan sains dan
agama jelas merupakan sebuah kesalahan fatal dan
sekaligus menunjukkan ketidakdewasaan dalam
berpikir
Kedua: Alkitab selalu berbicara dalam bahasa
yang dapat dipahami manusia dalam konteksnya
masing-masing, karena kalau Tuhan membuka
segenap rahasia diriNya dan ciptaanNya di dalam
Alkitab
Ketiga: mungkin yang ditunggu-tunggu
adalah: bagaimana kita dapat menjelaskan
berbagai kisah Alkitab yang 'tidak logis' yang
'tidak terbuktikan' dan yang 'tidak dapat diuji
kebenarannya'
B. KULTUS KEILMUAN
Perihal ‘kultus’ ini tiada lain untuk mengingatkan manusia akan
bahaya nya utamanya bagi nalar serta nurani manusia,sebab kultus itu selalu di
identikan dengan sesuatu yang dapat membunuh nurani serta nalar. bayangkan
sebagai
Sebagai contoh :
Seorang agamawan yang karena ilmu atau kesalehannya bisa menjadi obyek
yang dikultuskan oleh pengagumnya sehingga semua ucapan dan tindakannya
selalu dianggap baik dan benar tanpa kontrol kritik,atau tanpa analisis benar-
salah lagi.dan menarik untuk diketahui bahwa mengapa dalam kitab suci Al
qur’an bahkan Tuhan pernah memperlihatkan kesalahan seorang Rasul
mungkin itu adalah cara Tuhan agar manusia memandang Rasul sebagai
manusia yang bisa berbuat salah,tidak boleh di kultuskan sebagai mustahil
berbuat salah.dengan kata lain umat mengikuti Rasul-agamawan-ulama itu
harus karena nurani dan akal nya sudah dapat memahami serta menerima
bukan karena taklid atau fanatik buta bukan menerima mereka dengan jalan
menekan atau dengan tanpa penggunaan akal-atau menerima mereka bukan
dengan jalan kultus
Pengkultusan dapat terjadi terhadap tokoh
bangsa-negara-tokoh agama-tokoh paranormal-
tokoh seni budaya-tokoh pemikir dlsb.dan semua
dapat berawal dari keterpesonaan-kekaguman
yang lalu berubah menjadi pemujaan yang
berlebihan walau dapat juga berawal dari proses
cuci otak secara perlahan dan tanpa disadari
Kultus bisa terjadi di dunia agama-politik-
filsafat-sains-dunia paranormal dlsb. Ciri
pengkultusan adalah bahwa apapun yang
dikatakan-diperbuat oleh seseorang cenderung
langsung ditelan mentah mentah tanpa kritik-
tanpa analisa-tanpa pertimbangan nurani-tanpa
analisis nalar.peng kultus an melahirkan sikap
taklid-fanatik buta-mengikuti apapun yang
dikatakan dan dilakukannya tanpa ada kontrol
nalar atau pertimbangan nurani
Peng kultus an dapat terjadi di berbagai
aspek kehidupan dan dapat diakibatkan oleh
berbagai sebab yang berbeda beda,misal awal
mula nya bisa karena keterpesonaan,
kekaguman,lalu lama ke lamaan keterpesonaan
itu mematikan nurani serta nalar nya lalu tumbuh
lah peng kultusan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat dibayangkan, bagaimana seorang penganut
scientisme memandang Alkitab yang penuh dengan hal-hal yang
tidak logis dan yang tidak/susah dibuktikan.
Kultus sendiri selalu di identikan dengan sesuatu yang
dapat membunuh nurani serta nalar seseorang. Pengkultusan
dapat terjadi terhadap tokoh bangsa-negara-tokoh agama-tokoh
paranormal-tokoh seni budaya-tokoh pemikir dlsb.dan semua
dapat berawal dari keterpesonaan-kekaguman yang lalu berubah
menjadi pemujaan yang berlebihan walau dapat juga berawal dari
proses cuci otak secara perlahan dan tanpa disadari

More Related Content

What's hot

Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Tri Astuti Utomo (iyas)
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
Rostina Tina
 

What's hot (20)

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Filsafat Manusia
Filsafat ManusiaFilsafat Manusia
Filsafat Manusia
 
Pengertian Filsafat serta hubungannya dengan ilmu, agama dan seni
Pengertian Filsafat serta hubungannya dengan ilmu, agama dan seniPengertian Filsafat serta hubungannya dengan ilmu, agama dan seni
Pengertian Filsafat serta hubungannya dengan ilmu, agama dan seni
 
Pengertian dan Hubungan Filsafat dengan Ilmu, Agama, dan Seni
Pengertian dan Hubungan Filsafat dengan Ilmu, Agama, dan SeniPengertian dan Hubungan Filsafat dengan Ilmu, Agama, dan Seni
Pengertian dan Hubungan Filsafat dengan Ilmu, Agama, dan Seni
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Materi prof khasan ii
Materi prof khasan iiMateri prof khasan ii
Materi prof khasan ii
 
Filsafat dasar
Filsafat dasarFilsafat dasar
Filsafat dasar
 
PPT fisika
PPT fisikaPPT fisika
PPT fisika
 
Scientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuanScientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuan
 
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat PendidikanMakalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
SOCRATES
SOCRATESSOCRATES
SOCRATES
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
 
Aliran filsafat Islam
Aliran filsafat IslamAliran filsafat Islam
Aliran filsafat Islam
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
 
Kul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpkKul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpk
 

Similar to SCIENTISME DAN KULTUS KEILMUAN

14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
nada521515
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
pumdatin
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di print
Liza Fadilah
 
01 Teologia 1
01 Teologia 101 Teologia 1
01 Teologia 1
danur
 

Similar to SCIENTISME DAN KULTUS KEILMUAN (20)

14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
 
Makalah filsafat kelompok 2
Makalah filsafat kelompok 2Makalah filsafat kelompok 2
Makalah filsafat kelompok 2
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Hellenisme
HellenismeHellenisme
Hellenisme
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di print
 
01 Teologia 1
01 Teologia 101 Teologia 1
01 Teologia 1
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Anita
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok AnitaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Anita
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Anita
 
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdfFilsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Sejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatSejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafat
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowa
 
22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
Presentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptxPresentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptx
 

Recently uploaded

perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

SCIENTISME DAN KULTUS KEILMUAN

  • 1.
  • 2. SCIENTISME DAN KULTUS ILMIAH DI SUSUN OLEH: BRITTA FERNANDA PUTRA 17060484166
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Filsafat / filosofi berasal dari kata Yunani yaitu philos (suka) dan sophia (kebijaksanaan), yang diturunkan dari kata kerja filosoftein, yang berarti : mencintai kebijaksanaan, tetapi arti kata ini belum menampakkan arti filsafat sendiri karena “mencintai” masih dapat dilakukan secara pasif. Pada hal dalam pengertian filosoftein terkandung sifat yang aktif. Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan yang membuta. Filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika/seni, sosial dan politik, epistemology/tentang asal pengetahuan, ontology/tentang manusia, dll.
  • 4. Kultus adalah Penghormatan resmi dalam agama, upacara keagamaan, ibadah, sistem kepercayaan, penghormatan secara berlebih-lebihan kepada orang, paham, atau benda. Scientisme adalah 'anak kandung' humanisme, yaitu filsafat yang mengagungkan potensi manusia yang nyaris tanpa batas, dengan penekanan pada ke- aplikasi-an metode ilmiah (logika, pengujian, pengukuran, pembuktian) pada berbagai (bahkan semua) hal, termasuk agama.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. SCIENTISME Dalam persepektif scientisme, segala hal yang tidak logis, tidak teruji, tidak dapat diukur, dan yang tidak dapat dibuktikan adalah: omong kosong, delusi, kebodohan (apabila tetap dipercayai). Dapat dibayangkan, bagaimana seorang penganut scientisme memandang Alkitab yang penuh dengan hal-hal yang tidak logis dan yang tidak/susah dibuktikan, seperti: penciptaan alam semesta hanya dalam tempo 7 hari, tanah yang ditiup lalu menjadi manusia yang hidup, ular yang dapat berbicara, manusia yang dapat berjalan di atas air, kapak besi yang dapat terapung di air.
  • 6. Para teolog sebetulnya telah berusaha untuk memperkecil gap antara sains dan agama, dengan membuat berbagai pendekatan teologi, seperti: 1. Pendekatan metode kritis, baik dengan melakukan penelitian teks, penelitian sejarah, dan sebagainya (yang ini jelas ilmiah) 2. Pendekatan penafsiran alegoris yang memberi makna tertentu pada berbagai hal yang disebut 'mitos' 3. Pendekatan literal yang menerima teks Alkitab secara apa adanya dengan penekanan pada doktrin 'ke-tanpa-salah-an Alkitab'
  • 7. Namun di banyak tempat, pendekatan literal ini justru menguat dan diminati karena 'memberikan kepastian keberimanan yang kokoh' di tengah situasi jaman yang tidak menentu saat ini. Pertama: mencampuradukkan sains dan agama jelas merupakan sebuah kesalahan fatal dan sekaligus menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpikir Kedua: Alkitab selalu berbicara dalam bahasa yang dapat dipahami manusia dalam konteksnya masing-masing, karena kalau Tuhan membuka segenap rahasia diriNya dan ciptaanNya di dalam Alkitab
  • 8. Ketiga: mungkin yang ditunggu-tunggu adalah: bagaimana kita dapat menjelaskan berbagai kisah Alkitab yang 'tidak logis' yang 'tidak terbuktikan' dan yang 'tidak dapat diuji kebenarannya'
  • 9. B. KULTUS KEILMUAN Perihal ‘kultus’ ini tiada lain untuk mengingatkan manusia akan bahaya nya utamanya bagi nalar serta nurani manusia,sebab kultus itu selalu di identikan dengan sesuatu yang dapat membunuh nurani serta nalar. bayangkan sebagai Sebagai contoh : Seorang agamawan yang karena ilmu atau kesalehannya bisa menjadi obyek yang dikultuskan oleh pengagumnya sehingga semua ucapan dan tindakannya selalu dianggap baik dan benar tanpa kontrol kritik,atau tanpa analisis benar- salah lagi.dan menarik untuk diketahui bahwa mengapa dalam kitab suci Al qur’an bahkan Tuhan pernah memperlihatkan kesalahan seorang Rasul mungkin itu adalah cara Tuhan agar manusia memandang Rasul sebagai manusia yang bisa berbuat salah,tidak boleh di kultuskan sebagai mustahil berbuat salah.dengan kata lain umat mengikuti Rasul-agamawan-ulama itu harus karena nurani dan akal nya sudah dapat memahami serta menerima bukan karena taklid atau fanatik buta bukan menerima mereka dengan jalan menekan atau dengan tanpa penggunaan akal-atau menerima mereka bukan dengan jalan kultus
  • 10. Pengkultusan dapat terjadi terhadap tokoh bangsa-negara-tokoh agama-tokoh paranormal- tokoh seni budaya-tokoh pemikir dlsb.dan semua dapat berawal dari keterpesonaan-kekaguman yang lalu berubah menjadi pemujaan yang berlebihan walau dapat juga berawal dari proses cuci otak secara perlahan dan tanpa disadari
  • 11. Kultus bisa terjadi di dunia agama-politik- filsafat-sains-dunia paranormal dlsb. Ciri pengkultusan adalah bahwa apapun yang dikatakan-diperbuat oleh seseorang cenderung langsung ditelan mentah mentah tanpa kritik- tanpa analisa-tanpa pertimbangan nurani-tanpa analisis nalar.peng kultus an melahirkan sikap taklid-fanatik buta-mengikuti apapun yang dikatakan dan dilakukannya tanpa ada kontrol nalar atau pertimbangan nurani
  • 12. Peng kultus an dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan dan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab yang berbeda beda,misal awal mula nya bisa karena keterpesonaan, kekaguman,lalu lama ke lamaan keterpesonaan itu mematikan nurani serta nalar nya lalu tumbuh lah peng kultusan
  • 13. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dapat dibayangkan, bagaimana seorang penganut scientisme memandang Alkitab yang penuh dengan hal-hal yang tidak logis dan yang tidak/susah dibuktikan. Kultus sendiri selalu di identikan dengan sesuatu yang dapat membunuh nurani serta nalar seseorang. Pengkultusan dapat terjadi terhadap tokoh bangsa-negara-tokoh agama-tokoh paranormal-tokoh seni budaya-tokoh pemikir dlsb.dan semua dapat berawal dari keterpesonaan-kekaguman yang lalu berubah menjadi pemujaan yang berlebihan walau dapat juga berawal dari proses cuci otak secara perlahan dan tanpa disadari